Anda di halaman 1dari 18

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.

5 Oktober 2021 | Page 7636

STRATEGI PENANGANAN KOMUNIKASI KRISIS PADEPOKAN TUJUH


SEMBILAN
DENGAN MITRA PERUSAHAAN

Ibnu Rahimi1, Ayub Ilfandy Imran2


1,2
Universitas Telkom, Bandung

ibnurahimi@student.telkomuniversity.ac.id1, ilfandy@telkomuniversity.ac.id2

ABSTRAK

Pada masa pandemi Covid-19 saat ini perusahan Padepokan Tujuh Sembilan mengalami krisis atau
permasalahan mengenai hubungan kerjasama dengan mitra perusahaannya, hal ini terjadi karena pandemi
membatasi pergerakan perusahaan dan mitra perusahaan dalam bekerjasama. Krisis atau permasalahan yang
terjadi pada perusahaan seperti pemutusan kontrak kerjasama, pembatalan kegiatan kerjasama dan miss
communication pada kegiatan kerjasama. Meskipun perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan mengalami krisis
atau permasalahan pada hubungan kerjasama dengan mitranya, perusahaan bisa mengatasi beberapa masalah
yang terjadi dan juga bisa mendapatkan koneksi baru dalam bekerjasama di bidang branding. Dalam penelitian
ini peneliti berfokus pada strategi komunikasi krisis, komunikasi eksternal dan pengelolaan krisis atau
permasalahannya. Dengan tujuan mengetahui strategi komunikasi krisis perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
dalam menangani krisis atau permasalahan mengenai hubungan kerjasama dengan mitranya. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigm post-positivism. Penelitian ini menggunakan analisis
data yang berasal dari wawancara yang mendalam dengan informan dan dokumentasi. Informan yang dipilih
berasal dari divisi branding perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan dan LP3I Cimahi yang merupakan salah
satu mitra perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan. Perusahaan memanfaatkan media komunikasi tertentu yang
memiliki keunggulan khusus untuk mendukung komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Terdapat lima
langkah-langkah dalam pengelolaan krisis pada penelitian ini seperti identifikasi krisis, analisis krisis, isolasi
krisis, pilihan strategi dan program pengendalian. Namun perusahaan hanya menggunakan beberapa langkah
pengelolaan krisis.
Kata kunci: komunikasi eksternal, komunikasi krisis, krisis, media komunikasi, dan pengelolaan krisis.

ABSTRACT
During the current Covid-19 pandemic, the Padepokan Tujuh Sembilan company is experiencing a
crisis or problems regarding cooperative relationships with its corporate partners, this happens
because the pandemic limits the movement of companies and company partners in collaborating.
Crisis or problems that occur in the company such as termination of cooperation contracts,
cancellation of cooperation activities and miss communication on cooperative activities. Even though
the Padepokan Tujuh Sembilan company is experiencing a crisis or problems in the cooperative
relationship with its partners, the company can overcome some of the problems that occur and can
also get new connections in collaboration in the branding field. In this study, researchers focused on
crisis communication strategies, external communication and crisis management or problems. With
the aim of knowing the crisis communication strategy of the Padepokan Tujuh Sembilan company in
dealing with crises or problems regarding cooperative relationships with partners. This research uses
descriptive qualitative method with post-positivism paradigm. This study uses data analysis derived
from in-depth interviews with informants and documentation. The selected informants came from the
branding division of Padepokan Tujuh Sembilan and LP3I Cimahi, which is one of Padepokan Tujuh
Sembilan's company partners. The company utilizes certain communication media that have special
advantages to support the communication carried out by the company. There are five steps in crisis
management in this study such as crisis identification, crisis analysis, crisis isolation, strategy choice
and control programs. But the company uses only a few crisis management measures.
Keywords: external communication, crisis communication, crisis, communication media, and crisis
management.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7637

konflik yang muncul baik berdasarkan pihak


A. LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah aktivitas yang hampir internal perusahaan maupun pihak eksternal
setiap manusia lakukan dalam kehidupan dengan memakai tahapan-tahapan saat
sehari-harinya. Pada setiap interaksi yang mengatasinya.
terjalin berdasarkan komunikasi yang
Pada penelitian ini peneliti membahas
dilakukan, memberikan output yang positif
mengenai interaksi perusahaan Padepokan
dan negatif pula. Saat melakukan komunikasi
Tujuh Sembilan dengan mitra perusahaan.
manusia dituntut secara natural untuk
Hubungan yang terjalin antara perusahaan
menyusun pesan yang bisa dipahami dan
dengan mitra perusahaan ini adalah output
dimengerti dengan baik. Bisa dikatakan bahwa
komunikasi yang baik dari perusahaan, tetapi
aktivitas komunikasi memerlukan taktik untuk
dampak adanya bencana COVID-19 pada
menerima output seperti yang diinginkan.
tahun 2020 yang masuk di Indonesia membuat
Setiap aktivitas komunikasi yang dilakukan interaksi perusahaan dengan mitra perusahaan
tidak dipungkiri lagi memiliki peluang untuk diterpa konflik akibat dari adanya bencana ini.
memunculkan konflik. Konflik tidak hanya
Mitra perusahaan yang menjalin hubungan
muncul akibat komunikasi yang kurang baik
dengan perusahaan Padepokan Tujuh
saja, namun banyak faktor yang mampu
Sembilan ini, sebetulnya selalu berubah-ubah
mengakibatkan suatu konflik misalnya
pada setiap event yang diselenggarakannya,
bencana, kinerja yang kurang bagus,
hal ini terjadi karena perusahaan ingin
ketidakpercayaan, skandal perusahaan, kabar
memiliki mitra yang benar-benar bisa
burung dan lainnya.
mendukung satu sama lainnya. Namun
Salah satu taktik komunikasi yang wajib perubahan kerjasama dengan mitra yang sering
dimiliki oleh setiap individu, kelompok dan terjadi kadang bisa menimbulkan
organisasi ialah komunikasi krisis. permasalahan seperti sulit mencari mitra yang
Komunikasi krisis dipakai untuk mengatasi sesuai dan dengan cepat didapatkan, hal ini
atau meminimalisir masalah yang muncul bisa menimbulkan peluang munculnya konflik
berdasarkan aktivitas komunikasi yang kurang serta krisis pada hubungan kerjasama
baik, tetapi tidak hanya untuk mengatasi perusahaan dengan mitra perusahaannya.
komunikasi krisis saja tetapi juga mampu
Komunikasi yang dilakukan perusahaan
memperbaiki dan menghindari timbulnya
Padepokan Tujuh Sembilan dengan mitra
perseteruan dalam suatu hubungan kerjasama
perusahaan merupakan kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang
perusahaan yang sejalan dengan pernyataan
berbeda. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Suranto AW (2005) bahwa kegiatan
Kriyantono (2012) bahwa komunikasi krisis
komunikasi yang dilakukan perusahaan
dipakai untuk mengatasi dan meminimalisir
dengan pihak diluar dari perusahaan
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7638

merupakan komunikasi eksternal yang cara lain dalam mempertahankan proses


gunanya untuk menyebarkan informasi atau kerjasama, namun jika perusahaan tidak bisa
pesan secara luas mengenai perusahaan. makan pembatalan kerjasama akan menjadi
Bentuk komunikasi tersebut merupakan upaya pilihan terakhir. Krisis yang timbul pada
perusahaan dalam menjalin kerjasama dengan hubungan kerjasama antara perusahaan dengan
perusahaan lainnya agar dapat saling mitra perusahaan ini munul akibat perubahan
mendukung dan memberikan keuntungan satu keadaan yang terjadi secara tiba-tiba sehingga
sama lainnya. Kegiatan komunikasi hal ini sangat berpengaruh bagi kondisi
perusahaan dengan mitra perusahaan ini juga perusahaan.
beriringan juga dengan pernyataan dari Paul
Ditengah-tengah pandemi ini pula
A. Argenti {2010) bahwa kegiatan komunikasi
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
yang dilakukan perusahaan berguna untuk
berusaha untuk mempertahankan perjanjian
beradaptasi dalam menghadapi berbagai
kerjasama dengan beberapa pihak mitra
macam jenis orang, sehingga komunikasi yang
perusahaan yang telah disepakati lama, namun
dilakukan akan lebih efektif untuk
harus mengubah konsepnya untuk bisa
menyampaikan informasi, kegiatan
berdaptasi pada saat pandemi. Bahkan
komunikasi ini dikenal dengan komunikasi
Padepokan Tujuh Sembilan juga menambah
korporat karena dilakukan oleh perusahaan
jaringan kerjasama dengan mitra yang baru
kepada pihak eksternal maupun internal.
agar lebih luas lagi dan juga melakukan ide
Pada saat Indonesia dilanda pandemi kegiatan kerjasama baru untuk bisa
COVID-19, bisa dikatakan bahwa bencana beradaptasi dengan keadaan, kegiatan seminar
yang timbul tidak hanya memberikan dampak online merupakan bentuk pilihan kerjasama
secara langsung kepada perusahaan saja dengan mitra perusahaan yang paling aman
namun juga memberikan dampak kepada mitra pada masa pandemi ini, karena merupakan
perusahaan sehingga menimbulkan banyaknya solusi paling menguntungkan bagi kedua belah
konflik atau krisis pada hubungan antara pihak.
perusahaan dengan mitra perusahaannya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan
Konflik atau krisis yang timbul pada
dari creative branding director Padepokan
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
Tujuh Sembilan sendiri, kerjasama yang
dengan mitra perusahaannya meliputi
dilakukan dengan mitra perusahaan dikala
terhambatnya proses kerjasama dengan mitra
pandemi Covid-19 ini terhambat oleh
akibat pandemi Covid-19, pemutusan
pembatasan semua bentuk pertemuan tatap
kerjasama secara sepihak oleh mitra
muka secara langsung. Creative branding
perusahaan dan pembatalan kerjasama dengan
director Padepokan Tujuh Sembilan bersama
mitra akibat pandemi yang muncul menuntut
dengan tim yang bertanggung jawab mengenai
perusahaan memutar otak untuk menemukan
hubungan kerjasama dengan mitra perusahaan
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7639

