Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja Peserta Didik

Kompetensi Dasar :

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat t
erjadi pada sistem gerak manusia

Topik

Gangguan pada Sistem Gerak

Tujuan

Menyelidiki gangguan pada sistem gerak

NUSYRAN

BIOLOGI

PPG DALJAB 2022


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Sekolah : MAN 2 Bulukumba
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMCAPAIAN KOMPETENSI


NO KD IPK

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur  Menjelaskan jenis-jenis kelainan/gangguan


jaringan penyusun organ pada sistem pada system gerak
1 gerak dalam kaitannya dengan  Menjelaskan penyebab terjadinya
bioproses dan gangguan fungsi yang kelainan/gangguan pada system gerak
dapat terjadi pada sistem gerak manusia

4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan  Membuat laporan hasil studi pemanfaatan
2 teknologi dalam mengatasi gangguan teknologi pada kerusakan sistem gerak.
sistem gerak melalui studi literatur

PETUNJUK BELAJAR
1. Biasakanlah selalu berdoa sebelum dan sesudah belajar.
2. Tulislah nama kelompok dan nama anggota pada kolom yang telah disediakan.
3. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk kegiatan.
4. Bertanyalah kepada gurumu jika terdapat petunjuk maupun pertanyaan yang belum kamu
pahami
5. Lakukanlah kegiatan sesuai petunjuk di LKPD.
6. Kerjakanlah tugasmu dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
7. Periksalah pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada gurumu

KELOMPOK:

ANGGOTA KELOMPOK:

1. ………………………………
2. ………………………………
3. ………………………………
4. ………………………………
Wacana 1
Bacalah Wacana Berikut!

Osteoporosis Bukan Hanya Masalah Orang Tua


Osteoporosis yang selama ini dianggap hanya akan menyerang orang yang sudah berusia lanjut,
ternyata juga dapat menyerang orang pada usia muda. Osteoporosis memang sudah sangat familier di tengah
masyarakat. Namun, osteoporosis yang berarti pengeroposan tulang ini, sering kali diartikan sama dengan
pengapuran. Dua penyakit tulang ini sebenarnya sangat berbeda. Secara umum, osteoporosis lebih sering
dialami oleh orang yang sudah menginjak usia di atas 50 tahun. Bagi wanita, tentu saja osteoporosis ini lebih
awal menyerang, seiring dengan masuknya masa menopause. Namun demikian, orang pada usia muda juga
dapat mengalami osteoporosis. Beberapa faktor penyebabnya adalah penggunaan obat tertentu, insulin
dalam jangka waktu lama, faktor keturunan, kekurangan vitamin sejak kecil, kelainan, dan banyak lagi.
Seorang perokok, peminum kopi dan alkohol, akan memiliki lebih banyak peluang terkena osteoporosis
lebih cepat atau lebih awal dari umumnya.
Secara medis, osteoporosis dapat diartikan sebagai berkurangnya kandungan mineral, utamanya
kalsium pada tulang. Untuk mengetahui kadar berkurangnya mineral tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan
radiologi menggunakan alat yang disebut Bone Densitometry (BMD) yang dapat mengukur seberapa parah
tingkat osteoporosis. Dengan alat tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan pada tulang panggul sebelah
kanan dan kiri, tulang lengan, tulang belakang dan tulang kepala paha. Pemeriksaan dilakukan pada dua
bagian tulang atau lebih agar dapat diperbandingkan tingkat pengeroposannya. Jika diketahui sudah terdapat
gejala osteoporosis, sangat disarankan untuk segera mengubah pola hidup yang lebih sehat. Misalnya,
dengan tidak merokok lagi, tidak minum alkohol, tidak minum kopi berlebihan, mengkonsumsi obat
pencegah seperti vitamin dan sejenisnya, serta olah raga teratur. Juga sangat disarankan untuk lebih sering
terkena sinar matahari.
Berdasarkan artikel yang sudah anda baca tadi, coba diskusikan:
a. Identifikasilah alasan mengapa osteoporosis tidak hanya menyerang orang tua?

Jawab:….…..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

b. Identifikasilah penggolongan gangguan untuk osteoporosis (apakah gangguan fisik,


fisiologis, tulang belakang atau otot?), kemudian identifikasi berbagai jenis gangguan
lainya dengan penggolongan yang sama jika didasarkan pada teori yang dipelajari!

Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

c. Uraikanlah solusi yang tepat untuk menghindari penyakit osteoporosis bagi anak muda dan
orang tua!

Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Wacana 2
Bacalah Wacana Berikut!

Dokter Ortopedi: di Indonesia, Patah Tulang Sering Dikira


Terkilir Biasa
Patah tulang kerap disalahartikan dengan terkilir. Apalagi jika yang terjadi adalah patah tulang tertutup.
Akibat kekeliruan itu, pasien patah tulang bisa saja hanya menjalani pengobatan alternatif dengan pergi ke
tukang urut.

Orang kadang salah kaprah hanya terkillir biasa, apalagi kalau patah tulang tertutup. Sehingga perginya ke
alternatif,” kata dokter spesialis ortopedi dr. Adib Khumaidi, Sp.OT, dalam webinar bersama Kalbe
Farma, Senin (4/4/2022).

Ia menjelaskan, patah tulang atau fraktur merupakan kondisi terputusnya kontinuitas tulang. Data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 mencatat, sekitar 5,5 persen masyarakat
Indonesia mengalami fraktur.

“Gejala fraktur manifestasi klinis menurut Black and Hawk tahun 2014 disampaikan ada nyeri, bengkak,
memar, deformitas, krepitasi, spasme otot, dan gangguan fungsi,” jelas Adib.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terpilih itu juga menambahkan bahwa ada banyak penyebab
terjadinya patah tulang. Namun ada tiga faktor yang jadi penyebab terbanyak di masyarakat, yakni trauma
langsung ataupun tidak langsung, tekanan yang berlebihan, dan kelainan patologis seperti osteoporosis,
tumor atau kanker tulang, juga infeksi tulang.

Prinsip penanganan fraktur pada dokter ortopedi adalah dengan mengembalikan posisi tulang seperti
semula. Sehingga, tulang tidak hanya menyatu kembali, tapi bisa berfungsi normal kembali.
Berdasarkan artikel yang sudah anda baca tadi, coba diskusikan:
a. Identifikasilah alasan mengapa patah tulang dan terkilir berbeda berbeda (dilihat dari segi
cedera dan penanganan)?

Jawab:….…..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

b. Identifikasilah penggolongan gangguan untuk patah tulang (apakah gangguan fisik,


fisiologis, tulang belakang atau otot?), kemudian identifikasi berbagai jenis gangguan
lainya dengan penggolongan yang sama jika didasarkan pada teori yang dipelajari!

Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

c. Berikanlah pendapat anda terhadap penanganan cedera patah tulang dengan cara urut ke
tukang urut!

Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Wacana 3
Bacalah Wacana Berikut!

Bahaya Membawa Tas Terlalu Berat


Tas memang dianggap oleh sebagian besar wanita sebagai barang kebutuhan yang wajib
dimiliki. Tas diperlukan untuk membantu membawa barang-barang penting yang dibutuhkan oleh
seorang wanita. Barang-barang bawaan yang terlalu berat dan cara membawa tas yang tidak sesuai
sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan keseimbangan tubuh.
Selain itu, terlalu lama membawa tas dengan cara yang salah juga dapat menyebabkan
skoliosis. Skoliosis merupakan penyakit pembengkokan pada tulang punggung ke arah kanan atau ke
kiri. Membawa tas hanya dengan menggunakan satu bahu saja juga dapat menyebabkan
ketidakseimbangan tubuh karena tekanan dari berat tas yang hanya bertumpu pada satu titik
saja. Cara membawa tas yang benar adalah dengan mengganti posisi tas tangan setiap 5 menit
sekali jika digunakan saat berjalan untuk menjaga keseimbangan tubuh Anda selama
membawa tas tersebut. 
Berat tas sebaiknya tidak lebih dari 10% dari berat badan kamu. Selain itu postur tubuh tidak
boleh membungkuk atau membusung tetapi usahakan tetap tegap saat membawa tas agar tidak
terkena kifosis (tulang punggung terlalu bengkok ke depan) ataupun lordosis (tulang punggung
terlalu bengkok ke belakang). Semakin tua usia Anda, kondisi tulang sudah tidak begitu kuat
dimana kepadatan tulang mulai terkikis. Untuk itu, selalu cukupi keperluan kalsium, vitamin D,
dan vitamin K untuk tulang Anda dengan meminum susu, konsumsi keju, buah-buahan dan sayur-
sayuran atau suplemen kesehatan untuk orang yang tidak mengalami masalah kesehatan khusus.
Berdasarkan artikel yang sudah anda baca tadi, coba diskusikan:
a. Uraikanlah mengapa bagi sebagian orang yang membawa tas yang berat dapat
menyebabkan skoliosis, bagi sebagian lain menyebabkan kifosis, dan sebagian lainya
lordosis ?

Jawab:….…..
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

b. Berikanlah pendapat anda terhadap solusi yang diperlukan agar kesehatan tulan tetap
terjaga!

Jawab:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai