Anda di halaman 1dari 9

Pokok Bahasan : Sistem penunjang kerja motor

Sub Pokok Bahasan : Sistem Minyak Pelumas


Alokasi waktu : 3 jam pelajaran
a. Teori 2 jam pelajaran
b. Praktek 1 jam pelajaran

TIU : Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini Taruna memahami


tentang proses pelumasaan yang terjadi pada sebuah motor
diesel penggerak kapal.
TIK : Taruna dapat jelaskan tertulis dan peragkan :
1. Tentang fungsi minyak pelumas
2) Tentang perawatan terhadap minyak pelumas
3) Tentang system sirkulasi minyak pelumas.

Materi.

1. Lubrication oil system.

Pada instalasi mesin utamanya motor diesel, system pelumas adalah sangat vital
sehingga bila sampai terjadi pelumasan yang tidak sempurna, akan mengakibatkan
kerusakan yang sangat fatal.

Fungsi pelumasan pada motor diesel

a. Memperkecil koefisien gesekyang terjadi sehingga bagian-bagian yang saling


bergesekan tidak menjadi aus, motor bekerja lebih lancer dan suara motor
akan lebih halus.
b. Mendinginkan bagian-bagian motor yang saling bergesekan (ring-ring piston
terhadap silinder liner, poros terhadap bantalannya, kepala silang terhadap
pelurusnya ) selanjutnya panas dari minyak pelumas diserahkan ke air laut
sebagai pendingin dalam LO cooler (perpindahan panas)
c. Membersihkan bagian-bagian dalam dari motor (jelaga, macam-macam metal
dan sediment) yang selanjutnya akan ditahan/dipisahkan pada filter/striner atau
dibersihkan didalam LO purifier/separator.

Perawatan / pemeliharaan minyak lumas dalam system.


Minyak pelumas dalam system harus dijaga agar
o Jumlah/volumenya, tetap berada pada level yang ditentukan, tidak encer dan
menghitam
o Viscositas/kekentalan tetap dipelihara sesuai jam penggunaan yang telah
ditentukan, bila tiba waktunny agar segera diganti dengan yang baru.
o Tidak boleh bercampur air tawar/laut atau bahan bakar / solar. Bila bercampur
air akan mengakibatkan proses korosi, dan bila bercampur bahan bakar maka
akan turunnya kadar kekentalan/viscositas menyebabkan hilangnya film minyak
sehingga terjadi keausan.
o Temperatur minyak pelumas harus tetap berada pada temperature aman yang
telah ditentukan agar tidak terbakar.

Gejala-gejala / indikatur bahwa minyak pelumas sudah rusak dan tidak boleh
dipakai lagi.
1. Apabila minyak pelumas dalam system berubah warna menjadi agak keputih-
putihan seperti susu, hal dimungkinkan telah bercampur dengan air tawar, agar
segera diperiksa keadaan silinder liner (mungkin terjadi kebocoran) atau air
tawar pendingin injection valve, atau dapat diberikan system teleskop sebagai
pendingin piston.
2. Apabila warna minyak pelumas menjadi kehijauan seperti Lumpur cair,
dimungkinkan bercampur dengan air laut, agar segera memeriksa air got
kamar mesin kemungkinan luber dan masuk LO. Sump tank atau periksa juga
LO. Cooler mungkin bocor.
3. Jumlah / volume minyak pelumas dalam sump tank terlalu banyak dan encer
serta berbau solar, apabila terjadi kondisi seperti ini maka perlu secepatnya
memeriksa FO. Injection valve kemungkinan terjadi kebocoran Nozzle,
selanjutnya bb tidak terbakar dan ditari oleh oil scraver ring kemudian mengalir
kedalam crank case
4. Apabila minyak pelumas dalam system berubah warna menjadi hitam dan
cepat encer hal ini dimungkinkan kelonggaran piston ring, atau piston ring itu
sendiri sudah lemah/aus/bocor atau jumlah/volume minyak pelumas dalam
sump tank sering kali kurang dan lambat ditambah jumlahnya.

System Pelumasan :

LO. Sump Tank Filter / Saringan LO.


Pump

Motor Diesel LO. Cooler

Lub Oil Lub Oil


Storage TK Heating TK

Heater

Cylinder Cooler
1 2 3 4 5 6
Fly Diesel Engine LO. Pump Purifier
Wheel
LO.Filter

Lubricating Oil Sump Tank


LO.Trnasfer
Pump

LUBRICATING OIL SYSTEM for MAIN DIESEL ENGINE

Lo . lo
storage. heating
TK TK

lo.cooler filling to lo.sump tank lo. Return to


purifier

To heating
tank

pressure filter
heater

in
sw.out
Main Diesel
Engine

Lo.pump

section lo.purifier
filter LO. Sump Tank

section to.lo.purifier

Pokok Bahasan : Sistem penunjang kerja motor


Sub Pokok Bahasan : Sistem Pendinginan / cooling system
Alokasi waktu : 3 jam pelajaran
a. Teori 2 jam pelajaran
b. Praktek 1 jam pelajaran
TIU : Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini Taruna memahami
tentang system pendinginan pada sebuah motor diesel
penggerak kapal.
TIK : Taruna dapat jelaskan tertulis dan peragkan :
1. Tentang system pendinginan terbuka
2. Tentang system pendinginan terbuka
3. Tentang system pendinginan air laut
4. Tentang system pendinginan air tawar
5. Tentang system perpindahan panas

Materi.
Agar motor diesel dapat bekerja secara terus-menerus dengan aman dan awet, maka
panas yang diterima oleh komponen-komponen motor diesel misalnya silinder liner,
kepala silinder, katup gas buang harus diserahkan/dipindahkan kepada fluida
pendingin. Ada beberapa pilihan untuk system pendinginan, tetapi dengan berbagai
pendinginan untuk motor diesel kapal dipilih air tawar sebagai media pendingin. Dengan
kata lain, selama motor diesel bekerja membutuhkan pendinginan.
Selain panas yang ditimbulkan oleh hasil pembakaran bahan-bakar, panas juga dapat
timbul akibat gesekan antara 2 logam yang saling bergerak misalnya, poros terhadap
bantalannya, piston ring terhadap liner, kepala silang terhadap peluncurnya. Logam-
logam tersebut pada suhu yang tinggi akan meleleh. Oleh karena itu panas yang
terkandung harus ke media pendingin.

A. Pendinginan Terbuka.
Yang dimaksud dengan pendinginan terbuka adalah system pendinginan motor
diesel menggunakan media pendingin air laut secara langsung.
Keuntungannya:
 System cukup sederhana, tidak memerlukan tanki expansi, cooler air pendingin
sehingga biaya lebih murah
 Media pendingin / air laut selalu tersedia.
Kekurangannya :
 Pada suhu lebih dari 500C akan terjadi kerak-kerak garam yang akan
mempersempit saluran pipa
 Resiko terhadap proses korosi sangat besar sehingga motor akan lebih cepat
rusak
 Resiko bila berlayar pada daerah dingin kita akan kesulitan mengatur suhu air
laut masuk karena terlalu rendah sehingga silinder liner dapat retak karena
perbedaan suhu sangat tinggi dari air laut dengan suhu didalam silinder liner.
B. Pendinginan Tertutup
Yang dimaksud dengan pendinginan tertutup adalah, motor diesel didinginkan
dengan fluida cair/air tawar, selanjunya air tawar didinginkan dengan air laut
dalam cooler.
Keuntungannya :
 Dengan media air tawar, maka resiko terhadap korosi dapat
dicegah/dihindari
 Pengaturan suhu masuk dan suhu keluar dari air pendingin lebih mudah
diatur lewat cooler.
Kekurangannya:
 Ketergantungan terhadap persediaan air tawar pendingin
 System penataan pipa menjadi lebih mahal, karena adanya cooler, tanki
expansi dan pipa-pipanya.

Pada Fresh Water Cooling/pendinginan air tawar terdapat 2 buah kran air laut /
seachest yang letaknya di bawah dan di atas
Seachest sisi atas dibuka saat kapal memasuki daerah pelabuhan atau alur sungai
karena dikhawatirkan adanya Lumpur yang akan terhisap oleh pompa air laut
pendingin.
Sedangkan seachast sisi bawah dibuka saat kapal telah berlayar pada lautan bebas
dengan maksud isapan pompa akan lebih kuat serta kapasitasnya akan maksimum.
Adanya fresh water cooling expansion tank, berfungsi untuk ruang berkembangnya air
tawar sebagai pendingin ketika panas, agar pipa-pipanya tidak pecah. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengontrol bila jumlah / volume air berkurang, sekaligus tempat
penambahannya. Adapun aliran air tawan dan air laut sebagai pendingin dapat
digambarkan sebagai berikut :

Aliran system pendinginan air laut / Sea Water Cooling System :

SEA CHEST FILTER/SARINGAN SW.COOLING PUMP Atau GS.PUMP


LO. COOLER FW. COOLER OVER BOARD/KELAUT
Aliran air tawar pendinginan mesin/Fresh Water Cooling System :

FW. COOLER FW. COOLINF PUMP SILINDER


LINER
SILINDER HEAD FW. COOLER

FW.Expansion TK

To.Over board

Sw.Cooling Pump Seachest


Cyl Hd up

main Sw.cooling pump


diesel fw.cooler lo.cooler
filter
engine

fw.cooling pump gs.pump


filter

seachest low

Anda mungkin juga menyukai