Anda di halaman 1dari 1

ATUR SAJA TUHAN GIMANA BAIKNYA

Akan ada waktunya


aku akan merasa tidak ada satu manusia lagi yang peduli
Semuanya ada, tapi semuanya semu
Antara bayang-bayang dan raga yang utuh ada jiwa yang bingung maunya apa
Kamu gak sendirian waktu kamu lagi merasa sedih
Semua orang juga pernah patah
Semuanya pernah gagal dengan porsinya
Kita ini manusia-manusia yang sulit untuk bilang tidak
Sebaik-baiknya manusia, kita tetap punya batasnya
Batas untuk bilang “maaf, aku gabisa”
Kadang kita lupa untuk itu
Terlalu meng-iyakan banyak maunya orang lain
Terus bingung maunya diri sendiri dikemanakan
Kadang, sekali memberi penghargaan kecil kepada diri sendiri itu perlu
Mungkin kalau dibumi ada kesempatan untuk minta maaf.
Orang pertama yang akan saya temui adalah diri saya sendiri
Untuk belajar menerima kenyataan bahwa aku ini banyak kurangnya
Dari kecil kita ini diajarkan untuk berdiri sendiri
Setelah dewasa, lalu kita bisa berlari.
Terus kalau jatuh ya kita harus bisa bangun sendiri
Bertahan ya, tidak apa-apa kalau belum menang
Setidaknya sudah sampai sini saja kita sudah luar biasa
Walau kadang masih suka bingung kita mau lari kemana dan harus bagaimana
Kita ini hilang arah, tapi kita tetap ikut alurnya saja
Kemanapun TUHAN akan merasa hidup yang tidak karuan ini
Aku pasrah, TUHAN atur saja bagaimana baiknya
Sekiranya ada sedikit jatah bahagia untukku didepan sana
“Tolong antarkan aku kesana”
Manusia ini sudah lelah TUHAN
Tolong kuatkan lagi bahu-bahunya untuk semua beban-bebannya
Kalau untuk menyerah itu terlalu tidak mungkin
Karena masih ada rumah yang harus aku bahagiakan
Sekarang ini bisaku Cuma mandiri tegar sendirian
Selebihnya, TUHAN atur saja gimana baiknya

08 MARET 2022

Anda mungkin juga menyukai