Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LRT SUMATERA SELATAN

Ditulis Oleh:
Kelompok 4

Nama : 1. Nabila Febrianti


2. Dicky Saputra
3. Martina
4. Naya Aria
5. Zaldi Al Rafandi

Kelas : XII IPA 4

Guru Pembimbing : 1. Priyanto, M.Pd.


2. Dessi Atikah, M.Pd.

DINAS PENDIDIKAN SUMATERA SELATAN


SMA NEGERI 12 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Halaman Pengesahan

Laporan hasil kunjungan dengan judul Kelebihan dan Kekurangan LRT Sumatera
Selatan telah disahkan pada :
hari : Rabu
tanggal : 02 Maret 2022

Oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Priyanto,M.Pd. Dessi Atikah, M.Pd.


NIP 196605081994121002 NIP 197306022006042010

Mengetahui,

Lili Rahmawati, S.Pd, M.M.


NIP 196611191990032002

II
Halaman Motto

Untuk memotivasi para pembaca, penulis membuat beberapa kalimat yang bisa
memberi semangat bagi pembaca maupun bagi penulis.
1. Sebuah permata tidak akan dapat dipoles tanpa gesekan, demikian juga
seseorang tidak akan menjadi sukses tanpa tantangan.
2. Jangan hanya memiliki mimpi yang besar, tapi juga milikilah komitmen yang besar.
3. Ilmu tanpa diamalkan seperti layaknya pohon yang berdaun lebat tanpa adanya
buah.
4. Teruslah berbuat baik meskipun dirimu tak di perlakukan dengan baik.
5. Hiduplah seolah – olah Anda akan mati besok, belajarlah seolah – olah Anda akan
hidup selamanya.
(Mahatma Gandhi)

III
Halaman Persembahan

Puji dan syukur atas rahmat dan karunia yang telah Tuhan berikan kepada pen ulis
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu mendidik dan membimbing penulis hingga
sekarang. Dengan ini penulis mempersembahkan laporan hasil kunjungan yang berjudul
Kelebihan dan Kekurangan LRT Sumatera Selatan :
1. Kedua orang tua penulis yang telah menyanyangi, memberikan izin serta dana
kepada penulis untuk mengikuti studi lapangan ini.
2. Ibu Lili Rahmawati, S.Pd, M.M. selaku kepala SMA Negeri 12 Palembang yang telah
memberikan izin untuk melakukan studi lapangan ini.
3. Bapak Priyanto, M.Pd. selaku guru pembimbing bahasa Indonesia yang telah
memberikan bimbingan, dorongan, materi pendukung dan saran kepada penulis.
4. Ibu Dessi Atikah, M.Pd. selaku guru pembimbing II dan wali kelas XII IPA 4 yang
telah yang memberikan semangat, ide, bimbingan dan masukan kepada penulis.
5. Pemimpin LRT Sumsel yang telah memberikan izin dan pengarahan seputar LRT
Sumsel.
6. Teman-teman penulis yang selalu memberikan semangat, kritik, saran dan
pendapatnya kepada penulis sehingga bisa lebih percaya diri dalam membuat
laporan ini.

IV
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan wisata
pendidikan dan laporan studi lapangan ini dengan baik. Adapun judul laporan studi
lapangan ini adalah “ Kekurangan dan Kelebian LRT Sumsel ” dan harapan penulis
semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis sebagai penulis laporan mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan materi maupun dorongan dalam
penyelesaian laporan studi lapangan, terutama kepada
1. Kedua orang tua penulis yang telah menyanyangi, memberikan izin serta dani.
2. Ibu Lili Rahmawati, S.Pd.M.M. selaku kepala sekolah SMA Negeri 12
Palembang, yang telah mengizinkan penulis melakukan kunjungan ke Lintas Rel
Terpadu ( LRT ).
3. Bapak Priyanto, M.Pd. selaku guru pembimbing bahasa Indonesia yang telah
memberikan bimbingan, dorongan, materi pendukung dan saran kepada penulis.
4. Ibu Dessi Atikah, M.Pd. Selaku wali kelas XII IPA 4 yang telah yang memberikan
semangat, ide, bimbingan dan masukan kepada penulis.
Sebagai penulis laporan menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurang dalam penulisan laporan studi lapangan ini
karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran
sangat diharapkan yang bersifat membangun untuk penulisan laporan ini. Akhir kata
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita.

Palembang, 02 Maret 2022

Penulis

V
Daftar Isi
Halaman Judul......................................................................................................I

Halaman Pengesahan...........................................................................................II

Halaman Motto......................................................................................................III

Halaman Persembahan........................................................................................IV

Kata Pengantar.....................................................................................................V

Daftar Isi................................................................................................................VI

Abstrak..................................................................................................................VII

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Dasar Penulisan.............................................................................................2
1.3 Tujuan Kunjungan..........................................................................................2
1.4 Manfaat Kegiatan...........................................................................................2
BAB II KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LRT SUMATERA SELATAN..............3
2.1 Sejarah Singkat...............................................................................................3
2.2 Visi/Misi/Moto..................................................................................................4
2.3 Pelaksanaan Kunjungan.................................................................................4
2.4 Hasil Kunjungan..............................................................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................10
Lampiran..............................................................................................................11
Daftar Pustaka........................................................................................................12

VI
Abstrak
Wisata pendidikan atau studi lapangan ke Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatra
Selatan yang dimulai dari stasiun pemberhentian yang bertempat pada Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II telah berlangsung pada tanggal 8 Februari
2022. Kunjungan dilakukan berdasarkan studi lapangan yang dilaksanakan oleh SMA
Negeri 12 Palembang. Agar kunjungan kali ini berjalan lancar dan nyaman ditengah
suasana yang saat ini masih belum 100% bebas dari Covid-19, maka diterapkannya
protokol kesehatan selama dilaksanakannya program studi. Selama perjalan dari Stasiun
Bandara hingga Stasiun DJKA, penulis mendapat informasi dari tour guide yang bernama
Indah Yeni dan Elinnazir, yang menjelaskan tentang cara kerja dari LRT dan beberapa
fungsi yang ada di dalam LRT itu sendiri. Suasana selama di perjalanan berlangsung
dengan baik, dengan di iringi pemandangan kota Palembang yang indah, juga dengan
fasilitas LRT yang bagus membuat penulis merasa nyaman selama berada di perjalanan.
Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatra Selatan, dikenal dengan nama lain LRT Palembang
adalah sebuah sistem angkutan cepat dengan model Lintas Rel Terpadu yang beroperasi
di Palembang, Indonesia, menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring. Lewat kunjungan ke LRT
diharapkan kita dapat melihat secara langsung bagaimana fasilitas dan cara kerja, juga
rute mana saja yang di lalui oleh Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatra Selatan.

Kata kunci : Lintas Rel Terpadu (LRT), Sumatera Selatan, Stasiun

VII
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transportasi merupakan perpindahan dari asal ke tujuan yang
sangat dibutuhkan berbagai sektor agar distribusi lancar, maka kemajuan
sebuah negara dapat dilihat dari kemajuan transportasinya karena dapat
terlihat terjadi pemerataan distribusi pada sektor-sektor dan juga
kecanggihan teknologi transportasinya. Transportasi berperan dalam
mendukung, mendorong, dan menunjang segala aspek kehidupan baik
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Palembang sebagai Ibu Kota Sumatra Selatan merupakan salah satu
kota besar, memiliki berbagai masalah transportasi yang harus segera
dibenahi. Tidak dapat dipungkiri jumlah kendaraan yang memadati jalanan
kota semakin meningkat seiring dengan berkembangnya Kota Palembang.
Hampir sebagian jalan Kota Palembang rusak, baik jalan dalam kota
maupun akses jalan keluar kota.
Salah satu sarana yang dapat dipertimbangkan dalam pemenuhan
kebutuhan transportasi masyarakat dari segi kualitas perjalanannya adalah
LRT. LRT adalah sarana transportasi massal sistem angkutan cepat model
Kereta Api Ringan dengan rute sepanjang 23,4 kilometer yang pertama kali
dibangun di Palembang,Sumatera Selatan, diresmikan pada tanggal 15 Juli
2018 dan mulai beroperasi tanggal 01 Agustus 2018. LRT menghubungkan
Bandara Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan
Kompleks Olahraga Jakabaring hingga pada pemberhentian terakhir yaitu
DJKA (Ditjen Kereta Api). Jalur LRT juga melintas diatas Sungai Musi
dengan bentangan jembatan sepanjang 445 meter bersisian dengan
Jembatan Ampera. Pembangunan LRT difungsikan sebagai salah satu
sarana transportasi umum massal warga Palembang dan sekitarnya dan
untuk menunjang mobilitas penonton dan atlet pada Pesta Olahraga Asia
2018 (Asian Games 2018).

1
1.2 Dasar Penulis
Laporan ini ditulis berdasarkan program pembelajaran yang telah
dilaksanakan oleh SMA Negeri 12 Palembang, sebagai bentuk penambahan
ilmu pengetahuan di luar lingkungan sekolah, sebagai pemenuhan tugas
Bahasa Indonesia, dan sebagai bukti bahwa penulis benar-benar berkunjung
ke Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatera Selatan.

1.3 Tujuan Kunjungan


Adapun tujuan dilaksanakannya kunjungan ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas sekolah sebagai salah satu bentuk praktik
pembelajaran menulis.
2. Untuk mempelajari lebih banyak tentang Lintas Rel Terpadu (LRT)
Sumatera Selatan.
3. Mendorong siswa agar mempunyai rasa keingintahuan yang besar
terhadap suatu hal yang baru.

1.4 Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat penulis membuat karya tulis ini adalah :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Lintas Rel Terpadu


(LRT) Sumatera Selatan.
2. Mendapatkan pengalaman belajar yang baru dengan melakukan
pengamatan langsung ke lokasi di luar lingungan sekolah.
3. Dapat mengetahui cara kerja dari Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatera
Selatan.

2
BAB II
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LRT SUMATERA SELATAN

2.1 Sejarah Singkat


Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatra Selatan, dikenal dengan nama lain
LRT Palembang adalah sebuah sistem angkutan cepat dengan model Lintas
Rel Terpadu yang beroperasi di Palembang, Indonesia, menghubungkan
Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks
Olahraga Jakabaring. Pembangunan LRT ini difungsikan sebagai sarana
transportasi penunjang warga Palembang dan sekitarnya, termasuk untuk
menunjang mobilitas penonton dan atlet pada Pesta Olahraga Asia 2018.
Diperkirakan proyek ini menghabiskan dana sedikitnya Rp10,9 triliun rupiah.
LRT ini dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III
Palembang.
Pada awalnya Palembang merencanakan membangun monorel dari
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga
Jakabaring sebagai alternatif transportasi umum karena berdasarkan
penelitian yang ada, Kota Palembang akan mengalami kemacetan lalu lintas
pada tahun 2019 mendatang. Dalam rangka menyambut Pesta Olahraga
Asia 2018 di Palembang, rencana pembangunan monorel tersebut kemudian
dibatalkan karena kesulitan mencari investor yang dapat menyelesaikan
pekerjaan tepat pasa waktunya serta proyek dianggap kurang
menguntungkan. Monorel kemudian diganti dengan LRT yang dianggap
lebih efektif.
Presiden Joko Widodo kemudian menandatangani Perpres Nomor 116
Tahun 2015 tentang percepatan penyelenggaraan kereta api ringan di
Sumatra Selatan tanggal 20 Oktober 2015. Menurut Perpres, pemerintah
menugaskan kepada PT Waskita Karya Tbk untuk membangun prasarana
LRT meliputi jalur termasuk konstruksi jalur layang, stasiun dan fasilitas
operasi. Pendanaan proyek di 2016 akan dibiayai PT Waskita Karya.
Pembangunan prasarana LRT Palembang selesai pada Februari 2018.
Serangkaian uji coba dilaksanakan sejak Mei hingga Juli 2018, termasuk uji
coba terbatas dengan penumpang pada 23-31 Juli 2018. Operasi penuh LRT
Palembang dimulai pada 1 Agustus 2018, dengan 6 stasiun prioritas dibuka

3
untuk melayani penumpang dari dan menuju tempat pertandingan Pesta
Olahraga Asia 2018.

2.2 Visi/Misi/Motto
A. Visi dari LTR Sumsel :
Menjadi pengelola layanan umum bidang perkeretaapian yang
profesional, aman, nyaman, dan tepat waktu.

B. Misi dari LRT Sumsel :


Adapun Misi dari LRT Sumsel, sebagai berikut :
1. Menyediakan angkutan perkeretaapian yang andal dan terintegritas.
2. Mengembangkan kelembagaan dan SDM yang profesional dengan
berlandaskan akuntabilitas dan transparans.
3. Mewujudkan Kemandirian Pengelola Keuangan dan SDM.
4. Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Pengguna Jasa Angkutan.
5. Meningkatkan Peran Kereta Api Sebagai Angkutan Publik.

2.2.3 Motto dari LRT Sumsel :


Payo naik LRT

2.3 Pelaksanaan Kunjungan


Wisata pendidikan atau studi lapangan ke Lintas Rel Terpadu (LRT)
Sumatra Selatan yang dimulai dari stasiun pemberhentian yang bertempat di
Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II telah berlangsung
pada hari Selasa, 8 Februari 2022 pukul 07.30 WIB s/d selesai. Kunjungan
dimulai dari stasiun pemberhentian yang bertempat pada Bandar Udara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II sampai dengan stasiun DJKA
yang terletak di Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

2.4 Hasil Kunjungan


A. Kelebihan dari LRT
LRT merupakan salah satu sarana transportasi massal yang berbasis rel
dalam melakukan pergerakan dan mengangkut penumpang/barang (urban
passenger transportation). LRT adalah salah satu bentuk transformasi moda

4
transportasi yang dapat meningkatkan kualitas di berbagai aspek
perhubungan itu sendiri, tata kota yang lebih rapi, perekonomian yang lebih
baik maupun aspek lainnya. LRT ini memiliki banyak sekali kelebihan yang
dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya Kota Palembang diantaranya
yaitu masyarakat akan merasa lebih aman dan nyaman daripada perjalanan
dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Dikutip dari Kompas.com, masyarakat Palembang mengatakan sangat
terbantu dengan adanya LRT khususnya bagi para pekerja, mereka
merasakan perbedaan yang signifinkan setelah hadirnya LRT, karena tidak
perlu mengalami kemacetan/kepadatan lalu lintas lagi baik saat berangkat
kerja maupun pulang kerja dibandingkan dengan menggunakan moda
transportasi lainnya dengan tarif yang ramah di kantong untuk semua
kalangan. LRT dapat dijadikan sebagai ajang rekreasi hiburan keluarga pada
saat akhir pekan serta dapat juga sebagai sarana edukasi.
LRT sumsel juga merupakan salah satu moda transportasi massal
ramah lingkungan yang mampu mengurangi produksi karbon emisi
kendaraan pribadi. Jika masyarakat sering menggunakan LRT dibandingkan
kendaraan pribadi maka dapat mengurangi penggunaaan Bahan Bakar
Minyak (BBM), yang bisa mengurangi polusi udara.
Adapun kelebihan LRT bagi perekonomian daerah yakni terlihat dari
jumlah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena tumbuhnya hotel
dan restoran di Palembang. Hal positif setelah operasional LRT antara lain,
pajak hotel dan restoran meningkat dari Rp85 miliar di tahun 2017 menjadi
Rp180 miliar di tahun 2018. Peningkatan juga terjadi untuk Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) karena harga tanah di Palembang meningkat.
Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) membangun beberapa
stasiun diberbagai titik yang memiliki 13 stasiun dan 1 depot yang
membentang di sepanjang kota Palembang mulai dari stasiun Bandara
hingga stasiun DJKA ( OPI ). 12 stasiun di antaranya telah beroperasi sejak
6 Oktober 2018. Setiap rangkaian kereta akan berhenti selama 1 menit di
setiap stasiun, kecuali di setiap stasiun akhir perjalanan rangkaian kereta
akan berhenti selama 10 menit. Selain itu 5 di antara 13 stasiun yang ada
dilengkapi dengan jembatan penghubung dengan bangunan-bangunan di
sekitarnya.

5
Adapun penjelasan secara singkat dari berbagai stasiun, sebagai
berikut :
a. Stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II atau Stasiun
LRT SMB II adalah sebuah stasiun yang melayani angkutan LRT
Palembang yang terletak di kompleks Bandar Udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II, Palembang. Stasiun ini menjadi terminus barat
dari layanan LRT Palembang. Stasiun ini menjadi satu di antara enam
stasiun yang dibuka pada pengoperasian perdana LRT Palembang pada
tanggal 1 Agustus 2018. Stasiun ini berwarna putih yang memiliki makna
tenda Airport.
b. Stasiun Asrama Haji
Stasiun ini berada dekat dengan Asrama Haji Palembang. Stasiun
ini merupakan pemberhentian terakhir sebelum memasuki wilayah
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Stasiun ini dibuka pada 24 Juli
2018, tetapi terbatas hanya untuk PNS.Stasiun ini kemudian dibuka
untuk umum pada 7 September 2018. Stasiun ini berwarna hijau yang
memiliki makna Islami.
c. Stasiun Punti Kayu
Stasiun ini berada dekat dengan Taman Wisata Punti Kayu dan
Gramedia World Palembang. Stasiun ini dibuka pada 24 September
2018 setelah infrastruktur pendukung stasiun selesai dibangun. Stasiun
ini berwarna biru karena dekat dengan Telkom jadi diartikan sebagai
lambang dari perusahaan BUMN tersebut.
d. Stasiun RSUD
Stasiun ini berada dekat dengan RSUD Provinsi Sumatra Selatan.
Stasiun ini dibuka pada 25 September 2018 setelah infrastruktur
pendukung stasiun selesai dibangun. Stasiun ini berwarna putih
almunium sesuai warna rumah sakit.
e. Stasiun Garuda Dempo
Stasiun ini dinamai berdasarkan kompleks militer Korem
044/Garuda Dempo. Stasiun ini dibuka pada 19 Oktober 2018 setelah
infrastruktur pendukung selesai dibangun. Stasiun ini memiliki warna
abu-abu tua.

6
f. Stasiun Demang
Stasiun ini terletak berdekatan dengan SMK Negeri 2 Palembang.
Stasiun ini dibuka pada 6 Oktober 2018 setelah infrastruktur pendukung
stasiun selesai dibangun. Stasiun ini memiliki warna abu-abu muda yang
mengindentikan kenetralan.
g. Stasiun Bumi Sriwijaya
Stasiun ini terletak berdekatan dengan Stadion Bumi Sriwijaya dan
pusat perbelanjaan Palembang Icon. Stasiun ini menjadi satu di antara
enam stasiun yang dibuka pada pengoperasian perdana LRT
Palembang pada tanggal 1 Agustus 2018. Stasiun ini berwarna silver
menunjukkan warna modern.
h. Stasiun Dishub
Stasiun ini terletak berdekatan dengan kompleks Kantor Pemerintah
Provinsi Sumatra Selatan. Stasiun ini dibuka pada 20 September 2018
setelah infrastruktur pendukung stasiun selesai dibangun. Stasiun ini
berwarna biru sesuai warna Kementerian Perhubungan.
i. Stasiun Cinde
Stasiun ini berada tak jauh dari Pasar Cinde. Stasiun ini menjadi
satu di antara enam stasiun yang dibuka pada pengoperasian perdana
LRT Palembang pada tanggal 1 Agustus 2018.Stasiun ini berwarna
kuning kunyit sesuai corak pasar tradisional.
j. Stasiun Ampera
Stasiun ini berada dekat dengan Jembatan Ampera, Benteng Kuto
Besak, dan Pasar 16 Ilir. Stasiun ini dibuka pada 24 Juli 2018, tetapi
terbatas hanya untuk PNS. Stasiun ini juga dibuka untuk umum pada
layanan perdana LRT Palembang pada 1 Agustus 2018.Stasiun ini
berwarna warna merah sesuai dengan warna kebesaran jembatan era
Presiden Soekarno.
k. Stasiun Polresta
Stasiun ini terletak berdekatan dengan kantor pusat Bank Sumsel
Babel. Stasiun ini dibuka pada 27 September 2018, setelah infrastruktur
pendukung stasiun diselesaikan.Stasiun ini berwarna cream sesuai
dengan seragam Polri.

7
l. Stasiun Jakabaring
Stasiun ini berada tak jauh dari Kompleks Olahraga Jakabaring.
Stasiun ini menjadi satu di antara enam stasiun yang dibuka pada
pengoperasian perdana LRT Palembang pada tanggal 1 Agustus 2018.
Stasiun ini berwarna kuning sesuai dengan logo kabupaten Banyuasin.
m. Stasiun DJKA
Stasiun LRT DJKA adalah sebuah stasiun yang melayani angkutan
LRT Palembang yang terletak di Sungai Kedukan, Rambutan,
Banyuasin, Sumatra Selatan, dan berbatasan langsung dengan wilayah
timur Kota Palembang. Stasiun ini berada tak jauh dari OPI Mall,
sehingga juga dinamai sebagai Stasiun LRT OPI. Stasiun ini merupakan
terminus timur dari LRT Palembang. Stasiun ini menjadi satu di antara
enam stasiun yang dibuka pada pengoperasian perdana LRT
Palembang pada tanggal 1 Agustus 2018. Stasiun ini berwarna merah
kekuning-kuningan yang menunjukan keceriaan.

B. Fasilitan yang dimiliki oleh LRT


Sebagai transportasi publik tentunya LRT harus bisa diakses semua
orang termasuk penyandang disabilitas. Oleh karena itu, LRT Palembang
sengaja menyediakan fasilitas khusus yang membantu penyandang
disabilitas tetap bisa mengakses LRT dengan nyaman. Misalnya seperti
pembuatan pedestrian di sepanjang area LRT sudah dilengkapi dengan jalur
khusus bagi tunanetra. Selain itu, gerbong LRT dibuat senyaman mungkin
bagi penumpang. Kursi dibuat saling berhadapan dan terdapat pegangan
tangan bagi penumpang yang berdiri serta untuk menjaga keselamatan
tersedia pula tabung pemadam kebakaran serta kotak P3K di setiap
gerbong. 
Setiap stasiun LRT disediakan tangga dan eskalator sehingga
memudahkan mobilitas penumpang. Selain itu fasilitas umumnya juga
lengkap dari toilet, mushola, ruang kesehatan, ruang menyusui, ruang
kepala stasiun yang berada di lantai dua. Area tunggunya juga nyaman
karena terdapat kursi yang bebas digunakan selain itu tersedia pula kursi
roda yang bisa digunakan bagi yang membutuhkan. Untuk memudahkan

8
transaksi pembelian tiket serta menghindari antrian panjang, pengelola LRT
Palembang menggunakan sistem tiket elektronik. Jadi proses pembayaran
lebih simple dan cepat. Namun petugas stasiun juga masih menerima
pembelian tiket secara tunai.

C. Kekurangan dari LRT


Sumsel sendiri memiliki beberapa kekurangan, lantaran dukungan
finansial untuk biaya operasional dan manajemen tidak selamanya diberikan
oleh Pemerintah Pusat. Terlebih masyarakat masih enggan menggunakan
moda transportasi umum tersebut, karena kecepatan perjalanan angkutan
jalan masih normal serta ada sebagian masyarakat yang susah dalam
mengakses stasiun LRT.
Kemudian banyaknya jalan rel lengkungan tajam dan bergelombang
juga dapat mengakibatkan roda LRT dan rel akan cepat aus, sehingga akan
sering dirawat dan otomatis berbiaya mahal. Tak hanya itu, konstruksi
elevated rail LRT juga tidak rata atau banyak bergelombang, sehingga bila
hujan akan terjadi genangan air, dikhawatirkan akan mengganggu kinerja
listrik aliran bawah (LAB). Lalu, belum adanya kejelasan konsep integrasi
antar moda yang nyata di setiap stasiun LRT. Terakhir, belum adanya badan
penyelenggara atau pengelola prasarana LRT Sumsel. 

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatera Selatan, dikenal
dengan nama lain LRT Palembang adalah sebuah sistem angkutan cepat
dengan model Lintas Rel Terpadu (LRT) yang beroperasi di Palembang,
Indonesia, menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring. LRT memiliki banyak
sekali kelebihan bagi masyarakat, pemerintahan, dan lingkungan serta
memiliki beberapa kekurangan. Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero)
membangun beberapa stasiun diberbagai titik yang memiliki 13 stasiun dan
1 depot yang membentang di sepanjang kota Palembang mulai dari stasiun
Bandara hingga stasiun DJKA ( OPI ).
Melalui kunjungan ke lokasi ini penulis dapat melihat secara langsung
berbagai fasilitas yang ada di LRT dan merasakan bagaimana menggunakan
LRT serta selama perjalanan penulis dapat melihat pemandangan Kota
Palembang dari dalam LRT.

3.2 Saran
Untuk kunjungan industri berikutnya penulis menyarankan kepada
masyarakat dan pihak LRT sebagai berikut :
1. Pada masa pandemi ini kepada masyarakat dihimbau jika ingin
menggunakan LRT penulis menyarankan untuk tetap mematuhi protokol
kesehatan yang ada untuk mecegah penyebaran covid 19 dan juga
menjaga kebersihan selama di lingkungan LRT.
2. Kepada pihak LRT penulis menyarankan pada saat menjelaskan materi
mengenai LRT seharusnya di lakukan di setiap gerbong dan jangan di
salah satu gerbong saja.

10
LAMPIRAN

Tiket beserta tempat scan tiket sebelum menaiki Lintas Rel Terpadu ( LRT )
Sumatera Selatan

Kereta LTR Sumatera Selatan

Petunjuk Arah Lift LRT

11
Keadaan dalam LRT Fasilitas kursi roda beserta ruang
kesehatan dan ruang menyusui

Prosedur evakuasi dan peta transportasi lanjutan

Fasilitas yang ada di stasiun LRT antara lain toilet wanita, toilet pria, ruang
kebersihan, ruang keaman

12
Penjelasan dari petugas LRT Berfoto bersama petugas pemandu
LRT

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/LRT_Sumatra_Selatan ( diakses pada 18 Februari


2022 )

https://m.watyutink.com/opini/LRT-Palembang-Masih-Memiliki-Banyak-
Kelemahan ( diakses pada 27 Februari 2022 )

https://palembang.tribunnews.com/2017/02/21/stasiun-lrt-palembang-bakal-
warna-warni ( diakses pada 21 Februari 2022 )

https://repository.unsri.ac.id/42812/61/
RAMA_63201_07011281621056_0006066402_0012057701_01_front_ref.
pdf ( diakses pada 18 Februari 2022 )

https://www.reddoorz.com/blog/id/feature/yuk-intip-kerennya-lrt-palembang
( diakses pada 25 Februari 2022 )

14

Anda mungkin juga menyukai