Anda di halaman 1dari 3

Hidup Indah Tidak Harus Penuh Dengan Prestasi

Najla aqilah halim yang biasa di panggil Najla adalah orang yang biasa saja,tak
banyak pengalaman yang bisa di banggakan dari dirinya tentang pelajaran,akan tetapi di balik
itu dia adalah seorang yang ceria,sehingga keceriannya membuat orang yang ada di dekat nya
terikut ceria.

Di masa kecil nya ialah anak yang sangat nakal,seperti contoh dia pernah berkelahi
dengan teman leakinya sampai mengakibatkan cedera parah karena najla melempar tepat
pensil besi ke temannya (korban).

Selaian dari itu di masa kecil dia juga pernah membakar baju temannya saat bermain
kembang api di malam hari raya idul fitri,pada saat kejadian itu sang korban tidak terkena
api,akan tetapi membuat sang korban kaget dan menangis.

Di balik kenakalan itu,dia adalah anak yang sangat bijak dan patuh,apa yang di
perintahkan orang tuanya selalu di laksanakan dengan cepat,seperti menjaga adik,menyusun
barang yang berserakan,mandi sendiri,makan sendiri dll

Hal yang membuat dia nakal pada masa kecilnya adalah dia tidak mendapatkan kasih
sayang yang cukup lama,karna jarak antara najla dan adiknya hanya selisih 1 tahun,dia adalah
anak pertama dari bapak Abdul Halim Lubis dan ibu Nurlela Nasution,dan memiliki 3 adik.
Ada satu moment yang tidak pernah di lupakan olehnya,pada waktu itu dia berusia 5
tahun dan masih playgroup.Di suatu pagi saat dia pulang dari sekolah dia di ajak oleh lelaki
dewasa untuk ikut kepadanya,ciri ciri dari lelaki tersebuat memiliki rambut gondrong dan
keriting,kulit yang hitam,badan yang kurus dan tinggi sekitar 160cm,serta membawa cangkul
dan goni.

Pada waktu itu dia ikut kepada orang itu hingga berjaran sekitar 1km,dan pada saat itu
dia ingin membeli roti pahak ayam di tempat biasa dia beli bersama ibunya,lalu sang penjual
mengenali anak itu dan bertanya kepadanya “najla sama kenapa sendirian?, dimana ibunya?”
dan dia menjawab “aku bersama bapak itu” spontan sang penjual kaget dan langsung
menelfon ibu najla

Tak lama kemudian sang ibu datang ke kedai menghampiri anaknya,dan orang yang
membawanya di tahan sembari di pertanyakan mengapa membawa najla pergi,setelah
menjawab pertanyaan dari sang penanya,ternyata apa yang di jawab tidak sesuai dengan apa
yang di tanya,jadi orang tersebut adalah orang gila.

Dari beberapa kejadian tersebut,pada waktu kecil dia memang anak yang ceroboh dan
sangat nakal,itu hanya sebagian kecil hal hal nakal yang dia lakukan,itu bukan lah suatu
kebanggan bagi nya,akan tetapi bila tidak merasakan nakal dia tidak tau mana baik dan
buruk.

Di masa remaja dia sudah tidak senakal dulu,karna sudah mengerti mana baik dan
buruk,dan pada saat kelas 2 SMP dia mendapatkan juara untuk pertama kali di
hidupnya,walaupun tidak juara umum akan tetapi juara 2 di kelasnya.Itu adalah moment yang
sangat berharga di hidupnya,dia meminta hadiah PS2 ke ayahnya dan langsung di
belikan hari itu juga.

Hidup dia penuh dengan belajar,dari SD hingga SMA dia les privat hingga sore dan
malam lanjut mengaji,tak ada waktu banyak untuk dia bermain bersama teman temannya,bisa
di bilang dia kudet (kurang update),karena di usia seperti itu anak anak sangat senang senang
nya bermain,akan tetapi dia harus mengikuti perintah orang tua nya untuk terus belajar dan
belajar.

Masuk di masa SMA dia mulai mengenal namanya cinta,dan di karenakan memang
masa masa puber dari dirinya,pada saat itu dia pertama kali nya berpacaran dengan seorang
pria bernama Yofan Adit Pradipta,yofan menyatakan cinta nya dengan memberi kucing
anggora yang di beri nama Yona,yona itu adalah singkatan dari yofan najla.

Di karenakan dia tidak boleh berpacaran oleh orang tuanya,jadi najla berpacaran di
sekolah saja agar tidak ada yang tau,dan tidak ada yang memberi tahunya kepada orang
tuanya,kisah cinta yang cukup rumit untuk seorang siswa,karna fokus sudah tidak searah
lagi,di saat sibuk ujian di situ juga datang kecemburuan dia oleh perempuan lain yang dekat
denga pacarnya.

Jadi di masa itu dia memilih untuk fokus ujian dan meninggalkan pacarnya,di tambah
lagi dia adalah orang yang sangat over thinking yang membuat semuanya jadi tidak enak
untuk di laksanakan.

Setelah tamat SMA dia menginjak dunia perkuliahan,dia awalnya tidak mau untuk
berkuliah akan tetapi orang tua memaksanya untuk berkuliah.Sang ayah menganjurkan
masuk ke perkuliahan islam agar dapat belajar tentang dunia dan akhirat,dia sebagai anak
yang patuh melaksanakan apa perintah kedua orang tuanya untuk masuk ke perkuliahan
islam.Dan atas doa dan restu kedua orang tua dia masuk di dalam Universitas Islam Negri
Sumatra Utara.

Dari kisah di atas kita bisa mengambil sisi baik,dan sisi buruk tidak untuk di
tiru,karna setiap orang memiliki perubahan yang bertahap sesuai kemampuan diri masing
masing.Tidak ada yang sempurna di dunia,kita hanya bisa mesesuaikan diri kita kepada orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai