TEORI PUSTAKA
subjek sekaligus objek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Mengingat
yang digeluti. Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari perusahaan dalam
akan berupaya dapat mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif
dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik dan
buruknya pengembangan sumber daya manusia atau anggota organisasi itu sendiri.
6
7
Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara
harus sesempurna mungkin. Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku
manusia baik sebagai alat (means) maupun sebagai tujuan akhir pembangunan.
pelatihan untuk memenuhi segera tenaga ahli teknik, kepemimpinan, dan tenaga
administrasi.
terampil. Dalam hal ini Sukma (1993: 73) mengemukakan bahwa meskipun unsur
kesehatan dan gizi, kesempatan kerja, lingkungan hidup yang sehat, pengembangan
karir di tempat kerja serta kehidupan politik yang bebas termasuk pendukung dalam
Hal ini sejalan dengan pendapat Slamet (1996: 12) yang mengemukakan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan memberikan informasi,
8
kegiatan yang berhubungan dengan volume dan beban kerja yang menjadi tanggung
Dari pengertian dan melihat dari berbagai pendapat yang telah dikemukan
oleh para ahli yang menilai betapa pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi para
karyawan untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja dari karyawan tersebut. Maka
2. Persaingan global
Sementara itu Deasler (1995: 95) melihat kebutuhan pendidikan dan pelatihan
(training need) bagi suatu organisasi pada hakikatnya muncul dikarenakan adanya
sebagainya. Penurunan tingkat prestasi ini dapat disebabkan oleh tidak jelasnya
melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat, jika disimpulkan maka keterampilan
berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat.
1. Keahlian dasar (basic literacy), merupakan keahlian seseorang yang pasti dan
wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar.
10
Macam-macam keterampilan
1. Keterampilan konseptual
tergantung atau berhubungan satu sama lain. hal ini berarti keterampilan konsep
2. Keterampilan manusiawi
mengerti perasaan orang lain, kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara jelas
dan efektif serta kemampuan untuk membuat hubungan yang efektif dan
b. Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain
diplomatis, dan
3. Keterampilan Teknik
dan teknik suatu bidang khusus (Sutisna, 1993). Hendry dalam Pidata (2004: 3)
perkembangan zaman.
mengandung makna yang tidak berbeda. Menurut James A.F. Stoner, R. Edwar dalam
mendorong untuk bertindak secara tertentu. Selain itu menurut S.P. Siagian (1997:
128) motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif bekerja pada bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja keras dengan iklas dalam mencapai
Motivasi berasal dari kata”movere” yang berarti daya dorongan atau daya
bawahan atau pengikut. Motivasi kerja penting karena dengan motivasi diharapkan
setiap individu atau karyawan mau bekerja dan bersemangat untuk mencapai
bekerja lebih giat lagi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tha Liang Gie, dalam
“Motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan seorang manager dalam hal ini
untuk menggiatkan orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan mencapai
persoalan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau
Selain itu motivasi kerja menurut Anorga dan Suyati (1995: 86) adalah
dengan memberikan yang terbaik dari dirinya, baik waktu maupun tenaga demi
motivasi kerja adalah besarnya dorongan untuk bekerja yang timbul dalam diri untuk
pengertian tersebut juga dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang
terdapat dalam diri seseorang sebagai akibat adanya pengaruh yang berasal dari
dalam maupun dari luar dirinya, kemudian dorongan itu menimbulkan, mengarahkan
yang terbaik yang dimilikinya baik waktu, tenaga, keahlian dan keterampilan,apabila
ia yakin bahwa jasa yang diberikan akan mendapatkan balasan yang setimpal,
sebaliknya karyawan tidak akan memberikan yang terbaik apabila ia yakin akan balas
jasa terhadap apa yang telah diperbuat tidak setimpal. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa apa yang dilakukan karyawan tergantung dari motivasi pimpinan
Menurut Sukanto dan T. Hani Handoko (1997: 257) motivasi terdapat pada
1. Motivasi internal
organisasi.
a. Motivasi biologis, yang merupakan motivasi biologis seperti lapar, haus dan seks
b. Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar, yaitu :
pengakuan diri dari orang lain, memuaskan diri dengan penguasaan terhadap
orang lain.
2. Motivasi eksternal
Motivasi eksternal yaitu kekuatan yang ada dalam diri individu dan
dipengaruhi oleh pihak manajer atau pihak pimpinan. Pengembangan faktor-faktor ini
dilakukan pihak manajer atau pimpinan, yang meliputi suasana kerja, kondisi kerja,
Menurut A.H. Maslow (2003: 18) motivasi eksternal dapat dibagi menjadi :
bekerja/beraktivitas.
termotivasi oleh hal-hal yang mendukungnya. Menurut Keeran Kate (1996: 24) ada
1. Penghayatan terhadap pekerjaan itu sendiri sebagai suatu yang berguna yaitu
dengan cara menjadikan pekerjaaan itu tampak penting dan menarik bagi
karyawan.
pada usahanya sendiri dan bahkan berasal dari faktor luar, maka para pegawai
3. Pemberian umpan balik dalam kinerja mereka, karyawan itu akan merasa lebih
tersebut terhadap tugas yang diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat ia
bekerja.
kemempuan dan rasa percaya diri dapat memotivasi seseorang untuk dapat bekerja
dengan baik. Dari hal tersebut Sastrodiningrat, (1998: 152), maka faktor terpenting
pekerjaan, hal tersebut sesuai dengan pendapat Miftah Toha (1998: 79) bahwa
motivasi kerja seseorang antara lain dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain adalah
Proses pemberdayaan tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pihak pelaksana
pemberdayaan karyawan ini merupakan sistem yang harus diterapkan dalam rangka,
pembinaan terhadap karyawan sehingga nantinya dapat mencapai apa yang menjadi
Sebagai contoh konkrit banyak perusahaan atau organisasi atau instansi yang
angin segar kepada karyawan sehingga mereka dapat termotivasi dalam bekerja
apabila seorang karyawan sudah paham, mengerti dan lancar terhadap apa yang akan
dikerjakan, artinya dengan pemberdayaan maka karyawan akan semakin jelas tugas
pokok dan fungsi dari tanggung jawab yang diembannya sehingga ia akan bergairah
menggerakan seseorang atau diri sendiri untuk membuat sesuatu dalam rangka
mencapai suatu kepuasan untuk mencapai suatu tujuan. Dasar motivasi itu adalah
adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan orang akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Salah satu faktor kebutuhan terpenuhi adalah dengan peningkatan
tujuannya, tetapi yang menjadi masalah apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi,
sehingga menimbulkan rasa kegagalan dan mengakibatkan frustasi. Keadaan ini akan
Dalam penyesuaian ini orang mempunyai sikap yang berbeda, ada yang tetap
mengatasi keadaan tersebut, ada yang merubah perilaku untuk mencapai tujuannya
tersebut dan ada yang merubah tujuan itu. Dengan demikian seorang manager harus
20
bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan demi tercapainya tujuan yang telah
individu maka seorang karyawan dengan sendirinya akan termotivasi dalam bekerja.
memiliki perusahaan
individu. Orang yang satu berbeda dengan yang lain selain terletak pada kemampuan
21
untuk bekerja juga tergantung pada keinginan mereka untuk bekerja atau tergantung
keterampilan merupakan salah satu faktor penting atau utama dalam upaya
4. Kualitas supervisi
5. Hubungan kerja
karyawan
2.7. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu
Berdasarkan beberapa uraian teori yang telah dijelaskan dan dari fenomena
masalah maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Diduga ada pengaruh antara
pemberdayaan pegawai dan keterampilan baik secara parsial maupun secara stimulan
Seluma”.
Gambar 2.1
KERANGKA ANALISIS
Pemberdayaan Karyawan
(X1)
Motivasi Kerja
(Y)
23
Keterampilan Kerja
(X2)
Keterangan :
Y = Variabel terpengaruh
= Pengaruh langsung
Pada gambar di atas arah anak panah menunjukkan bahwa adanya pengaruh