Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Sharp Indonesia merupakan agen pemasaran dan perkaitan buat produk TV

dan audio bermerek Sharp yang berada dibawah supervise perusahaan internasional

multinasional Sharp Comporation, Jepang. Produk-produk Sharp Indonesia

bervariasi, antara lain TV, lemari es, mesin cuci, dan sebagainya. PT Sharp Indonesia

dapat dikatakan sebagai rajanya global elektronik tanah air. Sangat populernya PT

Sharp Indonesia, sebagian penduduk tanah air banyak yang memeiliki produk

elektronik yang dikeluarkan oleh PT Sharp Indonesia. Seiring berjalannya waktu,

produk Sharp telah menjadi bagian dari gaya hayati masyarakat Indonesia. Hal

tersebut ditunjukan dengan pemberian gelar sebagai market leader buat produk jenis

lemari es di Indonesia. Pada 1993 produk lemari es dan Shrap menjadi market leader

atau pemimpin dari produk yang sama dari kompotitor lainnya. Sharp Indonesia

tidak hanya sekedar mengembangkan dan memperbesar bisnis. Lebih dari itu, Sharp

Indonesia mendedikasikan diri pada manfaat dari teknologi yang unik dan inovasi

bagi kebudayaan, kebaikan, dan kesejahteraan umat manusia di dunia.

Sharp Indonesia memiliki tujuan buat tumbuh bersama dengan seluruh

karyawan serta memberikan semangat dan mengarahkan para karyawan buat

menunjukan dan mengembangkan potensi diri secara utuh sehingga memajukan

kesejahteraan karyawannya. Kelangsungan dan kesejahteraan Sharp Indonesia

khususnya dan Sharp Corporation umumnya yang berhubungan langsung dengan

1
kesejahteraan konsumen pemilik toko, para pemegang saham, dan tentunya keluarga

besar Sharp.

Tujuan dan target pencapaian yang dimiliki oleh PT Sharp Indonesia tidak

luput dari kerja keras marketing officer yang ada pada PT Sharp Indonesia. Sistem

kerja yang dilakukan oleh marketing officer di PT Sharp Indonesia, seringnya

mengadakan event-event dimana yang mempunyai tujuan untuk memperkenalkan

produk yang diproduksi langsung oleh PT Sharp ke masyarakat luas sehingga

masyarakat dapat langsung mengenal produk-produk yang ditawarkan. Selain

mengadakan event-event disetiap kota, marketing officer yang ada pada PT Sharp

Indonesia juga sering melakukan promosi. Promosi yang dilakukan oleh marketing

officer bertujuan untuk menarik daya beli konsumen dan calon konsumen sehingga

target penjualan yang dilakukan marketing officer tercapai. Dengan memperhatikan

kegiatan yang dilakukan oleh marketing officer pada PT Sharp Indonesia, penulis

tertarik untuk melakukan kombinasi dalam pemasaran produk yang ada pada PT

Sharp Indonesia.

Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh marketing officer, penulis tertarik untuk

melakukan penjualan tatap muka atau personal selling karena penulis tidak hanya

mempromosikan lewat event-event yang menarik konsumen, tapi melalui dengan

cara mendatangi ke tempat konsumen berada, oleh seorang winaniaga atau sales

person, semoga tidak hanya mempromosikan lewat event-event tapi juga lewat

penjual tatap muka atau personal selling dapat meningkatkan penjualan. Harapan

penulis dengan adannya perpaduan antara marketing officer dengan personal selling

bertujuan untuk meningkatkan penjualan, sehingga tidak hanya menjual namun

2
meningkatkan dan mempererat hubungan dengan konsumen , karena harapannya

ditengah persaingan yang tinggi maka perusahaan tetap mampu eksis dan survive

terhadap dampak-dampak persaingan. Harapan globalnya adalah terpuaskannya

pelanggan dan perusahaan itu sendiri. Menurut C.M. Lingga Purnama hal 166, [1]

‘penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon

pembeli atau lebih untuk melakuan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima

pesanan.

Menurut Rd. Soemanagara, hal 43, [2] ‘Personal selling adalah improvisasi

dari penjual dengan menggunakan komunikasi a person to person communication’.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

personal selling dilakukan sacara lisan dalam bentuk percakapan antara tenaga

penjual dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan akhir melakukan

penjualan. Cara ini merupakan satu-satunya cara promosi yang dapat menarik hati

pembeli dengan segera serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon

konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli barang atau menggunakan

jasa tersebut. Ada pun cara yang dilakukan personal selling dalam melaksanakan

tugasnya, sebagai berikut:

a) Melakukan pengalokaisan prospek pelanggan.

b) Menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen yang harus dipuaskan.

c) Memberikan rekomendasi cara memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.

d) Demonstrasikan kelebihan perusahaan dan produk yang dijual dan mampu

memberikan informasi bagaimana kebutuhan tersebut dapat dipenuhi.

e) Tutuplah kegiatan dengan memberikan penawaran atau request order.

3
f) Follow up kembali untuk memotivasi mereka melakukan tindakan yang kita

inginkan.

Hal ini yang akhirnya membuat perusahaan mempunyai strategi pemasaran

seperti mempunyai tenaga penjual dan menempatkan tenaga penjual tersebut di

tempat keramaian masyarakat, seperti mall, hypermarket, supermarket dan juga

pasar semi tradisional. Strategi ini lah yang diyakinin perusahaan untuk

meningkatkan penjualan produk PT. Sharp Electronic Indonesia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dalam program magang

sebagai berikut:

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dari kegiatan magang ini adalah untuk

memperoleh memperoleh pengalaman keterampilan, penyesuaian sikap dan

pengetahuan didunia kerja khususnya dalam bidang Marketing Komunikasi, berikut

adalah tujuan umumnya:

a) Melatih mahasiswa agar mampu beradaptasi dengan dunia kerja.

b) Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang sistem kerja di

instasi pemerintah atau swasta.

c) Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang penerapan teori

yang telah dipelajari dibangku kuliah ke tempat kerja.

d) Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara Institut Bisnis

Nusantara dengan perusahaan terkait, dalam hal ini PT. Sharp Elektronik

Indonesia.

e) Meningkatkan kualitas kelulusan Institut Bisnis Nusantara.

4
1.2.2 Tujuan Khusus

a) Memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja yang diperoleh di dunia

kerja.

b) Memperoleh wawasan tentang proses-proses yang terdapat di dunia

kerja. Proses kerja yang dimaksud adalah etika kerja, tenaga kerja,

kedisiplinan dan keselamatan kerja.

c) Mengetahaui prospek dan sistem di bidang kepegawaian dalam posisi

Marketing Komunikasi.

1.3 Manfaat Kerja Praktek

Manfaat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

1) Manfaat bagi Penulis

a) Dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh dibangku

perkuliahan.

b) Dapat menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia kerja.

c) Dapat menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dalam

bekerja.

2) Manfaat bagi Perguruan Tinggi

a) Terjalin hubungan kerja sama antara PT. Sharp Electronik Indonesia dan

Institut Bisnis Nusantara.

b) Institut Bisnis Nusantara akan dapat meningkatkan kualitas kelulusannya

melalui kegiatan kerja praktek.

c) Institut Bisnis Nusantara akan dapat meningkatkan citra baik di dunia

industry.

5
3) Manfaat bagi Perusahaan

a) Manfaat praktis dalam proposal ini adalah untuk meningkatkan

kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiswa dalam bekerja.

b) Membantu kegiatan oprasional perusahaan.

6
BAB II

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

2.1 Judul Kerja Praktek

Penulis telah menjalankan kerja praktek selama tiga bulan di PT. Sharp

Electronik Indonesia sebagai marketing. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kerja

praktek penulis memberikan judul laporan kerja praktek dengan nama “Kegiatan

Marketing Communication Dalam Melakukan Promosi Di PT. Sharp Electronic

Indonesia Dengan Personal Selling”.

Laporan kerja praktek adalah tahapan akhir setelah kerja praktek

dilaksanakan, dengan judul diatas, penulis bertujuan untuk membagi informasi

mengenai proses kerja marketing dalam program promosi dengan personal selling.

2.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Sharp Electronic Indonesia yang disingkat PT. SEID yang semula bernama

PT. Sharp Yasonta Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang industry

elektronik. Perusahaan dan pabrik PT. Sharp Electronic Indonesia berlokasi di Jalan

Swadaya IV, Kelurahan Rawaterate, Pulogadung, Jakarta.

Ruang lingkup perusahaan meliputi bidang industry barang-barang elektronik.

Perusahaan memperoleh lisensi penggunaan merek “SHARP” untuk barang hasil

produksinya berupa televise, lemari es, mesin cuci, audio dan air conditioner. PT.

Sharp Electonic Indonesia dalam membina kerja sama dengan perusahaan lain

menggunakan system Original Equiqment Manufacturing (OFM). Dimana

7
perusahaan menerima pesanan atau joborder, memproduksi dan menjual ke

perusahaan lain. Dalam menjual ekspor umumnya dilakukan melalui PT. Sharp

Yasonta Antarnusa sebagai distributor sekaligus perusahaan afiliasi.

Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang dan teknik pembuatan

produk elektronik dengan Sharp Comporation. Dari perjanjian tersebut, perusahaan

diwajibkan membayar royalty dalam jumlah tertentu berdasarkan hasil perusahaan.

Perjanjian yang baru, ditandatangani pada 3 Agustus 1995, dimana perusahaan

diwajibkan untik membayar 25.000.000 rupiah untuk ahli teknologi baru.

Dua perusahaan yaitu PT. Sharp Yasonta Indonesia sebagai perusahaan

pabrikasi dan PT. Sharp Yasonta Antarnusa sebagai perusahaan distributor/pemasar

digabung/merger per tanggal 1 Mei 2005 menjadi perusahaan dengan nama PT.

Sharp Electronic Indonesia (SEID). Adapun visi dan misi yang perusahaan pegang

teguh sampai saat ini.

Visi dari Sharp Electronic sendiri adalah sharp meyakini bahwa melalui inovasi

saat ini, mereka akan menemukan solusi yang diperlukan untuk menghadapi

tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi

warga Negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan

memasuki tahap ekonomi yang maju dan agar masyarakat dapat menemukan peluang

baru.

Misi dari Sharp Electronic adalah menjadi “Electronic-modern Company” yang

terbaik. Menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin industry dan

menempatkan manajemen dan perusahaan produksi yang paling efisien.

8
2.3 Struktur Organisasi

Komisaris (owner)

President Direktur Managing Direktur

General Manager

Manager

Supervisior

Kepala Seksi Bagian

Karyawan

Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan:

1) Komisaris(owner) adalah pemilik dari perusahaan

2) President Direktur bertugas mengepalai semua prosedur yang berjalan dalam

suatu perusahaan.

9
3) Managing Direktur bertugas untuk memanage berjalannya suatu pelaksana

yang akan dirinci sepeerti akan misalnya sebuah kerja sama yang akan

dilakukan kedalam perusahaan lain membantu president direktur.

4) General Manager bertugas memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan

yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional

5) Manager bertugas memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional

pada suatu perusahaan atau organisasi.

6) Supervisor bertugas untuk mengawasi atau mengamati suatu kegiatan yang

dijalankan dalam sebuah perusahaan dan seorang supervisor tidak berkenan

untuk mengatur yang ada dalam perusahaan.

7) Kepala Bagian bertugas untuk mengikut sertakan anggotanya pada

berjalannya suatu kegiatan yang ada pada perusahaan.

2.4 Deskripsi Jabatan

Saya menempati posisi Staff Marketing di PT. Sharp Electronik Indonesia

dimana saya sesekali terjun langsung ke acara promosi atau event-event untuk

melalukan promosi secara langsung denga konsumen.

Tugas marketing di perusahaan ini tidak jauh beda dengan kantor lainnya

yang berhubungan dengan kantor lainnya yang berhubungan dengan promosi,

menjalin hubungan dengan pihak luar kantor, menjalankan event, melakukan

pendekatan kepada konsumen untuk mempertahankan produk sendiri agar bersaing

dipasar, dan menjaga loyalitas pelanggan.

Di minggu awal kerja praktek saya diberi tugas untuk merapihkan file-file

promosi, bertujuan untuk mempermudah mencarinya kembali dan agar tidak tercecer

10
diatas meja secara tidak teratur. Saya juga mendata pemasaran yang sedang terjalin

di PT. Sharp Electronik Indonesia dan PT. SEID sendiri menargetkan untuk di tahun

2015 ini total penjualan sebesar 115 persen dibandingkan tahun lalu, dengan rincian

penjualan 1,5 juta unit lemari es, 1 juta unit mesin cuci, 1 juta unit AC, dan 1 juta

unit panel TV. Saya optimis, angka ini bisa tercapai karena kerja keras saya dan

marketing untuk memasarkan produk tidak hanya lewat telemarketing saja atau

iklan-iklan di TV atau baliho yang ada dipinggir jalan tapi saya juga melakukan

promosi dengan secara langsung (personal selling) di berbagai tempat dan menggelar

event-event di seluruh hyper market yang ada di Indonesia.

Saya juga pernah terjun langsung ke event tersebut sebagai sales promosion

boy (SPB) dan melakukan penjualan secara langsung dimana saya menunjukan

kelebihan produk PT.SEID tersebut dan promosi besar-besaran untuk menarik

konsumen agar memakai produk kita dan terutama kepuasan konsumen terhadap

produk kita karena itu misi utama PT.SEID agar mempertahankan konsumen untuk

memakai produk kita dan menarik konsumen agar lebih banyak lagi memakai produk

sharp dan mampu bersaing besama kompotiter lainnya di pasaran.

11
2.5 Peserta

Nama : Luki Albertus

NIM : 1297241014

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Jurusan : S-1 Marketing Communication

Alamat : Pondok Ungu Permai Blok F 23 No. 14

RT.08/RW.12

Kaliabang Tengah, Bekasi Utara

Semester : 6 (enam)

Tanggal Lahir : 29 Juni 1990

Telepon : 082298380090

Email : luckyalbertus@yahoo.com

Dosen Pembimbing : Dani Siswardhani Wahjono, S.Sos., M.IKom.

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Pustaka

3.1.1 Komuniksi Pemasaran

Komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller, hal 172, [3], adalah

“Sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan

mengingatkan konsumen secara langsung tentang produk dan merek yang dijual”.

Sedangkan menurut Prisgunanto, hal 8, [4], menyatakan komunikasi

pemasaran adalah “Semua-semua elemen promosi dari marketing mix yang

melibatkan komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya

dan ditunjukan untuk performance pemasaran”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran

merupakan suatu alat yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan

mengingatkan konsumen tentang produk yang mereka jual dan tunjukan untuk

performance pemasaran. Didalam komunikasi pemasaran terdapat juga saluran

komunikasi pemasaran yang dimana mempengaruhi dalam komunikasi pemasaran.

Menurut Nugroho J. Setiadi, hal 249, [5], saluran komunikasi pemasaran terdiri atas

dua jenis, yaitu:

1) Saluran komunikasi non personal

13
Saluran komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa melakukan

kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan

acara.

2) Saluran Komunikasi Personal

Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang

berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi

dengan cara bertatap muka, satu orang dengan banyak (audience) melalui

telepon atau melalui surat.

3.1.2 Pemasaran

Pemasaran menurut Hermawan Kartajaya, hal 18,[6], adalah “Sebuah disiplin

bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan

value dan inisiator kepada stake holder-nya”.

Kalau menurut Kotler dan Keller, hal 38, [3], Pemasaran adalah “proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi

gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan

individu dan organisasi”.

Menurut Buchari Alma, hal 5, [7], pemasaran adalah “ penekanan pada

analisis struktur pasar, orientasi dan dukungan pelanggan, serta mempromosikan

perusahaan dalam mengawasi rantai nilai”. Dari definisi-definisi tersebut pada

dasarnya memiliki tujuan dan persepsi yang sama dan dapat disimpulkan bahwa

pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dimana perusahaan menganalisis

14
struktur pasar serta memposisikan perusahaan agar mendapatkan suatu penilaian

yang baik dalam ingatan konsumen untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan.

3.1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran menurut Buchari Alma, hal 130, [7], adalah “Marketing

mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari

kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan”.

Menurut Murni Sumarni dan Jhon Soeprihanto, hal 274, [8], adalah

“Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti

dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi”.

Sedangkan bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong, hal 92, [9],

adalah “Marketing mix is good marketing tool is a set products, pricing, promotion,

distribution, combined to produce the desired response of the target market”. Artinya

bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang baik dalm satu produk, harga,

promosi, distribusi, dikombinasikan respon yang diinginkan dari pasar sasaran.

Ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran

merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana

perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar

sasaran. Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal

dikenal dengan istilah 7P, maka pengertian 7P menurut Kotler dan Armstrong, hal

62, [9], yaitu:

15
1) Produk

Produk (product), adalah mengelolah unsure produk termasuk perencanaan

dan pengembangan produk dan jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan

mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil

tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

2) Harga

Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan

menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus

menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos

angkut dan berbagi variable yang bersangkutan.

3) Distribusi

Distribusi (place), yakni memilih dan mengelolah saluran perdagangan yang

dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar

sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pingiriman dan

perniagaan produk secara fisik.

4) Promosi

Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru

pada perusahaan yang melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,

maupun publikasi.

5) Saran Fisik

Saran fisik (physical evidence), merupakan hal nyata yang turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan

produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik

16
antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo,

warna dan barang-barang lainnya.

6) Orang

Orang (people), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting

dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembelian.

Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain.

Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan

penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian

jasa.

7) Proses

Proses (process), adalah prosedur actual, mekanisme, dan aliran aktivitas

yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti

sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor

utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang

merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagaian jasa itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka dapat

disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen yang sangat

berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

3.1.4 Promosi

Promosi menurut Sutisna, hal 267, [10] “Promosi adalah usaha untuk

menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai

keberadaan produk di pasar”. Dalam mengelolah suatu sistem pemasaran

17
memerlukan suatu rancangan strategi dan ptogram-ptogram penualan yang efektif

dan efisien. Promosi yang paling baik adalah promosi yang dilakukan oleh pelanggan

yang puas.

Menurut Buchari Alma, hal 135, [7] “promosi adalah sejenis komunikasi

yang member penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”

Sedangkan menurut Djaslim Saladin, hal 171, [11] “Promosi adalah salah

satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan didayagunakan untuk

memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk prusahaan”.

Beberapa definisi para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik

oleh perusahaan maupun pelantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai

produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk dan

mengingatkan kembali kepada konsumen, atau para perantara. Secara singkat

promosi ini berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang untuk dapat

mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin

kemudian akhirnya membeli dan akan selalu ingat akan produk tersebut. Dalam

promosi ini, juga terdapat kombinasi dari beberapa unsur yang dapat mendukung

jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut dengan bauran promosi.

3.1.5 Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi menurut Basu Swastha, hal 237, [12], “Bauran promosi

adalah kombinasi starategi yang paling baik dari variable-variabel periklanan,

18
personal selling dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk

mencapai tujuan program penjualan”.

Menurut Djsalim Saladin, hal 172, [11] “Bauran promosi adalah kombinasi

dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan

masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”. Dari dua definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang

baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana perusahaan mampu

mengendalikannya agar dapat mempengaruhi respon pasar.

Semua usaha dalam kegiatan promosi dilakukan melalui komunikasi yang

menggunakan kombinasi peralatan promosi yang disebut dengan bauran promosi.

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, hal 600, [9], menyatakan bahwa bauran

promosi terdiri dari:

1) Advertising (Periklanan)

Yaitu setiap bentuk persentasi dan promosi non-personalyang memerlukan

biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.

2) Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

penjualan sebuah produk atau jasa.

3) Public Realition and Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas)

Yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai public perusahaan

dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntugkan,

membanguin citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau

meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

19
1) Personal Selling (Penjualan secara Pribadi)

Yaitu persentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan

tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan

dengan pelanggan.

2) Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Yaitu hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan

yang dibidik secara seksama denganb tujuan baik untuk memperoleh

tanggapan segera, maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan

yang baik.

3.1.6 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan menurut Utami, hal 298, [13], adalah “Dorongan jangka

pendek untuk pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa”.

Kalau menurut Djasalim Saladin, hal 195, [11], ”Sales promotion consist of a

diverse collection of incentive tols, mostly short term, designed to stimulate quicker

and or greater purchase of particular products or service by consumers or the

trade”. Mengartikan bahwa promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang

beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang

pembelian produk tertentu lebih cepat dan atau lebih kuat oleh konsumen atau

pedagang.

Sedangkan menurut pendapat Philip Kotler dan Gary Armstrong, hal 660, [9],

“Promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong

pembelian atau penjualan produk atau jasa”.

20
Jadi, dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa promosi penjualan adalah alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan

untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih

cepat dan atau lebih kuat oleh konsumen atau pedagang. . Promosi penjulan terhadap

alat promosi yang beraneka ragam. Alat-alat tersebut dirancang untuk merancang

respon pasar secara lebih cepat dan atau lebih kuat.

Dalam menciptakan program promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan

tujuan promosi penjualan dengan jelas dan kemudian memilih alat terbaik unutk

mencapai tujuan tersebut. Menurut Djaslim Saladin, hal 196, [11], menguraikan

langkah-langkah dalam promosi penjualan sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan promosi penjualan

Tujuan umum: Bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran, untuk

mempercepat respon pasar yang ditargetkan.

Tujuan khusus:

a) Bagi konsumen (consumer promotion) adalah untuk mendorong

konsumen agar lebih banyak menggunakan produk, membeli produk

dalam unit yang lebih besar, mencoba merek yang dipromosikan, dan

untuk menarik pembeli dari merek pesaing kepada merek yang

dipromosikan.

b) Bagi pengecer (trade promotion) adalah untuk membujuk pengecer agar

menjual produk baru, menimbun lebih banyak persediaan barang,

mengingatkan pembelian ketika sedang tidak musim, mengimbangi

21
promosi dari para pesaing, membuat pengecer agar setia pada barang

yang dipromosikan, dan memperoleh jalur pengeceran baru.

c) Bagi wiraniaga (sales force promotion) adalah untuk mendukung atas

produk atau model baru, dan medorong penjualan di musim sepi.

2) Menyeleksi alat-alat promosi penjualan

Dalam mempergunakan alat-alat promosi penjualan, kita harus

memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, keadaaan pesaing, dan

evektifitas biaya untuk setiap alat.

3) Menyusun program promosi penjualan

Keputusan-keputusan dalam menyusun program promosi penjualan yaitu:

a) Besarnya insentif (the size of the insentive), yaitu menentukan insentif

yang diberikan, biasanya ditentukan minimumnya.

b) Syarat-syarat partisipasi (conditions for participation), yaitu menentukan

syarat-syarat pemberian insentif.

c) Waktu promosi (duration of promotion), yaitu menentukan jangka waktu

lama promosi, biasanya lebih baik diprogramkan untuk jangka panjang.

d) Wahana distribusi untuk promosi (distribution vebicle), yaitu menentukan

cara melakukan promosi dan pendistribusiannya.

e) Saat-saat promosi (the timing of promotion), yaitu menentukan jadwal

pelaksanaan promosi dan pendistribusiannya.

f) Total anggaran promosi penjualan (the total sales promotion budget),

yaitu menentukan besarnya anggaran promosi yang diperlukan.

22
4) Melakukan pengujian pendahuluan atas program

Keputusan mengenai tes pengujian pendahuluan promosi penjualan dapat

dilakukan dengan menyusun berbagai peringkat promosi, atau dilakukan

didaerah tertentu yang luasnya terbatas.

5) Melaksanakan dan mengendalikan program

Dalam pelaksanaannya harus memperhitungkan waktu persiapan dan waktu

penjualan. Waktu persiapan yaitu mulai sejak persiapan program sampai saat

program diluncurkan. Sedangkan waktu penjualan yaitu mulai saat barang

dikeluarkan sampai barang tersebut berada ditangan konsumen.

6) Mengevaluasi hasil

Ada beberapa metode untuk mengevaluasi hasil promosi penjualan, yaitu:

a) Membandingkan penjualan sebelum, sewaktu dan sesudah promosi

b) Percobaan mengenai berbagai macam hal, misalnya nilai insentif, jangka

waktu dan media distribusinya.

Perusahaan dalam melakukan promosi jugan menggunakan alat-alat promosi

penjualan agar mencapai tujuan dari promosi penjualan. Gambaran mengenai alat-

alat promosi penjualan menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, hal 662, [9],

menyatakan sebagai berikut:

1) Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk

untuk percobaan.

2) Kupon (coupons) adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan

ketika mereka menggunakan produk yang telah ditentukan.

23
3) Tawaran pengembalian uang/rabat (cash refund offers) adalah tawaran

untuk mengenbalikan uang atas harga penjualan produk kepada

konsumen yang mengirimkan bukti pembelian kepada pabrikan.

4) Kemasan dengan harga potongan (price packs) adalah potongan harga

yang ditandai oleh produsen secara langsung pada label atau kemasan.

Ada yang berupa kemasan yang dijual dengan potongan harga (a reduced

price packs), misalnya dua buah untuk harga satu. Ada pula berupa

sebuah kemasan gabungan (a banded packs), yaitu dua produk yang

berhubungan digabungkan bersama, misalnya sikat gigi digabungkan

dengan pasta gigi.

5) Bingkisan (premiums) adalah barang yang ditawarkan gratis atau dengan

harga murah sebagai sebuah insentif bagi pembelian sebuah produk.

6) Barang iklan khusus (advertising specialties) adalah barang yang berguna

yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah kepada

konsumen.

7) Hadiah pelanggan (prize) adalah uang tunai atau hadiah lain atas

penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan.

8) Kontes, undian berhadiah dan permainan adalah kegiatn-kegiatan promosi

yang memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan sesuatu

seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lain dengan mengandalkan

nasib baik atau usaha tambahan.

9) Imbalan kesetiaan (patronage award)adalah hadiah dalam bentuk uang

tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan besarnya kesetiaan

pembeli kepada penjual atau kelompok penjual tertentu.

24
10) Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian

selama satu periode tertentu.

11) Tunjangan adalah uang promosi yang dibayarkan oleh pabrikan kepada

pengecer sebagai imbalan atas kesediaan pengecer menampilkan produk

pabrikan dalam cara tertentu.

12) Barang gratis adalah memberi timbangan barang kepada para perantara,

apabila mereka membeli sejumlah tertentu.

13) konvensi dan pameran dagang adalah suatu kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk memperkenalkan produknya dalam acara tertentu.

14) Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer untuk

memotifasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu periode

tertentu.

Tujuan dari promosi penjualan sangat beragam. Menurut Buchari Alma, hal

145, [7] dalam bukunya manajemen pemasaran dan pemasaran jasa mengatakan

bahwa tujuan promosi penjualan dalam pemasaran adalah sebagai berikut:

1) Menarik perhatian para pembeli baru.

2) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan

lama.

3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.

4) Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain.

5) Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas.

6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka

memperluas market share jangka panjang.

25
3.1.7 Personal Selling

Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara

untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang akan

ditawarkan secara tatap muka. Menurut Buchari Alma, hal 185, [7], “personal selling

adalah penjualan pribadi melibatkan komunikasi interpersonal antara pembeli dan

penjual untuk memenuhi kebutuhan pembeli untuk kepentingan kedua belah pihak”.

Menurut Fandy Tjiptono, hal 224, [14], “personal selling adalah komunikasi

langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan

suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya”.

Kalau menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, hal 488, [9], “personal

selling is a personal presentation by the company’s sales force for the purpose of

making sales and building customer relationships”. Artinya personal selling adalah

persentasi pribadi oleh tenaga penjualan diperusahaan untuk tujuan membuat

pedekatan dalam penjualan dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai personal selling yang dikatakan oleh para

ahli, dapat disimpulkan bahwa personal selling merupakan komunikasi langsung dua

arah antara penjual dengan para konsumen dengan bertatap muka langsung sehingga

akan memberikan pemahaman yang lebih efektif mengenai produk atau jasa dalam

ingatan konsumen. Didalam personal selling juga terdapat langkah-langkah personal

selling. Adapun langkah-langkah personal selling yang efektif dalam personal selling

menurut Kotler dan Keller, hal 272, [3], yaitu

26
Mencari Pra Persentasi Mengatasi Tidak lanjut
calon pendekatan dan keberatan dan
pelanggan Demontrasi Penutupan Pemeliharaan

Gambar langkah-langkah utama dalam penjualan efektif

1) mencari calon pelanggan (memperospek) adalah mengindetifikasi calon

pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan surat atau telepon

untuk menilai tingkat minat dan kapasitas keuntungan mereka.

2) Prapendekatan wiraniaga harus belajar banyak sebanyak mungkin tentang

kebutuhan calon pelanggan, apa yang dibutuhkan pelanggan, karakteristik

pelanggan dan gaya pembelian.

3) Presentasi dan demontrasi adalah wiraniaga menyampaikan informasi

mengenai produk kepada konsumen, menggunakan pendekatan fitur,

keunggulan (advantage), manfaat (benefit), dan nilai (value).

4) Mengatasi keberatan, untuk menangani keberatan, wiraniaga

mempertahankan pendekatan positif, meminta pembeli mengklafikasikan

keberatan, mengajukan pertanyaan sendiri, menyangkal keakrutan hal yang

menjadi keberatan tersebut atau mengubahnya menjadi alasan untuk

membeli.

5) Penutupan, tanda penutupan dari pembelian meliputi tindakan fisik,

pernyataan atau komentar dan pertanyaan.

6) Tindak lanjut dan pemeliharaan, hal ini diperlukan untuk memastikan

kepuasan pelanggan dan terjalinya kerja sama.

27
3.1.8 Sifat-sifat Personal Selling

Sifat-sifat personal selling menurut Fandy Tjiptono, hal 224, [14], Personal

selling mempunyai beberapa sifat atau ciri khas tertentu yaitu:

1) Tatap muka secara perorangan (Confrontation), yaitu penjualan seseorang

mencakup hubungan yang hidup langsung dan bersifat timbale balik antara

dua orang atau lebih.

2) Pemupukan (Cultivation), yaitu penjualan perorangan memmungkinkan

timbulnya berbagai macam hubungan erat. Seseorang wiraniaga yang efektif

biasanya meingat-ingat minat dari konsumennya, jika mereka menghendaki

hubungan yang langgeng.

3) Tanggapan balik (Respon), yaitu penjualan perorangan yang menjadikan

pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan apa yang dibicarakan

oleh seorang wiraniaga. Dengan ini diharapkan konsumen akan memberikan

tanggapan.

3.1.9 Aktivitas dan Fungsi Personal Selling

Aktivitas dan fungsi Personal Selling menurut Fandy Tjiptono, hal 244, [14],

memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:

1) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan

konsumen.

2) Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi

pembeli.

28
3) Communication, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan

kepada pelanggan.

4) Selling, yaitu mendekati, mempersentasikan dan mendemontrasikan,

mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

5) Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada

pelanggan.

6) Information gathering, yakni melakukan riset dan intelejen pasar.

7) Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses

personal selling memiliki beberapa fungsi yang efektif untuk mendapatkan hasil

yang maksimal. Didalam personal selling juga terdapat kreteria yang harus dipenuhi

oleh seorang personal selling. Menurut Fandy Tjiptono, hal 224, [14], mengatakan

bahwa seorang penjual yang ditugaskan untuk melakukan personal selling harus

memenuhi kreteria-kreteria sebagai berikut:

1) Salesmanship, penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan

menguasai seni menjual, seperti cara mendekati pelanggan dan

mendorong pembelian.

2) Negotiating, penjual harus mempunyai kemapuan untuk bernegosiasi

syarat-syarat penjualan.

3) Relationship marketing, penjual harus tau cara membina dan memelihara

hubungan baik dengan para pelanggan.

29
3.2 Hasil Observasi

Selama melaksanakan kerja praktek dalam waktu tiga bulan terhitung dari

tanggal 26 Mei sampai 26 Agustus 2015 di PT. Sharp Electronic Indonesia, penulis

ditempatkan dalam divisi marketing. Pada posisi sebagi marketing, mengharuskan

penulis melakuakan tugas di pada berbagai pekerjaan yang diberikan oleh mentor

dan para karyawan berdasarkan posisiyang diterima oleh penulis.

Dari pemberian tugas kepada penulis, tidak menuntut penulis untuk

melakukan kinerja sebagai marketing hanya satu pekerjaan saja, melainkan hampir

semua pekerjaan marketing yang dilakukan didalam maupun diluar kantor,penulis

melaksanakan dengan baik. Tujuannya agar penulis bisa mengetahaui lebih

mendalam mengenai kinerja marketing yang dilakukan perusahaan. Selain itu,

sebagai marketing dituntut memiliki stamina yang kuat, energik, mampu membaca

dan menguasai situasi, disiplin, tenang, ketegasan, berwawasan luas dan sigap.

Tugas penulis sebagai marketing disana biasanya membantu para marketing

yang sesungguhnya dalam pekerjaan sehari-hari. Pada awal-awal masuk ke kantor

untuk melaksanakan kerja praktek, penulis melihat dulu bagaimana cara kerja

marketing di dalam perusahaan sebelum terjun langsung untuk membantu mereka.

Setelah penulis memperlajari tentang marketing, penulis langsung diterjunkan ke luar

lapangan agar dapat langsung mempraktekan marketing di lapangan.

Di sini kebetulan penulis langsung di terjunkan ke tempat sebagai Sales

Promotion Boy (SPB) agar penulis langsung mempromosikan produk perusahaan

secara langsung dengan tatap muka. Penulis terjun langsung ke dalam event-event

yang di sedang diselenggarakan oleh perusahaan untuk menarik konsumen agar

30
selalu memakai produk sharp dan menarik konsumen untuk memakai produk sharp

bagi yang belum menggunakan produk sharp. Disini penulis menyiapakan perlalatan

promosi untuk memasarkan produk seperti papan reklame, poster, catalog dan

spanduk agar konsumen pun dapat melihat dan mau menggunakan produk sharp.

Disini penulis juga melakukan penjualan dengan personal selling agar konsumen

agar lebih yakin lagi membeli produk sharp dan disini penulis mengenalkan produk

sharp lebih dalam lagi kepada konsumen.

Di dalam event tersebut penulis juga memberikan konsumen untuk mencoba

langsung produk-produk sharp secara gratis. Tidak hanya itu, agar konsumen pun tau

produk apa saja yang dibuat oleh sharp dan memberikan katalok untuk dibawa agar

bisa melihat-lihat apa saja yang diprodukan sharp dan penulis pun memberikan

games untuk para konsumen atau calon konsumen agar menarik konsumen dan yang

menang dalam games tersebut konsumen mendapatkan sebuah soufenir yang sudah

kami siapkan, tidak hanya itu penulis juga memberikan bonus berupa handphone jika

konsumen langsung membeli produk sharp secara langsung dan berupa potongan

harga bagi setiap pembelian produk sharp. Penulis juga memberikan kupon bagi

setiap konsumen yang datang karena penulis juga memberikan door price bagi setiap

konsumen yang datang dan hadiah bagi konsumen yang paling tidak mempunyai

produk sharp dirumahnya minimal tiga. Penulis melakukan promosi secara langsung

atau personal selling agar konsumen lebih mengenal lagi barang produk-produk

sharp agar konsumen tidak lari ke merk lain.

31
Demikian upaya-upaya yang telah dilakukan oleh penulis selama kerja

praktek sebagai marketing dalam mempromosiskan produk sharp. Semoga

pengalaman ini akan bermanfaat untuk penulis di masa depan.

3.3 Hasil Studi Komparasi

Berdasarkan penjabaran dari tinjauan pustaka maupun hasil observasi dari

kerja praktek yang dilakukan penulis selama tiga bulan. Penulis membuat hasil studi

komprasi mengenai “Kegiatan Marketing Communication dalam Melakukan Promosi

di PT. Sharp Electronic Indonesia dengan Personal Selling”.

3.3.1 Komunikasi Pemasaran

Sebelum melakukan mekanisme kinerja marketing dalam promosi dengan

personal selling, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang komunikasi, seperti

definisi komunikasi dalam pemasaran. Menurut Kotler dan Keller, hal 172, [3],

adalah “Sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan

mengingatkan konsumen secara langsung tentang produk dan merek yang dijual”.

Didalam teorinya Kotler dan Keller disini perusahaan sangat digunakan sebab

berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk

membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk mempengaruhi

orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan.

Komunikasi pemasaran yang penulis terapkan di dalam kerja praktek ini sangat

digunakan dalam memasarkan produk sebab, didalam kumunikasi penulis bisa

berkomunikasi langsung dengan konsumen untuk lebih dekat lagi dan lebih baik lagi

kepada konsumen. Komunikasi pemasaran juga membuat konsumen lebih tahu

32
produk yang dijual dan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk

yang ditawarkan. Jadi, komunikasi pemasaran sangat berperan dalam melakukan

promosi seperti menurut Kotler dan Keller yang mengartikan tentang komunikasi

pemasaran dengan baik.

3.3.2 Pemasaran

Pemasaran yang baik pemasaran yang buat konsumen menyukai cara

menawarkan barang dengan baik dan memuasakan. Menurut Kotler dan Keller, hal

38, [3], Pemasaran adalah “proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi”. Pemasaran yang

dijabarkan oleh Kotler dan Keller sangat membantu dan digunakan oleh perusahaan

dalam melakukan pemasaran produk yang perusahaan buat seperti yang ditegaskan

dalam pemasaran, seperti sebelum melakukan pemasaran perusahaan harus

mempunyai pelaksanaan konsepsi, penetapan harga yang harus ditawarkan ke

konsumen dan melakukan promosi serta menarik konsumen lebih mengenal lagi

produk yang ditawarkan dengan cara personal selling.

3.3.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran (Marketing Mix) disini intinya menjelaskan lebih

intim lagi dalam melakukan penjualan dan pemasaran lebih baik lagi. Menurut Murni

Sumarni dan Jhon Soeprihanto, hal 274, [8], adalah “Marketing mix adalah

kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran

yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi”. Seperti teori Sumarni dan Soeprihanto

yang dijelaskan diatas perusahaan menggunakan dalam pemasarannya di dalam

33
penjualan. Disini perusahaan sejalan dengan teorinya Sumarni dan Soeprihanto yang

dimana dalam melakukan pemasaran lebih intim lagi perusahaan harus benar-benar

mempunyai dan menetapkan seperti produk, harga, promosi dan distribusi dalam

melakukan pemasaran. Perusahaan disini harus mengkombinasikan secara maksimal

tentang produk, harga, promosi dan distribusi dengan kegiatan-kegiatan marketing

yang dilakukan diluar atau didalam perusahaan agar mendatangkan hasil yang paling

memuaskan dalam melakukan pemasaran dalam menjual.

Didalam bauran pemasaran juga terdapat alat pemasaran. Menurut Kotler

dan Armstrong, hal 62, [9], terdapat alat pemasaran yang dikenal dengan istilah 7P

yaitu produk(product), harga (price), distribusi (place), promosi (promotion), saran

fisik (physical evidence), orang (people), proses (process). Alat pemasaran yang

dikatakan Kotler dan Arnmstrong dengan istilah 7P, teori ini digunakan di tempat

kerja praktek yang penulis lakukan karena di dalam perusahaan yang penulis

melakukan kerja praktek teori ini yang sangatlah menonjol dalam melakukan

pemasaran untuk menjual produk ke pasaran terutama dibagian promotion, people

dan process, karena bagi perusahaan promosi yang mempengaruhi tingkat pembelian

dalam perusahaan dan orang atau karyawan dengan berpakaian rapih sangat

membantu lebih meyakinkan lagi untuk memakai produk yang perusahaan tawarkan

dan yang terakhir proses, proses disini adalah proses cara memberikan service yang

baik dan memuaskan agar konsumen tetap memakai produk yang dibuat perusahaan.

3.3.4 Promosi

Promosi disini digunakan perusahaan untuk benar-benar meyakinkan

konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Menurut Djaslim Saladin, hal

34
171, [11] “Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan

didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang

produk prusahaan”. Perusahaan disini sama dengan teori yang dinyatakan oleh

Djaslim Saladin bagaimana melakukan promosi dengan baik dan benar agar

pelanggan tertarik dengan produk dipromosikan. Promosi disini yang penulis

lakukan adalah melakukan penjulan dengan baik dan melakukan pemasaran agar

konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan oleh penulis agar tercipta

hubungan yang efektif dan efisien antara penjual dan pembeli serta membujuk,

memperkenalkan produk agar komsumen memilih produk sharp yang ditawarkan dan

dan akhirnya memilih produk yang penulis tawarkan.

3.3.5 Bauran Promosi (Promotion Mix)

Perusahaan dalam melakukan promosi juga menggunakan atau menerapkan

bauran promosi (promotion mix). Menurut Djsalim Saladin, hal 172, [11] “Bauran

promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan,

publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”.

Teori dan kerja praktek yang penulis lakukan di dalam perusahaan, perusahaan

dengan teori yang diterapkan sejalan dengan kerja praktek yang penulis dilakukan di

perusahaan tersebut. Kenapa perusahaan sharp sama sejalan dengan teorinya Djsalim

Saladin, karena perusahaan menerapkan promosi dengan cara tatap muka secara

langsung, memasang iklan atau mengiklankan produk di media agar lebih

masyarakat lebih mengenal lagi produk yang dipasarkan dan memberikan pelayanan

dengan baik agar dapat berhubungan dengan baik antara perusahaan dan konsumen

untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah direncanakan.

35
3.3.6 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan yang perusahan lakukan adalah untuk merangsang agar

minat beli konsumen lebih meningkat lagi. Menurut pendapat Philip Kotler dan Gary

Armstrong, hal 660, [9], “Promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek

untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa”. Teori dalam

pelaksanaan praktek yang penulis lakukan di perusahaan sangatlah digunakan oleh

perusahaan dalam melakukan promosi penjualan di pasaran. Disini kenapa

perusahaan terkait dengan teorinya Philip Kotler dan Gary Armstrong, karena

memang dalam melakukan promosi penjualan itu insentif-insentif jangka pendek

guna mendorong pembelian dalam pasar dan juga merangsang pembelian produk

perusahaan lebih cepat dan lebih kuat oleh konsumen. Perusahaan juga mempunyai

tujuan dalam mempromosikan produk agar mencapai respon pasar yang ditargetkan.

Tujuan yang dilakukan perusahaan yaitu seperti yang dikatakan Djaslim Saladin

harus mempunyai consumer promotion, trade promotion, dan sales force promotion

dalam melakukan promosi penjualan agar mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

Sebelum melakukan promosi penulis juga menyiapakn alat-alat promosi untuk

lebih meyakinkan lagi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Menurut

Kotler dan Armstrong dalam melakukan promosi juga dibutuhkan namanya alat-alat

promosi yang dimana untuk lebih meyakinkan lagi seperti yang dibilang alat-alatnya

berupa sample, coupons, cash refud offers, price pack, premiums, advertising

specialities, prize, dll. Alat promosi yang dikatakan Kotler dan Armstrong itu sangat

dipakai diperusahaan ini khususnya dalam melakukan promosi di bebagai event-

36
event agar biasa menarik dan meyakinkan konsumen untuk memakai produk sharp

yang dimana penulis promosikan di suatu event tersebut.

3.3.7 Personal Selling

Setelah melakukan komunikasi pemasaran, pemasaran, promosi dan yang

terakhir yaitu melakukan personal selling dimana personal selling di perusahaan

sharp adalah tempat perhubungan antara konsumen dan penjulan agar lebih dekat

lagi dan tau lebih dalam lagi produk yang ditawarkan.

Penulis disini melakukan promosi dengan baik hampir setiap kerja praktek

yang penulis lakukan tidak jauh dari teori-teori yang penulis masukan dalam

melakukan kerja praktek. Tidak hanya promosi yang penulis lakukan, disini penulis

juga terjun langsung ke dalam lapangan di suatu event yang dimana penulis

ditempatkan di Sales Promotion Boy (SPB). Penulis disini melakukan promosi

dengan secara langsung kepada konsumen atau bisa dibilang dengan personal

selling, dimana penulis benar-benar berkomunikasi langsung dengan konsumen

untuk lebih meyakinkan konsumen lebih dalam lagi. Menurut Buchari Alma, hal

185, [7], “personal selling adalah penjualan pribadi melibatkan komunikasi

interpersonal antara pembeli dan penjual untuk memenuhi kebutuhan pembeli untuk

kepentingan kedua belah pihak”. Teori yang dikemukakan oleh Buchari Alma itu

sama halnya yang dilakukan penulis yaitu secara langsung dan bedanya disini

Buchari Alma tidak menjelaskan dimana terjadinya komuniasi tersebut sebab disini

penulis melakukan personal selling di suatu acara atau event yang di selenggarakan

oleh perusahaan.

37
Pada hasil studi komprasi ini menjelaskan bahwa secara keseluruhan

mekanisme kerja marketing dengan promosi melalui personal selling disana untuk

mengarahkan suatu tahapan dalam kegiatan marketing, terbilang sesuai teori-teori

yang telah djelaskan penulis sebelumnya.

38
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penulis telah melakukan kerja praktek lapangan selama tiga bulan di PT.

Sharp Electronic Indonesia. Selama tiga bulan tersebut, penulis bekerja sebagai

Marketing di PT. Sharp Electronic Indonesia. Setalah melaksanakan kerja praktek

penulis menyadari bahwa ilmu yang didaptkan semasa kuliah sangat bermanfaat dan

berguna untuk menunjang karir dan kesuksesan di dunia pekerjaan. Sebagai seorang

marketing communication, saya dituntut untuk menjadi seorang marketer handal

yang mampu berkomunikasi dengan baik dalam memasarkan dan menjual

produknya.

Selama kerja praktek sebagai marketing, penulis mendapatkan banyak

pengetahuan dan pengalaman yang berharga. Disana penulis belajar banyak hal

tentang cara gimana mrmpromosikan produk dengan baik, pendekatan dengan

konsumen dengan baik, melayani konsumen, terjun langsung menjadi sales

promosion boy (SPB) di suatu event dan mempelajari sifat dan karakteristik para

konsumen dengan bertatap langsung. Penulis juga belajar menghargai arti sebuah

kegagalan dimana setiap kegiatan promosi dan pejualan itu tidak selalu sesuai

dengan harapan. Untuk itu penulis berharap kerja praktek ini dapat dijalankan dan

dilaksanakan oleh Mahasiswa-Mahasiswa Program Studi Marketing Communication

selanjutnya guna menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan

dalam menghadapi dunia pekerjaan nantinya. Dalam upaya memasarkan produknya,

39
penulis mempromosikan produknya dengan cara Personal Selling contohnya melalui

event-event di suatu acara atau di hypermarket di Indonesia.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka beberapa saran yang

dapat digunakan untuk terus meningkatkan pelaksanaan program yang telah diadakan

oleh PT. Sharp Elecrtonic Indonesia, maka penulis hendak menyampaikan beberapa

saran, antara lain:

4.2.1 PT. Sharp Electronic Indonesia

1) Lebih ditingkatkan lagi dalam standarisasi penilaian.

2) Meningkatkan lagi penghargaan yang telah dicapai dan supaya termotivasi

lagi untuk meningkatkan atusiasnya untuk meningkatkan kualitas di PT.

Sharp Electronic Indonesia.

3) Perusahaan merekrut orang-orang baru yang berkualitas dan memiliki

pemahaman tentang dunia marketing guna untuk mendukung kemajuan

perusahaan PT. Sharp Electronic Indonesia dalam pemasaran produk.

4.2.2 Institut Bisnis Nusantara

Memotivasi dan mendukung mahasiswa agar mendapatkan pekerjaan

ditempat/perusahaan yang baik dan tepat agar mahasuswa dapat maju, berkembang,

dan sukses setelah lulus dari Institut Bisnis Nusantara.

40
DAFTAR PUSTAKA

[1] C. M. Lingga Purnama, MM 2001. Strategic Marketing Plan. Penerbit

Gramedia: Jakarta.

[2] Rd. Soemanagara. 2012. Strategic Marketing Communication Konsep

Strategis dan Terapan. Penerbit Alfabeta: Bandung.

[3] Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran(Edisi

Kedua Belas). Penerbit Indeks: Jakarta.

[4] Ilham Prisgunanto. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi: Strategi dan

Taktik. Penerbit Ghalia Indonesia: Bogor.

[5] Nugroho J Setiadi. 2008. Business Economics and Managerial Decision

Making: Aplikasi Teori dan Pengambilan Keputusan Manajerial Dalam

Dunia Bisnis. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

[6] Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kartajaya On Marketing Mix Seri

9 Elemen Marketing. Penerbit Mizan Pustaka: Jakarta.

[7] Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Penerbit Alfabeta: Bandung.

[8] Murni Sumarni dan Jhon Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (dasar-dasar

ekonomi perusahaan). Penerbit Liberty: Yogyakarta.

[9] Philip Kotler dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi

12 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta.

[10] Sutisna. 2002. Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Penerbit

Remaja Rosdakarya: Bandung.

[11] Djaslim Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran-analisis Perencanaan,

Pelaksanaan dan Pengendalian. Penerbit Linda Karya: Bandung.

41
[12] Basu Swastha. 2008. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku

Konsumen. Penerbit Liberty: Yogyakarta.

[13] Cristina Widya Utami. 2006. Manajemen Ritel (Startegi dan Implementasi

Ritel Modern). Penerbit Salemba Empat: Jakarta.

[14] Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi IV. Penerbit Andi:

Yogyakarta.

[11] Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit

Rosda: Bandung.

[12] Nasution. 2006. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Penerbit Bumi

Aksara: Jakarta.

[13] Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja

Rosdakarya: Bandung.

42
LAMPIRAN-LAMPIRAN

NOMOR JUDUL

1 Surat izin orangtua/wali Mahasiswa

2 Fotokopi Surat Pengantar Kerja Praktek dari Kampus

3 Fotokopi Surat Balasan Kerja Praktek dari PT. Sharp

Electronic Indonesia

4 Fotokopi Kartu Identitas Mahasiswa

5 From Absensi Kerja Praktek

6 Form Jurnal Harian Kerja Praktek

7 Form Hasil Penilaian Kerja Praktek

8 Form Daftar Hadir Bimbingan

9 Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek di PT. Sharp

Electronic Indonesia

43

Anda mungkin juga menyukai