juga berusaha dalam mengidentifikasi dan mengenai strategi komunikasi krisis apa yang
mengatasi hambatan permasalahan tersebut, digunakan oleh perusahaan Padepokan Tujuh
agar kerjasama yang dilakukan perusahaan Sembilan dalam mengatasi dan mengelola
dengan mitra masih bisa tetap berjalan pernasalahan atau krisis yang terjadi pada
menyesuaikan dengan keadaan. hubungan kerjasama antara perusahaan dengan
mitra perusahaan sehingga bisa mengatasi
Kegiatan kerjasama dengan mitra
krisis dan meminimalisir dampak dari krisis.
perusahaan yang dilakukan di masa pandemi
Penelitian ini juga sangat menarik bagi peneliti
menuntut perusahaan untuk lebih keras dalam
karena hasil nantinya bisa menjadi bentuk
mencari solusi baru untuk mempertahankan
pandangan baru bagi penyelesaian setiap
hubungan kerjasama dengan mitra perusahaan
permasalahan atau krisis yang timbul pada
serta memunculkan gagasan atau ide baru
hubungan kerjasama antara dua perusahaan
untuk setiap kegiatan yang dilakukan sehingga
atau lembaga lain dengan komunikasi. Peneliti
tetap bisa menarik dan mendapatkan perhatian
juga ingin mengetahui hasil atau dampak yang
dari target para audiennya. Hal ini bisa
timbul dari upaya pengelolaan krisis dari
dikatakan sebagai bentuk pengelolaan krisis
hubungan kerjasama antara perusahaan dengan
dari perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
mitra perusahaan. Peneliti memilih judul
dalam mengatasi krisis yang muncul.
“Strategi Penanganan Komunikasi Krisis
Pengelolaan krisis yang dilakukan Padepokan Tujuh Sembilan dengan Mitra
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan dalam Perusahaan” untuk menggali informasi di
mengatasi masalah atau krisis yang timbul ini, perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan.
sejalan dengan pernyataan yang disampaikan
B. TINJAUAN PUSTAKA
oleh Iriantara (2004) bahwa dalam mengatasi
2.1. Komunikasi Eksternal
krisis yang terjadi hal yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi krisis apa yang terjadi Komunikasi eksternal menurut merupakan
dan menganalisa krisis agar bisa menentukan komunikasi yang dilakukan oleh pemimpinan
strategi dalam mengatasinya, selanjutnya organisasi dengan khalayak yang berada diluar
melakukan isolasi krisis agar krisis tidak organisasi (Effendy, 2006:26). Sedang
menyebar sehingga menimbulkan kerugian menurut Suranto AW (2005), komunikasi
yang besar dan yang terakhir menentukan ekternal merupakan suatu proses komunikasi
strategi yang tepat untuk dijalankan oleh yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan
perusahaan saat itu juga untuk menyelesaikan pihak-pihak diluar dari organisasinya atau
krisis. publik eksternal. Dari teori-teori tersebut bisa
disimpulkan bahwa komunikasi eksternal
Berdasarkan latar belakang inilah yang
merupakan proses komunikasi dari sebuah
mendorong dan menarik peneliti untuk
organisasi pihak-pihak diluar dari
menggali dan meneliti informasi lebih dalam
organisasinya. Komunikasi tersebut bisa
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7640

berupa bentuk penyelesaian permasalahan, • Meningkatkan dan mempertahankan


kepercayaan, meminta bantuan dan kerjasama jumlah konsumen yang dimiliki
dengan lingkungan sekitarnya, organisasi perusahaan
lainnya maupun masyarakat umum. • Mengetahui respon konsumen terhadap
kualitas layanan yang ditawarkan
Kegiatan komunikasi eksternal
perusahaan
umumnya bersifat informatif kepada khalayak
• Mengumpulkan kritik dan saran dari
eksternal mengenai organisasi tersebut, namun
pelanggan
tidak hanya itu komunikasi eksternal juga
2. Komunikasi antara perusahaan dengan
digunakan untuk menjalankan hubungan
para pemegang saham, miliki tujuan
dengan khalayak ekternal seperti masyarakat,
untuk:
media, organisasi lainnya dan masih banyak
• Mendapatkan informasi dan saran dari
lagi. Komunikasi eksternal sangatlah penting
para pemegang saham
bagi suatu organisasi karena dengan
• Mendapatkan respon atau feedback untuk
melakukan kegiatan komunikasi eksternal,
kemajuan perusahaan
organisasi dapat bekerja sama dengan pihak
pihak eksternal sehingga tujuan untuk • Pemberitahuan pelaksanaan rapat

mengembangkan organisasi dapat tercipta pemegang saham

dengan mudah. • Mengirimkan laporan keuangan

2.1.1. Pola Komunikasi Eksternal 3. Komunikasi antara perusahaan dengan

Di dalam bukunya, Suranto AW (2005) masyarakat umum yang memiliki tujuan

menyebutkan bahwa komunikasi eksternal untuk memelihara hubungan yang

memiliki pola dan pola tersebut dapat terwujud harmonis, sehingga komunikasi yang

dalam berbagai bentuk, diantaranya seperti: dilakukan ini diharapkan bisa mengurangi
kemungkinan timbulnya konflik dengan
1. Komunikasi antar kantor dengan para lingkungan masyarakat. Proses
pelanggan, konsumen ataupun pengguna komunikasi yang dilakukan dengan
jasa perusahaan memiliki tujuan untuk: berbagai cara seperti:
• Pemberitahuan adanya produk baru • Ikut berpartisipasi dalam membantu
• Pemberitahuan adanya perubahan tarif kegiatan masyarakat
baru • Mengundang masyarakat dalam acara
• Mengetahui harapan konsumen atau tertentu
pengguna jasa yang ditawarkan • Melakukan kegiatan CSR sebagai
perusahaan bentuk kepedulian akan lingkungan
sekitar
• Memberikan sponsorship
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7641

• Memberikan beasiswa • Televisi, media komunikasi untuk


4. Komunikasi antara perusahaan dengan menyampaikan pesan dengan
media atau pers yag memiliki tujuan memasang iklan didalamnya.
untuk bekerjasama dan memanfaatkan • Telepon, media komunikasi audio
media pers sebagai sarana dalam yang digunakan untuk menyampaikan
menyebarkan informasi ataupun sarana informasi secara lisan dengan cepat
promosi. Proses komunikasi yang karena tertuju langsung kepada target
dilakukan biasanya seperti: khalayak eksternalnya
• Konfrensi pers • Surat, media komunikasi tertulis yang
• Pemasangan iklan digunakan dalam menyampaikan
• Penerbitan press release informasi secara langsung kepada
5. Komunikasi antara perusahaan dengan target dari khalayak eksternalnya.
pemerintah yang mempunyai tujuan • Internet, media komunikasi yang
menjalin hubungan yang harmonis berbasis internet dalam menyebarkan
dengan pemerintah. Bentuk komunikasi dan menyampaikan informasi dengan
yang dilakukan seperti: target khalayak yang umum dan luas,
• Pembayararn pajak namun juga bisa secara akurat
• Pengurusan izin usaha langsung kepada target khalyak
• Permohonana dukungan legalitas eksternal yang diinginkan.

• Permohonan bantuan administrasi 2.1.3. Pentinganya Komunikasi Eksternal

2.1.2. Media Komunikasi Eksternal Komunikasi Eksternal sangat dibutuhkan pada

Menurut Suranto AW (2005), media kegiatan berjalannya perusahaan karena

komunikasi ekternal yang sering komunikasi eksternal umumnya bersifat

digunakan oleh organisasi sebagai informatif sehingga kegiatan komunikasi


berikut: digunakan untuk menyebarkan informasi
mengenai perusahaan kepada khalayak luar
• Media cetak, media komunikasi yang yang luas. Penyebaran informasi mengenai
dicetak atau tertulis yang bertujuan perusahaan dapat menimbulkan saling
untuk menjangkau para publik pengertiannya khalayak luar mengenai
eksternal seperti pelanggan, mitra perusahaan tersebut. Tidak hanya itu saja,
kerja, pemegang saham dan lainnya. khalayak luar yang berhubungan dengan
• Radio, media audio yang mengirimkan perusahaan bisa memberikan feedback ataupun
suatu pesan berupa informasi secara saran kepada perusahaan dan hal tersebut
lisan atau suara. merupakan hal yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk beradaptasi dan untuk
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7642

bergerak maju pada perkembangan perusahaan suatu krisis, sumber daya manusia
kearah yang lebih baik lagi. yang buruk atau bermasalah adalah hal
yang sering menjadi sumber
Bisa dikatakan bahwa dampak yang
munculnya suatu krisis pada internal
ditimbulkan oleh kegiatan komunikasi
perusahaan
eksternal terhadap perusahaan sangatlah besar,
• Eksternal, sumber permasalahan yang
baik itu kearah yang positif atau
berasal dari luar perusahan yang bisa
menguntungkan bagi perusahaan maupun
muncul dari segi manapun seperti
kearah yang negatif atau merugikan
bencana, mitra perusahaan, keadaan
perusahaan karena menggunakan strategi
dan lainnya. Krisis ini biasa muncul
komunikasi eksternal yang tidak tepat.
akibat perencanan yang tidak sesuai
2.2. Pengelolaan Krisis dengan yang telah di buat lebih dulu
Dalam pengelolaan krisis perlu mengambil oleh perusahaan.
langkah-langkah yang sempurna supaya proses
Mencari sumber krisis merupakan
penanganan bisa berjalan dengan baik dan
tindakan pertama seorang praktisi public
kondisi perusahaan atau korporat bisa berjalan
relation agar nantinya sumber krisis
dengan aman kembali. Berikut ini adalah
tersebut dapat dianalisa sehingga bisa
langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
menentukan tindakan terbaik dalam
mengelola krisis, menurut Iriantara (2004:124)
menghadapi krisis tersebut.
menjadi berikut:
2.2.2. Analisis Krisis
2.2.1. Identifikasi Krisis
Data dan informasi yang dikumpulkan
Dalam mengidentifikasi krisis, praktisi
tadi untuk selanjutnya diurai, baik bagian
public relations melakukan penelitian,
per bagian, artinya melakukan analisis
yang penelitiannya bisa saja bersifat
parsial atau analisis menyeluruh. Analisis
informal dan kilat, apabila krisisnya
ini dilakukan sebagai dasar untuk
terjadi sedemikian cepat. Katakanlah
memilih pengambilan tindakan yang
disini praktisi public relations
sempurna. Hal tersebut adalah
mendiagnosis krisis tersebut. diagnosis
pengetahuan generik praktisi public
adalah langkah awal yang penting untuk
relation pada saat menganalisa krisis apa
menerima data dan kabar yang akan
yang sedang dialami oleh perusahaannya.
dipakai untuk melakukan tindakan.
Menggali dan mencari informasi dan data
Biasanya masih ada dua sumber
sebanyak-banyaknya akan memberikan
munculnya suatu krisis yaitu:
pandangan untuk memilih tindakan yang
• Internal, manajemen perusahan yang paling sempurna nantinya baik hanya
buruk bisa menjadi awal mulanya
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7643

sekedar meminimalisir dampak ataupun • Mengulur waktu


bener bener mengatasi krisis dengan baik. • Tidak melakukan apa apa
• Membentengi diri sekuat-kuatnya
2.2.3. Isolasi Krisis
2. Strategi Adaptif
Krisis merupakan penyakit. Kadang bisa
Strategi adaptif merupakan strategi
pula berarti lebih dari sekedar penyakit
dengan melakukan tindakan-tindakan
biasa, ia merupakan penyakit menular.
kecil atau sedang dalam mengatasi
Untuk mencegah krisis menyebar luas ia
krisis yang dialami perusahaan.
wajib diisolasi, dikarantinakan sebelum
Langkah-langkah yang diambil dari
tindakan serius dilakukan. Memilah-
strategi ini biasanya mencangkup
milah setiap fakta dan data yang sudah
beberapa hal yang lumayan luas
didapatkan dari output indentifikasi dan
seperti:
analisa krisis untuk bisa mendapatkan
cara dalam mengisolasi krisis tersebut • Mengubah kebijakan
supaya tidak menyebar atau memperparah • Memodifikasi operasional
keadaan sangat diperlukan. Itulah kenapa • Kompromi
isolasi krisis sangat diperlukan oleh • Meluruskan citra
perusahaan ketika terkena krisis dan 3. Strategi Dinamis
praktisi public relation wajib bisa
melakukannya. Langkah berdasarkan yang diambil
pada taktik ini bersifat makro atau
2.2.4. Pilihan Strategi besar besaran yang mampu

Sebelum langkah berkomunikasi berpengaruh membarui karakteristik

dilakukan, sesudah melakukan analisis perusahan. Langkah-langkah yang

dan mengisolasi krisis, penting untuk diambil berupa:

memilih taktik mana yang akan


• Merger dan akuisisi
digunakan. Terdapat tiga bentuk pilihan
• Investasi baru
strategi seperti:
• Menjual saham
1. Strategi Defensif • Meluncurkan produk baru dan
menarik peredaran produk lama
Strategi defensif merupakan strategi
• Menggandeng kekuasaan
tidak melakukan apapun namun dengan
• Melempar isu baru untuk
tujuan untuk mengamati kondisi krisis
mengalihkan perhatian (Iriantara,
agar bisa menentukan strategi yang
2004)
tepat. Langkah-langkah yang diambil
2.2.5. Pengendalian Program
untuk strategi ini seperti:
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7644

Langkah penerapan yang dilakukan realitas tunggal, serta mendukung metode


menuju taktik generic yang dirumuskan. pengumpulan dan analisis data yang tepat dan
Biasanya taktik generic ini bisa teliti (Cresswell, 2014). Pada pernyataan
direncanakan jauh-jauh hari sebelum tersebut bisa ditarik kesimpulan oleh peneliti
krisis muncul, sebagai pedoman bahwa aktivitas penanganan krisis komunikasi
perusahaan dalam mengambil tindakan yang dilakukan oleh perusahaan Padepokan
yang pasti. Program pengendalian ini Tujuh Sembilan dalam menangani krisis
umumnya disusun dilapangan ketika dengan mitra perusahaan memiliki sebab
krisis muncul. Impelementasi akibat dan probabilitas, hal tersebut terjadi
pengendalian diterapkan pada: karena aktivitas penanganan komunikasi krisis
yang dilakukan tidak hanya dipandang sebagai
• Perusahaan
suatu realitas tunggal namun dapat ditinjau
• Industri
dengan berbagai sudut pandang. Oleh karena
• Komunitas
itu paradigma post-positism sangat sesuai
• Divisi divisi perusahaan (Iriantara,
digunakan untuk penelitian yang dilakukan
2004).
oleh peneliti saat ini.

C. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan


oleh peneliti adalah metode penelitian
3.1. Paradigm dan Metodologi
kualitatif, dimana metode penelitian kualitatif
Paradigma merupakan cara pandang peneliti ini berguna untuk mendeskripsikan dan
dalam memandang penelitian yang akan menjelaskan suatu permasalahan yang ada.
dilakukan. Paradigma dapat dikatakan sebagai Biasanya metode pengambilan data yang
garis acuan untuk menunjukan arah dari digunakan adalah wawancara, observasi dan
penelitian yang akan dilakukan. Dalam pemanfaatan dokumen. Menurut Creswell
penelitian ini peneliti menggunakan paradigma Penelitian kualitatif adalah metode-metode
post-positivism, dimana paradigma post- buat mengeksplorasi dan memahami makna
positivism ini memiliki pandangan kausalitas yang - oleh sejumlah individu atau
sebagai suatu kemungkinan yang dapat terjadi sekelompok orang- dipercaya berasal dari
dan tidak dapat terjadi. Post-positivism kasus sosial atau kemanusiaan. Proses
mempunyai karakteristik seperti empiris, logis, penelitian kualitatif ini melibat berbagai
determinis, reduksionistis dan tentunya macam upaya, seperti mengajukan berbagai
berorientasi pada sebab-akibat. Paradigma macam pertanyaan dan prosedur,
post-positivism merupakan penelitian yang mengumpulkan data yang spesifik dari para
dilihat sebagai suatu rangkaian langkah yang informan atau partisipan, menganalisis data
terhubung dengan logis dan meyakini dan menafsirkan makna dari data yang
bermacam-macam prespektif dari pada suatu didapatkan (Creswell, 2014).
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7645

