Anda di halaman 1dari 23

Pengendalian

Risiko Operasional

Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya


Tujuan Pembelajaran :
POKOK BAHASAN :

1. Pengertian
2. Kategori Kejadian
3. Kerangka Identifikasi
4. RCSA (Risk Control Self Assessment)
1. PENGERTIAN

Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya ;


1. Proses internal
2. Kesalahan manusia
3. Kegagalan sistem, dan/atau adanya
4. Kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional bank

POJK No. 18/POJK.03/2016, Tgl. 16 Maret 2016, tentang Penerapan Manajemen


Risiko Bagi Bank Umum
semua kegiatan usaha yang melekat dalam
pelaksanaan suatu proses atau aktivitas
operasional
5
2. KATEGORI KEJADIAN

 Terkait kegagalan proses atau prosedur di bank


 Kejadian risiko proses internal diantaranya ;
a) Laporan tidak benar / tidak lengkap
b) Kesalahan transaksi
c) Kesalahan pemasaran
d) Dokumentasi tidak sesuai / tidak lengkap
e) Pengawasan lemah
Polisi menangkap pria berinisial ICN (39) atas dugaan pembobolan kartu
kredit bank pelat merah.
Dalam aksinya, pelaku berhasil membobol Rp 360 juta menggunakan KTP
palsu. Aksi ICN terendus polisi dan ditangkap di Margalaksana, Tasikmalaya,
Jawa Barat, pada 23 Agustus 2021.
"Pelaku sudah diamankan atas tindak pidana pembobolan kartu kredit dari
sebuah bank nasional. Dari hasil pemeriksaan awal, ICN meraup uang Rp 360
juta dari pembobolan kartu kredit itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/8/2021).
Pelaku melancarkan aksi kejahatannya bermula dari pembukaan aplikasi kartu
kredit di bank tersebut.
Saat melalukan apply kartu kredit, ia menggunakan data orang lain yaitu
Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dibelinya di sebuah situs.
2. KATEGORI KEJADIAN

 Terkait dengan karyawan bank


 Kejadian risiko manusia diantaranya ;
a) Fraud internal
b) Manajemen yang buruk
c) Training karyawan tidak memadai
d) Sengketa karyawan
e) Turn over tinggi
Kelalaian kasir (teller) pernah terjadi pada bank yaitu waktu
seorang nasabah melakukan transaksi pembayaran pajak. Kasir
(teller) menghitung jumlah nominal pajak sebesar Rp. 22.200.000
dan mengatakan kepada nasabah uang nasabah pas dan tepat
sebesar Rp. 22.200.000.
Ketika nasabah selesai bertransaksi dan meninggalkan bank,
kasir (teller) menyadari ternyata telah terjadi kesalahan
penghitungan uang dan terjadi selisih kurang Rp. 1.000.000. Saat
menyadari tersebut, Teller langsung menghubungi handphone
yang tersimpan di sistem bank, tetapi tidak aktif
2. KATEGORI KEJADIAN

 Terkait penggunaan teknologi dan sistem


 Kejadian risiko sistem diantaranya ;
a) Keamanan sistem (malware, virus)
b) Trial & error sistem / aplikasi
c) Kesalahan pemrograman
d) Kesalahan input data
e) Gangguan jaringan
Tabungan wartawan senior Ilham Bintang senilai AUS$ 25.263 dan Rp 16 juta atau
sekitar Rp 273,72 juta (asumsi kurs Rp 10.835 per dolar AS) dikuras pembobol pada
Januari 2020. Pembobolan dilakukan dengan cara SIM swap fraud. Pelaku
mengganti kartu SIM secara ilegal, lalu membobol rekening bank lewat aplikasi
mobile banking.
Sindikat berjumlah 8 orang akhirnya divonis bersalah dengan hukuman 2-4 tahun
penjara.
Ilham kemudian menggugat perdata PT Indosat Ooredoo Tbk. dan Bank
Commonwealth ganti rugi materiil dan immateriil senilai Rp 100 miliar di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat setelah proses mediasi gagal.
Senior Vice President Corporate Communications & Financial Inclusion Bank
Commonwealth Bayu Irawan pada medio Januari 2020 menyatakan pihaknya siap
membantu proses dan langkah yang diperlukan untuk mendapatkan penjelasan atas
kejadian tersebut. Sedangkan Indosat menyebutkan bakal menghormati dan
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. KATEGORI KEJADIAN

 Terkait dengan kejadian diluar kontrol bank secara langsung


 Bisa kejadian low impact /high impact
 Kejadian risiko eksternal diantaranya ;
a) Eksternal fraud
b) Kebakaran
c) Bencana alam
d) Gangguan listrik
Gedung Bank BNI Cabang Ternate, Provinsi Maluku Utara,
mengalami kebakaran, Kamis (30/5/2019) pukul 01.00 WIT dini hari.
Kebakaran tersebut menghanguskan seluruh isi gedung dan
bangunan kantor. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Menurut salah satu saksi mata, Safar Halim (34), kebakaran


tersebut terdeteksi setelah muncul asap tebal dari bagian
belakang gedung. Letak bangunan bank di Jalan Pahlawan
Revolusi, Ternate Tengah, yang ramai dengan warga yang hendak
berburu sahur membuat kebakaran itu cepat diketahui
Menekan potensi
kerugian akibat risiko
operasional sampai
pada level yang
direncanakan bank
(yang dapat
ditoleransi)
3. KERANGKA IDENTIFIKASI
4. RISK & CONTROL SELF ASSESSMENT (RCSA)

Pengelolaan manajemen risiko dengan mengidentifikasi


dan mengukur risiko operasional yang bersifat kualitatif
dengan menggunakan 2 dimensi ;
1) Dampak (impact)
2) Kemungkinan terjadi (likelihood)

Perangkat penilaian RCSA menggunakan daftar


pertanyaan untuk mengevaluasi ;
1) Tingkat risiko
2) Tingkat efektivitas kontrol
Mengidentifikasi dan mendeteksi sumber-sumber
risiko operasional yang berpotensi menjadi
penyebab penyimpangan / kegagalan dalam
menjalankan aktivitas fungsional
Dasar pengelompokan risiko operasional, yaitu 2 faktor ;
 Frekuensi  seberapa sering kejadian dapat terjadi
 Dampak  jumlah kerugian yang ditimbulkan
Pengelompokan :
 Low frequency / low impact
 Low frequency / high impat
 High frequensi / low impact
 High frequency / high impat
Fokus bank yaitu :
 Low frequency / high impat (LFHI)
 High frequensi/low impact (HFLI
17
terjadi ketika pegawai menyampaikan perhatiannya atas
aktivitas yang membahayakan atau illegal yang ditemui
dalam pekerjaanya
Whistle blowing memberikan peringatan dini terhadap masalah-
masalah seperti :
 Kecurangan karyawan
 Salah penjualan produk berakibat rugi finansial
 Menarik pembayaran sebagai imbalan layanan yang diberikan
Berikan penjelasan, mitigasi risiko seperti apa yang harus
dilakukan oleh bank dalam contoh kasus 1, 2 , 3 dan 4 ?

Anda mungkin juga menyukai