Anda di halaman 1dari 9

Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015.

ISSN 2442-9163

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA


MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KERJA PADA SISWA KELAS II SDN PURWOREJO
KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

SITI MAHMUDAH
SDN Purworejo Kec. Kandat Kab. Kediri

ABSTRAK: Mengingat pentingnya keterampilan penyelesaian masalah (Soal Cerita) dalam


pembelajaran matematika sebagai bekal kepada siswa agar setelah menyelesaikan pendidikan
mereka dapat menjalani kehidupannya dengan berhasil, maka dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengumpulan data tentang keterampilan menyelesaikan soal cerita matematika di kelas
II SDN Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Dengan memperhatikan adanya
kesenjangan antara harapan-harapan dengan kenyataan yang ada, peneliti tertarik untuk
melakukan PenelitianTindakan Kelas dalam pembelajaran matematika khususnya di kelas II
SDN Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri dengan jumlah siswa 21 menggunakan
media kartu kerja sebanyak 2 siklus. Mengingat adanya keterbatasan waktu, maka penelitian
pembelajaran matematika yang penelitipilih yaitu materi soal cerita tentang penjumlahan dan
pengurangan sampai dengan bilangan 500 di kelas II pada semester I Tahun Pelajaran
2012/2013. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah penggunaan media kartu kerja dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal
cerita pada siswa kelas II SDN Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Tahun
Pelajaran 2012/2013. Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa tujuan penelitian yang
dilaksanakan telah mengalami keberhasilan. Dengan kata lain penggunaan media kartu kerja
dapat meningkatkan ketrampilan pada penyelesaian soal cerita matematika.

Kata Kunci : soal cerita, kartu kerja

PENDAHULUAN kepada siswa agar setelah menyelesaikan


Matematika adalah salah satu pendidikan mereka dapat menjalani
ilmu dasar yang berperan dalam kehidupannya dengan berhasil. Ini berarti
pengembangan ilmu pengetahuan dan bahwa bahan ajar yang diberikan harus
teknologi (IPTEK). Matematika dan cara sudah dipilih yang memang dapat
berfikir matematika mendasari bangunan bermanfaat bagi siswa kelak. Dengan kata
pendidikan disiplin ilmu yang lain dan lain diperlukan kemampuan antisipasi
bahkan mengembangkannya. Matematika masa depan. Satu aspek penting dalam
dapat tumbuh dan berkembang secara rangka antisipasi, khususnya dalam hal
"mandiri" tetapi juga tidak dapat dipungkiri matematika sekolah, adalah menentukan
bahwa ini berkembang karena adanya orientasi masa depan matematika sekolah
beberapa tuntutan perkembangan ilmu di Indonesia. Ada tiga aspek orientasi
dan pengetahuan lain. Semua pihak matematika sekolah, yaitu (1) Orientasi
menyadari bahwa pendidikan yang dewasa kepada kompetensi yang diharapkan, (2)
ini berorientasi pada siswa sekurang- Orientasi tentang bahan ajar/materi. (3)
kurangnya dimaksudkan nemberikan bekal Orientasi kepadakondisi lingkungan.

http://efektor.unpkediri.ac.id. 165
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

Kurikulum Berbasis Kompetensi telah memilih dan menggunakan media


diupayakan secara ramping ditinjau dari pembelajaran yang tepat. Proses
materi atau bahan ajar karena itu perlu kita pembelajaran matematika mulai SD
upayakan agar kompetensi (pengetahuan, sampai dengan SMP harus dimulai dan
sikap dan keterampilan) yang dimiliki siswa bahan-bahan yang konkret. Konsep
di sekolah dapat diterapkan pada situasi matematika akan dibangun dan
nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun dikonstruksi dari bahan-bahan yang
situasi lain. Untuk itu siswa perlu diberi konkret menjadi abstrak dalam benak sang
kesempatan dan kemudian berlatih dalam anak.
pemecahan masalah terutama yang Dengan memperhatikan adanya
berkaitan dengan pengalaman belajar kesenjangan antara harapan-harapan
mereka.Pendekatan pemecahan masalah dengan kenyataan yang ada, peneliti
merupakan fokus dalam pembelajaran tertarik untuk melakukan
matematika yang mencakup masalah PenelitianTindakan Kelas dalam
tertutup dengan solusi tunggal, masalah pembelajaran matematika khususnya di
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan kelas II SDN Purworejo Kecamatan Kandat
masalah dengan berbagai cara Kabupaten Kediri. Mengingat adanya
penyelesaian. Untuk meningkatkan keterbatasan waktu, maka penelitian
kemampuan memecahkan masalah perlu pembelajaran matematika yang penelitipilih
dikembangkan keterampilan memahami yaitu materi soal cerita tentang
masalah, membuat model matematika, penjumlahan dan pengurangan sampai
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan dengan bilangan 500 di kelas II pada
solusinya. Dalam setiap kesempatan, semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
pembelajaran matematika hendaknya Peneliti berfikir bahwa untuk
dimulai dengan pengenalan masalah yang meningkatkan keterampilan menyele-
sesuai dengan situasi (contextual problem). saikan soal cerita matematika pada
Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa kelas II dapat menggu-
peserta didik secara bertahap dibimbing nakanmedia kartu kerja karena kartu kerja
untuk menguasai konsep matematika. tersebut dapat menjadi panduan
Untuk meningkatkan keefektifan langkah-langkah siswa dalam
pembelajaran, sekolah diharapkan menyelesaikan soal cerita, sehingga siswa
menggunakan teknologi informasi dan memiliki pemahaman yang jelas tentang
komunikasi seperti komputer, alat peraga, informasi dan operasi hitung apa
atau media lainuya. (Kurikulum SD 2006, yangdiperlukan untuk menyelesaikan
Mata Pelajaran Matematika) soal cerita. Karena itu dalam
Dalam rangka meningkatkan penelitiantindakan kelas ini peneliti akan
keefektifan pembelajaran matematika, guru menggunakan media kartu kerja sebagai
hendaknya memiliki kompetensi untuk upaya meningkatkan keterampilan

http://efektor.unpkediri.ac.id. 166
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

menyelesaikan soal cerita matematika kalimat itu menjadi benar (berapakah


materipenjumlahan dan pengurangan pada n?)
siswa kelas II SDN Purworejo, d. Menjawab pertanyaan dalam soal
Berdasarkan uraian latar belakang cerita itu menggunakan bilangan yang
di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai diperoleh.
berikut: Apakah penggunaan media kartu Menurut Polya dalam Solichan
kerja dapat meningkatkan keterampilan (2004) memberikan empat langkah pokok
menyelesaikan soal cerita matematika cara pemecahan masalah, yaitu: (1)
pada siswa kelas II SDN Purworejo memahami masalahnya, (2) menyusun
Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri rencana penyelesaian, (3) melaksanakan
Tahun Pelajaran 2012/2013? rencana penyelesaian itu, dan (4)
memeriksa kembali penyelesaian yang
KAJIAN PUSTAKA telah dilaksanakan.
Pemecahan masalah (termasuk soal Sehubungan dengan hal itu
cerita) merupakan bagian yang sangat Mardjono dalam Solichan (2004) merinci
penting dalam kurikulum matematika karena langkah-langkah penyelesaian masalah
dalam proses pembelajarannya maupun soal cerita sebagai berikut:
penyelesaiannya siswa dimungkinkan a. Memahami soal/masalah. Masalah
memperoleh pengalaman menggunakan biasanya disajikan secara tertulis. Untuk
pengetahuan serta keterampilan yang dapat memahaminya masalah/soal
sudah dimiliki untuk diterapkan pada harus dibaca berulangkali sehingga
pemecahan masalah yang tidak rutin. dapat diketahui: informasi yang
Penyelesaian soal cerita diberikan, apa yang harus dicari, arti
matematika dapat diperoleh dan kata-kata atau istilah yang ada, soal
pemahamanterhadap konsep matematika sejenis yang pernah dikerjakan.
dan menggunakan aritmatika yang sesuai, b. Menentukan hubungan yang ada
misalnya menjumlah, mengurangi, dengan soal yang pernah diselesaikan
mengalikan, membagi, atau kombinasi dan dan pengertian-pengertian yang pernah
operasi-operasi tersebut. Julius Hambali dimiliki. Dalam hal ini kita harus
(1995:68) mengemukakan bahwa dalam mengingat kembali pengertian-
menyelesaiakan soal cerita siswa harus: pengertian, fakta-fakta, asumsi,
a. Mengerti soalnya dan mengetahui teorema, rumus, atau pengalaman lain
dengan jelas apa yang ditanyakan. yang berhubungan dengan masalah itu,
b. Dapat menuliskan kalimat mencari korespondensi, mencoba
matematikanya dalam bentuk kalimat menemukan variasi, mencari pola,
bilangandengan salah satu peubah mencoba membentuk generalisasi,
(biasanya menggunakan huruf n) mencari sifat yang sama dalam situasi
c. Mencari bilangan yang membuat yang berbeda, dan sebagainya.

http://efektor.unpkediri.ac.id. 167
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

Sedapat mungkin masalah/soal diubah masalah, artinya mampu


menjadi lebih sederhana. mengidentifikasi: apa yang diketahui,
c. Menentukan strategi dengan informasi-informasi yang ada, apa yang
mengidentifikasi struktur soal (fakta- ditanyakan. Dalam tahapan ini
fakta, syarat-syarat, dan variabel- diharapkan siswa membaca secara
variabel yang ada) mencarl metode- berulang-ulang permasalahan yang
metode pembuktian yang sesuai, ada. Guru dapat membantu membuat
induktif atau deduktif, langsung atau pertanyaan-pertanyaan yang membantu
tidak langsung. Kemudian menentukan pemahaman siswa terhadap
model penyelesaiannya, apakah berupa permasalahan yang ada.
persamaan, pertidaksamaan, graft, b. Membuat iklim yang sehat untuk belajar,
diagram, alur dan sebagainya. antara lain siswa diberikan waktu yang
d. Menggunakan model yang telah cukup untuk berfikir, menganalisa, dan
ditentukan untuk mernperoleh jawaban, mungkin memecahkan masalah. Guru
melakukan perhitungan, pembuktian, bersifat terbuka dan dengan senang
dan menentukan himpunan menerima pertanyaan siswa, serta
penyelesaian. Model yang dimaksudkan bersifat sabar terhadap siswa yang
dapat berupa persamaanpersamaan lambat berfikir atau sukar menemukan
yang di dalamnya memuat operasi jawaban.
bilangan sesuai dengan soal yang ada. c. Menumbuhkan dan mempertahankan
e. Menafsirkan basil yang diperoleh. Hasil itu motivasi siswa, antara lain dengan
kemudian dicoba pada situasi lain menunjukkan pentingnya belajar
beberapa kemungkinan perlu diselidiki, matematika khususnya memecahkan
misalnya apakah soal dapat diselesaikan masalah/soal, memberi contoh
untuk semua variabel ataukah untuk kegunaan matematika dalam kehidupan
variabel terbatas. sehari-hari, serta memberi soal yang
f. Menganalisis metode penyelesaian, tidak terlalu jauh dari kemampuan
yaitu menuliskan langkah-langkah siswa.
dalam urutan yang logis, menunjukkan d. Menekankan keanekaan dalam
informasi yang didapat dan penalaran pemecahan masalah, artinya guru tidak
yang digunakan. perlu mengharuskan siswa untuk
Dan beberapa uraian pendapat pars ahli menggunakan prosedur dan langkah
terkait dengan soal cerita, peneliti dapat penyelesaian yang sama.
menyampaikan beberapa usaha yang e. Mengajak siswa untuk menemukan
seharusnya dilakukan guru dalam model matematika atau kalimat
membantu siswa dalam menyelesaikan matematika yang sesuai.
soal cerita matematika. f. Mengajak siswa untuk menekankan cara
a. Usahakan siswa dapat memahami menyelesaikan masalah atau proses

http://efektor.unpkediri.ac.id. 168
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

pengerjaan yang runtut. Siswa ditekankan Dalam penelitian ini peneliti tidak
agar tidak hanya berorientasi pada hasil bekerjasama dengan siapapun, kehadiran
saja tetapi juga pada cara penyelesaian peneliti sebagai guru di kelas sebagai
soal cerita. pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,
g. Memberikan latihan yang cukup, yaitu sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti.
siswa harus banyak berlatih Dengan cara ini diharapkan didapatkan
memecahkan masalah/ dengan jumlah data yang seobjektif mungkin demi
soal dan waktu yang cukup. kevalidan data yang diperlukan.
Menurut Suwarsono (2008), Tempat penelitian adalah tempat
keterampilan-keterampilan matematika yang digunakan dalam melakukan
adalah operasi-operasi dan prosedur- penelitian untuk memperoleh data yang
prosedur dalam matematika, yang masing- diinginkan. Penelitian ini bertempat di
masing merupakan suatu proses untuk SDN Purworejo, Desa Purworejo
mencar. (memperoleh) hasil tertentu. Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.
Contoh keterampilan matematika adalah Waktu penelitian adalah waktu
proses mencari jumlah dua bilangan, berlangsungnya penelitian atau saat
proses mencari kelipatan persekutuan penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini
terkecil dari dua bilangan, proses mencari dilaksanakan mulai bulan Juli s.d
akar suatu persamaan , dan sebagainya. September 2013.
Keterampilan menyelesaikan soal Ada beberapa macam model
cerita matematika adalah kegiatan untuk penelitian tindakan kelas yang ditawarkan
menyelesaikan soal-soal matematika yang oleh para ahli. Nariun ada satu model yang
menggambarkan peristiwa, pengalaman, kiranya tidak terlalu sulit untuk dilakukan
atau permasalahan nyata dalan. yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart dari
kehidupan sehari-hari, dimana dalam Deakin University, Australia. Model ini
penyelesaiannya menggunakan konsep- terdiri dari empat komponen:
konsep dan teorema matematika. a. Rencana: Rencana tindakan yang
akan dilakukan untuk memperbaiki,
METODE PENELITIAN meningkatkan atau perubahan
Penelitian tindakan kelas ini perilaku dan sikap sebagai solusi.
dilaksanakan langsung oleh guru, b. Tindakan/Pelaksanaan: Tindakan
penanggung jawab penuh penelitian yang akan dilakukan oleh guru atau
tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan peneliti sebagai upaya perbaikan,
utama dari penelitian tindakan ini adalah peningkatan atau perubahan yang
meningkatkan hasil pembelajaran di kelas diinginkan.
dimana guru secara penuh terlibat dalam c. Observasi/pengamatan: Mengamati
penelitian mulai dari perencanaan, atas hasil atau dampak dari tindakan
tindakan, pengamatan dan refleksi. yang dilaksanakan atau dikenakan

http://efektor.unpkediri.ac.id. 169
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

terhadap siswa. Keterangan rumus:


d. Refleksi: Peneliti mengkaji, melihat, S = Nilai yang dicari (sesuai dengan aspek
dan mempertimbangkan atas basil masing-masing)
atau dampak dari tindakan dari R = Jumlah skor dari item atau soal yang
pelbagai kriteria. dijawab benar
Penelitian ini direncanakan dalam N = Skor maksimum dari tes tersebut
dua siklus karena keterbatasan waktu yang Untuk menganalisis data pada
dialokasikan dalam jadwal pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
penelitian, selain itu juga disebabkan statistik deskritif kuantitatif karena
karena keyakinan peneliti berlandaskan penelitian ini bertujuan untuk
kajian teori yang ada bahwa indikator mendeskripsikan apakah penggunaan
peningkatan keterampilan menyelesaikan media kartu kerja dapat meningkatkan
soal cerita matematika dalam penelitian ini keterampilan siswa kelas II SDN Purworejo
dapat tercapai dalam dua siklus. Untuk Kecamatan Kandat dalam menyelesaikan
memperjelas gambaran tindakan pada soal cerita penjumlahan dan pengurangan
masing-masing siklus peneliti menguraikan sampai bilangan 500.
uraian 2 siklus yang akan dilaksanakan Kegiatan yang terpenting daiam
dengan rencana kegiatan sebagai berikut: pelaksanaan analisis data adalah
Untuk mendapatkan data yang mengolah skor menjadi nilai. Adapun tahap
diperoleh peneliti menggunakan langkah- analisisnya adalah sebagai berikut:
langkah pengumpulan data sebagai a. Menyusun tabel frekwensi untuk tiap-
berikut: tiap indikator.
a. Menyediakan perangkat tes beserta Menghitung mean (M) dengan rumus
petunjuk pengerjaan dan kunci jawaban. M=
b. Memberikan tes keseluruh subyek
M = mean/nilai rata-rata
penelitian.
f = frekwensi
c. Mengumpulkan lembar jawaban yang
x = nilai
sudah diselesaikan oleh subyek
n = Jumlah siswa
penelitian.
b. Mengukur keberhasilan penelitian pada
d. Mengidentifikasi jawaban siswa
masing masing siklus sesuai dengan
berdasarkan kunci jawaban, dan lembar
kriteria keberhasilan/pencapaian
penilaian yang berisikan indikator
target.
pencapaian keterampilan
menyelesaikan soal cerita.Menghitung
ANALISIS HASIL SIKLUS I
skor jawaban setiap siswa/subyek
Data yang diperoleh peneliti terkait
penelitian dengan menggunakan rumus:
dengan hasil belajar yang berupa
R
S= x 100 keterampilan menyelesaikan soal cerita
N
dengan menggunakan media kartu kerja

http://efektor.unpkediri.ac.id. 170
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

pada siklus pertama meliputi beberapa aspek sebagaimana berikut:


yaitu keterampilan menemukan informasi, a. Keterampilan siswa dalam
keterampilan menemukan hal yang menemukan informasi sangat baik
ditanyakan, ketepatan menentukan kalimat yaitu mencapai 97%.
matematika (operasi hitung yang digunakan), b. Kemampuan siswa dalam menuliskan
keterampilan melakukan operasi hitung dan hal yang ditanyakan sudah cukup baik
menemukan hasil dan keterampilan yaitu 81%.
menyimpulkan jawaban. Adapun data basil c. Ketepatan siswa dalam menentukan
belajarnya dapat kami paparkan sebagai kalimat matematika sudah cukup baik
berikut: yaitu 88%.
a. Keterampilan siswa dalam menemukan d. Keterampilan siswa dalam melakukan
informasi sangat baik yaitu mencapai operasi hitung sudah cukup baik yaitu
80%. 80%
b. Kemampuan siswa dalam menulis kan e . Keterampilan siswa dalam
hal yang ditanyakan masih kurang menyimpulkan jawaban sudah cukup
yaitu 70%. baik yaitu 71%. Dengan melihat data
c. Ketepatan siswa dalam menentukan keberhasilan pada siklus kedua
kalimat matematika sudah cukup baik apabiladikaitkan dengan Kriteria
yaitu 80%. Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
d. Keterampilan siswa dalam melakukan mata pelajaran matematika di SDN
operasi hitung masih kurang yaitu 70% Purworejo yaitu 65 makasiswa yang
e. Keterampilan siswa dalam belum mencapai KKM sebanyak 1
menyimpulkan jawaban masih sangat dari 21 siswa atau 4,8%, dan itupun
rendah yaitu 59%. nilainya hanya sedikit di bawah KKM
Apabila data di atas dikaitkan dengan yaitu 64.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk Hasil analisis pada siklus I dan siklus II
mata pelajaran matematika di SDN dapat diperjelas pada grafik dibawah ini:
Purworejo yaitu 65 maka siswa yang belum
Grafik Tingkat Keberhasilan Per Aspek
mencapai KKM sebanyak 7 dari 21 siswa
120
atau 33%. 100
80
60
40
20
0
ANALISIS HASIL SIKLUS II M M Ke M M
en en te ela en Siklus I
Data yang dapat diamati peneliti e e pa ku yi
m m ta ka m Siklus II
terkait dengan hasil belajar yang berupa
uk uk n n pu
keterampilan menyelesaikan soal cerita a… a… M…O… l…
dengan menggunakan media kartu kerja Siklus I 80 70 80 70 59

pada siklus kedua terdiri dari beberapa Siklus II 97 81 88 80 71

aspek yang dapat peneliti paparkan

http://efektor.unpkediri.ac.id. 171
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

dan refleksi..
Dari paparan di atas hipotesis Penguasaan keterampilan
yang telah disusun yaitu "Jika penggunaan menyelesaikan soal cerita matematika
media kartu kerja dilaksanakan dengan selain dipengaruhi oleh kemampuan
baik maka dapat meningkatkan melakukan operasi bilangan juga
keterampilan siswa kelas II SDN Purworejo dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa
Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri terutama aspek membaca dan menulis.
Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam Hal ini dapat dilihat dan keoerhasilan
menyelesaikan soal cerita." dapat terbukti indikator menuliskan hal yang ditanyakan
dan tujuan penelitian yaitu "Untuk dan menuliskan kesimpulan yang masih
meningkatkan keterampilan siswa kelas II rendah. Karena itulah sangat tepat jika
SDN Purworejo Kecamatan Kandat pada kelas 1, 2 dan 3
Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran Berdasarkan pengamatan dan
2012/2013 dalam menyelesaikan soal kesimpulan di atas, ada beberapa saran
cerita matematika dengan menggunakan yang hendak peneliti sampaikan, yaitu: (1)
media kartu kerja." sudah tercapai. Hal ini Bagi sekolah, diharapkan selalu
berarti penelitian tindakan kelas ini sudah memberikan fasilitas media kartu kerja
dapat dihentikan sampai pada siklus agar pembelajaran matematika untuk
kedua. meningkatkan keterampilan menyelesaikan
soal cerita dapat tercapai. (2) Kepada
KESIMPULAN semua guru untuk meningkatkan
Penelitian tentang penggunaan keterampilan siswa dalam pemecahan
media kartu kerja telah dilaksanakan di masalah agar anak didiknya kelak dapat
kelas II SDN Purworejo, Kecamatan hidup secara baik dan mandiri di tengah-
Kandat. Penelitian ini diharapkan dapat tengah masyarakat. Sebagai bentuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam pengembangannya guru harus selalu
menyelesaikan soal cerita. Hal ini meningkatkan kreativitasnya dalam
mengingat pentingnya keterampilan pemilihan metode dan media pembelajaran
penyelesaian masalah (Soal Cerita) dalam yang sesuai dengan karakteristik
pembelajaran matematika sebagai bekal kompetensi yang akan dicapai. Media kartu
kepada siswa agar setelah menyelesaikan kerja merupakan salah satu alternatif yang
pendidikan mereka dapat menjalani dapat digunakan dan terus dikembangkan
kehidupannya dengan berhasil. dalam meningkatkan keterampilan
Proses pelaksanaan penelitian ini menyelesaikan soal cerita. Guru dapat juga
berjalan seperti yang telah direncanakan menggunakan media kartu kerja untuk
yaitu terdiri dari dua siklus dan masing- pencapaian materi pokok lainnya,
masing siklus terdiri dan empat tahapan misalnya: menentukan jarak dan
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, kecepatan, menentukan keuntungan dan

http://efektor.unpkediri.ac.id. 172
Jurnal PINUS Vol. 1. No.2 April 2015. ISSN 2442-9163

kerugian, dll. Bahkan dapat pula digunakan


dalam pembelajaran untuk mata pelajaran
selain matematika, misalnya Bahasa
Indonesia, IPA, dll

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sutawidjadja, dkk.1992. Matematika III PGSD Guru Kelas. Jakarta: Depdikbud
Azhar Arsyad, 2007 .Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2003. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Dina F.R. Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah Pada
Penjumlahan dan Pengurangan Kelas III Semester Gasal SDN Kandat II Kecamatan
Kandat Kabupaten Kediri. Malang: Universitas Negeri Malang
Julius Hambdi, 1995. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud
Kasihani Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas: Malang. Universitas Negeri Malang
Muhibbin Syah.2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Mulyasa.2008. Menjadi G zru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Ruseffendi. 1996.
Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.
Saiful Rachman,dkk.2006. Penelitian Tindakarz Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya:
SIC.
Salih Haji, 1994. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita di Kelas V SD
Negeri Percobaan Surabaya. Malang: PPS IKIP Malang.
Solichan Abdullah, 2004. Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika.Jakarta, Fasititator
Suharsimi Arikunto,1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi,2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Susilo,2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka. Suwarsono, Sugiarto,
2008 Materi Sertifikasi Guru SD Melalui JalurPendidikan untuk Mata Kuliah Pendidikan
Matematika, Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Tim Penyusun, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Udin S winata Putra, 2005. Media Pembelajaran.Bandung:Depdiknas.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Winkel,W,S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta, Media Abadi.

http://efektor.unpkediri.ac.id. 173

Anda mungkin juga menyukai