Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIKA

“PERCOBAAN MOTOR LISTRIK SEDERHANA”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktikum Elektromagnetika
yang dibimbing oleh Drs. Dwi Haryoto, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1 AM
1. Audra Puteri Nur Fatikhah (190322623620)
2. Chandra Hidayatulloh (190322623665)
3. Dea Berliana Ramadhani (190322623612)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
NOVEMBER 2020
PERCOBAAN MOTOR LISTRIK SEDERHANA

A. Tujuan
Pada percobaan motor listrik ini, kita dapat memahami pengertian motor listrik
sederhana, kemudian dapat mengetahui cara membuat motor listrik sederhana, selanjutnya
dapat memahami prinsip kerja motor listrik sederhana, dapat mengetahui adanya daerah yang
dialiri arus listrik, selain itu juga dapat memahami Gaya Lorentz, serta dapat mengetahui
kegunaan dari motor listrik sederhana.

B. Dasar Teori
Motor listrik merupakan perangkat elektromagrnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Sehingga motor listrik ini tergolong dalam motor listrik dinamis.
Motor listrik pada percobaan ini menggunakan jenis DC yang beroprasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah. Motor listrik digunakan di industri dan rumah.
Motor listrik pada dasarnya bekerja berdasarkan adanya Gaya Lorentz yang terjadi pada
komponen motor listrik. Gaya dorong pada kumparan tersebut yang merupakan salah satu
bentuk Gaya Lorentz. Gaya Lorenzt merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik
yang bergerak atau arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Arus listrik tersebut
adalah muatan yang bergerak. Apabila kawat penghantar dengan panjang tertentu, yang
dialiri listrik, kemudian kawat tersebut diletakkan pada daerah yang dipengaruhi medan
magnet, maka kawat tersebut akan mengalami gaya lorentz yang besarnya dipengaruhi oleh
besar medan magnet, kuat arus listrik dan sudut yang dibentuk oleh medan magnet. Adapun
persamaan Gaya Lorentz yaitu sebagai berikut :
F Lorentz =ilB× sinα
di mana :
l = panjang kawat (m)
I = kuat arus yang mengalir pada kawat (Ampere)
B = kuat medan magnet (Telsa)
α = kuat arus yang mengalir pada kawat (Ampere)
C. Alat Dan Desain
1. Pada percobaan ini menggunakan alat dan bahan yaitu pertama menggunakan kawat
tembaga yang berfungsi sebagai penghantarkan arus listrik. Kemudian magnet yang
berfungsi sebagai penghasil medan magnet. Selanjutnya ada dua buah baterai dengan
setiap baterainya memiliki tegangan 1,5 volt. Baterai ini berfungsi sebagai sumber
tegangan. Dan yang terakhir solatip yang berfungsi untuk melekatkan kawat tembaga
dengan ujung – ujung baterai. Selain itu juga menggunakan alat yaitu gunting yang
berfungsi untuk memotong memotong solatip dan kawat tembaga. Serta cutter untuk
membersihkan ujung – ujung kawat tembaga dari lapisan luarnya.

2. Desain

D. Langkah Percobaan
Langkah – langkah pada percobaan motor listrik sederhana yang dilakukan pertama kali
yaitu menyiapkan alat dan bahan. Kemudian memotong kawat tembaga menjadi dua dengan
panjang sesuai kebutuhan, lalu pada ujung – ujungnya lapisan luar dibersihkan hingga
berwarna silver menggunakan cutter. Selanjutnya memelintirkan kedua kawat tersebut dan di
tempelkan di kutub positif dan negatif baterai kemudian di lekatkan dengan solatip serta pada
ujung atas diberi lubang kecil. Kawat tersebut sebagai penyangga. Berikutnya membuat
kumparan lilitan yang berbentuk lingkaran dengan kawat tembaga. Selanjutnya kumparan
tersebut diletakkan di lubang kecil yang telah dibuat dan kemudian mendekatkan magnet ke
kumparan tersebut. Setelah itu mengamati yang terjadi pada kumparan motor listrik tersebut.
Dan menghitung berapa banyak putaran selama 60 detik. Kemudian dapat divariasikan
dengan dua baterai dengan cara di gabungkan kedua baterai menggunakan solatip dan
selanjutnya langkah – langkah seperti satu baterai tersebut.

E. Data Percobaan
ρ = 1,68 ×10−8
Panjang kawat tembaga (m) Jumlah lilitan
0,4 4
0,8 7
1,2 10

Jari – jari loop = 1 mm = 0,001 m


Panjang kawat = 3 cm = 0,03 m
Tegangan (V) Banyak putaran dalam 1 menit
483
1,5 372
258
519
3 402
333

F. Analisis Data
Pada percobaan ini, analisis data dilakukan untuk membandingkan besar Gaya Lorentz
pada kawat berbentuk loop dengan kecepatan putaran loop pada percobaan. Pada kawat loop,
dicari induksi magnetik (B) pada pusat loop, kemudian mencari Gaya Lorentz yang bekerja
pada kawat loop menggunakan rumus:
μ0 I
Induksi magnetik di pusat loop : B= N
2a
l
Hambatan pada kawat tembaga : R=ρ
A
V
Kuat arus : i=
R
Gaya Lorentz yang bekerja pada loop : F=ilBN × sinα
Induksi Magnetik Gaya Lorentz
Tegangan (V) Jumlah Lilitan Kuat Arus (A)
(T) (N)
4 43,8058 0,035045π 0,184219 π
1.5 7 21,9029 0,030664 π 0,141043 π
10 14,60193 0,029204 π 0,12793 π
4 87,61161 0,070089 π 0,736876 π
3 7 43,8058 0,061328 π 0,564171 π
10 29,20387 0,058408 π 0,51172 π

G. Pembahasan
Motor listrik dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan bekerja
berdasarkan adanya Gaya Lorentz yang terjadi pada komponen komponen motor listrik. Dari
percobaan tersebut didapatkan hasil data bahwa tegangan dan jumlah lilitan berpengaruh
terhadap kecepatan gerak dari loop. Semakin besar tegangan yang mengalir pada loop, maka
semakin cepat loop dapat berputar. Selanjutnya, semakin banyak lilitan loop maka akan
mengurangi kecepatan loop berputar.
Dari analisis data didapatkan bahwa semakin besar tegangan yang diberikan, maka akan
semakin besar pula arus yang mengalir pada loop dan berbanding lurus dengan besar induksi
magnetik yang terjadi pada kawat. Selain itu, banyaknya lilitan kawat loop berbanding
terbalik dengan besar induksi magnetik pada loop. Selanjutnya, besar induksi magnetik yang
terjadi pada loop sebanding dengan besarnya Gaya Lorentz yang bekerja pada loop.
Oleh karena itu, dari percobaan dan analisis data didapatkan bahwa Gaya Lorentz
berpengaruh terhadap kecepatan putar dari loop. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
semakin besar Gaya Lorentz yang bekerja pada loop, maka akan semakin cepat pula loop
berputar.

H. Kesimpulan
Motor listrik merupakan alat elektronik yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Perubahan energi tersebut dilakukan dengan mengubah energi listrik
menjadi magnet yang sering disebut sebagai elektromagnet. Motor listrik bekerja
berdasarkan prinsip Gaya Lorentz yang terjadi pada komponen gerak motor listrik. Gaya
Lorentz merupakan gaya yang timbul akibat adanya muatan listrik yang bergerak dalam
suatu medan magnet dengan arah yang selalu tegak lurus dengan arah induksi magnetik dan
kuat arus litrik, sesuai dengan kaidah tangan kanan. Motor listrik banyak digunakan dalam
kehidupan sehari – hari misalnya pada perabotan rumah tangga, seperti kipas angin, pompa
air, blender, dan lain – lain.
¿
LAMPIRAN
Besar hambatan kawat
1
A= π d 2
4
1
A= ( 3,14 ) ( 0,0005 )2
4
A=1,9625× 10−7 m 2
 l 1 = 40 cm
l
R=ρ
A
0,4
R=1,68× 10−8
1,9625 ×10−7
R=0,034242 Ω
Kuat arus pada tegangan 1,5 Volt
V
i=
R
i=1,5/0,034242=43,8058 A
Kuat arus pada tegangan 3 Volt
V
i=
R
i=3 /0,034242=87,61161 A

 l 2 = 80 cm
l
R=ρ
A
0,8
R=1,68× 10−8
1,9625 ×10−7
R=0,068484 Ω
Kuat arus pada tegangan 1,5 Volt
V
i=
R
i=1,5/0,068484=21,9029 A
Kuat arus pada tegangan 3 Volt
V
i=
R
i=3 /0,68484=43,8058 A

 l 2 = 120 cm
l
R=ρ
A
1,2
R=1,68× 10−8
1,9625 ×10−7
R=0,102726 Ω
Kuat arus pada tegangan 3 Volt
V
i=
R
i=1,5/0,102726=14,60193 A
Kuat arus pada tegangan 9 Volt
V
i=
R
i=3 /0,102726=29,20387 A

Induksi magnet pada pusat loop


μ0 I
B= N
2a
 N = 4 dan V = 1,5 Volt
4 π ×10−7 ( 43,8058 )
B 1= ( 4 )=0,035045 π T
2 ×0,001
 N = 7 dan V = 1,5 Volt
4 π ×10−7 ( 21,9029 )
B 2= (7 )=0,030664 π T
2 ×0,001
 N = 12 dan V = 1,5 Volt
4 π ×10−7 ( 14,60193 )
B 3= (12 ) =0,029204 π T
2 ×0,001
 N = 4 dan V = 3 Volt
4 π × 10−7 ( 87,61161 )
B4 = ( 4 ) =0,070089 π T
2 ×0,001
 N = 7 dan V = 3 Volt
4 π ×10−7 ( 43,8058 )
B 5= ( 7 ) =0,061328 π T
2 ×0,001
 N = 12 dan V = 3 Volt
4 π ×10−7 (29,20387 )
B 6= ( 12 )=0,058408 π T
2 ×0,001

Gaya Lorentz yang bekerja pada loop


F=ilBN sinα
α = 90⁰ → sin α = sin 90⁰ = 1, sehingga
F=ilBN
 F 1=( 43,8058 ) ( 0,03 ) ( 0,035045 π ) ( 4 )=0,184219 π N

 F 2=( 21,9029 ) ( 0,03 )( 0,030644 π ) ( 7 ) =0,141043 π N

 F 3=( 14,60193 ) ( 0,03 )( 0,029204 π ) ( 12 )=0,12793 π N

 F 4=( 87,61161 )( 0,03 )( 0,070089 π )( 4 ) =0,736876 π N

 F 5=( 43,8058 ) ( 0,03 ) ( 0,061328 π )( 7 ) =0,564171 π N

 F 6=( 29,20387 ) ( 0,03 ) ( 0,058408 π ) ( 12 )=0,51172 π N

Anda mungkin juga menyukai