Anda di halaman 1dari 20

NILAI PANCASILA

DALAM PRAKTIK
PENYELENGGARAAN NEGARA

NAMA : Hana Tiara Sakti

ASAL SEKOLAH : SMP Negeri 115 Jakarta /

SMAS Labschool Kebayoran Photo 4x6

NISN / NIS : 0072039233

Eksplorasi Literasi

No Analisis / Kesimpulan
Materi Hasil Ekplorasi Literasi
. Penulis
1 Asal Mula Teori asal mula
Terjadinya
Negara Menurut Para Ahli : negara pada mulanya
melalaui konflik antara
Thomas Hobbes: Bahwa masyarakat mengadakan
kesepakatan untuk mendirikan suatu Negara. satu individu dengan
Vactum subjections dengan kesepakatan individu lainnya, karena
membentuk negara rakyat menyerahkan semua hal diakibatkan banyaknya
untuk diatur sepenuhnya oleh kekuasaan negara.
konflik yang timbul
John Locke; pacium unionis dan pactum
akhirnya dibentuklah
suhjeolionis, anggota masyarakat membentuk
(union) dahulu, anggota masyarakat mcnjadi kawula suatu perjanjian yang
(subjcctt ncgara. Ada hak asasi. dititipkan atau
diserahkan kepada wakil
JJ Rosseau; Du Contract social (1762)Ada
masyarakat atau lebih
“pactum unionis suatu perjanjian
tepatnya penguasa. Dari
membentuk negara tetapi tidak
perjanjian tersebut
menyerahkan hak masing-masing orang
terbenam satu cita – cita
tetapi memilih wakil-wakilnya
perdamaian yang diidam
– idamkan oleh manusia
b. Teori Pengalihan Hak
sehingga peraturan
Penyertiannya adalah hak yang diperoleh tersebut tumbuh dan
setelah pihak lain melepas hak atau berkembang menjadi
membiarkan berlakunya hak itu. Teori ini hukum, begitu pula
dengan wadah yang
daipat digunakan untuk mengkaji negara
menampung masyarakat
monarkhis dan Negara hasil revolusi
tersebut secara perlahan
berkembang dan
Contoh; Ibn Saud mendirikan Arab Saudi,
terbentuklah sebuah
Malaysia (Pengalihan hak dari Inggris
negara.
1957), Brunei, Bangladesh dari Pakistan,
Singapura,

c. Teori Penaklukan

Doktrin “kekuatan menimbulkan hak".


Pembuktian serta penggunaan kekuatan
berlaku sebagai dasar terbentuknya
negara.

d. Teori Organis -> Hakekat Negara ->Teori


Evolusi

Tokoh: George W. Hegel

Bahwa negara adalah suatu organisme


bermula dari pola kerjasama sederhana
meningkat ke dalam bentuk yang jelas yaitu
Negara.

e. Teori Ketuhanan (Thomas Aquinas)

Yahudi masuk ke Kanaan atas dasar


InjilJepang dengan kekaisaran sebagai
keturunan Dewa Matahari

f. Teori Metafisisi (idials) Imanuel Kant

g. Teori Alamiah

"Zoon politicoif'” bahwua pada dasarnya


manusia butuh negara

Terdapat beberapa teori yang


mengemukakan asal-usul negara yaitu teori
yang bersifat ketuhanan, teori yang didasari
kekuatan atau kekuasaan, teori perjanjian
masyarakat, dan teori hukum alam.

a. Teori Ketuhanan
Teori yang bersifat ketuhanan
merupakan teori tertua dalam kerangka
asal-usul negara. Teori ini merujuk pada
perjanjian terdahulu bahwa Tuhan
adalah sumber kekuatan negara.

b. Teori Kekuatan atau Kekuasaan

Teori kekuatan menyatakan bahwa negara


terbentuk sebagai salah satu akibat penaklukan
kaum lemah oleh kaum kuat. Teori kekuasaan
berbasis pada pikiran dasar manusia yang
bersifat agresif. Sifat yang membawa manusia
meronta terus-menerus untuk meraih
kekuasaan dengan menjajah kaum lemah. Sifat
agresif inilah yang membawa naluri manusia
bangkit dan membentuk institusi negara. Oleh
karena itu, kekuatan adalah dasar negara.

c. Teori Perjanjian Masyarakat

Teori perjanjian masyarakat menyatakan


bahwa terbentuknya negara dikarenakan
adanya perjanjian di mana semua
masyarakat mengikat diri dalam perjanjian
tersebut. Masyarakat mendirikan suatu
organisasi negara dengan tujuan agar
negara dapat melindungi dan menjamin
kelangsungan hidup mereka. Beberapa
filsuf Inggris dan Perancis yang menjadi
pencetus teori ini adalah Thomas Hobbes,
John Lock d. Teori Hukum Alam

Teori hukum alam menjelaskan


bahwa negara lahir karena adanya
kekuasaan alam yang berlaku di
setiap waktu dan tempat, serta
bersifat universal dan tidak berubah.
Beberapa filsuf yang menjadi tokoh
pemikir teori ini adalah Plato,
Aristoteles, Santo Agustinus, dan
Thomas Aquino.e, JJ Rousseau, dan
Montesquieu.

e. Teori Kedaulatan

Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan


kedaulatan, yaitu:

a. Teori kedaulatan negara, yaitu negara


memegang kekuasaantertinggi untuk
menciptakan hukum demi mengatur
kepentingan rakyat. Penganut teori ini
adalah Paul Laband dan Jellinek.
b. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum
memegang peranan tertinggi dan
kedudukannya lebih tinggi dari negara.
Penganut teori ini adalah Krabbe.

Sumber Literasi :

http://repository.uinbanten.ac.id/

https://nasional.kompas.com/read/
2022/04/26/02000081/teori-asal-usul-negara

https://www.merdeka.com/pendidikan/kata-para-ahli-
inilah-5-teori-pembentukan-negara.html

2 Unsur Menurut Para Ahli : Unsur terbentuknya negara


Terbentuknya terdiri dari rakyat, wilayah,
Nagara Berdasarkan Konvensi Montevideo
pemerintah yang berdaulat,
(Uruguay) tahun 1993, disepakati bahwa dan pengakuan dari negara
suatu negara harus memiliki unsur lain. Sekarang ini jumlah
negara yang diakui dunia ada
konstitutif dan unsur deklaratif. 195. Negara yang diakui
dunia ini memiliki bentuk
A. Unsur konstitutif adalah unsur yang wajib ada pemerintahan yang berbeda
ketika negara berdiri, meliputi : dengan negara lain.

1. Rakyat

Rakyat suatu negara adalah semua orang


yang secara nyata dalam suatu wilayah
negara, yang tunduk dan patuh terhadap
peraturan dalam negara tersebut.

2. Wilayah

Wilayah merupakan salah satu unsur


mutlak bagi suatu negara. Jika warga
negara merupakan dasar personal suatu
negara maka wilayah merupakan landasan
material atau landasan fisik negara

3. Pemerintahan yang Berdaulat

Kedaulatan (sovereignty) suatu negara


biasa dihubungkan dengan konsep
kekuasaan tertinggi atau konsep
kedaulatan

B. Unsur deklaratif berkaitan dengan pengakuan


negara yang satu terhadap negara yang lain, yang
memungkinkan terjadinya hubungan antar negara,
Pengakuan terbagi menjadi dua, yaitu :

- Pengakuan de facto, yaitu pengakuan


berdasarkan kenyataa yang ada atau fakta
yang sungguh-sungguh nyata tentang
berdirinya suatu negara. Pengakuan ini ada
yang bersifat tetap dan sementara.

- Pengakuan de jure, yaitu pengakuan


berdasarkan pernyataan resmi menurut
hukum internasional.

Sumber Literasi :
Jimly Asshiddiqie. 2010. Konstitusi dan
Konstitusionalisme. Jakarta : Sinar Grafika,
hlm 135

3 Teori Menurut Para Ahli :


Kedaulatan Mochtar Kusumaatmadja mengungkapkan Setiap negara pasti akan
bahwa kedaulatan adalah suatu sifat yang memilih teori kedaulatan yang
sesuai dengan karakteristik
pasti yang dimiliki oleh suatu negara,
dan ideologi dari negara itu
sehingga negara tersebut menjadi
sendiri. Setiap teori
berdaulat. kedaulatan selalu berfungsi
untuk mensejahterakan
Menurut Jean Bodin kedaulatan adalah masyarakat
kekusan tertinggi yang dihadapkan pada
rakyat dan Negara tanpa adanya pembatas
dari segala Undang-Undang. Adapun sifat
dari kedaulatan Negara menurut Jean
Bodin adalah sebagai berikut:

a. Tunggal, artinya dalam negara tidak ada


kekuasaan lainnya

b. Asli, bahwa kekuasaan tidak berasal dari


kekuasaan lain

c. Abadi, Negara Kedaulatan adalah


kekuasaan tertinggi

d. Tidak dapat dipecah, bahwa kedaulatan


Negara tidak dapat diserahkan kepada
perseorangan atau lembaga lainnya.

Macam-macam teori kedaulatan:

1. Teori Kedaulatan Tuhan


Jenis teori kedaulatan yang pertama adalah
teori kedaulatan Tuhan. Teori kedaulatan
Tuhan adalah teori yang menjelaskan
bahwa kekuasaan tertinggi di dalam
sebuah negara berasal dari Tuhan. Setiap
hal akan bersumber dari ajaran Tuhan yang
kemudian diberikan pada pemimpin
negara. Teori kedaulatan Tuhan ini mulai
berkembang di dunia pada abad ke-5
sampai abad ke-15. Beberapa negara yang
pernah menganut teori ini, seperti Jepang,
Ethiopia, dan lain-lain. Jepang pernah
menerapkan kedaulatan Tuhan ini pada
masa kepemimpinan Tenno Heika.
Sementara itu, negara Ethiopia pernah
menganut kedaulatan Tuhan pada masa
kepemimpunan Raja Haile Selassi.

2. Teori Kedaulatan Raja

Hal ini penting dilakukan oleh raja agar


warga negaranya sejahtera, sehingga
negara mampu berdiri dengan kuat dan
kokoh. Maka dari itu, Suatu negara yang
menganut kedaulatan raja ini sering
dikatakan sebagai sebagai negara monarki.

Meskipun sudah mulai ditinggalkan oleh


beberapa negara, seperti Perancis dan
Jerman pada masa pemerintahan Hitler,
tetapi saat ini masih ada beberapa negara
yang menggunakan kedaulatan raja ini
dalam sistem pemerintahannya. Adapun,
negara-negara yang masih menganut
kedaulatan raja, seperti negara Thailand,
Brunei Darussalam, dan lain-lain.Penemu
atau pelopor dari teori kedaulatan raja
adalah Niccolo Machiavelli. Adapun
beberapa tokoh yang menganut kedaulatan
raja, seperti F. Hegel, Jean Bodin, dan
Thomas Hobbes.

3. Teori Kedaulatan Rakyat

Jenis teori kedaulatan yang ketiga yaitu


teori kedaulatan rakyat. Teori kedaulatan
rakyat adalah sebuah teori yang
menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat. Meskipun
kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat, tetapi negara tersbut dipimpin oleh
seorang pemimpin negara dan yang
menjankan sistem pemerintahan diwakilkan
oleh wakil rakyat. Negara yang menganut
kedaulatan rakyat ini, setiap pemimpin
negara dan wakil rakyatnya akan dipilih
oleh rakyat. Negara-negara yang menganut
kedaulatan rakyat ini sering dikenal sebagai
negara demokrasi. Teori kedaulatan Rakyat
ini ditemukan oleh beberapa tokoh, seperti
Johannes Althusius, Moestesquieu, Jean
Jacques Rousseau, dan John Locke.

4. Teori Kedaulatan Negara

Jenis teori kedaulatan yang keempat yaitu teori


kedaulatan negara. Teori kedaulatan negara adalah
teori yang menjelaskan bahwa kekuasaan tertinggi
pada suatu negara berasal dari kedaulatan negara.
Menurut teori ini, negara mempunyai hak untuk
membuat suatu aturan hukum yang berfungsi untuk
menjaga keteraturan yang ada di dalam suatu
negara. Negara memiliki kedudukan tertinggi
daripada aturan hukum itu sendiri. Hal ini
dikarenakan hukum adalah sesuatu aturan yang
dibuat oleh negara. Para pemimpin yang
menggunakan teori kedaulatan negara saat
memimpin negaranya, biasanya ia merupakan
seorang diktator. Contohnya Hitler, Stain, dan Raja
Louis IV. Beberapa tokoh yang mengaunut teori
kedaulatan negara ini, seperti Paul Laband dan
George Jelinek.

5. Teori Kedaulatan Hukum

Jenis teori kedaulatan yang terakhir yaitu


teori kedaulatan hukum. Teori kedaulatan
hukum adalah teori yang menjelaskan
bahwa kekuasaan tertinggi pada suatu
negara ada di aturan hukum yang berlaku.
Dengan kata lain, pada negara yang
menganut kedaulatan hukum, maka hukum
itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu
landasan atau acuan dari kekuasaan dalam
negara.

Sumber Literasi :
Tunduk pada Negara Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn), Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
http://eprints.umm.ac.id/53701/37/BAB%20II.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/teori-kedaulatan/

4 Sistem Menurut Para Ahli : Sistem pemerintahan


Pemerintahan diartikan sebagai suatu
Sistem pemerintahan menurut 3 ahli:
tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen
a) Sistem pemerintahan menurut Hamid S
pemerintahan yang bekerja
Attamimi adalah sistem kerja pemerintahan saling bergantungan dan
yang dilakukan oleh presiden dalam memengaruhi dalam
mencapaian tujuan dan fungsi
hubungannya dengan sistem kerja fungsi
pemerintahan. Tujuan utama
lembaga-lembaga tinggi negara.
dibentuknya pemerintahan
adalah untuk menjaga suatu
b) Sistem pemerintahan menurut Haryanto
sistem ketertiban dimana
adalah pembagian tugas secara fungsional masyarakat bisa menjalani
di dalam organisasi kenegaraan yang kehidupannya secara wajar.
memiliki fungsi dan wewenang berbeda. Sistem Pemerintahan sangat
penting bagi setiap negara,
Akan tetapi, dalam sistem pemerintahan
karena apa pun sistem yang
tetap ada keterkaitan antara satu organ
digunakan, menjadi panduan
dengan organ negara yang lain. pemerintah dalam mengatur
semua yang berkaitan dengan
c) Menurut David Apter sistem pemerintah tersendiri.
pemerintahan adalah anggota yang
berperan dan bertanggung jawab untuk
mempertahankan semua kebudayaan yang
meliputi kenegaraan pemerintahannya.
Pendapat itu menekankan bahwa sistem
pemerintahan memiliki monopoli praktis
tentang kekuasaan paksa.

Terdapat 5 tipe dasar sistem pemerintahan.

1) Otoriter
 Di rezim otoriter, pemerintah
memiliki hak total kontrol
2) Demokratis
 Kepemerintahan yang didasarkan
oleh kedaulatan rakyat
 Contoh-contoh demokrasi adalah
sebagai berikut:
- Demokrasi Parlementer (ex: Inggris)
- Demokrasi Presidensial (ex: Amerika
Serikat)
- Demokrasi Langsung (ex:
Switzerland)
3) Monarki
 Di rezim monarki, satu keluarga
menjadi pemimpinnya. Dan jabatannya
diturunkan secara turun temurun.
 Contoh monarki:
- Monarki konstitusional (ex: Britania
Raya)
- Monarki absolut (ex: Brunei
Darussalam)
4) Oligarki
 Mirip dengan monarki, sebuah
oligarki menetapkan kekuasaan kepada
orang-orang yang dianggap sebagai orang
elit negaranya. Yang paling “mampu” untuk
memimpin.
 Contoh oligarki
- Autokrasi
- Plutokrasi
- Stratokrasi
- Theokrasi
5) Totaliter
 Kepemerintahan totaliter juga dapat
diartikan sebagai kediktatoran.
Pemimpinnya adalah sebuah diktator.
 Contoh kepemerintahan totaliter di
sejarah:
- Jerman pada masa Nazi
- Italia dalam masa fasisme
- Korea Utara

Sumber Literasi :
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/24/04000011/
pengertian-sistem-pemerintahan-menurut-ahli?page=all

https://bobo.grid.id/read/083237526/apa-saja-bentuk-
bentuk-pemerintahan-ini-penjelasan-lengkapnya?page=all

5 Pembagian Menurut Para Ahli :


Kekuasaan Pembagian kekuasaan secara
Konsep Pemisahan Kekuasaan (Separation of
horizontal yaitu pembagian
Powers)
kekuasaan menurut fungsi
Separation of power merupakan teori pemisahan lembaga-lembaga tertentu
kekuasaan yang dicetuskan oleh Montesquieu (1689 (legislatif, eksekutif dan
-1755), bahwa dalam suatu sistem pemisahan yudikatif), sedangkan
kekuasaan itu harus terpisah (separation), baik pembagian kekuasaan secara
mengenai fungsi (tugas) maupun mengenai alat vertikal merupakan
kelengkapan Negara. Ide yang dikemukakan oleh pembagian kekuasaan
Montesqiue ini merupakan kelanjutan dari gagasan menurut tingkatnya, yaitu
yang pernah dilontarkan oleh John locke dalam pembagian kekuasaan antara
Treaties On Civil Government (1690) yang juga beberapa tingkatan
memisahkan Negara pemerintahan.

Menurut Para Ahli :

Dalam Teori Van Vollenhoven cabang


kekuasaan negara tidak dipisahkan ke
dalam tiga kekuasaan melainkan ke dalam
empat cabang kekuasaan. Sehingga teori
pemisahan kekuasaan dari Van
Vollenhoven terkenal dengan teori catur
praja.

Dalam teori catur praja tersebut kekuasaan


negara dipisahkan ke dalam empat
kekuasaan, yaitu: pertama, kekuasaan
regeling. Dalam teori catur praja,
kekuasaan regeling dipersamakan dengan
kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk
membentuk peraturan perundang-
undangan. Kedua, kekuasaan bestuur.
Oleh Van Vollenhoven kekuasaan bestuur
dipersamakan dengan kekuasaan
eksekutif, yaitu kekuasaan menjalankan
pemerintahan. Ketiga, kekuasaan
rechtspraak. Kekuasaan rechtspraak dalam
teori catur praja dipersamakan dengan
kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk
menjalankan fungsi peradilan. Keempat,
kekuasaan politie. Kekuasaan politie dalam
pandangan Van Vollenhoven mempunyai
kekuasaan untuk menjalankan fungsi
mengatur dan menjaga ketertiban dan
keamanan masyarakat dan bernegara.

PEMBAGIAN KEKUASAAN DI INDONESIA

A. Pembagian kekuasaan secara horizontal

1) Kekuasaan eksekutif, yaitu


kekuasaan untuk menjalankan
undang-undang dan
penyelenggaraan pemerintahan.
Kekuasaan ini dipegang oleh
presiden sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 4 Ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945, yaitu “Presiden
Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar”

2) Kekuasaan legislatif, yaitu


kekuasaan untuk membentuk
undang-undang. Kekuasaan ini
dipegang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), dan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR)
sebagaimana ditegaskan di Pasal 22
D Ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
dan Pasal 3 Ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945.
3) Kekuasaan yudikatif, atau
kekuasaan kehakiman adalah
kekuasaan untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. Kekuasaan ini
dipegang oleh Mahkamah Agung
dan Mahkamah Konstitusi
sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 24 Ayat (2) UUD NRI 1945.

4) Kekuasaan eksaminatif atau


inspektif, yaitu kekuasaan
memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan
Pemeriksa Keungan sebagaimana
ditegaskan dalam PAsal 23E Ayat
(1) UUD NRI Tahun 1945.

5) Kekuasaan moneter, yaitu


kekuasaan menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur, dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, serta
memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan moneter ini dijalankan
oleh Bank Indonesia selaku bank
sentral sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 23D UUD NRI Tahun
1945.

B. Pembagian kekuasaan secara vertikal

Pembagian kekuasaan secara vertikal


merupakan pembagian kekuasaan
berdasarkan tingkatan pemerintahan. UUD
NRI Tahun 1945 Pasal 18 Ayat (1)
menyebutkan “Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang.”

Berdasarkan ketentuan dalam UUD NRI


Tahun 1945 tersebut, pembagian
kekuasaan secara vertikal di Indonesia
terjadi pada pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.

Sumber Literasi :

https://www.negarahukum.com/pemisahan-kekuasaan-
separation-of-power.html

http://repository.unissula.ac.id/8559/5/BAB
%20I_1.pdf

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Untuk SMA/MA Kelas X oleh Yuyus Kardiman, dkk.
6 Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Menurut Para Ahli :
Penyelenggaraan Pancasila sebagai dasar
Negara
Secara teoritis, Pancasila merupakan mengatur pemerintahan
falsafah negara (philosofische gronslag). negara dan dasar untuk
Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur
mengatur pemerintahan negara dan dasar penyelenggaraan negara
untuk mengatur penyelenggaraan negara. harus dapat dipakai
Ada lima prinsip sebagai philosofische dalam pembentukan
grondslag bagi Indonesia, yaitu peraturan perundang-
kebangsaan Indonesia, internasionalisme undangan. Dalam
atau peri-kemanusiaan, mufakat atau pembentukan peraturan
demokrasi, kesejahteraan sosial dan perundang-undangan,
ketuhanan yang berbudaya. Pancasila merupakan
landasan filosofis yaitu
pandangan hidup,
1. NILAI SILA KE-1: KETUHANAN YANG MAHA
ESA kesadaran dan cita-cita
hukum.
Sila pertama ini mengandung nilai bahwa
negara Indonesia adalah pengejawantahan
tujuan manusia sebagai mahluk Tuhan
Yang Maha Esa.

Tujuan tersebut meliputi penegakan nilai-


nilai kemanusian, menjadikan agama
sebagai basis untuk membangun persatuan
dan kedamaian, menghargai perbedaan
secara demokratis, dan berupaya
mensejahterakan kehidupan sesama.

Melansir dari bahan ajar Kemdikbud, nilai-


nilai penyelenggaraan sila pertama dalam
pemerintahan meliputi:

1) Pengakuan adanya kausa prima


yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk
agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk
beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai hukum yang
berlaku.
4) Atheisme dilarang hidup dan
berkembang di Indonesia.
5) Menjamin berkembang dan tumbuh
suburnya kehidupan beragama dan
toleransi antarumat dalam
beragama.
6) Negara memfasilitasi tumbuh
kembangnya agama dan iman
warga negara, serta menjadi
mediator ketika terjadi konflik antar
agama.

2. NILAI SILA KE-2: KEMANUSIAAN


YANG ADIL DAN BERADAB

Sila kedua memuat amanat bahwa seluruh


manusia diperlakukan sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang sama derajatnya,
sama hak dan kewajibannya, dan tanpa
membeda-bedakan agama, suku, ras, dan
golongan.

Berikut adalah nilai-nilai


penyelenggaraannya:

1) Menempatkan manusia sesuai


dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan
sebagai hak segala bangsa.
3) Mewujudkan keadilan dan
peradaban yang tidak lemah. Hal ini
berarti bahwa yang dituju
masyarakat Indonesia adalah
keadilan dan peradaban yang tidak
pasif, yaitu perlu pelurusan dan
penegakan hukum yang kuat jika
terjadi penyimpangan, karena
keadilan harus direalisasikan dalam
kehidupan bermasyarakat.

3. NILAI SILA KE-3: PERSATUAN


INDONESIA

Persatuan Indonesia mengandung


pengertian bersatunya bermacam-macam
corak yang beraneka ragam, mulai dari
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan keamanan menjadi satu kebulatan.

Nilai-nilai penyelenggaraan sila ketiga


dalam pemerintahan meliputi:

1) Nasionalisme
2) Cinta bangsa dan tanah air
3) Menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa
4) Menghilangkan penonjolan kekuatan
atau kekuasaan, keturunan dan
perbedaan warna kulit.
5) Menumbuhkan rasa senasib dan
sepenanggungan.

4.NILAI SILA KE-4 KERAKYATAN YANG


DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN

Sila ini memiliki arti bahwa bangsa


Indonesia menganut sistem demokrasi
yang menempatkan rakyat di posisi
tertinggi dalam hierarki kekuasaan. Berikut
adalah nilai-nilai penyelenggaraannya:

1) Hakikat sila ini adalah demokrasi.


Demokrasi dalam arti umum yaitu
pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
2) Permusyawaratan, artinya
mengusahakan putusan bersama
secara bulat, baru sesudah itu
diadakan tindakan bersama
3) Dalam melakukan putusan
diperlukan kejujuran bersama. Hal
yang perlu diingat bahwa keputusan
bersama dilakukan secara bulat
sebagai konsekuensi adanya
kejujuran bersama
4) Perbedaan secara umum demokrasi
di negara barat dan di negara
INodnesia, yaitu terletak pada
permusyawaratan rakyat

5.NILAI SILA KE-5 KEADILAN SOSIAL


BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Keadilan berlaku untuk semua masyarakat


Indonesia di segala bidang kehidupan.
Nilai-nilai penyelenggaraan sila kelima
dalam pemerintahan yaitu:

1) Kemakmuran yang merata bagi


seluruh rakyat dalam arti dinamis
dan berkelanjutan
2) Seluruh kekayaan alam dan
sebagainya dipergunakan bagi
kesejahteraan bersama menurut
potensi masing-masing

3. Melindungi yang lemah agar kelompok


warga masyarakat dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya

Sumber Literasi :
https://fh.umj.ac.id/internalisasi-nilai-nilai-pancasila-
dalam-pembentukan-peraturan-perundang-
undangan/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/nilai-nilai-
pancasila-dalam-penyelenggaraan-pemerintahan-
indonesia-1urOeth9B93/full

Ketentuan :

1. Bubuhkan photo ditempat yang sdh di siapkan


2. Sumber literasi Minimal 3 sumber dan tuliskan sumber kutipannya
3. Jenis Huruf : Arial, Font : 12, Space 1,5
4. Kumpulkan dalam bentuk pdf A4
5. Kumpulkan melalui PJ Mapel PPKn dalam satu g drive

Anda mungkin juga menyukai