Anda di halaman 1dari 57

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH RAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN UBI


JALAR (Ipomoea batatas L)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Guna Menyelesaikan Sekolah di


Tingkat SMA kelas SKS 2T

OLEH :
ADE REZKY NAMMU
XII IPA SKS 2T
NISN : 0057050600

YAYASAN PENDIDIKAN DAN PERSEKOLAHAN KATOLIK


FRANSISKUS ASISI KOTA/KAB JAYAPURA DINAS PENDIDIKAN,
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA

SMA YPPK TERUNA BAKTI


JAYAPURA
2022
YAYASAN PENDIDIKAN DAN PERSEKOLAHAN KATOLIK FRANSISKUS ASISI KOTA/ KAB JAYAPURA
DINAS PENDIDIKAN, PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA

SMA YPPK TERUNA BAKTI


Status Akreditasi “A” Nomor : 999/BAN-SM/SK/2021. NSS : 304250103012. NPSN : 60301015
Email :smastbjayapura@gmail.com Web :http//www.smasterunabaktijayapura.sch.id
Jln. SPG Teruna Bakti, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua. Kode Pos 99351

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Pengaruh Rambut Terhadap Pertumbuhan Tanaman Ubi Jalar


(Ipomoea batatas L)

Nama : Ade Rezky Nammu


Kelas : XII IPA SKS 2T
Jenjang : SMA
Disetujui : Dra. Regina Asmuruf, M.Si

Jayapura, 31 Maret 2022


Pembimbing Wali Kelas

Dra. Regina Asmuruf, M.Si Dra. Regina Asmuruf, M.Si


NIP. 196606081992032012 NIP. 196606081992032012

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Cornelia Ragainaga, S.Pd., M.Pd


NIP. 197901012006052004

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan diterima panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah untuk memenuhi salah
satu syarat pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Maret 2022
Tempat : Ruang Kelas SMA YPPK Teruna Bakti

Mengesahkan
Panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah
Yayasan Pendidikan da Persekolahan Katolik
SMA Teruna Bakti
Jayapura

Ketua Sekretaris

Dra. Regina Asmuruf, M.Si Naomi Rante Bhatara, S.Pd


NIP. 196606081992032012 NIP. 198212182009092001

Tim Penguji

Nama Guru Penguji Tanda Tangan


1. Naomi Rante Bhatara, S.Pd
1. ………………….
NIP. 1982212182009092001

2. Siprianus Sabur, S.Pd


2. …………….
NIP. -

HALAMAN PERNYATAAN

iii
Dengan ini s a y a menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul
“Pengaplikasian Induksi Elektromagnetik Pada Alat Sederhana” ini beserta
seluruh isinya adalah benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Jayapura, Maret 2022


Yang Membuat Pernyataan

Ade Rezky Nammu

iv
Ade Rezky Nammu, XII IPA SKS 2T. Pengaruh Rambut Terhadap Tanaman
Ubi Jalar (Ipomoea batatas L). Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik
SMA YPPK Teruna Bakti 2022.

ABSTRAK

Pengaruh rambut terhadap pertumbuhan tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas


L). Terdapat perubahan yang signifikan dari tanaman ubi jalar, setelah dilakukan
penelitian dengan cara memberikan rambut pada media tanam yaitu tanah dengan
perlakuan yang berbeda-beda pada pot A 20 gr, pot B 15 gr dan pot C 0 gr serta
pemberian air selama 1 minggu sekali. Metode yang ginukan pada penelitian ini
adalah metode eksperimen dengan cara menggunakan rancangan secara acak
dengan tes akhir kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat kelompok kontrol
yang tidak dilakukan perlakuan pemberian rambut yakni pot C sedangkan terdapat
kelompok yang dilakukan perlakuan pemberian rambut yakni pot A dan pot B.
Eksperimen pada penelitian ini adalah dengan membedakan petumbuhan tanaman
kelompok kontrol dan tanaman yang diberi perlakuan pot A dan pot B.
Pemberian rambut pada tanaman ubi jalar dapat menyuburkan tanaman dan
membuat menjadi lebih segar. Pemberian rambut secara perlakuan yang berbeda
dengan memberikan rambut 20 gr mendapatkan pertumbuhan jumlah tunas, daun
dan panjang batang sangat tinggi dari pada perlakuan yang lain. Rambut yang
ditanaman atau dikubur bersama tanah memberikan pengaruh nyata bahwa dapat
meningkatkan pertumbuhan. Setelah rambut ditanaman bersama tanaman ubi jalar
akan mendukung proses aktivitas organisme dalam tanah. Bakteri dalam media
tanam akan mengubah nitrogen menjadi amoniun dan nitrat. Dengan begitu,
tanaman ubi jalar menjadi tumbuh subur, segar, dan hijau.
Kata kunci : Rambut, Tanaman ubi jalar, Pertumbuhan.

v
Ade Rezky Nammu, XII IPA SKS 2T. Effect of Hair on Sweet Potato Plants
(Ipomoea batatas L). Catholic School Education and School Foundation YPPK
Teruna Bakti School 2022.
ABSTRACT
Effect of hair on the growth of sweet potato (Ipomoea batatas L). There was a
significant change in sweet potato plants, after the research was carried out by
giving hair to the planting medium, namely soil with different treatments in pot A
20 g, pot B 15 g and pot C 0 g and giving water once a week. The method used in
this study is an experimental method by using a randomized design with a control
group final test. In this study, there was a control group that was not treated with
hair treatment, namely pot C, while there was a group that was treated with hair
treatment, namely pot A and pot B. The experiment in this study was to
differentiate the growth of the control group and the plants treated with pot A and
pot. B.
Giving hair to sweet potato plants can fertilize the plant and make it fresher.
Giving hair in a different treatment by giving 20 g of hair got a very high growth
in the number of shoots, leaves and stem length compared to other treatments.
Hair that is planted or buried with the soil has a real effect that can increase
growth. After the hair is planted with the sweet potato plant, it will support the
activity of organisms in the soil. Bacteria in the growing media will convert
nitrogen into ammonium and nitrate. That way, sweet potato plants will thrive,
fresh, and green.
Keywords : Hair, Sweet Potato Plants, Growth.

KATA PENGANTAR

vi
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah (KTI) ini
dengan judul “Pengaruh Rambut Terhadap Pertumbuhan Tanaman Ubi Jalar
(Ipomoea batatas)”. Penulisan KTI ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai kelulusan tahun 2022.

Selama proses pengerjaan dan penyusunan Karya tulis ilmiah ini penulis
mengalami hambatan tetapi dalam melaluinya tentunya terdapat bantuan,
pentunjuk, masukan-masukan atau pun bimbingan dari berbagai pihak hingga
selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Cornelia Ragainaga, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar di SMA YPPK Teruna Bakti.
2. Ibu Dra. Regina Asmuruf, M.Si selaku Guru Pembimbing yang telah
memberikan masukan-masukan, petunjuk dan saran dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Bapak Yunus Nammu dan Bertin Ritta selaku orang tua dari penulis yang
telah memberikan dukungan, doa, saran dan bantuan.
4. Saudariku Risma Junichy Nammu yang telah memberikan saran-saran serta
masukan.
5. Teman-teman khususnya di kelas XII IPA SKS 2T yang telah memberikan
semangat.
6. Semua pihak yang telah mengambil bagian dalam membantu proses dan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.

Karya Tulis Ilmiah ini berisi pengetahuan mengenai penjelasan tentang


pengaruh rambut yang diberikan pada tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas),
berserta kandungan yan terdapat pada rambut sehingga membuat tanaman ubi
jalar menjadi lebih subur..

vii
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini
dapat mengispirasi dan dapat bermanfaat bagi pembaca kedepannya.

Jayapura, Maret 2022


Peneliti

ADE REZKY NAMMU

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4
2.1 Tanaman Ubi Jalar ............................................................................... 4
2.1.1 Varietas Tanaman Ubi Jalar ....................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi Ubi Jalar ................................................................... 8
2.1.3 Kandungan Gizi Tanaman Ubi jalar .......................................... 9
2.1.4 Morfologi Tanaman Ubi Jalar .................................................... 10
2.1.5 Manfaat Tanaman Ubi Jalar ....................................................... 11

ix
2.2 Pengertian Rambut ............................................................................... 14
2.3.1 Kandungan Dalam Rambut ......................................................... 15
2.3 Pengertian Pertumbuhan ...................................................................... 15

x
2.2.1 Ciri-Ciri Pertumbuhan ............................................................... 16
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman ................ 16
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 22
2.3 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 23
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 24
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 24
3.2 Metode Penelitian ................................................................................ 24
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 24
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................ 24
3.3.1 Populasi ....................................................................................... 24
3.3.2 Sampel ......................................................................................... 24
3.5 Alat dan Bahan ..................................................................................... 25
3.6 Prosedur Kerja ...................................................................................... 25
3.7 Teknik Pengukuran .............................................................................. 27
3.8 Variabel Penelitian ............................................................................... 28
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 29
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 29
4.1.1 Jumlah Tunas Tanaman Ubi Jalar ............................................... 29
4.1.2 Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar ................................................ 30
4.1.3 Panjang Batang Tanman Ubi Jalar .............................................. 31
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 32
4.2.1 Pengaruh Pemberian Rambut Pada Tanaman Ubi Jalar ............. 32
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 35
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 35
5.2 Saran ..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 36
LAMPIRAN ............................................................................................... 38

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1.1a .............................................................................................. 29


Tabel 4.1.2a .............................................................................................. 30
Tabel 4.1.3a .............................................................................................. 31

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.1a Varietas Tanaman Ubi Jalar Unggu ................................ 5


Gambar 2.1.1b Varietas Tanaman Ubi Jalar Putih .................................. 6
Gambar 2.1.1c Varietas Tanaman Ubi Jalar Kuning ............................... 7
Gambar 2.1.1d Varietas Tanaman Ubi Jalar Cilembu ............................. 8
Gambar 2.1.4 Morfologi Tanaman Ubi Jalar......................................... 10
Gambar 4.1.1b Diagram Perhitungan Jumlah Tunas
Tanaman Ubi Jalar........................................................... 30
Gambar 4.1.2b Diagram Perhitungan Jumlah Daun
Tanaman Ubi Jalar .......................................................... 31
Gambar 4.1.3b Diagram Pengukuran Panjang Batang
Tanaman Ubi Jalar .......................................................... 32

DAFTAR LAMPIRAN

xii
Halaman
Lampiran 1 Pot A..................................................................................... 38
Lampiran 2 Pot B..................................................................................... 39
Lampiran 3 Pot C..................................................................................... 40
Lampiran 4 Tabel Waktu Kegiatan......................................................... 41

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rambut selama ini dianggap sebagai masalah dan dipandang sebelah


mata. Masalah yang dimaksud ini adalah rambut rontok, rambut yang rontok
ini biasanya dapat ditemui pada alat sisir rambut maupun yang berserahkan
dilantai kamar mandi. Hal ini membuat saluran air pada kamar mandi menjadi
tersumbat, oleh karena itu haruslah kita menjaga ataupun memanfaatkan
rambut tersebut. Sampah rambut hasil pemotongan ditempat salon pun
dibuang begitu saja padahal dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman.
Rambut yang melekat pada diri seseorang maupun hewan berasal dari
epidermis atau lapisan kulit terluar. Meski bentuknya tipis, rambut memiliki
pengaruh besar pada tubuh manusia atau hewan. Rambut adalah sumber
nitrogen terbaik, dilansir dari Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, (2021)
bahwa rambut dapat memainkan peran penting dalam pemupukan tanaman.
Bakteri dalam media pertumbuhan mengubah nitrogen menjadi amonium dan
nitrat. Dengan cara ini, tanaman menjadi lebih subur, segar dan hijau saat
tumbuh Sartini, (2021). Rambut adalah salah satu organ tubuh manusia yang
berbentuk seperti benang dan tumbuh di kulit serta mengandung banyak
keratin.

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) disebut sebagai ubi jalar dan dapat
digunakan sebagai pengganti makanan pokok (nasi) karena kaya akan
karbohidrat. Di beberapa daerah, ubi jalar telah dijadikan sebagai makanan
pokok, misalnya di Provinsi Papua, khususnya di wilayah Koya serta Arso
yang banyak masyarakatnya menanam dan memakan ubi jalar. Ubi jalar
merupakan tanaman umbi-umbian yang beradaptasi dengan baik terhadap
lingkungan dan dapat ditanam pada berbagai jenis lahan, ketinggian tempat
dan tingkat kesuburan tanah. Hampir semua jenis tanah cocok untuk

xiv
menanam tanaman ubi jalar. Jenis tanah yang terbaik adalah pasir
berlempung, gembur dan kaya bahan organik. Ubi Jalar merupakan tanaman
sejenis umbi-umbian yang mengandung banyak karbohidrat.

Selain dari itu, ubi jalar ini juga mengandung beberapa vitamin, yang
memiliki perana sebagai aktioksidan serta juga disarankan bagi orang yang
mempunyai penyakit diabetes melitus, radang sendi, maag, sampai pada
masalah kelebihan berat badan (obesitas). Di Afrika, ubi jalar merupakan
sumber makanan pokok yang penting. Penyebaran ubi jalar di Indonesia
sangat luas pada beberapa pulau seperti Pulau Jawa, Sumatera, Maluku,
Papua, Bali, Nusa Tenggara, Timor-Timur, Sulawesi, dan Kalimantan. Di
Pulau Jawa, sentra produksi ubi jalar antara lain Jawa Timur (Blitar,
Mojokerto, Magetan), Jawa Tengah (Karanganyar), dan Jawa Barat
(Kuningan) (Widodo dan Sumarno, 1991). Hasil penelitian Malian, dkk
(1992) di Pulau Jawa menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap ubi
jalar ditentukan oleh warna kulit, warna umbi, dan tingkat kemanisan. Ubi
jalar yang banyak dipilih oleh konsumen adalah yang memiliki kulit dan
umbi berwarna putih, serta rasa manis.

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan volume, berat, jumlah sel


atau protoplasma yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Pertumbuhan adalah proses kuantitatif. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat
diukur dan dinyatakan dalam angka. Misalnya, pertambahan tinggi batang
dan jumlah daun.

Dengan memanfaatkan rambut pada tanaman ubi jalar diharapkan dapat


memberikan informasi bahwa rambut mampu menjadi penyubur tanaman
karena merupakan salah satu bahan organik kaya akan nitrogen. Rambut
manusia yang biasanya dibuang saat cukur rambut ternyata berperan sebagai
pembenah tanah dalam mendukung pertumbuhan suatu tanaman.

1.2 Batasan Masalah

xv
Agar isi karya tulis ilmiah ini lebih terarah maka dirumuskanlah batasan
masalah adalah sebagai berikut :
1. Karya tulis ilmiah ini membahas mengenai pengaruh rambut terhadap
tanaman ubi jalar yakni dengan perlakuan pemberian rambut dan
dibandingkan dengan tanaman ubi jalar yamg tidak diberikan rambut.
2. Rambut yang digunakan pada penelitian ini dibatasi dengan rambut
manusia yang didapat dari hasil cukuran.
3. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data
hasil dari penelitian dengan cara mengukur dan menghitung.
4. Metode pengukuran digunakan untuk menentukan apakah batang dari
tanaman ubi jalar bertambah panjang serta pengukuran pemberian rambut
setiap minggunya tetap sama sesuai dengan takarannya yaitu, pot A
diberikan 20 gr, pot B diberikan 15 gr dan pot C diberikan 0 gr rambut.
Air yang digunakan pada penyiraman penelitian tersebut adalah air
sumur yang disiram setiap minggu 5 kali pada sore hari.
5. Metode menghitung pada penelitian ini yaitu menghitung jumlah daun
pada masing- masing pot tanaman ubi jalar.

1.3 Rumusan Masalah

Beberapa perumusan masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar


belakang sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh rambut terhadap pertumbuhan tanaman ubi jalar ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun rumusan masalah penelitian tentang pengaruh rambut terhadap


tanaman ubi jalar, maka terdapat beberepa tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh rambut terhadap pertumbuhan tanaman ubi
jalar selama proses penelitian.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tentang pengaruh rambut terhadap tanaman


ubi jalar, maka dapat dirumuskan beberapa manfaat yaitu :

xvi
1. Dapat memberikan inovasi yang baru mengenai topik yang dapat diangkat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Ubi Jalar

Ubi jalar (lpomoea batatas) merupakan tanaman budidaya. Pada tumbuhan


ini, bagian yang dapat dimanfaatkan adalah akar yang membentuk umbi-umbian
dengan kadar nutrisi (karbohidrat) yang tinggi. Selain itu, daun muda pada ubi
jalar dapat digunakan sebagai sayuran. Ubi jalar juga bisa dijadikan tanaman hias
karena daunnya yang indah. Tanaman ubi jalar merupakan umbi semusim yang
terdiri dari batang, akar, daun, umbi buah dan biji. Ubi jalar merupakan salah satu
komoditas tanaman pangan yang mudah dibudayakan dan tidak mengenal musim,
dapat tumbuh dan berkembang diseluruh wilayah Indonesia. Menurut Sarwono
(2005:14) Indonesia menempati urutan keempat setelah Cina, Uganda dan Nigeria
sebagai produsen ubi jalar terbesar di dunia. Masyarakat Jepang bahkan
menjadikan umbi- umbian terutam ubi jalar sebagai makanan favorit sehingga
harga tepung dari ubi jalar empat kali lebih tinggi dari tepung terigu dan di Korea
dua kali lebih tinggi dari tepung terigu (Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, 2008).

Ubi jalar merupakan sumber energi yang baik dalam bentuk karbohidrat.
Warna kulit ubi jalar bisa bermacam-macam dan tidak selalu sama dengan warna
umbinya. Ubi jalar juga merupakan sumber kalsium yang baik yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Karbohidrat yang dikandung ubi jalar masuk
dalam klasifikasi Low Glycemix Index (LGI, 54) artinya komoditi ini sangat
cocok untuk penderita diabetes, mengkonsumsi ubi jalar tidak secara drastis
menaikkan gula darah, berbeda dengan halnya sifat karbohidrat dengan Glycemix
Index tinggi, seperti beras dan jagung. Warna daging umbi, putih, ungu, merah-

xvii
kuning, kuning, krem, jingga, dan lain-lain. Selain itu, umbi ubi jalar mempunyai
kandungan vitamin A, riboflavin, asam askorbat, fosfor, tianin, kalsium dan
mempunyai Indeks Glikemik (IG) rendah (Lingga, 1984; Ginting, dkk., 2011;
Malian, dkk., 1992).

2.1.1 Varietas Tanaman Ubi Jalar

Masing-masing varietas memiliki tekstur, warna kulit, ukuran umbi, dan


warna daging yang bervariasi. Warna umbi ubi jalar yang ditemui antara lain
kuning, oranye, putih, jingga, dan ungu ( Andrianto dan Indarto ,2004;
Sarwono, 2005). Di Indonesia terdapat beberapa varietas tanaman ubi jalar
yang berbeda-beda dari warna umbinya sebagai berikut.

a. Ubi Jalar Ungu


Ubi ungu adalah ubi jalar yang umum. Ubi jalar ini berwarna ungu tua
dengan rasa yang manis dan gurih. Manfaat ubi ungu adalah kaya akan
vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Manfaat ubi ungu
bisa menjadi sumber karbohidrat yang sehat. Serat makanan dalam ubi ungu
bisa sangat mengenyangkan dan menyehatkan. Manfaat ubi ungu juga sudah
tersedia. Ubi ungu dapat diolah menjadi berbagai makanan lezat. Ditambah
lagi, warna ungunya membuatnya terlihat menarik.

Gambar 2.1.1a Varietas Tanaman Ubi Jalar Ungu

xviii
Warna ungu pada umbi ini didapat dari kandungan antosianinnya.
Senyawa ini membuat ubi jalar ungu kaya akan antioksidan. Manfaat ubi
ungu adalah dapat mencegah penyakit dan menjaga kesehatan secara
keseluruhan. Penelitian Teow et al., (2007) yang menunjukkan bahwa ubi
jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan terbesar, sedangkan aktivitas
antioksidan terendah terdapat pada ubi jalar putih.

b. Ubi Jalar Putih


Ubi jalar putih dapat dikenali dari kulitnya yang cokelat dan bagian
dalamnya yang berwarna putih. Ubi jalar ini memiliki tekstur yang lebih
renyah dan kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya.

Gambar 2.1.1b Varietas Tanaman Ubi Jalar Putih


Ubi jalar putih menurut Rodrigues dkk (1988) memiliki aroma, rasa dan
sifat-sifat yang baik untuk dimasak. Serat yang terkandung dalam ubi jalar ini
berupa pektin, hemiselulosa, dan selulosa. Kandungan serat yang tinggi pada
ubi jalar putih sangat membantu dalam menjaga kelancaran pencernaan mulai
dari pengolahan hingga pembuangan limbah pencernaan.
Selain itu, kandungan serat yang tinggi pada ubi jalar cocok sebagai
makanan pendamping ASI pada bayi 6 bulan ke atas untuk meningkatkan
asupan gizi dan mengajarkan masyarakat untuk makan lebih banyak makanan
bertekstur, dan kandungan serat pada ubi jalar aman untuk anak-anak. Bayi
dengan pencernaan yang masih lemah.

xix
c. Ubi Jalar Kuning
Ubi ini memiliki ciri kulit berwarna kuning agak orange serta isi
berwarna orange cerah, selain itu tekstur pada ubi jalar kuning ini agak keras
(Juanda dan Cahyono, 2000). Ubi jalar kuning memiliki kandungan vitamin
yang lebih banyak dibanding jenis lainnya. Ubi jalar kuning mengandung
vitamin A atau beta karoten yang cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin
A harian tubuh.

Gambar 2.1.1c Varietas Tanaman Ubi Jalar Kuning


Terdapat pula kandungan tanaman ubi jalar pada jenis ini mengandung
vitamin C, B dan E yang dapat berguna bagi tubuh dalam kegiatan sehari-
hari. Kandungan vitamin C ada ubi jalar kuning  bermanfaat untuk manjaga
elastisitas dan kecantikan kulit. Vitamin C dibutuhkan untuk mem produksi
kolagen yang dapat membantu elastisitas kulit. VitaminA yang terkandung
dalam ubi jalar kuning akan menjadikan kulit lebih indah dan sehat. 
Ubi jalar kuning merupakan makanan lokal, selain rendah kalori dan
tinggi serat juga sangat baik untuk penderita diabetes dan orang yang sensitif

xx
terhadap karbohidrat. Ubi jalar merupakan makanan yang lebih lengkap
dibandingkan dengan nasi sehingga bisa digunakan sebagai pengganti nasi.
Ubi Jalar Kuning banyak mengandung beta karoten yang berfungsi sebagai
antioksidan dan membantu mengatasi zat kimia penyebab kanker yang dapat
merusak jaringan mata dan membantu mencegah katarak.

d. Ubi Jalar Cilembu


Ubi jalar memiliki beragam varietas dengan keunggulan dan karakteristik
masing-masing, sehingga termasuk komoditas bahan pangan yang unik
(Mehran, 2016).

Gambar 2.1.1d Varietas Tanaman Ubi Jalar Cilembu


Ciri khas ubi jalar Cilembu memiliki warna daging krem dan berurat.
Ubi ini sangat manis dan pulen, lebih cocok dibakar dan direbus daripada
digoreng. Ubi jalar Cilembu juga kaya serat, antioksidan, mineral dan
kandungan karbohidratnya baik untuk program diet.

2.1.2 Klasifikasi Ubi Jalar

Adapun sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman ubi jalar diklasifikasikan


sebagai berikut :
1. Kingdom : Plantae
2. Sub kingdom : Viridiplantae

xxi
3. Infra kingdom : Streptophyta
4. Divisi : Tracheophyta
5. Sub divisi : Spermatophytina
6. Kelas : Magnoliopsida
7. Super ordo : Asteranae
8. Ordo : Solanales
9. Famili : Convolvulaceae
10. Genus : Ipomoea L.
11. Spesies : Ipomoea batatas (L.) Lam.
2.1.3 Kandungan Gizi Ubi Jalar

Ubi Jalar mengandung antosianin zat warna alami, betakaroten, vitamin dan
mineral (Siswoyo, 2013), dalam Nisa (2015). . Antosianin adalah kelompok
pigmen yang menyebabkan warna kemerahmerahan, letaknya di dalam cairan sel
yang bersifat larut dalam air (Nollet, 1996). Komponen antosianin ubi jalar ungu
adalah turunan mono atau diasetil 3-(2-glukosil)glukosil-5-glukosil peonidin dan
sianidin (Suda dkk., 2003).
Senyawa antosianin dapat berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai
penangkap radikal bebas, sehingga berperan untuk mencegah terjadinya penuaan,
kanker, dan penyakit degeneratif. Selain itu, antosianin juga memiliki kemampuan
sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik, mencegah gangguan fungsi hati,
antihipertensi, dan menurunkan kadar gula darah (Jusuf dkk., 2008). Ubi jalar
merupakan salah satu makanan kesukaan masyarakat Indonesia. Selain rasanya
yang manis, ubi jalar termasuk makanan yang mudah cara pengolahannya, semua
jenis ubi jalar punya kandungan vitamin yang sangat kaya. Berikut kandungan
gizi yang terdapat di dalam ubi:

1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Kalori
5. Kalsium

xxii
6. Fosfor
7. Zat besi
8. Vitamin A
9. Vitamin B1
10. Vitamin B2
11. Vitamin C
12. Air

2.1.4 Morfologi Tanaman Ubi Jalar

Aspek taaman ubi jalar meliputi akar, batang, daun dan bunga. Veasey et
al (2007), salah satu pentingnya identifikasi morfologi adalah untuk
mengetahui keragaman varietas lokal.

Gambar 2.1.4 Morfologi Tanaman Ubi Jalar

a. Morfologi Akar Tanaman Ubi Jalar


Bagian yang dapat dimanfaatkan dari tanaman ini adalah akarnya. Akar
telah membentuk seperti umbi, dan kandungan yang terdapat didalamnya
sangat banyak sehingga bagian ini sering dimanfaatkan oleh banyak orang.
Sistem perakaran yang baik akan menjadikan tanaman dapat menyerap air
serta nutrisi yang diberikan dengan optimal sehingga dapat disebarkan ke
seluruh tubuh tanaman (Wibowo et al. 2017).

xxiii
Fauzi et al (2013) menjelaskan bahwa semakin panjang dan luas
permukaan akar pada suatu tanaman, mengakibatkan maksimalnya serapan
hara dan air yang diikuti oleh peningkatan laju asimilasi sehingga dapat
mengoptimalkan proses pertumbuhan tanaman. Ukurannya dapat bervariatif,
ada yang panjang, ada juga yang pendek, memiliki diameter besar sampai
sedang. Warna umbi akan ditentukan sesuai dengan spesies, ada yang ungu,
kuning, orange dan putih.

b. Morfologi Batang Tanaman Ubi Jalar


Cara pembudidayaan ubi ini dengan melalui stolon atau batang
rambatnya. Budidaya seperti ini tidak begitu sulit, tinggal menggali tanah dan
tanam batang kedalam tanah. Bentuk batangnya silindris, tumbuh secara
merambat serta tegak, bercabang dan biasanya berwarna hijau, coklat, ungu.
Rata-rata panjang batang ubi jalan ini bisa mencapai 1 hingga 2 meter baik
jenis batang yang tegak atau batang yang merambat.
c. Morfologi Daun Tanaman Ubi Jalar
Bentuk daun ubi jalar membulat, bagian tepi rata, ujungnya runcing,
mirip seperti jantung tapi ada beberapa jenis yang memiliki bentuk daun
menjari. Daun bertangkai dan mempunyai panjang 4 – 20 cm, umumnya
warna daun adalah hijau. Menurut Samadi (2013) cit Alhadi et al. (2016)
faktor cahaya matahari mampu mempengaruhi pertumbuhan kailan, semakin
besar intensitas cahaya yang diterima akan mempercepat proses pembentukan
organ vegetatif dan generatif tanaman.
d. Morfologi Bunga Tanaman Ubi Jalar
Bentuk bunga tanaman ubi jalan sangat cantik, menyerupai terompet
yang tersusun dari 5 buah helai mahkota, kemudian 5 helai daun bunga, dan
hanya ada satu tangkai putik. Sering kali bunga ditemui dengan warna putih

xxiv
sampai keungu-unguan, warna tersebut juga membentuk seperti motif
sehingga menambah kesan cantik.

2.1.5 Manfaat Ubi Jalar

Ubi jalar atau ketela rambat mengandung nutrisi yang dapat membantu
melawan bearagam penyakit. Penelitian menunjukan bahwa mengonsumsi
ubi jalar diduga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes dan
obesitas dilansir dari alodokter. com yang ditulis oleh Dr. Sieny Agustine
(2021). Manfaat ubi jalar bagi kesehatan tak hanya terbatas pada membantu
membuat perut kenyang. Tak hanya itu, ubi jalar juga memiliki gula alami
yang lebih banyak dari kentang, tetapi dengan jumlah kalori yang lebih
sedikit. Tanaman ubi jalar memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan.
Berikut merupakan manfaat dari tanaman ubi jalar.

a. Mengendalikan gula darah


Ubi jalar merupakan salah satu makanan dengan indeks glikemik yang
lebih rendah. Ini berarti ubi jalar tidak berubah menjadi gula darah terlalu
cepat, yang berarti memiliki manfaat kesehatan. Selain itu, satu penelitian
menunjukkan bahwa penderita diabetes mengalami penurunan resistensi gula
darah terhadap insulin. Kandungan serat dalam ubi jalar juga penting untuk
mengobati diabetes. Itu karena sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa
orang yang makan serat memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Dengan mengkonsumsi ubi jalar dapat membantu memenuhi kebutuhan serat
untuk mengatasi penyakit diabetes.
b. Mengontrol tekanan darah
Menjaga asupan natrium rendah sangat penting untuk menurunkan
tekanan darah. Bahkan, American Heart Association menganjurkan agar
Anda menghindari makanan tinggi garam. Padahal, mengonsumsi makanan
tinggi potasium baik untuk mengontrol tekanan darah. Makanya, manfaat
makan ubi jalar untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Pasalnya, ubi
jalar berukuran sedang mengandung 542 miligram (mg) potasium.

xxv
Dengan demikian, mengonsumsinya dapat membantu Anda memenuhi
5% dari asupan kalium harian Anda. Sementara itu, para ahli menganjurkan
agar orang dewasa mengonsumsi sekitar 4.700 miligram potasium per hari
untuk menuai manfaatnya. Selain itu, asupan potasium yang tinggi dapat
membantu mengurangi risiko kematian akibat penyebab atau masalah
kesehatan apa pun hingga 20%.

c. Mengurangi risiko kanker


Ubi jalar kaya akan kandungan antioksidan, yaitu salah satu nutrisi yang
dapat melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker. Sebuah penelitian pada
tahun 2018 menyatakan bahwa antosianin, salah satu jenis antioksidan yang
dapat Anda temukan pada ubi jalar, dapat memperlambat pertumbuhan sel
kanker. Mengonsumsi ubi jalar dapat mengurangi risiko penyakit kanker
prostat, kanker usus, hingga kanker payudara.

Selain itu, ekstrak kulit ubi jalar juga memiliki sifat antikanker yang
semakin memperkaya manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan saat
mengonsumsinya. Antioksidan yang ada pada ubi jalar dapat membantu
mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas yang terlalu banyak dalam
tubuh. Pasalnya, jumlah radikal bebas yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat
memicu kerusakan sel dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
termasuk kanker. Kandungan antioksidan yang ada pada ubi jalar dapat
membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas yang terlalu
banyak dalam tubuh (Ibriza Fasti Ifhami). Antosianin pada ubi jalar juga
mempunyai fungsi fisiologis sebagai anti kanker, anti bakteri perlindungan
terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke. Ubi jalar ungu dapat
menjadi anti kanker karena mengandung zat aktif yang dinamakan selenium
dan lodin yang 20 kali lebih tinggi dari jenis ubi yang lain (Sarwono,2005)

d. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


Vitamin C merupakan salah satu jenis antioksidan yang dapat membantu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tak heran jika mengonsumsi ubi jalar
memberikan manfaat untuk mengurangi risiko peradangan dan obesitas.

xxvi
Selain itu, kandungan vitamin A dan E pada bahan makanan ini juga
mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga menguatkan kemampuan tubuh
melawan penyakit. Tak hanya itu, kandungan antioksidan yang berhubungan
dengan pigmen pada ubi jalar memiliki sifat anti inflamasi yang bermanfaat
untuk kesehatan secara menyeluruh.
e. Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan
Kandungan antioksidan pada ubi jalar memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan. Buktinya, tak hanya melindungi tubuh dari risiko kanker dan
mencegah peradangan, antioksidan pada ubi jalar juga memiliki manfaat
untuk kesehatan pencernaan.
Hal ini disebabkan sebuah penelitian tahun 2018 membuktikan banyak
antioksidan yang terdapat pada ubi jalar meningkatkan pertumbuhan bakteri
yang menyehatkan usus. Semakin banyak jumlah bakteri ini pada usus,
semakin rendah risiko maka akan mengalami irritable bowel syndrome (IBS)
dan diare. Selain itu, kandungan serat pada ubi jalar juga bermanfaat untuk
meningkatkan kesehatan sistem pencernaan Anda. Makanan yang kaya akan
kandungan seratnya, seperti ubi jalar, dapat membantu mengurangi risiko
kanker usus dan meningkatkan rutinitas buang air besar, sehingga mencegah
gangguan pencernaan seperti sembelit.
f. Meningkatkan kesehatan mata
Ubi jalar merupakan makanan yang kaya akan beta-karoten. Faktanya,
kulit ubi jalar mengandung tujuh kali lipat jumlah beta-karoten harian yang
dibutuhkan orang dewasa. Ketika beta-karoten tertelan, tubuh mengubahnya
menjadi vitamin A, yang membentuk reseptor pendeteksi cahaya di organ
mata. Vitamin A yang berperan penting dalam kesehatan mata. Pasalnya,
kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan beta-karoten
dapat mencegah berbagai masalah mata. Selain itu, kandungan antosianin
dalam ubi jalar dapat melindungi sel-sel mata dari kerusakan. Tak heran jika
ubi jalar memiliki khasiat yang meningkatkan kesehatan mata secara
keseluruhan.

xxvii
2.2 Pengertian Rambut

Rambut adalah organ tubuh manusia yang berbentuk seperti helaian


benang yang tumbuh di kulit dan mengandung banyak keratin. Rambut
muncul dari lapisan epidermis atau lapisan kulit terluar. Rambut merupakan
adneksa kulit (kelenjar kulit atau lapisan dermis) yang tumbuh pada hampir
seluruh permukaan kulit mamalia kecuali telapak tangan dan telapak kaki
(Wasitaatmadja, 1997).

Meskipun rambut memiliki bentuk yang sangat tipis namun rambut


memiliki fungsi yang sangat besar bagi tubuh manusia atau hewan. Rambut
mempunyai peranan yang penting dalam sejarah kehidupan manusia. Rambut
tidak hanya berfungsi sebagai pelindung sekujur tubuh dari panas, dingin,
atau sebab-sebab lain yang dapat melukai tetapi juga berpengaruh pada segi
estetika seperti untuk diurai, diikat, dibando, dikepang, diluruskan, dikeriting,
dan lain-lain.

2.2.1 Kandungan Dalam Rambut

Komponen rambut terdiri dari keratin, asam nukleat, karbohidrat, sistin,


sistein, lemak, arginin, sistrulin, dan enzim (Rook dan Dawber, 1991).
Rambut manusia mengandung bahan keratin untuk membentuk ruang pori
tanah dalam waktu yang lama.

Menurut Mitsui (1992), kandungan kimia utama rambut adalah protein


keratin yang terdiri dari 18 jenis asam amino, sedangkan kandungan
sampingannya yaitu pigmen melanin (3% dari total), elemen kecil (besi,
mangan, kalsium, magnesium, seng, dan tembaga selain komponen anorganik
seperti fosfor dan silikon), dan lemak (1-9%, contohnya squalane,
monogliserida, digliserida, trigliserida, asam lemak bebas, kolesterol, ester
kolesterol, dan ester lemak). Kekurangan kandungan kimia tersebut akan
menyebabkan kerontokan. Androgenetic alopecia (AGA) merupakan salah
satu tipe kerontokan rambut yang disebabkan oleh pengaruh hormonal, tipe

xxviii
lainnya yaitu yang disebabkan oleh hormon estrogen, tiroksin, dan
kortikosteroid (Prager dkk, 2002).).

2.3 Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan tanaman adalah peristiwa bertambahnya ukuran tanaman,


yang dapat diukur dari bertambah besar dan tingginya organ tumbuhan,
sedangkan perkembangan tanaman dapat dilihat dengan adanya perubahan
pada bentuk organ batang, akar dan daun, munculnya bunga serta
terbentuknya buah. Pertambahan ukuran tubuh tumbuhan secara keseluruhan
merupakan hasil dari pertambahan jumlah dan ukuran sel (Sitompul dan
Guritno, 1995). Pertumbuhan merupakan sifat irreversible (tidak bisa
kembali ke semula). Contoh pertumbuhan: manusia yang mulai dari anak-
anak, remaja, hingga menjadi dewasa itu dinamakan pertumbuhan, atau
hewan mulai dari hewan usia muda hingga hewan dengan usia dewasa, dan
tumbuhan mulai dari biji hingga menjadi sebuah pohon yang besar.

2.3.1 Ciri-Ciri Pertumbuhan


Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran organ atau individu dan hal ini dapat diukur melalui ukuran berat, ukuran
panjang, besar lingkaran kepala. Semua hal ini memerlukan proses pemantauan
yang tepat. Ciri-ciri Pertumbuhan sebagai berikut.

1. Tumbuhan mengalami pertumbuhan tergolong lebih cepat.

2 Manusia mengalami pertumbuhan seperti bertambahnya tinggi dan berat


badan yang selalu mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.

3. Manusia, hewan dan tumbuhan akan mengalami pertumbuhan hari demi


hari dari kecil, pendek, hingga menjadi tinggi.

xxix
4. Makhluk hidup perlu makanan untuk pertumbuhannya, karena saat
pertumbuhan akan terbentuk sel-sel baru.

5. Zat-zat yang di perlukan untuk pertumbuhan pada manusia seperti:


Karbohidrat,protein, lemak, Vitamin, mineral, dan air.

6. Tumbuhan agar tumbuh subur dengan baik maka diperlukan pupuk, sinar
matahari, dan juga perlu di siram air secara teratur. Pupuk yang di
perlukan tumbuhan misalnya seperti: pupuk kandang, kompos, dan
buatan.

7. Bertambah tinggi dan besar disebut dengan pertumbuhan.

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

Perrtumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang


berasal dari dalam tanaman itu sendiri maupun yang berasal dari luar
tanaman. Faktor yang berasal dari dalam tanaman dikenal sebagai faktor
genetik, sedangkan yang berasal dari luar tanaman dikenal sebagai faktor
lingkungan atau faktor keliling (Gardner et al., 1991).

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara garis besar


dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
a. Faktor Internal

Berikut merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

1. Gen

Gen adalah zat yang membawa sifat-sifat yang diturunkan dari orang
tua kepada keturunannya. Gen mempengaruhi sifat dan sifat organisme,
sedangkan tumbuhan mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga dan rasa

xxx
buah. Gen juga menentukan kapasitas metabolisme, yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
dengan gen pertumbuhan yang baik tumbuh dan berkembang dengan
cepat tergantung pada musimnya.

Meskipun faktor genetik penting, tetapi bukan faktor ini yang


menentukan keteraturan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Selain itu, ada faktor lingkungan yang berperan. Misalnya, di antara
tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya di tanah yang subur dan
kondisi yang cocok mereka dapat tumbuh dengan cepat, buahnya lebat,
dan rasanya manis. Tanaman ini tidak akan tumbuh optimal jika ditanam
di tanah yang buruk dan dalam kondisi yang kurang baik.

2. Hormon

Hormon berasal dari salah satu kosakata bahasa Yunani (bahasa


Gerika) yakni Hormein yang berarti menggerakan. Adapula yang
mengartikan hormon sebagai chemical messanger (pembawa pesan
kimia). Hormon merupakan senyawa organik yang diproduksi oleh suatu
bagian tubuh dalam konsentrasi kecil dan diangkut kebagian lain yang
nantinya dapat mempengaruhi sel ataupun organ target sebagai bentuk
dari respon fisiologis. Hormon berperan dalam mengatur pertumbuhan
dan perkembangan. Intinya hormon merupakan zat yang dapat
menggerakkan (tigger) suatu perubahan metabolisme sebagai bentuk dari
respon fisiologis (Liu, 2012). Hormon merupakan zat yang berperan
dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun
jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.
Hormon pada tumbuhan dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya
berupa jaringan yang bersifat maristematik) ketika mendapatkan
rangsangan. Hal ini tentu berbeda dengan hormon pada hewan, hormon

xxxi
pada hewan diproduksi pada suatu jaringan khusus berupa kelenja buntu
atau endokrin. Translokasi hormon tumbuhan melalui sitoplasma atau
ruang antar sel, dengan kata lain penyebaran dari hormon tumbuhan tidak
selalu melalui sistem pembuluh (meskipun ada sistem transpor
fitohormon melalui xylem dan floem).

1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan,


dan diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti
merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami
kerusakan jaringan

b. Eksternal

Adapun faktor eksternal yang dapat pula mempengaruhi proses


pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sebagai berikut :
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan
nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat
hara tidak dapat berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun
sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Dalam nutrisi goodplant mengandung unsur nitrogen (N) lebih

xxxii
tinggi dibanding nutrisi premium (Perwtasari et al., 2012). Unsur
nitrogen (N) merupakan unsur makro yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman.
2. Cahaya matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin
yang terdapat pada ujung batang tanaman. Menurut Salisbury dan Ross
(1995), temperatur secara langsung mempengaruhi tanaman pada
fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, adsorpsi air dan unsur
hara, transpirasi, aktivitas enzim dan koagulasi protein. Pengaruh ini
terlihat pada pertumbuhan tanaman. Pengaruh temperatur pada
fotosintesis sangat kompleks dan berbeda dengan spesies tanaman,
kandungan karbon dioksida dari atmosfir, intensitas cahaya dan
lamanya penyinaran (Barber, 2004).

Menurut ahli fisiologi tanaman, bila cahaya merupakan faktor


pembatas, temperatur sedikit berpengaruh terhadap fotosintesis tetapi
bula karbon dioksida berlebihan sedangkan cahaya tidak, maka
fotosintesis akan naik dengan kenaikan temperatur. Ternyata bahwa
kebanyakan tanaman tumbuh dengan baik-baik pada intensitas cahaya
dibawah cahaya penuh satu hari. Tiap jenis tanaman memperlihatkan
respon yang berbeda terhadap intensitas cahaya yang berbeda (Barker
dan Pilbeam, 2007).

3. Air dan Kelembapan


Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya proses reaksi-reaksi kimia di dalam tanaman.
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh

xxxiii
tanaman untuk mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembaban juga sangat penting untuk mempertahankan stabilitas
bentuk sel. Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal
musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata
lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada suatu tanaman dipengaruhi oleh suhu.
Pertumbuhan tanaman berbanding lurus dengan ketersediaan air.
Pertumbuhan akan terbatas pada keadaan air yang terlalu rendah
maupun terlalu tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena bila air
terlalu tinggi, konsentrasi oksigen dan tata udara tanah menjadi
jelek, sedangkan bila ketersediaan air terlalu rendah, maka tanaman
selain tidak dapat mengabsorpsi unsur hara juga dapat menyebabkan
stress karena tidak dapat menjalankan fotosintesis dengan baik
(Mengel dan Kirkby, 1987). Air dibutuhkan tanaman untuk
pembentukan karbohidrat, mempertahankan hidrasi air protoplasma
(turgor) dan alat untuk translokasi tanaman dan translokasi unsur
hara. Kekurangan air dapat menyebabkan berkurangnya pembelahan
sel dan perpanjangan sel, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu.
Kadar air yang rendah dapat mempengaruhi respons tanaman
terhadap pemupukan
4. Suhu

Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal
musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata
lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam

xxxiv
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
Pertumbuhan dari kebanyakan tanaman pertanian berkisar antara 15-
40 C. Pada batas ini, pertumbuhan menurun cepat (Fageria et al.,
1991).

5. Tanah

Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila
kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur
hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya
suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.

Tanah merupakan sistem terbuka sehingga dapat menerima


tambahan bahan dari luar atau dapat mengalami kehilangan bahan-
bahan yang telah dimilikinya (Buol et al., 1983). Menurut konsep energi,
sebagai sistem yang terbuka tanah juga dapat melakukan pertukaran
energi ke dalam dan ke luar sistemnya. Dengan demikian, tanah itu
dapat mempunyai input dan output (Hardjowigeno, 1995). Sebagai
sistem terbuka tanah merupakan bagian dari ekosistem dimana
komponen-komponen ekosistem yang lain seperti vegetasi, manusia,
hewan, dan lain-lain saling member dan menerima bahan-bahan yang
diperlukan antara sistem tersebut (Buol et al., 1983).

2.1 Kerangaka Berpikir

Pengaruh Rambut Terhadap


Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea
batatas L)

Kondisi Awal Tindakan

xxxv
Kondisi Akhir

Tanaman ubi Tanaman ubi


jalar belum jalar diberikan
diberikan rambut rambut dan air
maupun air.
Dengan memberikan
rambut pada tanaman ubi
jalar dapat mempercepat
pertumbuhan tunas, daun
serta batang pada
tanaman ubi jalar.
Tanaman ubi jalar Pemberian rambut
memiliki panjang pada pot A 20 gr,
batang masih tetap pot B 15 gr dan
semula pada saat Pot C 0 gr. Sert
penanaman stek diberikan air.
batang, tunas dan Perlakuan tersebut
daun pun belum dilakukan selama
muncul 1 minggu sekali
dalam 2 bulan
2.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian pengaruh rambut terhadap pertumbuhan tanaman


ubi jalar (Ipomoea batatas L), maka hipotesis dari penelitian ini menggunakan
Hipotesis Asosiatif. Hipotesis Asosiatif adalah jawaban-jawaban atau pernyataan-
pernyataan sementara pada suatu hubungan atau asosiasi antara variabel satu dengan
variable lainnya dalam satu penelitian.

1. H0: Pemberian rambut terhadap tanaman ubi jalar tidak dapat berpengaruh.
2. H1: Terdapat hubungan antara laju pertumbuhan tanaman ubi jalar yang
diberikan rambut dan yang tidak diberikan rambut dengan konsentrasi pemberian
rambut pada pot A 20 gr, pot B 15 gr dan pot C 0 gr.
3. H2: Terdapat perbedaan yang signifikan pada tunas, batang dan daun tanaman
ubi jalar selama 2 bulan.

xxxvi
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian : Jln, Yoka Belakang Asrama Baliem Yalimo.

3.1.2 Waktu Penelitian : 23 Oktober - 27 Desember 2021.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode


eksperimen yang dilakukan dengan cara menggunakan rancangan secara acak
dengan tes akhir kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat kelompok
kontrol yang tidak dilakukan perlakuan pemberian rambut yakni pot C
sedangkan terdapat kelompok yang dilakukan perlakuan pemberian rambut
yakni pot A dan pot B. Eksperimen pada penelitian ini adalah dengan

xxxvii
membedakan petumbuhan tanaman kelompok kontrol dan tanaman yang
diberi perlakuan pot A dan pot B.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode


kuantitatif untuk membantu dalam pengumpulan data. Penelitian kuantitatif
adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui. (Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif). Menurut KBBI, kualitatif adalah sebuah konsep
berdasarkan jumlah atau banyaknya. Kuantitatif adalah kata sifat yang berarti
sesuatu yang dapat diukur. Kuantitatif berkaitan dengan suatu jumlah yang
dapat diukur. Penelitian kuantitatif adalah kebalikan dari penelitian kualitatif ,
yang melibatkan pengumpulan dan analisis data non-numerik (misalnya teks,
video, atau audio).

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi : Tanaman Ubi Jalar

3.4.2 Sampel : 6 Tanaman Ubi Jalar

3.5 Alat dan Bahan

3.5.1 Alat

1. Sekop

2. Pisau

3. Meteran

4. Spidol

5. Timbangan

6. Kamera Hp

3.5.2 Bahan

xxxviii
1. Pot/galon/jeriken

2. Tanah

3. Rambut

4. Air

5. Stek batang tanaman ubi jalar

3.6 Prosedur Kerja

3.6.1 Persiapan Media Tanam

Media tanaman adalah media tumbuh bagi tanaman yang dapat memasok
sebagian unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara baik. Sebagian besar unsur-unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dipasok melalui media tanaman. Selanjutnya diserap
oleh perakaran dan digunakan dalam proses fisiologis tanaman (Zaenuddin,
2012). Media yang digunakan yaitu tanah, jenis tanah pada penelitian ini
adalah tanah humus.

Tanah humus merupakan tanah yang paling subur dan cocok untuk
tanaman karena kandungan yang terdapat dalam tanah tersebut. Media tanam
yang digunakan yaitu galon atau jerigen yang telah dipotong bagian atasnya
kemudian di isikan dengan tanah.

3.6.2 Persiapan Rambut


Pada persiapan ini rambut dapat dibersihkan menggunakan air mengalir
tanpa menggunakan sabun sedikit pun. Rambut kemudian dapat di jemur
dibawah sinar matahari selama 30 menit, rambut dapat diangkat bila sudah
kering.
3.6.3 Penanaman Tanaman Ubi Jalar
Bahan tanam yang digunakan adalah batang stek tanaman ubi jalar, stek
batang tanaman ubi jalar didapat di Kebun Koya, jalan kilo 9. Stek batang
diambil adalah batang tengah yang berasal dari tanaman ubi jalar yang sehat

xxxix
dan berkualitas baik. Pengambilan stek batang menggunakan gunting atau
pisau dengan panjang 5 cm dan sebanyak 6 stek batang kemudian dibersihkan
dengan air. Berikut merupakan langlah-langkah dalam proses penanaman
tanaman ubi jalar.
3.6.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman dimulai dari penyiraman pada media tanam setiap


2 hari sekali serta menyingkirkan hama atau serangga pada tanaman ubi jalar.

