Anda di halaman 1dari 9

MATERI PENGANTAR

OLIMPIADE SAINS NASIONAL

BIDANG MATEMATIKA

GEOMETRI

DISUSUN OLEH

BURHAN ABDURRAHMAN TSABIT


GEOMETRI

1. Titik-titik dan Garis-garis yang Terhubung dengan Segitiga


Pertama, kita buat beberapa konvensi untuk mempermudah penulisan. Untuk
setiap segitiga 𝐴𝐵𝐶, kita menggunakan notasi Panjang, yaitu 𝑎 = 𝐵𝐶, 𝑏 = 𝐶𝐴, 𝑐 =
𝑎+𝑏+𝑐
𝐴𝐵, 𝑠 = dan notasi sudut, yaitu 𝐴 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐵𝐴𝐶, 𝐵 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡𝐴𝐵𝐶, dan 𝐶 =
2

𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐵𝐶𝐴. Kemudian untuk luas kita menggunakan notasi [𝑋𝑌𝑍] untuk menyatakan
luas segitiga 𝑋𝑌𝑍. Lebih umum, untuk setiap polygon 𝑃, maka [𝑃] menyatakan luas
polygon tersebut.
1.1. Konkurensi dan Kolinearitas pada Segitiga: Teorema Ceva dan
Teorema Menelaos
Kita mulai dengan segmen-segmen garis yang menghubungkan titik sudut suatu
segitiga dengan sebuah titik yang terletak pada sisi di depan titik sudut tersebut.
Segmen garis seperti itu disebut sebagai cevian (diambil dari nama Giovani Ceva,
seorang matematikawan Itakia yang pertama kali menyinggung masalah konkurensi
tiga buah cevian).
Teorema Ceva. Misalkan 𝐴𝐵𝐶 sebuah segitiga dan 𝐷, 𝐸, 𝐹 tiga titik yang berturut-
turut terletak pada sisi-sisi 𝐵𝐶, 𝐶𝐴, 𝐴𝐵. Maka garis-garis 𝐴𝐷, 𝐵𝐸, 𝐶𝐹 konkuren jika
dan hanya jika,
𝐵𝐷 𝐶𝐸 𝐴𝐹
=1
𝐷𝐶 𝐸𝐴 𝐹𝐵
Bukti.

Teorema Menelaos. Misalkan 𝐴𝐵𝐶 sebuah segitiga dan 𝐷, 𝐸, 𝐹 tiga titik pada garis-
garis 𝐵𝐶, 𝐶𝐴, 𝐴𝐵 (𝐷, 𝐸, 𝐹 bisa terletak pada perpanjangan sisi-sisi segitiga 𝐴𝐵𝐶).
Maka 𝐷, 𝐸, 𝐹 kolinear jika dan hanya jika
𝐵𝐷 𝐶𝐸 𝐴𝐹
=1
𝐷𝐶 𝐸𝐴 𝐹𝐵
Bukti.

GEOMETRI
1.2. Panjang Cevian: Teorema Stewart
Panjang cevian dapat terhitung dengan menggunakan teorema berikut:
Teorema Stewart. Misalkan 𝐴𝑋 adalah sebuah cevian dengan Panjang 𝑝 yang
memabgi 2 sisi 𝐵𝐶 menjadi segmen, yaitu 𝐵𝑋 dengan panjang 𝑚 dan 𝑋𝐶 dengan
panjang 𝑛. Maka berlaku
𝐴(𝑝2 + 𝑚𝑛) = 𝑏 2 𝑚 + 𝑐 2 𝑛
Bukti.

1.3. Titik-titik dan Garis-garis Istimewa pada Segitiga


Pada sebuah segitiga, terdapat banyak titik dan garis istimewa, namun dalam
subbab ini hanya akan dijelaskan beberapa diantaranya, yaitu garis berat, titik berat,
garis tinggi, titik tinggi, garis bagi sudut, titik pusat lingkaran dalam, garis sumbu, dan
titik pusat lingkaran luar.
1.3.1. Garis Berat (Median) dan Titik Berat (Centroid)
Garis berat sebuah segitiga didefinisikan garis yang melalui titik sudut
segitiga tersebut dan titik tengah sisi depannya. Dengan demikian, setiap
segitiga akan memiliki tiga garis berat. Dengan menggunakan teorema Ceva,
teorema berikut dapat dibuktikan dengan mudah.
Teorema. Misalkan 𝐴𝐵𝐶 sebuah segitiga dan 𝐴’, 𝐵’, 𝐶’ titik-titik tengah sisi-sisi
𝐵𝐶, 𝐶𝐴, 𝐴𝐵. Maka garis-garis berat 𝐴𝐴’, 𝐵𝐵’, 𝐶𝐶’ konkuren.
Bukti.

Gambar 4.

Titik potong ketiga garis berat sebuah segitiga kemudian dinamakan


titik berat. Karena berpotongan di satu titik, maka ketiga garis berat sebuah
segitiga akan membagi segitiga tersebut menjadi enam bagian. Selain itu, setiap
garis berat akan membagi garis berat lainnya menjadi dua bagian. Kita punya
teorema berikut:
Teorema. Misalkan 𝐴𝐴’, 𝐵𝐵’, 𝐶𝐶’ adalah tiga garis berat segitiga 𝐴𝐵𝐶 yang
berpotongan di titik berat 𝐺, maka keenam segitiga
𝐴𝐺𝐵’, 𝐴𝐺𝐶’, 𝐵𝐺𝐴’, 𝐵𝐺𝐶’, 𝐶𝐺𝐴’, dan 𝐶𝐺𝐵’ memiliki luas yang sama.

GEOMETRI
Bukti.

Teorema. Misalkan 𝐴𝐴’, 𝐵𝐵’, 𝐶𝐶’ adalah tiga garis berat segitiga 𝐴𝐵𝐶 yang
berpotongan di titik 𝐺. Maka,
𝐴𝐺 𝐵𝐺 𝐶𝐺
= = =2
𝐺𝐴’ 𝐺𝐵’ 𝐺𝐶’
Bukti.

1.3.2. Garis Bagi Sudut (Bisector)


Garis yang membagi sebuah sudut segitiga menjadi dua bagian yang
sama besar dinamakan garis bagi sudut. Pertama, kita punya teorema berikut:
Teorema. Misalkan 𝐴𝐴’, 𝐵𝐵’, 𝐶𝐶’ adalah garis-garis bagi sudut segitiga 𝐴𝐵𝐶
1
dengan demikian, 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡𝐴’𝐴𝐵 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡𝐴’𝐴𝐶 = 2 𝐴, dan seterusnya. Maka,
𝐴’𝐵 𝑐 𝐵’𝐶 𝑎 𝐶’𝐴 𝑏
= 𝑏 , 𝐵’𝐴 = dan 𝐶’𝐵 = 𝑎
𝐴’𝐶 𝑐

Bukti.

Teorema. Misalkan 𝐴𝐴’, 𝐵𝐵’, 𝐶𝐶’ adalah tiga garis bagi sudut segitiga 𝐴𝐵𝐶.
Maka ketiga garis tersebut konkuren.
Bukti.

𝐴’𝐵
Selain itu, karena perbandingan dan 𝐴’𝐵 + 𝐴’𝐶 dapat dinyatakan
𝐴’𝐶

dalam panjang sisi-sisi 𝑎, 𝑏, 𝑐. Selanjutnya, dengan teorema Stewart, panjang


garis bagi sudut 𝐴𝐴’ juga dapat dihitung.
1.3.3. Garis Tinggi (Altitude) dan Titik Tinggi (Orthocenter)
Garis tinggi sebuah segitiga adalah garis yang melalui titik sudut sebuah
segitiga dan tegak lurus dengan sisi di depannya.
Teorema. Misalkan 𝐴𝐴’, 𝐵𝐵’, 𝐶𝐶’ garis-garis tinggi sebuah segitiga. Dengan
demikian, 𝐴𝐴’ tegak lurus 𝐵𝐶, dan seterusnya. Maka ketiga garis tersebut
konkuren.

GEOMETRI
Bukti.

1.3.4. Garis Sumbu (Perpendicular Bisector)


Garis sumbu sebuah segitiga adalah garis yang melalui titik tengah
sebuah sisi dan tegak lurus terhadap sisi tersebut.
Teorema. Misalkan 𝑙𝐴 , 𝑙𝐵 , 𝑙𝐶 adalah garis-garis sumbu segitiga ABC yang
berturut-turut tegak lurus terhadap sisi-sisi 𝐵𝐶, 𝐶𝐴, 𝐴𝐵. Dengan demikian, 𝑙𝐴
melalui titik tengah 𝐵𝐶, dan seterusnya. Maka 𝑙𝐴 , 𝑙𝐵 , 𝑙𝐶 konkuren.
Bukti.

1.4. Lingkaran Dalam (Incircle) dan Lingkaran Luar (Circumcircle)


Segitiga
Lingkaran dalam segitiga adalah lingkaran yang menyinggung ketiga sisi
segitiga dari dalam dan lingkaran luar segitiga adalah lingkaran yang melalui ketiga
titik-titik sudut segitiga.
Teorema. Titik perpotongan ketiga garis bagi sudut segitiga 𝐴𝐵𝐶 adalah titik pusat
[𝐴𝐵𝐶]
lingkaran dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶 dan Panjang jari-jarinya sama dengan .
𝑠

Bukti.

Teorema. Titik perpotongan ketiga garis sumbu segitiga 𝐴𝐵𝐶 adalah titik pusat
𝑎𝑏𝑐
lingkaran luar segitiga 𝐴𝐵𝐶 dan panjang jari-jarinya sama dengan 4[𝐴𝐵𝐶]

Bukti.

2. Lingkaran dan Beberapa Sifatnya


2.1. Kuasa Titik Terhadap Lingkaran (Power of a Point with Respect to a
Circle)
Pembahasana pertama di subbab ini adalah tentang hubungan sebuah titik
dengan sebuah lingkaran.

GEOMETRI
Teorema. Diberikan sebuah lingkaran dan sebuah titik 𝑃. dibentuk sebuah garis yang
memotong lingkaran di dua titik 𝐴 dan 𝐵 (jika garis tersebut menyinggung lingkaran,
maka 𝐴 = 𝐵). Maka hasil kali 𝑃𝐴 × 𝑃𝐵 bernilai tetap, tidak tergantung oleh garis yang
dibentuk.
Bukti.

2.2. Jarak Titik Pusat Lingkaran Dalam dan Luar Segitiga: Teorema
Euler
Teorema kuasa titik terhadap lingkaran di atas dapat digunakan untuk
membuktikan salah satu teorema penting dalam geometri.
Teorema Euler. Misalkan 𝐼 dan 𝑂 berturut-turut adalah titik-titik pusat lingkaran
dalam dan luar segitiga 𝐴𝐵𝐶. Jika 𝑟 dan 𝑅 berturut-turut menyatakan panjang jari-jari
lingkaran dalam dan luar segitiga 𝐴𝐵𝐶, maka
𝑶𝑰𝟐 = 𝑹𝟐 = 𝟐𝒓𝑹
Bukti.

2.3. Segiempat Talibusur dan Beberapa Sifatnya


Segiempat talibusur adalah segiempat yang keempat titik sudutnya terletak pada
satu lingkaran.
2.3.1. Beberapa Kriteria Segiempat Talibusur
Misalkan 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segiempat talibusur dan 𝑂 adalah titik pusat
1
lingkaran luarnya. Diketahui bahwa ∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝐴𝐶𝐵 (2 ∠𝐴𝑂𝐵) dan ∠𝐴𝐷𝐶 +

∠𝐴𝐵𝐶 = 180°. Konvers dari pernyataan tersebut berlaku.


Teorema. Jika 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segiempat konveks (yaitu kedua diagonalnya
terletak di dalam segiempat) dan ∠𝐴𝐷𝐵 = ∠𝐴𝐶𝐵, maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 segiempat
konveks tersebut merupakan segiempat talibusur.
Bukti.

GEOMETRI
Teorema. Jika 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segiempat dan ∠𝐴𝐷𝐶 + ∠𝐴𝐵𝐶 = 180°, maka
𝐴𝐵𝐶𝐷 segiempat talibusur.
Bukti.

Selain dua kriteria dasar di atas, konsep titik bayangan dan teorema
kuasa titik terhadap lingkaran dapat digunakan untuk membuktikan kriteria
segiempat talibusur berikut.
Teorema. Misalkan 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segiempat talibusur. Misalkan juga 𝐴𝐷 dan
𝐵𝐶 berpotongan di 𝐸 dan 𝐴𝐵 dan 𝐶𝐷 berpotongan di 𝐹. Jika salah satu dari dua
kesamaan berikut:
𝐸𝐴 × 𝐸𝐶 = 𝐸𝐵 × 𝐸𝐷 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹𝐴 × 𝐹𝐵 = 𝐹𝐶 × 𝐹𝐷
Maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah segiempat talibusur.
Bukti.

2.3.2. Teorema Ptolemeus dan Brahmagupta


Teorema tentang hubungan antara Panjang diagonal dan Panjang sisi-
sisi segiempat talibusur dan teorema tentang hubungan luas segiempat talibusur
dengan Panjang sisi-sisinya.
Teorema. Misalkan 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segiempat talibusur. Maka
𝐴𝐵 × 𝐶𝐷 + 𝐵𝐶 × 𝐴𝐷 = 𝐴𝐶 × 𝐵𝐷
Bukti.

Teorema berikut ini diperoleh oleh Brahmagupta, seorang


matematikawan India pada abad ke-7.
Teorema. Diberikan 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segiempat talibusur dengan Panjang sisi-sisi
𝑎+𝑏+𝑐+𝑑
𝐴𝐵 = 𝑎, 𝐵𝐶 = 𝑏, 𝐶𝐷 = 𝑐, dan 𝐷𝐴 = 𝑑 serta 𝑠 = . Maka luas segiempat
2

talibusur tersebut adalah


[𝐴𝐵𝐶𝐷] = √𝑠(𝑠 − 𝑎) (𝑠 − 𝑏) (𝑠 − 𝑐)
Bukti.

GEOMETRI
Teorema. Diberikan 𝐴𝐵𝐶𝐷 sebuah segitiga dengan panjang sisi-sisi 𝑎, 𝑏, 𝑐 dan
𝑎+𝑏+𝑐
𝑠= . Maka
2

[𝐴𝐵𝐶] = √𝑠(𝑠 − 𝑎) (𝑠 − 𝑏) (𝑠 − 𝑐)

Bukti.

3. Segiempat
Pada beberapa kasus, sebuah segiempat lebih mudah dipandang sebagai dua
buah segitiga yang memiliki satu sisi persekutuan.
3.1. Jajaranan Genjang Varignon
Dalam pembahasan pertama ini adalah mengenai bangun datar yang dibentuk
oleh titik-titik tengah keempat sisi sebuah segiempat.
Teorema. Jika 𝐾, 𝐿, 𝑀, 𝑁 adalah titik-titik tengah sisi-sisi 𝐴𝐵, 𝐵𝐶, 𝐶𝐷, 𝐷𝐴 pada
segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷, maka 𝐾𝐿𝑀𝑁 adalah jajaran genjang. Jajara genjang yang terbentuk
tersebut disebut sebagai jajaran genjang Varignon. Lebih lanjut, luas jajaran genjang
varignon sama dengan setengah luas segiempatnya.
Bukti.

3.2. Lingkaran Dalam Segiempat


Tidak semua segiempat memiliki lingkaran dalam, yaitu suatu lingkaran di
dalam segiempat yang menyinggung keempat sisi segiempat. Teorema berikut
memberikan sifat sebuah segiempat yang memiliki lingkaran dalam.
Teorema. Diberikan 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah segiempat konveks yang memiliki lingkaran
dalam. Maka 𝐴𝐵 + 𝐶𝐷 = 𝐵𝐶 + 𝐷𝐴
Bukti.

Konveks dari teorema diatas ternyata berlaku,


Teorema. Misalkan 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah segiempat konveks yang memenuhi 𝐴𝐵 + 𝐶𝐷 =
𝐵𝐶 + 𝐷𝐴. Maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 memiliki lingkaran dalam.

GEOMETRI
GEOMETRI

Anda mungkin juga menyukai