Anda di halaman 1dari 1

Baca Tawarikh 6 : 48-53

KESETIAAN MELAYANI : Diperhitungkan Tuhan !

“ ......Ahidup, dan anak orang ini ialah Zadok...” (1 Tawarikh 6 : 53)

D idalam Perjanjian Lama yang memegang jabatan Imam bukanlah keturunan

orang sembarangan, namun mereka yang merupakan keturunan suku Lewi. Salah

satu iman adalah Imam Zadok. “.... Imam-Imam yang bertugas di mezbah; mereka ini adalah
bani Zadok dan hanya golongan inilah dari Bani Lewi yang boleh mendekat kepada TUHAN
untuk menyelenggarakan kebaktian.” (Yehezkiel 40 : 46). Nama ‘Zadok’ berarti saleh,
berbudi dan budiman. Ia adalah anak Ahitub keturunan Eleazar.
Memegang Jabatan sebagai Imam bukanlah pekerjan mudah sebab tidak sembarang
orang dipercaya Tuhan, mereka harus benar-benar memenuhi kriteria-Nya. “Dan Aku akan
mengangkat bagi-Ku seorang Iman kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku san
jiwa-Ku, dan aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia
selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.”(1 Samuel 2 : 35}. Siapa yang memenuhi
Kriteria Tuhan ? Ialah orang yang berlaku sesuai dengan hati Tuhan. Ini berbicara tentang
hidup dalam ketaatan, hidup tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Selain itu mereka haruslah
setia mengerjakan apa yang Tuhan percayakan. Sebagai imam yang melayani di Istana Daud,
bersama Imam Abyatar (2 Samuel 8 : 17), Zadok benar-benar menunjukkan loyalitasnya
terhadap Raja Daud. Sekalipun dihadapkan pada tantangan dan ujian yang berat, kesetiaan
Zadok tak luntur “Sifat-sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya.” (Amsal 19 :
22) “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah
menemukannya ?” (Amsal 20 : 6).
Ketika Daud menjadi Raja terjadilah dua kali pemberontakan yang dilakukan oleh
Absalom (2 Samuel 15) dan Adonia (1 Raja-Raja 1:7-8). Mezki demikian Imam Zadok tetap
teguh berpegang pada kebenaran Firman Tuhan dengan tetap setia mengikut Daud, Karena
ia tahu benar bahwa Tuhanlah yang memilih menetapkan dan mengurapi Daud sebagai
Raja. Tidak seperti Imam abytar yang pada saat terjadi pemberontakan Adonia berlaku
Khianat karena ia justru memilih memihak dan mendukung Adonia, yang jelas-jelas bukan
orang pilihan Tuhan dan tidak diurapi Tuhan.

Mari kita melayani Tuhan dengan penuh kesetiaan, sebab mata Tuhan selalu tertuju
kepada orang-orang yang setia, upah besar menanti

Anda mungkin juga menyukai