Anda di halaman 1dari 1

Zyva adalah seorang gadis manis yang lahir kedunia dengan bathin dan mental yang harus kuat.

Zyva
seperti orang yang mempunyai kepribadian ganda,bukan hanya gand atetapi zyva bisa menempatkan
dirinya dengan sesuai keinginannya,saja.

Sejak kecil zyva sudah dilatih dengan didikan yang sangat keras oleh keluarganya. Bukan,zyva bukan
anak yang terlahir didalam keluarga yang mempunyai basic militer, ataupun semacamnya. Zyva memiliki
seorang abang dan seorang adik perempuan. Iya, zyva memanglah anak kedua dari tiga bersaudara.

Tak hanya basic didikan keluarga yang keras, bahkan kekerasan lainnya juga kerap menjadi kebiasaan
dan didikan dari keluarga yang bukan cemara menurut zyva. Entah apa makna keluarga bagi zyva,iya
sendiri juga tidak mengerti ketika memposisikan dirinya ditengah tengah keluarganya itu. Hal itulah yang
merupakan salah satu faktor zyva menajdi seorang anak yang pendiam ketika berada dirumah. Namun
akan menjadi sebaliknya ketika berada diluar rumah. Diluar rumah, zyva adalah anak yang sangat ceria,
selalu gembira dan tertawa kencang dengan hal yang dapat menggelitik humornya.

Zyva merasa terlahir buakn seperti anak pada umumnya, bukan tentang kesempurnaan fisik, mungkin
hanya lebih ke nasib. Bukan,zyva bukan orang yang kekurangan ataupun berlebih harta. Entah nasib
bagaimana menurut kalian yang dimaksud oleh zyva. Yang jelas nasib gadis itu memang tidak seindah
gadis remaja lain pada umumnya.

Masa kecilnya, zyva sudah menikmati indahnya kekerasan dan kekasaran oleh orang tuanya, dan
beberapa sikap tempramen lainnya sehingga tanpa sadar itulah salah satu penyebab yang telah
menganggu kesehatan jiwa dan mental zyva. Tak berhentu dimasa kecil. Sikap orang tua zyva itu sudah
menjadi tradisi kebiasaan dikeluarga mereka dan sudah berkelanjutan, namun itu berlaku keras hanya
pada zyva, namun tidak dengan saudara dan saudari zyva, iya abg dan adik perempuan zyva. setelah
melewati pendidikan bangku sekolah dasar tidak membuatnya sadar daengan hal itu, karna hal itu tidak
terlalu penting bagi bocah ingusan seperti zyva. namun keberlanjutannya tersebut masih terus berjalan
hingga ia duduk dibangku sekolah menengah pertama. Zyva bukan bocah ingusan lagi, ia mulai
merasakan ketidaknyamanan suasana itu, namun zyva juga tidak dapat menyuarakan isi hati dan
fikirannya itu. Bagi zyva tidak ada pilihan lian selain keluar dari suasana itu. Iya, zyva memilih untuk pergi
dari rumahnya, dan memilih menenangkan diri dirumah temannya namun beberapa hari kemudian
kediaman zyva ditemukan oleh keluarganya sehingga membuat zyva harus kembali dengan rasa
ketakutan kerumah kedua orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai