Anda di halaman 1dari 29

TEORI KINETIK GAS

Drs. Agus Purnomo


aguspurnomosite.blogspot.com
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS

Teori kinetik zat membicarakan sifat


zat dipandang dari sudut momentum.
Peninjauan teori ini bukan pada
kelakuan sebuah partikel, tetapi
diutamakan pada sifat zat secara
keseluruhan sebagai hasil rata-rata
kelakuan partikel-partikel zat
tersebut.
LORD
ROBERT KELVIN
BOYLE IRLANDIA
IRLANDIA (1824-1907)
(1627-169
0)

JAMES
MAX PRESCOTT
PLANCK JOULE
JERMAN INGGRIS
(1858-1947) (1824-1907)
Model Gas Ideal
1. Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang
jumlahnya besar
2. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam
seluruh ruang
3. Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke
segala arah
4. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari ukuran
partikel
5. Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali
bila bertumbukan
6. Semua tumbukan (antar partikel atau dengan
dinding) bersifat lenting sempurna dan terjadi
dalam waktu yang sangat singkat
7. Hukum Newton tentang gerak berlaku
Persamaan Keadaan Gas Ideal

PV  nRT  Nk B T
N
n 
P = Tekanan gas [N.m-2] NA
V = Volume gas [m3]
n = Jumlah mol gas [mol]
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro =
R = Konstanta umum gas = 8,314 J.mol-1 K-1
kB = Konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J.K-1
T = Temperatur mutlak gas [K]
m
n 
M r
PM

R R .T
PV m T
M

m R M = massa molekul
P  T = massa jenis
V M

m

V

R
P  T
M
Pada keadaan standart 1 mol gas
menempati volume sebesar 22.400 cm3
sedangkan jumlah atom dalam 1 mol sama
dengan : 6,02 x 1023 yang disebut
bilangan avogadro (NA) Jadi pada
keadaan standart jumlah atom dalam
tiap-tiap cm3 adalah :

23
6,02 x10
 2,68x10 19
atom / cm
3

22 .400
PROSES PADA SUHU (T) PROSES PADA VOLUME (V)
ISOTERMIS
TETAP TETAP ISOKHORIK

P1 P2 1 P P1 P2
P=
PT
V
P
= K on stan
P.V = T T
Konstan
P1 P2
P1 .V1 = P2.V2
V V =
T V1 V
T1 T2
T V2
T1 T2
P
PROSES PADA ISOBARIK
TEKANAN (P) TETAP

P P
TV V

P
V Jika Tekanan(P), Suhu(T) dan Volume(V)
= K onstan
tidak ada yang tetap berlaku
T

P .V
T1 V2 V1 V2 = K on stan P.V = NkT
V1 T2
= T
T1 T2 P.V = nRT
P1 V 1 P2 V 2
V
= Ek = N.k.
T1 T2
T
Contoh Soal
Sebuah tangki volumenya 60 liter diisi Massa relatif atom oksigen 16, massa sebuah atom
hidrogen
Hidrogen 1,66 . 10 –27 kg. Jika suhu gas saat itu 270
hingga tekanannya menjadi menjadi 220 atm. C,
Berapa volume gas saat tekanannya menjadi Berapa energi kinetik rata-rata molekul gas oksigen ?
10 atm.
Sedangkan suhunya tetap. Jika k = 1,38 . 10-23 J/K dan No = 6,02 . 1026
Penyelesaia Jawab : molekul/Mol
Penyelesaia
n: n:
P1.V1 = P2 .V2 Diketahui :
Diketahui :
220 x 60 = 10 x Mr (O2 )= 2 x 16 = 32
V1 = 60 liter V2
P1 = 220 10 V2 = 13200 m = 32 x 1,66 x 110 –27
atm = 53,12.10-27 kg
V2 = 1320 liter
P2 = 10 atm. n = m/Mr = 53,12.10-27 :
Ditanyakan : 32
V2 = …? = 1,66 . 10-27 mol
N = No.n
Berapa tekanan dari 10 mol gas yang berada . 1026 x 1,66 .
= 6,02-27
dalam
10
tangki yang memiliki volum 100 liter suhunya
870 C
Penyelesaia = 0,99932
n: Jawab : Jawab :
Diketahui :
P.V = n.R.T T = 27 +273 = 300
n = 10 mol = 0,01 Mol
P x 0,1 = 0,01 x 8314 x Suhu sedang
V = 100 liter = 0,1 m3 360
Ek = 5/2 NkT
T = 87 0 C P = 299.304 N/m2
= 5/2 x 0,99932 x 1,38 . 10-23
= 273 +87 = 360 K Atau x 300
R = 8314 J/Mol.K P = 299.304 : 105 =2,99 = 1,034 x 10-20 J
atm
Ditanyakan :
P = …?
Seorang ilmuwan Inggris, Robert Boyle
(1627-1691) mendapatkan bahwa jika
tekanan gas diubah tanpa mengubah
suhu, volume yang ditempatinya juga
berubah, sehingga perkalian antara
tekanan dan volume tetap konstan.

P1 V1 = P2 V2 = C
Tekanan Gas Ideal

Tinjau N buah partikel suatu


gas ideal dalam kotak,
masing-masing dengan
kecepatan:
v1  v x1 iˆ  v y1 ˆj  v z1 kˆ

v2  v x 2 iˆ  v y 2 ˆj  v z 2 kˆ
………….
Tinjau 1 partikel ...
Kecepatan partikel mula2: v  v x iˆ  v y ˆj  v z kˆ
Kecepatan partikel setelah menumbuk dinding kanan
(asumsi: tidak ada tumbukan antar partikel):
v  v x iˆ  v y ˆj  v z kˆ
Perubahan momentum partikel:
p  m v   m v  2 mv y ˆj
Selang waktu partikel tsb dua kalimenumbuk dinding
2
kanan: t 
vy

Besarnya momentum yg diberikan partikel pada dinding


kanan tiap satuan waktu:
2 2
p 2 mv y mv y
 ˆj  ˆj
t 2 
Bagaimana denganN partikel ?
Besarnya momentum total yg diberikan N buah partikel
pada dinding kanan tiap satuan waktu:

p m 2
 v y1  v y2 2  ...  v yN
2
 ˆj
t 
Tekanan gas pada dinding kanan:

p m mN
P   v y1  v y 2  ...  v yN  
2 2 2 2
vy
A t
Tetapi 
Adan V

sehingga2
v  v x2  v y2  v z2 vx
2
 v y2  v z2
1
2
vy  v
2

3
1 Nm
P  v
2

3 V
Temperatur Gas Ideal
1 Nm
Dari persamaan P  v
2

3 V
dan persamaan gas ideal PV  nRT  Nk B T
dapat diperoleh hubungan atau
T 1 3 mv
2
kB
v
2
 3k B T m

sehingga

2 1 2  2
T   mv   EK
3k B 2  3k B

Energi kinetik translasi partikel gas


1 Nm 3 PV
P  v
2
Ek 
3 V 2 N

v
2
 v x2  v y2  v z2 PV N kT
PV
 vrms kT
2 2
v
N
Energi kinetik rata-rata molekul:
3

1
 Ek kT
2
Ek m vrms
2
1 1 N
2

2
P 2 m vrms
3 2 V
2 N Ek
P 
3 V
3k T
3 vrms 
Ek  kT m
2
M R
1 3 m  k 
 
2
Ek m vrms kT NA NA
2 2

3k T
 3RT
2
vrms
m vrms 
M
3P
vrms 
Pada suhu yang sama, untuk dua macam gas
kecepatannya dapat dinyatakan :

1 1
vrms1 : vrms 2  :
M1 M 2

Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpul

vrms1 : vrms 2  T1 : T2
Energi Dalam Gas Ideal
Dari hubungan terakhir di atas dapat dituliskan1  3
 mv   Nk B T
2
N
 2  2
yaitu energi kinetik gas, yg juga merupakan energi total
dan energi dalam gas

3 3
U  Nk B T  nRT
2 2
Perbandingan dengan eksperimen ?

Kapasitas kalor pada volume tetap:  U  3


CV    CV  nR
 T V 2
atau kapasitas kalor pd tekanan tetap: 5
CP  C V  nR CP  nR
2
Perbandingan CP dan CV adalah suatu konstanta:
CP 5
   1,67
CV 3
Bandingkan dengan hasil eksperimen ...

Persesuaian
dengan hasil
eksperimen hanya
terdapat pada gas
mulia monoatomik
saja !
Distribusi Maxwell
Fungsi distribusi kecepatan partikel dalam arah sb-x
bernilai vx
 mv x2
m
f v x   e
2 kB T

2 kBT

[f(v )dv adalah peluang bahwa sebuah partikel gas mempunyai


x x

kecepatan dengan komponen x bernilai antara v dan dv ] x x

Peluang bhw sebuah partikel mempunyai kecepatan dgn


komponen x bernilai antara vx dan dvx
komponen y bernilai antara vy dan dvy
komponen z bernilai antara vz dan dvz

f v x , v y , v z dv x dv y dv z  f  v x dv x f v y dv y f  v z dv z

; 3 2  mv 2
 m 
   e 2 kT
dv x dv y dv z v  2
vx  v y2  v z2
2 kBT 
Selanjutnya pindah ke koordinat bola:

3 2  mv 2
 m 
f  v, , dvd d    e
2 kB T 2
v sin dvd d
2 kBT 
(peluang bagi sebuah partikel mempunyai kecepatan yang
besarnya v dan v+dv, yang arahnya membuat sudut antara
+d thd sb-z, serta proyeksinya membuat sudut +d dgn
sb-x)
Akhirnya dapat diperoleh distribusi laju partikel:
3 2  mv 2
 m  Fungsi distribusi
f v  4   2
v e
2 kB T

2 kBT  laju Maxwell


Fungsi distribusi laju gas O2 pada
beberapa temperatur *)

*) Gambar diambil dari buku Halliday Resnick, FISIKA, edisi ketiga, jilid 1,
Penyimpangan nilaiCP danCV pada gas-
gas selain gas mulia monoatomik ?
Penyimpangan nilaiCV , CP dan pada gas-gas selain
gas monoatomik (tabel) disebabkan oleh kontribusi energi
kinetik rotasi dan vibrasi disamping energi kinetik translasi.

Contoh molekul diatomik (misalnya H2, O2, NaCl, dll.)

z

K
m1 m2

x
Kontribusi tambahan pada energi kinetik translasi
(thd sub-x, y dan z) diasosiasikan dengan energi
kinetik rotasi (thd sb-x dan z) dan energi kinetik
vibrasi (thd sb-y):
1 1
E rotasi  I x x  I z z
2 2

2 2
Ix = Iz : momen inersia thd sb x & z
1 1
E vibrasi  KK :
2
M 
Konstanta
2
“pegas”
2 2
M : Massa tereduksi m1 dan m2

Energi (kinetik) total gas diatomik:


E total  ( E translasi )  ( E rotasi )  ( E vibrasi )
 1   1   1  7
  3x k B T    2 x k B T    2 x k B T   kBT
 2   2   2  2
Asas Ekipartisi Energi

Asas Ekipartisi Energi: untuk tiap derajat kebebasan


yang energinya berbanding dengan kuadrat variabel
bebasnya, energi rata-ratanya
adalah 1/2kBT

Jadi untuk molekul gas diatomik:


7 7
U  Nk B T  nRT
2 2
CP
 U  7 9  
9
 1,29
Cv   ;  ; nR CP  C v  nR  nR CV 7
 T V 2 2

Dari tabel, hasil eksperimen utk gas diatomik,   1,40 !


Ketidaksesuaian dgn hasil eksperimen?

Pada kenyataannya, C gas diatomik bergantung


pada suhu!
Hasil eksperimen C dari gas H
Pada temperatur rendah
molekul diatomik (H2)
hanya bertranslasi saja;
pada temperatur kamar
molekul H2 bertranslasi
dan berotasi; pada
temperatur tinggi
molekul H2 bertranlasi,
translasi rotasi vibrasi berotasi dan bervibrasi.

*) Gambar diambil dari buku Halliday Resnick, FISIKA, edisi ketiga, jilid 1,
Hasil eksperimen dari suhu rotasi &
vibrasi beberapa gas diatomik
aguspurnomosite.blogspot.com

SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai