Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar Volume 7, Nomor 1, April 2019

p-ISSN: 2338-1140 (Halaman 60-65)


e-ISSN: 2527-3043 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP NILAI TEMPAT


BILANGAN MELALUI MEDIA KANTUNG BIJI BILANGAN PADA
SISWA KELAS I-A SEKOLAH DASAR
Reza Ika Savitri1), Lise Chamisijatin2), Andayani3)
1,2)
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, 3)SDN Sumbersari 1 Malang
Email: rikasavitri75@gmail.com1), lisechamisijatin@gmail.com2), andayani.vitaputri@yahoo.com3)

Abstract: This study is aimed to increase students understanding of the concept place
number values through the media pocket of number seeds. Student still find it difficult to
understand the concept. The method used is classroom action research (CAR) with an
action research model developed by Kemmis and Mc. Taggart. The research subjects were
students of class I-A SDN Sumbersari 1 Malang, amounting 21 students. Time of the
research January-February 2019. Action research is carried out in two cycles, cycle I and
cycle II. Each cycle has 4 stages, namely preparation, implementation, observation, and
reflection. Data collection techniques uses interview, observation, test, and documentation.
In the pre-cycle the skills of students experienced concept place number values an increase
from the result of the pre cycle students average value of 69,76 increased to 71,66 in the
first cycle and 82,24 in the second cycle with the completeness percentage from 52,38% in
the pre cycle to 80,95 % in the first cycle and 90,48% in cycle II. Thus it can be concluded
that the results of the study show that the pocket of number seeds media can improve
students concept place number values understanding skills.

Keywords: Concept Understanding, Number Place Value, Pocket Number Seeds Media

Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep nilai tempat bilangan melalui media kantung biji bilangan. Siswa dirasa masih
mengalami kesulitan dalam memahami konsep nilai tempat bilangan. Metode yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model penelitian yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Subjek penelitian adalah siswa kelas I-A
SDN Sumbersari 1 Malang yang berjumlah 21 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Januari-Februari 2019. Penelitian tindakan dilaksanakan dalam dua siklus, yakni
siklus I dan siklus II. Setiap siklus memiliki 4 tahapan yakni, perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus
mendapatkan nilai rata-rata sebesar 69,76, lalu meningkat menjadi 71,66 pada siklus I, dan
menjadi 82,24 pada sikus II. Prosentase ketuntasan pun mengalami peningkatan dari
52,38% (pra siklus), menjadi 80,95% (siklus I) hingga 90,48% pada siklus II. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan media kantung biji
bilangan dapat meningkatkan pemahaman konsep nilai tempat bilangan siswa.

Kata Kunci : Pemahaman Konsep, Nilai Tempat Bilangan, Kantung Biji Bilangan

PENDAHULUAN dasar adalah kemampuan berhitung,


Salah satu bidang studi yang untuk menguasai kemampuan ini, siswa
memiliki peranan penting dalam setiap harus memahami konsep nilai tempat
jenjang pendidikan formal sebagai upaya bilangan terlebih dahulu. Hal ini
untuk membentuk sumber daya manusia dikarenakan suatu bilangan ditentukan
yang berkualitas adalah matematika. nilainya oleh posisi suatu bilangan
Konsep ini diberikan guna menumbuhkan diantara bilangan yang lain.
dan mengembangkan kemampuan Seseorang yang mengalami
berpikir. Salah satu kemampuan berpikir kesulitan dalam menentukan nilai tempat
yang harus dikuasai siswa di sekolah bilangan, seringkali melakukan kesalahan

60
61 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar, Volume 7, Nomor 1, April 2019 hlm 60-65
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd

dalam menyebutkan nama lambang Kurangnya pemahaman siswa


bilangan dan menuliskan lambang terhadap konsep nilai tempat bilangan
bilangan multidigit (McCloskey dalam dibuktikan ketika siswa diperlihatkan
Chan, Au dan Tang, 2014). Selaras lambang bilangan tiga puluh lima (35),
dengan hal ini, Nurmawati dalam kemudian siswa ditugaskan untuk
Matitaputty (2013) menegaskan, bahwa menyebutkan posisi dari setiap bilangan.
kesalahan siswa dalam menulis nama dan Jawaban yang diberikan setiap siswa
lambang bilangan terjadi karena siswa sangatlah bervariasi. Pertama, ada siswa
belum memahami konsep nilai tempat yang menyebutkan bahwa bilangan lima
bilangan. yang berada pada posisi paling kanan
Salah satu contoh kesalahan menempati nilai satuan, dan bilangan tiga
penulisan lambang bilangan multidigit yang berada pada posisi paling kiri
diberikan oleh Ginsburg (2014) yang menempati nilai puluhan.
menuliskan lambang bilangan seribu dua Kedua, ada siswa yang
ratus lima dengan lambang “10002005”. menyebutkan bahwa bilangan lima
Fuson (2014) menambahkan, bahwa berada pada posisi paling kiri menempati
ketika anak belum menguasai konsep nilai puluhan, dan bilangan tiga berada
nilai tempat bilangan, ia akan mengalami pada posisi paling kanan menempati nilai
kesulitan dan kesalahan dalam satuan. Ketiga, bahkan ada siswa yang
menyelesaikan prosedur yang melibatkan tidak mau menyebutkan nilai tempat dari
struktur bilangan basis sepuluh seperti lambang bilangan yang telah
menyimpan dan meminjam dalam operasi diperlihatkan, dikarenakan ia merasa
hitung penjumlahan dan pengurangan. kesulitan untuk memahami nilai tempat
Kurangnya pemahaman konsep bilangan.
nilai tempat bilangan menyebabkan Kesalahan yang ditunjukkan oleh
rendahnya kemampuan siswa dalam beberapa siswa membuktikkan bahwa
menyelesaikan permasalahan operasi mereka belum menguasai konsep nilai
hitung penjumlahan dan pengurangan. tempat bilangan. Padahal konsep ini
Jika permasalahan ini tidak segera merupakan dasar pembelajaran
diselesaikan, nantinya siswa akan merasa matematika khususnya dalam penguasaan
lebih kesulitan ketika dihadapkan dengan aritmatika. Guna mengatasi kurangnya
permasalahan yang lebih kompleks di pemahaman siswa terkait materi nilai
tingkat selanjutnya. tempat bilangan, maka dibutuhkan media
Berdasarkan hasil observasi yang pembelajaran baru yang dapat
telah dilakukan peneliti pada siswa kelas memfasilitasi kegiatan learning by doing,
I-A Sekolah Dasar Negeri Sumbersari 1 dan meningkatkan daya tarik siswa untuk
Malang pada tanggal 11 Januari 2019, mempelajari materi yang disampaikan,
ditemukan beberapa kendala dalam sehingga materi yang disampaikan
mencapai tujuan pembelajaran terkait menjadi lebih jelas dan mudah dipahami,
konsep nilai tempat bilangan, yang serta pemahaman atau hasil belajar siswa
meliputi : (1) pembelajaran di kelas terkait materi nilai tempat bilangan dapat
belum mewujudkan kegiatan learning by meningkat.
doing; (2) guru mengalami kesulitan Media pembelajaran merupakan
dalam menyampaikan materi nilai tempat perangkat yang digunakan guru untuk
bilangan, sekalipun telah memanfaatkan mendukung proses pembelajaran dalam
media stick ice cream dan batang korek; menyampaikan materi (Permendikbud
(3) kurangnya daya tarik siswa terhadap No.22, 2016 : 6). Penggunaan media
konsep matematika, khususnya materi pembelajaran harus disesuaikan dengan
nilai tempat bilangan. kebutuhan dan perkembangan siswa,
sehingga diharapkan dapat memberikan
62 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar, Volume 7, Nomor 1, April 2019 hlm 60-65
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd

kemudahan bagi siswa untuk memahami pemahaman konsep nilai tempat bilangan
materi. Mengingat input siswa pada melalui media kantung biji bilangan pada
tingkat sekolah dasar memiliki siswa kelas I-A SDN sumbersari 1 Kota
kemampuan yang sangat terbatas dalam Malang.
memahami materi yang bersifat abstrak.
Siswa pada usia sekolah dasar (7-12 METODE PENELITIAN
tahun) berada pada tahap operasional Metode penelitian ini menggunakan
konkret hingga tahap awal operasional metode kualitatif dan kuantitatif yang
formal. Siswa pada tahapan ini memiliki berjenis penelitian tindakan kelas. Pada
beberapa kecenderungan perilaku, yakni penelitian ini yang menjadi subjek
mulai memandang segala sesuatu secara penelitian adalah siswa kelas I-A SDN
objektif, bergeser dari satu aspek ke Sumbersari 1 Malang. Jumlah
aspek yang lain secara reflektif, mulai keseluruhan siswa adalah 21, terdiri dari
berpikir secara operasional. Berdasarkan 9 siswa laki-laki dan 12 siswa
karakteristik anak pada masa operasional perempuan.
konkret hingga awal operasional formal, Prosedur penelitian tindakan kelas
kehadiran media pembelajaran dianggap meliputi beberapa siklus, disesuaikan
menjadi sangat penting dalam dengan tingkat permasalahan yang akan
penyampaian materi. Mengingat banyak dipecahkan dan kondisi yang akan
materi di sekolah dasar yang bersifat ditingkatkan. Penelitian tindakan kelas ini
abstrak, salah satunya pada konsep dilaksanakan sebanyak dua siklus,
matematika nilai tempat bilangan. dengan pertimbangan apabila
Media kantung biji bilangan peningkatan yang terjadi tergolong baik..
merupakan media yang terdiri dari dua Setiap pertemuan pada tiap siklus akan
jenis kantung, kantung bergaris biru dilaksanakan selama 2 JP, yaitu 70 menit
(puluhan) dan kantung bergaris hijau di kelas I-A SDN Sumbersari 1 Malang.
(satuan), hal ini bertujuan untuk Model yang digunakan dalam penelitian
memudahkan siswa dalam membedakan ini adalah model Kemmis dan
nilai tempat puluhan dan satuan. Kantung McTaggart. Siklus tahapan tersebut
ini dilengkapi biji jagung, yang nantinya terdiri dari persiapan, pelaksanaan,
akan dimasukkan pada setiap kantung. observasi (pengamatan), dan refleksi.
Aturan penggunaan media ini sangat Berikut penjabaran dari setiap tahapan
mudah. model Kemmis dan McTaggart :
Mula-mula siswa diminta untuk a. Perencanaan
menentukan nilai tempat bilangan. Misal, Pada tahap ini, peneliti menyiapkan
bilangan dua puluh empat (24), siswa materi nilai tempat bilangan, rencana
menghitung biji jagung sejumlah dua pelaksanaan pembelajaran, serta
puluh empat. Selanjutnya pendidik lembar observasi aktivitas guru dan
meminta siswa untuk memasukkan setiap siswa.
sepuluh biji jagung ke dalam kantung b. Pelaksanaan
bergaris biru (puluhan), dan sisa biji Pada tahap ini, peneliti melaksanakan
jagung yang berjumlah kurang dari rencana pelaksanaan pembelajaran
sepuluh akan dimasukkan kedalam yang telah disusun pada tahap
kantung bergaris hijau (satuan). Sehingga sebelumnya. Kegiatan in terdiri dari
diharapkan siswa akan memahami bahwa kegiatan pendahuluan, inti, dan
bilangan dua puluh empat, terdiri dari 2 penutup.
kantung bergaris biru (puluhan) dan sisa c. Observasi (pengamatan)
4 biji yang dimasukkan ke dalam kantung Pada tahap ini, peneliti mengamati
bergaris hijau (satuan). Penelitian ini hal-hal yang berkaitan dengan segala
bertujuan untuk meningkatkan perubahan yang terjadi selama proses
63 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar, Volume 7, Nomor 1, April 2019 hlm 60-65
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd

pembelajaran di kelas berlangsung. matematika nilai tempat bilangan pada


Pengamatan ini dilakukan untuk kelas I-A.
mengetahui sejauh mana keberhasilan Pelaksanaan
yang sudah dicapai guna Dalam hal ini yang dilakukan
meningkatkan hasil belajar siswa. adalah menerapkan media kantung biji
d. Refleksi bilangan untuk meningkatkan
Kegiatan ini dilakukan untuk pemahaman siswa tentang materi nilai
mengulas kembali hal-hal yang sudah tempat bilangan di kelas I-A. Pada tahap
dilaksanakan sebelumnya. Data-data pelaksanaan, peneliti berperan sebagai
yang diperoleh dari proses pelaksana PTK dan berkolaborasi dengan
pembelajaran yang telah dilakukan guru kelas I-A, yang bertindak sebagai
kemudian dievaluasi untuk dijadikan pengamat yang menilai aktivitas guru dan
perbaikan bagi siklus selanjutnya, siswa selama proses pembelajaran
sehingga tujuan dalam pelaksanaan berlangsung.
penelitian tindakan kelas dapat Pengamatan
dicapai. Adapun gambaran tahap Dalam hal ini yang dilakukan adalah :
penelitian sebagai berikut : a. Observasi terstruktur, yaitu melakukan
pengamatan yang telah dirancang
Perencanaan secara sistematis melalui lembar
observasi yang sebelumnya telah
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
disusun peneliti.
b. Dokumentasi .
c. Mencatat hal penting.
Pengamatan
d. Video recorder.
Perencanaan
Refleksi
Pada awalnya untuk menentukan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan tindakan yang akan digunakan dan
mengetahui kemampuan siswa, peneliti
melakukan observasi, wawancara, dan
Pengamatan
tindakan pra siklus yang dilakukan pada
tanggal 11-17 Januari 2019. Berdasarkan
?
hasil observasi dan wawancara dengan
Ibu Andayani dapat diketahui bahwa
(Siklus PTK, Suyadi, 2011: 50)
siswa mengalami kesulitan pada materi
nilai tempat bilangan, sehingga perlu
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilakukannya penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan pemahaman siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN tentang konsep nilai tempat bilangan.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Selanjutnya, dari kegiatan pra siklus,
Sumbersari 1 Malang yang beralamatkan didapatkan data hasil belajar siswa
di Jl. Sigura-Gura I No. 11, Sumbersari, sebagai berikut :
Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Tabel 1. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Penelitian ini dilaksanakan pada semester No. Rentang Nilai Frekuensi
genap tahun ajaran 2018/2019. Berikut 1. 60-70 11
adalah penjabaran hasil tindakan yang 2. 71-80 2
telah dilakukan peneliti : 3. 81-90 1
Perencanaan 4. 91-100 7
Peneliti telah mengidentifikasi Rata-rata nilai 69,76
bahwa permasalahan yang terjadi adalah Meskipun sudah mencapai KKM
perlunya peningkatan pemahaman konsep yaitu 68, mamun perlunya peningkatan.
64 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar, Volume 7, Nomor 1, April 2019 hlm 60-65
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd

Setelah melakukan tindakan pra siklus. kelas I-A SDN Sumbersari I Malang.
Siklus I dilakukan pada tanggal 24 Berikut tabulasi prosentase ketuntasan
Januari 2019 dan siklus II dilakukan pada hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus
tanggal 24 Januari 2019, dari pelaksanaan I, dan siklus II :
kedua siklus didapatkan data sebagai Tabel 3. Data Prosentase Ketuntasan Siswa Pra
berikut : Siklus, Siklus I, Siklus II
a. Aktivitas guru Tindakan Persentase Ketuntasan
Berdasarkan tindakan yang telah Pra siklus 52,38 %
dilakukan oleh peneliti yang bertindak Siklus I 80,95%
sebagai guru. Adanya peningkatan Sklus II 90,48%
pada aktivitas guru dari siklus I ke
siklus II. Pada siklus I prosentase yang
didapatkan sebesar 89% dengan SIMPULAN
kategori baik. Pada siklus II Penelitian ini dilakukan dalam
meningkat menjadi 92% dengan dua siklus. Media yang diterapkan adalah
kategori sangat baik. kantung biji bilangan. Kesimpulan yang
b. Aktivitas siswa didapat adalah; (a) adanya peningkatan
Setelah dilakukan tindakan pada setiap siklusnya. Baik dari aktivitas
menerapkan media kantung biji guru, aktivitas siswa, maupun
bilangan, aktivitas siswa mengalami pemahaman siswa terhadap konsep
peningkatan. Pada siklus I aktivitas matematika nilai tempat bilangan.
siswa mendapat prosentase 82% Aktivitas guru pada siklus I adalah 89%
dengan kategori baik. Kemudian dengan kategori baik. Kemudian
meningkat pada siklus II menjadi meningkat pada siklus II dengan kategori
90%, dengan kategori sangat baik. sangat baik. Sedangkan aktivitas siswa
c. Hasil Belajar Siswa pada siklus I didapatkan prosentase
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah sebesar 82% dengan kategori baik.
dikerjakan siswa tentang materi nilai Kemudian meningkat pada siklus II
tempat bilangan, hasil belajar siswa sebesar 90% dengan kategori sangat baik.
mengalami peningkatan. Berikut Pada pemahaman konsep
tabulasi peningkatan hasil belajar matematika nilai tempat bilangan siswa
siswa : sudah meningkat, pada pra siklus
didapatkan rata-rata 69,76, pada siklus I
Tabel 2. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, 71,67 dan pada siklus II meningkat
Siklus I, Siklus II menjadi 82,24, (b) penerapan media
Rentang Rata- kantung biji bilangan berhasil
Tindakan Frekuensi
Nilai rata
meningkatkan pemahaman konsep
Pra siklus 60-70 11 69,76
71-80 2 matematika nilai tempat bilangan siswa
81-90 1 kelas I-A SDN Sumbersari 1 Malang.
91-100 7 Penggunaan media pembelajaran harus
Siklus I 60-70 8 71,67 disesuaikan dengan kebutuhan dan
71-80 2 perkembangan siswa, sehingga
81-90 4
91-100 7 diharapkan dapat memberikan
Siklus II 60-70 3 82,24 kemudahan bagi siswa untuk memahami
71-80 0 materi.
81-90 7
91-100 11 DAFTAR PUSTAKA
Data tersebut membuktikan bahwa Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
penerapan media kantung biji bilangan Penelitian Suatu Pendekatan
dapat meningkatkan pemahaman konsep
matematika nilai tempat bilangan pada
65 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar, Volume 7, Nomor 1, April 2019 hlm 60-65
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd

Praktik. Jakarta : PT Asdi


Mahasatya
Budi, T. S. (2010). Peningkatan
Kemampuan Memahami Nilai
Tempat dengan Media Kantung
Kelereng Pada Peserta Didik
Kelas II SD Negeri Bukuran 2
Kecamatan Kalijambe Kabupaten
Sragen TP 2009/2011 Skripsi.
Surakarta : Universitas Sebelas
Maret
Harjanto. (2011). Perencanaan
Pengajaran. Jakarta : Rineka
Cipta
Haryono, Ari Dwi. (2015). Metode
Praktis Pengembangan Sumber
dan Media Pembelajaran. Malang
: Genus Media
Hasyim, Adelina. (2016). Metode
Penelitian dan Pengembangan di
Sekolah. Yogyakarta : Media
Akademi
Soedjadi. (2002). Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia. Jakarta :
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Suherman, Erman. (1993). Evaluasi
Proses dan Hasil Belajar
Matematika. Jakarta : Universitas
Terbuka. Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai