Anda di halaman 1dari 16

PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA 2019

“COMMUNITIES MAKE THE DIFFERENCE”

PENGANTAR
Sebagai salah satu mandat dalam Pokok-pokok Tugas dan
Panggilan Bersama (PTPB) PGI 2014-2019, gereja-gereja
diminta untuk menaruh perhatian pada persoalan diskriminasi
yang terus terjadi terhadap kelompok-kelompok rentan, salah
satunya Sesama Manusia yang Terinfeksi HIV dan AIDS
(SEMATHA). “Gereja perlu membuka ruang partisipatif agar
suara dan kesaksian mereka dapat didengar, serta mendampingi
perjuangan mereka di dalam menuntut hak-hak hidup yang layak
sebagai warga negara” (PTPB bag. V, 102, butir d).
Gereja-gereja di Indonesia memahami bahwa epidemi
HIV dan AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun di nusantara
ini. Besaran kasus sebenarnya sebagai fenomena “gunung es.”
Transmisi penularannya melalui hubungan seks makin tinggi
dibandingkan dengan penularan melalui pengguna narkoba
suntik. Pun dipahami bahwa semakin hari infeksi HIV makin
merebak kedalam keluarga; infeksi pada ibu dan anak/bayi pun
terus meningkat. Data yang dikeluarkan oleh UNAIDS Region
Asia & Pacific menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir, Indonesia masih merupakan salah satu negara di Asia
yang prevalensi infeksi HIV-nya meningkat 25%.
PGI melihat bahwa kasus HIV dan AIDS di Indonesia
harus ditanggapi secara serius karena jumlah yang terinfeksi HIV
terus meningkat dari tahun ke tahun. Peran gereja menjadi sangat
sentral menghadapi dampak permasalahan HIV dan AIDS,
karena menyangkut kelangsungan hidup manusia sebagai ciptaan
Allah. Manusia yang adalah ciptaan KASIH ALLAH hendaklah
pula menyadari bahwa KASIH yang diterimanya merupakan
anugerah yang harus dinyatakan kepada sesama manusia (Yoh
13:34-35); dan harus melayani sesama manusia (Mat 25:31-40).

Sejauh ini, gereja-gereja anggota PGI didorong untuk


mengarusutamakan perihal HIV dan AIDS dengan Meng-
integrasikannya ke dalam program rutin gerejawi di semua aras.
Gereja-gereja juga didorong untuk memperluas daya jangkau dan
kualitas program intervensi serta mengarahkannya untuk
sustainability program di masa depan.
Pada tahun ini, sebagai bagian dari gerakan bersama di
seluruh dunia, yakni memperingati Hari AIDS Sedunia, serta
untuk membangun kesadaran bersama masyarakat terhadap isu
HIV dan AIDS, PGI kembali menghimbau agar gereja-gereja
turut melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peringatan
dimaksud, salah satunya dengan melaksanakan Ibadah Peringatan
Hari AIDS Sedunia 2019. Hal ini dimaksudkan agar gerakan
kesadaran dan kepedulian ini berlangsung semakin masif dan
memberi dampak positif bagi masyarakat.
Tema peringatan Hari AIDS Sedunia 2019 ini adalah
“Communities Make the Difference.” Tema ini berangkat dari
refleksi atas berbagai upaya secara global dalam merespons
persoalan seputar HIV dan AIDS. Keberadaan komunitas telah
membuat berbagai perubahan ke arah yang lebih baik dalam
penanganan kasus-kasus di lapangan (meskipun tidak dapat
disangkal, di beberapa daerah prevalensi HIV dan AIDS semakin
meningkat). Komunitas memiliki kekuatan untuk membuat
perbedaan dan/atau perubahan di dalam masyarakat, secara
khusus untuk semakin mengurangi angka penularan virus HIV.
Waktu pelaksanaan ibadah dan kegiatan terkait lainnya,
dapat dipilih sepanjang bulan Desember 2019. Mohon tata
ibadah dipelajari terlebih dahulu agar secara pribadi atau
persekutuan dapat mempersiapkan diri sebelum pelaksanaannya.
Tata ibadah dapat diubah atau disesuaikan dengan
kebutuhan dan konteks daerah atau gereja masing-masing.
Jika Bapak/Ibu/Saudara terpanggil untuk mendukung
program-program PGI, khususnya untuk isu HIV dan AIDS–
dalam bentuk dana, bantuan dapat dikirim melalui:
BRI Cab. Cut Mutiah : 0230.01.000.448.306
a.n. Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia

(dengan keterangan transfer: “HIV DAN AIDS”)

Selamat memperingati Hari AIDS Sedunia 2019. Kiranya


terlaksana dengan khidmat dan kesukacitaan. Tuhan Yesus
memberkati.
Tata Ibadah
Hari AIDS Sedunia (HAS) 2019

Singkatan
L. = MC/Liturgos; J. = Jemaat; PF. = Pemberita Firman.

Pembukaan
- Penjelasan Tata Ibadah oleh MC/Liturgos (L).
- Ajakan: Selamat datang Saudara-saudaraku yang dikasihi
Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita menyatukan hati
dan pikiran mengahadap hadirat Tuhan Yang
Mahakudus melalui ibadah ini.
Untuk mempersiapkan diri memasuki ibadah ini,
marilah kita berdoa dalam hati masing-masing.
… saat teduh …
L. (Membacakan pengantar di bawah ini diiringi instrumen
musik dari KK. 681 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku”)
Sesama Manusia yang Terinfeksi HIV dan AIDS
(SEMATHA) adalah sesama kita yang telah lama dijauhi dan
diabaikan. Tidak banyak orang yang memahami tentang
infeksi virus HIV ini, namun ada banyak orang yang segera
takut secara berlebihan dan menandai secara negatif (stigma)
para SEMATHA.
Mungkin sampai saat ini kita belum merasa bahwa di sekitar
tempat tinggal, kerja dan beribadah kita persoalan ini ada dan
nyata. HIV dan AIDS masih dirasa bukanlah sebuah masalah
yang harus direspons.
Salah satu alasan utama mengapa kita tidak merasakannya
adalah karena kita belum mengetahui realitas HIV dan AIDS
di masyarakat. Kita juga kurang menyadari bahwa stigma-
stigma yang terpelihara telah menjauhkan kita dari
SEMATHA. Inilah yang membuat penularan virus HIV
semakin meningkat, baik di daerah perkotaan maupun
pedesaan. Virus HIV sesungguhnya tidak mudah menular,

namun ketidaktahuan dan sikap acuh kita telah membuatnya


semakin berkembang.
(Setelah itu lagu LILIN-LILIN KECIL dinyanyikan SOLO
mengiringi prosesi Perarakan Cahaya. Seorang pemuda dan
pemudi masing-masing membawa lilin besar yang menyala
menghantar Pelayan Firman, Majelis Jemaat atau Pelayan
Ibadah lainnya memasuki ruang ibadah. Setelah itu umat
menyanyikan lagu, sementara seluruh lilin dalam ruangan
dinyalakan oleh Perarakan Cahaya. Jika tidak memungkinkan
untuk seluruh warga jemaat memegang lilin kecil, cukup 10-
20 lilin dipersiapkan di sekitar altar.)
Marilah kita menyanyikan “LILIN-LILIN KECIL.”
LILIN-LILIN KECIL
James F. Sundah, 1977

Oh, manakala mentari tua telah berpijar


Oh, manakala bulan nan genit enggan tersenyum
Berkerut-kerut tiada berseri
Tersendat-sendat merayap dalam kegelapan
Hitam kini, hitam nanti, gelap kini akankah berganti?
Dan kau LILIN-LILIN KECIL, sanggupkah kau berpijar
Sanggupkah kau memberi seberkas cahaya
Dan kau lilin-lilin kecil, sanggupkah kau mengganti
Sanggupkah kau menyengat seisi dunia?

Oh manakala, bintang-bintangpun turut menangis


Meratap langit yang makin pekat
Perlahan-lahan memudar, lalu semua musnah
Hitam kini, hitam nanti, gelap kini akankah berganti?
Dan kau LILIN-LILIN KECIL, sangupkah kau berpijar
Sanggupkah kau memberi seberkas cahaya
Dan kau LILIN-LILIN KECIL, sanggupkah kau mengganti
Sanggupkah kau menyengat seisi dunia?

(lilin diletakkan dengan tetap menyala di altar)

Suara lonceng (tentatif)


L. Marilah kita berdiri dan bernyanyi KK. 149:1, 4
“KUSONGSONG BAGAIMANA”
L.+J. Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datang-Mu?
Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku!
Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku, supaya kuyakini
tujuan janji-Mu.
Di saat ‘ku terpasung, Kau membebaskanku;
segala aib dan malu terhapus oleh-Mu.
Padaku Kautambahi mahkota mulia, Bahagia
abadi, pusaka yang baka!

Votum - introitus:
L. Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anak-Nya Yesus
Kristus, dan nama Roh Kudus yang menciptakan langit
dan bumi.

J. Amin.

L. Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,


melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
ketertiban.

J. Maranatha!

L. Marilah kita berdoa: … (duduk)

L. Sebagai Pengganti Hukum Taurat marilah kita dengarkan


dari Mat 7:1-2: Jangan kamu menghakimi, supaya kamu
tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu
pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Roma 15:7: “Terimalah satu akan yang lain, sama seperti
Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan
Allah.”
(Setelah membacakannya, liturgos mengatakan): Marilah
kita mohon kekuatan dari Tuhan.

J. Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang


sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
L. Kita, umat yang dikasihi Tuhan, sedang beribadah hari ini
yaitu dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia
pada tahun 2019. Agar penularan virus HIV tidak
semakin meningkat, marilah kita memperhatikan dan
memahami terle bih dahulu keadaan HIV dan AIDS di
dunia dan Indonesia secara khususnya.

1. Peta dan situasi AIDS di Indonesia dapat


ditunjukkan dengan menggunakan LCD projector
atau bahan tertulis oleh seorang dokter atau pakar
kesehatan di Jemaat untuk menggambarkan
realitas kita bersama. Bahan ini disajikan oleh
petugas yang telah ditentukan. Data AIDS dapat
diakses di www.UNAIDS.org).
2. Kesaksian seorang SEMATHA atau keluarga
SEMATHA yang sudah meninggal (jika ada dan
bersedia).
3. Kemudian seorang pemudi membacakan puisi dari
Almh. Suzana Mumi, SEMATHA yang
memperjuangkan sepenuh SEMATHA dalam
penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia,
yang meninggal pada tanggal 11 Juli 2002:

JIKA KAU SAYANG PADAKU


Jika kau sayang padaku, teruslah sayang padaku
Tapi aku tak bisa memaksamu, karena itu cintamu
Aku hanya bisa menerima, dan hidup di dalamnya
penuh bahagia.
Jika kau benci padaku, bertanyalah pada dirimu.
Apamu yang terganggu dengan adanya aku?
Dari situ kita berdua belajar siapa kau dan siapa aku.
Jika kau sama denganku, jangan sesali kepergianku.
Karena kehilangan yang terbesar bukanlah kematianku,
tetapi apa yang mati di antara kita, ketika aku masih ada.

Dan jika memang ada di antara kita,


aku tak akan pergi jauh darimu.
Hidup terus di hatimu
Menghangatkanmu dalam kedinginan.
Menenangkanmu dalam kemarahan,
Membawa senyum dalam saat-saat sepi.

Aku tidak tidur, aku tidak mati


Akulah kekuatan bagimu, selalu ada
sekecil apapun.
Pengakuan Dosa dan Berita Pengampunan
L. Merebaknya HIV dan AIDS bukanlah karena kesalahan,
bukan karena dosa seseorang. Itu adalah akibat kesalahan
bersama. Karena itu marilah mengaku dosa dan kesalahan
kita; mohon pengampunan dosa, serta mendengar berita
pengampunan dosa.
Ya Bapa Pengasih. Kami mengaku bahwa masyarakat
kami sedang sakit, karena kami tidak memelihara
kehidupan kami dengan baik hingga jauh dari kuasa-
kuasa yang merusak. Kami tidak kuasa menghindari dan
membendung peredaran NAPZA. Kami belum mampu
mencegah penyebaran virus HIV. Engkau memanggil
kami untuk kesembuhan bangsa-bangsa.

J. Ampuni kami, dan dalam pengampunan-Mu perbarui


hidup kami untuk mampu memelihara diri dan
masyarakat kami.

L. Ya, Bapa Maha Penyayang. Kami mengaku akan


kecenderungan kami menyingkirkan orang yang dianggap
dapat menularkan virus atau penyakit berbahaya, karena
kami berpikir itulah cara yang paling mudah dan dengan
cara itulah kami terhindar.

J. Ampuni kami, ya Bapa, dan dalam pengampunan-Mu


perbaruilah hidup kami.

L. Ya Bapa Maha Pengasih. Kami mengaku akan


kecenderungan kami memperlakukan orang yang
bergumul dengan kesehatannya, seperti SEMATHA,
secara diskirminatif karena kami berpikir itulah cara yang
paling aman bagi kami untuk memelihara kehidupan
kami.

J. Ampuni kami, ya Bapa, dan dalam pengampunan-Mu


baharui hidup kami.

L. Ya Bapa Maha Pengampun. Kami mengaku akan


kelalaian kami memelihara ciptaan-Mu. Kami cenderung
menjatuhkan hukum terhadap sesama kami yang
menderita dan bukan mengangkat martabat mereka.

J. Kami memohon pengampunan-Mu atas segala dosa kami.

L. Bapa! Kami masih kurang memperhatikan sesama kami,


korban penyalahgunaan NAPZA serta SEMATHA,
padahal korban semakin bertambah-tambah.

J. Kami memohon pengampunan-Mu atas segala dosa kami.


Dalam nama-Mu, Tuhan Yesus, kami tidak lagi Engkau
buang, karena itu kami bersyukur kepada-Mu.

L. Demikianlah Firman Tuhan tentang pengampunan dosa


kita: “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa
pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan aku tidak
mengingat-ingat dosamu.” Kemuliaan bagi Allah di
tempat mahatinggi.

J. Syukur kepada Tuhan. Amin.

L. Mari kita menyanyikan lagu “FIRMAN-MU PELITA


BAGI KAKIKU,” sebagai pengantar bagi kita untuk
membaca dan merenungkan firman Tuhan.

L.+J. Firman-Mu pelita bagi kakiku terang bagi jalanku.


Firman-Mu pelita bagi kakiku terang bagi jalanku.
Waktu ku bimbang, dan hilang jalanku, tetaplah Kau di
sisiku.
Dan Tak ‘kan ‘ku takut, asal Kau di dekatku, besertaku
selamanya.
Firman-Mu pelita bagi kakiku terang bagi jalanku.

Pemberitaan Firman
(Tema: “Pribadi dan Komunitas Membuat
Perbedaan/Perubahan”)

PF. Pembacaan Firman Tuhan diambil dari Lukas 10:25-37


(bisa memakai perikop lain sesuai bacaan gereja atau
pilihan pelayan Firman. Sebelum kita membaca dan
merenungkan firman Tuhan, marilah kita berdoa
memohon bimbingan Roh Kudus: … Amin.

PF. membacakan perikop firman Tuhan.

PF (Khotbah)

Menyanyi: KK. 368:1,2


“SEGALA BENUA DAN LANGIT PENUH”
Segala benua dan langit penuh dengan bunyi
nama yang sangat merdu
Penghiburan orang berhati penat,
pengahrapan orang yang sudah sesat
Nama itu suci kudus. Siapa belum mengenal Penebus?
Sesungguhnya Yesus yang layak benar
dib'ri nama itu kudus dan besar
Yang oleh sengsara kematian-Nya
memb'ri keampunan dan damai baka
Nama itu suci kudus. Siapa belum mengenal Penebus?

Doa Syafaat

PF. Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, jadikan kami sebagai


orang-orang yang membawa kedamaian
Jadikan kami sebagai pembawa cinta kasih dan pemberi
maaf
Jadikan kami sebagai pembawa harapan dan rasa percaya

J. Ya Tuhan Yang Mahasuci, hanya kepada-Mulah kami


memohon pengampunan
Bimbinglah kami agar dapat menghibur orang-orang yang
sedang dalam kesusahan
Dan, bimbinglah kami agar dapat mengerti penderitaan
sahabat-sahabat kami.

PF. Ya Tuhan, bukakanlah hati kami agar mau menerima


kenyataan hidup. Ampunilah dosa-dosa kami dan sahabat-
sahabat kami
Tabahkanlah kami menghadapi maut dan kematian.

J. Ya Tuhan Yang Mahakuasa, tolonglah agar kami sanggup


menghadapi masalah-masalah terkait HIV dan AIDS
Melindungi mereka yang sehat dan mengasihi para
SEMATHA.

PF. Memberi ketenangan bagi mereka yang ketakutan karena


HIV dan AIDS. Memberi semangat bagi mereka yang
menderita dalam keputusasaan. Merangkul mereka yang
sedang menghadapi pergumulan akan HIV dan
AIDS.Perkenankanlah kami mencurahkan tenaga, akal
dan budi kami dalam membebaskan ketakutan terhadap
HIV dan AIDS. Satukanlah kami dalam persaudaraan
yang penuh cinta kasih untuk bersama-sama mengatasi
masalah HIV dan AIDS. Dalam Kristus Yesus yang
mengajarkan kami Doa Bapa Kami:

PF.+J. Bapa Kami yang di sorga… Amin.

L. Dalam keheningan hati, marilah kita mendengar lagu “DI


KALA CEMAS” sambil merenungkan maknanya.
(memutar lagu dari CD atau MP3 dan sejenisnya)

DI KALA CEMAS
(Lagu untuk SEMATHA)
Di kala 'ku cemas akan masa depan dalam kehidupanku
Kumau lihat burung-burung di udara
Yang tak mengumpulkan bekal, tapi hidup dalam suka
Kumau lihat bunga-bunga yang di padang
Yang hidup hari ini dan esok layu kembali.

Kadang 'ku takut. Aku ragu, Aku bimbang.


Kulupa ada yang Kuasa, yang dapat memberi sukacita
Kumau jadi burung, kumau jadi bunga
Yang tak ada rasa takut. Dengan percaya diri.
Aku mau tanpa ragu, kar'na Kau Penolongku.

Merry Tobing-Manuputty, Album AKU BERSERAH


Ruth Sahanaya (1996)
Produksi Aquarius Musikindo

Persembahan

L. Marilah kita memberikan persembahan kita sebagai tanda


syukur kita kepada Tuhan yang mengasihi kita dengan
kasih yang tiada tara. Sambil mengumpulkan
persembahan kita menyanyi dari KK. 383 “MARI, PUJI
RAJA SORGA.”
L.+J. Mari, puji Raja sorga, persembahan bawalah!
Ditebus-Nya jiwa raga, maka puji nama-Nya!
Puji Dia, puji Dia, puji Raja semesta.
Puji yang kekal rahmat-Nya bagi umat dalam aib
Dulu, kini, selamanya panjang sabar, mahabaik.
Puji Dia, puji Dia, yang setia-Nya ajaib!

Bagai Bapa yang penyayang siapa kita Ia tahu


Tangan kasih-Nya menatang di tengah bahaya maut
Puji Dia, puji Dia, kasih-Nya seluas laut!
Kita bagai bunga saja, layu habis musimnya
tetapi keadaan Raja tak berubah, tak lemah
Puji Dia, puji Dia, yang kekal kuasa-Nya!
Sujudlah, hai bala surga, abdi Allah terdekat;
turut bintang, bulan, surya, tiap waktu dan tempat.
Puji Dia, puji Dia, Sumber kasih dan berkat!

Doa Persembahan
(Dipimpin oleh MC/liturgos, atau seorang warga jemaat,
misalnya seorang anak, yang telah dipersiapkan.)

Pengutusan dan Berkat


PF. Marilah Berdiri. Kembalilah dalam kehidupanmu sehari-
hari, jadilah pribadi dan komunitas yang membuat
perubahan bagi SEMATHA dan masyarakat demi
semakin dibesarkannya nama Tuhan kita.
Kita menyanyikan kidung pengutusan dari KK. 552:1
“JIKA PADAKU DITANYAKAN”

Jika padaku ditanyakan apa akan ku b’ritakan pada dunia


yang penuh penderitaan,
‘kan kusampaikan kabar baik pada orang-orang miskin,
pembebasan bagi orang yang ditawan;
yang buta dapat penglihatan, yang tertindas dibebaskan;
sungguh tahun rahmat Tuhan sudah tiba.
K’rajaan Allah penuh karunia; itu berita bagi isi dunia.

PF Angkatlah hati dan arahkanlah pikiranmu kepada Tuhan,


serta terimalah berkat-Nya:
Damai sejahtera Kristus, ditinggalkan bagimu;
Damai sejahtera Kristus diberikan kepadamu,
dan apa yang diberikan Kristus tidak seperti yang
diberikan dunia kepadamu.
Janganlah gentar dan gelisah hatimu.

J. (Menyanyikan) Amin…amin…amin (bisa menggunakan


lagu “Bapa Terima kasih”)

Bersalam-salaman.
SELAMAT MEMPERINGATI HARI AIDS SEDUNIA
TATA IBADAH
HARI AIDS SEDUNIA

“Communities Make the Difference”


(Komunitas Membuat
Perbedaan/Perubahan)

Anda mungkin juga menyukai