Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) ULP PADANG PANJANG

Sindy Aulia Harista1), Irmayani2), Sunreni3)


1)
Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti
sindyaulia216@gmail.com
2)
Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti
irmayanisuherman@yahoo.com
3)
Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti
sunreni50@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the effect of training and compensation on employee performance at PT.
PLN (Persero) West Sumatra Region. The sample in this study were employees at PT. PLN (Persero)
West Sumatra Region as many as 117 respondents. The type of research used is descriptive
quantitative research. The data used are primary data and secondary data. Data collection techniques
are questionnaires, data analysis used is instrument test (validation and reliability), classical
assumption test, multiple linear regression test, t test, F test and determinant coefficient. The results of
this study are training and compensation partially have a significant effect on employee performance
and training and compensation together have a positive and significant effect on employee
performance with the regression model Y = 19.227 + 0.205X1 + 0.279 X2 + e, where training (X1)
and compensation (X2).

Keyrwords: Training, Compensation and Employee Performance

1. PENDAHULUAN Pelatihan-pelatihan yang diberikan pada


Latar Belakang Masalah karyawan akan mendorong karyawan
Kinerja karyawan dapat digambarkan bekerja lebih keras. Hal ini disebabkan
sebagai fungsi proses dari respon individu karyawan yang telah mengetahui dengan
terhadap kinerja yang diharapkan baik tugas-tugas dan tanggung jawab akan
organisasi, yang mencakup desain kinerja, berusaha mencapai tingkat moral kerja yang
proses pemberdayaan, dan pembimbingan, lebih tinggi.
serta dari sisi individu itu sendiri yang Menurut Kadarisman (2014) pentingnya
mencakup ketrampilan kemampuan dan kompensasi bagi karyawan, sangat
pengetahuan kinerja merupakan hasil suatu berpengaruh terhadap perilaku dan
proses pekerjaan dan organisasi. Adapun kinerjanya, maka organsasi/perusahaan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perlu memberikan imbalan (reward) pada
adalah faktor kemampuan, kompensasi, dan karyawan yang telah mengorbankan waktu,
pelatihan. Untuk mencapai tujuan tenaga, kemampuan, dan keterampilan
perusahaan, hendaknya perusahaan harus sehingga karyawan merasa puas karena
mempunyai karyawan handal yang memiliki usahanya tersebut dihargai.
prestasi yang baik. Semakin tepat kesesuaian antara beban
Menurut Mangkunegara (2013) kerja dan tanggung jawab terhadap
pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan pelatihan dan kompensasi yang diperoleh,
dan keterampilan teknis,dalam rangka maka semakin termotivasi karyawan dalam
meningkatkan kemampuan konseptual dan bekerja maka akan menghasilkan prestasi
kemampuan dalam mengambil keputusan. kerja dalam perusahaan, sehingga tercipta
efektivitas serta efesiensi dalam 2. Apakah kompensasi berpengaruh
menjalankan aktivitasnya. terhadap kinerja karyawan pada PT.
Fenomena yang terjadi di PT. PLN PLN (Persero) Unit Induk Wilayah
(Persero) adalah menurunnya Nilai Kinerja Sumatera Barat?
Organisasi (NKO) perusahaan sebesar 0.8% 3. Apakah pelatihan dan kompensasi
dari semester II tahun 2019 97,6% menjadi berpengaruh secara bersama-sama
96,8% pada semester I tahun 2020. terhadap kinerja karyawan pada PT.
Karyawan PT. PLN (Persero) Unit PLN (Persero) Unit Induk Wilayah
Induk Wilayah Sumatera Barat merupakan Sumatera Barat?
salah satu aset yang memegang peran
penting dalam keberhasilannya menjadi Tujuan Penelitian
lembaga yang lebih baik dengan jumlah Berdasarkan dari latar belakang dan
karyawan sebanyak 164 orang. perumusan masalah yang telah dirumuskan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas diatas, maka tujuan penelitian ini untuk:
penulis telah melakukan penelitian lebih 1. Mengetahui dan menganalisis
dalam tentang kinerja, maka penulis pengaruh pelatihan terhadap kinerja
memberi judul Pengaruh Pelatihan dan karyawan PT. PLN (Persero)
Kompensasi Terhadap Kinerja 2. Mengetahui dan menganalisis
Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Unit pengaruh kompensasi terhadap kinerja
Induk Wilayah Sumatera Barat. karyawan PT. PLN (Persero)
3. Mengetahui dan menganalisis
Identifikasi Masalah pelatihan dan kompensasi secara
Identifikasi masalah yang ditemukan bersama-sama terhadap kinerja
dari latar belakang adalah tentang kinerja karyawan PT. PLN (Persero)
karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk
Wilayah Sumatera Barat. Tinjauan Pustaka
1. Pelatihan kepada perusahaan diduga Kinerja Karyawan
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari
2. Kompensasi yang diberikan perusahaan dua segi yaitu kinerja karyawan (individu)
kepada karyawan diduga dapat dan kinerja organisasi. Kinerja adalah suatu
meningkatkan motivasi kerja karyawan. peninjauan yang sistematis terhadap hasil
3. Pelatihan dan Kompensasi pada kerja individu yang digunakan untuk
karyawan di PT. PLN (Persero) Unit mengevaluasi efektifitas kerja (Indasari,
Induk Wilayah Sumatera Barat secara 2018). Menurut Suparyadi (2015) kinerja
bersamaan diduga dapat meningkatkan karyawan merupakan masalah yang sentral
kinerja karyawan. dalam kehidupan organisasi atau perusahaan
yang mampu mencapai tujuan atau tidak,
Rumusan Masalah sangat tergantung pada sebaik apa kinerja
Berdasarkan latar belakang yang telah yang ditunjukan oleh para karyawan.
diuraikan diatas maka permasalahan yang Menurut Anwar Prabu Mangkunegara
akan diteliti dalam penelitian ini adalah (2013) dasar kuesioner kinerja terdiri atas:
sebagai berikut: 1. Ketepatan Hasil Kerja, meilupti
1. Apakah pelatihan berpengaruh penyelesaian tugas sesuai waktu dan
terhadap kinerja karyawan pada PT. target yang ditentukan sesuai standar
PLN (Persero) Unit Induk Wilayah kerja.
Sumatera Barat?
2. Kemampuan Bekerja, meliputi adalah disimpulkan bahwa kepuasan kompensasi
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang adalah tingkat kepuasan yang dirasakan oleh
dalam melaksanakan tugas-tugas yang karyawan terhadap kompensasi yang
dibebankan kepadanya. diberikan perusahaan baik dalam bentuk
finansial maupun non finansial sebagai
Pelatihan balas jasa perusahaan.
Menurut Suparyadi (2015) pelatihan Menurut Veitzal dan Sagala, (2009) ada
merupakan suatu proses pembelajaran beberapa komponen kompensasi antara lain
secara sistematis yang mencakup upaya sebagai berikut:
meningkatkan keterampilan, penguasaan 1. Gaji, adalah balas jasa dalam bentuk
pengetahuan, dan mengubah prilaku guna uang yang diterima karyawan sebagai
meningkatkan kinerja karyawan. Pelatihan konsekuensi dari kedudukannya sebagai
yang dimaksudkan untuk meningkatkan seorang karyawan yang memberikan
kinerja karyawan sehingga perubahan kontribusi dalam mencapai tujuan
perilaku yang terjadi pada karyawan setelah perusahaan. Atau, dapat juga dikatakan
mereka mengikuti pelatihan haruslah sebagai bayaran tetap yang diterima
bersifat permanen.Pelatihan pegawai adalah seseorang karena kedudukannya dalam
suatu pelatiahan yang ditujukan untuk para perusahaan.
pegawai (karyawan) dalam hubungannya 2. Fasilitas, adalah sarana prasarana yang
dengan peningkatan kemampuan pekerjaan diberikan untuk memperlancar aktivitas
pegawai saat ini (Notoatmadjo, 2013). dan produktivitas.
Penelitian Rio Vicky Bolung dan dkk 3. Upah insentif, merupakan imbalan
(2018), menyebutkan beberapa indikator finansial langsung yang dibayarkan
yang dapat di gunakan untuk mengukur kepada karyawan berdasarkan jam
penelitian sebagai berikut: kerja, jumlah barang yang dihasilkan
1. Instruktur, adalah kemampuan dari atau banyaknya pelayanan yang
instruktur dalam penyampaian materi diberikan. Jadi upah ini tidak seperti
pelatihan menggunakan metode yang gaji yang jumlahnya relatif tetap,
ada. besarnya upah dapat berubah-ubah
2. Peserta, adalah keikutsertaan peserta tergantung pada keluaran yang
dalam pelaksanaan pelatihan. dihasilkan.
3. Materi, adalah mutu dari baik buruknya
materi yang digunakan instrukur atau Perumusan Hipotesis
pelatih di dalam melakukan pelatihan H1 = Pelatihan berpengaruh signifikan
kerja. terhadap kinerja karyawan PT. PLN
(Persero).
Kompensasi H2 = Kompensasi berpengaruh signifikan
Kompensasi adalah semua pendapatan terhadap kinerja karyawan PT. PLN
yang berbentuk uang, barang langsung atau (Persero).
tidak langsung yang diterima karyawan H3 = Pelatihan dan kompensasi secara
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan bersama-sama berpengaruh
kepada perusahaan Hasibuan (2016). signifikan terhadap kinerja karyawan
Menurut Sudarmayanti (2011) menjelaskan PT. PLN (Persero).
bahwa kompensasi adalah segala sesuatu
yang diterima oleh karyawan sebagai balas
jasa mereka. Dari uraian diatas dapat
1. Pelatihan (X1)
Kemampuan karyawan untuk
meningkatkan kinerja karyawan PT
PLN (Persero)
2. Kompensasi (X2)
Motivasi kerja karyawan berupa
Gambar 1 Kerangka Konseptual imbalan untuk menunjang kinerja
karyawan PT PLN (Persero)
3. Kinerja Karyawan (Y)
2. METODE PENELITIAN
Suatu hasil kerja yang dicapai seorang
Penelitian ini dilaksanakan di PT PLN dalam melakukan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya
(Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera
Barat pada Bulan April 2021.
Tabel 1 Indikator Variabel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan yang bekerja di PT. PLN Variabel Indikator
(Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Pelatihan Instruktur
Barat. Penelitian ini menggunakan metode Peserta
simple random sampling dalam menentukan Materi
jumlah sampel yang digunakan. Sehingga Kompensasi Gaji
penelitian ini mendapatkan sebanyak 117 Fasilitas
orang karyawan yang dijadikan sampel yang Upah Insentif
diperoleh dengan menggunakan rumus Kinerja Ketepatan Hasil Kerja
slovin Kemampuan Bekerja
Metode analisis data yang digunakan
……..(1) dalam penelitian ini adalah uji regresi
linear berganda. Sehingga dalam
Keterangan menganalisis data penelitian ini
n : Besaran sampel menggunakan analisis statistik deskriptif,
N : Besaran populasi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi
e : Nilai kritis yang diinginkan klasik, dan uji hipotesis.
Sedangkan data yang digunakan Menurut Sugiyono (2018)
merupakan data primer yang didapat merumuskan analisis regresi linier
melalui pembagian kuesioner kepada berganda sebagai berikut:
karyawan, dimana hasil dari setiap jawaban
responden ditentukan menggunakan skala Y = a+ b1X1+b2X2+e
likert.
Dalam suatu penelitian terdapat Keterangan:
beberapa variabel yang harus ditetapkan Y = Variabel Terikat (Kinerja)
sebelum memulai pengumpulan data. A = Konstanta
Variabel bebas dan terikat dalam penelitian b1 = Koefisien X1
ini adalah pelatihan dan kompensasi yang b2 = Koefisien X2
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan PT X1 = Variabel (Pelatihan)
PLN (Persero) Unit Induk Wilayah X2 = Variabel (Kompensasi)
Sumatera Barat. Masing-masing dari e = Standar Error
variabel tersebut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas Keseluruhan nilai tingkat signifikan semua


Tabel 2 hasil uji validitas pertanyaan- item dinyatakan sesuai dengan kriteria yang
pertanyaan pada variabel pelatihan sudah ditetapkan yaitu valid karena nilainya
Butir RHitung RTabel Hasil lebih besar dari pada nilai Corrected Item-Total
Pernyataan Correlation Standar = 0,300. Dengan demikian
P1 0,332 0,300 Valid seluruh pernyataan variabel pelatihan dapat
P2 0,565 0,300 Valid diteruskan dalam tahapan penelitian
P3 0,376 0,300 Valid selanjutnya.
P4 0,507 0,300 Valid
P5 0,481 0,300 Valid Uji Reliabilitas
P6 0,412 0,300 Valid Tabel 5 hasil uji reliabilitas
P7 0,497 0,300 Valid Variabel Cronbach Cut Kesimpulan
P8 0,438 0,300 Valid Alpha Off
P9 0,558 0,300 Valid Pelatihan 0,784 0,600 Reliabel
P10 0,393 0,300 Valid Kompensasi 0,715 0,600 Reliabel
Kinerja 0,754 0,600 Reliabel
Tabel 3 hasil uji validitas pertanyaan- Karyawan
pertanyaan pada variabel kompensasi
Butir RHitung RTabel Hasil Semua variabel memiliki Cronbach Alpha
Pernyataan lebih besar (>) 0,60 yaitu Pelatihan sebesar
K1 0,443 0,300 Valid 0,784, Kompensasi sebesar 0,715 dan Kinerja
K2 0,400 0,300 Valid Karyawan sebesar 0,754 setiap pernyataan
K3 0,302 0,300 Valid pada kuesioner tersebut dinyatakan reliable.
K4 0,359 0,300 Valid
Uji Statistik Deskriptif
K5 0,311 0,300 Valid
Tabel 6 hasil uji statistik deskriptif
K6 0,560 0,300 Valid
pelatihan
K7 0,305 0,300 Valid
Butir
K8 0,318 0,300 Valid TCR Ket
Pernyataan
K9 0,320 0,300 Valid
K10 0,530 0,300 Valid P1 77 Cukup baik
P2 78,8 Cukup baik
Tabel 4 hasil uji validitas pertanyaan- P3 75,2 Cukup baik
pertanyaan pada variabel kinerja kaeyawan
P4 77,6 Cukup baik
Butir RHitung RTabel Hasil
Pernyataan P5 78 Cukup baik
KK1 0,392 0,300 Valid P6 79,4 Cukup baik
KK2 0,449 0,300 Valid P7 79,4 Cukup baik
KK3 0,390 0,300 Valid
P8 79,2 Cukup baik
KK4 0,501 0,300 Valid
KK5 0,560 0,300 Valid P9 79,6 Cukup baik
KK6 0,470 0,300 Valid P10 85 Baik
KK7 0,455 0,300 Valid
KK8 0,433 0,300 Valid
Tabel 7 hasil uji statistik deskriptif
kompensasi Data menyebar dan mengikuti disekitar
Butir garis diagonal dan nilai signifikansi (Asymp.
TCR Ket Sig. 2-tailed) sebesar 0,062. Karena nilai
Pernyataan
signifikansi 0,062 lebih besar > dari 0,05,
K1 84,8 Baik
sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan
K2 81,4 Baik maka data berdistribusi dengan normal.
K3 84 Baik
K4 80 Baik Uji Multikolinearitas
Tabel 9 hasil pengujian multikolinearitas
K5 76,6 Cukup baik
Variabel Tolerance VIF
K6 80 Baik
K7 79 Cukup baik Pelatihan .893 1.120
K8 79,6 Cukup baik .893 1.120
Kompensasi
K9 79,8 Cukup baik
K10 82,8 Baik Hasil uji variance inflantion factor (VIF)
pada hasil output SPSS 20 tabel coeffients,
Tabel 8 hasil uji statistik deskriptif kinerja
diketahui bahwa nilai VIF pada variabel
karyawan
Pelatihan (X1) dan nilai VIF pada variabel
Butir Kompensasi (X2) sama yaitu sebesar 1,120.
TCR Ket
Pernyataan Karena masing-masing variabel independen
KK1 94,8 Sangat baik memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >
KK2 96 Sangat baik 0,10. Maka disini menunjukkan adanya
kolinearitas yang tinggi.
KK3 96,8 Sangat baik
KK4 97,2 Sangat baik Uji Heterokedastisitas
KK5 96 Sangat baik
KK6 97,6 Sangat baik
KK7 96,6 Sangat baik
KK8 96,8 Sangat baik
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
menggambarkan tentang ringkasan data-data
penelitian seperti nilai TCR yang terukur.

Uji Asumsi Klasik Gambar 2 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas


Uji Normalitas kinerja karyawan (Y)

Berdasakan Scatter plot yang terlihat tidak


ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka
dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastitas. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak digunakan dalam
Gambar 2 Grafik Uji Normalitas kinerja
penelitian ini.
karyawan (Y)
Uji Hipotesis Uji F (Simultan)
Tabel 11 hasil pengujian simultan (Uji-F)
Uji t
F-hitung F-tabel Sig. Keterangan
Tabel 10 hasil pengujian parsial (Uji-t)
t- 78,827 3,08 0,000 Signifikan
Variabel t-tabel Sig. Ket
hitung
Signifika Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai
Pelatihan_X1 5,892 1,658 0,000 Fhitung > Ftabel yaitu 78,827 > 3,08 dan tingkat
n
signifikansi 0,000 < 0,05, Ho ditolak dan H3
Kompensasi_ Signifika
8,548 1,658 0,000 diterima. Artinya, pelatihan dan kompensasi
X2 n
secara bersama-sama berpengaruh signifikan
Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero)
thitung > ttabel yaitu 5,892 > 1,658 dan nilai Unit Induk Wilayah Sumatera Barat.
signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat diambil Hasil penelitian ini sajalan dengan
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, penelitian Rio Vicky Bolung (2018), secara
artinya pelatihan berpengaruh signifikan bersama-sama hubungan antara kedua variable
terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) yaitu pelatihan, dan kompensasi berdasarkan
Unit Induk Wilayah Sumatera Barat. koefisien korelasi hubungannya cukup kuat,
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian sedangkan pengaruh antar pelatihan, dan
sebelumnya yaitu penelitian dari : Rio Vicky kompensasi terhadap kinerja karyawan sebesar
Bolung (2018), Asri Wulandari (2012), 57,3% sedangkan sisanya 42,7% dijelaskan
Uswatun Khasanah (2019) dimana dalam oleh variable lain.
penelitiaan sebelumnya tersebut dengan
penelitian ini sama-sama diperoleh hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
temuan dari uji hipotesis bahwa pelatihan Tabel 10 hasil pengujian koefisien
berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang determinasi (R2)
bekerja pada organisasi publik.
R Adjusted
Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai
Model R Square R Square
thitung > ttabel yaitu 8,548 > 1,658 dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat diambil 1 ,762a ,580 ,573
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan H2 diterima, Dapat diketahui bahwa nilai koefisien
artinya kompensasi berpengaruh signifikan determinasi terdapat pada nilai Adjusted R
terhadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) square dengan nilai sebesar 0,573. Hal ini
Unit Induk Wilayah Sumatera Barat. berarti pelatihan (X1) dan kompensasi (X 2)
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian memiliki pengaruh terhadap kinerja sebesar
sebelumnya yaitu penelitian dari : Rio Vicky 57,3%, sedangkan sisanya 42,7% dijelaskan
Bolung (2018), Asri Wulandari (2012), oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam
Uswatun Khasanah (2019) dimana dalam penelitian ini seperti efektifitas dan efisiensi,
penelitiaan sebelumnya tersebut dengan otoritas (wewenang), disiplin, dan inisiatif,
penelitian ini sama-sama diperoleh hasil temuan dari penelitian yang dilakukan Aris
temuan dari uji hipotesis bahwa kompensasi Baharuddin, ddk (2012) yang menyatakan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang adanya pelatihan dan kompensasi berpengaruh
bekerja pada organisasi publik. secara signifikan simultan terhadap kinerja
karyawan.
4. KESIMPULAN Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian dan EMBA. Vol.6. No 3 Juli Tahun : 2018.
pembahasan yang telah dilakukan, maka Deasler. 2011. Manajemen Personalia.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Jakarta: Erlangga
1. Variabel pelatihan berpengaruh Hasibuan. 2016. Manajemen Sumber Daya
signifikan terhadap kinerja karyawan Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Husein. 2011. Metode Penelitian untuk
Sumatera Barat. Adanya pengaruh Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi II.
tersebut dapat dilihat nilai thitung > ttabel Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(5,892 > 1,658) dan nilai signifikansi Indasari. 2018. Kepuasan Keja dan
0,000 < 0,05. Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Indo
2. Variabel kompensasi berpengaruh Media Pustaka.
signifikan terhadap kinerja karyawan Kasmir. 2017. Manajemen Sumber Daya
PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Manusia . Depok: Rajawali Pers .
Sumatera Barat. Adanya pengaruh Kadarisman. 2012. Manajemen
tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil Kompensasi. (fajargrafika, Penyunt.)
nilai regresi sebesar 0,279 satuan nilai Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
thitung > ttabel (8,548 > 1,658) dan nilai Marwansyah. 2016. Manajemen Sumber
signifikansi 0,000 < 0,05. Daya Manusia. Bandung: Alfabeta
3. Variabel pelatihan dan kompensasi Monday,dkk. 2014. Pengukuran Kinerja
secara bersamaan berpengaruh Berbasis Kompetensi. Jakarta:
signifikan terhadap kinerja karyawan Rajawali Pers.
PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Muchlisin. 2014. Dipetik 10 15, 2019, dari
Sumatera Barat. Adanya pengaruh pengertian, indikator dan faktor yang
tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil mempengaruhi kinerja:
nilai Fhitung > Ftabel (78,827 > 3,08) dan https://www.kajianpustaka.com/2019/
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. 01/pengertian-indikator-faktor
mempengaruhi - kinerja . Html
5. REFERENSI Notoatmadjo. 2013. Pengembangan
AA. Anwar Prabu Mangkunegara. Sumber Daya Manusia. Jakarta:
2013,Manajemen Sumber Daya Rineka Cipta.
Manusia. Bandung: Remaja Perjanjian Kerja Bersama, Serikat Pekerja
Rosdakarya. PT PLN (Persero), Jakarta: 2012
Abdullah. 2014 Manajemen dan Evaluasi Rivai, Veithzal. dan Sagala, E.J. (2009).
Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Manajemen Sumber Daya Manusia
penerbit Aswaja Pressindo. untuk Perusahaan. Jakarta:
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Rajagrafindo Persada.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Rivai dan Sagala. 2011. Manajemen
Cipta Sumber Daya Manusia untuk
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Perusahaan. Jakarta: PT Rajawal Pers.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Riduwan. 2009. Metode dan Teknik
Erlangga. Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Bolung, Rio Vicy. 2018. Pengaruh Sudarmayanti. 2011. Manajemen Sumber
Pelatihan dan Kompensasi terhadap Daya Manusia Reformasi Birokrasi
Kinerja Pegawai. studi BPMPD dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Bandung: PT Refika Aditama
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Kuantitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana.
Suparyadi. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: CV.Andi
Offset.
Umar. 2010. Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wibowo. 2016. Manajemen kinerja .
Jakarta: raja wali press
Wijaya. 2015. Pengaruh Motivasi dan
Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan. Studi pada PT Sinar Jaya
ABADI Bersama. jurnal AGORA. Vol
3,No 2. Tahun: 2015.
Wulandari. 2012. Pengaruh Pelatiham dan
Disiplin Kerja Karyawan.studi pada
Yayasan Pendidikan Telkom. Jurnal
bangking dan manajemen review
ekuitas. Vol 1. No 1. Tahun: 2012
Perjanjian Kerja Bersama, Serikat Pekerja
PT. PLN (Persero), Jakarta: 2012

Anda mungkin juga menyukai