Anda di halaman 1dari 13

ISU HIV dan AIDS, LGBTQ

Kelompok 3
Agustina Bulu
Ajibin Tay Njurumana
Aryuman Saputra Ama
Dewi Marleila Ndapagau
Evita Karunia Raja
Esmiralda May Nggiri
Firen Daud Bili
Febryani Ngongo
Frederika Aldian Bili
LATAR BELAKANG
• Persoalan HIV & AIDS di Indonesia kini sudah sampai pada tahap yang
mencengangkan. Hal tersebut didukung pula dengan meningkatnya
jumlah orang dengan HIV & AIDS, yang terinfeksi HIV (orang dengan
HIV danAIDS/ODHA) yang tidak lagi hanya pada kelompok yang
semula dianggap sebagai kelompok rentan dan orang-orang yang
hidup dengan HIV AIDS (ODHA) yang artinya bukan hanya orang HIV
positif, tetapi juga keluarga, pasangan, sahabat, atau pendampingnya
(bisa HIV positif atau HIV negatif). Pembahasan tentang lesbian, gay,
biseksual, dantransgender atau biasa disingkat dengan sebutan LGBT,
masih terus menjadi perdebatan di kalanganmasyarakat dunia. Di
Indonesia isu LGBT merupakan isu yang belum terselesaikan, karena
masih tergolong hal yang tabu dan belum sepenuhnya dipahami oleh
masyarakatIndonesia (Santoso, 2016:221).
• Apa itu HIV?
Human: menginfeksi manusia saja. Immuodeficiency: merusak
kekebalan tubuh Virus: virus ini merupakan retrovirus yang
merubah diri dari RNA ke DNA manusia dan merusak sistem
kekebalan tubuh-sel darah putih (antibody-sel CD4). Jadi. HIV
adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia.
sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan diri dari berbagai
infeksi yang menyerangnya.
Ada 2 jenis HIV yang dikenal, yaitu HIV 1 virus yang paling banyak
ditemukan di seluruh dunia dan merupakan virus yang mudah
menular dan lebih ganas (pathogenic). HIIV 2 virus yang lebih
banyak ditemukan di Afrika Barat. Angola dan Mozambique, dan
tidak terlalu ganas dan tidak terlalu mudah menular.
 Apa itu AIDS?
Acquired: ditularkan dari seseorang ke orang lain, tidak diturunkan Immune: sistem
kekebalan tubuh Deficiency: kekurangan. Jadi, AIDS adalah kumpulan gejala penyakit
pada seseorang akibat rusaknya kekebalan tubuh akibat serangan HIV yang
didapat/tertular dari orang lain.
 Asal-usul HIV
Tidak diketahui pasti darimana dan kapan munculnya. Darah tertua yang terinfeksi HIV
di Amerika, tahun 1969 Di Afrika, darah yg positif HIV, tahun 1959 Akhir 1970-an,
diperkirakan HIV sudah berkembang dan meluas di daerah Sub Sahara Afrika
Disepakati, kasus AIDS pertama adalah laporan Gottliebdkk di Los Angeles (5 Juni 1981)
 Makna ‘Pita Merah’ Peduli AIDS:
Merah: warna hati lambang CINTA KASIH simbol kepedulian terhadap STH
(Saudara/sahabat yang terinfeksi HIV)
Merah: warna darah lambang kesakitan & duka karena kematian banyak orang
Merah: adalah simbol kemarahan the stigma & diskriminasi
Merah: mengingatkan semua pihak agar peduli HIV & AIDS sebagai masalah bersama.
• Kerentanan Perempuan Terinfeksi HIV/AIDS
Berdasarkan laporan badan AIDS PBB atau UNAIDS, yang menyebutkan
lebih dari 1,7 juta perempuan di Asia hidup dengan HIV positif, dan 90%-
nya tertular dari suami atau pasangan seksual. Perempuan yang rentan
tertular adalah ibu-ibu rumah tangga. Faktor-faktor lainnya yang
ikutmempengaruhi terjangkitnya perempuan ibu rumah tangga terhadap
HIV/AIDS adalah adanya potensi kekerasan seksual terhadap perempuan,
khususnya dalam rumah tangga yang memiliki peluang terkena infeksi
menular seksual (IMS) termasuk HIV/ AIDS.
Secara khusus terdapat tiga faktor yang menyebabkan perempuan
mengalami kekerasan seksual rentan terinfeksi HIV/AIDS:
1. Faktor Biologis.
2. Faktor Sosial Kultural
3. Faktor Ekonomi
• Landasan Teologis
Iman kristen mengakui bahwa Allah adalah pencipta kehidupan. Segala sesuatu yang
diciptakan adalah milik Allah (Kej. 1 dan 2).Tujuan penciptaan sendiri ialah untuk
kemuliaan Allah dan kesejahteraan seluruh ciptaan termasuk manusia. Oleh sebab itu
manusia memiliki posisi yang sama, sederajat dengan manusia lain, sebagai sama-sama
ciptaan. Sebagaimana manusia adalah gambar atau citra Allah yang istimewa memilki
harkat dan martabat yang terhormat. Dengan demikian manusia tidak boleh
diperlakukan semena-mena oleh manusia lain sebab mereka adalah ciptaan yang
sangat baik.
• Isu-isu Teologis seputar HIV/AIDS:
Diskriminasi dan stigmatisasi; Dalam PL dan PB tidak ada pembedaan antara manusia
yang satu dengan manusia lainnya(Yak. 2:1 dan Roma 2:11). Dijelaskan bahwa Allah
berbelas kasihan terhadap semua manusia baik yang terluka dan tidak. Dengan
demikian tidak diperkenankan jika ada diskriminasi dan stigmatisasi terhadap mereka
yang terdampak HIV.
HIV dan AIDS: Kutuk dan Dosa; Banyak orang memahami bahwa adanya penyakit HIV
dan AIDS disebabkan oleh perbuatan dosa. Tetapi kenyataannya bahwa penyakit HIV
dan AIDS dapat terjadi bukan karena akibat dosa. Tetapi menular melalui penggunaan
jarum suntik yang sama darah dan lain sebagainya.
• Pendampingan STH (sahabat atau saudara terinfeksi HIV)
Pastoral konseling adalah suatu proses pelayanan bantuan dan dukungan yang diberikan
gereja melalui pendeta atau orang awam yang terlatih guna menolong orang lain yang
berada dalam situasi sulit dalam upaya menemukan alternatif terbaik dan mengambil
kesimpulan terbaik bagi dirinya sendiri. Mereka yang membutuhkan pastoral berupaya
untuk mendiskusikan mengenai permasalahan yang mereka hadapi dalam perspektif
spiritual. Mereka membutuhkan penerimaan, dimengerti secara teologis, mendapat
penghiburan untuk mendengarkan masalah-masalah yang mereka alami. Contoh yang
terkait dengan kehidupan dan kematian, kesalahan dan maaf, dosa dan penebusan.
kematian, kesalahan dan maaf, dosa dan penebusan.
Menjadi seorang konselor HIV & AIDS perlu untuk tidak menghakimi bias, diskriminatif
atau menstigma orang lain. Yang diperlukan adalah adanya penerimaan sebagaimana
Kristus juga telah menerima kita. Pastoral konseling adalah tempat bagi mereka yang
menderita dan membutuhkan penghiburan, pengharapan, cinta, dan kehormatan. Harus
sensitif dan bijaksana. tidak menanyakan hal-hal yang hanya sekedar ingin tahu. Juga
menjaga kerahasiaan merupakan hal yang penting agar tidak menimbulkan stigma atau
diskriminasi.
• Peran gereja
Gereja memiliki peran dalam penanganan HIV AIDS menyuarakan
atau memberdayakan masyarakat. Dalam pelayanan pada
umumnya memiliki pelayanan khusus dibidang kesehatan.
Lembaga gereja bukanlah suatu lembaga yang eksklusif dan hidup
untuk dirinya sendiri, oleh karena itu kerjasama dengan lembaga
yang lain sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan daya upaya,
jangkauan pelayanan, dan dukungan sumberdaya saya manusia
untuk itu harus adany kerja sama untuk menanggulangi HIV AIDS.
Oleh kerena itu gereja adalah penyembuh mengambil peran yang
tidk sedikit dalam memberikan informasi pendampingan bagi
yang terinfeksi HIV AIDS. Baik di rumah ataupun di rumah sakit.
LGBTQ
Istilah LGBT dipopulerkan pada tahun 1990-an dan diadaptasi dari akronim LGB yang digunakan
mengganti kata gay yang dipakai untuk menyebut komunitas LGBT pada pertengahan tahun 1980-
an. Para aktivis pada saat itu yakin bahwa terminologi gay tidak cukup untuk mewakili semua
orang yang disebut sebagai LGBT.
 lesbian digunakan untuk menyebut secara khusus perempuan homoseksual. Kata lesbian berasal
dari nama sebuah pulau di zaman Yunani kuno yaitu pulau Lesbos. Konon di pulau itu pernah ada
sebuah asrama putri yang dipimpin oleh Sappho, seorang penyair. Yang di mana ia jatuh cinta
pada salah satu muridnya dan perasaan itu dituangkannya melalui syair itulah yang kemudian
disebut lesbian dari kata Lesbos. Kata lesbi yang digunakan secara umum untuk hubungan asmara
antara dua orang perempuan. Jadi lesbian hanya digunakan untuk homoseksual perempuan.
 Penggunaan kata gay menuju kepada kelompok homoseksual khusus yaitu homoseksual laki-laki.
Kata gay berasal dari bahasa Jerman dan Perancis kuno, gai artinya sukacita dan bebas dari kuatir
serta tampil cerah. Namun pada abad ke-12 kata gai masuk dalam bahasa Inggris yang memiliki
arti gembira atau meriah. Itu merupakan arti pertama dalam kamus bahasa Inggris modern.. gay
sebagai homoseksual menjadi arti yang paling terakhir. Itu artinya bahwa gay sudah mengalami
pergeseran makna yang di mana gay digunakan sebagai ejekan untuk mereka yang melakukan
hubungan seksual secara tidak tertib dan untuk mengejek mereka yang berperilaku seperti
perempuan.
 Biseksual merupakan orientasi seksual yang memperesentasikan
ketertarikan secara seksual atau emosional seorang individu
terhadap dua jenis gender atau lebih. Misalnya, seorang wanita
memeiliki ketertarikan kepada sesama wanita juga kepada pria.
 Transgender adalah istilah yang digunakan untuk
mempresentasikan seorang individu yang memiliki jenis kelamin
yang berebeda dengan jenis kelamin saat lahir.
 Queer adalah isitilah yang digunakan untuk menggambarkan
identitas tertentu pada individu yang tidak termasuk dalam
kategori heteroseksual atau cisgender. Istilah ini disebut juga
sebagai payung yang melingkupi indvidu yang mengidentifikasi
dirinya sebagai Lesbian, gay, biseksual transgender atau aseksual.
• LGBT dalam perspektif biblis-teologis
Isu homoseksual disinggung hanya sedikit dalam Alkitab baik
perjanjian lama ataupun perjanjian baru baik yang hanya
menyerempet maupun yang menyebut secara eksplisit
praktik yang dikategorikan homoseksual. Seringkali isu
homoseksual lebih terkait dengan isu moral maka orang
cenderung menafsir terhadap isu homoseksual sebagai
sebuah isu moral terkait dengan larangan dan juga kutukan.
Dengan demikian pendekatan satu-satunya yang dilakukan
yaitu memahami isu homoseksual dengan pendekatan
perilaku manusia yang cenderung mengabaikan kemanusiaan
secara keseluruhan.
Roma 1:18-23 diperhadapkan pada kondisi keberdosaan manusia. Di mana
semua tindakan kejahatan manusia menimbulkan murka Allah. Perilaku
homoseksual disebut sebagai salah satu contoh ketidakwajaran itu tetapi
yang sama buruknya dengan tindakan lainnya dari manusia berdosa yaitu
kelaliman, kejahatan, keserakahan, kebusukan kebencian, pembunuhan,
perselisihan, tipu muslihat dan seterusnya sebagaimana tercatat dalam ayat
28-31. Praktik homoseksual dilihat sebagai salah satu bentuk kejahatan
yang dilakukan manusia berdosa yang cenderung melawan Tuhan sehingga
mereka jatuh ke dalam berbagai-bagai perbuatan kejahatan melawan Allah.
Dalam hal ini homoseksualitas dapat disebut sebagai kejahatan yang setara
buruknya dengan kejahatan lain dalam konteks keberdosaan manusia yang
karenanya memerlukan penebusan dari Kristus. Homoseksual dan
heteroseksual sama-sama orang berdosa yang perlu terus memperbaiki
dirinya melalui iman kepada Yesus Kristus.
Kesimpulan
Banyak orang Kristen tidak menyetujui perilaku homoseks dan HIV dan
AIDS. Mereka membenci, mengolok-olok dan memandang para
homoseksual dan HIV sebagai orang-orang yang paling berdosa, bahkan
mengutuki mereka sebagai calon penghuni neraka.
Gereja harus mengasihi sesama (termasuk kaum homoseksual dan HIV),
dan bukan justru membuat mereka merasa ditolak oleh gereja. Hal
tersebut akan semakin menjauhkan mereka dari kesempatan untuk
mendengar berita indah tentang anugerah dan rahmat Tuhan Yesus
Kristus, yang datang untuk menyelamatkan mereka juga. Bukankah firman
Tuhan berkata: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa (1 Timotius 1:15)?
Sebagai orang Kristen, kita harus bersikap kritis terhadap roh-roh dan
ajaran-ajaran dunia yang menyesatkan. Kita juga harus mengasihi orang
yang berdosa tapi tidak boleh toleran terhadap dosa.

Anda mungkin juga menyukai