Anda di halaman 1dari 7

NASKAH DRAMA

"Sang Terang dan Si Bayang - Bayang”

TOKOH :

Ranu = wildan

Fafa = hikma

Adit = raefa

Retha = safa

Bu Ratna = rahma

Pak Ahmad = ivan

Amel = salsa

Moderator = ramdhani

Guru Pengawas = noval

Pembaca narasi = nabila

Suatu hari yang cerah, di Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Para siswa dan
siswi belajar di kelasnya masing masing. Dikelas 11 IPS G para murid sedang belajar
Matematika. Salah satu murid yang bernama Ranu bertanya kepada gurunya karena
tidak mengerti.

Ranu : “Bu maaf saya ingin bertanya, kenapa x dalam akar dibagi x pangkat dua ya bu?
Sedangkan yang atas di bagi x pangkat 1 Bu?”

Fafa : “Apasih gitu aja gabisa, sini gue jelasin.” Lalu Fafa pun menjelaskannya
kepada Ranu, saat Fafa menjelaskan tiba-tiba Bu Ratna berbicara.
Bu Ratna : “Lihat Ranu, contoh Keefani, dia rajin banget belajar dan selalu dapat
nilai bagus. Ngga kaya kamu, udah males, nilainya jelek, tugasnya banyak yang
kosong. Duh Ibu pusing deh mikirin kamu.” ujar bu ratna dengan nada kesal.

Tiba-Tiba Bel pelajaran berikutnya berbunyi dan walikelas mereka masuk sambil
mengumumkan bahwa akan diadakan tes seleksi untuk mengikuti cerdas cermat
antar sekolah.

Pak Ahmad : “Pagi anak-anak, hari ini bapak akan memberitahu seminggu lagi di
sekolah kita akan diadakan test seleksi cerdas cermat antar sekolah. Semua siswa
kelas XI diwajibkan untuk mengikutinya.”

Semua siswa bersorak sorai karena tertarik untuk mengikuti cerdas cermat
tersebut. Lalu tiba-tiba Retha atau yang dikenal sebagai teman dekat Fafa berjalan
menghampiri meja Fafa yang berada didepan meja Ranu.

Retha : “Ehhh, lo ikut cerdas cermatnya fa?” tanya Retha.

Lalu Fafa pun menjawab dengan nada menyindir,

Fafa : “Gue sih udah pasti ikutlah dan pasti lolos, gak tau deh yang di belakang gue.”
jawab Fafa sambil melirik kearah Ranu.

Tiba-tiba Ranu berbicara dengan suara kesal.

Ranu : “Di sekolah tuh belajar, bukan ngurusin hidup orang.”

Akhirnya wali kelas pun menenangkan keadaan dikelas karena suasana yang terlalu
ramai.

Pak Ahmad : “haduh, ada apa nih kenapa rame sekali. Anak - anak, balik ke tempat
masing-masing.”

Bel pulang pun berbunyi.

“Ting tong ting tong”

Semua murid bergegas membereskan buku dan siap untuk pulang.


Hari silih berganti, tibalah saatnya mereka untuk mengikuti tes seleksi cerdas
cermat antar sekolah. Saat sebelum tes dimulai, Ranu membaca ulang apa yang telah
ia pelajari selama seminggu kemarin.

Adit pun menghampiri Ranu yang kelihatan sangat fokus belajar sambil menepuk
pundaknya.

Adit : “ Tumben lo seminggu ini rajin banget Ran, Biasanya juga mabar mulu sama
yang lain.” ujar Adit.

Disaat yang bersamaan Fafa melewati meja Ranu.

Fafa : “morning bestie, hari gini masih jaman belajar? Which is gue sih udah selesai
dari kemarin-kemarin belajarnya.” ucap Fafa.

Tanpa menghiraukan omongan Fafa, Ranu pun membalas,

Ranu : “Ahh berisik lo dit, gak suka aja lo .” Jawab Ranu dengan ketus

Adit : “ yehhh bahlul ditanya bae bae, jawabnya malah ngegas.” balas Adit dengan
nada bercanda.

Tidak terasa bel pun berbunyi yang menandakan waktu tes pun akan tiba.

Dua guru yang bertugas menjadi pengawas masuk kelas dan langsung membagikan
soal tes yang diuji.

Guru Pengawas : “anak - anak, tolong kerjakan tesnya dengan baik dan jujur, Tidak
ada yang berisik.”

Guru pengawas :”bila ketawan ada yang mencontek, langsung bapak robek
kertasnya.”

Semua murid : “Baik pak.”

Semua murid dikelas pun mengerjakannya dengan suasana tenang.

Hampir dua jam berlalu, selesailah waktu untuk mengerjakan soal tersebut. Selesai
pelaksanaan tes seleksi, semua murid kelas 11 pun diperbolehkan untuk pulang.
Tak terasa 3 hari berlalu, penilaian untuk test seleksi cerdas cermat antar sekolah
pun sudah selesai. Hari ini waktunya hasil test diumumkan.

Pak Ahmad selaku wali kelas 11 IPS G masuk ke kelas sambil membawa selembar
kertas.

Pak Ahmad : “Assalamualaikum pagi anak-anak. Hari ini Bapak ingin membacakan
hasil tes seleksi cerdas cermat antar sekolah yang telah kalian laksanakan. Dan
ternyata skor tertinggi diantara seluruh kelas XI ada di kelas kita lhoo. Kira-kira
ada yang bisa tebak tidak siapa orangnya?”

Retha : “Pastii Fafa lah Pak, kan dia orang paling pinter di kelas kita.”

Adit : “Jangan kelewat pede, nanti ga sesuai ekspektasi nangisss.”

Pak Ahmad : “Sudah-sudah langsung Bapak bacakan aja ya, jadi yang mendapatkan
score tertinggi adalah………… Ranuu.”

Semua mata langsung menuju ke arah Ranu sambil melemparkan pandangan tak
percaya.

Di sisi lain, Fafa merasa tidak terima dan mencoba mencari kesalahan.

Fafa : “Pak kayanya datanya salah deh, masa Ranu yang dapet score tertinggi? Itu
gak mungkin banget.”

Pak Ahmad : “Data yang Bapak bacakan benar kok. Data ini sudah final setelah dicek
beberapa kali. Untuk Ranu, terus tingkatkan dan jangan malas malasan lagi. Dan
untuk yang lain bisa mencontoh Ranu. Karena selama kita ada kemauan, disitu ada
jalan .”

Pak Ahmad : “Jadi yang akan lolos ke cerdas cermat antar sekolah adalah Ranu.”

Empat belas hari berjalan, tibalah hari yang sudah dinanti. Ranu sudah sangat
matang mempersiapkan diri untuk mengikuti cerdas cermat antar sekolah yang akan
diadakan pada hari ini. Beberapa teman dan guru hadir untuk memberi semangat
kepada Ranu. Adit, Retha, dan Fafa pun hadir sebagai teman sekelas Ranu.
Adit menghampiri Ranu yang sedang bersiap diruangan sebelum memasuki area
lomba

Adit: “Ran, lo harus jaga jaga. Gw curiga Fafa ngerencanain hal buruk buat lo. Tadi
gw liat dia ngobrol sama panitia acara ini, kayanya si kenalan dia.”

Beberapa saat sebelum itu, dilain tempat Fafa menghampiri seseorang yang
merupakan teman SMP nya.

Fafa: “ eh amel?, Apa kabar lo?”

Amel: “yaampun fafa, gw baik kok. Lo ikut cerdas cermat ini?

Fafa: “ngga dulu nih, bosen gw menang mulu”

Amel: “hahaha bisa aja lo fa, yaudah gue masuk ke ruangan dulu ya!”

Fafa: “Goodluck mel”

Pelaksanaan cerdas cermat pun dimulai, persaingan antara amel dan ranu menjadi
pusat perhatian.

Moderator : “inilah pertanyaan terakhir, dimana tim yang berhasil menjawab soal ini
otomatis akan menjadi juara cerdas cermat tahun ini”

Adit : “gue sih yakin, brader Ranu pasti jawab soal ini”

Fafa : “whatever, gw cuma bisa pasrah sih, toh amel juga temen gue hahaha”

Retha : “Ngapain sih lo berdua, ribet aja dari tadi, nonton tinggal nonton!”

Adit : Btw fa, lo tadi ngapain ngobrol sama amel? Lo nyuruh dia buat curang ke ranu
ya?”

Fafa : “hah? Suudzon aja lo dit, dia tuh temen lama gue”

Seiring berjalannya waktu, soal terakhirpun dibacakan.


Moderator ; apa nama asli ibu kota negara Thailand yang mulai diresmikan sejak
awal tahun 2022?

Ranu : (sambil menekan bel) “Krung Thep Maha Nakhon”

Moderator : “Yap betul sekali, dan selamat kepada SMA 90,2 Jakarta karena telah
menjadi juara cerdas cermat tahun ini”

Adit, fafa dan retha pun bersorak-sorai di depan ruangan cerdas cermat

Adit : fa, sorry ya tadi gue udah nuduh lo

Fafa : makanya kalo ngomong dipikir dulu.

Retha : adduhh kalian ini, masih aja berantem. Udah lah, yang penting sekolah kita
kan menang.

Setelah selesai mengikuti cerdas cermat tersebut, Ranu menghampiri teman-


temannya.

Ranu : “Gimana dit, tadi keren kan gw.”

Adit : “ Iyaa dah brader gw paling keren. Btw congrats yaa.”

Begitu juga amel yang mengucapkan selamat kepada Ranu

Amel : “ Selamat ya Ran, kali ini gapapa deh lo menang lain kali pasti gw bakal
ngalahin lo hahahaha.”

Ranu : “ serah lo deh mel, coba aja kalo bisa.” (dengan nada bercanda)

Fafa : “ eeee congrats ya Ran. Sorry dari awal gw udah ngeremehin lo.”

Ranu : “Ya gitu deh Fa. Namanya juga bayangan hadir tidak diperdulikan, tidak hadir
di pertanyakan.”

Retha : “udah udah, masalah lama gausah di bawa bawa lagi. Mending kita foto
bareng bareng. Sekolah kita menang nih. 1…2…3…
Akhirnya merekapun pulang dengan rasa bahagia dan menyadari kesalahan masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai