Pegawai Negeri Sipil adalah Sumber daya manusia yang mempunyai peran
penting dalam proses pencapaian tujuan suatu organisasi birokrasi. Tidak hanya
Pegawai Negeri Sipil saja yang mempunyai peranan dalam melaksanakan tugas-
birokrasi.
Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil yang menjadi
Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 antara lain ditentukan bahwa
secara bertahap mulai Tahun Anggaran 2005 dan paling lambat selesai Tahun
oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
82
Namun dalam kenyataannya setelah dilakukan evaluasi sampai dengan
dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, tetapi belum juga terangkat menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil, maka dari itu diterbitkanlah Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2012
Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2005 Tentang
tenaga honorer yang bekerja pada instansi pemerintah dan penghasilannya tidak
Pendapatan dan Belanja Daerah (Tenaga Kontrak yang diangkat oleh Pejabat
instansi).
2012 tentang pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
Honorer yang terlibat dalam proses pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil ini.
83
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi
H.Dicky, serta beberapa Pegawai dan Tenaga Honorer yang terlibat dalam Proses
84
Dalam Peraturan Bupati Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas
Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah pada Pasal 2 ayat (3) huruf f.
ketempatan Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti dan lulus
pengangkatannya;
85
7. Penerbitan surat keputusan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil oleh
PNS.
pengangkatan tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil yang diatur
dalam PP No. 56 Tahun 2012, itu telah dilaksanakan dengan baik. Tenaga honorer
gaji sebagai bukti bahwa tenaga honorer dibiayai oleh APBN/APBD ataupun
digaji oleh Pejabat Instansi yang terkait (Tidak dibiayai oleh APBN/APBD), dan
menjadi CPNS yaitu Diangkat oleh Pembina kepegawaian dan bekerja pada
instansi pemerintahan, adapun kasus yang terjadi pada saat berkas tenaga honorer
86
dikirim ke BKN, setelah diperiksa ternyata 2 pegawai tersebut tidak memenuhi
swasta, sehingga tidak memenuhi syarat yaitu bekerja pada instansi pemerintahan.
(MENPAN) dan Reformasi Birokrasi republik Indonesia Nomor 348 Tahun 2018
seleksi CPNS dari Pelamar Umum Tahun 2018 yaitu mengumumkan Persyaratan
Administrasi, serta ketentuan lain sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh Tenaga
Honorer yang ingin menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Adapun persyaratan
1.Persyaratan Umum
a. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
atau tidak dengan hormat sebagai PNS / Anggota TNI / Polri atau
87
d. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
f. Bebas Narkoba.
2. Persyaratan Khusus
a. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 2,75 (Dua Koma Tujuh Lima);
Desember 1996) per 31 Desember 2018 dan paling tinggi 35(tiga puluh
jasmani dan rohani, serta bebas dari kasus hukum dan persyaratan khususnya
yaitu memiliki IPK minimal 2,75 (Dua Koma Tujuh Lima), dan lulusan Perguruan
Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
88
Edaran Nomor 05 Tahun 2010 tanggal 28 Juni 2010 tentang Pendataan Tenaga
Negara dan Belanja Daerah dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri
89
Jadi Tenaga Honorer yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1, 2 dan 3 adalah
Tenaga Honorer yang dibiayai oleh APBN / APBD dan Tenaga Honorer yang
honorer yang penghasilannya dibiayai dari APBN atau APBD dengan kriteria
diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja di instansi pemerintah, masa kerja
paling sedikit 1 tahun (satu) tahun pada 31 Desember 2005 dan sampai saat ini
masih bekerja secara terus menerus, berusia paling rendah 19 (Sembilan belas)
tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun pada 1 Januari
2006.
1. Kategori I
dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan
masa kerja paling sedikit 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan
sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus; berusia paling rendah 19
(Sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun
2. Kategori II
Pendapatan dan Belanja Daerah dengan kriteria, diangkat oleh pejabat yang
90
tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara
terus menerus, berusia paling rendah 19 (Sembilan belas) tahun dan tidak boleh
lebih dari 46 (empat puluh enam) tahun pada tanggal 1 Januari 2006.
Dalam Pasal 4 ayat (2) yang berbunyi: “Pelaksanaan verifikasi dan validasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim Verifikasi dan Validasi
kami selaku salah satu panitia pelaksana melakukan Uji publik yang bertujuan
Sumedang.
Honorer yang akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, Badan
91
dipapan pengumuman yang berada di Kantor BKDD Kabupaten Sumedang yang
bertujuan untuk menerima masukan dan klaim dari masyarakat terhadap Tenaga
Honorer yang belum memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil.
lampiran dibelakang.
dari:
syarat untuk diangkat menjadi PNS tanpa mengikuti Tes Kompetensi Dasar
(TKD).
terdata sebagai tenaga honorer K1 dan setelah itu berkasnya dikirim ke BKN
92
untuk diperiksa. Setelah pemeriksaan terdapat 7 tenaga honorer K1 yang
yang diperbantukan di swasta (guru) dan dianggap bekerja di swasta oleh BKN
Tenaga Honorer K2. Setelah pengumuman kelulusan terdapat lagi 2 orang Tenaga
Honorer K1 yang meninggal dunia sebelum menerima SK PNS, jadi sisa Tenaga
Jadi, dari 42 orang yang mengajukan berkas, ada 5 orang tenaga Honorer
Swasta dan dianggap oleh MENPAN bekerja di swasta, 1 orang tenaga honorer
dengan Tanggal Lahir yang disetor untuk dikirim ke BKN dan telah dinyatakan
gugur berkasnya, 2 tenaga honorer K1 yang dialihkan menjadi tenaga honorer K2,
Telah diangkat sebanyak 35 orang.Lebih jelasnya bisa dilihat pada table dibawah
ini:
93
b. Data Tenaga Honorer K2
untuk dilakukan verifikasi dan validasi dilakukan Uji Publik yang diterbitkan
yang dilakukan sebanyak 3 kali dan juga dilakukan pengumuman pada website
resmi Bupati Sumedang. Setelah BKN melakukan verifikasi dan validasi serta
melakukan uji publik, tersisa 796 Tenaga Honorer K2 yang dinyatakan Lulus
Berkas dan Berhak menerima Kartu Tes untuk mengikuti ujian Tertulis Tes
Kompetensi Dasar (TKD) untuk menjadi CPNS tahun anggaran 2018. Setelah
dilakukan Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tenaga Honorer yang dinyatakan Lulus
Tes Sebanyak 246. Tetapi setelah dilakukan pengumuman kelulusan, ada LSM
yang mengklaim ada tenaga honorer yang tidak memenuhi syarat tetapi tetap
diloloskan untuk bisa mengikuti Ujian TKD. Maka dari itu Bupati Sumedang
Ketua Tim
4. Iwan Kusuma, S.Pd (Ketua LSM Sabda Nusantara) sebagai anggota Tim
94
Dari hasil verifikasi dan validasi Tim independent terdapat 206 Tenaga
Honorer yang dinyatakan lulus dan 46 orang Tenaga honorer yang dinyatakan
tersebut SK PNS-nya belum diterbitkan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
berkasnya dikirim ke BKN, tersisa 796 Orang Tenaga Honorer yang berhak
menerima kartu tes ujian TKD ada 3 orang tenaga honorer K1 yang berkasnya
bermasalah dan 2 orang lagi meninggal dunia sebelum penerimaan SK PNS, jadi
sisa Tenaga Honorer K1 yang dinyatakan Lulus dan menerima SK PNS sebanyak
35 orang.
Dari data tabel diatas, terlihat 46 orang yang sudah dinyatakan lulus Tes
karena salah satu LSM mengklaim adanya tenaga honorer yang tidak sesuai
dengan syarat SK tugasnya yaitu harus minimal 1 tahun masa kerjanya terhitung
95
Sedangkan hasil wawancara salah satu Tenaga Honorer yang Lulus tes tapi
Keadilan, karena mereka yang dinyatakan oleh Tim Independent sebagai Tenaga
Honorer bermasalah itu seharusnya tidak boleh lagi diprotes. Kepala Dinas
bahwa sebenarnya hal ini sudah tidak boleh lagi diprotes, karena sebelum tes ujian
TKD, hal tersebut sudah dilakukan Uji Publik oleh BKDD dan pada saat Uji
Publik itulah seharusnya protes dilakukan, bukan pada saat setelah ujian. Padahal
Tenaga Honorer yang bermasalah tersebut, namun karena kekuatan Politik yang
kuat dari ketua LSM tersebut, sampai sekarang SK PNS ibu Tina Malinda serta
Tenaga Honorer yang dinyatakan lulus tes itu masih tertunda SK-PNSnya.
Lolos verifikasi dan validasi oleh Tim Indepent menyatakan bahwa seharusnya
Tenaga Honorer yang Lolos Tes TKD itu tidak bisa lagi diprotes, namun
berdasarkan hasil verifikasi dan validasi oleh Tim Independent yang menyatakan
96
ada beberapa tenaga honorer yang bermasalah, itu dikarenakan SK Tenaga
Honorer mereka tidak diterbitkan dari 1 januari 2005 namun diatas 1 januari 2005,
seharusnya terhitung mulai dari 1 Januari 2005 ke bawah sebagai syarat lulus
berkas, namun mereka tetap diloloskan oleh BKDD Kabupaten Sumedang karena
2005 kebawah, namun SK tenaga honorernya baru terbit diatas tanggal 1 Januari
2005.
Ada pun tenaga honorer yang diprioritaskan untuk diangkat menjadi CPNS
a. Guru;
didasarkan pada:
a. Usia paling tinggi 46 (empat puluh enam) tahun dan paling rendah
97
(3) Masa kerja terus menerus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
CPNS, maka yang menjadi prioritas utama yang diangkat menjadi CPNS adalah
mereka yang berprofesi sebagai guru kontrak, tenaga medis kontrak baik
serta tenaga teknis lainnya yang dibutuhkan dan memiliki usia maksimal 46
Himbauan terhadap Tenaga Honorer bahwa dari Proses Pendataan Hingga Proses
kepada semua Tenaga Honorer yang ingin menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil,
bahwa dalam proses pendataan, sampai dengan proses pengangkatan CPNS itu
98
Jadi, jika ada oknum yang mengatas namakan BKDD Kabupaten
Sumedang yang memungut biaya berapapun, harap melapor agar bisa ditindak
lanjuti. Hal Ini bertujuan untuk mencegah oknum Pegawai nakal yang selalu
Jadi dalam setiap pengumuman mulai dari tahap Pendataan hingga proses
himbauan kepada Tenaga Honorer bahwa tidak ada pungutan biaya dalam Proses
APBN atau APBD dengan kriteria diangkat oleh pejabat yang berwenang, bekerja
di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit 1 tahun (satu) tahun pada 31
Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus, berusia
paling rendah 19 (Sembilan belas) tahun dan tidak boleh lebih dari 46 (empat
puluh enam) tahun pada 1 Januari 2006. Adapun hasil Pengumuman data CPNS
dibawah ini:
Tabel 3.3 Data Sekunder Tenaga Honorer K1 Tahun Anggaran 2012 Daftar
CPNS Formasi 2018 Kategori 1 Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Sumedang
100
3.2 Hambatan Yang Mempengaruhi Proses Pengangkatan CPNS di Dinas
terlaksana dengan baik, Namun dalam prosesnya masih ada hambatan yaitu
adanya kasus tenaga honorer yang bermasalah menurut hasil Tim Independent.
Tim ini adalah bentukan Bupati Sumedang yang bertugas untuk memverifikasi
kembali data tenaga honorer yang telah dinyatakan Lulus Tes. Tim ini dibentuk
berdasarkan laporan dari LSM Sabda Nusantara yang diketuai oleh Iwan Kusuma
yang mengklaim adanya tenaga honorer yang tidak memenuhi syarat (di duga
memalsukan data) untuk dapat lolos mengikuti tes, namun tetap diloloskan untuk
dan Olahraga Kabupaten Sumedang, dijelaskan pula bahwa LSM yang diketuai
oleh Iwan Kusuma mengklaim adanya tenaga honorer yang bemasalah (diduga
memalsukan data) yang dapat lolos berkas yang menurutnya ada beberapa tenaga
honorer yang belum memenuhi syarat yang ditentukan tetapi berkasnya tetap
diloloskan oleh BKDD Kabupaten Sumedang, Namun LSM ini tidak dapat
menunjukkan bukti dan informasi yang valid terkait adanya kasus tenaga honorer
101
Menurut LSM terkait, ada tenaga honorer yang berkasnya tidak memenuhi syarat
untuk mengikuti tes TKD, namun mereka juga tidak bisa membuktikannya.
Mereka juga sudah melakukan uji publik sebanyak 3 kali dan selama uji publik
tersebut tidak ada klaim dan masalah yang dilaporkan, nanti setelah adanya
pengumuman lulus baru LSM yang diketuai oleh Iwan Kusuma, baru melakukan
klaim. Ada isu LSM ini memiliki keluarga yang tidak lulus makanya dia
Tabel 3.4 Data Sekunder Tenaga Honorer K2 yang bermasalah menurut Tim
Independent. Lampiran Pengumuman Hasil Rapat Pleno Tim Independen
Penilai Pemberkasan Terhadap Penerimaan Tenaga Honorer Kategori Ii
Pemerintah Kabupaten Sumedang
102
26 7375-22-42-0061 MUHAMMAD SUKRI 21-09-1983
27 7372-43-00763-6 TINA MALINDA 30-04-1975
28 7372-42-00606-3 SYAHRIDHA SUKARDI 21-06-1983
29 7372-43-00768-9 A.WAHYU WIJAYA PAEWAI 16-07-1976
30 7372-43-00791-2 A.MUSTIKA TRISNA 19-11-1982
31 7372-41-00322-7 KARTINI DEWI 20-03-1982
32 7372-42-00644-5 MEGAWATI 07-04-1984
33 7372-42-00412-5 RASNAWATI 16-01-1974
34 7372-42-00658-7 MUHAMMAD RIDWAN 29-08-1984
35 7372-43-00748-5 SAMSU 29-03-1970
36 7372-43-00756-5 ADRIATI 08-04-1973
37 7372-41-00316-5 HERA SANTI 16-05-1981
38 7372-42-00540-5 MUH. AZIS 23-04-1981
39 7372-42-00536-9 MASRAWATI 04-02-1981
40 7372-41-00318-3 ETRAWATI 21-08-1981
41 7372-41-00359-2 RISAL BURHANUDDIN 19-12-1986
42 7273-42-00494-3 AGUS ZAINUDDIN 16-05-1979
43 7372-42-00292-5 SYARIFUDDIN MADDA 10-12-1974
44 7372-42-00452-5 HENDRAYADI ARFAN 19-06-1976
45 7372-42-00455-2 JAMALUDDIN EFFENDI 27-12-1976
46 7372-41-00353-8 MASDAWATI 22-09-1986
Meskipun hal ini tidaklah menyurutkan semangat honorer K2 yang sedang
honorer yang valid serta berusia diatas 35 tahun. Namun mereka tak akan
menggugat ke MK melainkan mencari data dan fakta dilapangan serta bukti ada
banyaknya kecurangan diseleksi CPNS 2018 karena menurut mereka orang yang
untuk proses berkas yang masih belum lengkap juga masih menunggu. Terkait
adanya ketakutan K2 mengenai SK yang belum terbit satu bulan kedepan akan
103
digugurkan, menurur Sekda hal tersebut tidak benar adanya melainkan hanya isu
sebab jika sudah dinyatakan lulus maka tidak akan bisa lagi digugurkan.
Bukan hanya Pemerintah Daerah setempat, DPR RI pun turut serta dalam
pengangkatan honorer K2 menjadi PNS dilakukan tahun ini. Jika kemudian ada
sikar dari Pemerintah yang tidak sesuai dengan hasil kesepakatan bersama, maka
anggaran kemenPAN-RB.
Kabupaten Sumedang dapat menjadi solusi atau upaya dalam mengatasi kendala
yang ada di dalam kebijakan tersebut. Dimana kebijakan ini dibuat Pemerintah
karena Kebijakan tentang pengangkatan status tenaga honorer juga pada dasarnya
informasi yang relevan kepada tenaga honorer yang akan mengikuti seleksi CPNS
104
Pengkajian atau meninjau dalam kebijakan untuk mengatasi hambatan
oleh Menpan-RB dan BKN pusat untuk pengadaan tenaga honorer yang akan
Sumedang, hal ini hanya sebatas memberikan informasi kepada setiap SKPD dan
105
Dalam proses pengkajian kebijakan tentang pengangkatan status tenaga
Sumedang sejauh ini hanya melakukan apa yang sudah dibuat sebagai kebijakan
Kabupaten Sumedang
tenaga honorer yang bekerja disetiap instansi Pemerintah dan banyaknya tuntutan
dari tenaga honorer yang ingin diangkat menjadi CPNS, maka Menpen-RB dan
BKN Pusat membuat kebijakan yaitu dengan cara membuat Peraturan Pemerintah
106
Nomor 56 Tahun 2012 atas perubahan kedua Peraturan Pemerintah Nomor 48
Tahun 2005. Jadi setelah Peraturan tersebut dibuat Menpen-RB dan BKN Pusat
Tahun 2012 atas perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 dan atas
pengadaan CPNS. Pada umumnya banyak instansi pemerintah yang ikut serta
107
dalam melakukan kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS ini,
Sehingga untuk melakukan penataan pada kemudian hari, menurut Kemeneg PAN
yang tidak masuk database yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Tim
108
Keempat, melakukan kajian secara komprehensif berkenaan dengan
itu, Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat perlu
mendapat perhatian yang lebih seksama dan mendesak untuk dilaksanakan karena
pemerintahan dan banyaknya tuntutan dari tenaga honorer yang ingin diangkat
menjadi CPNS, oleh sebab itu Pemerintah Pusat mencari solusi tentang
jabatan yang sudah tidak lagi bekerja di instansi pemerintahan. Dengan adanya
109
Peraturan Pemerintah yang telah dibuat maka terciptalah rumusan tentang
pada argumentasi di lapangan banyak tenaga honorer yang telah lama mengabdi
disebabkan karena faktor usia yang melebihi 35 tahun. Tenaga honorer tersebut
yang baru lulus dari perguruan tinggi yang ikut test CPNS. Sebagai penghargaan
atas jasa pengabdiannya kepada pemerintah, terutama untuk tenaga honorer yang
sudah bekerja 20 tahun ke atas, maka kepada tenaga honorer yang telah memenuhi
CPNS.
Tahun 2007 adalah Bahwa dalam pengadaan CPNS Tahun 2005 pemerintah telah
110
telah mengabdi kepada pemerintah dengan perlakuan secara khusus.Pengangkatan
tenaga honorer menjadi CPNS dilakukan secara bertahap mulai tahun anggaran
2005 dan paling lambat selesai tahun anggaran 2009 dengan prioritas tenaga
terhadap tenaga honorer yang telah lama mengabdi dan tenaganya sangat
dibutuhkan meskipun usianya lebih dari 35 tahun dan paling tinggi 46 tahun serta
Kabupaten Sumedang.
tahun anggaran 2005 dan paling lambat selesai tahun 2009, dengan prioritas
Nomor 48 Tahun 2005, semua Pejabat Pembina Kepegawaian dan pejabat lain Di
111
memberikan dampak posotif terhadap pemenuhan kebutuhan dan harapan tenaga
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang pada tahun 2018 tercatat 3666 tenaga
honorer tetapi telah selesai diangkat menjadi CPNS, tetapi untuk tenaga honorer
kategori I telah dinyatakan lulus verifikasi dan validasi data yang memenuhi
tinggal menunggu NIP sedangkan untuk tenaga honorer kategori II baru selesai
perekaman data dan tinggal menunggu hasil dari Menpan-RB dan BKN Pusat.
dibiayai oleh APBN dan APBD karena ditinjau terlebih dahulu dari segi faktor
honorer menjadi CPNS masih terjadi multitafsir karena apabila tenaga honorer
kategori II yang tidak lulus diangkat menjadi CPNS, belum tentu bisa bekerja lagi
menjadi tenaga honorer karena itu semua tergantung kepada kebijakan Pejabat
Pembina itu sendiri. Pengangkatan untuk tenaga honorer kategori I itu sendiri
112
diangkat berdasarkan rekomendasi atau rujukan dari Pejabat terkait karena
diambil dalam perumusan masalah cukup baik untuk memberikan informasi yang
dan menurut surat edaran Menpan-RB Nomor 03 Tahun 2012 tentang Pengadaan
CPNS. Maka kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah cukup relevan dan
CPNS.
yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Pemerintah, dimana hal-hal apa yang
Evaluasi untuk tenaga honorer yang bekerja pada instansi pemerintah dan
penghasilannya tidak dibiayai oleh APBN dan APBD baru dapat diangkat menjadi
CPNS apabila semua tenaga honorer yang dibiayai APBN dan APBD seluruhnya
secara nasional telah diangkat menjadi CPNS sebelum Tahun Anggaran 2009.
113
Dengan demikian, apabila masih terdapat tenaga honorer yang dibiayai APBN dan
APBD belum diangkat menjadi CPNS sampai Tahun Anggaran 2009, maka
tenaga honorer yang bukan dibiayai APBN dan APBD tidak dapat diangkat
sebagai CPNS.
Apabila sebelum Tahun 2009 secara nasional tenaga honorer yang dibiayai
APBN dan APBD telah selesai seluruhnya diangkat sebagai CPNS, maka tenaga
honorer yang tidak dibiayai APBN dan APBD yang bekerja pada instansi
perlu dilakukan penilaian atas semua perekaman data yang telah masuk.
CPNS dan yang melakukan perekaman data dan verifikasi nama-nama, jumlah
Sumedang adalah perekaman data ulang tentang nama-nama dan jumlah tenaga
honorer yang akan diangkat sesuai dengan surat edaran Menpan-RB tentang
Nomor 05 Tahun 2012 tentang pendataan ulang dikarenakan data yang masuk
114
Dan Pelatihan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang harus melakukan
pendataan ulang dan memberikan data baru kepada BKN untuk selanjutnya
diproses.
yang relevan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, pada dasarnya
tenaga honorer yang akan diangkat menjadi CPNS akan tetapi harus bia
CPNS salah satunya masalah dalam perekaman data untuk tenaga honorer
kategori II apabila tidak lulus verifikasi dan validasi bisa mengikuti test
Daerah Kabupaten Sumedang sejauh ini sudah berjalan dengan cukup maksimal
lebih di mengerti oleh semua tenaga honorer agar tidak ada kesimpangsiuran
Kabupaten Sumedang kepada tenaga honorer harus jelas sesuai dengan Peraturan
115
yang telah dibuat oleh Pemerintah sebagai acuan untuk bisa mengikuti test seleksi
menjadi CPNS.
honorer menjadi CPNS harus jelas, adapun mengenai jumlah tenaga honorer yang
akan diangkat sebagai CPNS akan ditentukan berdasarkan hasil pendataan yang
Bagi tenaga honorer yang dibiayai dari APBN dan APBD untuk mengisi
formasi Tahun Anggaran 2012, dan bagi tenaga honorer yang tidak dibiayai dari
APBN dan APBD untuk mengisi formasi Tahun Anggaran berikutnya, bunyi
administrasi, dan lolos verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh Tim Verifikasi
dan Validasi yang dibentuk oleh BKN, serta lulus ujian tertulis kompetensi dasar
kebutuhan dan harapan tenaga honorer serta pelamar umum dalam rangka
116
Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 sebagai
CPNS, memuat sejumlah ketentuan baik ketentuan umum, tujuan dan sasaran
mengenai tata cara penerimaan CPNS melalui seleksi administrasi dan lainnya.
Sumedang cukup baik dalam memberikan informasi kepada setiap SKPD tentang
pengangkatan tenaga honorer kerena dilihat dari berbagai kebijakan yang berlaku
pemerintah daerah.
perlu dilakukan penilaian atas semua perekaman data yang telah masuk.
honorer yang akan mengikuti test seleksi menjadi CPNS bisa di evaluasikan.
hasil data yang diberikan oleh BKN Pusat dengan nama-nama dan jumlah tenaga
117
honorer yang memenuhi syarat/kriteria yang telah dinyatakan lulus sesuai dalam
dilakukannya evaluasi terhadap tenaga honorer sudah berjalan baik dengan cara
tetap menjalin komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Pusat. Oleh karena itu Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Pemerintah
yang telah diarahkan oleh Pemerintah Pusat tentang pengangkatan tenaga honorer
validasi data serta memberikan informasi yang relevan kepada tenaga honorer dan
juga perekaman data untuk setiap SKPD yang terkait pengangkatan menjadi
CPNS.
118
3.3.3 Proses Komunikasi Kebijakan Tentang Pengangkatan Status Tenaga
masukan sebagai input dan output yang akan digunakan untuk menjalankan
kebijakan sesuai dengan surat edaran Menpan-RB Nomor 03 Tahun 2012 Tentang
sebaiknya memperhitungkan aspek-aspek ini, serta sifat dan kebutuhan dari pihak-
menjadi CPNS.
untuk tenaga honorer terkait tentang pengangkatan menjadi CPNS sesuai dengan
119
penyampaian pesan yang bertujuan untuk memberi kejelasan dari pelaksana
kebijakan kepada obyek yang terkena kebijakan sebagai upaya dalam membentuk
adanya kejelasan pesan informasi kegiatan yang disampaikan dan dapat diterima
pelaksanaan kebijakan. Pelaksanaan yang efektif baru akan terjadi apabila para
pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Badan
Pengetahuan atas apa yang akan dilakukan dalam mengkomunikasikan hasil yang
Selain itu, kebijakan yang dikomunikasikan harus tepat, akurat dan konsisten.
120