Mukhtar dalam bukunya yang berjudul peneliti dalam kronologi deskriptif. Diakhir
Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif tahap penelitian, peneliti harus
mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif menggabungkan dengan gaya deskriptif
dengan pendekatan deskriptif itu merupakan pandangan-pandangannya tentang kehidupan
suatu jenis penelitian yang memiliki tujuan partisipan dengan pandangan pandangannya
dalam mengungkapkan sebuah fakta empiris tentang kehidupan peneliti sendiri.
secara objek ilmiah dengan landasan logika Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, bisa
keilmuan, prosedur dan didukung oleh disimpulkan bahwa pendekatan deskriptif
metodologi dan teoritis yang kuat sesuai digunakan oleh peneliti pada penelitian ini
dengan keilmuan yang ditekuni (Mukhtar, bertujuan untuk mencari data mentah dari
2013). Berdasarkan teori yang sudah perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan untuk
dipaparkan, maka peneliti menggunakan bisa di interpretasikan sehingga dapat ditarik
pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk kesimpulannya sebagai hasil akhir dari
memberikan gambaran mengenai strategi penelitian ini
komunikasi krisis yang diterapkan perusahaan
3.2. Subjek dan Objek
Padepokan Tujuh Sembilan dalam menangani
3.2.1. Subjek Penelitian
permasalahan dengan mitra perusahaan,
sehingga dapat mencegah terjadinya krisis Subjek penelitian ini adalah divisi branding
maupun meminimalisir dampak krisis yang perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan dalam
terjadi pada ekternal perusahaan. Penggunaan menangani hubungan dengan mitra
metode penelitian kualitatif dengan perusahaan, alasan dipilihnya divisi branding
pendekatan deskriptif oleh peneliti adalah karena divisi ini bertanggung jawab atas
untuk bisa melihat realitas yang terjadi pada komunikasi dan hubungan kerjasama dengan
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan mitra perusahaan.
mengenai penanganan suatu permasalahan
3.2.2. Objek Penelitian
dengan mitra perusahaan yang berpotensial
menjadi krisis pada perusahaan. Objek Penelitian ini adalah strategi
komunikasi krisis yang dilakukan oleh
Menurut Clandinin & Connelly (2000)
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan dalam
dalam buku research design pendekatan
mengatasi atau menangani krisis dengan mitra
kualitatif, kuantitatif, dan mixed karya John W.
perusahaan.
Creswell (2014) pendekatan deskriptif adalah
strategi penelitian dimana didalamnya peneliti D. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Komunikasi Eksternal dan Media
mempelajari kehidupan individu individu dan
Komunikasi Eksternal
meminta seseorang atau sekelompok individu
untuk menceritakan kehidupan mereka, Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
informasi ini lalu diceritakan kembali oleh melakukan komunikasi kepada para calon
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7646

mitra atau mitranya sendiri dengan tujuan Berdasarkan hasil temuan dari wawancara
untuk memunculkan rasa saling pengertian dan ini, perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
saling memahami makna agar komunikasi menggunakan proses komunikasi yang sangat
yang dilakukan bisa efektif bagi kedua belah baik dan harus efektif untuk saling memahami
pihak (Mulyana, 2005), hal itu diterapkan mengenai keadaan dan bantuan yang
perusahaan agar jalinan hubungan kerjasama dibutuhkan mitranya, tidak hanya itu
dengan para mitranya dapat terbentuk dengan perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan juga
erat sehingga nantinya jika terjadi suatu memanfaatkan media komunikasi efektif
masalah perusahaan dapat menyelesaikannya perusahaan agar komunikasi yang dilakukan
secara kekeluargaan ataupun dengan dapat mencapai tujuan dari komunikasi
musyawarah. tersebut serta bisa menimbulkan dampak yang
diinginkan oleh perusahaan Padepokan Tujuh
Komunikasi yang dilakukan perusahaan
Sembilan (Cangara, 2013:61). Perusahaan
Padepokan Tujuh Sembilan dengan mitranya
Padepokan Tujuh Sembilan tidak memiliki
merupakan proses komunikasi antara dua
strategi khusus, namun hanya memanfaatkan
organisasi berbeda yang tujuannya untuk
secara maksimal komunikasinya dan media
saling memahami satu sama lain dan saling
komunikasinya, tentunya hal tersebut untuk
membantu untuk mencapai tujuan bersama
mencapai tujuan dari perusahaan seperti yang
(Suranto AW, 2005). Komunikasi yang
dikemukakan oleh R. Wayne, Brent D.
dilakukan perusahaan Padepokan Tujuh
Peterson dan M. Dallas Burnet sebagai berikut
Sembilan kepada khalayak luar khususnya
(Ruslan 2005:37):
calon mitra atau mitra perusahaannya sendiri
memiliki tujuan untuk menjalin hubungan • To secure understanding
kerjasama yang baik, sehingga dapat saling
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
membantu satu sama lainnya. Komunikasi
memastikan akan timbulnya pengertian dan
kepada khalayak luar khususnya mitranya
saling memahami dengan baik komunikasi
tersebut tidak hanya dilakukan secara langsung
yang dilakukan kepada mitranya.
saja, namun menggunakan beberapa media
komunikasi eksternal seperti (Suranto AW, • To establish acceptance
2005) :
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
• Internet juga mematikan penerimaan pesan yang
disampaikan melalui komunikasi itu bisa
Website, Instagram, Facebook, Linkedin
diterima dengan baik oleh mitra perusahaan
dan Zoom Meeting
agar proses komunikasi yang dilakukan
• Telepon dapat menghasilkan dampak yang
diinginkan.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7647

• To motivate action para mitranya untuk menyelesaikan


permasalahan yang ada agar proyek
Memotivasi mitra untuk melakukan sesuatu
kerjasama yang dilakukan dapat berjalan
tentunya perusahaan Padepokan Tujuh
kembali. Krisis atau permasalahan yang
Sembilan memikirkan hal tersebut.
terjadi diperusahaan Padepokan Tujuh
• The goal which the communicator sought Sembilan juga masuk kedalam jenis krisis
to archive yang menimbulkan dampak positif atau
negatif bagi operasional perusahaan.
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
memiliki tujuan pada proses komunikasi
tidak hanya mengalami dampak negatif
agar goals yang diinginkan dapat tercapai
saja saat terjadi krisis atau permasalahan,
dengan baik.
namun perusahaan juga mengalami
4.2. Pengelolaan Krisis dampak yang positif dari krisis atau
permasalahan pada hubungan kerjasama
Berdasarkan hasil dari penelitian perusahaan
dikala pandemi ini. Salah satunya adalah
Padepokan Tujuh Sembilan mempunyai krisis
bertambahnya kegiatan kerjasama
atau permasalahan pada hubungan kerjasama
khususnya pada bidang branding yang
dengan mitra perusahaan. Krisis atau
tidak mengalami dampak akibat pandemi
permasalahan yang terjadi pada perusahaan
(Kriyantono, 2015:199).
dengan mitra perusahaan ini diatasi dengan
Perusahan mengetahui sumber
pengeloaan krisis. Berikut merupakan cara
permasalahan atau krisis yang terjadi itu
pengelolaan krisis atau permasalahan yang
berasal dari pihak eksternal yaitu mitra
dialami perusahaan, seperti (Iriatara, 2004):
perusahaan. Kesulitan yang dialami mitra
4.2.1. Identifikasi Krisis atau perusahaan membuat perusahaan
Permasalahan Padepokan Tujuh Sembilan juga terkena
dampaknya. Perusahaan berusaha untuk
Krisis atau Permasalahan pada hubungan
berkomunikasi dengan mitra perusahaan
kerjasama perusahaan Padepokan Tujuh
agar mengetahui permasalahan yang ada
Sembilan dengan mitranya masuk
serta membantu mitra agar hubungan
kedalam jenis krisis yang tidak dapat
kerjasama atau proyek kerjasama yang
dihindari. Krisis yang yang tidak dapat
direncanakan tetap berjalan dengan baik.
dihindari ini karena perusahaan tidak
mengharapkan hadirnya dan tidak dapat 4.2.2. Analisis Krisis
dipastikan kapan datangnya permasalahan
Krisis atau permasalahan yang timbul
ini, namun perusahaan Padepokan Tujuh
pada perusahaan Padepokan Tujuh
Sembilan mengambil langkah antisipasi
Sembilan dengan mitranya terjadi akibat
dengan melakukan komunikasi kepada
adannya pandemi Covid-19. Berikut
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7648

merupakan beberapa permasalahan yang 4.2.4. Pilihan Strategi


ada pada hubungan kerjasama perusahaan
Strategi yang dilakukan Perusahaan
dengan mitranya:
Padepokan Tujuh Sembilan dalam
• Pemutusan Kontrak Kerjasama mengatasi permasalahan hubungan

• Miss Communications dengan Mitra kerjasama dengan mitranya adalah

• Pembatalan Kontrak Proyek menggunakan strategi adaptif, dimana

kerjasama perusahaan berusaha melakukan tindakan

4.2.3. Isolasi Krisis kecil untuk menyelesaikan krisis atau


permasalahan yang terjadi dengan mitra
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
perusahaan. Perusahaan berusaha untuk
beranggapan bahwa kotrak kerjasama
melakukan kompromi dengan mitra
dengan mitra sudah otomatis sebagai
perusahaannya agar bisa mengetahui akar
upaya mengisolasi krisis atau
permasalahan yang terjadi dan
permasalahan pada hubungan kerjasama
menyelesaikan masalah atau krisis yang
dengan mitra perusahaan karena hak dan
terjadi dengan cepat sehingga hubungan
kewajiban masing-masing pihak sudah
kerjasama atau proyek kerjasama dapat
tercantum pada kontrak. Namun
berjalan kembali.
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
juga memiliki rencana lain seperti Perusahaan Padepokan Tujuh
musyawarah dengan mitra sebagai upaya Sembilan juga melakukan lobbying dan
untuk menyelesaikan krisis atau negotiation pada mitranya saat melakukan
permasalahan yang terjadi serta kompromi atau musyawarah yang
meluruskan kesalahpahaman agar bisa berguna untuk mencapai kesepakatan dan
mendapatkan kesepakatan yang saling memperoleh dukungan mitra yang
menguntungkan. Isolasi krisis atau mempengaruhi kelangsungan jalannya
permasalahan yang diterapkan berasal hubungan kerjasama perusahaan
dari hasil identifikasi dan analisis dari Padepokan Tujuh Sembilan dengan
krisis atau permasalahan yang terjadi, hal mitranya (Firsan Nova 2009:41).
ini dilakukan agar bisa dilakukan
Perusahaan Padepokan Tujuh
tindakan yang tepat dalam mengatasi
Sembilan juga tidak membentuk tim
krisis agar tidak menyebar dan nantinya
khusus dalam menangani krisis atau
jika sudah bisa terisolir, perusahan bisa
permasalahan pada hubungan kerjasama
menggunakan strategi yang tepat untuk
dengan mitra perusahaan. Tidak adanya
menyelesaikan dengan tuntas krisis atau
pembentukan tim khusus dikarena
permasalahan yang terjadi (Iriatara,
terbatasnya SDM yang ada pada
2004).
perusahaan dan divisi yang bertanggung
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7649

jawab wajib menyelesaikan masalah atau perusahaan dibatasi dan terhalang oleh
krisis yang timbul dibawah tanggung pandemi.
jawabnya. Perusahaan Padepokan Tujuh
5.1. Komunikasi Eksternal
Sembilan sangat yakin dengan
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
pengalaman para karyawannya, sehingga
melakukan komunikasi kepada mitra
pengalaman karyawannya juga
perusahaan untuk menimbulkan saling
merupakan bentuk upaya dalam
pengertian dan saling memahami antara
meyelesaikan masalah atau krisis yang
satu sama lainnya. Pendekatan komunikasi
terjadi dengan mitra perusahaan.
eksternal yang dilakukan oleh perusahaan
4.2.5. Program Pengendalian kepada mitranya menggunakan komunikasi
empati, dimana pendekatan tersebut
Perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
bertujuan agar menimbulkan kepercayaan
tidak memiliki program pengendalian
bagi kedua belah pihak, sehingga
sebagai langkah awal dari menghindari
perusahaan dan mitranya bisa menjalin
krisis atau permasalahan pada hubungan
kerjasama untuk saling membantu satu
kerjasama dengan mitra perusahaan.
sama lain. Perusahaan Padepokan Tujuh
Perusahaan percaya bahwa pengalaman
Sembilan menggunakan beberapa media
para karyawannya bisa mengatasi krisis
komunikasi eksternal yang memiliki
atau permasalahan yang akan datang
keunggulan khusus pada masing-masing
dengan baik. Pada hal program
medianya, seperti linkedin, website, zoom
pengendalian sangat diperlukan untuk
meeting, whatsaap, instagram dan
menghindari krisis sehingga perusahaan
facebook
tidak perlu mengalami kerugian.
5.2. Pengelolaan Krisis
E. KESIMPULAN
Pada pengelolaan krisis atau permasalahan
Krisis atau permasalahan hubungan
hubungan kerjasama antara perusahaan
kerjasama dengan mitra perusahaan yang
Padepokan Tujuh Sembilan dengan mitra
dihadapi Perusahaan Padepokan Tujuh
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan
Sembilan meliputi pemberhentian kontrak
tidak menggunakan lima tahapan yang ada,
kerjasama, pembatalaan kegiatan proyek
namun hanya menggunakan beberapa
kerjasama dan miss communications yang
tahapan saja. Berikut merupakan lima
sering terjadi pada kegiatan kerjasama.
pengelolaan krisis seperti:
Permasalahan tersebut dipicu oleh keadaan
pandemi saat ini, dikala pandemi saat ini Indentifikasi krisis atau permasalahan
beberapa mitra perusahaan tidak bisa yang dialami perusahaan Padepokan Tujuh
melanjutkan kontrak kerjasama karena Sembilan masuk kedalam dua kategori
perencanaan awal yang dilakukan mitra jenis krisis yaitu krisis yang tidak dapat
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7650

dihindari dan jenis krisis yang kompromi. Perusahaan Padepokan Tujuh


menimbulkan dampak positif atau negatif Sembilan juga tidak memiliki tim khusus
bagi operasional perusahaan. Hasil dari untuk menyelesaikan krisis atau
identifikasi krisis atau permasalahan pada permasalahan yang terjadi pada
hubungan kerjasama dengan mitra perusahaan, khususnya pada krisis atau
perusahaan akan dianalisa krisis atau permasalahan hubungan kerjasama dengan
permasalahannya, analisis krisis atau mitra perusahaannya. Perusahaan juga tidak
permasalahan yang dilakukan untuk memiliki program pengendalian untuk
mengetahui dengan baik mengenai krisis atau permasalahan, padahal dengan
permasalahan dan sumber permasalahan, adanya program pengendalian, krisis atau
hal tersebut dilakukan agar krisis atau permasalahan dapat dihindari sehingga
permasalahan dapat diisolasi. Perusahaan perusahaan tidak perlu mengalami kerugian
Padepokan bergantung pada kontrak terlebih dahulu. Berdasarkan hasil dari
sebagai langkah awal dalam mengisolasi penelitian ini salah satu mitra perusahaan
krisi atau permasalahan secara otomatis, Padepokan Tujuh Sembilan
sedangkan jika kontrak tetap tidak bisa mengemukakan bahwa penyelesaian krisis
mengisolasi krisis atau permasalahan, atau permasalahan yang dilakukan
perusahaan Padepokan Tujuh Sembilan perusahaan sangat baik karena kegiatan
menggunakan rencana lain dengan tanggap proyek kerjasama bisa tetap berjalan dan
melakukan komunikasi secara langsung tidak ada pihak yang mengalami kerugian
kepada mitranya untuk mencari solusi yang dari kesempakatan yang telah ditentukan
tepat dalam menyelesaikan permasalahan dari musyawarah bersama.
dan memilih strategi yang tepat untuk
F. REFERENSI
digunakan oleh perusahaan.
Buku:
Perusahaan Padepokan Tujuh Argenti, Paul. 2010. Komunikasi Korporat
Sembilan tidak memiliki strategi khusus terjemahan Putri Aila Idris, Jakarta:
dalam menyelesaikan permasalahannya, Salemba Humanika.

perusahaan hanya langsung berkomunikasi AW, Suranto. 2005. Komunikasi


dengan mitranya atau yang biasa dikenal Perkantoran: Prinsip Komunikasi
Untuk Meningkatkan Kinerja
dengan musyawarah. Padahal musyawarah
Perkantoran, Cetakan I. Yogyakarta:
atau komunikasi langsung yang dilakukan Media Wacana.
dengan mitra masuk kedalam salah satu Creswell, John.W. 2014. Research Design
strategi yaitu strategi adaptif, dimana Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
perusahan berusaha melakukan tindakan Mixed. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
kecil untuk menyelesaikan krisis atau
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan
permasalahan. Salah satu tindakannya yaitu
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7651

Strategi Komunikasi. Jakarta: Raja


Grafindo.
Effendy, Onong Unchjana. 2006. Ilmu
Komunikasi; Teori dan Praktek.
Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis
Public Relations. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Kriyantono, Rachmat. 2012. Public
Relations & Crisis Management:
Pendekatan Critical Public Relations
Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta:
Kencana.
Kriyantono, Rachmat. 2015. Public
Relations, Issue & Crisis
Management: Pendekatan Critical
Public Relations, Etnografi Kritis &
kualitatif. Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi:.
Suatu Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations:
Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan. Jakarta: Grasindo.
Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi
Kampanye Public Relation. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian
Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP
Press.
Internet:
https://www.google.co
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7652
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.8, No.5 Oktober 2021 | Page 7653

Anda mungkin juga menyukai