Anda di halaman 1dari 30

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)

SUB KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN USIA


PRODUKTIF

Program : Pemenuhan upaya Kesehatan Perorangan dan


Upaya Kesehatan Masyarakat
Nama Kegiatan : Penyediaan layanan kesehatan unyuk UKM dan
UKP Rujukan TK Daerah Kab/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah
Tahun 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU


TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA

A. LATAR BELAKANG
 Dasar Hukum

a. Undang–undang RI nomor 29 tahun 2004 tentang pembentukan Kabupaten


Bengkulu Tengah (Lembaran Negara tahun 2008 no. 97 ;
b. Undang-Undang No I Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara dan UU
No : 23 Tahun 2014 Tentang pemerintah daerah beserta perubahannya
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594) ;
d. Peraturan Pemerintah No : 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
e. Peraturan Presiden Nomor : 02 / 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dimana
Akreditasi Puskesmas sebagai Indikator Kinerja Program Kesehatan
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1202 / Menkes /SK /VIII/2005 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
g. Permenkes No 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
h. Permendagri Nomor 100 tahun 2018 tentang penerapan standar
pelayanan minimal
i. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang standar
pelayanan minimal
j. Permenkes Nomor 13 Tahun 2022 tentang capaian IKK P2PTM
k. Peraturan Bupati Bengkulu Tengah No . 02 Tahun 2009 Tentang Tata Kerja
dan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.
l. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor : 900-389 Tahun 2021 pada
Tanggal 31 Desember 2021 Tentang Pengguna Anggaran OPD di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah.
B. Gambaran Umum

Riset Kesehatan Dasar yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan


menunjukkan hanya 3 dari 10 PTM yang terdeteksi. “Jadi kalau ada 10 orang PTM
yang berpenyakit gula, yang terdeteksi hanya 3 orang. Tujuh lainnya terdeteksi
setelah dilakukan skrining ulang. Selebihnya tidak mengetahui bahwa dia sakit dan
tidak menunjukkan gejala.

Sementara untuk penyakit kanker, 7 dari 10 penderita terdeteksi pada stadium


lanjut. Hal ini disebabkan PTM pada penderita yang terdeteksi tersebut awalnya
sering muncul tanpa gejala. Jika ada gejala pun sering diabaikan oleh penderita
karena dianggap tidak terlalu berpengaruh pada rutinitas.

Deteksi dini PTM ini penting untuk menekan kematian dini. Jika deteksi
penyakit dapat segera, maka dapat memberikan anjuran kepada penderita untuk
berobat secara langsung dan berobat secara berkelanjutan. “Tidak harus menunggu
pada saat itu sakit. Sasaran deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular
adalah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah, gula darah, pemeriksaan
tajam penglihatan dan tajam pendengaran serta penyakit paru obstruktif kronik serta
khusus pada wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah dilakukan pemeriksaan
IVA dan SADANIS. semua penduduk Indonesia usia 15 tahun keatas wajib
mendapatkan deteksi dini minimal 1 kali setahun Jika diketahui sudah dalam kondisi
PTM, maka segera bisa mendapatkan pengobatan untuk menjaga kondisi agar tetap
terkontrol dan bisa hidup produktif.

Sejalan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat


Hidup Sehat dan tindak lanjut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/198/2020 tentang Tim Koordinasi Pembudayaan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat Bidang Kesehatan (GERMAS), menyebutkan bahwa
deteksi dini merupakan upaya terbaik dalam pencegahan penyakit melalui
pengendalian faktor risikonya.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan adalah :
 Tujuan kegiatan ini adalah melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko
penyakit tidak menular (PTM) utama meliputi merokok, pola makan tidak sehat,
kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi,
hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas

pelayanan kesehatan.  
 Meningkatak capaian SPM Pengelolaan pelayanan kesehatan pada usia
produktif

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran , diantaranya adalah :
 Kegiatan Perjalanan Dinas Dalam Daerah
 Belanja Cetak Spaduk dan Cetak Leaflet

E. SASARAN
Sasaran adalah :
 20 Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah dan masyarakat
usia produktif umur 15 s.d 64 tahun

F. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di 20 wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bengkulu Tengah

G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal dimulai pada bulan Januari 2022 hingga bulan Desember 2022.

Tabel G . I Jadwal Pelaksanaan Selama 1 Tahun


No Kegiatan BULAN TAHUN 2020 Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja cetak spanduk √ 5.000. 000


2 Belanja cetak leaflet √ 7.590.000
3 Dinas Dalam Daerah √ √ √ 26.585.000
TOTAL 38. 985.000
Tabel G.II Planning Of Action (POA)
No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Bulan Sasaran Terget Pelaksana Capaian/Hasil
1 Belanja cetak Maret 20 Masyarakat Seksi/Sub Berita acara serah
spanduk Puskesmas Usia terima spanduk ke
Produktif 20 Puskesmas
Belanja cetak Maret 20 Masyarakat Seksi/Sub Berita acara serah
Leaflet Puskesmas Usia terima leaflet ke 20
Produktif Puskesmas dan
dokumentasi
penyerahan leaflet
ke masyarakat yang
datang untuk
melakukan skrining
PTM
2 Dinas Dalam Maret , juli 20 Masyarakat Nama............. Terdokumentasinya
Daerah dan Puskesmas Usia kegiatan
November Produktif pelaksanaan deteksi
dini PTM dan
laporan hasil
perjalanan dinas
dalam rangka
monitoring
pelaksanaan deteksi
dini PTM di 20
Wilayah Kerja
Puskesmas Kab.
Bengkulu Tengah.

H. ANGGARAN
Anggaran Kegiatan sebesar Rp. 38. 985.000.,- Dengan Sumber Dana APBD
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Selanjutnya Tabel Rencana
Penarikan Anggaran Pertriwulan.
Tabel Rencana Penarikan Anggaran Tahun 2022
No Kegiatan BULAN TAHUN 2022 Anggaran

TW I TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cetak 5.000.000 5.000.000


Spanduk

2 Cetak Leaflet 7.590.000 7.590.000

3 Dinas Dalam 9.825.000 9.825.000 6.745.000 26.395.000


Daerah

TOTAL 38. 985.000

I. Target Kinerja di Tahun 2022


Dengan Sumber Dana APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi/Sub pada setiap
Bidang/sekretariat pada setiap Programnya memiliki Target Kinerja selamat 1 tahun
dengan terget Kinerja Sebagai Berikut :

N Sub TAHUN 2022 Ket

o Kegiatan TW I TW II TW III TW IV

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Program

TOTAL

J. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.

Pencatatan , pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi kegiatan
di lakukan setiap sebagaimana Ketentuan di bawah ini:
1. Pencatatan di Laksankana Setiap bulan dalam 1 Tahun
2. Pengelolaan Data dilaksanakan pada Setiap TriWulan
3. Pelaporan pada Subkordinator dilaksankan Perbulan sedangkan pada pimpinan
dalam hal ini Kepala Bidang/Sekretaris dan Kepala Dinas Kesehatan
dilaksanakan Perbulan dan Triwullan dan Semester
4. Evaluasi Kegiatan di Laksanakan Pada triwulan, semester dan tahunan

K. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di tahun mendatang

Bengkulu Tengah . 02 Januari 2022


Kasubag Perencanaan dan Bendahara Aset Dinas Kesehatan
Keuangan Kabupaten Bengkulu Tengah

..................................... .........................................
NIP................................................ NIP. ............................................

Seketaris Dinas Kesehatan


Kabupaten Bengkulu Tengah

.................................................
NIP.............................................
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)
SUB KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN PADA
PENDERITA HIPERTENSI

Program : Pemenuhan upaya Kesehatan Perorangan dan


Upaya Kesehatan Masyarakat
Nama Kegiatan : Penyediaan layanan kesehatan unyuk UKM dan
UKP Rujukan TK Daerah Kab/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada penderita
hipertensi
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah
Tahun 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU


TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA

A. LATAR BELAKANG

 Dasar Hukum

a. Undang–undang RI nomor 29 tahun 2004 tentang pembentukan Kabupaten


Bengkulu Tengah (Lembaran Negara tahun 2008 no. 97 ;
b. Undang-Undang No I Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara dan UU No
: 23 Tahun 2014 Tentang pemerintah daerah beserta perubahannya
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594) ;
d. Peraturan Pemerintah No : 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
e. Peraturan Presiden Nomor : 02 / 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dimana
Akreditasi Puskesmas sebagai Indikator Kinerja Program Kesehatan
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1202 / Menkes /SK /VIII/2005 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
h. Permendagri Nomor 100 tahun 2018 tentang penerapan standar pelayanan
minimal
i. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang standar pelayanan minimal
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sudah dilakukan oleh pemerintah
daerah.
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2016
tentang 12 indikator layanan SPM salah satunya pelayanan kesehatan pada
penderita hipertensi
l. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022
tentang capaian IKK P2PTM
m. UU No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan public

n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem


Rujukan;
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan
PTM dengan lampiran: a. JNC-8 Hipertension Guidelines 2014 dan Pedoman
Pengendalian Hipertensi 2015
p. Peraturan Bupati Bengkulu Tengah No . 02 Tahun 2009 Tentang Tata Kerja
dan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.
q. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor : 900-389 Tahun 2021 pada
Tanggal 31 Desember 2021 Tentang Pengguna Anggaran OPD di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah.

B. Gambaran Umum

Pada tahun 2000, jumlah penderita hipertensi sebesar 972 juta jiwa (Kearney et

al., 2005). Saat ini, diperkirakan lebih dari 1,13 miliar penduduk dunia mengidap

hipertensi (Bloch, 2016). Di Indonesia, prevalensi hipertensi yang terdiagnosis oleh

dokter yaitu sebesar 8,36% (Kementerian Kesehatan RI, 2019).

Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan

terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025

mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. WHO

mwnyebutkan negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi sebesar

40% sedangkan negara maju hanya 35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak

penderita hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan amerika sebesar 35% dan asia

tenggara 36%. Kawasan asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap

tahunya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita hipertensi. Sedangkan

di Indonesia cukup tinggi, yakni 32% dari total jumlah penduduk (Widiyani, 2013).

Hipertensi dalam jangka waktu panjang dapat merusak pembuluh darah kecil

arteri dan menganggangu kinerja organ penting seperti jantung, otak, ginjal, dan

mata (Kokubo, Iwashima, & Kamide, 2015; Rosei & Rizzoni, 2007). Hipertensi

merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler (Kokubo et al., 2015). Sekitar

30%-50% kejadian penyakit kardiovaskuler berkaitan dengan hipertensi (Kokubo et


al., 2015). Hipertensi yang tidak terkontrol juga memicu dan memperparah

komplikasi penyakit pada penderita diabetes (Kokubo et al., 2015). Di Indonesia,

hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama kematian dan kesakitan

sehingga menyebabkan hilangnya tahun produktif atau Disability Adjusted Life Years

(DALY) (Mboi et al., 2018). Hipertensi berkontribusi sebesar 13,4% dari total DALY di

Indonesia, angka ini merupakan tertinggi kedua setelah diet yang berisiko (Mboi et

al., 2018). Selain itu, Penanganan medis untuk mengobati komplikasi penyakit akibat

hipertensi seperti operasi bypass jantung dan cuci darah menghabiskan dana yang

besar baik bagi individu maupun pemerintah melalui skema jaminan kesehatan

(World Health Organization, 2013).

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya tekanan darah yang

tidak terkontrol seperti konsumsi makanan yang mengandung garam berlebih, serta

potasium dan kalsium yang rendah, penggunaan alkohol secara rutin, kurangnya

aktivitas fisik, obesitas, dan stress (Waeber, et al., 2007). Faktor sosial ekonomi juga

dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi, misalnya urbanisasi yang tidak tertata

dengan baik dapat menciptakan lingkungan sosial yang tidak sehat sehingga

memicu stress, konsumsi makanan siap saji, gaya hidup sedentary, konsumsi rokok

dan alkohol, serta kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan (World Health

Organization, 2013).

Setiap penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar. Pemerintah Kab/Kota mempunyai kewajiban untuk

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita

hipertensi sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya.


Pelayanan hipertensi sesuai standar meliputi: Pemeriksaan dan monitoring

tekanan darah, Edukasi untuk perubahan gaya hidup (diet seimbang, istirahat yang

cukup, aktivitas fisik, dan kelola stress) dan Pengelolaan farmakologis. Dimana

Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan

darah pada <140/90 mmHg untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke,

diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis.

Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar, jika tekanan darah

penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan sebagaimana dimaksud pada poin

sebelumnya atau mengalami komplikasi, maka penderita perlu dirujuk ke FKTL yang

berkompeten.

Capaian kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan

kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari presentase jumlah

penderita hipertensi usia 15 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun

Mekanisme pelayanan : a. Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan

oleh kepala daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang ditetapkan

oleh Menteri Kesehatan. ,b. Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar yang meliputi : Pengukuran tekanan darah dilakukan

minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan dan Edukasi perubahan

gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obatdan c. Melakukan rujukan jika diperlukan

Keterangan : Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambah

pelayanan terapi farmakologi.

Capaian kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan

kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi:


Jumlah penderita Hipertensi yang Persentase penderita
Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Mendapat
pelayanan
X 100%
jumlah estimasi penderita Hipertensi berda- sarkan angka
prevalensi Provinsi Bengkulu/Kab. Bengkulu Tengah dalam
kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama (Estimasi
penderita hipertensi kabupaten/kota berdasarkan Riskesdas
Tahun 2013)

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan adalah :
 Tujuan kegiatan ini adalah memonitoring pelaksanaan pelayanan terpadu
pada penderita dengan hipertensi
 Meningkatak capaian SPM Pengelolaan pelayanan kesehatan pada
penderita Hipertensi

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran , diantaranya adalah :
 Kegiatan Perjalanan Dinas Dalam Daerah
 Belanja Cetak

E. SASARAN
Sasaran adalah :
 20 Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Setiap
penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas

F. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di 20 wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bengkulu Tengah

G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal dimulai pada bulan Januari 2022 hingga bulan Desember 2022.
Tabel G . I Jadwal Pelaksanaan Selama 1 Tahun
No Kegiatan BULAN TAHUN 2020 Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 1
0 2
1 Belanja cetak √ 14.585. 000
2 Dinas Dalam √ 9.490.000
Daerah
TOTAL 24. 075.000

Tabel G.II Planning Of Action (POA)


No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Bulan Sasaran Target Pelaksana Capaian/Hasil
1 Belanja cetak Juni 20 20 Seksi/Sub Berita acara serah
Puskesmas Puskesmas terima spanduk ke 20
dan Puskesmas dan
Penderita Berita acara serah
Hipertensi terima leaflet ke 20
Puskesmas dan
dokumentasi
penyerahan leaflet ke
masyarakat yang
datang untuk
melakukan skrining
PTM
2 Dinas Dalam Juni 20 Penderita Nama............. Terdokumentasinya
Daerah Puskesmas Hipertensi kegiatan
pelaksanaan deteksi
dini PTM dan laporan
hasil perjalanan
dinas dalam rangka
monitoring
pelaksanaan deteksi
dini PTM di 20
Wilayah Kerja
Puskesmas Kab.
Bengkulu Tengah.

H. ANGGARAN
Anggaran Kegiatan sebesar Rp. 24.075.000.,- Dengan Sumber Dana APBD
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Selanjutnya Tabel Rencana
Penarikan Anggaran Pertriwulan.

Tabel Rencana Penarikan Anggaran Tahun 2022


No Kegiatan BULAN TAHUN 2022 Anggaran

TW I TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cetak 14.585. 000

3 Belanja 9.490.00 9.490.000


Perjalanan 0
dinas
dalam
daerah
TOTAL 24. 075.000

I. Target Kinerja di Tahun 2022


Dengan Sumber Dana APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi/Sub pada setiap
Bidang/sekretariat pada setiap Programnya memiliki Target Kinerja selamat 1 tahun
dengan terget Kinerja Sebagai Berikut :

N Sub TAHUN 2022 Ket

o Kegiatan TW I TW II TW III TW IV

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Program

TOTAL
J. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.
Pencatatan , pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi kegiatan
di lakukan setiap sebagaimana Ketentuan di bawah ini:
1. Pencatatan di Laksankana Setiap bulan dalam 1 Tahun
2. Pengelolaan Data dilaksanakan pada Setiap TriWulan
3. Pelaporan pada Subkordinator dilaksankan Perbulan sedangkan pada pimpinan
dalam hal ini Kepala Bidang/Sekretaris dan Kepala Dinas Kesehatan
dilaksanakan Perbulan dan Triwullan dan Semester
4. Evaluasi Kegiatan di Laksanakan Pada triwulan, semester dan tahunan

K. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di tahun mendatang

Bengkulu Tengah . 02 Januari 2022


Kasubag Perencanaan dan Bendahara Aset Dinas Kesehatan
Keuangan Kabupaten Bengkulu Tengah

..................................... .........................................
NIP................................................ NIP. ............................................

Seketaris Dinas Kesehatan


Kabupaten Bengkulu Tengah

.................................................
NIP.............................................
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)
SUB KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS

Program : Pemenuhan upaya Kesehatan Perorangan dan


Upaya Kesehatan Masyarakat
Nama Kegiatan : Penyediaan layanan kesehatan unyuk UKM dan
UKP Rujukan TK Daerah Kab/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada penderita
Diabetes Mellitus
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah
Tahun 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU


TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA

A. LATAR BELAKANG

 Dasar Hukum

a. Undang–undang RI nomor 29 tahun 2004 tentang pembentukan Kabupaten


Bengkulu Tengah (Lembaran Negara tahun 2008 no. 97 ;
b. Undang-Undang No I Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara dan UU No
: 23 Tahun 2014 Tentang pemerintah daerah beserta perubahannya
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594) ;
d. Peraturan Pemerintah No : 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
e. Peraturan Presiden Nomor : 02 / 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dimana
Akreditasi Puskesmas sebagai Indikator Kinerja Program Kesehatan
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1202 / Menkes /SK /VIII/2005 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
h. Permendagri Nomor 100 tahun 2018 tentang penerapan standar pelayanan
minimal
i. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang standar pelayanan minimal
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sudah dilakukan oleh pemerintah
daerah.
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2016
tentang 12 indikator layanan SPM salah satunya pelayanan kesehatan pada
penderita Diabetes Mellitus
l. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022
tentang capaian IKK P2PTM
m. UU No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan public
n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan;
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan
PTM dengan lampiran: a. JNC-8 Hipertension Guidelines 2014 dan Pedoman
Pengendalian Hipertensi 2015
p. Peraturan Bupati Bengkulu Tengah No . 02 Tahun 2009 Tentang Tata Kerja
dan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.
q. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor : 900-389 Tahun 2021 pada
Tanggal 31 Desember 2021 Tentang Pengguna Anggaran OPD di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah.

B. Gambaran Umum
Diabetes mellitus disebabkan karena ada kelainan tubuh dalam
memproduksi atau memanfaatkan hormone insulin yang dihasilkan
sel beta pankreas yang menyebabkan kadar gula dalam darah melebihi ambang
normal atau di atas 200 mg/dl.
WHO pada tahun 2005 mencatat bahwa 70% penyumbang kematian
di dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, dimana 30% adalah
penyakit jantung dan pembuluh darah. Hasil para telaah menemukan bahwa
sebesar 40-50% penderita penyakit jantung juga merupakan penderita DM.
Menurut RISKESDAS 2013 sebanyak 69.6% penderita tida terdiagnosis DM.
Penyakit ini jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan peningkatan resiko
penyakit jantung dan stroke, impoten, peningkatan ulkus kaki yang disebabkan
kerusakan saraf di kaki (neuropati) bahkan Peripheral Vascular Disease(PVD)
yang dapat menyebabkan amputasi, resiko kebutaan, peningkatanresiko
gagal ginjal sampai kematian
Cakupan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes mellitus (DM) penderita
diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar adalah: 1)
Sasaran indikator ini adalah penyandang DM di wilayah kerja kabupaten/kota. 2)
Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar dan upaya promotif dan preventif di FKTP. 3)
Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM dengan komplikasi
perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan untuk penanganan selanjutnya. 4)
Pelayanan kesehatan penyandang DM diberikan sesuai kewenangannya oleh : a)
Dokter/DLP b) Perawat c) Nutrisionis/Tenaga Gizi 5) Pelayanan kesehatan diberikan
kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar
penatalaksanaan sebagai berikut: a) Edukasi b) Aktifitas fisik c) Terapi nutrisi medis
d) Intervensi farmakologis 6) Setiap penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar termasuk pemeriksaan HbA1C. 7) Bagi penyandang DM yang belum
menjadi peserta JKN diwajibkan menjadi peserta JKN.
Capaian kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar bagi penderita Diabetes Mellitus:

Jumlah penderita Hipertensi yang Persentase penderita


Diabetes Mellitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Mendapat pelayanan

jumlah estimasi penderita Diabetes Mellitus berda- sarkan angka


prevalensi Provinsi Bengkulu/Kab. Bengkulu Tengah dalam X 100%
kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama (Estimasi
penderita Diabetes Mellitus kabupaten/kota berdasarkan
Riskesdas Tahun 2013)

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan adalah :
 Tujuan kegiatan ini adalah memonitoring pelaksanaan pelayanan terpadu
pada penderita dengan Diabetes Mellitus
 Meningkatak capaian SPM Pengelolaan pelayanan kesehatan pada
penderita Diabetes Mellitus

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran , diantaranya adalah :
 Kegiatan Perjalanan Dinas Dalam Daerah
 Belanja Cetak

E. SASARAN
Sasaran adalah :
 20 Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Setiap
penderita Diabetes Mellitus usia 15 tahun ke atas

F. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di 20 wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bengkulu Tengah
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal dimulai pada bulan Januari 2022 hingga bulan Desember 2022.

Tabel G . I Jadwal Pelaksanaan Selama 1 Tahun


No Kegiatan BULAN TAHUN 2020 Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 1
0 2
1 Belanja Makan √ 11.680.000
Minum Kegiatan
2 Dinas Dalam √ 8.085.000
Daerah
TOTAL 19.765.000

Tabel G.II Planning Of Action (POA)


N Kegiatan Rencana Pelaksanaan
o Bulan Sasaran Target Pelaksana Capaian/Hasil
1 Belanja cetak Agustus 20 20 Seksi/Sub Berita acara serah
Puskesmas Puskesmas terima spanduk ke
dan 20 Puskesmas dan
Penderita Berita acara serah
Diabetes terima leaflet ke 20
Mellitus Puskesmas dan
dokumentasi
penyerahan leaflet
ke masyarakat yang
datang untuk
melakukan skrining
PTM
2 Dinas Dalam Agustus 20 Penderita Nama............. Terdokumentasinya
Daerah Puskesmas Diabetes kegiatan
Mellitus pelaksanaan deteksi
dini PTM dan
laporan hasil
perjalanan dinas
dalam rangka
monitoring
pelaksanaan deteksi
dini PTM di 20
Wilayah Kerja
Puskesmas Kab.
Bengkulu Tengah.
H. ANGGARAN
Anggaran Kegiatan sebesar Rp. 19.765.000.,- Dengan Sumber Dana APBD
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Selanjutnya Tabel Rencana
Penarikan Anggaran Pertriwulan.

Tabel Rencana Penarikan Anggaran Tahun 2022


No Kegiatan BULAN TAHUN 2022 Anggaran

TW I TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 belanja makan 11.680.000 11680000

minum kegiatan

3 Belanja 8.085.00 8.085.000


Perjalanan 0
dinas
dalam
daerah
TOTAL 19.765.000

I. Target Kinerja di Tahun 2022


Dengan Sumber Dana APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi/Sub pada setiap
Bidang/sekretariat pada setiap Programnya memiliki Target Kinerja selamat 1 tahun
dengan terget Kinerja Sebagai Berikut :

N Sub TAHUN 2022 Ket

o Kegiatan TW I TW II TW III TW IV

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Program

TOTAL
J. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.
Pencatatan , pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi kegiatan
di lakukan setiap sebagaimana Ketentuan di bawah ini:
1. Pencatatan di Laksankana Setiap bulan dalam 1 Tahun
2. Pengelolaan Data dilaksanakan pada Setiap TriWulan
3. Pelaporan pada Subkordinator dilaksankan Perbulan sedangkan pada pimpinan
dalam hal ini Kepala Bidang/Sekretaris dan Kepala Dinas Kesehatan dilaksanakan
Perbulan dan Triwullan dan Semester
4. Evaluasi Kegiatan di Laksanakan Pada triwulan, semester dan tahunan

K. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di tahun mendatang

Bengkulu Tengah . 02 Januari 2022


Kasubag Perencanaan dan Bendahara Aset Dinas Kesehatan
Keuangan Kabupaten Bengkulu Tengah

..................................... .........................................
NIP................................................ NIP. ............................................

Seketaris Dinas Kesehatan


Kabupaten Bengkulu Tengah

.................................................
NIP.............................................
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)
SUB KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN USIA
PRODUKTIF

Program : Pemenuhan upaya Kesehatan Perorangan dan


Upaya Kesehatan Masyarakat
Nama Kegiatan : Penyediaan layanan kesehatan unyuk UKM dan
UKP Rujukan TK Daerah Kab/Kota
Sub Kegiatan : Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada ODMSK
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah
Tahun 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU


TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA

A. LATAR BELAKANG
 Dasar Hukum

1. Undang–undang RI nomor 29 tahun 2004 tentang pembentukan Kabupaten


Bengkulu Tengah (Lembaran Negara tahun 2008 no. 97 ;
2. Undang-Undang No I Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara dan UU
No : 23 Tahun 2014 Tentang pemerintah daerah beserta perubahannya
3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 165 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594) ;
4. Peraturan Pemerintah No : 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
5. Peraturan Presiden Nomor : 02 / 2015 tentang RPJMN 2015-2019 dimana
Akreditasi Puskesmas sebagai Indikator Kinerja Program Kesehatan
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1202 / Menkes /SK /VIII/2005 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
7. Permenkes No 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
8. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
9. Permendagri Nomor 100 tahun 2018 tentang penerapan standar
pelayanan minimal
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang standar
pelayanan minimal
11. Permenkes Nomor 13 Tahun 2022 tentang capaian IKK P2PTM
12. Peraturan Bupati Bengkulu Tengah No . 02 Tahun 2009 Tentang Tata Kerja
dan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah.
13. Keputusan Bupati Bengkulu Tengah Nomor : 900-389 Tahun 2021 pada
Tanggal 31 Desember 2021 Tentang Pengguna Anggaran OPD di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah.
B. Gambaran Umum

Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika


seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan
hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa adalah kondisi
dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan,
dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya. Kondisi perkembangan yang tidak sesuai pada individu akan
menimbulkan gangguan jiwa (UU No.18 tahun 2014).

Penyelenggaraan program kesehatan jiwa merupakan salah satu amanah


Undang-Undang No.18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa baik melalui upaya
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Berbagai permasalahan kesehatan
jiwa telah diidentifikasi dan perlu ditanggulangi dan gangguan jiwa berkaitan dengan
kondisi disabilitas, gangguan kesehatan fisik, penggunaan napza, bahkan berakibat
bunuh diri. Namun demikian WHO telah lama mengidentifikasikan kesenjangan
pengobatan masalah kesehatan jiwa di Negara-negara dengan penghasilan rendah-
menengah termasuk Indonesia yang mencakuo angka >85% yang berarti kurang
dari 15% penderita gangguan jiwa yang mendapatkan layanan kesehatan jiwa yang
dibutuhkan. Demikian juga dengan tingkat kekambuhan yang masih cukup tinggi
pasca perawatan di Rumah Sakit.

Data Riskesdas 2018 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian


Kesehatan (Kemenkes) dilakukan pada 300.000 sampel rumah tangga (1.2 juta jiwa)
di 34 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota. Dari sejumlah data dan informasi
kesehatan, poin tentang gangguan jiwa Mengungkap peningkatan proporsi cukup
signifikan. Sebab,jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013 naik dari 1.7 persen
menjadi 7 persen. Artinya per 1.000 rumah tangga terdapat 7 rumah tangga yang
ada ODGJ, sehingga jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ berat.

Untuk permasalah Ganggunan Mental Emosioanl adalah meningkatnya


prevalensi penderita GME di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 pada
penduduk usia > 15 tahun yaitu 9,8 % (sekitar 19 juta orang), dibandingkan
Riskesdas tahun 2013 sebesar 6 %, terbatasnya kapasitas SDM yang mampu
melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian GME, belum terbangunnya
sistem pencatatan dan pelaporan terkait GME, belum optimalnya koordinasi lintas
program dan lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian depresi.

Permasalahan gangguan jiwa dapat terjadi mulai dari masa anak, remaja,
dewasa dan usia lanjut, jika tidak ditanggulangi atau di obati akan menyebabkan
gangguan jiwa berat yang menyebabkan turunnya produktivitas dan membebani
keluarga. Kesehatan jiwa tidak bisa kita abaikan, perlu sinergi semua pihak, terutama
keluarga agar kondisi gangguan jiwa tidak makin parah, yang terjadi sekarang ini
kebanyakan pasien diterapi sudah dalam kondisi parah.

Gangguan jiwa dipicu oleh berbagai faktor antara lain faktor biologis (seperti
faktor bawaan, penyakit infeksi virus, malaria cerebral, penyakit degeneratif,
kecelakaan di kepala), faktor psikologis (kepribadian kurang matang, trauma
psikologis masa lalu, konflik batin, dan keinginan yang tidak tercapai sehingga
menimbulkan frustrasi), faktor sosial (masalah hubungan dalam keluarga, konflik
dengan orang lain, masalah ekonomi, pekerjaan dan tekanan dari lingkungan sekitar,
hingga keadaan bencana)

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan adalah :
 Tujuan kegiatan ini adalah memonitoring pelaksanaan terapi aktivitas kesehatan
pada pasien dengan ODMSK DI 20 Puskemas
 Meningkatak capaian SPM Pengelolaan pelayanan kesehatan pada ODGJ

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran , diantaranya adalah :
 Kegiatan Perjalanan Dinas Dalam Daerah
 Belanja Fotocopy
 Makan dan minum kegiatan

E. SASARAN
Sasaran adalah :
 20 Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah dan masyarakat
dengan ODMSK

F. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di 20 wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bengkulu Tengah

G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal dimulai pada bulan Januari 2022 hingga bulan Desember 2022.

Tabel G . I Jadwal Pelaksanaan Selama 1 Tahun


No Kegiatan BULAN TAHUN 2020 Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Belanja fotocopy √ 151.000


2 Belanja makan minum √ 2.324.000
kegiatan
3 Dinas Dalam Daerah √ 8.700.000
TOTAL 11.175.000

Tabel G.II Planning Of Action (POA)


No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Bulan Sasaran Terget Pelaksana Capaian/Hasil
1 Belanja Mei 20 ODMSK Seksi/Sub Berita acara serah
Fotocopy Puskesmas terima spanduk ke
20 Puskesmas
Belanja Mei 20 ODMSK Seksi/Sub Daftar Hadir dan
makan Puskesmas dokumentasi
minum kegiatan
kegiatan

2 Dinas Dalam Mei 20 ODMSK Nama............. Terdokumentasinya


Daerah Puskesmas kegiatan perjalanan
dinas dalam rangka
monitoring
pelaksanaan
kegiatan terapi
aktivitas kesehatan
kelompok ODMSK.

H. ANGGARAN
Anggaran Kegiatan sebesar Rp. 11.175.000.,- Dengan Sumber Dana APBD
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Selanjutnya Tabel Rencana
Penarikan Anggaran Pertriwulan.

Tabel Rencana Penarikan Anggaran Tahun 2022


No Kegiatan BULAN TAHUN 2022 Anggaran

TW I TW II TW III TW IV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 fotocopy 151.000 151.000

2 makan dan 2.324.000 2.324.000


minum
kegiatan

3 Dinas Dalam 8.700.000 8.700.000


Daerah

TOTAL 11. 175.000

I. Target Kinerja di Tahun 2022


Dengan Sumber Dana APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah
untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi/Sub pada setiap
Bidang/sekretariat pada setiap Programnya memiliki Target Kinerja selamat 1 tahun
dengan terget Kinerja Sebagai Berikut :

N Sub TAHUN 2022 Ket

o Kegiatan TW I TW II TW III TW IV

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Program

TOTAL

J. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.


Pencatatan , pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi kegiatan
di lakukan setiap sebagaimana Ketentuan di bawah ini:
5. Pencatatan di Laksankana Setiap bulan dalam 1 Tahun
6. Pengelolaan Data dilaksanakan pada Setiap TriWulan
7. Pelaporan pada Subkordinator dilaksankan Perbulan sedangkan pada pimpinan
dalam hal ini Kepala Bidang/Sekretaris dan Kepala Dinas Kesehatan
dilaksanakan Perbulan dan Triwullan dan Semester
8. Evaluasi Kegiatan di Laksanakan Pada triwulan, semester dan tahunan

K. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di tahun mendatang

Bengkulu Tengah . 02 Januari 2022


Kasubag Perencanaan dan Bendahara Aset Dinas Kesehatan
Keuangan Kabupaten Bengkulu Tengah

..................................... .........................................
NIP................................................ NIP. ............................................

Seketaris Dinas Kesehatan


Kabupaten Bengkulu Tengah

.................................................
NIP.............................................

Anda mungkin juga menyukai