Anda di halaman 1dari 28

NARKOTIKA

I. PENGERTIAN

Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia.

Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

Istilah "narkotika" ada hubungannya dengan kata "narkan" (bahasa Yunani) yang berarti
menjadi kaku. Dalam dunia kedokteran dikenal juga istilah narkose atau narkosis yang
berarti dibiuskan. Obat narkose yaitu obat yang dipakai untuk pembiusan dalam
pembedahan.

Di dalam Undang-Undang RI. Nomor 22 Tahun 1997 tanggal 1 September 1997 tentang
Narkotika, menyatakan bahwa "Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan Ilmu Pengetahuan termasuk kepentingan Lembaga
Penelitian/PEndidikan saja, sedangkan pengadaaan impor/ekspor, peredaran dan
pemakaiannya diatur oleh Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan.

Akan tetapi kenyataannya zat-zat tersebut banyak yang datang dan masuk ke Indonesia
secara Ilegal sehingga menimbulkan permasalahan. Pedredaran zat terlarang secara gelap
itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya."

Narkotika di bagi didalam 3 golongan :

A. Narko Golongan 1, (Alam) terdiri dari :


a. Tanaman Papaver Somniferum L.Kokain\kokaina Heroin
b. Morphine (Putaw)
c. Ganja
B. Narko Golongan 2 (Semi sintetis) : Alfasetilmetadol, Benzetidin, Betametadol.

C. Narko Golongan 3 (Sisntetis) : Asetildihidrokodenia.

II. JENIS-JENIS NARKOTIKA DAN EFEK YANG DITIMBULKAN

A. OPIOID (OPIAD)

Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga
opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20
alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga
digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari
opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat
tetapi tidak didapatkan dari opium.

opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin
(diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).

Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan adalah :

a. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan
menyadap (menggores) buah yang hendak masak.
Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai
"Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada
permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman
dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang
menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu
kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering
disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman.
Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap,
antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing,
dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
b. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.
Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium
( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk
tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan
berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan
disuntikkan.

c. Heroin ( putaw )
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat
dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling
sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir -
akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip
dengan morfin menyebabkan orang menjadi
mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.
Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan
heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap
tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik
dan euforik-nya yang baik.

d. Codein
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu.
Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan
potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan
rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan
jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

e. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina.
Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan.
Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna.

f. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam
pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid
telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik
sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine
(Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine
(Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan
orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat
untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat
tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine,
levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas
campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah
pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa
penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan
yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid :
putauw, etep, PT, putih.

Efek yang ditimbulkan :

Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan


pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko
terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan
penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual,
kematian karena overdosis.

Gejala Intoksikasi ( keracunan ) Opioid :

Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu
( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian
opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat.

Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya:
euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor,
gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan ) yang
berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.

Gejala Putus Obat :

Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir.
Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau
pemberian antagonis narkotik.

Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga
dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin
menetap selama enam bulan atau lebih lama.

Gejala putus obat dari ketergantungan opioid adalah :

kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi,
menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur,
termasuk pipotermia dan hipertermia.

Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid,


kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit
jantung.

Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan


opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama
sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua
gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor,
kelemahan, mual, dan muntah.

B. KOKAIN

Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan


dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain
merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar
Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan,
dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan efek stimulan.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga
membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin
dan heroin karena efek adiktif dan efek merugikannya telah dikenali.

Nama lain untuk Kokain : Snow, coke, girl, lady dan crack ( kokain dalam bentuk
yang paling murni dan bebas basa untuk mendapatkan efek yang lebih kuat ).

Efek yang ditimbulkan :

Kokain digunakan karena secara karakteristik menyebabkan elasi, euforia,


peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas mental dan fisik. Kokain
dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan kinerja pada beberapa tugas
kognitif.

Gejala Intoksikasi Kokain :

Pada penggunaan Kokain dosis tinggi gejala intoksikasi dapat terjadi, seperti agitasi
iritabilitas gangguan dalam pertimbangan perilaku seksual yang impulsif dan
kemungkinan berbahaya agresi peningkatan aktivitas psikomotor Takikardia
Hipertensi Midriasis .

Gejala Putus Zat :

Setelah menghentikan pemakaian Kokain atau setelah intoksikasi akut terjadi depresi
pascaintoksikasi ( crash ) yang ditandai dengan disforia, anhedonia, kecemasan,
iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, kadang-kadang agitasi.

Pada pemakaian kokain ringan sampai sedang, gejala putus Kokain menghilang
dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, gejala putus Kokain bisa berlangsung sampai
satu minggu, dan mencapai puncaknya pada dua sampai empat hari.

Gejala putus Kokain juga dapat disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.
Orang yang mengalami putus Kokain seringkali berusaha mengobati sendiri
gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau obat antiensietas seperti diazepam
( Valium ).

C. KANABIS (GANJA)

Kanabis adalah nama singkat untuk tanaman Cannabis


sativa. Semua bagian dari tanaman mengandung kanabioid
psikoaktif. Tanaman kanabis biasanya dipotong, dikeringkan,
dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut
joints.

Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari eksudat resin
yang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun yang disebut
hashish atau hash.

Nama populer untuk Kanabis :

Nama yang umum untuk Kanabis adalah, marijuana, grass, pot, weed, tea, Mary Jane.
Nama lain untuk menggambarkan tipe Kanabis dalam berbagai kekuatan adalah
hemp, chasra, bhang, dagga, dinsemilla, ganja, cimenk.

Efek yang ditimbulkan :

Efek euforia dari kanabis telah dikenali. Efek medis yang potensial adalah sebagai
analgesik, antikonvulsan dan hipnotik. Belakangan ini juga telah berhasil digunakan
untuk mengobati mual sekunder yang disebabkan terapi kanker dan untuk
menstimulasi nafsu makan pada pasien dengan sindroma imunodefisiensi sindrom
(AIDS). Kanabis juga digunakan untuk pengobatan glaukoma. Kanabis mempunyai
efek aditif dengan efek alkohol, yang seringkali digunakan dalam kombinasi dengan
Kanabis.

PSIKOTROPIKA

Adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetris, bukan narkotika, yang bersifat atau
berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabjan
perubahankahas pada aktivitas mental dan perilaku.

Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi,
gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan
serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat
kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan
ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik
maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

Sebagaimana Narkotika, Psikotropika terbagi dalam empat golongan yaitu Psikotropika gol.
I, Psikotropika gol. II, Psyko Gol. III dan Psikotropik Gol IV. Psikotropika yang
sekarang sedang populer dan banyak disalahgunakan adalah psikotropika Gol I, diantaranya
yang dikenal dengan Ecstasi dan psikotropik Gol II yang dikenal dengan nama Shabu-
shabu.

A. ECSTASY

Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-


Amphetamine (MDMA). Senyawa ini ditemukan dan mulai
dibuat di penghujung akhir abad lalu. Pada kurun waktu
tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami
kegagalan didalam percobaan penggunaan MDMA sebagai
serum kebenaran. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh
para dokter ahli jiwa. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum.
Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang.
Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering.
Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan
timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu
diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama.
Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal
dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik".
Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman
bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan
berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan
merasa sangat lelah dan tertekan.

B. SHABU-SHABU

Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan


dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil
sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain.
Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah
Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong
tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada
waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang
memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang
mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Sabu sering dikeluhkan sebagai
penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), menjadi sangat sensitif (mudah
tersinggung), terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi
visual. Masing-masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda.
Jika sedang banyak mempunyai persoalan / masalah dalam kehidupan, sebaiknya
narkotika jenis ini tidak dikonsumsi. Hal ini mungkin dapat dirumuskan sebagai
berikut: MASALAH + SABU = SANGAT BERBAHAYA. Selain itu, pengguna
Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam
satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga
merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak
lagi bertambah (The Law Of Diminishing Return). Beberapa pemakai mengatakan
Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu
makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan
berat badannya berkurang drastis selama memakai Sabu.

Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,
Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :

A. Depresant
yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat
(Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon,
Valium, Mandrak (MX).
B. Stimulant
yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya amphetamine,
MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan Ecstasi.

C. Hallusinogen
yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnya
licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Disamping itu Psikotropika
dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan
Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air
mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.

BAHAN BERBAHAYA

Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yabf
dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung
yang mempunyai sifat, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.

Bahan berbahaya ini adalah zat adiktif yang bukan Narkotika dan Psikotropika atau Zat-zat
baru hasil olahan manusia yang menyebabkan kecanduan.

Adapun yang termasuk Zat Adiktif ini antara lain :

A. MINUMAN KERAS

Adalah semua minuman yang mengandung Alkohol tetapi


bukan obat.

Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:


- Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
- Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
- Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%

Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang


terkandung di dalamnya :
- Bir,Green Sand 1% - 5%
- Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
- Whisky, Brandy 20% -55% .
Efek yang ditimbulkan : Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol
dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-
beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang
kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah
mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan.

Bila dikonsumsi lebih banyak lagi, akan muncul efek sebagai berikut : merasa lebih
bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih
emosional ( sedih, senang, marah secara berlebihan ) muncul akibat ke fungsi fisik -
motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi
motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami
hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.

Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya.


Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka
sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang
disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.

Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang
serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang
alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga
efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan
kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih
besar.

B. NIKOTIN

Adalah obat yang bersifat adiktif, sama seperti Kokain dan Heroin. Bentuk nikotin
yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan
pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan dikunyah
(tembakau tanpa asap).

Walaupun kampanye tentang bahaya merokok sudah menyebutkan betapa


berbahayanya merokok bagi kesehatan tetapi pada kenyataannya sampai saat ini
masih banyak orang yang terus merokok. Hal ini membuktikan bahwa sifat adiktif
dari nikotin adalah sangat kuat.

Efek yang ditimbulkan :


Secara perilaku, efek stimulasi dari nikotin menyebabkan peningkatan perhatian,
belajar, waktu reaksi, dan kemampuan untuk memecahkan maslah. Menghisap rokok
meningkatkan mood, menurunkan ketegangan dan menghilangkan perasaan depresif.
Pemaparan nikotin dalam jangka pendek meningkatkan aliran darah serebral tanpa
mengubah metabolisme oksigen serebtral.

Tetapi pemaparan jangka panjang disertai dengan penurunan aliran darah serebral.
Berbeda dengan efek stimulasinya pada sistem saraf pusat, bertindak sebagai relaksan
otot skeletal. Komponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin. Nikotin adalah zat
kimia yang sangat toksik. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat mematikan, karena
paralisis ( kegagalan ) pernafasan

C. VOLATILE SOLVENT atau INHALENSIA

Volatile Solvent
Adalah zat adiktif dalam bentuk cair. Zat ini mudah
menguap. Penyalahgunaannya adalah dengan cara dihirup
melalui hidung. Cara penggunaan seperti ini disebut inhalasi.
Zat adiktif ini antara lain :
- Lem UHU
- Cairan PEncampur Tip Ex (Thinner)
- Aceton untuk pembersih warna kuku, Cat tembok
- Aica Aibon, Castol
- Premix

Inhalansia
Zat inhalan tersedia secara legal, tidak mahal dan mudah didapatkan. Oleh sebab itu
banyak dijtemukan digunakan oleh kalangan sosial ekonomi rendah. Contoh spesifik
dari inhalan adalah bensin, vernis, cairan pemantik api, lem, semen karet, cairan
pembersih, cat semprot, semir sepatu, cairan koreksi mesin tik ( tip-Ex ), perekat
kayu, bahan pembakarm aerosol, pengencer cat. Inhalan biasanya dilepaskan ke
dalam paru-paru dengan menggunakan suatu tabung.

Gambaran Klinis :
Dalam dosis awal yang kecil inhalan dapat menginhibisi dan menyebabkan perasaan
euforia, kegembiraan, dan sensasi mengambang yang menyenangkan. Gejala
psikologis lain pada dosis tinggi dapat merupa rasa ketakutan, ilusi sensorik,
halusinasi auditoris dan visual, dan distorsi ukuran tubuh. Gejala neurologis dapat
termasuk bicara yang tidak jelas (menggumam, penurunan kecepatan bicara, dan
ataksia ) . Penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan iritabilitas, labilitas
emosi dan gangguan ingatan. Sindroma putus inhalan tidak sering terjadi, Kalaupun
ada muncul dalam bentuk susah tidur, iritabilitas, kegugupan, berkeringat, mual,
muntah, takikardia, dan kadang-kadang disertai waham dan halusinasi.

Efek yang merugikan :


Efek merugikan yang paling serius adalah kematian yang disebabkan karena depresi
pernafasan, aritmia jantung, asfiksiasi, aspirasi muntah atau kecelakaan atau cedera.
Penggunaan inhalan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati
dan ginjal yang ireversibel dan kerusakan otot yang permanen�.

D. ZAT DESAINER

Zat Desainer adalah zat-zat yang dibuat oleh ahli obat


jalanan. MEreka membuat obat-obat itu secara rahasia karena
dilarang oleh pemerintah. Obat-obat itu dibuat tanpa
memperhatikan kesehatan. Mereka hanya memikirkan uang
dan secara sengaja membiarkan para pembelinya kecanduan
dan menderita. Zat-zat ini banyak yang sudah beredar dengan
nama speed ball, Peace pills, crystal, angel dust rocket fuel
dan lain-lain.

ENIS NARKOBA

KAPAN TERSEKRESI
NAMA NAMA NAMA
KELOMPOK TERDETEKSI PADA URINE
NARKOBA LAIN FARMAKOLOGI
PADA URINE SEBAGAI
- Speed- Ectasy
- Dexedrine
- Ice - Eve
- Benzedrine 1-2
Amphetamlne - - Sabu- Amphetamine
- Desoxyne hari
Crystal sabu
- Methedrine
- Crank
STIMULAN
Sama dengan Sama dengan 1 - 2 Metamphatamine
Methamphetamine
Amphatamina Amphatamina hari Amphetamine
- Coke
1-3
Cocaine - Crack Cocaine Benzoytecgonine
hari
- Rock Cocaine
HALUSINOGE Cannabinoid - - Marinol -1-2 THC-Asam
N Manfuan Colombia joint : 2 - 3 karboksilat
hari
- Dirokok :
1 - 5 hari
- Perokok
moderate
a n (4kali/mg) :
- s/d   hari
- Dope
Sinsemilla - Perokok senyawa
- Weed - Ganja berat : s/d glukoronid
- Hemp - Barang 10 hari
- Hash - Gele - Pengguna
kronis
(lebih dari 5
joint
sehari) : 14
s/d 18   hari
14 hari s/d
- Angel Dust 30 hari
Phecyclidine - PCP Phencyclidine pada Phencyclidine
- Crystal cyctone penggunaan
kronis
- Heroin - Percodan
- Smack- Opium - Morphine- Paracodin
Opiate - Tar - Putauw - Codaine - Lorphan 2 hari Opiate
- Tiger - Dilaudid - Vocodin
ANALGESIK - Oxycodone
NARKOTIK
- Dolophine
- Amidone - Methadone
Methadone 3 hari Methadone
- Fizzies - L - Polamidon
- Physeplone
- Amytal- Nembutal
- Short
- Butisol - Florinal
acting : 1
- Tuinal - Neodorm
- Barbs hari
- -
Barbiturate - Downers - Long Barbiturate
Luminal Immenoctal
- Tranos acting : 2
-
- Stadodorm - 3
Seconal
minggu
- Phenobarbital
- Dosis
DEPRESAN terapi : 3
-
SEDALIF, hari
- Alivan Rohypno
HIPNOTIK - Over
l
dosis
-
- Bennies - Halcion atau
Tranxene
Benzodiazepin - Rophies   Benzodiazepine
- Librium - Valium
e (Rohypnol penggun s
-
) a kronis
Novopoxid - Vivol
  (1 th
e
atau
- Remestan - Xanax
lebih : 4 -
- Restoril
6
minggu)

:: Print This Document ::

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA,


PSYKOTROPIKA DAN BAHAN BERBAHAYA (MINUMAN KERAS)
Penyalahgunaan narkotika, psykotropika dan minuman keras pada umumnya disebabkan
karena zat-zat tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa kenikmatan,
kenyamanan, kesenangan dan ketenangan, walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan
secara semu.

Penyalahgunaan zat-zat ini disebabkan beberapa faktor, antara lain :

A. Lingkungan sosial
1. Motif ingin tahu
Di masa remaja, seseorang lazim mempunyai sifat selalu ingin tahu segala
sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak
negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu misalnya dengan
mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan
berbahaya lainnya

2. Kesempatan
Kesibukan kedua orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-
masing, atau dampak perpecahan rumahtangga akibat broken home, serta
kurangnya kasih sayang merupakan celah kesempatan para remaja mencari
pelarian dengan cara menyalahgunakan narkotika, psykotropika maupun
minuman keras atau bahan/obat berbahaya.

3. Sarana dan prasana


Ungkapan rasa kasih sayang orangtua terhadap putra-putrinya seperti
memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan, bisa jadi pemicu penyalah-
gunakan uang saku untuk membeli Narkotika untuk memuaskan segala
keingintahuan dirinya . Biasanya, para remaja mengawalinya dengan
merasakan minuman keras, Baru kemudian mencoba-coba narkotika dan obat
terlarang psykotrropika.

B. Kepribadian

1. Rendah diri
Perasaan rendah diri di dalam pergaulan bermasyarakat, seperti di lingkungan
sekolah, tempat kerja, dan sebagainya sehingga tdk dapat mengatasi perasaan
itu, remaja berusaha untuk menutupi kekurangannya agar dapat menunjukan
eksistensi dirinya, melakukannya dengan cara menyalahgunakan narkotika,
psykotropika maupun minuman keras sehingga dapat merasakan memperoleh
apa-apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dsb.

2. Emosioanal
Kelabilan emosi remaja pada masa pubertas dapat mendorong remaja
melakukan kesalhan fatal. Pada masa -masa ini biasanya mereka ingin lepas
dari ikatan aturan-aturan yang di berlakukan oleh orang tuanya. Padahal disisi
lain masih ada ketergantungan sehingga hal itu berakibat timbulnya konflik
pribadi.

Dalam upaya terlepas dari konfllik-pribadi itu, mereka mencari pelarian


dengan menyalahgunakan narkotika, psykotropika maupun minuman keras
atau obat berbahaya dengan tujuan berusaha untuk mengurangi keterangan
atau agar lebih berani menentang kehendak dan aturan yang diberikan oleh
orang tuanya.

3. Mental
Lemahnya mental seorang akan mudah untuk dipengaruhi perbuatan dan
tindakan atau hal-hal yang negatif oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga
kesemua pengaruh negatif ini pada gilirannya menjurus kepada aktifitas
penyalahgunaan narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau obat
berbahaya tidak dapat mengimbangi perilaku dalam lingkunganya dan dirinya
merasa diasingkan .
AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Akibat yang ditimbulkan bagi para penyalahguna nakotika yang sudah acuet atau kecanduan,
antara lain :

1. Merusak susunan syaraf pusat atau merusak orang organ tubuh lainnya, seperti hati
dan ginjal serta menimbulkan penyakit lain dalam tubuh, seperti bintik- bintik merah
pada kulit seperti kudis. Hal ini berakibat melemahnya fisik , daya fikir dan
merosotnya moral yang cenderung melakukan perbuatan penyimpangan sosial dalam
masyarakat.
2. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan penggunaan narkotika akibat
ketergantungannya , Mereka dapat menghalalkan segala cara demi memperoleh
narkotika. Awalnya mengambil dan menjual barang-barang milik pribadi, kemudian
terus meningkat dengan mengambil barang-barang milik keluarganya dan kemudian
pada gilirannya melakukan tindak pidana baik berupa pencuriaaan, perampokan , dan
lain-lainnya sekedar untuk membeli narkotika.

AKIBAT PENYALAHGUNAAN PSYKOTROPIKA

Psykotropika terbagi dalam empat golongan yaitu psykotropika golongan I, psykotropika


golongan II, psykotropika golongan III, psykotropika golongan IV.

Sebagai contoh psykotropika yang sedang populer dan banyak disalahgunakan pada akhir-
akhir ini adalah psykotropika golongon I, diantaranya yang dikenal dng nama Ecstasy dan
psykotropika golonga II yang dikenal dengan nama sabu-sabu.

Ecstasy merupakan pil yang mempunyai reaksi relatif cepat yaiitu sekitar 40 menit setelah
ditelan / dimakan efeknya akan terasa, yaitu pemakaianya terasa hangat, energik dan bahagia
fisik maupun mental.

Ketahanan reaksi ecstasy tergantung dari toleransi pemakaianya. Perasaan-perasaan energik


dan bahagia tersebut akan berakhir sekitar dua sampai empat jam. Sedangkan akibatnya
buruknya setelah efek tersebut berakhir akan berubah seperti keracunan, tubuh mengalami
kelelahan dan mulut terasa capai / kaku.

EFEK YANG DITIMBULKAN DENGAN MENGKONSUMSI PSIKITROPIKA

1. Efek farmakologi
Efek farmakologi dari ecstasi tidak hanya bersifat stimulant tetapi juga mempunyai
sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalan-khayalan yang nikmat dan
menyenangkan. Secara rinci adalah:
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Meningkatkan kewaspadaan
c. Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu
d. Menimbulkan khayalan yang menyenangkan
e. Menurunkan emosi

2. Efek Samping
Efek Samping yang berlebihan antara lain:
a. Muntah dan mual
b. Gelisah
c. Sakit kepala
d. Nafsu makan berkurang
e. Denyut jantung berkurang
f. Timbul khayalan yang menakutkan
g. Kejang-kejang
3. Efek terhadap organ tubuh
Efek atas penggunaan ecstasi terhadap organ tubuh manusia yaitu dapat menimbilkan
ganguan pada otak jantung, ginjal, hati, kuluit dan kemaluan.
4. Efek-efek lainnya Setelah pengaruh ecstasi habis beberapa jam atau beberapa hari
tergantung dengan dosis pemakaiannya, maka penguna akan mengalami.

a. Tidur berlama-lama dalam gelap


b. Depresi
c. Apatis
d. Kematian karena adanya payah jantung serta krisis hipertensi atau pendarahan
pada otak

AKIBAT PENYALAHGUNAAN BAHAN BERBAHAYA (MINUMAN KERAS)

1. Farmakologi
Alkohol dalam air larut sebagai molekul2 kecil sehingga dengan cepat dan mudah
diserap melalui pencernaan kemudian disebarkan keseluruh jaringan dan cairan
tubuh. Pada jaringan otak kadar alkohol lebih banyak daripada yang mengalir ke
darah maupun urine sehingga dalam wakytu 30 menit pertama penyerapan mencapai
58% dan kemudian 88% dalam 60 menit pertama, selanjutnya 93% dalam 90 menit
pertama.
2. Gangguan kesehatan fisik
Meminum minuman beralkohol dalam jumlah banyak menimbulkan kerusakan hati,
jantung, pangkreas, lambung dan otot. Pada pemakain kronis minuman keras dapat
terjadi pengerasan hati peradangan pangkreas dan peradangan lambung.

3. Gangguan kesehatan jiwa


Dalam jumlah yang berlebihan, alkohol dapat merusak secara permanen jaringan otak
sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan
belajar dan gangguan jiwa tertentu.

4. Gangguan terhadap kantibmas


Akibat minuman keras perasaan seseorang menjadi mudah tersinggung dan perhatian
terhadap lingkungan terganggu dan juga menekan pusat pengendalian diri sehingga
yang bersangkutan menjadi berani dan agresif. Pengendalian diri yang tidak
terkontrol tersebut menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma
dan sikap moral bahkan tidak sedikit yang melakukan tindak pidana atau kriminal.

NARKOBA DAN OVER DOSIS

Overdosis (OD) atau kelebihan dosis terjadi apabila tubuh mengabsorbsi obat lebih dari
ambang batas kemampuannya (lethal doses). Biasanya, hal ini terjadi akibat adanya proses
toleransi tubuh terhadap obat yang terjadi terus menerus, baik yang digunakan oleh para
pemula maupun para pemakai yang kronis. OD sering terjadi pada penggunaan NARKOBA
golongan narkotik bersamaan dengan alkohol dan obat tidur/anti depresan, misalnya
golongan barbiturat luminal, valium, xanax, mogadon/BK, dan lain-lain).

A. GEJALA KLINIS YANG TIMBUL AKIBAT OVER DOSIS

Ada beberapa gejala klinis yang dapat dilihat pada para pecandu yang mengalami
gejala over dosis, yakni:

1.
Penurunan kesadaran
2.
Frekuensi pernafasan kurang dari 12 kali per menit
3.
Pupil miosis
4.
Riwayat pemakaian morfin atau heroin mempunyai ciri yang khas yakni tanda
bekas jarum suntik
B. PENANGANAN OVER DOSIS
Umumnya, mekanisme penanganan overdosis pada para pecandu NARKOBA yang
dilakukan di rumah-rumah sakit atau klinik-klinik ketergantungan obat mempunyai
dasar terapi yang sama. Upaya yang dilakukan ialah melakukan monitoring tanda-
tanda vital dari tubuh manusia, yang meliputi:

1. Penanganan Kegawatan
a. Bebaskan jalan nafas
b. Berikan oksigen 100% sesuai kebutuhan
c. Pasang Infus Dextrose 5% emergensi NaCl 0,9% , atau cairan koloid
bila diperlukan
d. Bila diperlukan, pasang endotracheal tube
2. Pemberian Antidotum Nalokson.

a. Tanpa hipoventilasi: Dosis awal diberikan 0,4 mg intra vena.


b. Dengan hipoventilasi : Dosis awal diberikan 1-2 mg intra vena.
c. Bila tidak ada respon dalam 5 menit, berikan Nalokson 1-2 mg intra
vena sehingga timbul respon perbaikan kesadaran dan hilangnya
depresi pernapasan, dilatasi pupil, atau telah mencapai dosis maksimal
10 mg.
d. Bila tidak ada respon, lapor konsulen ke Tim Narkoba.
e. Efek Nalokson akan berkurang 20 - 40 menit setelah pemberian dan
pasien dapat jatuh dalam keadaan overdosis kembali, sehingga perlu
pemantauan ketat terhadap tanda-tanda penurunan kesadaran,
pernapasan, perubahan pada pupil, dan tanda vital yang lain selama 24
jam.
f. Untuk pencegahannya dapat diberikan drip Nalokson satu ampul
dalam 500 cc Dexstrose 5% atau NaCl 0,9% yang diberikan dalam
waktu 4 - 6 Jam.
g. Simpan sampel urin (untuk drug screen test dan urine rutin).
h. Lakukan foto torak untuk mengetahui ada atau tidaknya
gangguan/sekunder infeksi pada paru-paru.
i. Pertimbangkan pemasangan ETT (endotracheal tube) bila dalam
penanganan dengan pemberian Nalokson selama lebih dari 3 jam
masih terdapat depresi pernafasan, gangguan oksigenasi, dan
hipoventilasi menetap setelah pemberian Nalokson yang ke-2
j. Pasien dipuasakan selama 6 jam untuk menghindari aspirasi akibat
spasme pirolik (dianjurkan setiap IGD mempunyai persediaan 5 ampul
Nalokson untuk tindakan

PERAWATAN DAN PENGOBATAN UNTUK PENDERITA KETERGANTUNGAN


NARKOBA

Dewasa ini kita dapat menemukan banyak cara sebagai usaha penyembuhan bagi penderita
ketergantungan narkoba. Cara-cara tersebut beragam dari konsultasi pada psikolog atau
psikiater, panti Rehabilitasi, minum obat-obatan tertentu, dll.

Yang dimaksud dengan kesembuhan adalah keadaan di mana penderita benar-benar putus
hubungan dengan narkoba dan mengalami perubahan dalam kepribadian dan gaya
hidup.Agar penderita ketergantungan ini dapat melepaskan diri dari ketergantungannya, ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan treatment bagi penderita.

Hal-hal yang harus diperhatikan tersebut adalah:

A. Keadaan fisik, psikologis dan masalah-masalah sosial yang dihadapi penderita


B. Tahap-Tahap Ketergantungan
C. Aset pribadi yang dimiliki, seperti prestasi sekolah, sikap, sifat, emosi, riwayat
pekerjaan, dll.
D. Keadaan keluarga penderita.

Keempat hal tersebut akan kita lihat satu per satu di bawah ini.
A. KEADAAN FISIK, PSIKOLOGIS DAN MASALAH-MASALAH SOSIAL
YANG DIHADAPI PENDERITA

Ketergantungan narkoba membawa dampak pada keadaan fisik, psikologis dan sosial
penderitanya. Oleh karena itulah treatment harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menjadi efektif dalam ketiga area tersebut, dengan penekanan pada hal-hal yang
dianggap buruk

Artinya, orang tua atau pendamping penderita harus dapat melihat keadaan penderita
& penyebab terjadinya penyalahgunaan obat. Bila keadaan fisiknya buruk, maka ia
harus mendapatkan perawatan detoksifikasi terlebih dahulu, setelah itu berlanjut ke
tahap yang selanjutnya

Kalau ternyata terdapat masalah pada kepribadian penderita, misalnya anak tidak
dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya, atau manajemen stres penderita
tidak baik, maka ia terlebih dahulu harus mendapatkan terapi dari psikolog untuk
mengatasi masalah-masalah pribadinya. Sedangkan jika masalah yang ia hadapi
tampak berasal dari lingkungannya, misalnya teman-teman yang kurang baik atau
hal-hal lain, masalah inilah yang harus dihadapi terlebih dahulu. Penderita bisa
dipindahkan sementara ke tempat lain yang jauh dari teman-teman tanpa perlu
rehabilitasi atau cara-cara penyembuhan lain.

Hal-hal ini amat penting diketahui agar penyembuhan penderita tepat mengenai
sasarannya. Bila masalah yang dihadapi sudah diketahui secara pasti, akan lebih
mudah diketahui metode penyembuhan yang paling sesuai.

B. TAHAP-TAHAP KETERGANTUNGAN
1. Tahap Eksperimen dan Sosial :

Pada tahap ini ada beberapa jenis treatment yang dapat digunakan, antara lain:
Outpatient Treatment. Karena pada tahap ini penderita baru mulai mencoba-
coba menggunakan narkoba atau memakainya pada kegiatan sosialisasi,
penderita tidak perlu diikutkan pada sejenis kegiatan rehabilitasi yang
memisahkannya dari dunia luar. Penyuluhan di sekolah dapat bermanfaat bagi
mereka yang masih mempunyai atensi pada guru atau guru BP di sekolah.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam outpatient treatment ini adalah
terapi individu dan keluarga. Pemberi terapi, tentu saja, haruslah seseorang
yang benar-benar ahli dalam bidang terapi seperti dokter, psikolog atau
psikiater yang mendalami masalah ketergantungan narkoba.

2. Tahap Instrumental

Pada saat penderita sudah mulai lebih jauh menggunakan narkoba, ada 3
treatment yang dapat dijadikan pertimbangan, treatment yang diberikan harus
sesuai dengan kondisi penderita pada saat itu. Bila keadaan lingkungan
keluarga dan sosialnya memungkinkan ( tidak membahayakan atau lebih
menjerumuskannya untuk menggunakan narkoba ). Berikut ini adalah
berbagai macam perawatan yang dapat diberikan kepada penderita yang
berada di tahap instrumental :

a. After School Program


Pada program ini, penderita tetap dapat menjalankan kehidupannya
seperti biasa pada pagi hari ( sekolah, kuliah atau bekerja ). Kemudian
pada sore atau malam hari, terapi grup dilakukan. Terapi grup ini
biasanya berupa pertemuan dan pergi bersama-sama pada akhir
minggu. Sebagai tambahan, dapat dilakukan juga terapi individu dan
keluarga.
b. Partial Hospitalization
Pada partial hospitalization, seorang korban narkoba diperbolehkan
tinggal di rumah, tetapi setiap hari ia datang ke tempat rehabilitasi. Di
tempat ini, korban menghabiskan sekitar 8 jam sehari. Di sana ia dapat
sekolah atau mengerjakan hal-hal lain yang sudah terprogram dengan
baik. Biasanya pendidikan formal dan pengetahuan tentang narkoba
termasuk di dalamnya. Terapi-terapi juga dapat dilakukan pada waktu
ia berada di sana. Dukungan terpenting yang harus ia dapatkan selama
berada dalam program ini adalah dukungan terapi dan pendidikan
keluarga. Selama penderita ada dalam program ini, keluarga juga
mendapatkan pendidikan mengenai narkoba.
3. Tahap Pembiasaan dan Kompulsif

Pada tahap ini cara yang terbaik untuk seorang korban narkoba adalah
menjauhkan mereka dari lingkungannya Untuk penderita tahap pembiasaan,
short-term residential care masih dapat dilakukan. Short term residential care
ini biasanya memakan waktu sekitar 4-6 minggu. Pusat rehabilitasi short term
yang baik haruslah memiliki program-program yang terstruktur dan terlaksana
dengan baik. Dalam program tersebut juga harus dimasukkan pendidikan
mengenai narkoba baik kepada anak bina maupun keluarga. Terapi keluarga
dan anak bina juga sebaiknya dilaksanakan, begitu pula dengan pertemuan
atau program-program yang melibatkan masyarakat sekitarnya.

Untuk penderita ketergantungan tahap kompulsif, long term care lebih


disarankan. Program yang diberikan biasanya tidak jauh berbeda dari short
term care, hanya waktu yang dibutuhkan lebih lama, biasanya sekitar 6 bulan
sampai 1 tahun atau mungkin lebih.

Setelah seorang korban narkoba telah mengikuti program panti rehabilitasi,


ada sebuah program bernama Halfway House yang bisa diikuti. Halfway
house adalah suatu program transisi antara pusat rehabilitasi dan kembalinya
anak bina pada kehidupan dengan lingkungan keluarganya. Pada saat ini pula
mereka biasanya melakukan kegiatan-kegiatan atau terapi penunjang yang
dapat mereka ikuti setelah mereka benar-benar kembali ke rumah.Hal penting
yang harus diingat oleh orang tua atau pendamping anak bina adalah pusat
rehabilitasi baik short maupun long term tidak menjamin anak bina akan
langsung sembuh total begitu keluar dari pusat rehabilitasi tersebut. Anak bina
masih perlu mendapat bimbingan setelah keluar dari panti rehabilitasi dan
dukungan dari keluarga.

C. ASET PRIBADI YANG DIMILIKI KORBAN NARKOBA seperti prestasi


sekolah, sikap, sifat, emosi, riwayat pekerjaan, dll.

Aset pribadi yang dimiliki penderita ketergantungan sangat penting untuk diketahui.
Gunanya adalah untuk melihat kelebihan dan kekurangan penderita. Bila kekurangan
sudah diketahui, akan lebih mudah untuk melakukan terapi atau kegiatan pendukung
untuk lebih memperkuatnya. Sedangkan kelebihan perlu diketahui untuk membantu
anak bina menemukan bakat atau minatnya, yang dapat ia kembangkan setelah ia
keluar dari proses pengobatannya. Oleh karena itu sebaiknya penderita diberikan
Vocational Assesment.

Yang perlu dilihat sebagai aset pribadi, menurut Joseph Nowinski ( 1990 ) adalah:

1. Pendidikan
a. Kelebihan & kekurangan akademik
b. Potensi akademik yang dimiliki
c. Hal-hal yang perlu segera diberikan setelah anak menyelesaikan proses
pengobatannya
d. Minat pekerjaan
e. Keadaan intelektual atau bakat yang dimilikinya
2. Ketrampilan Sosial
a. Ketrampilan komunikasi
b. Kompetensi sosial (cara ia mendapat teman, hubungannya dengan
teman, penerimaan teman-temannya)
c. Rekreasi (kegiatan favorit, minat, dll)
d. Manajemen stres (kemampuan adaptasi dan mengatasi stres)
e. Self esteem
3. Keimanan
Keimanan adalah hal yang penting dalam masa penyembuhan karena di masa
penyembuhan diperlukan iman yang kuat untuk mengatasi tantangan-
tantangan yang akan dihadapi oleh penderita.

D. KEADAAN KELUARGA PENDERITA

Keadaan keluarga juga merupakan hal yang amat penting dalam merencanakan terapi.
Nilai positif maupun negatif dalam keluarga tersebut perlu diketahui untuk
merancang jenis treatment yang paling tepat untuk penderita. Sama seperti halnya
aset pribadi, nilai positif keluarga dapat digunakan sebagai penunjang keberhasilan
penderita dalam melepaskan diri terhadap ketergantungan dari narkoba, sedangkan
nilai negatif keluarga harus diperbaiki sehingga keluarga tersebut dapat berfungsi
lebih efektif dalam membantu penderita, baik selama masa treatment maupun setelah
ia kembali ke rumah.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah:

1. Penggunaan Narkoba Oleh Orang Tua atau Saudara Penderita


a. Siapa yang kira-kira juga terlibat narkoba dalam keluarga
b. Apa akibatnya bagi penderita
c. Jenis terapi apa yang kira-kira sesuai untuk keluarga ini
2. Kondisi Spiritual Keluarga

a. Kebersamaan dalam keluarga


b. Keimanan keluarga
c. Trauma dalam keluarga
3. Komunikasi

a. Seberapa sering / efektif komunikasi antara anak & orang tua


b. Keadaan komunikasi keluarga
c. Bisakah salah satu dari orang tua atau saudara penderita yang dapat
dijadikan model komunikasi efektif
d. Rencana perbaikan komunikasi
4. Keefektifan Orang Tua

a. Harapan orang tua (sesuai atau tidak dengan kemampuan anak)


b. Kepantasan orang tua untuk dijadikan contoh bagi anak-anaknya
c. Dukungan dan kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anaknya.

             
 
 
ISTILAH -ISTILAH NARKOBA
 
 
1 Sakaw : sakit karena lagi   26 BD : sebutan untuk bandar
`nagih` narkoba
2 Parno : paranoid karena   27 Junkies : sebutan untuk
ngedrungs pencandu
3 Relaps : kembali lagi ngedrugs   28 Bong : alat menggisap shabu
karena `rindu`
4 O-de : over dosis   29 PT : sebutan putauw
( heroin)
5 Ngupas atau nyabu : pakai shabu-shabu   30 Bedak\ etep : sebutan lain putauw /
putih heroin
6 Wakas : Ketagihan   31 Pakauw : pakai putauw
7 BT : Bad trip ( halusinasi   32 Pedauw / badai : teler / mabok
yang serem)
8 Ubas : shabu   33 Kartim : kertas timah
9 Afo : Alumunium foil   34 Bhironk : orang negeria /
pesuruh
10 Insul / spidol : alat suntik   35 Selinting : 1 batang rokok / gaja
11 Gauw : gram   36 Sperempi : 1/4 gram
12 Setangki : 1/2 gram   37 Giber : mabok / teler
/ginting /gonjes
13 Hawi/cimeng : ganja   38 Paket / pahe : pembelian heroin /
/rasta/ gele/ putauw dalam
  jumlah terkecil
14 Inex : ecstasy   39 Amphet : amphetamin
15 Snip : pakai putauw lewat   40 Ngedarag : bakar putauw diatas
hidung ( dihisap) timah
16 Bokul : beli barang   41 Gepang : punya putauw /
heroin
17 Gitber : ginting berat / mabok   42 Spirdu : sepaket berdua
berat
18 Betrik : dicolong / nyolong   43 Koncian : simpanan barang
19 BB : barang bukti   44 Coke : kokain
20 Jokul : jual   45 Bokauw : bau
21 Kurus : kurang terus   46 Gantung : setengah mabok
22 BT/ snuk : pusing / buntu   47 Boat / boti : obat
23 Abes : salah tusuk urat /   48 KW : kualitas
bengak
24 Mupeng : muka pengen   49 Pyur : murni
25 Kipe/ nyipet/ : nyuntik / masukan obat   50 Teken : minum obat / pil /
ngecam ketubuh kapsul
 
 
 

PENGOBATAN PADA RUMAH REHABILITASI

A. TAHAP I: DETOKSIFIKASI

Detoksifikasi merupakan satu cara untuk menghilangkan racun-racun obat dari tubuh
si penderita kecanduan NARKOBA. Proses ini dapat dilakukan melalui cara-cara
berikut ini:

1. Cold Turkey (abrupt withdrawal) yaitu proses penghentian pemakaian


Narkoba secara tiba-tiba tanpa disertai dengan substitusi antidotum.
2. Bertahap atau substitusi bertahap, misalnya dengan Kodein, Methadone, CPZ,
atau Clocaril yang dilakukan secara tapp off (bertaha) selama 1 - 2 minggu.
3. Rapid Detoxification: dilakukan dengan anestesi umum (6 - 12 jam).
4. Simtomatik: tergantung gejala yang dirasakan.
B. TAHAP II: DETEKSI SEKUNDER INFEKSI

Pada tahap ini, biasanya kita melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan tes
penunjang yang lain untuk mendeteksi penyakit atau kelainan yang menyertai para
pecandu Narkoba. Contohnya, Hepatitis (B/C/D), AIDS, TBC, JAMUR, sexual
transmitted disease (Sifhilis, GO, dll).

Jika dalam pemeriksaan ditemukan penyakit di atas, biasanya kita langsung


melakukan pengobatan medis sebelum pasien dikirim ke rumah rehabilitasi medis.
Hal ini perlu untuk mencegah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada
para penderita yang lain atau tenaga kesehatan.

C. TAHAP III: REHABILITASI


Prinsip perawatan di setiap rumah rehabilitasi medis yang ada di Indonesia sangat
beragam. Ada yang menekankan pengobatan hanya pada prinsip medis, ada pula yang
lebih menekankan pada prinsip rohani. Atau, prinsip pengobatan dengan cara
memadukan kedua pendekatan tersebut dalam komposisi yang seimbang.

Pengobatan rawat inap ini biasanya dilakukan selama 3 bulan sampai dengan 1 atau 2
tahun, sedangkan biaya per orang kurang lebih Rp3 juta sampai Rp8 juta per bulan.

D. TAHAP IV: PURNARAWAT (AFTERCARE)

Sebelum kembali ke masyarakat, para penderita yang baru sembuh akan ditampung di
sebuah lingkungan khusus (sektor swasta, jurnalis, kelompok agama, LSM, dll)
selama beberapa waktu tertentu sampai pasien siap secara mental dan rohani kembali
ke lingkungannya semula. Hal ini terjadi karena sebagian besar para penderita
umumnya putus sekolah dan tidak mempunyai kemampuan intelejensia yang
memadai. Akibatnya, banyak di antara mereka menjadi rendah diri setelah keluar dari
rumah rehabilitasi.

Lamanya proses aftercare dapat bervariasi, biasanya dilakukan antara 3 bulan sampai
1 tahun. Dari keempat tahap pengobatan, aftercare merupakan tahap yang terpenting
dan sangat menentukan untuk mencegah si penderita kembali ke lingkungannya yang
semula.

Sejujurnya, berdasarkan data statistik, tingkat keberhasilan dalam penanganan kasus


ketergantungan Narkoba secara medis tidak optimal (hanya 15-20%). Mengapa
demikian? Apakah pendekatan medis belum cukup mampu untuk mengatasi hal ini?
Mungkinkah ada alternatif lain yang bisa diterapkan di dalam prinsip pengobatan agar
hasilnya lebih optimal?

RUJUKAN LEMBAGA UNTUK MASALAH NARKOBA

No Nama Lembaga Alamat Telp./Fax/e-mail


01 RS. Ketergantungan Jl.RS. Fatmawati, Kompleks RS. 7655461, 7698240,
Fatmawati 7504009
Jakarta selatan
02 RS. Angkatan Laut Mintohardjo Jl. Bendungan Hilir 5703081, 5702036
Jakarta Pusat
03 RS Darmawangsa Jl. Darmawangsa Raya No.1, Blok 7394484
P-2
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
04 RS. Ongkomulyo Jl. Pulomas Barat VI 4723332
Jakarta Timur 13210
05 Bagian Psikiatri FKUI/ RSUPN- Jl. Salemba Raya no.6 330371, 330373
CM Jakarta Pusat
06 Bagian IGD dan bagian JL. Raden Saleh no.40 336019
Kerohanian R.S. PGI Cikini Jakarta 13210
07 Parmadisiwi Jl. MT. Haryono No.11 Cawang 8092713
Jakarta Timur
08 Yayasan Titian Respati Jl. Hang Lekir II No.16 7394762, 7394769
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
09 Yayasan Insan Pengasih Jl. Daksa IV No.69 7208216
Indonesia Jakarta Selatan
10 Sistim Prof. Dadang Hawari Tebet Mas Indah E-5, Jl. Tebet 8298885
Barat I
Jakarta Selatan
11 Yayasan Pelita Ilmu Jl. Kebon Baru IV No.16, Tebet 83795480, 8311577
Jakarta Selatan 12820
12 Lembaga Aksi Hidup Sehat Jl. Tebet Timur Dalam II C/9 8295294
Jakarta 12820
13 Wisma Adiksi Jl. Jati Indah I No.23, Pangkalan 7690455, 75404604
Jati -Pondok Labu
Jakarta 16514
14 Yayasan Kasih Mulya Ruko Pantai Indah Kapuk 5881103
Jl. Camar Indah I Blok DD No.10
15 Yayasan Tiara Darma Seta Jl. Albaido I No. 30, Lubang 8413117
Buaya
Jakarta 13810
16 Yayasan Gerbang Aksa Jl.H.Sangaji No.19, Jakarta 10130 6315544
17 BERSAMA Jl. Madiun No.34, Jakarta 10310 326330, 3924952
18 KerlipNAZA Jl. Tirtayasa Raya No.51, Jakarta 7248049
12160
19 Abdi Nusantara   (0411) 8544223
20 Bangun Mitra Sejati Jl. Suci No.25 Susukan Cipayung - 9236027, 8404159
Jaktim (fax)
21 Dian Aksa Jl. Paal Batu III No.1 Casablanca 8297579
Jaksel 12870
22 Dharma Kasih Ibu Jl. Villa Karina Komp. Cilember (0251) 252379
Jogjogan
Bogor, Jawa Barat
23 Doulos Jl. Kelapa Nias XI/15 Jaktim 8453548 (faks)
24 Drop In Centre Jl. Daksa IV No.69 Kebayoran 7227352
Baru Jaksel
25 Gerbang Aksa Jl. AM Sangaji No.19 Jakarta 632-6043 fax.
10130 6315544
26 Getsemani Jl. Raya Pekayon No.30 Bekasi 8218619, 8218621
Barat
27 Harapan Permata Hati Kita Jl. Dr Semeru 112, Bogor (0251)382052, (0251)
335875
28 Insan Pengasih Senayan Golf driving Range Jl. 5735416/18, 5735418
Pintu V (fax)
Gelora Senayan Jakarta Pusat
10270
29 Mitra Indonesia Jl. Kebon Kacang IX/78 Jakpus 3921608
30 Narcotic Ananymous Jl. Pekalongan I No. 18 Menteng  
Jakpus
31 Project Concern International Jl. Tirtayasa No.51 Kebayoran 7221136
Baru Jaksel
32 Pakta Jl. KH Mahmud III No.8 Perdatam 79195071, 79195071
Pancoran, Jaksel (fax)
33 Kasih Mulia Ruko Pantai Indah Kapuk Jl. 5881103, 58822755
Camar Indah I blok DD No.10 (fax)
34 PKBI DKI Jl. Rawa Selatan IV No.48 Johar 42880266, 4214748
Baru (fax)
35 Pondok Bina Kasih Jl. Jatinegara Timur II No.30C 8575935, 85905410
Jaktim
36 Rs. Mitra Keluarga Jl. Raya Jatinegara Timur II 2800888
Jatinegara 85-87 Jaktim
37 RSKO Jl. Rs. Fatmawati, Cilandak Jakarta7695461, 7698240
Selatan
38 Rs. Ongkomulyo Jl. Pulo Mas Barat VI Jaktim 4723332
39 Sarasvati Jl. Kedoya Duri Raya No.22 5801209
Kedoya Jakbar
40 Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat (0265) 445828
41 Spiritia Jl. Lauser No.3B Kebayoran Baru 7235236
42 The Futures Group Gedung Tifa Lt.2 Jl. Kuningan 5200596, 5221324
Barat No.26 Jakarta Selatan (fax)
43 World Health Organization UN Building Jl. MH Thamrin 4255334, 4264622
No.14 Jakarta 10350 (fax)

APA YANG MENYEBABKAN ANAK-ANAK MUDA LARI KE DRUGS ?

I. BAGAIMANA MENGATASINYA SEBELUM TERLAMBAT

Anak2 muda memakai narkoba karena berbagai alasan. Mereka mungkin saja
ditawari narkoba oleh seorg teman, mungkin juga karena penasaran, terutama jika
mereka mempunyai teman yang menggunakan obat2 terlarang tersebut atau mungkin
juga mereka menjadi pengguna karena merasa tertekan.

Mereka mungkin juga memakai drugs karena ingin lari dari masalah yang mereka
hadapi, jadi sangatlah penting untuk mencari tahu apa masalah yang sedang dihadapi
oleh anak anda. Kadang2 masalah perkawinan antara orangtua, ketidakpedulian ortu,
ketegangan dengan keluarga atau ketidakmampuan sang anak dalam mengikuti
pelajaran di sekolah dapat saja menjadi pemicu sang anak menggunakan narkoba.

A. Pemicu lain yang menyebabkan anak2 mengkonsumsi narkoba adalah :


1. Keinginan untuk bersenang2
2. Ingin diterima dalam lingkungan sosial
3. Lari dari kebosanan atau kenyataan hidup yang pahit
4. Kepercayaan yang salah bahwa pemakaian obat2an secara jarang tidak
dapat menyebabkan ketergantungan.
B. Rangkulah anak anda sebelum narkoba merangkul anak anda.

1. Bantu mereka untuk merasa senang atau puas akan diri mereka sendiri.

Anak2 sering memakai narkoba untuk mendapatkan rasa "enak" dan


rasa senang akan diri mereka. Mereka merasa hidup and percaya diri
tetapi sayangnya, hal ini hanya terjadi sementara dan sering mengarah
pada ketergantungan yang berkepanjangan atau kematian.

Untuk meningkatkan rasa percaya diri anak anda cobalah beberapa


hal berikut ini :

a. Berilah pujian dan dorongan, tunjukkanlah penghargaan anda


lewat kata2 seperti "Terimakasih sudah menolong, kamu
benar2 sudah mencoba", dll.
b. Tunjukkanlah kasih sayang - pelukan, rangkulan, dan sentuhan.
Jangan menganggap anak anda tahu berapa besar cinta anda
padanya. Cintai anak-anak anda tanpa syarat. Ciptakan
lingkungan yang menerima jika perlu, koreksi diri anda, bukan
anak anda. Jangan memarahinya di depan umum.

c. Habiskan waktu bersama-sama. Membaca, berbicara dan


nikmatilah aktivitas yang dilakukan bersama- sama. Hindari
menggunakan TV sebagai baby sitter anak anda.

d. Berikanlah anak anda tanggung jawab. Berbagilah tugas rumah


dengan anak anda. Hal itu akan membuatnya merasa berharga
dan berguna.

Seringkali anak2 menggunakan obat bius karena minimnya


komunikasi antara anak dan ortu. Sang anak mungkin merasa
diacuhkan dan tidak dicintai oleh ortu.
2. Ajari mereka hal2 yang berkaitan dengan narkoba.

Anak2 sering mencoba narkoba karena penasaran dan ketidakpedulian.


Tetapi dengan mengetahui kenyataan yang sebenarnya dan akibat dari
penggunaan obat bius, mereka ungkin akan tidak pernah mencoba obat
bius.

Apa yang dapat anda lakukan?

a. Gunakan informasi publik untuk mengetahui lebih banyak lagi


tentang penggunaan obat bius. Dengan mengetahui musuh
dengan baik, anda akan dapat membantu anak anda untuk
memahami tentang narkoba dan melawannya. Hal ini akan
menempatkan anda pada posisi untuk berdiskusi dengan anak
anda mengenai masalah tersebut. Berkaitan dengan kesimpulan
umum tentang penggunaan obat bius, akibat dan hukumannya
dapat membantu mendidik anda dan anak anda.
b. Gunakanlah waktu yang tepat untuk berbicara dengan anak
anda tentang narkoba. Sebagai contoh, jika sebuah tayangan
TV menampilkan tentang obat bius, pilihlah saat tersebut untuk
berdiskusi masalah itu dengan anak anda.

c. Gunakanlah kata2 yang dapat dimengerti sang anak, sebagai


contoh, "Narkoba dapat membuatmu pusing" atau Narkoba
dapat membuatmu sakit dan Narkoba dapat membuatmu tidak
menarik, dll.

d. Ajari anak anda untuk berkata tidak terhadap Narkoba sebagai


contoh untuk berkat, "Tidak, terima kasih", ketika ditawari
narkoba atau untuk mengemukakan alasan seperti "Saya
senang hidup sehat." Atau merubah pembicaraan ketika
ditekan, seperti " Saya pikir teman saya sedang menunggu
saya. Saya sudah telah dan harus pergi sekarang." Jika hal
tersebut gagal, acuhkanlah orang tersebut dan pergi.

Ajari anak anda untuk berkata "tidak" terhadap narkoba

e. Tahu kenyataan. Dukunglah pandangan anda dengan informasi


terkini. Anak2 menghargai sumber yang dapat dipercayai.
Berbicaralah dengan tenang dan terbuka. Diskusikan fakta2
tentang narkoba secara terbuka dan tanpa emosi. Jangan
melebih2kan kenyataan karena mereka akan ketakuta.
f. Dengan anak yang lebih besar, bagilah ide anda, perasaan dan
nilai2. Anak yang lebih besar cenderung ingin mengemukakan
pikiran mereka dan mengekspresikan apa yang mereka
pikirkan dan ketahui. Mereka lebih ingin menantang
kepercayaan tradisional dan kekuasaan. Mereka ingin
memberikan alasan dan bereaksi. Jelaskanlah pandangan anda
tentang narkoba, tapi lakukanlah tanpa menguliahi anak anda.
Lanjutkan dengan memberikan contoh yang bertanggung jawab
di dalam hidup anda. Jangan bergantung pada obat apapun
kecuali dari resep dokter, untk menenangkan anda, mengatasi
stress, tidur atau menghilangkan berat badan.

g. Berlakukanlah peraturan yang jelas dan konsekwensinya.


Jangan lindungi anak anda dari hukuman karena melanggar
peraturan apapun. Disiplin yang kosisten dalam setiap perilaku
dapat memberikan pesan bahwa obat bius tidak baik.

h. Sarankanlah alternatif yang lebih sehat daripada menggunakan


narkoba. Sarankanlah olah raga, seni, hobi dan bentuk lain dari
rekreasi.
II. 9 TANDA BAHWA ANAK ANDA MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN

Ada beberapa tanda yang dapat memberikan petunjuk bahwa anak anda mungkin
memakai narkoba. Anda harus waspada pada perubahan yang tiba2 dalam perilaku
anak anda.

Tanda-tanda tersebut antara lain adalah :

a. Perilaku kasar terhadap sekolah, keluarga atau teman.


b. Ledakan amarah yang tidak wajar dan perubahan mood secara tiba2.
c. Tiba2 melawan atau berontak untuk disiplin di rumah maupun di sekolah.
d. Meminjam atau mencuri uang dari rumah, sekolah atau toko2 (untuk
menunjang kebiasaan buruk mereka).
e. Memakai kacamata pada saat yang tidak tepat untuk menutupi matanya yang
membesar atau memerah.
f. Bersembunyi di kamar mandi atau tempa2 yang aneh seperti gudang atau
tangga untuk waktu yang lama.
g. Kemunduran yang tiba2 dalam kehadiran dan prestasi di sekolah.
h. Lebih banyak menyendiri.
i. Perubahan yang ekstrim dalam beberapa hari menandakan penggunaan
narkoba.
II. BAGAIMANA MENGETAHUI ADANYA MASALAH DAN APA YANG
HARUS DILAKUKAN

Tidak ada petunjuk yang cepat untuk mengetahui anak anda pemakai narkoba.
Beberapa gejala diatas mungkin saja normal karena penyesuaian sang anak untuk
bertumbuh. Jika anda ragu carilah pertolongan. Minta dokter keluarga anda atau
klinik terdekat untuk memeriksa anak anda supaya anda tahu penyakitnya atau
masalah fisik lainnya. Mulailah melakukan peran aktif dalam mencegah penggunaan
narkoba. Sasaran utamanya adalah supaya anak anda membangun pertahanan untuk
dapat menolak menggunakan narkoba.

Perhatikanlah petunjuk penggunaan obat atou perlengkapan obat2an. Beberapa


barang yang umum seperti pipa, kertas rol, botol2 obat yang kecil, obat tetes mata
atau korek api gas dapat menandakan anak anda menggunakan narkoba. Jika anda
mencurigai anak anda memakai narkoba, jangan ragu2 untuk mencari pertolongan.
Harus tegas tetapi tetap mendukung dan memahami anak anda yang membutuhkan
pertolongan dari anda untuk mengatasi masalahnya.

Berhadapan dengan pemakai narkoba haruslah :

a. Tetap tenang
b. Harus objektif
c. Bersikap mendukung dan sabar serta memahami ketika anda menunjukkan
bahaya penggunaan narkoba
d. Biasanya, pemakai narkoba adalah orang2 yang mengalami permasalahan
yang berat yang harus diselidiki dan diperlakukan seperti keluarga.
e. Tetapi lebih penting lagi, anda harus mencari bantuan dari kalangan
profesional untuk membantu mungkin dari dokter keluarga atau penasihat yng
berkualitas.
III. TIPS BERBICARA DENGAN ANAK ANDA

Komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak2 tidaklah selalu mudah. Kedua
belah pihak mempunyai gaya komunikasi yang berbeda dan tanggapan yang berbeda
pula didalam pembicaraan. Waktu dan suasana juga menentukan kesuksesan
komunikasi yang dicapai antara ortu and anak. Sayangnya, saat dan mood yang tepat
mungkin tidak selalu ada. Ortu seharusnya meluangkan waktu untuk berbicara
dengan anak mereka dalam suasana yang tenang dan tidak terburu2. Berikut adalah
tips2 yang dapat membantu :

1. Mendengarkan
a. Berilah perhatian
b. Jangan memotong pembicaraan
c. Jangan menyiapkan apa yang anda ingin katakan sementara anak anda
sedang berbicara
d. Berikanlah penilaian saat anak anda selesai bicara dan telah meminta
pendapat atau respon dari anda
2. Memperhatikan

a. Awasi ekspresi wajah anak anda dan gerak tubuh. Apakah anak anda tegang atau
gelisah - gugup, mengetukkan jarinya, memainkan kakinya atau memperhatikan jam? Atau
apakah anak anda terlihat tenang- tersenyum, melihat mata anda? Dengan membaca tanda2
tersebut akan membantu ortu untuk mengetahui perasaan sang anak.
b. Selama percakapan, perhatikanlah setiap perkataan anak anda -
majukan badan anda ke depan saat anda duduk, sentuhlah pundaknya
jika anda berjalan atau anggukkan kepala nada dan lakukan kontak
mata.
3. Menanggapi

a. "Saya sangat prihatin tentang�." Atau "Saya mengerti bahwa kadang2 sulit�."
Adalah cara yang lebih baik untuk menanggapi daripada memulai perkataan anda dengan "
Kamu harus�." , atau "Jika saya jadi kamu�..", atau ketika saya seumurmu, kami tidak�."
Berbicara untuk diri sendiri terdengar bijaksana dan tidak dianggap seperti menguliahi atau
tanggapan yang otomatis.
b. Jika anak anda memberitahukan sesuatu yang tidak ingin anda dengar,
jangan abaikan perkataannya.
c. Jangan berikan nasihat sebagai tanggapan dalam setiap perkataan anak
anda. Lebih baik mendengarkan secara seksama untuk mengetahui apa
yang dibicarakan dan coba untuk mengerti perasaan yang
sesungguhnya dibalik perkataannya.
d. Pastikan anda mengerti apa yang dimaksud anak anda. Ulangi hal2
yang perlu untuk dikonfirmasikan anak anda.
II. AJARKAN ANAK ANDA UNTUK BERKATA TIDAK PADA NARKOBA

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat anda latih dengan anak anda untuk
memudahkah anak anda untuk berkata tidak pada narkoba. Ajarkanlah kepada anak
anda untuk mengatakan :

1. Bertanyalah
Jika ada barang tak dikenal ditawarkan, tanyakan,"Apa ini?" dan "Darimana kamu dapatkan"
Jika ada pesta atau perkumpulan yang ingin dihadirinya tanyakan, "Siapa saja yang datang?",
"Dimana pestanya?" atau "Ada ortu yang hadir disana?"
2. Katakan TIDAK

a. Jangan membantah, jangan diskusi. Katakan TIDAK dan tunjukkan bahwa kamu
bersungguh2.
b. Berikan alasan. "Ada hal lain yang harus saya lakukan malam itu.",
"Pelatih bilang bahwa narkoba merusak permainan saya." Atau "Saya
tahu akibat narkoba bagi tubuh saya, tidak terima kasih." Adalah
beberapa contoh alasan yang dapat dikemukakan oleh anak2. Juga,
jangan lupa ada alasan yang lebih tua yaitu "Ortu saya pasti
membunuh saya".
3. Sarankanlah hal2 lain untuk dilakukan
Jika seorang teman menawarkan narkoba, katakan tidak lebih keras. Anjurkan untuk
melakukan hal lain - pergi nonto bioskop, main permainan, atau bekerjasama mengerjakan
proyek - tunjukkanlah bahwa narkoba dilarang dan bukan merupakan teman.

4. Pergi
Pergi. Jika semua langkah ini sudah diterapkan, pergilah dari situasi tersebut secepatnya.
Pulang ke rumah, pergi ke kelas, atau bergabunglah dengan grup lain atau bicaralah dengan
orang lain.

III. MELIHAT, MENDENGAR, DAN MEMAHAMI


Menjadi orang tua adalah sebuah tugas yang sangat sulit untuk di jalani, karena tidak
seorang pun yang sudah di latih atau di siapkan untuk menjadi orang tua. Kita sering
sekali memakai metode untuk mendidik anak-anak kita dengan pengalaman yang kita
dapat waktu kita masih kecil. Tetapi bila kita harus berhadapan dengan masalah yang
namanya obat bius, maka kita tidak bisa menangani masalah itu. Kadang-kadang
orang tua tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai obat bius, sehingga
mereka tidak tahu bagaimana mengajar atau membimbing anak-anak mereka. Bila
kita mengetahui dengan betul masalah yang kita hadapi, maka kita akan mudah
menjelaskannya kepada anak-anak kita.

Karena berkomunikasi adalah cara terbaik untuk mencegah anaka-anak kita dalam
mengambil langkah yang salah. Dengan berkomunikasi kita termasuk harus mau
mendengar anak-anak kita, memahami rasa takut dan masalah mereka, mengetahui
siapa teman-teman mereka, dan juga kita harus selalu mendukung anak-anak kita
ketika mereka membutuhkan kita, dan juga tidak lupa, sebagai orang tua kita harus
menjelaskan mana yang benar dan yang salah dari segala tindakan yang mereka
perbuat.

Hal-hal yang Orang Tua Perlu Ketahui :

a. Mengetahui jenis-jenis obat bius dan bahayanya


b. Julukan lain dari obat terlarang itu
c. Bagaimana bentuk dari obat-obatan itu
d. Bagaimana mengetahui jenis obat apa yang di konsumsi oleh anak kita
e. Bagaimana orang tua dapat meminta bantuan secepatnya jika kita mengetahui
anak kita mengkonsumsi obat-oabatn itu
II. DRUG FREE

Seseorang yang telah menjadi pecandu obat biustidak bisa berfungsi atau hidup
dengan normal . seseorang yang sudah ketergantungan obat tingkah lakunya akan
berubah dan dia akan mulai berkhayal atau berhalusinasi, tergantung seberapa
seringnya dia menggunakan obat itu. Ketergantungan obat artinya kita seperti tidak
bisa melakukan sesuatu sebelum menggunakan obat itu. Dan jika anak kita sudah
kecanduan obat itu, maka hidupnya tidak lebih seperti hidup di neraka. Hal ini akan
terjadi jika dia tidak mengkonsumsi obat itu-obatan itu. Ketergantungan obat secara
psikologi akan membangkitkan keinginan si pecandu untuk segera mendapatkan obat-
obatan itu. Dan hal ini akan semakin parah jika tubuhnya mulai bereaksi terhadap
obat itu dan dia akan membutuhkan lebih banyak supaya bisa mendapatkan efek yang
lebih tinggi. Dan resikonya adalah jika si anak sudah mencapai dosis yang lebih
tinggi, maka hal itu akan mengakibatkan kematian.

Hal termudah untuk menghilangkan kebiasaan menggunakan obat bius adalah dengan
tidak mulai mengkonsumsi obat itu sama sekali. Jika hal itu sudah mulai menjadi
keharusan, maka orang itu akan terus mengkonsumsinya selama hidupnya dan
nantinya akan sulit untuk di hentikan. Jika seseorang sudah mulai mengenal obat bius,
maka akibatnya orang itu akan terus bergantung pada obat-oabatan itu. Dalam hal ini
kita bisa mengekspresikannya seperti mencegah lebih baik daripada mengobati.

III. DRUG ABUSE

Obat-obatan yang bisa menyembuhkan adalah obat-obatan yang di anjurkan oleh


seorang dokter atau seorang farmatologi, dan obat-obatan itu di bertikan untuk
mencegah sebuah penyakit. Misalnya seperti: parasetamol, obat batuk, dan juga
aspirin. Tetapi jika seseorang mengkonsumsi obat-obatan yang bukan anjuran dari
dokter, maka dia adalah seorang pecandu obat bius. Dan akibatnya bisa sangat fatal.

IV. JENIS OBAT-OBATAN YANG ADA DI JALANAN

Masyarakat Singapur kebanyakan menggunaka heroin, ganja, ekstasi, shabu-shabu,


dan juga amphetamine. Dan mereka juga suka mengkonsumsi obat bius yang caranya
di hirup seperti menghiup bau lem.
1. Heroin
Penjelasan :
a. Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karna
efeknya sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam
cairan. Seseorang yang sudah ketergantungan heroin bisa di sebut juga "chasing the dragon."
b. Heroin memberikan efek yang sangat cepat terhadap si pengguna, dan
itu bisa secara fisik maupun mental. Dan jika orang itu berhenti
mengkonsumsi obat bius itu, dia akan mengalami rasa sakit yang
berkesinambungan.
c. Efek-efeknya :

 kejang-kejang
 rasa mual
 hidung dan mata yang selalu berair
 kehilangan nafsu makan dan juga cairan tubuh.

Hukuman bagi orang yang mengkonsumsi heroin:

b. Jika ketahuan mengeksport atau mengimport heroin sebanyak 15 gram/ lebih, maka ia
akan mendapat hukuman mati.
c. Jika seseorang ketahuan menjual atau memiliki heroin, akan
mendapatkan hukuman 10 tahun di penjara, atau di tuntut membayar
ganti rugi sebesar 20.000 dollar, atau orang bisa mendapatkan kedua
hukuman itu.
d. Jika orang itu terus melakukan pelanggaran, maka ia akan di hukum
maksimum 13 tahun di penjara dan di pukul dengan menggunakan
rotan sebanyak 12 kali.
2. Ganja
Penjelasan :
a. Ganja adalah obat bius yang bisa membuat si pemakai berhalusinasi
sehingga ia akan menjadi kecanduan.
b. Ganja akan mempengaruhi tingkah laku, penglihatan, dan pendengaran
si pemakai.
c. Efek-efeknya :
 kehilangan konsentrasi
 detak jantung lebih cepat
 kehilangan keseimbangan
 mudah panik
 gelisah
 depresi
 bingung
 berhalusinasi.
d. Ganja dikenal juga dengan sebutan marijuana, atau rumput.

Hukuman bagi orang yang mengkonsumsi ganja :

e. Jika ketahuan mengeksport/ mengimport ganja sebanyak 500 gram, maka ia akan
mendapat hukuman mati.
f. Jika ketahuan memproduksi ganja sebanyak 200 gram, maka ia akan
mendapat hukuman mati.
g. Jika ketahuan mencoba mencampuri ganja dengan bahan narkoba
lainnya sebanyak 1 kilogram, maka ia akan mendapat hukuman mati.
h. Jika ketahuan memiliki atau bahkan mengkonsumsi ganja, maka ia
akan mendapat hukuman 10 tahun di penjara, di tambah harus
membayar denda sebesar 20.000 dollar.
3. Ekstasi
Penjelasan :

a. Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium
dalam bentuk tablet atau kapsul.
b. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih
dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya
dapat membuat tubuh kita untuk terus bergerak. Beberapa orang yang
mengkonsumsi ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak
minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.
c. Efek-efeknya :
 hiperaktif
 rasa haus yang sangat
 sering pusing
 gemetar
 detak jantung yang cepat
 rasa mual
 kehilangan nafsu makan.

Hukuman bagi orang yang mengkonsumsi ekstasi :

d. Jika ketahuan secara ilegal memperjual-belikan ekstasi, maka ia akan mendapat


hukuman 20 tahun di penjara dan mendapat hukuman di pukul sebanyak 15 kali.
e. Jika ketahuan mengeksport/ mengimport ekstasi, maka ia akan
mendapat hukuman 30 tahun di penjara atau di pukul sebanyak 15 kali.
f. Jika ketahuan memiliki atau mengkonsumsi ekstasi, maka ia akan
mendapat hukuman 10 tahun di penjara, di tambah harus membayar
20.000 dollar.
4. Amphetamine
Penjelasan :

a. Amphetamine adalah obat bius yang dapat ditemukan dalam bentuk pil, kapsul,
ataupun bubuk.
b. Amphetamine adalah obat bius yang dapat menstimulasikan mood si
pemakai menjadi tinggi.
c. Methamphetamine atau yang dikenal dengan sebutan shabu-shabu,
jenis lain dari amphetamine, juga mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap syaraf.
d. Bagi si pemakai obat amphetamine, mereka secara mental sangat
tergantung pada obat itu.
e. Jika si pemakai menggunakan obat itu maka ia akan bertingkah laku
dengan kasar.
f. Efek-efeknya :
 kehilangan berat badan
 kelihatan seperti kurang tidur
 tekanan darah tinggi
 detak jantung yang berdegup cepat
 mengalami rasa takut
 pingsan karena terlalu lelah.
g. Jenis lain dari Amphetamine : Speed, Whizz, Billywhizz, Pep Pills,
Ice/ shabu-shabu.

Hukuman bagi orang yang mengkonsumsi Amphetamine :

h. Jika ketahuan memperdagangkan Amphetamine, maka ia akan mendapatkan


hukuman 20 tahun di penjara dan juga di pukul sebanyak 15 kali.
i. Jika ketahuan mengeksport/ import Amphetamine, maka ia akan
mendapatkan hukuman 30 tahun di penjara dan di pukul sebanyak 15
kali.
j. Jika ketahuan memiliki atau mengkonsumsi Amphetamine, maka ia
akan mendapat hukuman 10 tahun di penjara, di tambah harus
membayar denda sebesar 20.000 dollar.
5. Shabu-shabu
Penjelasan :

a. Shabu-shabu adalah julukan lain dari Methamphetamine.


b. Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat ini tidak
mempunyai warna maupaun bau, maka ia di sebut dengan kata lain
yaitu Ice.
c. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf.
d. Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan
akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung
atau bahkan kematian.
e. Efek-efeknya :
 kehilangan berat badan
 mengalami impotensi
 sering berhalusinasi
 mengalami pergerakan tubuh yang tiba-tiba di karenakan otot-
otot yang berkontraksi
 mengalami kerusakan pada oragn tubuhnya seperti pada liver
dan lambungnya
 mengalami gangguan pada hati, dan juga jantung
 dapat mengakibatkan kematian.
f. Shabu-shabu juga di kenal dengan julukan lain seperti : Glass, Quartz,
Hirropon, Ice Cream.

Hukuman bagi orang yang mengkonsumsi Shabu-shabu :

g. Jika ketahuan memperdagangkan, mengeksport/ import shabu-shabu yang jumlahnya


lebih dari 250 gram, maka ia akan mendapatkan hukuman mati.
h. Jika ketahuan memiliki atau mengkonsumsi shabu-shabu, maka ia
akan mendapatkan hukuman 10 tahun di penjara, di tambah harus
membayar denda sebesar 20.000 dollar.
6. Inhalant Abuse
Penjelasan :

a. Obat bius semacam ini di gunakan dengan cara di hirup dan biasanya yang di hirup
adalah semacam lem atau thinner.
b. Akibat mengkonsumsi menghirup lem atau thinner bisa mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan otot-otot tubuh, syaraf dan organ-
organ tubuh laiinya. Dan akibat lainnya juga mempengaruhi tulang.
Dan hasilnya bisa menyebabkan kematian yang tiba-tiba tanpa adanya
peringatan. Kematian yang tiba-tiba itu di akibatkan karena detak
jantung yang berdegup cepat sehingga terjadinya serangan jantung.
c. Efek-efeknya :
 ingatannya mulai berkurang
 kurang bisa berfikir
 mudah mengalami pendarahan dan luka
 mengalami kerusakan sistem syaraf utama, liver dan juga pada
lambung
 sakit pada perut
 sakit bila sedang buang air kecil
 otot-otot bisa dengan cepat kram
 sering batuk.
d. Penggunaan obat bius ini di kenal juga dengan mengirup lem.

Hukuman bagi orang yang terlibat dengan obat bius yang di hirup :

e. Jika ketahuan menjual atau menawarkan zat beracun yang untuk di pergunakan
sebagai obat bius, maka ia akan mendapatkan hukuman 2 tahun di penjara atau harus, di
tambah harus membayar denda sebesar 5.000 dollar.
f. Jika si pemakai menolak untuk menjalankan tes darah, maka ia akan
mendapatkan hukuman 3 bulan di penjara, di tambah harus membayar
denda sebesar 2.000 dollar.
7. Ketamine
Penjelasan :

a. K adalah sebutan untuk di jalanan dari Ketamine dan Norketamine


b. Obat ini dapat di temukan dalam bentuk bubuk putih seperti kristal,
dalam bentuk cairan atau pun tablet dan obat bius ini juga dapat di
campurkan ke dalam minuman, atau bisa di hisap seperti rokok bahkan
obat ini juga bisa di hirup.
c. Efek-efeknya :
 mengalami halusinasi
 semua indera kita akan menjadi lumpuh.
d. � Obat ini juga di kenal dengan Special K.

Hukuman bagi orang yang terlibat dengan Ketamine:

e. Jika ketahuan memperdagangkan Ketamine, maka orang tersebut akan mendapat


hukuman 20 tahun di penjara.
f. Jika ketahuan mengimport/ eksport bahan-bahan untuk pembuatan
Ketamine, maka orang tersebut akan mendapatkan hukuman 30 tahun
di penjara atau bisa saja di hukum seumur hidup
g. Jika ketahuan memiliki atau mengkonsumsi Ketamine, maka orang itu
akan mendapatkan hukuman 10 tahun di penjara di tambah dengan
harus membayar denda sebesar 20.000 dollar.

Anda mungkin juga menyukai