Anda di halaman 1dari 8

A.

Alat dan Bahan


1. Kompas
2. Catu daya
3. Kabel penghubung merah 2 dan hitam 2
4. Basict meter
5. Kwat konstanta
6. Jepit stecker
7. Jembatn penghubung
8. Lampu
9. Pemegang lampu
10. Saklar / switch 1
11. Papan rangkaian 1
B. Prosedur Kerja / Perakitan Alat
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pasang jepit stercker pada kedua sisi papan rangkaian
3. Setelah itu pasang lampu pada pemegang lampu, kemudian pasang pada papan
rangkaian.
4. Pasang saklar satu kutub / switch dengan lampu sehingga menyerupai bentuk segitiga
siku – siku
5. Hubungkan kabel penghubung denga basic meter (satu pasang) dan catu daya (satu
pasang)
6. Kabel penghubunga terpasang pada basic meter, di hubungkan pada papan rangkaian
bederdekatan dengan lampu, sedangkan kabel penghubung terpasang pada catu daya
dihubungkan atau dipasang dengan jepit stecker dan saklar switch
7. Setelah itu, letakkan kompas ditengah papan rangkaian dan membentuk garis lurus
antara kedua jepit stender.
8. Pasangkan kawat konstanta / kawat berarus pada kedua jepit stecker dan berada tepat
diatas kompas.
9. Pasang jembatan penghubung, satu di antara jepit stecker dengan kabel penghubung
pada basic meter dan lagi diletakkan diantara lampu saklar switch.
10. Perhatikan gmbar !
11. Setelah alat dan bahan terpasang dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah tutup
saklar S ( posisi 1) amati sudut penyimpangan kutub utara jarum pada model kompas
dan kuat arus yang melalui kawat.
12. Buka saklar S (posisi 0)
13. Ubah jarak kwat terhadap kompas dengan cara memindahkan kwat ke ujung stecker
jepit kemudian lakukan langkah seperti diastas.
14. Buka saklar S (posisi 1) ubah arah arus dengan cara menukar kabel penghubung catu
daya yang kerangkaian( jangan lupa menukar kebel amperemeter ). ulangi langkah –
langkah diatas.
15. Ulangi langkah – langakah diatas untuk kuat arus yang berbeda dengan cara mengatur
potensiometer
C. Landasan Teori
Medan magnet (B) dapat di gambarkan sebagai garis medan magnet, dengan arah B
di setiap titik searah dengan arah anak padah pada titik itu. Besarnya medan magnet
( yang tadi disebut medan magnet ) sebanding dengan rapat garis medan magnet
persatuan luas. Garis medan magnet selalu membentuk loop atau lintasan tertutup.
Medan magnet merupakan besaran vektor , sehingga B di sebuah titik disebabkan oleh
sejumlah muatan listrik yang bergerak merupakan hasil penjumlahan secara vektor.
( Bambang murdaka Eka Jati, Tri Kutoto Priyamboda : 2010).
Dalam medan magnetik ada yang namanya aturan tangan kanan sederhana untuk
mencari arah medan megnet dan gaya medan magent yang dibangkitakatkan oleh
elemen arus panjang seperti bagian dari kawat panjang.
Aturan tangan ialah sebagai berikut :
“ gemgamlah elemen dengan tangan kanan anda dengan ibu jari anda diarahkan menuju
kearah mengalirnya arus. Jari – jari anda akan melingkari elemen secara alami searah
dengan garis – garis medan magnet akibat arus dalam elemen tersebut dan talapak
tangan anda menunjukkan arah dari gaya lorent itu sendiri.
( Halliday, Resnick, Walker : 2010 )
Seutas kawat mengalirkan arus dalam medan magnet pada seutas kawat tersebut
terdapat gaya yang besarnya sam dengan penjumlahan gaya magnetik pada partikel
bermuatan yang geraknya menghasilkan arus.
F = I . L x B sin (gaya lorent z)
( Siti Sailah : 2014)
D. Hasil mengamatan

No. Kuar arus 1 Polaritas listrik Jarak a Penyimpangan kutub b u kompas


A B Dekat Jauh Sudut simpang Arah simpang
o
1. 0,2 A + - 0,58 5 Timur (kanan)
0,2 A - + 0,58 4o Barat (kiri)
2. 0,205 A + - 0,38 7o Timur (kanan)
0,2 A - + 0,38 3o Barat (kiri)

No. Induksi magentik (B) Gaya lorent (F)


1. 0,06 x 10 -5 T 11 x 10-5 N
0,06 x 10 -5 T 83 x 10-5 N
2. 0,01 x 10-5 T 19,68 x 10-11 N
38,4 x 10-5 T 0,08 6016 x 10-5 N

 Bukti bahwa disekitar arus tibul medan magnetik adalah adanya penyimpangan
megnet jarum kompas. Jika istrik mengalir kawat di perbesar maka penyimpangan
megenet jarum kompas semakin besar. Arah penyimpangan jarum kompas
bergantung pada arus listrik mengalir ternyata mempengaruhi perubahan arah
penyimpangan jarum kompas. Perubahan kompas inilah yang menunjukan perlu
bahan arah medan magnet gejala ini terjadi jika kawat dialiri arus listrik, tapi jika
kawat tidak di aliri arus listrik makan medan magnet tidak terjadi sehingga jarum
kompas tidak bereaksi.
 Faktor – faktor yang mempengaruhi magnet.
 Kecepatan gerakan magnet
 Besar arus listrik
 Jumlah lilitan
 Jarak arus listrik

E. Analisis data
 Untuk mengetahui kuat arus (I) dengan cara :
a. Jarak yang dekat (+ , - )
I = 8,2 x 250 = 205 MA
= 205
1000
= 0,205 A
b. Jarak yang dekat
I = 8 x 205 = 200 MA
10 = 200
1000
= 0,2 A

Ternyata kuat arus (I) dengan jarak yang dekat dengan polaritas listrik yang
berbeda hasilnya juga berbeda dan nilai polaritas (+,-) lebih besar dari (-, +)
c. Jarak yang jauh (+,- )
I = 8 x 205 = 200 MA
10 = 200
1000
= 0,2 A
d. Jarak yang jauh (+,- )
I = 8 x 205 = 200 MA
10 = 200
1000
= 0,2 A
Ternyata kuat arus (I) dengan jarak yang jauh polaritas listrik yang berbeda hasilnya
sama
 Catatan :nilai 8, 8, 82, dan 8 di dapat dari besar arus yang mengalir pada
basic meter sedangkan 10 adalah nilai tetap untuk mendapat kuat arus pada
basic meter, lalu 250 adalah nilai hambatan yang digunakan pada basic
meter.

 Untuk mengetahui jarak (a) dari rumus phytagoras


A dekat = panjang papan rangkaian + lebar papan ragkaian
= 23 + 15
= 38 cm
= 0,38 M
A jauh = panjang papan rangkaian + lebar papan rangkaian
= 43 + 15
= 58 cm
= 0,58 M
 Catatan : jarak dekat dan jarak jauh di dapat tergantung pada seberapa jauh
jepit stecker dan seberapa kawat berarus.

 Untuk mengetahui sudut simpangan arah dan arah simpangan untuk mengetahuinya
dengan cara seberapa kuat arus yang mengalir pada kawat bararus sehingga kecepatan
medan magnet dapat dilihat dan arahnya tergantung sumbernya apa (+, -) atau (-, +).
Karena itu mempengaruhi arah simpangan.
 Untuk mengetahui induksi megnetik (B) dan gaya lorent z (F)
a. Dengan jarak yang dekat (+, -)
B = Mo I => Mo = 4 π . 10 wb/am.a= 38cm = 0,38 cm
2 π .a
= 4 π . 10 -7 .0,205 =0,4 x 10-7 = 0,01 x 10-5 T
2 π . 0,38 38 x 10 -2
F = B . I . L . sin∝
= 0,01 x 10 -5 . 0,205 . 0,08 sin∝
= 164 x 10-11 . sin∝ 7
= 164 x 10-11 . 0,12
= 19,68 x 10-11 N
L = 8 cm = 0,08 m sin∝ = sin∝ 7 = 0,n

b. Dengan jarak dekat (-, +)


B = Mo I => Mo = 4 π . 10 wb/am.a= 38cm = 0,38 cm
2πa
= 4 π . 10 -7 .0,205 = 0,4 x 10-7 = 0,01 x 10-5 T
2 π . 0,38 38 x 10 -2
F = B . I . L . sin∝
= 38,4 x 10 -5 . 0,2 . 0,08 sin∝
= 0,6144 x 10-5 . sin∝ 3

= 0,1644 x 10-5 . 0,14

= 0,086016 x 10-5N

c. Dengan jarak jauh (+, -)


B = Mo . I => rumus induksi megnetik dengan M o = 4 π . 10 wb/am.a= 38cm =
2π . a 0,38 cm
B = Mo I => Mo = 4 π . 10 wb/am.a= 38cm = 0,38 cm
2πa
= 4 π . 10 -7 .0,02 = 0,4 x 10-7 = 0,006 x 10-5 T
2 π . 0,58 58 x 10 -2
F = B . I . L . sin∝
= 0,006 x 10 -5 . 0,2 . 0,115 sin∝ 5
= 0,000138 x 10-5 . 0.08

= 0,000011 x 10-5 => 11 x 10-11N

d. Dengan jarak jauh (+, -)


B = Mo I
2πa
= 4 π . 10 -7 .0,02 = 0,4 x 10-7 = 0,006 x 10-5 T
2 π . 0,58 58 x 10 -2
F = B . I . L . sin∝
= 0,006 x 10 -5 . 0,2 . 0,115 sin∝ 4
= 0,000138 x 10-5 . 0.06

= 0,0000083 x 10-5 => 83 x 10-12N

Dengan : l : 0,115 cm => 1,15 m

B : 0,006 x 10-5 T

I : 0,2 A

Sin (+, -) = 0,08

Sin (+, -) = 0,06

F. Pembahasan

praktikum kali ini membahas medan magnet disekitar arus listrik yang
bertujuan untuk mengetahui adanya medan magnetik desekitar kawat bearus listrik
, serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan
listrik ( arus listrik ) yang menyebabkan munculnya gaya dimuatan listrik yang
bergerak lainya.
Alat – alat yang digunakan dalam percobaan adalah kompas, catu daya, kabel
penghubung merah 2, kabel penghubung hitam 2, jembatan penghubung 3 , lampu ,
pemegang lampu, saklar / switch dan papan rangkaian.
Dengan menggunakan rumus : I = hasil bacan
Batas maksimal x arus yang di atur
sehingga pada jarak yang dekat (+, -) mendapatkan hasil 0,205 A. Dan pada jarak
yang dekat (-, +) mendapatkan hasil 0,2 A.
Pada jarak yang jauh (+, -) mendapatkan hasil 0,2 A dan pada jarak yang jauh (-, +)
mendapatkan hasil 0,2 A.
Pada percobaan kedua menentukan induksi magnetik (B) dan gaya lorent z (F).
Pada jarak yan dekat (+, -) terdapat nilai induksi magnetik (B) adalah 0,01 x 10 -5 T,
sedangkan gaya lorent terdapat nilai 19,68 x 10 -11 N.
Pada jarak dekat (-, +) terdapat hasil induksi megnetik (B) adalah 38,4 x 10 -5 T,
sedangkan hasil gaya lorentnya adalah 0,08601 x 10 -5 N.
Pada jarak yang jauh (+, -) terdapat hasil induksi magnetik (B) adalah 0,006 x 10 -5 T,
sedangkan hasil gaya lorentnya adalah 11 x 10 -11 N.
Pada jarak yang jauh (+, -) terdapat hasil induksi magnetik (B) adalah 0,006 x 10 -5 T,
sedangkan hasil gaya lorentnya adalah 11 x 10 -11 N.
Catatan :
Untuk mengetahui kuat arus (I)
 Pada jarak yang dekat (+, -) dan (-, +) ;
“ kuat arus (I) dengan jarak yang dekat dengan polaritas listrik yang
berbeda hasilnya juga berbeda dan nilai polaritas listrik (+, -) lebih
besar dari (-, +)”.
 Pada jarak yang jauh (+, -) dan (-, +) :
“kuat arus (I) dengan jarak yang jauh dengan polaritas listrik yang
berbeda hasilnya sama”.
 Untuk mengetahui sudut simpangan dan arah simpangan seberapa
kuat arus yang mengalir pada kawat bearus sehingga kecepatan
medan magnetik dapat dilihat dan arahnya tergantung sumber apa
(+, -) atau (-, +) karena itu mempengaruhi arah simpangan.
G. Kesimpulan dan Saran
1. kesimpulan
 Semakin besar kuat arus listrik yang mengalir pada kawat lurus maka
medan magnet akan semakin besar.
 Perbedaan arah aruslistrik yang mengalir menyebabkan arah
magnet yang beruabah.
 Semakin dekat dengan kawat berarus maka besat medan magetnya
semakin besar.

2. Saran

alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini sangat


kurang, jadi diharapkan untuk praktikum selanjutnya agar proses
praktikum kedepannya berjalan sesuai prosedurnya dan berjalan
sempuna.

Anda mungkin juga menyukai