Anda di halaman 1dari 32

MODEL PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR LEADRSHIP (STUDI

KASUS PADA SISWA BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN


TAKALAR)

DEVELOPMENT MODEL ENTREPRENEUR LEADERSHIP


(CASE STUDIED ON TAKALAR DISTRO THE TRAINING HALL
STUDENT)

NAMA : MUHAMMAD DHAFA THORIQ DJORDY


NIM : 3012010039

Abstrak

Memasuki dunia usaha yang semakin kompetitif seorang entrepreneurperlupunya kecerdasan untuk
memanfaatkan setiap peluang usaha. Dunia usaha zaman sekarang perlu adanya kreativitas dan
inovasi yang cukup tinggi sehingga, memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan untuk menjadi
sebuah peluang usaha. Ada beberapa model pengembangan kewirausahaan seperti, peningkatan SDM,
akuntansi, keuangan, kepemimpinan dan lain sebagainya. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan telaah dokumen. Terdapat 5 orang informan dalam penelitian ini.Hasil
penelitian ini menunjukkan Model pengembangan entrepreneur leadership pada siswa BLK Takalar
mampu mengembangkan skill yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan, dari segi komitmen
terhadap peluang-peluang dan komitmen sumber-sumber daya siswa BLK Takalar pada dasarnya
mereka mampu melihat dan memanfaatkan setiap peluang dan mampu mendorong bawahan untuk
semangat, berpikir kreatif, Enterpreneur leadership pada siswa BLK pada pengendalian sumber-
sumber daya mempunyai motivasi yang kuat serta bekerja sesuai SOP, Enterpreneur leadership pada
siswa BLK mempunyai visi yang realistik.

Kata Kunci: Model Pengembangan Entrepreneur, Entrepreneur, Leadership

Abstract

Entering an increasingly competitive business world, an entrepreneur needs intelligence to take


advantage of every business opportunity. Today's business world needs creativity and innovation that
is high enough so that it takes advantage of something to be developed to become a business

1
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

opportunity. There are several models of entrepreneurship development such as increasing human
resources, accounting, finance, leadership and so on. The research method used in this research is
descriptive qualitative research methods. Collecting data using interviews, observation and document
review. There were 5 informants in this study. The results of this study showed that the model of
developing entrepreneurial leadership in BLK Takalar students was able to develop the skills
obtained after participating in the training, in terms of commitment to opportunities and commitment
to resources, BLK Takalar students were basically able to see and take advantage of every
opportunity and be able to encourage subordinates to be enthusiastic, think creatively, Entrepreneur
leadership in BLK students in controlling resources has a strong motivation and works according to
SOPs, Entrepreneur leadership in BLK students has a realistic vision.

Keywords: Development Model Entrepreneur Leadership, Entrepreneur, Leadership

PENDAHULUAN yang diharapkan. Menurut Firdani dkk


Banyaknya jumlah pengangguran (2017), Upaya meningkatkan sumber daya
terutama pada umur produktif tak lepas dari manusia pada usia pemuda produktif salah
paradigma berpikir (mindset) generasi satunya dengan melalui pendekatan
muda yang rata-rata ingin menjadi pegawai pendidikan termasuk pendidikan
di suatu perusahaan, sementara nonpormal.
ketersediaan lapangan kerja di sektor Menurut Basia dan Armawi (2016)
formal sangat terbatas. Hal ini sangat Berwirausaha memerlukan strategi supaya
disayangkan, mengingat kemampuan dan tidak menghadapi kegagalan tapi usaha itu
kreativitas generasi muda saat ini sangat dikatakan sukses dan mandiri. Jika kita
tinggi dan memiliki potensi untuk melihat dengan semakin meningkatnya
dikembangkan. Permasalahan utama dalam jumlah pengangguran, maka kita perlu
pengembangan kewirausahaan pemuda berpikir untuk menjadi entrepreneur
yakni karena kurangnya kesadaran akan yang akan mampu menciptakan lapangan
pentingnya menjadi pemuda yang mandiri pekerjaan dan inilah pentingnya dunia
dan menjadi pemuda yang punya usaha usaha. Dengan adanya entrepreneur maka
sendiri dengan kata lain berwirausaha. perekonomian suatu negara akan
Pengembangankewirausahaan meningkat. Oleh karena itu, wirausaha
pemuda merupakan suatu hal yang harus merupakan potensi pembangunan baik
dilakukan dengan perencanaan, punya arah dalam jumlah maupun dalam mutu
yang jelas dan berkesinambungan untuk wirausaha itu sendiri. Realita jumlah
menciptakan entrepreneur wirausaha yang ada di Indonesia masih

2
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
sedikit dan mutunya masih

3
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

rendah dibandingkan dengan negara menganggap peluang-peluang tersebut


tetangga, sehingga dengan meningkatkan dianggap ancaman.
wirausaha merupakan persoalan yang Secara sederhana arti wirausahawan
mendesak bagi suksesnya perekonomian (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
suatu negara. berani mengambil resiko untuk membuka
Menurut Perkasa dan Abadi (2020), usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
yang perlu dilakukan adalah kita punya berani mengambil resiko artinya bermental
daya saing dan unggul yang mengandalkan mandiri dan berani memulai usaha tanpa
kemampuan dan SDM yang kreatif, ada rasa takut atau cemas sekalipun dalam
teknologi mendukung, dan manajemen kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha
yang baik dengan tetap memanfaatkan dapat dilakukan seorang diri atau
keunggulan komparatif yang telah dimiliki. berkelompok. Seorang wirausahawan
Sehubungan hal tersebut, pengembangan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
kewirausahaan (entrepreneurship) sangat memanfaatkan, dan menciptakan peluang
penting untuk anak muda. Jiwa wirausaha usaha yang dapat memberikan keuntungan.
merupakan hal yang perlu dalam Menurut Kasali (2010:43) kewirausahaan
pembangunan nasional. Menurut Sugianto (entrepreneurship) merupakan proses
dan Sutanto (2013), bahwa Kepemimpinan kreatif dan inovatif untuk mampu melihat
yang berjiwa kewirausaan atau peluang serta mengaplikasikandengan
entrepreneurial leadership pentingdalam tindakan (action) yang punya nilai tambah
memotivasi bahawandengan upaya baik secara financial serta nilai sosial.
mengeluarkan inovasi dan kreativitas Berdasarkan pemikiran tersebut,
bawahan dan dalam membangun jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan
entrepreneurial leadership merupakan merupakan dua hal yang tidak dapat
langkah perubahan yang mengarah pada dipisahkan. Oleh karena itu, kewirausahaan
penciptaam kreativitas, inovasi, dan mampu sudah seharusnya menyentuh aspek
memimpin, mensuport, serta beranidengan kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan
risiko dalam organisasi. menurut Binarto faktor penentu yang penting untuk meraih
dan Ardianti (2013), leadership adalah kesuksesan dalam berwirausaha. Faktor
seseorang yang malakukan tindakan untuk kepemimpinan dapat membuat suatu usaha
mencaripeluang-peluang dengan situasi, maju pesat, tapi juga dapat membuat usaha
tidak diketahui orang lain atau orang jalan di tempat, mundur, atau bahkan gagal.

4
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

Walaupun segala potensi dan dedikasi pekerjaan dan ini merupakan salah satu yang
dikerahkan, tanpa kepemimpinan, hasil
berwirausaha tidak akan optimal. Dengan
berwirausaha, hasilnya akan berlipat ganda
dibandingkan dengan kepemimpinan.
Dinas Tenaga Kerja, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Transmigrasi
Kabupaten Takalar memiliki UPT Balai
Latihan Kerja yang memegang langsung
program pelatihan kerja di Kabupaten
Takalar. BLK merupakan sebuah wadah
yang menampung kegiatan pelatihan yang
fungsinya untuk memberikan, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan
keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap
kerja dan etos kerja yang pelaksanaannya
lebih mengutamakan praktek dari pada
teori. BLK fokus untuk menyediakan
sarana dan prasarana latihan kerja dengan
harapan sumber daya manusia yang telah
selesai mengikuti pelatihan mampu
membuka usaha sendiri dengan ilmu dan
keterampilan yang telah didapatkan selama
mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja
sehingga mampu menciptakan lapangan
pekerjaan.
Pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja
(BLK) tidak menuntut siswanya untuk
menjadi pekerja karena dengan keahlian
yang diterima, siswa bisa saja membuka
usaha sendiri atau menjadi wirausahawan
sehingga dapat membuka lapangan

5
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
diharapkan oleh Ibu Bupati Takalar,
dimana dalam sambutan pembukaan
pelatihan pengembangan kewirausahaan
pada tanggal 5 November 2019 Ibu Dr. Hj.
Irma Andriani, S.Pi, M.Si, mengatakan
bahwa siswa lulusan pelatihan kerja BLK
harus mampu menjadi wirausahawan
jangan selalu berpikir jadi ASN atau
bekerja di perusahaan tapi kita harus
mampu menciptakan lapangan pekerjaan
itu sendiri karena sudah ada bekal ilmu
dan keterampilan yang diberikan oleh para
instruktur di BLK Takalar dan kalian
(siswa) yang menjadi bosnya. Dengan
demikian, Balai Latihan Kerja (BLK)
menjadi motor penggerak dan menjadi
perpanjangan tangan pemerintah daerah
untuk membantu pemerintah dengan
memberikan pelatihan kepada peserta
pelatihan kerja untuk mendapatkan bekal
keterampilan yang biayanya sudah
ditanggung pemerintah.
Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih
dalam dan untuk mengetahui model
pengembangan entrepreneur leadership
(studi kasus pada siswa Balai Latihan
Kerja Kabupaten Takalar).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di UPT
Balai Latihan Kerja Kabupaten TakalarJl.
Mose Dg Nakku, Lingkungan Bilacaddi,
Kel.
6
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

Kalabbirang, Kec. Pattallassang, Kab. Strategi yang di dorong persepsi peluang


Takalar Telp/fax. (0418) 323771). Waktu Dalam penelitian Orientasi strategi
penelitian dilaksanakan selama 3 pekan yang didorong persepsi peluang, yang
yaitu pada tanggal 16Maret 2020 hingga 3 pertama strategi dalam melakukan inovasi,
April 2020. Penelitian ini menggunakan hasil yang didapatkan dari hasil wawancara
metode penelitian kualitatif dimana adalah mengenali diri sendiri. Sebagaimana
prosedur penelitian yang menghasilkan data yang diungkapkan oleh informan FFI yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari merupakan siswa dari UPT BLK
orang-orang dan perilaku yang dapat Kabupaten Takalar.
diamati (Moleong, 2012). Penelitian
kualitatif adalah lebih menekankan pada “Strategi saya dalam melakukan
penggunaan diri si peneliti sebagai inovasi adalah dengan, mengenali diri
saya sendiri dulu, menjadi lebih baik,
instrumen. (Mulyadi, 2011) terus memperbaiki apa yang selama
Sumber data dalam penelitian ini ini saya lakukan dan menerapkan
ilmu yang saya dapatkan dari BLK
adalah dari informan sebanyak 5 orang. Takalar dalam usaha saya. Seperti
Teknik pengumpulan data dalam penelitian menjahit yang saya lakukan,
bagaimana caranya menjahit dengan
ini adalah wawancara, observasi atau benar dimana sebelum menjahit
pengamatan dan telaah dokumen. Teknik terlebih dahulu kita desain dulu.
seperti ya menjahit baju kita ingin
pengelolaan data adalam penelitian ini memperbaiki jahitannya maka
adalah reduksi data, penyajian data dan terlebih dahulu dibuka dulu jahitan
yang mau diperbaiki baru dijahit
simpulan/verifikasi. kembali, mungkin itu”.

HASIL PENELITIAN Menurut informan MF yang juga


Penelitian ini merupakan penelitian meruapakan siswa UPT BLK Kabupaten
yang akan melihat gambaran orientasi Takalar mengatakan strategi dalam
strategi yang di dorong persepsi peluang, melakukan inovasi adalah dengan
komitmen terhadap peluang-peluang, memperlihatkan produk kepada calon
komitmen terhadap sumber-sumber daya, konsumen atau pelanggan.
dan visi yang realistik.
“Strategi saya itu Inovasi yang saya
lakukan adalah dengan
memperlihatkan kemampuan kepada
calon konsumen atau yang menjadi
pelanggan saya nanti. Dengan cara
7
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

ketika konsumen datang ketoko saya masyarakat dengan ikut serta jika ada
maka saya akan meminta banyak pameran di Takalar maupun di
masukan dari mereka karena masukan Makassar jika saya tahu. Karena
dari orang bagi saya itu sangatlah menurut saya ikut pameran sangat
penting, saya juga mau bertanya ke penting karena kita bisa menarik
mereka apakah yang saya lakukan konsumen atau pelanggan dan juga
bagus dan puas dengan kerja saya”. mitra bisnis kedepan. Dan pasti dalam
pameran kemungkinan ada produk
Sedangkan menurut informan EKS yang sama dengan yang saya punya,
jadi dari situ saya bisa melakukan
berpendapat hal yang perlu dilakukan sesuatu yang beda dari mereka supaya
adalah memanfaatkan teknologi, berikut agak bedaki dengan punyaku. Saya
harus menemukan idea tau
kutipan wawancara: mengembangkan produk saya yang
unik supaya orang-orang pada datang,
begitu”.
“Strategi saya dalam melakukan
inovasi yaitu dengan cara dengan
memanfaatkan teknologi dalam hal Sedangkan dua informan mengatakan
mempromosikan produk yang saya melakukan promosi, seperti yang dikatakan
punya, saya bisa mempromosikan ke
sosial media yang ada dengan mentag oleh informan MF.
teman sosial media saya supaya dia
juga mepromosikan produk saya,
karena kalau kita memanfaatkan “Mempromosikan supaya usaha saya
teknologi dalam promosi produk saya bisa dikenal orang-orang, apabila
bisa ditahu orang banyak, iya ga’ sih, saya sudah punya costumer saya
kalau na tahu mi pasti na hubungi berusaha untuk memperhatikan atau
ka”. mempertahankannya, karena dari satu
costumer bisa membuat saya
mempermudah dalam
Dalam penelitian Orientasi strategi mempromosikan ke orang lain.
yang didorong persepsi peluang, yang Karena dari satu orang bisa
menghasilkan seribu orang atau
kedua strategi yang didterapkan dalam dengan kata lain satu orang itu bisa
mengembangkan usaha, hasil yang menguntungkan saya tapi bisaki juga
satu orang ji bisa menghacurkan saya,
didapatkan dari hasil wawancara adalah jadi kita harus pikir dalam melakukan
ikut dalam pameran. Sebagaimana yang sesuatu”.
diungkapkan oleh informan FFI yang
Demikian juga yang dikatakan oleh
merupakan siswa dari UPT BLK
informan EKS yang sama-sama merupakan
Kabupaten Takalar.
siswa UPT BLK Kabupaten Takalar.

“Menurut saya strategi yang akan


saya lakukan yaitu dengan cara “Strateginya itu yang pertama kita
memperkenalkan produk saya ke harus mempromosikan produk-
8
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
produk

9
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

yang ingin dipasarkan, yang kedua “Cara meyakinkan sumber daya saya
karena sekarang kita perkembangan dengan cara memberikan terus
zaman sudah menggunakan sistem motivasi, menjaga kepercayaan
digital kita harus banyak-banyak pekerja saya misalnya dan dengan
manfaatkan sosial media, menjaga komitmen saya dengan
mempromosikan dulu ke sosial karyawan saya”.
media”.

Terkait hal diatas yaitu meyakinkan


Dalam penelitian Orientasi strategi
sumber daya kalau mereka bisa didukung
yang didorong persepsi peluang, yang
oleh. Informan HW sebagai klaimen
ketiga yaitu, strategi meyakinkan sumber
menyatakan bahwa Menumbuhkan
daya terkait prospek bisnis. Sebagaimana
semangat sehingga siswa Memiliki visi
yang diungkapkan oleh informan FFI yang
untuk berubah, Memerangi ketakutan akan
merupakan siswa dari UPT BLK
perubahan atau dengan kata lain keluar dari
Kabupaten Takalar, mengatakan
zona nyaman, Menumbuhkan sikap Berani
memberikan pelatihan.
Mengambil Resiko terhadap inovasi yang
akan dilaksanakan, Siap Menerima
“Dengan memberikan pelatihan atau
dilatih sumber daya sampai Kegagalan dan selalu bersemangat
mengetahui dan paham dengan menghadapai tantangan.
pekerjaannya”.

Informan MF berpendapat strategi Komitmen terhadap peluang-peluang


meyakinkan sumber daya terkait prospek Seorang entrepreneur siap menerima
bisnis yaitu denagn Menunjukkan keahlian. risiko dari keputusan dan peluang yang
Yang dimiliki. Berikut hasil kutipan diambilnya serta mampu melihat peluang
wawancara: dan memanfaatkannya. Dalam penelitian
“Seperti yang saya bilang kita mesti ini bagaimana seorang entrepreneur
memperlihatkan alat yang kita punya, leadership melihat dan membaca peluang,
skill yang kita bisa dengan begitu
orang bisa melihat dan mempelajari salah satu dari tiga informan mengatakan
dan mudah untuk menentukan bahwa tentukan target terlebih dahulu.
kita layak untuk menjadi rekan
kerjanya”. “Jadi, peluangnya itu dilihatki dulu
siapa targetnya, kan biasanya lebih
banyak pasti yang anak remaja, kayak
Sedangkan informan EKS, sekarang cariki yang unik-unik dan
mengatakan strategi untuk meyakinkan haruski disesuaikan dengan apa yang
menjadi target ta”.
sumber daya adalah motivasi.

10
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

Informan MF, mengatakan yang ada,


Memanfaatkan sosial media. Berikut
kutipan wawancara:

“Melalui media sosial banyak


peluang-peluang bisnis yang kita
sebenarnya mampu untuk terapkan
tapi kebanyakan orang tidak mampu
untuk itu, makanya lewat media
sosial itu peluang-peluang bisnis itu
akan tercipta dengan sendirinya
dengan kapasitas orang tentu”.

Sedangkan informan EKS


mengatakan melihat bisnis yang menjadi
trend di masayarakat.

“Kalau menurut saya melihat dan


membaca peluang itu, kita bisa lihat
apa yang sekarang menjadia trend
dikalangan masyarakat, dengan itu
kita bisa tahu apa yang dibutuhkan
masyarakat. Misalnya yang saya tahu
itu minuman atau makanan yang
frinchise yang saat itu begitu banyak
yang ikut gitu, pasti kita tahu ji juga,
tapi disini saya akan melakukan
sesuatu yang berbeda dengan yang
lain dengan kata lain, saya tambahkan
sesuatu supaya pembeli bisa tahu
bedakan dan na ingatki usahaku,
begitu kak”.

Seperti yang telah dipaparkan diatas


tentang bagaimana membaca dan melihat
peluang didukung oleh klaimen. Berikut
hasil wawancara dengan informan B
sebagai klaimen menyatakan Pada dasarnya
sih tidak semua siswa yang diberikan
pelatihan mampu memanfaatkan peluang

11
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
akan tetapi dengan semangat dan mengatakan kita perlu
bimbingan yang dilakukan oleh pengajar –
pengajar yang ahli dibidangnya masing –
masing saya rasa mereka akan terbuka
pemikiran- pemikirannya untuk
melakukan usaha tersebut.
Dalam penelitian ini Cara
menindaklanjuti setiap peluang yang ada
merupakan bagian dari komitmen terhadap
peluang-peluang, diamana salah satu siswa
UPT BLK Kabupaten Takalar mengatakan
hal yang perlu dilakukan adalah
pengaplikasikan.

“Iye, kalau tindak lanjutnya, caranya


mengaplikasikan peluang tersebut
(yang ada) karena kita tidak tahu
apakah peluang yang ada sekarang,
akan ada nanti atau malah akan
hilang begitu saja, jadi dimanfaatkan
saja”.

Sedangkan informan MF
menyatakan kita perlu keseriusan dalam
menindaklanjuti peluang. Berikut kutipan
wawancara:
“Kalau tindak lanjut saya,
bagaimana keseriusan kita dengan
adanya peluang yang kita dapatkan,
karena dalam bekerja salah satu
yang harus dilakukan itu serius dan
eksekusi peluang tersebut karena
kita tidak tahu apakah peluang
tersebut akan datang dua kali atau
tidak. Dan ini juga bagaimana
professional kita sih”.

Dan informan ketiga EKS


sependapat dengan informan FFI

12
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

eksekusi dari setiap peluang. Berikut Sedangkan informan EKS bertolak


kutipan wawancara: belakang dengan informan MF. Informan
EKS mengatakan akan merespon jika
“Yang saya lakukan, berani melakuka terjadi perubahan pada usaha yang
eksekusi karena ini adalah sebuah
peluang, kita harus manfaatkan dijalaninya.
peluang tersebut dan sekaligus kita “Kalau saya sih ya Alhamdulillah,
bisa mengembangkan pontensi cepat merespon kalau ada perubahan
kemampuan yang dimiliki, pokoknya yang terjadi, misalkan ya ada keluhan
harus berani betindak”. dari pembeli atau konsumen ya kita
harus cepat dalam menangani keluhan
Hal yang perlu dilakukan pula dalam konsumen, itu sih”.
komitmen terhadap peluang-peluang adalah
Komitmen sumber-sumber daya
cara merespon dengan adanya perubahan,
Dalam penelitian ini bagaimana
dimana informan FFI berpendapat ketika
seorang entrepreneur leadership menjaga
usaha mengalami perubahan hal yang
komitmen sumber daya yang dimiliki.
dilakukan adalah melakukan perbandingan.
Maka dari itu bagaimana seorang
entrepreneur menggunakan sumber daya
“Kalau saya dibandingkan ooh
sekarang ini lebih bagus secara efisien, dari tiga informan dua
dibandingkan dulu, misalnya dulu diantaranya mengatakan pentingnya
biasa-biasa jisekarang adami sesuatu
yang menarik”. pembagian kerja dan satu diantaranya
mengatakan menetapkan SOP dalam
Kemudian menurut informan MF organisasi. Informan FFI mengatakan:
mengatakan kurang merespon jika terjadi “Kalau saya kak, kalau banyak
adanya perubahan pada bisnis yang pekerja bagus karena cepat
terselesaikan, misalnya dalam
dijalankan. pembuatan tas atau baju, ada yang
bagian ukur, ada yang jahit dalamnya,
intinya ada pembagian kerja (job),
“Responnya, sebetulnya tidak terlalu jadi nanti ketahuan siapa yang
meresponji karena saya pikir kalau melakukan kesalahan”.
kita sudah menjalankannya dengan
baik otomatis akan berkembang
dengan baik juga, kita tidak perlu Sedangkan informan MF mengatakan:
terpengaruh dengan yang ada
disekitar kita”. “Kalau sumber daya itu kita mesti
bekerja dengan cepat dan tepat maka
dari itu perlu ada pembagian kerja

13
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

kepada sumber daya yang kita miliki, menggerakkan orang lain menumbuhkan
agar lebih efisien ki dalam bekerja”.
rasa antusiasme dan optimisme dan
Kemudian informan EKS mengatakan memberikan solusi-solusi masalah.
perlu adanya SOP dalam organisasi agar Pemimpin entrepreneur memiliki Ide-ide
sumber daya bekerja secara efisien. sehingga bisa diarahkan untuk membantu
sebanyak-banyaknya orang lain meraih
“Mengenai sumber daya yang perlu kesuksesan. Pemimpin entrepreneur yang
dilakukan itu kita harus punya SOP berupaya dan menunjukkan orang-orang
atau prosedur dalam bekerja supaya
jelas apa yang tujuan, target kita agar sukses.
dengan itu mereka bisa bekerja sesuai Kemudian informan MF mengatakan
dengan prosedur yang ada. Kalau ada
SOP kelihatanki apa yang mau motivasi dan saling percaya untuk menjaga
dicapai ini”. motivasi sumber daya.
“Seperti tadi tetap memberikan
Tidak hanya bagaimana seorang motivasi dan terus menjaga
entrepreneur menggunakan sumber daya kepercayaannya karena disini apabila
kita bisa dipercaya kita bisa giat lagi
agar bekerja secara efisien tapi hal yang kedepannya untuk bekerja, tapi kita
perlu diperhatikan adalah bagaimana juga harus jujur dan ini harus junjung
tinggi”.
seorang entrepreneur memotivasi sumber Sedangkan menurut EKS untuk
daya. Salah satu informan mengatakan menjaga motivasi sumber daya hal yang
memberi tahu sumber daya bahwa mereka dilakukan adalah memberikan hadiah atau
punya pengaruh. reward.
“Kalau saya, pastikan ada yang “Kalau tadi teman saya bilang kita
namanya capek begitu, malas, kalau harus menjaga kepercayaan sumber
saya hanya mengingatkan saja bilang daya, kalau saya memberi hadiah bagi
untuk apa kita bekerja, membuat mereka yang sudah banyak memberi
usaha ini, kan untuk peluang kerja masukan atau yang berprestasi, kalau
juga, dan kehidupan kita kedepan, masalah hadiah bisa kita kasih bonus
dan kita inilah yang bisa melakukan atau hadiah yang bermanfaatlah buat
usaha sukses kedepan”. mereka supaya tambah semangatki
lagi bekerja dan yang lainnya juga
Terkait hal diatas yaitu melakukan semangat, begitu”.
inovasi didukung oleh klaimen yang.
Informan HW sebagai klaimen menyatakan
bahwa Pemimpin entrepreneur bisa

14
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

Kemudian hal yang perlu maksimal dengan sumber daya yang minimal
diperhatikan seorang entrepeneur adalah dengan mengikutkan pelatihan.
leadership dalam komitmen terhadap “Langkah yang saya lakukan
sumber-sumber daya adalah bagaimana mengikutkan pekerja saya dalam
pelatihan, karena itu itu salah satu
mendapat hasil yang maksimal dengan bentuk peningkatan kemampuan
sumber daya yang minimal. Dimana tiga sumber daya dan ada ilmu yang bisa
mereka dapatkan, dimana yang kalau
informan masing- masing punya pendapat, menurut saya, pekerja itu yang
informan FFI mengatakan sumber daya penting karena mereka bekerja untuk
kemajuan usaha”.
harus dilatih dan diajar.
“Iye, kembali lagi diuji, diajarki, Pengendalian sumber-sumber daya
kayak disini di BLK diajarki, diujiki,
sampai betul-betul begitu menguasai, Dalam penelitian ini pengendalian
kan kalau orang mendalami betul- sumber-sumber daya terdiri atas, yang
betul pasti hasilnya juga bagus atau
memuaskan, intinya juga dia harus pertama kapabilitas sumber daya,
menyenangi pekerjaannya”. pengarahan sumber daya dan keterlibatan
sumber daya. Hasil wawancara untuk yang
Informan MF mengatakan
pertama, kapabilitas sumber daya adalah
memaksimalkan kemampuan pekerja.
dari tiga informan dua diantaranya
mengatakan kapabilitas sumber daya yang
“Kalau misalkan seperti itu, yang jelas kita
sebagai pemilik usaha mengharapkan kepada dimiliki sudah cukup, satu diantaranya
pekerja untuk mengeluarkan kemampuannya, mengatakan masih kurang. Sebagaimana
dan disitu kita bisa lihat kemampuan pekerja
jika memang kurang dalam bekerja maka yang diungkapkan oleh informan FFI yang
baru dipindahkan ke posisi yang dia bisa merupakan siswa dari UPT BLK
kemudian mencari yang lain yang betul-betul
berkompeten dibidangnya, ini tidak ada yang Kabupaten Takalar.
dikeluarkan ya,Cuma dipindahkan saja, “Iye, cukupji kak Karena seperti tadi
supaya ini juga bentuk persaingan bagi kak, sudah ada pembagian kerja, biar
mereka, artinya dia bisa termotivasi, seperti sedikit pekerja ta asal berkompeten ji
itu”. itu cukupni”.
Sedangkan informan MF mengatakan:

Sedangkan informan EKS


mengatakan, untuk mendapatkan Hasi
l

15
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

“Bisa, kalau kita gunakan sebaik “Yang jelas untuk mengarahkan


mungkin apa yang kita punya karena sumber daya tepat dalam bekerja
yang dibutuhkan adalah ilmu dan harus sesuai dengan prosedur, K3 nya
skill, dan itu sudah ada tinggal juga diperhatikan, yang jelas SOP
dikembangkan saja”. nya diterapkan”.

Kemudian informan EKS Sedangkan menurut MF Mengatakan


mengatakan masih kurang dengan sumber dalam mengarahkan sumber daya untuk
daya yang dimiliki. bekerja dengan tepat adalah memberikan
pelatihan.
“Kalau menurut saya, kurang karena
kemampuan sumber daya yang
dimiliki masih kurang artinya apa “Yang pertama kita mesti harus
yang saya lihat selama ini belum memberikan pelatihan, memberitahu
memuaskan walaupun itu hanya standar-standar pemakaian, nama-
sebagian saja”. nama produk yang mesti kita
perkenalkan itukan mesti kita ketahui
semua”.
Dalam penelitian ini pengendalian
sumber-sumber daya yang kedua Dalam penelitian ini pengendalian
pengarahan sumber daya, hasil yang sumber-sumber daya yang ketiga
didapatkan dari wawancara adalah dari tiga keterlibatan sumber daya, hasil yang
informan dua diantaranya mengatakan didapatkan dari wawancara adalah dari tiga
menerapkan SOP dalam mengarahkan informan dua diantaranya mengatakan
sumber daya agar bekerja dengan tepat, melibatkan sumber daya dalam penciptaan
satu diantaranya mengatakan memberikan produk baru, satu diantaranya mengatakan
pelatihan. Sebagaimana yang diungkapkan belum bisa. Sebagaimana yang
oleh informan FFI yang merupakan siswa diungkapkan oleh informan FFI yang
dari UPT BLK Kabupaten Takalar. merupakan siswa dari UPT BLK
Kabupaten Takalar.
“Ditanya baik-baik atau di ingtkan ki
masing-masing pekerjaannya, karena “Iya, lebih bagus begitu karena kita
dari awal sudah pembagian job, dan juga manusia tidak bisaki menyusun
memperhatikan SOP”. sendiri, pasti butuh jaki bantuan-
bantuan dari orang-orang atau
kemudian informan EKS mengatakan: pendapatnya orang”.

Kemudian menurut informan MF


mengatakan:
16
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

“Untuk yang seperti itu sebaiknya, usaha kedepan.


misalkan kita kan ini bekerja di
wiraswasta tujuannya untuk atau
bekerja di otomotif, kta tidak perlu
istilahnya produk baru, kita tidak
membuat tapi kita memperbaiki atau
mengganti, tapi saya tetap melibatkan
sumber daya saya ketika ada hal
baru”.

Sedangkan menurut informan EKS


mengatakan, belum bisa melibatkan sumber
daya dalam pengambilan keputusan.

“Kalau dalam penciptaan produk


baru, mungkin belum bisa melibatkan
sumber daya, karena ini produk-
produk ini kita masih dalam tahap
pengembangan jadi, cukup lingkup
tersendiri yang menciptakan produk
baru yang akan dibuat. Nanti kalau
sudah berkembang baru manfaatkan
sumber daya yang ada”.

Visi yang realistik, (Gambaran usaha)


Dalam penelitian ini visi yang
realistik terdiri dari tiga yaitu gambaran
usaha, strategi pencapaian usaha dan tujuan
bisnis. Gambaran usaha kedepan para
informan mengungkapkan pendapatnya,
informan FFI mengatakan gambaran usaha
kedeapan yaitu membuka toko.

“Kalau saya,membuka toko begitu,


terus semua produk-produk saya yang
sudah dibuat saya taruh disitumi”.

kemudian informan MF mengatakan,


ingin membuka lapangan pekerjaan untuk

17
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
“Visi saya kedepan ialah saya ingin
mempekerjakan sebanyak –
banyaknya orang yang menganggur
untuk supaya kita saling membantu.
Untuk hidup bersama dan untuk
saling berpenghasilan”.

Sedangkan informan
EKS mengatakan
ingin terus berinovasi dan manfaatkan
setiap peluang.

“Untuk gambaran usaha


kedepannya, kita selalu berinovasi
dan bersaing kedepannya.
bagaimana peluang- peluang bisnis
yang baru atau usaha baru bisa
dimanfaatkan, menciptakan produk-
produk kedepan yang bisa diminati
masyarakat dan bisa berkembang
secara luas”.

Dalam penelitian ini visi realistik


yang kedua adalah strategi pencapaian
usaha. dilakukan siswa oleh UPT BLK.
FFI mengatakan strategi pencapaian usaha
yaitu memanfaatkan media sosial

“Sekarang kan lagi trend media


sosial, dan banyak yang jual beli
online, disitu juga peluangnya besar
dan bisa dijadikan tempat promosi
disitu juga kita cantumkan alamat
saya supaya mereka bisa datang
langsung ke took”.

Menurut informan MF strategi


pencapaian usaha adalah Kreatif dan
berinovasi. Dari hasil wawancara yang
telah dilakukan

18
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

“Dalam pencapaian tujuan, strategi bisnis kedepan adalah dengan membuka


dilakukan itu kita perlu kreatif dan
selalu berinovasi dalam usaha kita, lowongan kerja.
didalam menjalankan usaha seorang
yang punya usaha atau wirausaha
perlu berpikir kreatif bagaimana “Tujuan bisnis saya, selain bisnis
usahanya bisa lebih bagus dari yang saya juga ingin membuka lowongan
lain dan melakukan inovasi dalam pekerjaan untuk orang-orang diluar
produk kita supaya daya tarik sana, apalagi yang putus sekolah saya
konsumen tidak berpindah kelain ingin membuka pekerjaan buat
hati”. mereka supaya mereka dapat
berpenghasilan dan bisa membantu
keluarganya”.
Kemudian informan EKS
mengungkapkan strategi pencapaian usaha Kemudian informa MF mengatakan
adalah melakukan inovasi. untuk tujuan bisnis maka perlu memikat
daya tarik beli masyarakat.
“Strateginya itu, tetap berusaha
semaksimal mungkin dalam mencapai
tujuan dan selalu melakukan inovasi”. “Menetapkan tujuan bisnis, karena
semua pengusaha ingin untuk dan
tidak mau rugi, jadi tujuan saya tetap
Seperti yang telah dipaparkan diatas bersaing untuk bagaimana menarik
tentang gambaran usaha didukung oleh daya beli masyarakat”.
klaimen. Berikut hasil wawancara dengan
Sedangkan informan EKS
informan HW sebagai klaimen menyatakan
mengatakan untuk tujuan bisnsis hal yang
bahwa semua siswa telah berpikir nantinya
dilakukan oleh informan EKS adalah
mereka mau usaha apa seperti apa
menetapkan batas waktu.
gambarannya, visi kedepan mereka apa
karena selama mengikuti pelatihan di BLK
“Karena waktu adalah segalanya, ini
dibekali ilmu dan BLK punya model menurut saya, jadi kita perlu
competensi base training (CBT), sehingga menetapkan batas waktu dari setiap
target kita. Misalkan yaa, kapan target
mereka mendapatkan pelatihan melalui 3 A harus kita capai? Dengan adanya
aspek, skill, attitude dan knowledge. ini juga saya rasa kita bisa lebih
disiplin dalam menjalankan bisnis
Dalam penelitian ini visi yang yang kita jalani”.
realistik yang ketiga yaitu tujuan bisnis.
Dimana hasil yang didapatkan dari
wawancara. Informan FFI mengatakan
salah satu tujuan

19
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

PEMBAHASAN apa yang dibutuhkan masyarakat, dengan


Orientasi strategi yang didorong itu kita tahu apa yang trend dikalangan
persepsi peluang masyarakat, sehingga yang harus dilakukan
Stategi dalam melakukan inovasi adalah langsung action dengan peluang ada.
Orientasi strategi yang didorong Selain itu strategi yang bisa dilakukan
persepsi peluang. Seorang entrepreneur dalam melakukan inovasi adalah
tergantung bagaimana persepsinya terhadap memanfaatkan teknologi. Kunci dari
peluang yang ada dan mampu keberhasilan adalah terus melakukan
memanfaatkannya. Seorang entrepreneur inovasi yang lebih baik dari sebelumnya.
mampu membuat perencanaan dan Strategi yang diterapkan dalam
mengukur kinerja serta melakukan inovasi mengembangkan usaha
sehingga mampu mengendalikan sumber Memulai sebuah bisnis memang tidak
daya yang dimiliki. Unsur ini menganalisis mudah. Ada beberapa langkah yang harus
strategi dalam melakukan inovasi, misalnya dilakukan, terlebih dahulu untuk mencapai
bagaimana strategi seorang entrepreneur apa yang titik untuk bisa berdiri sendiri.
dalam melakukan inovasi, pada penelitian Setelah itu, masih banyak hal yang perlu
ini hasil yang didapatkan dari strategi dilakukan agar usaha bisa terus
dalam melakukan inovasi pada berkembang. Dalam mengembangkan
pengembangan entrepreneur leadership di usaha serta mencapai target terlebih dahulu
BLK Takalar adalah mengenali diri sendiri, menentukan strategi bisnis dengan tepat.
memperlihatkan kemampuan kepada calon Strategi yang tepat yang telah dibentuk
konsumen atau pelanggan, dan akan memudahkan seorang entrepreneur
memanfaatkan teknologi. untuk menentukan arah bisnis dan
Strategi dalam melakukan inovasi menjalankan usaha yang diimpikan. Di sisi
merupakan suatu hal yang penting lain, ketatnya persaingan di dunia bisnis
dilakukan seorang entrepreneur karena juga menuntut untuk siap bertarung dan
dalam mengembangkan usaha. seorang menghadapi resiko yang sewaktu-waktu
entrepreneur mampu menciptakan strategi bisa muncul. Pada penelitian ini hasil yang
dalam melakukan inovasi, langkah yang didapatkan dari strategi yang diterapkan
harus diambil, berpikir kreatif sehingga dalam mengembangkan usaha pada
usaha yang dijalani terus berkembang dan pengembangan entrepreneur leadership di
mampu bersaing dipasar. Misalnya melihat BLK Takalar adalah ikut

20
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

dalam pameran, melakukan promosi, dan melakukan penjualan sehingga produk bisa
promosi. sampai dipasaran. Pada penelitian ini hasil
Strategi yang diterapkan dalam yang didapatkan dari Strategi meyakinkan
mengembangkan usaha adalah suatu hal sumber daya terkait prospek bisnis adalah
yang perlu diperhatikan untuk kemajuan memberikan pelatihan, menunjukkan
usaha kedepannya, perlu adanya langkah keahlian, dan motivasi.
yang harus dilakukan seorang entrepreneur Strategi meyakinkan sumber daya
leadership supaya usaha yang dijalani terus terkait prospek bisnis, salah satu hal yang
berkembang dan siap bersaing. Misalnya penting dalam kelangsungan usaha maka
melakukan promosi Ini menjadi salah satu perlu beberapa strategi untuk meyakinkan
cara mengembangkan usaha karena sumber daya terkait bisnis yang dijalani,
konsumen perlu tahu produk, serta jasa misalnya menunjukkan keahlian dengan
yang ditawarkan. membuat materi promosi memperlihatkan atau menunjukkan
yang unik agar lebih banyak orang yang keahlian (skill) yang kita punya maka
tahu atau mengenal produk atau jasa yang sumber daya bisa melihat dan mempelajari
ditawarkan. Seorang pemimpin harus tidak hanya itu perlu ditunjukkan juga
Manfaatkan berbagai jalur promosi, mulai peralatan yang dimiliki serta memberikan
dari menyebarkan brosur, memasang iklan motivasi agar sumber daya yakin dengan
online, dan yang paling trend sekarang usaha bisnis yang dijalani.
adaah memanfaatkan sosial media.
Strategi meyakinkan sumber daya terkait Komitmen terhadap peluang-peluang
prospek bisnis. Mampu melihat dan membaca peluang
Dalam menjalankan sebuah usaha Komitmen adalah sikap kesediaan
perlua adanya sumber daya untuk seorang entrepreneur untuk memegang
menjalankan usaha yang kita rintis, seorang teguh visi, misi serta kemauan untuk
entrepreneur harus punya langkah atau mengarahkan dalam kemajuan usaha.
strategi dalam meyakinkan sumber daya Entrepreneur harus bersedia menerima
yang dimiliki sehingga bisa setia bersama setiap risiko dari setiap keputusan dan
merintis usaha, sumber daya merupakan peluang-peluang yang diambilnya,
peran penting dalam menjalankan usaha entrepreneur harus mampu melihat dan
karena sumber daya yang terlibat dalam membaca peluang dan memanfaatkannya.
pembuatan produk, melakukan promosi dan Pada penelitian ini hasil yang didapatkan

21
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

dari melihat dan membaca peluang adalah Seperti yang dijelaskan Siagian
tentukan target, manfaatkan sosial media (1999:6) bahwa kewirausahaan adalah
dan melihat bisnis yang menjadi trend. semangat, perilaku dan kemampuan untuk
Melihat dan membaca peluang memberikan tanggapan yang positif
merupakan hal yang sangat penting agar terhadap peluang. Dengan adanya peluang
tepat menentukan jenis bisnis, karena maka seorang entrepreneur leadership
dengan mampu melihat dan membaca mampu memberikan tanggapan positif dan
peluag maka kita bisa tahu apa yang yag menindak lanjuti peluang tersebut untuk
sekarang trend dimasyarakat dan mampu mencapai apa yang sudah menjadi tujuan
memajukan usaha yang dirintis. Misalnya yang sudah ditentukan, dan untuk
tentukan target, siapa yang menjadi target memajukan usaha kedepan dengan
pasar dari situ entrepreneur mampu melihat menindak lanjuti setiap peluang yang ada.
apa yang lagi trend atau diminati dan Misalnya melakukan eksekusi dengan
melakukan inovasi-inovasi yang kreatif peluang tersebut seorang entrepreneur
yang menarik konsumen untuk membeli leadership harus berpikir cepat dan berani
produk yang dimiliki sekaligus dalam menindak lanjuti setiap peluang
entrepreneur mengetahui apa yang menjadi karena peluang yang ada kadang tidak
kebutuhan masyarakat. datang dua kali serta harus selalu siap
Menindak lanjuti peluang dengan resiko yang akan dihadapi.
Seorang entrepreneur yang penting Kemampuan merespon perubahan
adalah bagaimana menindak lanjuti setiap Dengan seiring berkembangnya
peluang yang ada. Untuk mewujudkan hal kemajuan teknologi yang begitu pesat yang
tersebut perlu adanya komitmen sudah di berakibatkan pada perkembangan serta
tetapkan dari awal sehingga ada keberanian perubahan bisnis. Ini merupakan salah satu
untuk mengelola kemampuan yang pintu peluang tumbuhnya berbagai macam
dimiliki. Karena peluang bisa datang kapan bisnis atau usaha baru dan akan timbul
saja dan dimana saja bahkan sesuatu yang persaingan bisnis. Maka dari itu sebuah
tidak terduga bisa menjadi sebuah peluang. bisnis atau usaha harus bisa menyesuaikan
Pada penelitian ini hasil yang didapatkan dengan perubahan dan perkembangan yang
bagaimana menindaklanjuti setiap peluang akan terjadi. Pada penelitian ini hasil yang
yang ada adalah mengaplikasikan, didapatkan seperti apa anda merespon
keseriusan dan eksekusi. dengan adanya perubahan adalah

22
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
melakukan

23
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

perbandingan, kurang responsif dan melakukan sesuatu memang merupakan


responsif.
Ingraham dan Taylor (2004)
menyatakan Kepemimpinan kewirausahaan
merupakan kepemimpinan yang
mempunyai kemampuan untuk
mengantisipasi berbagai perubahan dengan
visi masa depan yang jelas serta berupaya
mendorong suatu kerja sama dalam
melakukan perubahan melalui fleksibilitas
menjalankan perannya dalam mengelolah
organisasi. Misalnya responsif, seorang
entrepreneur leadership harus cepat
menanggapi dan merespon/responsif
dengan perubahan yang terjadi, dengan
sumber daya yang bermutu serta jeli dalam
melihat peluang, kecepatan menangani
kritikan atau keluhan konsumen, mampu
membaca serangan dari kompetitor maka
bisnis yang dijalankan akan bertahan dan
terus berkembang tapi jika sebaliknya kita
salah dalam menangani perubahan maka
bisnsi yang dijalankan bisa drop dan
mengalami kerugian.

Komitmen terhadap sumber-sumber


daya
Menggunakan sumber daya secara efisien
Salah satu ciri-ciri kewirausahaan
adalah Komitmen pada berbagai pihak
merupakan ciri yang harus dipegang teguh
dan harus ditepati. Komitmen untuk

24
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
kewajiban untuk segera ditepati dan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
direalisasikan termasuk komitmen Dengan
terhadap sumber daya. Pada penelitian ini
hasil yang didapatkan bagaimana
mengarahkan sumber daya untuk bekerja
secara efisien adalah pembagian kerja dan
menetapkan SOP.
Sumber daya merupakan aset yang
sangat berharga dalam menjalankan suatu
bisnis, dengan pengelolaan sumber daya
yang baik dan tepat amat penting dalam
menjalankan suatu bisnis. Seorang
entrepreneur harus mampu meciptakan
atau mengarahkan sumber daya agar
bekerja secara efisien untuk memajukan
bisnis yang dijalankan mislanya
menerapkan SOP. Dengan SOP atau
standard operational procedure ini salah
satu cara yang ampuh dalam
meningkatkan efisiensi kerja sumber daya
yang dimiliki karena SOP merupakan
acuan sumber daya dalam melakukan
pekerjaan, apa yang ingin dicapai, serta
timeline kerja. Dengan menerapkan
standar kerja, maka kita bisa mengukur
pekerjaan yang sudah dilakukan, dan apa
yang dikerjakan akan lebih terarah lagi
dan bisnis yang dijalankan bisa terus
berkembang.
Memotivasi sumber daya
Motivasi adalah salah satu yang
penting yang perlu dijaga terhadap sumber
daya yang dimiliki karena dengan
memotivasi sumber daya mampu
25
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

adanya motivasi kerja yang melekat pada kepemimpinannya. Hal ini bermakna
diri sumber daya maka ini sangat baik bahwa salah satu sikap kunci dari
untuk kemajuan bisnis karena dengan entrepreneur adalah inovatif yang
motivasi tersebut sumber daya akan selalu diperlukan dalam berbagai aspek. Pada
berusaha agar tidak mengalami hal yang penelitian ini hasil yang didapatkan langkah
tidak diingikan. Pada penelitian ini hasil yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang didapatkan bagaimana cara menjaga yang maksimal dengan sumber daya yang
motivasi mereka untuk terus memberikan minimal adalah dilatih dan diajar,
performa terbaiknya adalah memberi tahu memaksilmalkan kemampuan pekerja dan
kalau mereka punya pengaruh, saling mengikutkan pelatihan (Saefuddin: 2014).
percaya dan memberikan hadiah. Salah satu aset terpenting dalam
Kepemimpinan kewirausahaan menjalankan suatu usaha adalah sumber
mempunyai motivasi yang kuat dalam daya, seorang entrepreneur leadership harus
bekerja, yakin dan harus optimis, sehingga berpikir kreatif ketika sumber daya yang
sumber daya mampu melihat dan meniru dimiliki sedikit sedangkan target yang
atau mempraktekan karena menjaga dingin dicapai lebih. ini merupakan sesuatu
motivasi sumber daya perlu diperhatikan yang sulit tapi dengan berpikir cepat,
agar sumber daya senantiasa memberikan kreatif dan inovatif maka dengan sumber
performa terbaiknya dalam bekerja dan daya yang dimiliki minimal bisa
memajukan dan mengembangkan bisnis. menghasilkan hasil lebih maksimal dengan
Seorang kepemimpinan kewirausahaan adanya kerjasama, tekun dalam apa yang
harus memberikan perhatian khusus, menjadi pekerjaan kita, serta
kepercayaan serta memberikan hadiah memaksimalkan segala kemampuan yang
terhadap sumber daya, dengan itu sumber dimiliki, karena usaha yang dilakukan pasti
daya akan terus memberikan yang terbaik akan membuahkan hasil yang diinginkan
terhadap usaha yang dijalankan. selama kita bersungguh-sungguh.
Mendapat hasil maksimal dengan sumber
daya minimal Pengendalian sumber-sumber daya
Kepemimpinan kewirausahaan Kapabilitas sumber daya
(entrepreneur leadership) merupakan Seorang entrepreneur senantiasa
kepemimpinan yang menerapkan jiwa menyediakan sumber-sumber daya bagi
kewirausahaan dalam menjalankan peran perusahaan, juga ikut mengendalikan.

26
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

Seorang entrepreneur akan senantiasa sesuai dengan apa yang dinginkan. Pada
memberikan ide-ide kepada mereka.
Kepemimpinan kewirausahaan membangun
tujuan untuk mendorong bawahan untuk
bekerja dengan kinerja yang tinggi serta
menentukan strategi yang inovatif dalam
mencapai tujuan organisasi. Pada penelitian
ini hasil yang didapatkan apakah
kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki
cukup membawa usaha ke pasar adalah
cukup, dengan sumber daya yang ada.
Dengan adanya perhatian yang
diberikan dari pemimpin sehingga sumber
daya mampu memberikan hasil yang
maksimal untuk usaha yang dijalankan
walaupun sumber daya yang dimiliki
kurang akan tetapi dengan fasilitas yang
diberikan maka sumber daya mampu
mencapai tujuan bisnis yang dijalankan dan
ini sangat bagus untuk kemajuan usaha
kedepannya, perlu adanya peningkatan
yang dilakukan pemimpin sehingga usaha
yang dijalankan terus mengalami
peningkatan.
Mengarahkan sumber daya
Seorang Entrepreneur leadership
mampu memberi pengaruh untuk
mengarahkan aktivitas bawahan atau
sumber daya dalam mencapai tujuan.
Sumber daya kadang tidak akan memulai
pekerjaan, jika tidak ada arahan karena
bawahan punya rasa takut salah, takut tidak

27
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
penelitian ini hasil yang didapatkan
bagaimana mengarahkan sumber daya
agar bekerja dengan tepat adalah
menerapkan SOP, memberikan pelatihan
dan menerapkan SOP.
Pengarahan sangat dibutuhkan oleh
sumber daya dalam menjalankan tugas
yang diberikan oleh atasan. Apa yang
harus mereka lakukan, kapan
melakukannya dan bagaimana
melakukannya. Dengan adanya
pengarahan maka pertanyaan itu bisa
teratasi dan seorang pemimpin mampu
mengkomunikasikannya. Tidak hanya itu
dengan adanya pengarahan sumber daya
bisa memahami dan melaksanakan
pekerjaannya sesuai yang dengan apa yang
diperintahkan. Apakah arahan itu berupa
penerepan SOP ataupu memberi motivasi.
Dengan penerapan SOP maka ada acuan
sumber daya dalam melakukan pekerjaan,
apa yang ingin dicapai. Sejatinya seorang
leader harus dekat dengan sumber daya,
membaur dengan mereka bahkan
memberikan pelatihan agar lebih
mendalami tugasnya serta memberikan
motivasi dalam menjalankan pekerjaan
yang sudah direncanakan.
Keterlibatan sumber daya
Menurut saiman (2009: 43),
mengatakan kewirausahaan adalah hal-hal
atau upaya-upaya yang berkaitan dengan
penciptaan produk kegiatan atau usaha
atau
28
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

aktivitas bisnis atas dasa kemauan sendiri kedepan adalah membuka tokoh, membuka
dan atau kemampuan sendiri. Dalam hal lapangan pekerjaan dan berinovasi. Seorang
penciptaan produk baru seorang entrepreneur selalu punya gambaran usaha
entrepreneur leadership apakah melibatkan akan seperti apa usaha yang dijalankan
sumber daya atau tidak. Pada penelitian ini kedepannya. Selalu berpikir untuk
hasil yang didapatkan dalam penciptaan kemajuan bisnis. Salah satu tujuan bisnis
produk baru, apakah melibatkan sumber adalah mewujudkan kemampuan dan
daya adalah dua informan mengatakan kemantapan para wirausaha untuk
melibatkan sumber daya dan satu menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan
diantaranya mengatakan belum bisa. masyarakat. Misalnya gambaran usaha
Dimana dalam penciptaan produk baru kedepan adalah membuka lapangan
merupakan salah satu strategi memajukan pekerjaan, semakin sukses dan semakin
bisnis, dan dalam melakukan itu kadang berkembangnya sebuah bisnis, pasti akan
seorang atasan butuh masukan produk membutuhkan semakin banyak sumber
seperti apa yang harus dibuat, apa yang daya manusia. Hal ini berarti semakin
yang menjadi trend di kalangan masyarakat, banyaknya lapangan pekejaan yang terbuka
maka atasan perlu melibatkan sumber daya bagi masyarakat. Dengan ini jumlah
untuk memberikan masukan akan tetapi pengangguran akan berkurang.
keputusan tetap berada pada tangan atasan. Strategi pencapaian tujuan
Ciri-ciri kewirausahaan adalah
Visi yang realistik memiliki visi dan tujuan yang jelas
Berorientasi ke masa depan (Kasmir: 2008). Hal ini berfungsi untuk
Kepemimpinan kewirausahaan menebak kemana langkah dan arah yang
melaksanakan visi yang dengan visi dituju sehingga dapat diketahui apa yang
tersebut mengusahakan dan menjaga akan dilakukan oleh pengusaha tersebut.
kompetensi serta menumbuhkan kualitas Salah satu kunci dari entrepreneur adalah
sumber daya manusia. Dalam menjalankan inovatif yang diperlukan dalam berbagai
sebuah bisnis seorang entrepreneur punya bidang. Dalam merintis usaha atau bisnis
gambaran usaha seperti apa yang perlu adanya strategi yang diterapkan untuk
diinginkan dari usaha yang dijalankan. mencapai tujuan yang diinginkan. Pada
Pada penelitian ini hasil yang penelitian ini hasil yang didapatkan strategi
didapatkan seperti apa gambaran usaha apa yang dilakukan dalam pencapaian

29
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160
tujuan adalah manfaatkan media sosial,

30
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

melakukan inovasi dan kreatif dan tenggang waktu berarti menempatkan


berinovasi (Kotelnikov, 2005). tujuan ke dalam konteks.
Misalnya kreatif dan berinovasi.
Kreatif dan berinovasi adalah hal yang KESIMPULAN
penting dalam merintis usaha, maka dari itu Orientasi strategi yang didorong
sebagai pelaku bisnis perlu membekali diri persepsi, model pengembangan
mereka dengan ilmu pengetahuan ataupun entrepreneur leadership pada siswa BLK
yang dapat menghasilkan sumber inspirasi. Takalar mampu mengembangkan skill yang
Salah satunya sumber inspirasi adalah ide didapatkan setelah mengikuti pelatihan
yang kreatif untuk menciptakan inovasi yang berpeluang membuka usaha atau
produk. Dengan adanya kreatif dan selalu mengembangkan dan melakukan inovasi
melakukan inovasi pada bisnis maka usaha yang sudah di rintis sebelumnya,
konsumen akan selalu merasa nyaman mampu melihat dan memanfaatkan
dengan bisnis kita. peluang, selalu berpikir kreatif dan berani
Penetapan tujuan mengambil resiko, entrepreneur leadership
Memiliki tujuan yang jelas adalah selalu memperhatika SOP dan pembagian
suatu yang harus dimiliki seorang kerja yang diberikan. Dan mempunyai visi
entrepreneur dalam mengaplikasikan dan yang realistik. Sebagai saran untuk Untuk
mensukseskan bisnis yang dijalani. Dalam siswa UPT BLK Takalar untuk terus
menjakankan usaha seorang entrepreneur meningkatkan entrepreneur leadership yang
perlu menetapkan tujuan bisnis yang telah dilakukan. Terus melakukan inovasi-
dijalankan. Pada penelitian ini hasil yang inovasi yang lebih baik lagi untuk
didapatkan bagaimana menetapkan tujuan kemajuan usaha kedepannya. Dengan
bisnis adalah membuka lowongan, memikat semangat dan bimbingan instruktur BLK
daya tarik beli masyarakat dan menetapkan Takalar siswa Mampu melihat dan
batas waktu. memanfaatkan setiap peluang yang ada
Dalam dunia bisnis yang menjadi disekitra mereka. Kedepannya instruktur
tujuan utama adalah keuntungan. Seorang BLK Takalar mempertahankan atau
pelaku bisnis perlu menetapkan batas waktu meningkatkan metode belajar, untuk
agar tidka mengalami kegagalan. Dengan menciptakan siswa yang diharapkan.
menetapkan batas waktu itu menunjukan
punya komitmen. Dengan menentukan

31
Rahma K dan Ahsan Anwar /Jurnal Administrasi Negara, V26 - 02 (2020)/138 – 160

REFERENSI
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
Basia. L, Suprihanto. J, Armawi. A, (2016), Penelitian Kualitatif. Bandung:
Strategi Pengembangan Wirausaha Remaja Posdakarya.
Pemuda dalam Mewujudkan
Wirausaha mandiri dan implikasinya Mulyadi, Mohammad. 2011. Penelitian
Terhadap Ketahanan Ekonomi Kuantitatif dan Kualitatif Serta
Keluarga, Jurnal Ketahanan Nasional, Pemikiran Dasar
Vol. 22, No. 1 Menggabungkannya. Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media. vol. 15 no.1
Binarto. R, Ardianti. R. R. R, (2013),
Analisa Modal Sosial dan Perkasa. D.H, Abadi. F, (2020), Jurnal
Entreprenurial Leadership Pengusaha Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB)
Mikro dan kecil di jawa timur, Agora Fakultas Ekonomi UNIAT, Vol. 5,
Vol. 1 No. 3. No. 2.
Firdani. N. N A, Suryadi. A, Saripah. I, Saefuddin, Agus. 2014. Kepemimpinan
(2017), Kemandirian Berwirausaha Kewirausahaan (Entrepreneur
Pemuda Produktif Melalui Program Leadership) Kepala Sekolah dalam
Pendidikan Kecakapan Hidup, Jurnal Mewujudkan Wirausahawan Lulusan
Pendidikan Luar Sekolah, Vol. 1, No. Sekolah Menengah Kejuruan.
1. Makalah. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Ingraham, Patricia W., dan Taylor, Heather
Getha. 2004. Leadership in the Public Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan:
Sector: Model and Assumptions for Teori, Praktik, dan Kasus-kasus.
Leadership Development Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Kasali, Rhenald, 2010. Wirausaha muda Siagian, Salim. 1999. Peranan
mandiri. Kisah inspiratif anak muda Kewirausahaan dalam pengembangan
mengalahkan rasa takut dan Koperasi. Majalah Usahawan, No. 07
bersahabat dengan ketidakpastian. TH. XXVIII Juli 1999. Jakarta:
Menjadi wirausaha tangguh. Jakarta: Lembaga Manajemen FE-UI.
PT. Gramedia pustaka utama.
Sugianto. E.Y, Susanto. E. M, (2013),
Kasmir. 2008. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Pengaruh Entrepreneril Leadership
Raja Grafindo Persada. Terhadap Iklim Organisasional,
Kotelnikov, Vadim. 2005. Entrepreneurial Krativitas, dan Inovasi Karyawan
Leadership, New Managerial Task in Bagian Produksi pada SBO TV,
the Era of Rampant Change. Agora, Vol. 1. No. 2.

32

Anda mungkin juga menyukai