1. Buatlah lubang dengan panjang 2 cm untuk penanaman pada media


tanam.

2. Masukkanlah batang stek tersebut kedalam lubang, selanjutnya


siramlah menggunakan air secukupnya.

3.7 Teknik Pengukuran


Pengukuran dilakukan selama 1 minggu sekali dengan teknik pengukuran
sebagai berikut :
1. Jumlah Tunas yang muncul
Jumlah tunas yang muncul dapat dihitung dengan cara menghitung
jumlah tunas yang dibutukan untuk tumbuh membentuk tunas, dimulai
dari awal tanam hingga selesainya penelitian.
2. Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung dengan cara menghitung jumlah daun yang telah
terbuka secara sempurna pada masing tanaman. Pengamatan dilakukan
setiap 1 minggu sekali sampai dengan berakhirnya penelitian ini selama 2
bulan.
3. Panjang Batang

xl
Panjang Batang dapat diukur menggunakan meteran kemudian dilakukan
selama 1 minggu sekali dan hasil pengukuran dinyatakan dengan satuan
centimeter (cm).
4. Pengukuran Pemberian Rambut
Terdapat dua perlakuan yang digunakan dalam penelitian tentang
pengaruh rambut terdap tanaman ubi jalar sebagai berikut.
1. Tanaman ubi jalar diberikan 20 gr
Pada perlakuan ini tanaman ubi jalar diberikan 20 gr rambut dan
diberikan air.
2. Tanaman ubi jalar diberikan 15 gr
Pada perlakuan ini tanaman ubi jalar diberikan rambut 15 gr dan
diberikan air.
3. Tanaman ubi jalar tidak diberikan rambut 0 gr
Pada perlakuan ini tanaman ubi jalar tidak diberikan rambut hanya
diberikan air.

5. Persentase Batang Stek yang Hidup


Persentase batang stek yang hidup adalah jumlah stek hidup dari
jumlah total stek tiap perlakuan. Pengamatan dilakukan dengan cara
melihat stek yang hidup. Persentase yang hidup dapat dirumuskan
sebagai berikut.

Jumlah Stek yang Hidup


Persentase Batang Stek yang Hidup = ×
Jumlah Stek yang Ditanam
100%

6
= × 100%
6

= 100%

xli
3.7 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan pada tanaman ubi jalar sebagai berikut :

1. Variabel Kontrol : Tanaman ubi jalar, cahaya matahari, pot dari galon

2. Variabel Bebas : Perlakuan pemberian rambut yang diberikan pada


tanaman ubi jalar pada pot A 20 gr, pot B 15 gr dan pot C 0 gr.

3. Variabel Terikat : Jumlah tunasn daun, panjang batang tanaman ubi jalar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa hasil


pengukuran pada tanaman ubi jalar sebagai berikut.

4.1.1 Jumlah Tunas Tanaman Ubi Jalar

November Desember
No Pot Minggu Rata-rata

xlii
(Perlakuan pemberian rambut)
1 2 3 4 1 2 3 4
A
1 2 4 8 11 14 16 18 19 2,37
Pemberian rambut 20 gr
B
2 1 3 5 8 9 11 13 14 1,87
Pemberian rambut 15 gr
C
3 1 3 4 6 7 7 9 10 1,00
Pemberian rambut 0 gr
Jumlah tunas tanaman ubi jalar dapat dihitung dengan cara menghitung
jumlah tunas yang dibutukan untuk tumbuh membentuk tunas, dimulai dari awal
tanam hingga selesainya penelitian. Tunas adalah bagian Tumbuhan yang baru
tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada diatas pemukaan tanah atau
media. Beikut merupakan hasil penelitian jumlah tunas tanaman ubi jalar pada
tabel dan diagram.

Tabel 4.1.1a Perhitungan Jumlah Tunas Tanaman Ubi Jalar

xliii
Jumlah Tunas Tanaman Ubi Jalar
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minngu 8

Pot A (pemberian rambut 20 gr) Pot B (pemberian rambut 15 gr)


Pot C (pemberian rambut 0 gr)

Gambar Diagram 4.1.1b Perthitungan Jumlah Tunas Tanaman Ubi Jalar

4.1.2 Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar

November Desember
Pot
No (Perlakuan pemberian Minggu Rata-rata
rambut)
1 2 3 4 1 2 3 4
A
1 7 23 28 34 42 49 52 61 37
Pemberian rambut 20 gr
B
2 2 6 9 14 26 32 43 54 23,35
Pemberian rambut 15 gr
C
3 4 6 8 12 21 28 33 39 18,88
Pemberian rambut 0 gr
Jumlah daun tanaman ubi jalar dapat dihitung dengan cara menghitung
jumlah daun yang telah terbuka secara sempurna pada masing-masing
tanaman.

Tabel 4.1.2a Perhitungan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar

xliv
Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar
70
60
50
40
30
20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minngu 8

Pot A (pemberian rambut 20 gr) Pot B (pemberian rambut 15 gr)


Pot C (pemberian rambut 0 gr)

Gambar Diagram 4.1.2b Perhitungan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar

4.1.3 Panjang Batang Tanaman Ubi Jalar

Panjang Batang dapat diukur menggunakan alat ukur meteran kemudian


pengukuran dapat dilakukan selama 1 minggu sekali. Berikut merupakan
hasil penelitian panjang batang tanaman ubi jalar.

November Desember
Pot
N Rata-
(Perlakuan pemberian Minggu
o rata
rambut)
1 2 3 4 1 2 3 4
A 2 3 4 5 6 8 9
1 9 51,63
Pemberian rambut 20 gr 1 8 3 6 9 2 7
B 1 1 2 3 4 5 7
2 7 32.75
Pemberian rambut 15 gr 3 6 1 5 2 6 3

xlv
C 1 1 2 2 2 3
3 6 8 18,75
Pemberian rambut 0 gr 3 5 1 4 8 5
Tabel 4.1.3a Pengukuran Panjang Batang Tanaman Ubi Jalar

Panjang Batang Tanaman Ubi Jalar


120
100
80
60
40
20
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minngu 8

Pot A (pemberian rambut 20 gr) Pot B (pemberian rambut 15 gr)


Pot C (pemberian rambut 0 gr)

Gambar Diagram 4.1.3b Pengukuran Panjang Tanaman Ubi Jalar

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Pemberian Rambut Pada Tanaman Ubi Jalar

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan


bahwa pemberian rambut pada tanaman ubi jalar dapat menyuburkan tanaman
dan membuat menjadi lebih segar. Pemberian rambut secara perlakuan yang
berbeda dengan memberikan rambut 20 gr mendapatkan pertumbuhan jumlah
tunas, daun dan panjang batang sangat tinggi dari pada perlakuan yang lain.
Berarti dengan perlakuan pemberian rambuut 20 gr pada pot A dapat
berpengaruh nyata terhadap setiap parameter yang telah di hitung maupun
diukur.

Tanpa disadari ternyata rambut juga mengandung nitrogen yang dapat


merangsang pertumbuhan suatu vegetatif tanaman secara keseluruhan,
khususnya pada pertumbuhan akar, batang dan daun. Nitrogen juga dapat

xlvi
membantu dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang dimana klorofil
ini membantu dalam proses fotosintesis. Rambut manusia mengandung
banyak keratin yang dapat membentuk ruang pori dalam tanah. Kondisi
tersebut dapat mendukung proses aktivitas organisme dalam tanah untuk
penyedian unsur zat hara.

Pemberian rambut juga dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman


ubi jalar mulai dari tunas, daun dan batang. Telah diketahui bahwa rambut
merupakan sampah organik yang dapat meningkatkan unsur-unsur penting
dan menyuburkan kembali tanah. Terdapat 3 komponen dasar penyusun tanah
yaitu nitrogen (N), fosfat (P) dan kalium (K). Pada penelitian ini yang
mendapat perolehan pertumbuhan tertinggi yaitu pot A dengan perlakuan
pemberian rambut 20 gr setiap minngunya selama 2 bulan.

Pada kondisi tanaman ubi jalar yang diberikan rambut dapat dilihat pada
tabel perhitungan jumlah tunas dan daun serta pengukuran panjang batang
bahwa tanaman ubi jalar menjadi lebih subur, segar dan daunnya lebat. Pada
pot A Pemberian rambut 20 gr kondisinya memiliki akar kecil tanaman ubi
jalar lama kelamaan mulai muncul ke permukaan. Terdapat pula warna
daunnya yaitu hijau ketuaan dan hijau kemudaan yang berarti kaya akan zat
hijau daun (klorofil). Awal mulanya tunas pada pot ini lebih cepat tumbuh
dari pada pot B dan pot C. Pada pot B pemberian rambut 15 gr kondisinya
memiliki daun kehijauan serta batangnya menjalar kebawah dan keluar dari
pot. Pada pot C pemberian rambut 0 gr (tidak diberikan rambut hanya
diberikan air), kondisi ini membuat tanaman ubi jalar pada pot C menjadi
kekurangan protein dan komponen-komponen lainnya untuk menunjang
pertumbuhannya. Terdapat daun kehijauan muda dan terkadang ditemukan
daun yang telah kekuningan dan layu serta memiliki pertumbuhan lebih
lambat dari pada pot B dan pot C.

Telah diketahui bahwa rambut memiliki keratin yanag sangat banyak,


serta rambut mengandung nitrogen. Nitrogen dapat membantu meningkatkan
kinerja dalam proses fotosintesis serta merangsang pertumbuhan tanaman.

xlvii
Rambut yang ditanaman atau dikubur bersama tanah memberikan pengaruh
nyata bahwa dapat meningkatkan pertumbuhan. Setelah rambut ditanaman
bersama tanaman ubi jalar akan mendukung proses aktivitas organisme dalam
tanah. Bakteri dalam media tanam akan mengubah nitrogen menjadi amoniun
dan nitrat. Dengan begitu, tanaman ubi jalar menjadi tumbuh subur, segar,
dan hijau. Rambut manusia mengandung bahan keratin untuk membentuk
ruang pori tanah dalam waktu lama. Ruang pori tersebut memungkinkan
pertukaran gas CO 2, N2 , dan NH3 dengan O dari atmosfer (Achmad,
2017) . Kondisi demikian sangat mendukung aktivitas mikroba autotrofik
yang berperan dalam penyediaan unsur hara. rambut manusia memiliki
fungsi sebagai pembenah tanah untuk pertumbuhan dan produksi rambut
manusia memiliki fungsi sebagai pembenah tanah untuk pertumbuhan dan
produksi tanaman ubi jalar.  keratin yang sangat resisten terhadap degradasi
enzim proteolitik seperti tripsin dan juga karena terdapat silang pepsin oleh
ikatan disulfida, Ikatan hidrogen, dan interaksi hidrofobik. Sehingga yang
digunakan adalah inokulan Rhizobium, inokulan sendiri merupakan
campuran mikroba yang diformulasi pada suatu bahan pembawa tertentu
dan diberikan ke tanah atau ke tanaman. Hasil penelitian kemudian
menunjukkan bahwa rambut manusia mampu meningkatkan kapasitas tukar
kation media tanam.

xlviii
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Perlakuan dengan pemberian rambut pada tanaman ubi jalar dapat


mempengaruhi pertumbuhan tunas, daun dan batang.
2. Kondisi tanaman ubi jalar yang diberikan rambut menjadi subur dan
warna daunnya lebih kehijauan serta pertumbuhannya lebih cepat dari
pada tanaman ubi jalar yang tidak diberikan rambut.
3. Proses kinerja rambut pada tanaman ubi jalar sangat berjalan dengan baik,
nyatanya bahwa rambut mengandung keratin yang dapat membuat ruang
pori tanah sehingga dapat terjadi proses pertukaran gas CO2, N2 , dan
NH3 dengan O dari atmosfer. Rambut juga memiliki nitrogen yang
merupkan salah satu komponen dasar rambut yang berguna untuk
merangsang proses pertumbuhan tanaman ubi jalar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat dirumuskan beberapa saran sebagai


berikut.

1. Saat melakukan eksperimen sebaiknya menggunakan lahan lebih luas,


jika menggunakan pot haruslah pot yang cukup besar agar umbi pada
tanaman ubi jalar dapat tumbuh lebih besar.
2. Pemberian air secara berlebihan tidak baik pula karena dapat membuat
tanaman menjadi busuk maupun layu. Pada saat tanaman terkena hujan
secara berlebihan sebaiknya diamankan ditempat yang kering hal ini
berlaku pada tanaman ubi jalar di dalam pot.
3. Diharapkan penelitian pengaruh rambut terhadap pertumbuhan tanaman
ubi jalar dapat menjadi inovasi baru terutama bagi masyarakat di daerah

xlix
papua dalam memanfaatkannya saat bercocok tanam sehingga
meningkatkan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Richana, N. (2013). Menggali Potensi Ubi Kayu dan Ubi Jalar . Nuansa
Cendekia.

Purbasari, K., & Sumadji, A. (2018). Studi Variasi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L)
Berdasarkan Karakter Morfologi di Kabupaten Ngawi. Florea : Jurnal
Biologi dan Pembelajarannya, 5(2), 78-84.

Putri, A., & Helmi, M. (2014). Faktor Eksternal Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman.

Yoandari, Lahay, R., & Rahmawati, N. (2016). Respons Pertumbuhan dan


Produksi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Tinggi Bedengan dan
Dosis Pupuk Kandang Ayam (Vol. 5). Medan.

Husna, N., Novita , M., & Rohaya, S. (2013). Kandungan Antosianin dan
Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahanya.
Agritech, 33(3), 296-302.

https://poskota.co.id/2021/12/22/catat-banyak-kandungan-antioksidan-dan-
kalium-3-manfaat-ubi-jalar-bagi-kesehatan?view=all

https://poskota.co.id/2021/12/22/catat-banyak-kandungan-antioksidan-dan-
kalium-3-manfaat-ubi-jalar-bagi-kesehatan?view=all

https://www.papua.go.id/view-detail-berita 1221/undefined#:~:text=Kabupaten
%20penghasil%20ubi%20jalar%20terbesar,80%2C39%20persen%20per
%20tahun.

http://korpusipb.com/mahasiswa/rambut-manusia-meningkatkan-kesuburan-tanah

https://www.researchgate.net/publication/
341540066_PERTUMBUHAN_TANAMAN

l
Asra, R. 2014. Pengaruh Hormon Giberelin (GA3) Terhadap Daya Kecambah
dan Vigoritas Calopogonium caeruleum. Jurnal Biospecies. 7(1): 29-33.

Pusparini , N., Harjoko, D., & Arniputri, R. (2019). Pemanfaatan Limbah Rambut
Manusia sebagai Media Tanam Hidroponik Substrat pada Kalian. Agrosains,
21(1), 21-24.

Arnita,R. 2008. Pengaruh Konsentrasi Sitokinin dan Takaran Pupuk Ogranik


terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pule Pandak (Rauvolfia mangostana L.)
Benth. Ex Kurz. Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Sitompul, S.M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM


Press, Yogyakarta.

U.S. Department of Agriculture (2019). Agricultural Research Service. Sweet


potato, cooked, boiled, without skin.

Sass, C. Health (2020). 7 Health Benefits of Sweet Potatoes.

Bjarnadottir, A. Healthline (2019). Sweet Potatoes 101: Nutrition Facts and


Health Benefits.

Julson, E. Healthline (2019). 6 Surprising Health Benefits of Sweet Potatoes.

Cristiano, C. Healthline (2018). How to Reduce Your High Blood Pressure and
Take Down Hypertension.

Booth, S. WebMD (2021). Health Benefits of Sweet Potatoes.

li
LAMPIRAN

1. Pot A

Minggu 1 Minggu 2

Minggu 3 Minggu 4

Minggu 5 Minggu 6

lii
Minggu 7 Minggu 8

2 Pot B

Minggu 1 Minggu 2

Minggu 3 Minggu 4

liii
Minggu 5 Minggu 6

Minggu 7 Minggu 8
3 Pot C

Minggu 1 Minggu 2

Minggu 3 Minggu 4

liv
Minggu 5 Minggu 6

Minggu 7 Minggu 8

4. Tabel Waktu Kegiatan

    Oktober November Desember


No Uraian Minggu Ke
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Alat
1 dan Bahan  
Penelitian
Persiapan
2 
Penanaman
Penyusunan
3 Proposal    
Penelitian
4 Penyusunan    
Karya Tulis

lv
Ilmiah

lvi

Anda mungkin juga menyukai