Anda di halaman 1dari 13

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 3 Kalkulus dan Trigonometri


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Fungsi Trigonometri
2. Fungsi, Jenis Fungsi, dan Limit Fungsi
3. Turunan dan Aplikasi Turunan
4. Anti Turunan, Integral, dan Aplikasi Integral
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar
materi yang KB 1 . FUNGSI TRIGONOMETRI
dipelajari
Definisi Dasar Nilai
Fungsi Trigonometri

Identitas Fungsi Aturan Sinus dan


trigonometri Cosinus

Periode dan Amplitudo


Fungsi Trigonometri
Fungsi Trigonometri

Invers Fungsi SInus

Invers Fungsi Cosinus


Invers Fungsi
trigonometri
Invers Fungsi Tan
Rumus Jumlah dan
Selisih Fungsi
Trigonometri Identitas Invers Fungsi
Trigonometri

1. Identitas Fungsi Trigonometri


a. Definisi Dasar Nilai Fungsi Trigonometri

Pada sebuah segitiga 𝐴𝐵𝐶, 𝑖 𝐵 𝐶 𝐵 , dan 𝑇 𝐵


dengan ,𝑏,dan 𝑐 merupakan panjang sisi-sisi yang berada di depan sudut 𝐴,𝐵, dan
𝐶.
Fungsi trigonometri lainnya didefinisikan

in 𝜃 1
tan 𝜃 e 𝜃 𝑠𝑖𝑛 𝐴 𝐶𝑜𝑠 𝐴 1
𝜃 𝜃
𝑡𝑎𝑛 𝐴 1 𝑆𝑒𝑐 𝐴
𝜃 1
t𝜃 𝜃 1 𝑐𝑜𝑡 𝐴 𝑐𝑠𝑐 𝐴
in 𝜃 in 𝜃

Teorema 1.1 Sifat-sifat Fungsi Trigonometri

b. Aturan Sinus dan Cosinus


1) Aturan Sinus (Teorema 1.2)
Pada suatu segitiga berlaku:
atau
2) Perluasan aturan sinus (Teorema 1.3)

Keterangan :
= panjang sisi di depan sudut 𝐴
𝑏 = panjang sisi di depan sudut 𝐵
𝑐 = panjang sisi di depan sudut 𝐶
R = Jari-jari lingkaran luar segitiga

3) Aturan Cosinus (Teorema 1.4)


Pada segitiga ABC Berlaku”
𝑏 𝑐 𝑏𝑐 𝐴
𝑏 𝑐 𝑐 𝐵
𝑐 𝑏 𝑏 𝐴

c. Periode dan Amplitudo Fungsi Trigonometri


- Sebuah fungsi 𝑓 dikatakan periodik jika terdapat sebuah bilangan positif 𝑝
sehingga 𝑓(𝑥+𝑝)=𝑓(𝑥) ∀𝑥 ∈ 𝐷𝑓. Nilai 𝑝 terkecil disebut periode.
- Fungsi dengan nilai sin( 𝑡) mempunyai periode 2𝜋 karena in 𝑥
in 𝑥 𝜋 in 𝑥 dan periode fungsi cos( 𝑥) juga sama yaitu 2𝜋 .
- Fungsi dengan nilai 𝐶 𝐴 𝑖 𝑡 𝑏 dan 𝐶 𝐴𝑐 𝑡 𝑏 mempunyai
periode 2𝜋 dan Amplitudo 𝐴.

2. Invers Fungsi Trigonometri


Teorema 1.5
Jika 𝑓 merupakan fungsi yang benar-benar monoton naik atau turun pada domainnya
maka 𝑓 mempunyai invers
Fungsi dengan 𝑓 𝑥 in 𝑥 𝐷𝑓 1 1 dan 𝑅𝑓 * +
Fungsi dengan 𝑓 𝑥 𝑥 𝐷𝑓 1 1 dan 𝑅𝑓 𝜋
Fungsi dengan 𝑓 𝑥 tan 𝑥  𝐷𝑓 dan 𝑅𝑓 ( )
Identitas invers fungsi trigonometri
1. in 𝑥 √1 𝑥
2. in 𝑥 √1 𝑥
3. e tan 𝑥 √1 𝑥
√𝑥 1𝑥 1
4. tan e 𝑥 √𝑥 1 { }
| |
√𝑥 1𝑥 1
3. Rumus Jumlah dan Selisih Fungsi Trigonometri
Identitas jumlah dan selisih sudut (Teorema 1.6)
1. in in
2. in in in
3. tan ( )
Identitas sudut ganda (Teorema 1.7)
1. in in
2. 𝑐 𝑖 𝑐 1 1 𝑖
3. tan
Identitas setengah sudut (Teorema 1.8)

1. in ( ) √ in ( ) √

2. ( ) √ ( ) √
Identitas jumlah fungsi trigonometri (Teorema 1.9)
1. in 𝑥 in in ( ) ( )
2. 𝑥 ( ) ( )
Identitas perkalian fungsi trigonometri (Teorema 1.10)
1. in 𝑥 in 𝑥 𝑥
2. 𝑥 𝑥 𝑥
3. in 𝑥 in 𝑥 in 𝑥
KB 2 . FUNGSI, JENIS FUNGSI, DAN LIMIT FUNGSI

1. Pengertian fungsi
fungsi 𝑓 dari himpunan 𝐴 ke 𝐵 merupakan pasangan terurut 𝑓 𝐴 𝐵 sedemikian
sehingga memenuhi:
1. ∀𝑥 ∈ 𝐴 ∈𝐵 𝑥 ∈ 𝑓 dan
2. 𝑥 ∈ 𝑓 dan 𝑥 ∈𝑓
Notasi atau simbol pada fungsi, antara lain;
a. simbol huruf A terbalik yaitu ∀ artinya “untuk semua” (for all),
b. simbol huruf E terbalik yaitu artinya “terdapat” (there exist), sedangkan
c. simbol artinya “sedemikian sehingga” (such that).
- Himpunan 𝐴 disebut daerah asal
(domain) fungsi 𝑓 diberi lambang 𝐷𝑓,
- {𝑦 ∈ 𝐵 | (𝑥,𝑦 ∈𝑓} disebut daerah hasil
(range) fungsi f dan diberi lambang 𝑅𝑓.

Jenis Fungsi
1) Menurut sifatnya ada tiga yaitu;
a. fungsi satu-satu (injektif)
Fungsi 𝑓 dikatakan satu-satu: ∀ 𝑥1 𝑥 𝑑𝑖 𝐴 𝑥1 𝑥 𝑓 𝑥1 𝑓 𝑥
b. fungsi pada (surjektif)
Fungsi 𝑓 dikatakan surjektif jika ∀ 𝑥 ∈ 𝐵 ∈𝐴 𝑓 𝑥
c. fungsi bijektif
Fungsi 𝑓:ℝ→ℝ dikatakan bijektif apabila fungsi 𝑓 merupakan fungsi injektif dan
sekaligus surjektif.

2) Menurut sifat kemonotonannya ada dua yaitu;


a. fungsi monoton
- Fungsi naik ( Fungsi 𝑓 melestarikan urutan) ∀ 𝑥 ∈ 𝐴 𝑥 𝑓 𝑥
𝑓
- Fungsi turun ( Fungsi 𝑓 tidak melestarikan urutan) ∀ 𝑥 ∈ 𝐴 𝑥
𝑓 𝑥 𝑓
b. fungsi tidak monoton
- fungsi konstan

3) Jenis Fungsi aljabar yaitu


a. fungsi polinomial (fungsi linier, fungsi kuadrat, fungsi kubik)
bentuk 𝑓(𝑥)= 𝑥 + ...+ 2𝑥2+ 1𝑥+ 0, pangkat tertingginya menunjukkan orde
atau derajat dari fungsi polinomial tersebut.
b. fungsi rasional
Fungsi rasional adalah suatu fungsi berbentuk 𝑓(𝑥)= 𝑃(𝑥)𝑄(𝑥) dengan 𝑃(𝑥) dan
𝑄(𝑥) adalah polinomial atau suku banyak dalam 𝑥 dan 𝑄(𝑥)≠0.
Fungsi rasional ada 2 yaitu
- Fungsi rasional sejati (fungsi rasional terbentuk 𝑓 𝑥 𝑃 𝑥 𝑄 𝑥 dengan
derajat 𝑃(𝑥) kurang dari derajat 𝑄(𝑥))
- Fungsi rasional tidak sejati 𝑓 𝑥 𝑃 𝑥 𝑄 𝑥 dengan derajat 𝑃(𝑥) lebih
tinggi dari derajat 𝑄 𝑥
c. fungsi irrasional
Fungsi irrasional adalah fungsi aljabar yang mengandung faktor penarikan akar.
Bentuk umumnya 𝑓 𝑥 √𝑔 𝑥 dengan 𝑔 𝑥

4) Jenis fungsi transenden di antaranya:


a. fungsi eksponen
disebut fungsi eksponen. Bilangan a adalah bilangan dasar (pokok/basis)
fungsi eksponen adalah fungsi yang memuat bentuk pangkat, dimana pangkatnya
berbentuk variabel.
Sifat dari fungsi eksponen. Jika ,𝑥, ∈ℝ dan >0 maka:
(a)

(b)

(c)

b. fungsi logaritma
fungsi logaritma x dengan basis a dilambangkan 𝑓(𝑥)= log 𝑥, apabila berlaku
hubungan 𝑥 = 𝑓(𝑥). . Bilangan dinamakan bilangan dasar (pokok atau basis).
(a) Untuk = 10, 𝑥 cukup ditulis  𝑔𝑥 berarti 𝑥 1
(b) Untuk = 𝑒 = 2,718… , bentuk 𝑥 ditulis sebagai 𝑥 atau n 𝑥 dan
disebut logaritma natural atau logaritma asli.
(c) Nilai 𝑓( )= , berlaku = . Jadi l 𝑓 1

(d) Nilai 𝑓( 𝑥)= , berlaku Jadi 𝑓 𝑥


5) Operasi pada Fungsi
a. 𝑓 𝑔 𝑥 𝑓 𝑥 𝑔 𝑥
b. 𝑓 𝑔 𝑥 𝑓 𝑥 𝑔 𝑥
c. 𝑔 𝑥 𝑔 𝑥
d. 𝑓 𝑔 𝑥 𝑓 𝑥 𝑔 𝑥
e. ( ) 𝑥 𝑔 𝑥

2. Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers


- Fungsi komposisi 𝑓∘𝑔 didefinisikan sebagai (𝑓∘𝑔)(𝑥)=𝑓[𝑔(𝑥)] ∀ 𝑥∈𝑅𝑔∩𝐷𝑓
- Fungsi 𝑖:𝐴→𝐵 dengan 𝐴 𝐵 disebut fungsi identitas apabila 𝑖(𝑥)=𝑥,∀𝑥∈𝐴.
- Jika terdapat fungsi 𝑔: 𝑅𝑓→𝐴 sehingga nilai-nilai 𝑔[𝑓(𝑥)]=𝑥,∀𝑥∈𝐴 maka fungsi 𝑔
disebut invers 𝑓 dan ditulis 𝑔=𝑓−1.
- Jika 𝑓: 𝐴→𝐵 fungsi injektif, maka: (a) fungsi 𝑓−1 ada, dan (b) 𝐷 𝑅

3. Limit Fungsi
a) Barisan dan limit barisan
- Barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan bilangan bulat
positif atau bilangan asli (𝑁) atau himpunan bagiannya.
- Barisan dengan ⟨ ⟩=⟨ ⟩ adalah 1, , , ,⋯. rumus rekursifnya, yaitu 1=1

dan +1= .
- Barisan ⟨ ⟩ dikatakan:
1) monoton naik jika untuk setiap ∈ℕ, +1>

2) monoton tidak turun jika untuk setiap ∈ℕ, +1≥

3) monoton turun jika untuk setiap ∈ℕ, +1<

4) monoton tidak naik jika untuk setiap ∈ℕ, +1≤

- Dipunyai barisan ⟨ ⟩. Barisan ⟨ ⟩ dikatakan konvergen ke L, ditulis


i jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀>0 terdapat 𝑁𝜀>0
sedemikian hingga | − |< 𝜀 jika >𝑁𝜀.

b) Limit Fungsi
- Nilai lim𝑥→𝑐𝑓(𝑥)= maksudnya adalah jika 𝑥 mendekati tetapi tidak sama
dengan 𝑐, maka 𝑓(𝑥) mendekati .
- Limit fungsi 𝑓 bernilai untuk 𝑥→𝑐 ditulis i 𝑓 𝑥 , jika dan hanya
jika untuk setiap 𝜀 terdapat sedemikian hingga |𝑓(𝑥)− |<𝜀, jika
0<|𝑥−𝑐|< , yaitu 0<|𝑥−𝑐|< |𝑓(𝑥)− |<𝜀.
- Jika dan 𝑐 suatu konstanta real, maka i 𝑐 𝑐
- Nilai limit suatu fungsi adalah tunggal, yaitu jika i 𝑓 𝑥 dan
i 𝑓 𝑥 , maka = .
- Dipunyai i 𝑓 𝑥 , i 𝑔 𝑥 , dan 𝐾 sembarang bilangan
real.
(a) i (𝑓(𝑥)+𝑔(𝑥))= +

(b) i 𝐾.𝑓(𝑥)=𝐾⋅

(c) i 𝑓(𝑥)⋅𝑔(𝑥)= ⋅

(d) i 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)= , jika ≠0.


- Jika 𝑃 (𝑥) suatu suku banyak dan ∈ℝ, maka lim𝑥→ 𝑃 (𝑥)=𝑃 ( ).
- Jika 𝑓(𝑥)= , dengan 𝑃 (𝑥) dan 𝑄𝑚(𝑥) masing-masing merupakan suku

banyak berderajat dan 𝑚, ∈𝐷𝑓, dan 𝑄𝑚(𝑥)≠0, maka i ).


- Jika bilangan bulat positif dan i 𝑓(𝑥)= maka i √𝑓 𝑥

√i 𝑓 𝑥 √

c. Limit fungsi trigonometri


1) i 𝑠𝑖𝑛𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑎 6) i 𝑐𝑜𝑡𝑥 𝑐𝑜𝑡𝑎
𝑥 𝑎 𝑥 𝑎
2) i 𝑐𝑜𝑠𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑎 i 𝑥
𝑥 𝑎 7) i =1
𝑥 0 𝑥
𝑥
3) i 𝑡𝑎𝑛𝑥 𝑡𝑎𝑛𝑎 8) i
𝑥 𝑎 𝑥 0 𝑥

4) i 𝑐𝑠𝑐𝑥 𝑐𝑠𝑐𝑎 9) i 𝑥 1
𝑥 0
𝑥 𝑎 𝑥
10) i 1
5) i 𝑠𝑒𝑐𝑥 𝑠𝑒𝑐𝑎 𝑥 0 𝑥
𝑥 𝑎
4. Limit Sepihak
| |
- Perhatikan fungsi 𝑓:ℝ−{0}→ℝ yang didefinisikan dengan 𝑓 𝑥
- Fungsi 𝑓 dapat dinyatakan tanpa tanda nilai mutlak, yaitu
|𝑥| 1𝑥
𝑓 𝑥
𝑥 1 𝑥
- Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥 mendekati 𝑐 dari kanan adalah , ditulis dengan
i 𝑓 𝑥 ⇔ untuk setiap 𝜀>0 terdapat >0 sehingga |𝑓 𝑥 | 𝜀 apabila
𝑐 𝑥 𝑐
- Limit fungsi 𝑓 untuk 𝑥 mendekati 𝑐 dari kiri adalah , ditulis dengan i 𝑓 𝑥
⇔ untuk setiap 𝜀>0 terdapat >0 sehingga |𝑓 𝑥 | 𝜀 apabila 𝑐 𝑥
𝑐

5. Limit Tak Hingga dan Limit di Tak Hingga


a. Limit Tak Hingga
- Dipunyai fungsi 𝑓: ℝ–{ }→ℝ. i 𝑓(𝑥)=+∞⇔ ∀ >0 >0∍ 𝑓(𝑥)> apabila
0<|𝑥− |< .
- Dipunyai fungsi 𝑓: ℝ–{ }→ℝ. i 𝑓(𝑥)=−∞⇔ ∀𝑁>0 >0∍ 𝑓(𝑥)<𝑁 apabila
0<|𝑥− |< .
- Dipunyai fungsi-fungsi 𝑓,𝑔: ℝ–{ }→ℝ, i 𝑓(𝑥)= , dan i 𝑔(𝑥)=0.
1) Jika >0 dan 𝑔(𝑥)→0+ maka i 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)=+∞.
2) Jika >0 dan 𝑔(𝑥)→0− maka i 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)=−∞.
3) Jika <0 dan 𝑔(𝑥)→0+ maka i 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)=−∞.
4) Jika <0 dan 𝑔(𝑥)→0−maka i 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)=+∞.

b. Limit di Tak hingga


- 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 ∀𝜀 |𝑓 𝑥 | 𝜀 𝑝 𝑏𝑖 𝑥
- 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 , ∀𝜀 𝑁 ∍ |𝑓 𝑥 | 𝜀 𝑝 𝑏𝑖 𝑥 𝑁
- 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 𝐾 dan 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 maka 𝐾= .
- 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 𝐾 dan 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 maka 𝐾= .
- 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 𝐾 dan 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 maka:
1) 𝑖𝑚 [𝑓(𝑥)+𝑔(𝑥)]=𝐾+ ,
2) 𝑖𝑚 𝐶.𝑓(𝑥) = 𝐶. 𝑖𝑚 𝑓(𝑥),
3) 𝑖𝑚 𝑓(𝑥).𝑔(𝑥)]=𝐾. , dan
4) 𝑖𝑚 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)=𝐾 apabila L ≠ 0.
Berlaku hal yang sama untuk 𝑖𝑚 𝑓 𝑥 𝐾 dan 𝑖𝑚 𝑓 𝑥
.
6. Kekontinuan Fungsi
tiga syarat untuk suatu fungsi dikatakan kontinu, yaitu
a) i 𝑓 𝑥 ada,

b) 𝑓(𝑐) ada (yaitu 𝑐 ada dalam domain 𝑓), dan


c) i 𝑓 𝑥 𝑓 𝑐
- Fungsi f dikatakan kontinu di titik a ⇔ ∀ 𝜀>0 terdapat >0 sehingga
|𝑓(𝑥)−𝑓( )|<𝜀 apabila |𝑥− |< .
a) Fungsi 𝑓:( ,𝑏)→ℝ dikatakan kontinu pada ( ,𝑏) ⇔𝑓 kontinu di setiap titik
pada ( ,𝑏).
b) Fungsi 𝑓:[ ,𝑏]→ℝ dikatakan kontinu pada [ ,𝑏] ⇔f kontinu di setiap titik
pada ( ,𝑏), lim𝑥→ +𝑓(𝑥)=𝑓( ) danlim𝑥→ −𝑓(𝑥)=𝑓(𝑏).

- Untuk setiap bilangan asli berlaku:


a) 𝑓:ℝ→ℝ, 𝑓(𝑥) =𝑥 kontinu pada 𝑅.
b) Jika fungsi 𝑔:ℝ→ℝ kontinu di titik maka 𝑓(𝑥)=[𝑔(𝑥)] juga kontinu di titik
.

KB 3. TURUNAN DAN APLIKASI TURUNAN


1. Definisi Turunan
Turunan adalah gradien garis singgung.
gradien garis singgung 𝑓 di titik 𝑃 dapat diperoleh dari gradien garis 𝑃𝑄 dengan
𝑄 sangat dekat dengan 𝑃. Dengan kata lain, gradien garis singgung 𝑓 di titik 𝑃
(dinotasikan dengan 𝑚) dapat diperoleh dengan
Turunan dari fungsi 𝑓 adalah fungsi 𝑓′ dengan
𝑓 𝑐 𝑕 𝑓 𝑐
𝑚 i 𝑚 i
0 𝑕

2. Teorema teorema turunan


a. Jika 𝑓 𝑐 ada maka 𝑓 kontinu pada 𝑐
b. Dipunyai suatu konstanta real dan 𝑓 . Jika ∀𝑥 ∈
maka 𝑓 𝑥 ∀𝑥 ∈
c. Jika fungsi-fungsi 𝑓 dan 𝑔 mempunyai turunan di 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 maka
(𝑓 + 𝑔)′(𝑥) = 𝑓′(𝑥) + 𝑔′(𝑥) dan
( . 𝑓)′(𝑥) = . 𝑓′(𝑥)
d. (𝑓. 𝑔)′(𝑥) = 𝑓(𝑥). 𝑔′(𝑥) + 𝑓′(𝑥). 𝑔(𝑥)
e. ( ) 𝑥
3. Turunan Fungsi Trigonometri
a. 𝑑(sin 𝑥)/d𝑥 = cos 𝑥
b. 𝑑(cos 𝑥) /d𝑥 = − sin 𝑥
c. 𝑑(tan 𝑥) /d𝑥 = sec2 𝑥

4. Aturan rantai
Aturan rantai didasari dari turunan fungsi komposisi . Jika 𝑔 mempunyai turunan
di 𝑥 dan 𝑓 mempunyai turunan di 𝑔(𝑥) maka
.

5. Turunan fungsi Implisit


Penulisan variabel 𝑥 dan dalam nilai fungsi berada pada ruas yang berbeda atau
dituliskan sebagai = 𝑓(𝑥). Fungsi yang nilai fungsinya disajikan dalam ruas
yang berbeda yaitu = 𝑓(𝑥) disebut fungsi eksplisit. Fungsi yang penyajian nilai
fungsinya tidak seperti itu disebut fungsi implisit,
6. Turunan fungsi invers
 Fungsi invers adalah sebuah fungsi yang apabila dikomposisikan dengan
fungsi semula akan menghasilkan fungsi identitas atau dapat dituliskan 𝑓 ∘
𝑓−1 = 𝑓−1 ∘ 𝑓 = Atau (𝑓 ∘ 𝑓−1)(𝑥) = (𝑓−1 ∘ 𝑓)(𝑥) = 𝑥.
 Syarat suatu fungsi mempunyai invers adalah fungsi tersebut adalah fungsi
injektif dan domain dari fungsi inversnya adalah Range dari fungsi semula.

Aplikasi Turunan
a. Nilai Ekstrim
 Nilai ekstrim mutlak suatu fungsi juga merupakan nilai ekstrim relatif.
 Diberikan fungsi 𝑓: →ℝ, ⊆ℝ, dan =𝑓(𝑐) untuk suatu 𝑐∈ .
1) merupakan nilai maksimum (mutlak) 𝑓 apabila ≥ 𝑓(𝑥) ∀𝑥 ∈ .
2) merupakan nilai minimum (mutlak) 𝑓 apabila ≤ 𝑓(𝑥) ∀𝑥 ∈ ..
3) Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi disebut nilai ekstrim (mutlak)
fungsi tersebut.
 Dipunyai fungsi 𝑓: →ℝ, ⊆ℝ .
1) Jika terdapat suatu selang buka 𝐷 yang memuat 𝑐 sehingga berlaku
𝑓(𝑐)≥𝑓(𝑥) ∀𝑥∈𝐷, maka 𝑓(𝑐) disebut nilai maksimum relatif 𝑓.
2) Jika terdapat suatu selang buka 𝐷 yang memuat 𝑐 sehingga berlaku
𝑓(𝑐)≤𝑓(𝑥) ∀𝑥∈𝐷, maka 𝑓(𝑐) disebut nilai minimum relatif 𝑓.

 Jika fungsi 𝑓 kontinu pada selang tutup [ ,𝑏] maka fungsi 𝑓 memiliki nilai
minimum dan maksimum mutlak.
 Jika 𝑓 terdefinisi pada suatu selang yang memuat titik 𝑐. Jika 𝑓(𝑐) adalah suatu
nilai ekstrim maka 𝑐 haruslah merupakan bilangan kritis fungsi 𝑓 dan 𝑐
memenuhi salah satu dari berikut ini.
(a) 𝑐 merupakan titik ujung ,
(b) 𝑐 merupakan titik stationer 𝑓 (𝑓′(𝑐)=0),
(c) 𝑐 merupakan titik singular 𝑓 (𝑓′(𝑐) tidak ada).

 Teorema Rolle (teorema nilai rata-rata (TNR) merupakan teorema tentang


eksistensi suatu titik di domain suatu fungsi yang turunan fungsi di titik itu sama
dengan nol.

 Dipunyai fungsi 𝑓:[ ,𝑏]→ℝ. Jika


(1) 𝑓 kontinu pada [ ,𝑏],
(2) 𝑓 mempunyai turunan pada ( ,𝑏), dan
(3) 𝑓( )=𝑓(𝑏) maka terdapat titik 𝑐∈( ,𝑏) sehingga 𝑓′(𝑐)=0.

b. Teorema nilai rata-rata


Teorema nilai rata-rata menjamin adanya nilai 𝑐 ∈ ( , 𝑏) di mana 𝑓 ′ (𝑐) = 𝑓(𝑏) −
𝑓( ) 𝑏 − .
c. Kemonotonan grafik
Kemonotonan grafik fungsi dapat dilihat dari nilai turunan pertama fungsi
tersebut yaitu jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0 untuk setiap 𝑥 ∈ yang bukan di titik ujung maka
grafik 𝑓 naik pada dan jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ yang bukan di titik
ujung maka grafik 𝑓 turun pada .
 Dipunyai 𝑓: →ℝ, ⊆ℝ, dan 𝑓′(𝑥) ada untuk setiap 𝑥∈ kecuali mungkin di titik-
titik ujungnya.
1) Jika 𝑓′(𝑥)>0 untuk setiap 𝑥∈ yang bukan di titik ujung maka grafik 𝑓 naik
pada .
2) Jika 𝑓′(𝑥)<0 untuk setiap 𝑥∈ yang bukan di titik ujung maka grafik 𝑓 turun
pada .
 langkah-langkah untuk menentukan selang terbesar di mana grafik 𝑓 naik atau
turun:
1) tentukan bilangan kritis untuk 𝑓,
2) tentukan selang-selang dalam domain f berdasarkan bilangan-bilangan kritis
dan nilai-nilai 𝑥 sehingga 𝑓 tak terdefinisi, dan

Uji Turunan Pertama


 Dipunyai fungsi 𝑓: →ℝ, ⊆ℝ, dan 𝑐∈ suatu bilangan kritis untuk 𝑓. Jika 𝑓′(𝑥)
ada pada selang (𝑐−ℎ,𝑐+ℎ) untuk suatu ℎ>0 kecuali mungkin di titik 𝑐 sendiri
maka 𝑓(𝑐) ekstrim relatif jika dan hanya jika tanda 𝑓′(𝑥) berganti tanda di 𝑥=𝑐.
Secara khusus dinyatakan sebagai berikut:
1) Jika 𝑓′(𝑥)>0 untuk 𝑥<𝑐 dan 𝑓′(𝑥)<0 untuk 𝑥>𝑐 maka 𝑓(𝑐) suatu maksimum
relatif.
2) Jika 𝑓′(𝑥)<0 untuk 𝑥<𝑐 dan 𝑓′(𝑥)>0 untuk 𝑥>𝑐 maka 𝑓(𝑐) suatu minimum
relatif.
3) Jika 𝑓′(𝑥) tidak berganti tanda di 𝑥=𝑐 maka 𝑓(𝑐) bukan suatu maksimum
ataupun minimum relatif.

Uji Turunan Kedua


 Dipunyai fungsi 𝑓: →ℝ, ⊆ℝ, dan ∈ . Jika 𝑓′(𝑥) dan 𝑓′′(𝑥) ada pada maka:
1) 𝑓′′( )<0 𝑓( ) suatu maksimum relatif 𝑓,
2) 𝑓′′( )>0 𝑓( ) suatu minimum relatif 𝑓, dan
3) 𝑓′′( )=0 tidak ada kesimpulan

Masalah maksimum dan Minimum


langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan turunan
terutama masalah maksimum dan minimum
1) Buatlah gambaran umum dari persoalan dan identifikasi variabel-variabel
penting beserta satuan/besarannya.
2) Tuliskan rumus dari fungsi tujuannya apakah meminimumkan atau
memaksimumkan.
3) Gunakan kondisi dalam masalah untuk mengeliminasi variabel sehingga fungsi
tujuan menjadi fungsi dengan satu variabel.
4) Tentukan bilangan kritis (titik ujung selang, titik stationer, titik singular).
5) Substitusikan bilangan kritis ke fungsi tujuan atau gunakan uji turunan pertama
atau uji turunan kedua untuk menentukan maksimum dan minimum dari fungsi
tujuan tersebut.
Kecekungan grafik
Kecekungan grafik fungsi dapat diperiksa menggunakan turunan kedua dari
fungsi tersebut. Kriterianya adalah grafik 𝑓 cekung ke atas pada apabila 𝑓 ′′(𝑥) >
0 ∀𝑥 ∈ yang bukan titik ujung dan grafik 𝑓 cekung ke bawah pada apabila 𝑓
′′(𝑥) < 0 ∀𝑥 ∈ yang bukan titik ujung .

KB 4. ANTITURUNAN, INTEGRAL, DAN APLIKASI INTEGRAL


1. Antiturunan
Proses mencari antiturunan fungsi disebut juga dengan pengintegralan tak tentu.
Antiturunan atau integral tak tentu merupakan balikan dari turunan. Jika 𝐹 ′ (𝑥) =
𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ maka F disebut suatu antiturunan f pada selang I. Fungsi 𝐹
disebut suatu atau sebuah antiturunan 𝑓 karena keberadaan antiturunan ini tidak
tunggal.
2. Teorema Penggantian
∫ 𝑓[𝑔(𝑥)]𝑔′(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹[𝑔(𝑥)] + 𝐶
3. Integral Parsial
Integral Parsial: Jika U dan V adalah fungsi-fungsi yang mempunyai turunan
pada selang buka I, maka ∫𝑈. 𝑑𝑉 = 𝑈. 𝑉 − ∫ 𝑉. 𝑑𝑈.
Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralan yang diperoleh dari turunan maupun integral.
4. Integral Fungsi Trigonometri
Integral bentuk dapat diselesaikan dengan mudah untuk beberapa kasus nilai 𝑚
dan yang tertentu. Kasus 𝒎 ganjil atau ganjil dan Kasus 𝒎 genap dan
genap
∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝐶
∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝐶

5. Integral Fungsi Rasional


Teknik pengintegralannya fungsi rasional tak sejati diubah menjadi fungsi
rasional sejati dengan pembagian. Setelah menjadi fungsi rasional sejati,
berikutnya jadikan sebagai penjumlahan dengan penyebut faktor-faktornya
6. Deret dan Notasi Sigma dan Jumlah Rieman
a) Deret dan Notasi Sigma
b) Jumlah Riemann
Dipunyai [ , 𝑏] suatu selang tutup. Suatu partisi 𝑃 untuk selang [ , 𝑏] adalah
sebarang himpunan yang terdiri ( + 1) bilangan
{𝑥0, 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥 }, dengan
= 𝑥0 < 𝑥1 < 𝑥2 < ⋯ < 𝑥 = 𝑏.
7. Integral Tertentu
Dipunyai fungsi 𝑓:[ , 𝑏] → ℝ. Jika lim‖𝑃‖→0 ∑ 𝑓(𝑡𝑖). ∆𝑖 𝑥 𝑖=1 ada, maka
dikatakan fungsi f terintegralkan secara Riemann pada selang [ , 𝑏]. Selanjutnya
ditulis lim‖𝑃‖→0 ∑ 𝑓(𝑡𝑖). ∆𝑖𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑x
8. Definisi Jumlah Riemann:
dipunyai 𝑓:[ , 𝑏] → ℝ. suatu fungsi, 𝑃 suatu partisi untuk selang [a,b], dan 𝑡𝑖 ∈
[𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ]. Bangun 𝑅 = ∑ 𝑓(𝑡𝑖 ). ∆𝑖𝑥. Bangun 𝑅 disebut Jumlah Riemann
untuk 𝑓 pada selang [ , 𝑏]
9. Luas daerah pada bidang datar
daerah D yang dibatasi oleh grafik fungsi f, x = a, x = b, dan sumbu X. L adalah
luas daerah D.
10. Luas daerah pada bidang datar
daerah D yang dibatasi dua grafik fungsi 𝑓 dan 𝑔 dengan 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) untuk
semua 𝑥 ∈ [ , 𝑏], 𝑥 = , dan 𝑥 = 𝑏. Jika adalah luas daerah 𝐷, maka = ∫ [𝑓(𝑥)
− 𝑔(𝑥)] 𝑑𝑥 𝑏 .
11. Volume Benda Putar
dari suatu daerah 𝐷 pada bidang datar yang diputar dengan suatu poros tertentu,
di mana dibatasi oleh grafik fungsi kontinu 𝑓 dengan 𝑓(𝑥) ≥ 0 pada selang [ , 𝑏],
garis 𝑥 = , garis 𝑥 = 𝑏, dan sumbu 𝑋, diputar terhadap sumbu 𝑌, dengan metode
sel silinder (kulit tabung), diperoleh:
Volume = 𝜋 i ∑ 𝑡 𝑓 𝑡 𝑥 ∫ 𝑥𝑓 𝑥 𝑑𝑥
‖ ‖ 0
12. Panjang busur
grafik 𝑓 dari titik 𝑃0 ( , 𝑓( )) sampai titik 𝑃n(𝑏, 𝑓(𝑏)) adalah
∫ i √1 𝑓 𝑡 𝑥
‖ ‖ 0

∫ √1 𝑓 𝑡 𝑑𝑥

13. Luas permukaan benda putar dengan 𝐷 adalah daerah yang dibatasi oleh grafik
fungsi kontinu 𝑓 pada selang [ , 𝑏] diputar mengelilingi sumbu 𝑋.

𝑆 i ∑𝜋 𝑓 𝑥 𝑓 𝑥 √1 𝑓 𝑡 𝑥 𝜋 ∫ 𝑓 𝑥 √1 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
‖ ‖ 0

2 Daftar materi 1. Identitas Trigonometri


yang sulit 2. Antiturunan
dipahami di 3. Volume benda putar
modul ini
3 Daftar materi 1. Identitas Trigonometri
yang sering 2. Antiturunan
mengalami 3. Volume benda putar
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai