I. PENGERTIAN
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia.
Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
Istilah "narkotika" ada hubungannya dengan kata "narkan" (bahasa Yunani) yang berarti
menjadi kaku. Dalam dunia kedokteran dikenal juga istilah narkose atau narkosis yang
berarti dibiuskan. Obat narkose yaitu obat yang dipakai untuk pembiusan dalam
pembedahan.
Di dalam Undang-Undang RI. Nomor 22 Tahun 1997 tanggal 1 September 1997 tentang
Narkotika, menyatakan bahwa "Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan Ilmu Pengetahuan termasuk kepentingan Lembaga
Penelitian/PEndidikan saja, sedangkan pengadaaan impor/ekspor, peredaran dan
pemakaiannya diatur oleh Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan.
Akan tetapi kenyataannya zat-zat tersebut banyak yang datang dan masuk ke Indonesia
secara Ilegal sehingga menimbulkan permasalahan. Pedredaran zat terlarang secara gelap
itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya."
A. OPIOID (OPIAD)
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga
opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20
alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga
digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari
opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat
tetapi tidak didapatkan dari opium.
opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin
(diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).
a. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan
menyadap (menggores) buah yang hendak masak.
Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai
"Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada
permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman
dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang
menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu
kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering
disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman.
Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap,
antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing,
dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
b. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.
Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium
( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk
tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan
berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan
disuntikkan.
c. Heroin ( putaw )
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat
dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling
sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir -
akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip
dengan morfin menyebabkan orang menjadi
mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.
Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan
heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap
tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik
dan euforik-nya yang baik.
d. Codein
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu.
Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan
potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan
rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan
jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
e. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina.
Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan.
Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna.
f. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid
telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik
sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine
(Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine
(Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan
orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat
untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat
tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,
levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas
campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah
pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa
penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan
yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid :
putauw, etep, PT, putih.
Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu
( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian
opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat.
Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya:
euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor,
gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan ) yang
berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.
Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir.
Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau
pemberian antagonis narkotik.
Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga
dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin
menetap selama enam bulan atau lebih lama.
kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi,
menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur,
termasuk pipotermia dan hipertermia.
B. KOKAIN
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin
dan heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali.
Nama lain untuk Kokain : Snow, coke, girl, lady dan crack ( kokain dalam bentuk
yang paling murni dan bebas basa untuk mendapatkan efek yang lebih kuat ).
Pada penggunaan Kokain dosis tinggi gejala intoksikasi dapat terjadi, seperti agitasi
iritabilitas gangguan dalam pertimbangan perilaku seksual yang impulsif dan
kemungkinan berbahaya agresi peningkatan aktivitas psikomotor Takikardia
Hipertensi Midriasis .
Setelah menghentikan pemakaian Kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresi
pascaintoksikasi ( crash ) yang ditandai dengan disforia, anhedonia, kecemasan,
iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang agitasi.
Pada pemakaian kokain ringan sampai sedang, gejala putus Kokain menghilang
dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putus Kokain bisa berlangsung sampai
satu minggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai empat hari.
Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.
Orang yang mengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati sendiri
gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam
( Valium ).
C. KANABIS (GANJA)
Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari eksudat resin
yang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun yang disebut
hashish atau hash.
Nama yang umum untuk Kanabis adalah, marijuana, grass, pot, weed, tea, Mary Jane.
Nama lain untuk menggambarkan tipe Kanabis dalam berbagai kekuatan adalah
hemp, chasra, bhang, dagga, dinsemilla, ganja, cimenk.
Efek euforia dari kanabis telah dikenali. Efek medis yang potensial adalah sebagai
analgesik, antikonvulsan dan hipnotik. Belakangan ini juga telah berhasil digunakan
untuk mengobati mual sekunder yang disebabkan terapi kanker dan untuk
menstimulasi nafsu makan pada pasien dengan sindroma imunodefisiensi sindrom
(AIDS). Kanabis juga digunakan untuk pengobatan glaukoma. Kanabis mempunyai
efek aditif dengan efek alkohol, yang seringkali digunakan dalam kombinasi dengan
Kanabis.
PSIKOTROPIKA
Adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetris, bukan narkotika, yang bersifat atau
berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabjan
perubahankahas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan
serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat
kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan
ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik
maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.
Sebagaimana Narkotika, Psikotropika terbagi dalam empat golongan yaitu Psikotropika gol.
I, Psikotropika gol. II, Psyko Gol. III dan Psikotropik Gol IV. Psikotropika yang
sekarang sedang populer dan banyak disalahgunakan adalah psikotropika Gol I, diantaranya
yang dikenal dengan Ecstasi dan psikotropik Gol II yang dikenal dengan nama Shabu-
shabu.
A. ECSTASY
B. SHABU-SHABU
Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,
Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :
A. Depresant
yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat
(Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon,
Valium, Mandrak (MX).
B. Stimulant
yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya amphetamine,
MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan Ecstasi.
C. Hallusinogen
yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnya
licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Disamping itu Psikotropika
dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan
Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air
mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.
BAHAN BERBAHAYA
Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yabf
dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung
yang mempunyai sifat, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
Bahan berbahaya ini adalah zat adiktif yang bukan Narkotika dan Psikotropika atau Zat-zat
baru hasil olahan manusia yang menyebabkan kecanduan.
