Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN LEMARI PENDINGIN

PUSDOKKES POLRI
RUMKIT PUSPOL RS.SUKANTO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN
PELAKSANAAN OPERASI TERBIT KARUMKIT PUSPOL RS. SUKANTO

Dr, DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM


BRIGADIR JENDRAL POLISI

I. UMUM
Penggunaan lemari pendingin adalah tempat penyimpanan jenazah.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Pengendalian infeksi.
2. Agar penatalaksanaan jenazah tertib dan aman.

III. RUANG LINGKUP


SPO ini dibuat untuk kepentingan keterpaduan para pelaksana, teknisi forensik dan dokter
Spesialis Forensik.

IV. KEBIJAKAN
1. Undang-undang no.36 tahun 2009
2. KUHP pasal 133 (3)
PENGGUNAAN LEMARI PENDINGIN

PUSDOKKES POLRI
RUMKIT PUSPOL RS.SUKANTO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN
PELAKSANAAN OPERASI TERBIT KARUMKIT PUSPOL RS. SUKANTO

Dr, DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM


BRIGADIR JENDRAL POLISI

V. PROSEDUR
1. Jenazah yang disimpan di lemari pendingin adalah :
a. Jenazah yang ditangguhkan atas permintaan penyidik.
b. Jenazah yang ditangguhkan atas permintaan keluarga.
c. Jenazah yang tidak dikenal.

2. Jenazah yang akan disimpan di lemari pendingin harus dibersihkan terlebih dahulu dan
diberi gelang identitas.

3. Memasukkan dan mengeluarkan jenazah dari dalam lemari pendingin hanya boleh
dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk itu.

4. Memasukkan dan mengeluarkan jenazah dari lemari pendingin harus tercatat dalam buku
register atau pada white board yang tersedia.

5. Pengeluaran jenazah dari kamar pendingin untuk kepentingan identifikasi, maka


pengenalan oleh keluarga/pihak lain, hanya dapat dilakukan setelah pencocokan data
antemortem dan post mortem serta telah disetujui oleh Dokter Penanggung Jawab
Pemeriksaan.

6. Lemari pendingin harus dalam keadaan terkunci dan pemeliharaan dilakukan secara
berkala.

Anda mungkin juga menyukai