(Paper Gbe PT Medion Farma Jaya) - Wanda Suci Utami (74c)
(Paper Gbe PT Medion Farma Jaya) - Wanda Suci Utami (74c)
Dosen Pengampu : Jogiyanto Hartono M, Prof., Dr., MBA., Ak., CMA., CA.,
Oleh :
19/447661/PEK/24962
Reguler 74-C
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
i
III.2.1 Aspek Lingkungan Demografi .................................................... 14
ii
III.6.4 Implikasi Lingkungan Politik terhadap PT Medion Farma Jaya . 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 31
iii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Jogiyanto Hartono M, Prof., Dr., MBA., Ak., CMA., CA., selaku
dosen pengampu utama pada matakuliah General Business Environment
yang telah memberikan materi serta arahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Seluruh dosen pengampu lainnya pada matakuliah General Business
Environment yang telah memberikan materi serta arahan dalam penyusunan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membaca makalah penelitian ini.
iv
DAFTAR TABEL
Tabel I-1 Produk Domestik Bruto (PDB) pada Sub Sektor Peternakan ................. 3
Tabel I-2 Jumlah Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Kecil Menurut Badan
Hukum/ Usaha Tahun 2015-2018 ........................................................................... 4
Tabel I-3 Jumlah Perusahaan Peternakan Unggas Menurut Badan Hukum/ Usaha
Tahun 2015-2018 .................................................................................................... 4
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar I-2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2019
Salah satu obyek yang akan difokuskan dalam pembahasan ini adalah salah
satu sub sektor dari sektor pertanian, yaitu peternakan. Industri peternakan
merupakan salah satu industri yang memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Hal ini terbukti dengan pernyataan data yang terlampir pada artikel yang diterbitkan
oleh independensi.com , bahwa ternyata 70% dari populasi di Indonesia terlibat
dalam industri peternakan, pakan, dan perikanan. Bisnis di industri peternakan
tentunya akan berpengaruh pada industri lain yang mendukung berjalannya bisnis
tersebut, diantaranya industri farmasi obat hewan, vaksin, dan berbagai peralatan
pendukung. Jika bisnis di industri peternakan terus berkembang, maka tidak
menutup kemungkinan bagi pelaku industri ini untuk menembus pasar internasional
melalui aktivitas ekspor. Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita dalam artikel yang
diterbitkan oleh jpnn.com , bahwa perkembangan industri peternakan ini akan
berdampak pada peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto) pada sub sektor
peternakan khususnya dan merupakan salah satu target pembangunan dalam
pertanian untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun
2045.
2
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor
pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 4,26% pada triwulan IV-2019. Ini
menunjukkan adanya kenaikan dari tahun 2018 yang hanya sebesar 3,84%. Salah
satu penyebab kenaikan tersebut dikarenakan salah satu fenomena terkait dengan
peternakan yaitu adanya peningkatan permintaan daging ayam ras, telur ayam ras,
dan daging sapi. Berikut ini adalah tabel Produk Domestik Bruto (PDB) menurut
lapangan usaha pada sub sektor peternakan :
Tabel I-1 Produk Domestik Bruto (PDB) pada Sub Sektor Peternakan
Pada Tabel I-1 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari triwulan IV-2018 ke
triwulan IV-2019 yaitu 3,61% ke 7,93% dan jika dikumulatifkan per tahun
peningkatannya akan menjadi 4,61% ke 7,84%. Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan industri peternakan memiliki prospek yang baik. Peningkatan ini
terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan pangan, terutama
yang berasal dari hewan.
3
Tabel I-2 Jumlah Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan Kecil Menurut
Badan Hukum/ Usaha Tahun 2015-2018
Jika melihat dari data yang terdapat pada Tabel I-2 dan Tabel I-3, jumlah
perusahaan peternakan sempat mengalami peningkatan penurunan yang tidak
begitu drastis. Hal ini masih bisa dijadikan peluang bagi para pelaku bisnis di
bidang kesehatan hewan untuk mengembangkan bisnisnya beberapa tahun ke
depan. Persaingan antar pelaku bisnis di bidang kesehatan hewan (khususnya
hewan ternak) tentunya akan terjadi jika melihat jumlah perusahaan peternakan di
Indonesia yang memiliki peluang untuk bertambah. Selain itu, terdapat tantangan
yang harus dihadapi perusahaan akibat adanya perubahan dari faktor-faktor
lingkungan eksternal. Salah satu produsen yang memproduksi produk farmasi
untuk hewan ternak adalah PT Medion Farma Jaya. Perusahaan ini fokus dalam
pembuatan obat-obatan hewan ternak, seperti vaksin, vitamin, dan peralatan
4
unggas. Ketika menjalankan bisnisnya, PT Medion Farma Jaya perlu
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang disebabkan oleh pengaruh faktor-
faktor lingkungan eksternal serta implikasi yang akan diterima perusahaan. Hal ini
akan mendorong perusahaan untuk merancang strategi yang tepat dalam
menghadapi persaingan bisnis di bidang yang sama dan mempertahankan
keberlangsungan bisnisnya di masa yang akan datang.
5
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan perusahaan untuk melihat gambaran
lingkungan eksternal yang terdiri dari sembilan aspek yang akan
mempengaruhi jalannya bisnis. Pengaruh lingkungan eksternal tersebut
dapat membantu perusahaan dalam menganalisis peluang dan ancaman
untuk bisnisnya serta implikasi yang akan didapatkan oleh perusahaan. Hal
ini akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi bisnis sesuai
dengan keadaan lingkungan eksternalnya.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh penulis sebagai gambaran terkait
industri obat hewan dan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran di
masa yang akan datang apabila terlibat dalam industri tersebut.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi pihak lain sebagai referensi
tambahan apabila akan dilakukan penelitian selanjutnya.
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
7
Misi
8
1. Unggas
Produk yang disediakan untuk hewan jenis unggas diantaranya vaksin, obat-
obatan, premix, berbagai perlengkapan ternak, Meditech, dan Mediherba.
2. Hewan Besar (sapi, kuda, domba, dan kambing)
Produk yang disediakan untuk hewan jenis besar (sapi, kuda, domba, dan
kambing) diantaranya obat-obatan dan premix.
3. Babi
Produk yang disediakan untuk babi diantaranya obat-obatan dan premix.
4. Hewan Lainnya (kucing, anjing, dan lain-lain)
Produk yang disediakan untuk hewan lainnya seperti kucing atau anjing
diantaranya obat-obatan dan perlengkapan hewan.
9
BAB III
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL
(Sumber : Databoks.katadata.co.id)
10
memproyeksikan sebesar 5%, World Bank (Bank Dunia) memproyeksikan sebesar
5,1%, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan sebesar 5,1%, dan
Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan sebesar 5,2%. Hasil dari
proyeksi tersebut ternyata masih lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN
2020 yaitu sebesar 5,3%.
Akhir tahun 2019, dunia dihebohkan dengan munculnya wabah virus corona
yang berasal dari Wuhan, China. Seiring berjalannya waktu, penyebaran wabah
virus corona ini mengalami peningkatan yang terbilang cepat ke seluruh dunia. Hal
ini menyebabkan WHO harus mengumumkan bahwa wabah ini adalah sebuah
pandemi. WHO menyebutnya dengan istilah pandemi Covid-19. Pandemi ini
ternyata membawa dampak buruk terhadap beberapa sektor secara global, salah
satunya sektor ekonomi.
11
Gambar III-2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020-2021 (Setelah
Revisi)
(Sumber : Databoks.katadata.co.id)
12
III.1.2 Peluang Lingkungan Ekonomi
Melihat situasi lingkungan ekonomi secara global dan proyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 yang telah dipaparkan sebelumnya,
tampaknya terlihat penurunan akibat pandemi Covid-19. Namun, perusahaan bisa
mengambil peluang jika ditinjau kembali pada latar belakang terkait pertumbuhan
PDB triwulan pada tahun 2019 yaitu sebesar 4,97% dan salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah pertanian dan itu mengalami pertumbuhan sebesar 4,26%
dari 3,84%. Kenaikan tersebut dikarenakan salah satu fenomena terkait dengan
peternakan yaitu adanya peningkatan permintaan daging ayam ras, telur ayam ras,
dan daging sapi. Hal ini dapat diartikan bahwa PT Medion Farma Jaya dapat
meningkatkan pemasaran produknya kepada pelaku bisnis peternakan karena
permintaan akan bahan pangan pastinya akan meningkat dan masyarakat
menginginkan kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan mereka.
13
III.2 Lingkungan Demografi
III.2.1 Aspek Lingkungan Demografi
Berikut adalah grafik proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020
berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 dan Badan Pusat
Statistik (BPS) 2018 :
14
III.2.2 Peluang Lingkungan Demografi
Berdasarkan data pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun 2020 yang
dikelompokkan menurut provinsi cukup besar, maka PT Medion Farma Jaya bisa
mengambil peluang untuk bisnisnya. Proyeksi jumlah penduduk Indonesia bisa
dijadikan tolak ukur perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas pada produk
yang menyasar pelaku bisnis di industri peternakan. Pertumbuhan penduduk
tentunya akan diiringi dengan bertambahnya permintaan akan bahan pangan untuk
memenuhi kebutuhannya. Hal ini tentunya membuat para pelaku bisnis di industri
peternakan akan bersaing dalam menghasilkan kualitas hewan ternak yang baik.
Hewan ternak yang berkualitas baik tentunya akan menghasilkan produk yang baik
pula. Jika para peternak ingin mempunyai kualitas hewan ternak yang baik, maka
mereka harus menyuplai kebutuhan hewan ternak seperti pakan, vaksin, dan
vitamin yang berkualitas baik pula. Inilah yang menjadi alasan PT Medion Farma
Jaya bisa mengambil peluang dalam berinovasi untuk jangka panjang dan
menciptakan keunggulan kompetitif di pasar.
15
III.3 Lingkungan Hukum Domestik
III.3.1 Aspek Lingkungan Hukum Domestik
Menteri Pertanian telah menetapkan surat keputusan perihal syarat dan tata
cara pemberian izin usaha obat hewan pada tahun 1994. Salah satu isi surat
keputusan tersebut adalah badan usaha atau perorangan yang menjalankan
usahanya di bidang obat hewan wajib memiliki izin usaha dari Menteri Pertanian
(Pasal 3) yang wewenangnya akan dilimpahkan kepada Direktur Jenderal
Peternakan, Gubernur atau Kepala Daerah Tungkat I, dan Bupati atau
Walikotamadya atau Kepala Daerah Tingkat II. Selain itu, perusahaan yang akan
menjalankan bisnisnya di bidang industri obat-obatan hewan harus memenuhi
syarat sesuai dengan jenis badan usahanya, seperti produsen, importir, eksportir,
distributor, depo, dan toko obat hewan. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi
diantaranya adalah sarana atau peralatan untuk melakukan bisnis, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), dan tanda daftar perusahaan. Persyaratan lainnya telah tertera
pada surat keputusan di dalam Pasal 6 dan 7.
16
III.3.4 Implikasi Lingkungan Hukum Domestik terhadap PT Medion Farma
Jaya
Setelah melihat adanya peluang dan ancaman dari aspek lingkungan hukum
domestik, maka implikasi terhadap PT Medion Farma Jaya adalah perusahaan harus
bisa menjalankan bisnisnya sesuai aturan yang berlaku dan menyiapkan tim terbaik
untuk berkonsultasi terkait pengembangan bisnisnya. Surat keputusan yang telah
dibuat oleh Menteri Pertanian merupakan keputusan yang baik untuk mengatur
jalannya bisnis di bidang usaha obat hewan di Indonesia. Hal ini akan membuat
pelaku usaha di bidang tersebut memiliki standar yang baik dan bisa dipercaya oleh
target konsumen mereka.
17
III.4.3 Ancaman Lingkungan Hukum Internasional
Adanya isu perang dagang antara Amerika Serikat dan China ternyata bisa
juga menimbulkan ancaman bagi bisnis di Indonesia. Seiring berjalannya waktu,
tentunya akan muncul aturan baru yang lebih ketat, seperti adanya pembatasan
keluar masuknya barang dan dikenakan pajak yang mahal. Hal ini akan berimbas
aktivitas ekspor dan impor.
18
III.5.2 Peluang Lingkungan Pemerintahan
Adanya peraturan pemerintah yang mengatur persyaratan terkait obat
hewan, maka perusahaan bisa menjalankan bisnisnya dengan baik dan
mendapatkan pengawasan dalam praktik bisnisnya. Peranan pemerintah akan
membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dan memberi arahan untuk
bergerak maju. Hal ini dapat mencegah perusahaan melakukan aktivitas di luar
ketentuan yang berlaku, sehingga industri obat hewan terbebas dari isu yang kurang
baik.
19
adanya pilkada serentak, terdapat dinamika politik yang akan dibahas diantaranya
adalah pembahasan UU Pemilu, UU Pilkada, UU Parpol, dan UU Pemda.
20
negosiasi perlu didasari dengan pemahaman budaya suatu negara, sehingga dapat
terjalin komunikasi dan negosiasi yang baik. Maka dari itu, penting bagi pelaku
bisnis untuk mempelajari jenis-jenis pendekatan yang sesuai dengan konteks
budaya suatu negara.
21
bahan kimia berbahaya yang terus menerus dilepaskan ke lingkungan. Salah satu
dampaknya adalah pencemaran air yang berimbas pada menurunnya kualitas air
bersih. Selain itu, industri farmasi dapat menghasilkan limbah, baik itu berbentuk
limbah suara, udara, padat, dan cair yang dapat mengganggu ekosistem.
22
perusahaan yang kompeten dan memiliki kemampuan berinovasi untuk jangka
panjang. Hadirnya revolusi industri 4.0 telah berdampak pada industri farmasi
dalam meningkatkan jumlah produksi obat-obatan menggunakan teknologi yang
mengurangi campur tangan manusia. Hal ini diterapkan untuk meningkatkan
sterilisasi dalam proses produksi dikarenakan aspek utama yang diperhatikan oleh
industri farmasi adalah produk dengan mutu baik dan memenuhi standar.
23
III.9.2 Peluang Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi ini khususnya pada revolusi industri 4.0 ditandai
dengan adanya transformasi ke era digital. Hal ini tentunya akan memberi peluang
untuk berbagai industri salah satunya industri farmasi ini. Perusahaan akan lebih
mudah berinovasi dalam penemuan jenis obat baru didukung dengan fasilitas
laboratorium yang memadai serta tim riset dan pengembangan yang kompeten.
Selain itu, teknologi dapat meningkatkan tingkat kesterilan produk karena proses
produksi lebih banyak menggunakan mesin, sehingga campur tangan manusia
menjadi berkurang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan
produk. Pelayanan konsumen juga akan terkena dampak positif dengan adanya
perkembangan teknologi. Konsumen akan dimudahkan dengan adanya aplikasi
yang membantu mereka untuk berkomunikasi dengan perusahaan. Dengan
demikian, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya dan tetap menjaga
kepuasan konsumen.
24
Penemuan baru tersebut dapat diperoleh dengan melakukan riset dan biaya yang
dibutuhkan juga tidaklah murah. Selain itu, perusahaan harus tetap konsisten dalam
melakukan pengembangan kompetensi para tenaga kerja misalnya dengan
mengadakan pelatihan secara berkala atau seminar sesuai situasi saat ini. Hal ini
bertujuan agar perusahaan dapat mencetak tenaga kerja yang kompeten dan mampu
bersaing.
25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Penelitian ini menggambarkan pengaruh dari beberapa aspek lingkungan
eksternal terhadap bisnis yang dijalankan oleh PT Medion Farma Jaya. Kumpulan
aspek tersebut masing-masing memberikan peluang, ancaman, serta implikasinya
terhadap perusahaan yang nantinya akan berpengaruh pula pada strategi yang akan
diterapkan perusahaan dalam pengembangan bisnisnya. Kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah :
26
untuk penerapan dan pelatihan bagi karyawan untuk bisa beradaptasi
dengan teknologi baru. Maka dari itu, perusahaan harus mampu
menganalisis kondisi lingkungan eksternalnya secara berkala agar dapat
sigap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
3. Perusahaan akan menerima implikasi dari munculnya peluang dan ancaman
yang berasal dari masing-masing faktor lingkungan eksternal tersebut. PT
Medion Farma Jaya harus bisa lebih peka terhadap perubahan lingkungan
dari berbagai aspek. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat keadaan di tahun
lalu atau keadaan mendatang yang telah diproyeksikan oleh sumber
terpercaya, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang sesuai
untuk menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan
juga harus selalu taat terhadap aturan yang telah ditetapkan negara agar
bisnisnya bisa tetap bertahan dan terhindar dari konflik.
IV.2 Saran
Berdasarkan analisis faktor-faktor lingkungan eksternal pada kegiatan
bisnis di PT Medion Farma Jaya, maka terdapat beberapa saran yang diusulkan
untuk strategi pengembangan bisnisnya, diantaranya :
27
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2019. “Jumlah Perusahaan Peternakan Ternak Besar dan
Kecil Menurut Badan Hukum/Usaha, 2000-2018.” Badan Pusat Statistik,
14 Agustus. Diakses pada 25 Maret 2020.
https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/12/22/1086/jumlah-perusahaan-
peternakan-ternak-besar-dan-kecil-menurut-badan-hukum-usaha-2000---
2018.html.
Badan Pusat Statistik. 2020. “Berita Resmi Statistik.” Badan Pusat Statistik, 5
Februari. Diakses pada 25 Maret 2020.
https://www.bps.go.id/website/materi_ind/materiBrsInd-
20200205114932_.pdf.
28
Jayani, Dwi Hadya. 2020. “Moody’s Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia 2020
Jadi 4,8%.” Katadata, 10 Maret. Diakses pada 2 April 2020.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/03/10/moodys-pangkas-
proyeksi-ekonomi-indonesia-2020-jadi-48.
JPNN. 2019. “PDB Sektor Peternakan 2018 Mencapai Rp. 231,71 Triliun.” JPNN,
19 September. Diakses pada 25 Maret 2020.
https://www.jpnn.com/news/pdb-sektor-peternakan-2018-mencapai-rp-
23171-triliun.
Kusnandar, Viva Budy. 2020. “Inilah Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia 2020”.
Katadata, 2 Januari. Diakses pada 5 April 2020.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/02/inilah-proyeksi-
jumlah-penduduk-indonesia-2020.
Malik, Dusep, dan Eka Permadi. 2019. “2020, Kemendagri Prediksi Kondisi Politik
Indonesia Dinamis.” Vivanews, 31 Desember. Diakses pada 18 April 2020.
https://www.vivanews.com/berita/politik/27394-2020-kemendagri-
prediksi-kondisi-politik-indonesia-dinamis?medium=autonext.
Menteri Pertanian RI. 1994. “Syarat dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Obat
Hewan”. Diakses pada 12 April 2020.
http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/SK-324-94.pdf.
29
Peraturan Pemerintah RI. 1992. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
78 Tahun 1992 Tentang Obat Hewan.” Diakses pada 19 April 2020.
http://perundangan.pertanian.go.id/admin/p_pemerintah/PP-78-92.pdf.
30
LAMPIRAN
31
Hasil Turnitin
32
33
34
35
36
37