A. MINUMAN KERAS
Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa lebih
bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih
emosional ( sedih, senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke fungsi fisik -
motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi
motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami
hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.
Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang
serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang
alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga
efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan
kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih
besar.
B. NIKOTIN
Adalah obat yang bersifat adiktif, sama seperti Kokain dan Heroin. Bentuk nikotin
yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan
pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan dikunyah
(tembakau tanpa asap).
Tetapi pemaparan jangka panjang disertai dengan penurunan aliran darah serebral.
Berbeda dengan efek stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan
otot skeletal. Komponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat
kimia yang sangat toksik. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat mematikan, karena
paralisis ( kegagalan ) pernafasan
Volatile Solvent
Adalah zat adiktif dalam bentuk cair. Zat ini mudah
menguap. Penyalahgunaannya adalah dengan cara dihirup
melalui hidung. Cara penggunaan seperti ini disebut inhalasi.
Zat adiktif ini antara lain :
- Lem UHU
- Cairan PEncampur Tip Ex (Thinner)
- Aceton untuk pembersih warna kuku, Cat tembok
- Aica Aibon, Castol
- Premix
Inhalansia
Zat inhalan tersedia secara legal, tidak mahal dan mudah didapatkan. Oleh sebab itu
banyak dijtemukan digunakan oleh kalangan sosial ekonomi rendah. Contoh spesifik
dari inhalan adalah bensin, vernis, cairan pemantik api, lem, semen karet, cairan
pembersih, cat semprot, semir sepatu, cairan koreksi mesin tik ( tip-Ex ), perekat
kayu, bahan pembakarm aerosol, pengencer cat. Inhalan biasanya dilepaskan ke
dalam paru-paru dengan menggunakan suatu tabung.
Gambaran Klinis :
Dalam dosis awal yang kecil inhalan dapat menginhibisi dan menyebabkan perasaan
euforia, kegembiraan, dan sensasi mengambang yang menyenangkan. Gejala
psikologis lain pada dosis tinggi dapat merupa rasa ketakutan, ilusi sensorik,
halusinasi auditoris dan visual, dan distorsi ukuran tubuh. Gejala neurologis dapat
termasuk bicara yang tidak jelas (menggumam, penurunan kecepatan bicara, dan
ataksia ) . Penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan iritabilitas, labilitas
emosi dan gangguan ingatan. Sindroma putus inhalan tidak sering terjadi, Kalaupun
ada muncul dalam bentuk susah tidur, iritabilitas, kegugupan, berkeringat, mual,
muntah, takikardia, dan kadang-kadang disertai waham dan halusinasi.
D. ZAT DESAINER
ENIS NARKOBA
KAPAN TERSEKRESI
NAMA NAMA NAMA
KELOMPOK TERDETEKSI PADA URINE
NARKOBA LAIN FARMAKOLOGI
PADA URINE SEBAGAI
- Speed- Ectasy
- Dexedrine
- Ice - Eve
- Benzedrine 1-2
Amphetamlne - - Sabu- Amphetamine
- Desoxyne hari
Crystal sabu
- Methedrine
- Crank
STIMULAN
Sama dengan Sama dengan 1 - 2 Metamphatamine
Methamphetamine
Amphatamina Amphatamina hari Amphetamine
- Coke
1-3
Cocaine - Crack Cocaine Benzoytecgonine
hari
- Rock Cocaine
HALUSINOGE Cannabinoid - - Marinol -1-2 THC-Asam
N Manfuan Colombia joint : 2 - 3 karboksilat
hari
- Dirokok :
1 - 5 hari
- Perokok
moderate
a n (4kali/mg) :
- s/d hari
- Dope
Sinsemilla - Perokok senyawa
- Weed - Ganja berat : s/d glukoronid
- Hemp - Barang 10 hari
- Hash - Gele - Pengguna
kronis
(lebih dari 5
joint
sehari) : 14
s/d 18 hari
14 hari s/d
- Angel Dust 30 hari
Phecyclidine - PCP Phencyclidine pada Phencyclidine
- Crystal cyctone penggunaan
kronis
- Heroin - Percodan
- Smack- Opium - Morphine- Paracodin
Opiate - Tar - Putauw - Codaine - Lorphan 2 hari Opiate
- Tiger - Dilaudid - Vocodin
ANALGESIK - Oxycodone
NARKOTIK
- Dolophine
- Amidone - Methadone
Methadone 3 hari Methadone
- Fizzies - L - Polamidon
- Physeplone
- Amytal- Nembutal
- Short
- Butisol - Florinal
acting : 1
- Tuinal - Neodorm
- Barbs hari
- -
Barbiturate - Downers - Long Barbiturate
Luminal Immenoctal
- Tranos acting : 2
-
- Stadodorm - 3
Seconal
minggu
- Phenobarbital
- Dosis
DEPRESAN terapi : 3
-
SEDALIF, hari
- Alivan Rohypno
HIPNOTIK - Over
l
dosis
-
- Bennies - Halcion atau
Tranxene
Benzodiazepin - Rophies Benzodiazepine
- Librium - Valium
e (Rohypnol penggun s
-
) a kronis
Novopoxid - Vivol
(1 th
e
atau
- Remestan - Xanax
lebih : 4 -
- Restoril
6
minggu)
A. Lingkungan sosial
1. Motif ingin tahu
Di masa remaja, seseorang lazim mempunyai sifat selalu ingin tahu segala
sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak
negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan
mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan
berbahaya lainnya
2. Kesempatan
Kesibukan kedua orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-
masing, atau dampak perpecahan rumahtangga akibat broken home, serta
kurangnya kasih sayang merupakan celah kesempatan para remaja mencari
pelarian dengan cara menyalahgunakan narkotika, psykotropika maupun
minuman keras atau bahan/obat berbahaya.
B. Kepribadian
1. Rendah diri
Perasaan rendah diri di dalam pergaulan bermasyarakat, seperti di lingkungan
sekolah, tempat kerja, dan sebagainya sehingga tdk dapat mengatasi perasaan
itu, remaja berusaha untuk menutupi kekurangannya agar dapat menunjukan
eksistensi dirinya, melakukannya dengan cara menyalahgunakan narkotika,
psykotropika maupun minuman keras sehingga dapat merasakan memperoleh
apa-apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dsb.
2. Emosioanal
Kelabilan emosi remaja pada masa pubertas dapat mendorong remaja
melakukan kesalhan fatal. Pada masa -masa ini biasanya mereka ingin lepas
dari ikatan aturan-aturan yang di berlakukan oleh orang tuanya. Padahal disisi
lain masih ada ketergantungan sehingga hal itu berakibat timbulnya konflik
pribadi.
3. Mental
Lemahnya mental seorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatan dan
tindakan atau hal-hal yang negatif oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga
kesemua pengaruh negatif ini pada gilirannya menjurus kepada aktifitas
penyalahgunaan narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau obat
berbahaya tidak dapat mengimbangi perilaku dalam lingkunganya dan dirinya
merasa diasingkan .
AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Akibat yang ditimbulkan bagi para penyalahguna nakotika yang sudah acuet atau kecanduan,
antara lain :
1. Merusak susunan syaraf pusat atau merusak orang organ tubuh lainnya, seperti hati
dan ginjal serta menimbulkan penyakit lain dalam tubuh, seperti bintik- bintik merah
pada kulit seperti kudis. Hal ini berakibat melemahnya fisik , daya fikir dan
merosotnya moral yang cenderung melakukan perbuatan penyimpangan sosial dalam
masyarakat.
2. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan penggunaan narkotika akibat
ketergantungannya , Mereka dapat menghalalkan segala cara demi memperoleh
narkotika. Awalnya mengambil dan menjual barang-barang milik pribadi, kemudian
terus meningkat dengan mengambil barang-barang milik keluarganya dan kemudian
pada gilirannya melakukan tindak pidana baik berupa pencuriaaan, perampokan , dan
lain-lainnya sekedar untuk membeli narkotika.
Sebagai contoh psykotropika yang sedang populer dan banyak disalahgunakan pada akhir-
akhir ini adalah psykotropika golongon I, diantaranya yang dikenal dng nama Ecstasy dan
psykotropika golonga II yang dikenal dengan nama sabu-sabu.
Ecstasy merupakan pil yang mempunyai reaksi relatif cepat yaiitu sekitar 40 menit setelah
ditelan / dimakan efeknya akan terasa, yaitu pemakaianya terasa hangat, energik dan bahagia
fisik maupun mental.
1. Efek farmakologi
Efek farmakologi dari ecstasi tidak hanya bersifat stimulant tetapi juga mempunyai
sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalan-khayalan yang nikmat dan
menyenangkan. Secara rinci adalah:
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Meningkatkan kewaspadaan
c. Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu
d. Menimbulkan khayalan yang menyenangkan
e. Menurunkan emosi
2. Efek Samping
Efek Samping yang berlebihan antara lain:
a. Muntah dan mual
b. Gelisah
c. Sakit kepala
d. Nafsu makan berkurang
e. Denyut jantung berkurang
f. Timbul khayalan yang menakutkan
g. Kejang-kejang
3. Efek terhadap organ tubuh
Efek atas penggunaan ecstasi terhadap organ tubuh manusia yaitu dapat menimbilkan
ganguan pada otak jantung, ginjal, hati, kuluit dan kemaluan.
4. Efek-efek lainnya Setelah pengaruh ecstasi habis beberapa jam atau beberapa hari
tergantung dengan dosis pemakaiannya, maka penguna akan mengalami.
1. Farmakologi
Alkohol dalam air larut sebagai molekul2 kecil sehingga dengan cepat dan mudah
diserap melalui pencernaan kemudian disebarkan keseluruh jaringan dan cairan
tubuh. Pada jaringan otak kadar alkohol lebih banyak daripada yang mengalir ke
darah maupun urine sehingga dalam wakytu 30 menit pertama penyerapan mencapai
58% dan kemudian 88% dalam 60 menit pertama, selanjutnya 93% dalam 90 menit
pertama.
2. Gangguan kesehatan fisik
Meminum minuman beralkohol dalam jumlah banyak menimbulkan kerusakan hati,
jantung, pangkreas, lambung dan otot. Pada pemakain kronis minuman keras dapat
terjadi pengerasan hati peradangan pangkreas dan peradangan lambung.
Overdosis (OD) atau kelebihan dosis terjadi apabila tubuh mengabsorbsi obat lebih dari
ambang batas kemampuannya (lethal doses). Biasanya, hal ini terjadi akibat adanya proses
toleransi tubuh terhadap obat yang terjadi terus menerus, baik yang digunakan oleh para
pemula maupun para pemakai yang kronis. OD sering terjadi pada penggunaan NARKOBA
golongan narkotik bersamaan dengan alkohol dan obat tidur/anti depresan, misalnya
golongan barbiturat luminal, valium, xanax, mogadon/BK, dan lain-lain).
Ada beberapa gejala klinis yang dapat dilihat pada para pecandu yang mengalami
gejala over dosis, yakni:
1.
Penurunan kesadaran
2.
Frekuensi pernafasan kurang dari 12 kali per menit
3.
Pupil miosis
4.
Riwayat pemakaian morfin atau heroin mempunyai ciri yang khas yakni tanda
bekas jarum suntik
B. PENANGANAN OVER DOSIS
Umumnya, mekanisme penanganan overdosis pada para pecandu NARKOBA yang
dilakukan di rumah-rumah sakit atau klinik-klinik ketergantungan obat mempunyai
dasar terapi yang sama. Upaya yang dilakukan ialah melakukan monitoring tanda-
tanda vital dari tubuh manusia, yang meliputi:
1. Penanganan Kegawatan
a. Bebaskan jalan nafas
b. Berikan oksigen 100% sesuai kebutuhan
c. Pasang Infus Dextrose 5% emergensi NaCl 0,9% , atau cairan koloid
bila diperlukan
d. Bila diperlukan, pasang endotracheal tube
2. Pemberian Antidotum Nalokson.
Dewasa ini kita dapat menemukan banyak cara sebagai usaha penyembuhan bagi penderita
ketergantungan narkoba. Cara-cara tersebut beragam dari konsultasi pada psikolog atau
psikiater, panti Rehabilitasi, minum obat-obatan tertentu, dll.
Yang dimaksud dengan kesembuhan adalah keadaan di mana penderita benar-benar putus
hubungan dengan narkoba dan mengalami perubahan dalam kepribadian dan gaya
hidup.Agar penderita ketergantungan ini dapat melepaskan diri dari ketergantungannya, ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan treatment bagi penderita.
Keempat hal tersebut akan kita lihat satu per satu di bawah ini.
A. KEADAAN FISIK, PSIKOLOGIS DAN MASALAH-MASALAH SOSIAL
YANG DIHADAPI PENDERITA
Ketergantungan narkoba membawa dampak pada keadaan fisik, psikologis dan sosial
penderitanya. Oleh karena itulah treatment harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menjadi efektif dalam ketiga area tersebut, dengan penekanan pada hal-hal yang
dianggap buruk
Artinya, orang tua atau pendamping penderita harus dapat melihat keadaan penderita
& penyebab terjadinya penyalahgunaan obat. Bila keadaan fisiknya buruk, maka ia
harus mendapatkan perawatan detoksifikasi terlebih dahulu, setelah itu berlanjut ke
tahap yang selanjutnya
Kalau ternyata terdapat masalah pada kepribadian penderita, misalnya anak tidak
dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya, atau manajemen stres penderita
tidak baik, maka ia terlebih dahulu harus mendapatkan terapi dari psikolog untuk
mengatasi masalah-masalah pribadinya. Sedangkan jika masalah yang ia hadapi
tampak berasal dari lingkungannya, misalnya teman-teman yang kurang baik atau
hal-hal lain, masalah inilah yang harus dihadapi terlebih dahulu. Penderita bisa
dipindahkan sementara ke tempat lain yang jauh dari teman-teman tanpa perlu
rehabilitasi atau cara-cara penyembuhan lain.
Hal-hal ini amat penting diketahui agar penyembuhan penderita tepat mengenai
sasarannya. Bila masalah yang dihadapi sudah diketahui secara pasti, akan lebih
mudah diketahui metode penyembuhan yang paling sesuai.
B. TAHAP-TAHAP KETERGANTUNGAN
1. Tahap Eksperimen dan Sosial :
Pada tahap ini ada beberapa jenis treatment yang dapat digunakan, antara lain:
Outpatient Treatment. Karena pada tahap ini penderita baru mulai mencoba-
coba menggunakan narkoba atau memakainya pada kegiatan sosialisasi,
penderita tidak perlu diikutkan pada sejenis kegiatan rehabilitasi yang
memisahkannya dari dunia luar. Penyuluhan di sekolah dapat bermanfaat bagi
mereka yang masih mempunyai atensi pada guru atau guru BP di sekolah.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam outpatient treatment ini adalah
terapi individu dan keluarga. Pemberi terapi, tentu saja, haruslah seseorang
yang benar-benar ahli dalam bidang terapi seperti dokter, psikolog atau
psikiater yang mendalami masalah ketergantungan narkoba.
2. Tahap Instrumental
Pada saat penderita sudah mulai lebih jauh menggunakan narkoba, ada 3
treatment yang dapat dijadikan pertimbangan, treatment yang diberikan harus
sesuai dengan kondisi penderita pada saat itu. Bila keadaan lingkungan
keluarga dan sosialnya memungkinkan ( tidak membahayakan atau lebih
menjerumuskannya untuk menggunakan narkoba ). Berikut ini adalah
berbagai macam perawatan yang dapat diberikan kepada penderita yang
berada di tahap instrumental :
Pada tahap ini cara yang terbaik untuk seorang korban narkoba adalah
menjauhkan mereka dari lingkungannya Untuk penderita tahap pembiasaan,
short-term residential care masih dapat dilakukan. Short term residential care
ini biasanya memakan waktu sekitar 4-6 minggu. Pusat rehabilitasi short term
yang baik haruslah memiliki program-program yang terstruktur dan terlaksana
dengan baik. Dalam program tersebut juga harus dimasukkan pendidikan
mengenai narkoba baik kepada anak bina maupun keluarga. Terapi keluarga
dan anak bina juga sebaiknya dilaksanakan, begitu pula dengan pertemuan
atau program-program yang melibatkan masyarakat sekitarnya.
Aset pribadi yang dimiliki penderita ketergantungan sangat penting untuk diketahui.
Gunanya adalah untuk melihat kelebihan dan kekurangan penderita. Bila kekurangan
sudah diketahui, akan lebih mudah untuk melakukan terapi atau kegiatan pendukung
untuk lebih memperkuatnya. Sedangkan kelebihan perlu diketahui untuk membantu
anak bina menemukan bakat atau minatnya, yang dapat ia kembangkan setelah ia
keluar dari proses pengobatannya. Oleh karena itu sebaiknya penderita diberikan
Vocational Assesment.
Yang perlu dilihat sebagai aset pribadi, menurut Joseph Nowinski ( 1990 ) adalah:
1. Pendidikan
a. Kelebihan & kekurangan akademik
b. Potensi akademik yang dimiliki
c. Hal-hal yang perlu segera diberikan setelah anak menyelesaikan proses
pengobatannya
d. Minat pekerjaan
e. Keadaan intelektual atau bakat yang dimilikinya
2. Ketrampilan Sosial
a. Ketrampilan komunikasi
b. Kompetensi sosial (cara ia mendapat teman, hubungannya dengan
teman, penerimaan teman-temannya)
c. Rekreasi (kegiatan favorit, minat, dll)
d. Manajemen stres (kemampuan adaptasi dan mengatasi stres)
e. Self esteem
3. Keimanan
Keimanan adalah hal yang penting dalam masa penyembuhan karena di masa
penyembuhan diperlukan iman yang kuat untuk mengatasi tantangan-
tantangan yang akan dihadapi oleh penderita.
Keadaan keluarga juga merupakan hal yang amat penting dalam merencanakan terapi.
Nilai positif maupun negatif dalam keluarga tersebut perlu diketahui untuk
merancang jenis treatment yang paling tepat untuk penderita. Sama seperti halnya
aset pribadi, nilai positif keluarga dapat digunakan sebagai penunjang keberhasilan
penderita dalam melepaskan diri terhadap ketergantungan dari narkoba, sedangkan
nilai negatif keluarga harus diperbaiki sehingga keluarga tersebut dapat berfungsi
lebih efektif dalam membantu penderita, baik selama masa treatment maupun setelah
ia kembali ke rumah.
ISTILAH -ISTILAH NARKOBA
1 Sakaw : sakit karena lagi 26 BD : sebutan untuk bandar
`nagih` narkoba
2 Parno : paranoid karena 27 Junkies : sebutan untuk
ngedrungs pencandu
3 Relaps : kembali lagi ngedrugs 28 Bong : alat menggisap shabu
karena `rindu`
4 O-de : over dosis 29 PT : sebutan putauw
( heroin)
5 Ngupas atau nyabu : pakai shabu-shabu 30 Bedak\ etep : sebutan lain putauw /
putih heroin
6 Wakas : Ketagihan 31 Pakauw : pakai putauw
7 BT : Bad trip ( halusinasi 32 Pedauw / badai : teler / mabok
yang serem)
8 Ubas : shabu 33 Kartim : kertas timah
9 Afo : Alumunium foil 34 Bhironk : orang negeria /
pesuruh
10 Insul / spidol : alat suntik 35 Selinting : 1 batang rokok / gaja
11 Gauw : gram 36 Sperempi : 1/4 gram
12 Setangki : 1/2 gram 37 Giber : mabok / teler
/ginting /gonjes
13 Hawi/cimeng : ganja 38 Paket / pahe : pembelian heroin /
/rasta/ gele/ putauw dalam
jumlah terkecil
14 Inex : ecstasy 39 Amphet : amphetamin
15 Snip : pakai putauw lewat 40 Ngedarag : bakar putauw diatas
hidung ( dihisap) timah
16 Bokul : beli barang 41 Gepang : punya putauw /
heroin
17 Gitber : ginting berat / mabok 42 Spirdu : sepaket berdua
berat
18 Betrik : dicolong / nyolong 43 Koncian : simpanan barang
19 BB : barang bukti 44 Coke : kokain
20 Jokul : jual 45 Bokauw : bau
21 Kurus : kurang terus 46 Gantung : setengah mabok
22 BT/ snuk : pusing / buntu 47 Boat / boti : obat
23 Abes : salah tusuk urat / 48 KW : kualitas
bengak
24 Mupeng : muka pengen 49 Pyur : murni
25 Kipe/ nyipet/ : nyuntik / masukan obat 50 Teken : minum obat / pil /
ngecam ketubuh kapsul
A. TAHAP I: DETOKSIFIKASI
Detoksifikasi merupakan satu cara untuk menghilangkan racun-racun obat dari tubuh
si penderita kecanduan NARKOBA. Proses ini dapat dilakukan melalui cara-cara
berikut ini:
Pada tahap ini, biasanya kita melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan tes
penunjang yang lain untuk mendeteksi penyakit atau kelainan yang menyertai para
pecandu Narkoba. Contohnya, Hepatitis (B/C/D), AIDS, TBC, JAMUR, sexual
transmitted disease (Sifhilis, GO, dll).
Pengobatan rawat inap ini biasanya dilakukan selama 3 bulan sampai dengan 1 atau 2
tahun, sedangkan biaya per orang kurang lebih Rp3 juta sampai Rp8 juta per bulan.
Sebelum kembali ke masyarakat, para penderita yang baru sembuh akan ditampung di
sebuah lingkungan khusus (sektor swasta, jurnalis, kelompok agama, LSM, dll)
selama beberapa waktu tertentu sampai pasien siap secara mental dan rohani kembali
ke lingkungannya semula. Hal ini terjadi karena sebagian besar para penderita
umumnya putus sekolah dan tidak mempunyai kemampuan intelejensia yang
memadai. Akibatnya, banyak di antara mereka menjadi rendah diri setelah keluar dari
rumah rehabilitasi.
Lamanya proses aftercare dapat bervariasi, biasanya dilakukan antara 3 bulan sampai
1 tahun. Dari keempat tahap pengobatan, aftercare merupakan tahap yang terpenting
dan sangat menentukan untuk mencegah si penderita kembali ke lingkungannya yang
semula.
Anak2 muda memakai narkoba karena berbagai alasan. Mereka mungkin saja
ditawari narkoba oleh seorg teman, mungkin juga karena penasaran, terutama jika
mereka mempunyai teman yang menggunakan obat2 terlarang tersebut atau mungkin
juga mereka menjadi pengguna karena merasa tertekan.
Mereka mungkin juga memakai drugs karena ingin lari dari masalah yang mereka
hadapi, jadi sangatlah penting untuk mencari tahu apa masalah yang sedang dihadapi
oleh anak anda. Kadang2 masalah perkawinan antara orangtua, ketidakpedulian ortu,
ketegangan dengan keluarga atau ketidakmampuan sang anak dalam mengikuti
pelajaran di sekolah dapat saja menjadi pemicu sang anak menggunakan narkoba.
1. Bantu mereka untuk merasa senang atau puas akan diri mereka sendiri.
Ada beberapa tanda yang dapat memberikan petunjuk bahwa anak anda mungkin
memakai narkoba. Anda harus waspada pada perubahan yang tiba2 dalam perilaku
anak anda.
Tidak ada petunjuk yang cepat untuk mengetahui anak anda pemakai narkoba.
Beberapa gejala diatas mungkin saja normal karena penyesuaian sang anak untuk
bertumbuh. Jika anda ragu carilah pertolongan. Minta dokter keluarga anda atau
klinik terdekat untuk memeriksa anak anda supaya anda tahu penyakitnya atau
masalah fisik lainnya. Mulailah melakukan peran aktif dalam mencegah penggunaan
narkoba. Sasaran utamanya adalah supaya anak anda membangun pertahanan untuk
dapat menolak menggunakan narkoba.
a. Tetap tenang
b. Harus objektif
c. Bersikap mendukung dan sabar serta memahami ketika anda menunjukkan
bahaya penggunaan narkoba
d. Biasanya, pemakai narkoba adalah orang2 yang mengalami permasalahan
yang berat yang harus diselidiki dan diperlakukan seperti keluarga.
e. Tetapi lebih penting lagi, anda harus mencari bantuan dari kalangan
profesional untuk membantu mungkin dari dokter keluarga atau penasihat yng
berkualitas.
III. TIPS BERBICARA DENGAN ANAK ANDA
Komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak2 tidaklah selalu mudah. Kedua
belah pihak mempunyai gaya komunikasi yang berbeda dan tanggapan yang berbeda
pula didalam pembicaraan. Waktu dan suasana juga menentukan kesuksesan
komunikasi yang dicapai antara ortu and anak. Sayangnya, saat dan mood yang tepat
mungkin tidak selalu ada. Ortu seharusnya meluangkan waktu untuk berbicara
dengan anak mereka dalam suasana yang tenang dan tidak terburu2. Berikut adalah
tips2 yang dapat membantu :
1. Mendengarkan
a. Berilah perhatian
b. Jangan memotong pembicaraan
c. Jangan menyiapkan apa yang anda ingin katakan sementara anak anda
sedang berbicara
d. Berikanlah penilaian saat anak anda selesai bicara dan telah meminta
pendapat atau respon dari anda
2. Memperhatikan
a. Awasi ekspresi wajah anak anda dan gerak tubuh. Apakah anak anda tegang atau
gelisah - gugup, mengetukkan jarinya, memainkan kakinya atau memperhatikan jam? Atau
apakah anak anda terlihat tenang- tersenyum, melihat mata anda? Dengan membaca tanda2
tersebut akan membantu ortu untuk mengetahui perasaan sang anak.
b. Selama percakapan, perhatikanlah setiap perkataan anak anda -
majukan badan anda ke depan saat anda duduk, sentuhlah pundaknya
jika anda berjalan atau anggukkan kepala nada dan lakukan kontak
mata.
3. Menanggapi
a. "Saya sangat prihatin tentang�." Atau "Saya mengerti bahwa kadang2 sulit�."
Adalah cara yang lebih baik untuk menanggapi daripada memulai perkataan anda dengan "
Kamu harus�." , atau "Jika saya jadi kamu�..", atau ketika saya seumurmu, kami tidak�."
Berbicara untuk diri sendiri terdengar bijaksana dan tidak dianggap seperti menguliahi atau
tanggapan yang otomatis.
b. Jika anak anda memberitahukan sesuatu yang tidak ingin anda dengar,
jangan abaikan perkataannya.
c. Jangan berikan nasihat sebagai tanggapan dalam setiap perkataan anak
anda. Lebih baik mendengarkan secara seksama untuk mengetahui apa
yang dibicarakan dan coba untuk mengerti perasaan yang
sesungguhnya dibalik perkataannya.
d. Pastikan anda mengerti apa yang dimaksud anak anda. Ulangi hal2
yang perlu untuk dikonfirmasikan anak anda.
II. AJARKAN ANAK ANDA UNTUK BERKATA TIDAK PADA NARKOBA
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat anda latih dengan anak anda untuk
memudahkah anak anda untuk berkata tidak pada narkoba. Ajarkanlah kepada anak
anda untuk mengatakan :
1. Bertanyalah
Jika ada barang tak dikenal ditawarkan, tanyakan,"Apa ini?" dan "Darimana kamu dapatkan"
Jika ada pesta atau perkumpulan yang ingin dihadirinya tanyakan, "Siapa saja yang datang?",
"Dimana pestanya?" atau "Ada ortu yang hadir disana?"
2. Katakan TIDAK
a. Jangan membantah, jangan diskusi. Katakan TIDAK dan tunjukkan bahwa kamu
bersungguh2.
b. Berikan alasan. "Ada hal lain yang harus saya lakukan malam itu.",
"Pelatih bilang bahwa narkoba merusak permainan saya." Atau "Saya
tahu akibat narkoba bagi tubuh saya, tidak terima kasih." Adalah
beberapa contoh alasan yang dapat dikemukakan oleh anak2. Juga,
jangan lupa ada alasan yang lebih tua yaitu "Ortu saya pasti
membunuh saya".
3. Sarankanlah hal2 lain untuk dilakukan
Jika seorang teman menawarkan narkoba, katakan tidak lebih keras. Anjurkan untuk
melakukan hal lain - pergi nonto bioskop, main permainan, atau bekerjasama mengerjakan
proyek - tunjukkanlah bahwa narkoba dilarang dan bukan merupakan teman.
4. Pergi
Pergi. Jika semua langkah ini sudah diterapkan, pergilah dari situasi tersebut secepatnya.
Pulang ke rumah, pergi ke kelas, atau bergabunglah dengan grup lain atau bicaralah dengan
orang lain.
Karena berkomunikasi adalah cara terbaik untuk mencegah anaka-anak kita dalam
mengambil langkah yang salah. Dengan berkomunikasi kita termasuk harus mau
mendengar anak-anak kita, memahami rasa takut dan masalah mereka, mengetahui
siapa teman-teman mereka, dan juga kita harus selalu mendukung anak-anak kita
ketika mereka membutuhkan kita, dan juga tidak lupa, sebagai orang tua kita harus
menjelaskan mana yang benar dan yang salah dari segala tindakan yang mereka
perbuat.
Seseorang yang telah menjadi pecandu obat biustidak bisa berfungsi atau hidup
dengan normal . seseorang yang sudah ketergantungan obat tingkah lakunya akan
berubah dan dia akan mulai berkhayal atau berhalusinasi, tergantung seberapa
seringnya dia menggunakan obat itu. Ketergantungan obat artinya kita seperti tidak
bisa melakukan sesuatu sebelum menggunakan obat itu. Dan jika anak kita sudah
kecanduan obat itu, maka hidupnya tidak lebih seperti hidup di neraka. Hal ini akan
terjadi jika dia tidak mengkonsumsi obat itu-obatan itu. Ketergantungan obat secara
psikologi akan membangkitkan keinginan si pecandu untuk segera mendapatkan obat-
obatan itu. Dan hal ini akan semakin parah jika tubuhnya mulai bereaksi terhadap
obat itu dan dia akan membutuhkan lebih banyak supaya bisa mendapatkan efek yang
lebih tinggi. Dan resikonya adalah jika si anak sudah mencapai dosis yang lebih
tinggi, maka hal itu akan mengakibatkan kematian.
Hal termudah untuk menghilangkan kebiasaan menggunakan obat bius adalah dengan
tidak mulai mengkonsumsi obat itu sama sekali. Jika hal itu sudah mulai menjadi
keharusan, maka orang itu akan terus mengkonsumsinya selama hidupnya dan
nantinya akan sulit untuk di hentikan. Jika seseorang sudah mulai mengenal obat bius,
maka akibatnya orang itu akan terus bergantung pada obat-oabatan itu. Dalam hal ini
kita bisa mengekspresikannya seperti mencegah lebih baik daripada mengobati.
kejang-kejang
rasa mual
hidung dan mata yang selalu berair
kehilangan nafsu makan dan juga cairan tubuh.
b. Jika ketahuan mengeksport atau mengimport heroin sebanyak 15 gram/ lebih, maka ia
akan mendapat hukuman mati.
c. Jika seseorang ketahuan menjual atau memiliki heroin, akan
mendapatkan hukuman 10 tahun di penjara, atau di tuntut membayar
ganti rugi sebesar 20.000 dollar, atau orang bisa mendapatkan kedua
hukuman itu.
d. Jika orang itu terus melakukan pelanggaran, maka ia akan di hukum
maksimum 13 tahun di penjara dan di pukul dengan menggunakan
rotan sebanyak 12 kali.
2. Ganja
Penjelasan :
a. Ganja adalah obat bius yang bisa membuat si pemakai berhalusinasi
sehingga ia akan menjadi kecanduan.
b. Ganja akan mempengaruhi tingkah laku, penglihatan, dan pendengaran
si pemakai.
c. Efek-efeknya :
kehilangan konsentrasi
detak jantung lebih cepat
kehilangan keseimbangan
mudah panik
gelisah
depresi
bingung
berhalusinasi.
d. Ganja dikenal juga dengan sebutan marijuana, atau rumput.
e. Jika ketahuan mengeksport/ mengimport ganja sebanyak 500 gram, maka ia akan
mendapat hukuman mati.
f. Jika ketahuan memproduksi ganja sebanyak 200 gram, maka ia akan
mendapat hukuman mati.
g. Jika ketahuan mencoba mencampuri ganja dengan bahan narkoba
lainnya sebanyak 1 kilogram, maka ia akan mendapat hukuman mati.
h. Jika ketahuan memiliki atau bahkan mengkonsumsi ganja, maka ia
akan mendapat hukuman 10 tahun di penjara, di tambah harus
membayar denda sebesar 20.000 dollar.
3. Ekstasi
Penjelasan :
a. Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium
dalam bentuk tablet atau kapsul.
b. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih
dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya
dapat membuat tubuh kita untuk terus bergerak. Beberapa orang yang
mengkonsumsi ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak
minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.
c. Efek-efeknya :
hiperaktif
rasa haus yang sangat
sering pusing
gemetar
detak jantung yang cepat
rasa mual
kehilangan nafsu makan.
a. Amphetamine adalah obat bius yang dapat ditemukan dalam bentuk pil, kapsul,
ataupun bubuk.
b. Amphetamine adalah obat bius yang dapat menstimulasikan mood si
pemakai menjadi tinggi.
c. Methamphetamine atau yang dikenal dengan sebutan shabu-shabu,
jenis lain dari amphetamine, juga mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap syaraf.
d. Bagi si pemakai obat amphetamine, mereka secara mental sangat
tergantung pada obat itu.
e. Jika si pemakai menggunakan obat itu maka ia akan bertingkah laku
dengan kasar.
f. Efek-efeknya :
kehilangan berat badan
kelihatan seperti kurang tidur
tekanan darah tinggi
detak jantung yang berdegup cepat
mengalami rasa takut
pingsan karena terlalu lelah.
g. Jenis lain dari Amphetamine : Speed, Whizz, Billywhizz, Pep Pills,
Ice/ shabu-shabu.
a. Obat bius semacam ini di gunakan dengan cara di hirup dan biasanya yang di hirup
adalah semacam lem atau thinner.
b. Akibat mengkonsumsi menghirup lem atau thinner bisa mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan otot-otot tubuh, syaraf dan organ-
organ tubuh laiinya. Dan akibat lainnya juga mempengaruhi tulang.
Dan hasilnya bisa menyebabkan kematian yang tiba-tiba tanpa adanya
peringatan. Kematian yang tiba-tiba itu di akibatkan karena detak
jantung yang berdegup cepat sehingga terjadinya serangan jantung.
c. Efek-efeknya :
ingatannya mulai berkurang
kurang bisa berfikir
mudah mengalami pendarahan dan luka
mengalami kerusakan sistem syaraf utama, liver dan juga pada
lambung
sakit pada perut
sakit bila sedang buang air kecil
otot-otot bisa dengan cepat kram
sering batuk.
d. Penggunaan obat bius ini di kenal juga dengan mengirup lem.
Hukuman bagi orang yang terlibat dengan obat bius yang di hirup :
e. Jika ketahuan menjual atau menawarkan zat beracun yang untuk di pergunakan
sebagai obat bius, maka ia akan mendapatkan hukuman 2 tahun di penjara atau harus, di
tambah harus membayar denda sebesar 5.000 dollar.
f. Jika si pemakai menolak untuk menjalankan tes darah, maka ia akan
mendapatkan hukuman 3 bulan di penjara, di tambah harus membayar
denda sebesar 2.000 dollar.
7. Ketamine
Penjelasan :