Anda di halaman 1dari 168

BAB II GAMBARAN KAWASAN PERBATASAN DI PROVINSI

PAPUA
2.1 KAWASAN YANG BERBATASAN LANGSUNG
2.1.1 Kota Jayapura
Luas Kota Jayapura adalah ± 950,38 km², dan jumlah
penduduknya adalah ± 272.544 jiwa dengan kepadatan rata rata
(kepadatan kotor) ± 286,77 jiwa/km2 (BPS Provinsi Papua, 2014). Ini
merupakan angka kepadatan penduduk tertinggi di seluruh Provinsi
Papua, bahkan sangat jauh jika dibandingkan dengan Kota yang memiliki
kepadatan penduduk rata-rata tertinggi kedua, yaitu Kab. Jayawijaya
(87,12 jiwa/km²).
Kota Jayapura berstatus sebagai ibukota Provinsi Papua, dan
merupakan salah satu sentral pendidikan tinggi, dan sentral kegiatan
ekonomi di Provinsi Papua. Melalui pelabuhan laut Yos Sudarso (Port
Numbay), berbagai jenis barang/komoditas mengalir masuk dari luar
Papua, untuk selanjutnya didistribusikan ke berbagai Kota tujuan di
Provinsi Papua, seperti Kab. Keerom, Kab. Sarmi, Kab. Jayapura, Kab.
Mamberamo Raya, dan beberapa Kota-Kota di wilayah Pegunungan
Tengah Provinsi Papua. Kegiatan distribusi ini menggunakan transportasi
laut (kapal perintis), transportasi darat dan transportasi udara. Untuk
kegiatan pengangkutan yang menggunakan transportasi udara melalui
Bandara Sentani di Kota Jayapura.
Sebagai ibukota Provinsi Papua, maka Kota Jayapura mempunyai
tingkat ketersediaan infrastruktur yang relatif lebih baik jika
dibandingkan dengan kota lainnya di Provinsi Papua. Kondisi ini
memungkinkan perekonomian Kota Jayapura, terutama beberapa tahun
terakhir ini, mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Ini diindikasikan
dengan tumbuhnya berbagai sentral perdagangan jasa di Kota Jayapura.
Berikut ini dipaparkan kondisi infrastruktur transportasi darat dan laut di
Kota Jayapura.
1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Jayapura per Kecamatan

DISTRIK LUAS ( Ha ) %
Distrik Abepura 26032,72 27,60
Distrik Heram 8375,88 8,88
Distrik Jayapura Selatan 4752,73 5,04
Distrik Jayapura Utara 9780,98 10,37
Distrik Muara Tami 45370,14 48,11
Total 94312,45 100

Gambar 2.1 Peta admistrasi Kota Jayapura

2
Distrik yang berbatasan dengan Papua New Guinea (PNG)

A. Distrik Muara Tami


1. Kewilayahan
 Letak Astronomis
Distrik Muara Tami terletak pada 10 , 281 211˚ – 30 ,
581 8211˚ Lintang Selatan dan 1370 , 341 – 1410 , 01 Bujur Timur
memiliki luas wilayah sebesar 693,6 km² atau sekitar 66,67% dari
luas wilayah Kota Jayapura. Secara administratif, Distrik Muara
Tami dibagi menjadi 8 kelurahan, yaitu Koya Barat, Koya Timur,
Skouw Mabo, Skouw Yambe, Skouw Sae, Holtekamp, Koya
Tengah, dan Moso. Secara geografis wilayah Distrik Muara Tami
berada pada ketinggian 500 750 meter di atas permukaan laut,
memiliki kelerengan lahan antara 8% - 45%, sehingga ada
beberapa wilayah yang memiliki kelerengan landai dan beberapa
wilayah lainnya cukup curam. Curah hujan rata-rata di wilayah
Distrik Muara Tami adalah 110 1.210 mm per tahun.
 Batasan Wilayah
Distrik Muara Tami terletak di Kota Jayapura. Kota Jayapura
dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1993 tentang
Pembentukan Kotamadya Daerah. Tk. II Jayapura, Kota Jayapura
merupakan pemekaran dari kabupaten Jayapura. Secara
administrasi, wilayah Distrik Muara Tami dibatasi oleh batas-batas
berikut :
- Sebelah Utara : Samudera Pasifik
- Sebelah selatan : Kabupaten Keerom
- Sebelah Timur : Papua New Guinea ( PNG )
- Sebelah Barat : Distrik Abepura dan Distrik Jayapura
selatan Kota Jayapura.

2. Sumber Daya Manusia

3
Penduduk Distrik Muara Tami berjumlah 12.555 jiwa, yang berarti
hanya sekitar 5 % dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Jayapura yang
berjumlah 221.192 jiwa. Konsentrasi penduduk Distrik Muara Tami
berada di dua wilayah yaitu kelurahan Koya Barat dengan jumlah
penduduk 3.844 jiwa (36,44 %) dan Kelurahan Koya Timur dengan
jumlah penduduk 3.421 jiwa (32,43 %) sehingga jumlah penduduk kedua
wilayah ini merupakan 68,87 % dari keseluruhan jumlah penduduk
Distrik Muara Tami. Adapun wilayah lainnya yang secara administrasi
pemerintahan berbentuk kampung memiliki jumlah penduduk yang
berkisar antara 386 jiwa – 1066 jiwa. Jumlah penduduk terendah berada
di Kampung Koya Tengah dengan jumlah 386 jiwa.

3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Muara Tami meliputi hutan


lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder dan hutan rawa primer.
Sedangkan kawasan hutan yang ada meliputi hutan lindung, hutan
produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan lainnya.

4. Potensi Ekonomi
 Bidang Pertanian dan Perkebunan

Sebagai Kawasan Sentra produk Pertanian yang menjadi andalan,


luas lahan yang tersedia sebesar 86.992 Ha atau sekitar 99 % atau 86.410
Ha berfungsi sebagai lahan pertanian diantaranya areal tambak, kebun,
hutan rakyat dan ladang sekitar 85. 624 Ha sisanya 786 Ha menjadi lahan
sawah. Potensi Komoditi unggulan Distrik Muara Tami bukan sebatas
pada padi saja, masih banyak tersedia komoditi-komoditi pertanian lainnya
yang dapat diunggulkan dan tersebar cukup merata ke setiap kelurahan
kampung.

Komoditi perkebunan yang paling diunggulkan di Distrik Muara


Tami adalah Pinang dan kelapa rakyat dan sudah merupakan usaha turun
temurun. Luas lahan untuk penanaman pohon pinang kurang lebih 39 %

4
dari total lahan yang ada. Sistim pemasaran sangat sederhana dan tidak
formal. Rata-rata pinang yang dapat dipanen dalam 1 tahun diperkirakan
12 kali atau setiap bulannya dapat dipanen dimana dalam 1 kali panen
bisa diperoleh hasil kurang dari 4 karung dengan demikian pendapatan
petani pinang dalam setahun sekitar 800.000 per bulan, jumlah ini terlihat
sangat kecil bila dibandingkan usaha tani lainnya. Tetapi melalui pola
tanam tumpang sari dipastikan pendapatn rumah tangga usaha pinang bisa
lebih besar.

 Bidang Peternakan
Ayam dan Sapi merupakan komoditas peternakan yang paling
banyak populasinya ± 74.299 ekor dengan tingkat pertumbuhan rata-rata
sebesar 3,25 % per tahun. Kntribusi ayam terhadap suplay daging unggas
mencapai 99 % sedangkan telur 20 % dengan demikian usaha agribisnis
ayam lebih banyak ditujukan kepada pemenuhan daging unggas ketimbang
konsumsi telur.
Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh ketersediaan
sumber daya yang meliputi hewan ternak, sumber daya manusia
(peternak), modal, lahan lingkungan dan tehnologi. Untuk pengembangan
usaha penggemukan sapi yakni Koya Barat dan Koya Timur dengan
populasinya masing-masing sebsar 950 ekor dan 471 ekor tingkat
produktivitas daging yang dihasilkan oleh kedua kelurahan rata-rat 134
per ekor untuk sapi jantan dewasa. Jumlah ini masih dibawah rata-rata
nasional yang mencapai produktifitas anatara 200 Kg sampa 450 Kg.

 Potensi Perikanan Laut, Darat dan Wisata


Pengembangan sektor Perikanan terutama perikanan laut
mempunyai prospek yang lebih baik. Hal ini karena dukungan fasilitas
serta sentra pemasaran ikan laut cukup potensial. Tingkat konsumsi
perkapita ikan laut penduduk Kota Jayapura cukup tinggi namun hasrat
untuk beragribisnis pada sektor perikanan masih terlihat rendah. Sebagai
contoh di Skouw Mabo wilayah ini berada di daerah pantai namun
5
masyarakatnya ternyata lebih mengutamakan usaha tani kebun.
Pemanfaatan laut sebagai salah satu sumber mata pencaharian penduduk
memang sudah ada, tetapi hal itu hanya mengarah kepada usaha wisata
pantai bukannya usaha perikanan. Untuk pengembangan perikanan darat
ada keuntungan ganda dari usaha ini yakni keuntungan yang diterima
melalui usaha budidaya ikan, dan keuntungan yang diterima melalui usaha
wisata pemancingan. Kedua usaha tersebut berhasil dilakukan oleh
masyarakat yang menetap di Koya Barat dan Koya Timur.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia adalah penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru
dan jumlah sekolah yang memadai. Hal ini penting dalam rangka
peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap pendidikan.
Berdasarkan data dari BPS Kota Jayapura dalam katalog Distrik Muara
Tami dalam angka edisi Tahun 2020 tercatat ada sekitar 30 fasilitas
pendidikan yang terdiri dari tingkat taman kanak kanak hingga jenjang
Sekolah Menengah Atas dan Menengah Kejuruan.

Dengan Rincian sebagai berikut, Jumlah taman kanak kanak (TK)


yang terdapat pada Distrik Muara Tami adalah sebanyak 6 sekolah,
sekolah dasar (SD/MI) yang terdapat pada Distrik Muara Tami adalah
sebanyak 12 sekolah, Jumlah sekolah menengah pertama (SMP/MTS)
yang terdapat pada Distrik Muara Tami adalah sebanyak 6 sekolah,
Jumlah sekolah menengah atas (SMA/MA) yang terdapat pada Distrik
Muara Tami adalah sebanyak 4 sekolah, dan Jumlah sekolah menengah
kejuruan yang terdapat pada Distrik Muara Tami adalah sebanyak 2
sekolah.

 Kesehatan

6
Kualitas kesehatan masyarakat akan mengalami peningkatan bila
didukung oleh pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan.
Hal ini merupakan salah satu usaha untuk memenuhi pelayanan kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Hingga tahun 2020 jumlah Rumah Sakit
(RS) yang terdapat pada distrik ini yaitu sebanyak 1 Rumah Sakit (RS)
yaitu RSUD Ramela Muara Tami, dan untuk fasilitas kesehatan
Puskesmas terdapat 2 Puskesmas dan 2 Puskesmas Pembantu.

 Tempat Ibadah
Berdasarkan data dari BPS Kota Jayapura dalam katalog Distrik
Muara Tami dalam angka edisi Tahun 2020 tercatat 4 agama yang di anut
oleh masyarakat pada distrik Muara Tami dengan jumlah penganut setiap
agama adalah sebagai berikut :
- Islam : 10.238 penganut
- Protestan : 6.657 penganut
- Katolik : 3.763 penganut
- Hindu : 15 Penganut
- Budha : 2 Penganut
Dengan jumlah fasilitas peribadatan yaitu, Masjid 45 bangunan, Gereja
Kriten Protestan sebanyak 28 bangunan, dan Gereja Katolik sebanyak 4
bangunan.
 Fasilitas Umum
Jalan yang melintasi Distrik Muara Tami umunya merupakan jalan
kota dan provinsi yang telah di aspal. Sedangkan untuk jalur transportasi
antara kampung dilayani oleh jalan berupa tanah keras dan krikil. Jarak
tempuh dari wilayah kelurahan dan kampung ke ibukota distrik yang
berada di kampung Skow Mabo berkisar antara 3 Km sampai dengan 15
Km, dengan waktu tempuh bervariasi antara 10 – 40 menit. Jarak tempuh
dari tiap kelurahan dan kampung ke ibukota Kota Jayapura berkisar antara
25 Km sampai 50 Km, dimana jarak yang terjauh adalah dari kampung
Skow Sae, dan yang terdekat dari Holtemakmp. Alat transportasi yang
digunakan umumnya adalah Angkutan Pedesaan dan Bus.
7
 Perdagangan
Salah satu keberhasilan pembangunan suatu daerah dilihat dari
kemajuan perekonomian. Hal ini yang terjadi di Distrik Muara Tami, saat
ini sudah terdapat banyak kios dan beberapa pasar yang menjual
kebutuhan masyarakat berupa sembako dan aneka barang kebutuhan
sehari- hari yang sangat lengkap dan dibutuhkan oleh masyarakat di
Distrik Muara Tami. Berikut ini adalah beberapa pasar yang ada di Distrik
Muara Tami :
- Pasar Tradisional wisata Koya
- Pasar Skouw
- Pasar sayur dan buah Koya Barat
- Pasar Koya Timur
- Pasar pinang Koya

2.1.2 Kabupaten Keerom


Kabupaten Keerom merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Papua yang awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Jayapura, hingga
dikeluarkannya UU RI No. 26 Tahun 2002, Kerom resmi menjadi
Kabupaten yang berdiri sendiri.

Dengan ketinggian berkisar antara 0 2.000 meter di atas permukaan


laut (Mdpl), wilayah Kabupaten Keerom merupakan lereng dengan
kemiringan lebih dari 40%. Sebagian besar wilayah dengan luas 5.722,96
km² (61,11% dari total wilayah) berda pada ketinggian 400 - 1.500 Mdpl.

Luas Kabupaten Keerom 9.365 km², dan memiliki letak geografis


yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG) di sebelah
Timur, sedangkan wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Pegunungan Bintang, di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Jayapura,
dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jayapura.

Hingga tahun 2013, kabupaten Keerom terdiri dari 7 distrik, yaitu:


Distrik Arso, Skanto, Waris, Senggi, Arso Timur, Web dan Towe. Dari

8
ketujuh Distrik yang ada di Kabupaten Keerom, terdapat 5 Distrik yang
berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG), antara lain:
Distrik Waris, Senggi, Arso Timur, Web dan Towe. Panjangnya wilayah
yang berbatasan langsung dengan negara PNG ini belum sebanding
dengan jumlah personil yang bertugas di Pos Lintas Batas (PLB) yang
tersedia. Dari 5 Distrik yang berbatasan langsung dengan Papua New
Guinea (PNG), terdapat 1 Distrik yang belum memiliki Pos Lintas Batas
yaitu Distrik Towe.

Dari 7 Distrik yan berada di kabupaten Keerom, Distrik Senggi yang


berada disisi Barat Daya merupakan Distrik yang memiliki wilayah terluas
yaitu 3.088,55 km² atau 32,98% dari total luas wilayah kabupaten Keerom.
Sedangkan Arso Timur merupakan Distrik yang luas wilayah yang paling
kecil, seluas 461,16 km² atau hanya 4,92%. Ibukota kabupaten yang
berlokasi di Distrik Arso secara langsung berdampak terhadap kemudahan
bagi wilayah yang terdapat ini untuk mengakses pusat pemerintahan.

9
Gambar 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Keerom

Wilayah yang memiliki jarak paling dekat dengan ibukota kabupaten


adalah Distrik Skanto atau sejauh 30 km. Sedangkan Distrik yang
memiliki jarak terjauh adalah Distrik Towe sejauh 200 km, sehingga akses
tercepat hanya menggunakan transportasi udara. Bahkan, kampung Towe
Atas dan Towe Hitam untuk menuju pusat Distrik saja, harus menempuh

10
dengan berjalan kaki selama 24 jam, untuk mempercepat waktu tempuh,
biasanya masyarakat menggunakan pesawat.

Lima Distrik yang berbatasan dengan Papua New Guinea (PNG)

A. Distrik Waris
1. Kewilayahan

 Letak Astronomis

Distrik Waris memiliki luas wilayah sebesar 206,79 km². Kampung


yang memiliki wilayah terluas di Distrik Waris adalah Kampung Banda
dengan luas wilayah 189,79km2 atau sebesar 20,81 persen dari total luas
Dstrik Waris. Sementara itu, kampung dengan wilayah terkecil adalah
Kampung Sack dengan luas wilayah sebesar 34,47km2 atau hanya
sekitar3,78 persen dari total luas wilayah Distrik Waris. Distrik waris
terletak di 03 º 14’ 36” Lintang Selatan dan 140º 58’ 09” Bujur Timur.

 Batas Wilayah

Distrik Waris terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak ibukota


Distrik Waris (Kampung Pund) ke ibukota kabupaten 64 km. Secara
administrasi, wilayah Distrik Waris dibatasi oleh batas-batas berikut.

Sebelah Utara : Distrik Arso Timur

Sebelah Selatan : Distrik Senggi:

Sebelah Timur : Papua New Guinea (PNG)

Sebelah Barat : Distrik Mannem.

 Pemerintahan

Distrik Waris di tahun 2017 memiliki 8 kampung dan 15 dusun,


adapun rincian jumlah dusun ditiap kampung ; Kampung Kalimo 3 dusun,
Kampung Yuwainda 3 dusun, Kampung Banda 1 dusun, Kampung Pund 3
11
dusun, Kampung Kalifam 2 dusun, Kampung Ampas 1 dusun, Kampung
Bompai 1 dusun dan Kampung Sack 1 dusun. Jumlah perangkat kampung
di Distrik Waris pada tahun 2017 terdiri dari 8 kepala kampung, 8 orang
sekretaris kampung dan 32 orang kepala urusan. Selain itu
Distrik Waris juga memiliki 1 orang Kepala Suku (Ondoafi) besar yang
bertempat di Kampung Banda.

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Waris pada tahun 2017 adalah sebesar 3.536
jiwa. Sebagian besar penduduk adalah laki-laki yaitu 1.792 jiwa atau sebesar
50,68 persen, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 1.744 jiwa atau
49,32 persen dari seluruh penduduk di Distrik Waris. Dengan luas wilayah

sebesar 911,94 km2 berarti kepadatan penduduknya hanya mencapai 3,88

jiwa per km2. Artinya setiap 1 km2 hanya dihuni oleh 4 orang penduduk.
Jumlah rumah tangga di Distrik Waris berjumlah 658 rumah tangga.
Rata-rata tiap rumah tangga terdiri dari 5 anggota rumah tangga. Jumlah
rumah tangga terbanyak terdapat di Kampung Yuwainda sebanyak 109 atau
5,15 persen dari jumlah rumah tangga yang ada pada Distrik Waris.
Sedangkan jumlah rumah tangga terkecil terdapat di Kampung Sack yaitu
sebanyak 59 rumah tangga atau 5,12 persen dari jumlah rumah tangga
yang terdapat di Distrik Waris.
3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Waris meliputi hutan lahan


kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer, hutan
rawa primer dan pertanian lahan kering yang berlokasi di sekitar
pemukiman masyarakat. Kawasan hutan yang ada di sekitar Distrik Waris
adalah hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi, hutan
produksi yang dapat dikonservasi dan area penggunaan lain.

Di samping sektor kehutanan, wilayah Distrik Waris juga memiliki


potensi didalam pengembangan pertambangan golongan C. Potensi

12
pertambangan bahan galian golongan C tersebut tersebar di Kampung
Kalimo, Banda, Pund dan Ampas.

4. Potensi Ekonomi

Pertanian merupakan lapangan usaha yang paling banyak diusahakan di


Distrik Waris., terutama tanaman pangan, Hortikultura (sayur-sayuran dan
buah-buahan) dan Perkebunan. Luas panen tanaman pangan yang terbesar
adalah jagung yaitu sebesar 47,25. Sedangkan tanaman sayur-sayuran dan
buah-buahan tidak terlalu dominan di Distrik Waris. Untuk tanaman
perkebunan, kakao memiliki luas tanam paling besar. Namum hasil yang
dihasilkan tidak begitu banyak. Hasil pertanian masyarakat Distrik Waris
pada umumnya tidak diperdagangkan hanya untuk konsumsi pribadi.

Masyarakat di Distrik Waris juga mengusahakan peternakan babi,


diketahui bahwa ternak babi memiliki populasi terbanyak yakni sejumlah
1.301 ekor babi. Ternak unggas paling banyak di kampung Pund dan
paling sedikit terdapat di kampung Kali Fam.

Salah satu prasarana untuk memutar roda perekonomian adalah


dibangunnya pasar atau tempat transaksi jual beli. Distrik Waris memiliki
3 pasar tradisional yang masing-masing berlokasi di kampung Ampas,
Pund dan Banda.

Unit usaha yang terdapat di Distrik Waris berupa kios maupun koperasi,
yang sangat berperan dalam berputarnya kegiatan perekonomian di
wilayah Distrik Waris.

5. Sarana dan Prasarana

 Pendidikan

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya


manusia adalah penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru

13
dan jumlah sekolah yang memadai. Hal ini penting dalam rangka
peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap pendidikan.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom Pada tahun
2017 jumlah lembaga prasekolah di Distrik Waris terdapat 4 TK
swasta, untuk SD sebanyak 5 sekolah, Untuk SMP ada 2 sekolah, dan
SMA di Distrik Waris terdapat 1 sekolah. Jumlah murid SD sejumlah
750 murid berasal dari 5 sekolah, untuk murid SMP berjumlah 97,
Sedangkan murid SMA berjumlah 76. Jumlah guru yg terdapat di
Distrik Waris berjumlah 65 orang terdiri dari 38 guru SD, 17 Guru
SMP, dan 10 Guru SMA.

 Kesehatan

Kualitas kesehatan masyarakat akan mengalami peningkatan bila


didukung oleh pembangunan bidang kesehatan yang terus
ditingkatkan. Hal ini merupakan salah satu usaha untuk memenuhi
pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Hingga tahun
2017 jumlah puskesmas pada Distrik Waris hanya ada 1 unit yang
berada di Kampung Pund, sedangkan jumlah puskesmas pembantu
sebanyak 6 unit. Kampung yang tidak terdapat puskesmas pembantu
adalah Kampung Pund dan Sack. Jumlah posyandu pada Distrik Waris
terdapat 9 unit, dimana semua kampung terdapat posyandu. Jumlah
tenaga kesehatan pada tahun 2017 ini terdiri dari 5 orang perawat, dan
8 orang bidan.

 Tempat Ibadah

Agama di Distrik Waris terdiri dari 3 agama yakni Kristen


Protestan, Kristen Katholik dan Islam. Mayoritas penduduk Distrik
Waris beragama Kristen Katholik dengan jumlah gereja sebanyak 7
unit dan untuk agama Kristen Protestan jumlah gereja sebanyak 3 unit .

 Fasilitas Umum
a) Transportasi dan Telekomunikasi

14
Untuk sarana komunikasi, Distrik Waris sudah ada
pemancar telepon selular (BTS) yang berada di Kampung Pund
dan Kampung Ampas. Sedangkan untuk membantu kelancaran
komunikasi melalui surat ataupun pengiriman barang maupun
paket, masyarakat di Distrik Waris dapat menggunakan Kantor
Pos yang terletak di Kampung Banda sebagai sarana penunjang.
Masyarakat yang ada di Distrik Waris belum dapat mengakses
internet karena tidak ada fasilitas pendukung.

 Perdagangan

Salah satu keberhasilan pembangunan suatu daerah dilihat


dari kemajuan perekonomian. Hal ini yang terjadi di Distrik
Waris, saat ini terdapat beberapa kios yang menjual kebutuhan
masyarakat berupa sembako dan aneka barang kebutuhan sehari-
hari yang sangat lengkap dan dibutuhkan oleh masyarakat di
Distrik Waris.

B. Distrik Senggi
1. Kewilayahan

 Letak Astronomis
Luas wilayah Kecamatan Senggi 2.538,00 km2 dan berada
diketinggian 0 - 2000 m diatas permukaan laut dengan intensitas curah
hujan yang cukup tinggi diseluruh wilayahnya. Kampung terluas di
Kecamatan Senggi yaitu Kampung Molof dengan luas 1.005.74 km2
atau 39,62 persen dari total luas wilayah, sedangkan kampung terkecil
di Kecamatan Senggi yaitu Kampung Woslay dengan luas 9,36 km2
atau 0,37 persen total luas wilayah. Distrik senggi 2 0 37’ 0”- 40 0’ 0”
lintang selatan dan 1400 15’ 0 “- 1410 0’0” bujur timur.
 Batas Wilayah

15
Distrik Senggi terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak
dari ibukota Distrik Waris ke ibukota kabupaten 105 km. Secara
admin+istrasi, wilayah Distrik Senggi dibatasi oleh batas-batas berikut.
Sebelah Utara : Distrik Skanto
Sebelah Selatan : Distrik Web dan Kabupaten Pegunungan Bintang
Sebelah Timur : Sebelah Distrik Web dan Papua New Guinea (PNG)
Sebelah Barat : Kabupaten Jayapura.
 Pemerintahan

Distrik senggi memiliki tujuh kampung/desa, yaitu : kampung


molof, kampung senggi, kampung warlef, kampung woslay, kampung
usku, kampung waley dan kampung namla. Ketujuh kampung tersebut
merupakan kampung swadaya. Satuan wilayah terendah dibawah
kampung adalah RT/dusun. Terdapat 9 RT dan 7 dusun di distrik
senggi, dikampung senggi memiliki 3 RT dan kampung wosley
memiliki 6 RT. selain itu kampung molof memiliki 3 dusun,
sedangkan dikampung warlef, kampung usku, kampung waley, dan
kampung nambla masing-masing terdapat 1 dusun.

Susunan pemerintahan ditingkat kampung terdiri dari seorang


kepala kampung yang dibantu oleh seorang sekretaris kampung dan
empat orang kepala urusan. Selain itu disetiap kampung terdapat
seorang pemimpin adat yang disebut ondoafi.

2. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Senggi meliputi hutan


lahan kering primer. Kawasan hutan yang ada di sekitar Distrik Senggi
adalah hutan lindung, hutan produksi, hutan produksi yang dapat
dikonservasi dan area penggunaan lain.

3. Sumber Daya Manusia

16
Jumlah penduduk Distrik Senggi adalah sebesar 2.926 jiwa. Dengan
luas wilayah sebesar 3.088,55 km², berarti kepadatan penduduk Distrik
Senggi adalah 1 jiwa/km².

4. Potensi Ekonomi

Pertanian merupakan lapangan usaha yang paling banyak diberdayakan


di Distrik Senggi. Sebagian besar masyarakat di Distrik Senggi merupakan
petani kakao (coklat) yang tersebar di semua kampung, luas areal tanaman
kakao pada tahun 2018 seluas 17.640 ha, dengan produksi 40.572
ton.namun produktivitasnya masih cukup kecil. Lahan pertanian di Distrik
Senggi tidak hanya ditanami Kakao saja, tetapi juga ditanami kelapa sawit
dan umbi-umbian seperti ubi jalar, ubi kayu dan umbi-umbian lainnya.

Masyarakat yang berada di Distrik Senggi juga mengembangkan usaha


ternak ayam kampung, ternak sapi, ternak kambing, ternak itik, dan ternak
babi. Populasi ternak di Kabupaten Keerom berdasarkan dinas pertanian
pada tahun 2020/2021 adalah 17.334 ekor ternak sapi atau 58,68 persen
dari jumlah ternak yang ada di distrik senggi. Ternak sapi mengalami
penurunan populasi dari segi produksi dari tahun-tahun sebelumnya
dimana tahun 2019 ada sekitar 14.612 ekor sapi di distrik senggi. Ternak
kambing berjumlah 3.333 ekor atau 19,23 persen dengan jumlah ternak di
distrik senggi. Apabila dibandingkan dari empat tahun belakangan
kambing mengalami penurunan populasi dimana pada tahun sebelumnya
berkisar 6.187 ekor sapi. Sementara untuk populasi unggas sendiri,
komoditas ayam kampung merupakan ternak dengan populasi terbanyak di
distrik senggi. Ayam kampung memiliki populasi 56.352 ekor atau 87,73
persen dari populasi ternak yang ada di distrik senggi. Berbeda dengan
ayam petelur yang mengalami penurunan dari 25.000 menjadi 6.575, ayam
kampung meningkat sangat signifikan di antar ternak lainnya.
Menurut Dinas Perikanan jumlah produksi ikan terbesar di Kabupaten
Keerom adalah jenis ikan lele sebanyak 93.242 kg pada tahun 2020/2021

17
disusul ikan nila sebanyak 55.313 kg, sedangkan produksi terkecil adalah
ikan patin yaitu sebanyak 279 kg.

Perdagangan yang ada di Distrik Senggi hanyalah kios-kios yang


berdagang aneka kebutuhan pokok. Belum memiliki sarana perbankan
maupun lembaga keuangan. Harga-harga juga relatif mahal dikarenakan
sulitnya transportasi untuk mencapai kampung-kampung di wilayah
Distrik Senggi.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sangat berperan
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Jumlah
Sekolah Dasar (SD) di Distrik Senggi yaitu 4 SD negeri dan 3 SD
swasta. Sebagian besar kampung sudah memiliki SD, kecuali
kampung Warlef belum memiliki sekolah SD. Sedangkan untuk
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Distrik Senggi hanya
memiliki 1 sekolah saja yang berada di Kampung Senggi. Murid
SLTP ada sebanyak 139 murid, dan seiring dengan peningkatan mutu
pendidikan di Distrik Senggi guna peningkatan kualitas SDM
generasi muda di bidang pendidikan maka di Distrik Senggi juga telah
ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terletak di kampung
Senggi dan memiliki 65 murid di Tahun 2015.
 Kesehatan
Distrik Senggi mempunyai 1 Puskesmas Induk di ibukota distrik
dan membawahi 5 puskesmas pembantu (Pustu) yaitu Pustu Kampung
Molof, Pustu Kampung Senggi, 2 (dua) Pustu di Kampung Woslay
dan Pustu Kampung Usku. Selain itu Puskesmas Induk didukung oleh
sarana Pusling berupa 2 unit kendaraan roda empat dan 4 kendaraan
roda dua. Tenaga kesehatan yang ada di Distrik Senggi terdiri dari 1
dokter umum yang ada di Kampung Senggi, 14 perawat , 9 orang
18
bidan, 25 orang Kader posyandu dan 9 orang Dukun bayi tidak
terlatih.
 Tempat Ibadah
Agama di Distrik Waris terdiri dari 2 agama yakni Kristen
Protestan dan Islam. Mayoritas penduduk Distrik Waris beragama
Kristen Protestan dengan jumlah gereja sebanyak 12 unit dan untuk
agama Islam jumlah masjid sebanyak 2 unit .

6. Umum
 Transportasi dan Telekomunikasi
Sarana utama yang menghubungkan antar kampung maupun distrik
adalah jalan darat yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua
dan empat. terkecuali di beberapa dusun yang harus menggunakan sarana
transportasi air,yaitu beberapa dusun yang terletak di Kampung Usku dan
Molof.
Jalur hubungan komunikasi di Distrik Senggi menggunakan sarana
Telekomunikasi di Tahun 2011 telah berdiri 1 buah Pemancar Hand Phone
(BTS).yang terletak persis di depan kantor Distrik Senggi. Namun dengan
kendala jangkauan Signal yang kurang begitu baik untuk menjangkau
jarak ke seluruh kampung yang berada di wilayah Distrik Senggi, maka
tidak semua masyarakat dapat menikmati fasilitas ini, hanya beberapa
kampung saja yang mendapatkan signal pemancar Hp ini yaitu diantaranya
Kampung Senggi, Warlef dan Woslay.
Untuk penyediaan listrik masyarakat mengusahakan secara swadaya
dengan memanfaatkan program yang di canangkan oleh pemerintah Pusat
maupun Kabupaten yaitu berupa program PNPM & RESPEK dan BK 3
untuk membeli alat Penerangan berupa ganset di masing-masing kampung
oleh masyarakat setempat. Namun dalam pengoperasiannya masih banyak
kendala.
 Perdagangan

19
Seiring dengan berjalannya waktu, perputaran roda perekonomian di
Distrik Senggi terus meningkat. Sekarang sudah ada beberapa kios yang
menjual kebutuhan masyarakat berupa sembako dan keperluan aneka
barang yang sangat lengkap yang dibutuhkan oleh masyarakat di Distrik
Senggi. Jumlah kios sembako yang ada di Distrik Senggi sebanyak 102
kios dan 9 warung makan, Distrik Senggi belum memiliki sarana
perbankan maupun lembaga keuangan lainnya, demikian juga dengan
pasar dan sejenisnya. Harga barang yang dijual di kios – kios relatif tidak
begitu jauh harganya dengan wilayah distrik yang dekat dengan kota.
C. Distrik Arso Timur
1. Kewilayahan
 Letak astronomis
Secara geografis Kecamatan Arso Timur terletak pada posisi 140 0
55’ 41.89” Bujur Timur dan 020 59’ 10.19” Lintang Selatan. Dengan total
luas wilayah pada Kecamatan Arso Timur sebesar 336 Km2 . Distrik Arso
Timur terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak dari ibukota kabupaten
ke kampung kampung yang berada di wilayah Distrik Arso Timur berkisar
946,3 km, dengan waktu tempuh berkisar 20 - 100 menit. Secara
administrasi, wilayah Distrik Arso Timur dibatasi oleh batas-batas berikut.
Batas Wilayah
 Batas Wilayah
Distrik Arso Timur memiliki luas wilayah sebesar Arso Timur
461,16 km². Secara administratif, Distrik Waris dibagi menjadi 11 kampung,
yaitu Wambes, Wembi, Wonorejo, Yamara, Yetty, Kriku, Sante, Kibay,
Pyewi, Suakun, dan Skofro.
Sebelah Utara : Distrik Arso dan Distrik Muara Taml Kota Jayapura
Sebelah Selatan : Distrik Waris
Sebelah Timur : Papua New Guinea (PNG)
Sebelah Barat : Distrik Arso Barat
2. Sumber Daya Manusia

20
Berdasarkan hasil angka proyeksi BPS Kabupaten Keerom jumlah
penduduk Kecamatan Arso Timur Tahun 2019 berjumlah 1.135 jiwa.
Penduduk laki-laki merupakan populasi terbesar yaitu 667 jiwa. Hampir
seluruh Desa di Distrik Arso Timur memiliki rasio jenis kelamin yang lebih
besar dari seratus persen, hal ini menunjukkan Distrik Arso Timur memiliki
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk
perempuan. Rasio jenis kelamin terbesar terdapat di Desa Kibay sebesar 224
jiwa. Penduduk laki-laki terbanyak berada di Desa Kibay sebanyak 139 jiwa
dan penduduk perempuan sebanyak 105 jiwa. Sedangkan rasio jenis kelamin
terkecil terdapat di Desa Amyu sebesar 51.
3. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Arso Timur meliputi hutan
lahan kering primer. Hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer,
hutan rawa primer dan pertanian lahan kering yang berlokasi di sekitar
pemukiman masyarakat. Kawasan hutan yang ada di sekitar Distrik Arso
Timur hutan produksi dan area penggunaan lain.
Di sektor kehutanan, wilayah Distrik Arso Timur juga memiliki
potensi untuk pengembangan pertanian, perkebunan, perikanan maupun
pertambangan golongan C. Untuk pengembangan pertanian dan perkebunan,
Distrik Arso Timur merupakan salah satu penghasil kebutuhan untuk Kota
Jayapura maupun daerah lain di Provinsi Papua.
4. Ekonomi
Untuk tanaman jenis holtikultura masyarakat yang berada pada
Distrik Arso timur sebagian besar menanam pisang untuk dijual dan untuk
sayur-sayuran dan komoditi holtikultura dan sejenisnya hanya untuk di
komsumsi sendiri, Sebagian besar masyarakat Distrik Arso Timur
merupakan petani kakao (coklat) , diikuti tanaman kelapa sawit dan tanaman
pinang.
Kecamatan Arso Timur mayoritas masyarakatnya merupakan petani
kakao, yang tersebar di 9 kampung. Sedangkan kelapa sawit merupakan

21
komoditi yang terbanyak kedua setelah kakao Komoditi unggulan lain yang
ada di Kecamatan Arso Timur antara lain pinang.
Dari Koordinator Statistik Kecamatan tercatat jumlah seluruh ternak
sapi di Kecamatan Arso Timur adalah 19 ekor sapi. Kampung Yetty
merupakan kampung dengan jumlah ternak Sapi terbanyak yang berjumlah 4
ekor sapi atau sebesar 40,00 % dari keseluruhan kampung di Kecamatan
Arso Timur.
Masyarakat Kecamatan Arso Timur pun memelihara beberapa jenis
hewan peternakan yang nilai jualnya dapat membantu perekonomian rumah
tangga, seperti ternak babi dengan jumlah 102 ekor, kambing dengan jumlah
10 ekor, ayam buras dengan jumlah 134 ekor, itik dengan jumlah 0 ekor dan
mentok dengan jumlah 30 ekor, keberadaan hewan peternakan tersebut
tersebar di beberapa kampung Kecamatan Arso Timur.
Menurut Dinas Perikanan jumlah produksi ikan terbesar pada
Kabupaten Keerom adalah jenis ikan Lele sebanyak 93.242 kg pada tahun
2019 disusul ikan nila sebanyak 53.313 kg, sedangkan produksi terkecil adalah
ikan Patin yaitu sebanyak 279 kg.
5. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sangat berperan penting
dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Jumlah Sekolah
Dasar (SD) di Distrik Arso Timur yaitu 9 sekolah. Semua kampung
sudah memiliki SD. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) Distrik Senggi hanya memiliki 2 sekolah saja yang berada di
Kampung Yetty. Dan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terletak di kampung Yetty
berjumlah masing-masing 1 sekolah.
 Kesehatan
Prioritas yang tak kalah penting adalah pembangunan pada bidang
kesehatan, yakni dengan meningkatkan kulitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi

22
masyarakat. Pada tahun 2019 Kecamatan Arso Timur memiliki 1
Puskesmas induk yang berada di Kampung Petewi, sedangkan
Puskesmas Pembantu terdapat sebanyak 1 unit. Jumlah tenaga kesehatan
pada tahun 2019 berjumlah 15 orang.yang terdiri dari tenaga kesehatan
Dokter sebanyak 2 orang, Perawat 6 orang, Bidan 6 orang dan bagian
Farmasi 1 orang.
 Tempat Ibadah
Pada Kecamatan Arso Timur pemeluk Agama beragam ada Kristen
Protestan, Katolik dan Islam, sebagian besar mayoritas memeluk Agama
Kristen Protestan dan mempuyai masing masing tempat Peribadatan.
Pada Tahun 2019 jumlah tempat Peribadatan. Pemeluk Agama Kristen
Protestan sebanyak 8 Gereja, Islam tempat Peribadatan sebanyak 1
Masjid, 1 Mossolah dan Katolik tempat Peribadatan sebanyak 4 Gereja.
 Umum
a. Transportasi dan Telekomunikasi
Sarana utama yang menghubungkan antar kampung maupun
distrik adalah jalan darat yang dapat ditempuh menggunakan
kendaraan roda dua dan empat. Sebagian. kampung-kampung di
wilayah Distrik Arso Timur sudah berjalan aspal dan sebagian
lainnya masih merupakan jalan perkerasan kerikil, karang ataupun
batu. Sarana transportasi di wilayah Distrik Arso Timur yang
paling utama adalah ojek.
Jalur hubungan komunikasi di Distrik Senggi menggunakan
sarana Telekomunikasi di Tahun 2011 telah berdiri 1 buah
Pemancar Hand Phone (BTS).yang terletak di Kampung Sangke.
Namun dengan kendala jangkauan Signal yang kurang begitu baik
untuk menjangkau jarak ke seluruh kampung yang berada di
wilayah Distrik Arso Timur, dan Jumlah Operator Layanan
Komunikasi Telepon Seluler Yang Menjangkau di Desa masing-
masing berjumlah 1 operator.
D. Distrik Web

23
1. Kewilayahan
 Batas Wilayah

Distrik Web terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak dari ibukota


kabupaten ke kampung kampung yang berada di wilayah Distrik Web
berkisar 131-194 km. Secara administrasi, wilayah Distrik Web dibatasi
oleh batas-batas berikut.

- Sebelah Utara : Distrik Senggi


- Sebelah Selatan : Distrik Towe
- Sebelah Timur : Papua New Guinea (PNG)
- Sebelah Barat : Distrik Senggi
 Pemerintahan

Di Kabupaten keerom, distrik web Kecamatan Web adalah salah


satu kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.
Dengan luas wilayah 633 km2. Kecamatan Web terdiri dari 6 kampung
yaitu Kampung Embi, Semografi, Umuaf, Dubu, Yamraf II dan Kampung
Tatakra. Lebih dari 50 persen wilayah Kecamatan Web merupakan
wilayah Kampung Dubu yaitu seluas 351,63 km2. Sementara itu,
Kampung Tatakra adalah kampung dengan wilayah terkecil luas wilayah
sebesar 23,79 km2 atau sekitar 3,76 persen dari total luas wilayah
Kecamatan Web.

2. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Web meliputi hutan lahan


kering primer dan hutan lahan kering sekunder. Kawasan hutan yang ada
di sekitar Distrik Web adalah hutan lindung dan hutan produksi yang dapat
dikonservasi.

3. Sumber Daya Manusia


Jumlah penduduk Distrik Web adalah sebesar 2.615 jiwa. Dengan luas
wilayah sebesar 1.050,75 km² berarti kepadatan penduduk Distrik Web
adalah 2,4 jiwa/km².
24
4. Ekonomi

Lapangan usaha utama yang dilakukan oleh penduduk di Distrik Web


adalah lapangan usaha pertanian sekitar 89,68% dari total rumah tangga
yang ada di Distrik Web merupakan petani yang membudidayakan dan
mengambil hasil hutan. Produksi tanaman pangan yang terbesar adalah ubi
jalar yaitu sebesar 28 ton dengan produktifitas sebesar 14 ton/ha.
Sedangkan tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan tidak terlalu dominan
di Kecamatan Web. Untuk tanaman perkebunan, produksi terbesar adalah
tanaman kakao dengan produktifitas sangat rendah hanya 0,05 ton/ha.
Hasil pertanian masyarakat Kecamatan Web tidak diperdagangkan hanya
untuk konsumsi pribadi kecuali tanaman kakao yang diperdagangkan.

Populasi ternak terbesar adalah ternak babi yaitu sebesar 167 ekor yang
tersebar di sebagian besar kampung. Sedangkan ternak sapi hanya ada di
Kampung Umuaf yaitu sebesar 5 ekor. Dan populasi ternak unggas
terdapat di Kecamatan Web sebanyak 351 ekor. Terdapat sekitar 13 rumah
tangga perikanan darat yang berada di Kampung Dubu.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan

Peningkatan mutu dan perluasan pendidikan dasar merupakan titik


berat pendidikan formal. Selain itu, perluasan kesempatan belajar pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus dilakukan. Menurunnya angka
buta huruf merupakan salah satu indicator keberhasilan pendidikan.
Tingkat buta huruf merupakan bagian indicator kemampuan penduduk
untuk berkomunikasi secara tertulis. Kemampuan baca tulis merupakan
pengetahuan minimum yang dibutuhkan untuk hidup sejahtera.

Menurut pendataan podes tahun 2019 fasilitas pendidikan di Distrik


Web hanya tersedia di jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama, untuk jenjang pendidikan dasar setiap kampung di Distrik Web

25
memiliki 1 fasilitas sekolah dasar kecuali kampung Yamraf-II. Sedangkan
untuk fasilitas Sekolah Menengah Pertama hanya ada di kampung Umuaf.

 Kesehatan

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan


yang berada di wilayah kecamatan dan melaksanakan fungsi operasional
kesehatan. Pada 2019 Distrik Web baru memiliki 1 Puskesmas yang
berdada di kampung Umuaf. Sedangkan untuk tenaga Kesehatan yang
tersedia meliputi 1 orang dokter, 12 Perawat, 3 bidan dan 1 orang tenaga
farmasi.

 Tempat Ibadah

Tidak memiliki tempat ibadah berdasarkan bps distrik web 2021

 Umum
a. Transportasi dan Telekomunikasi
Transportasi sangat dibutuhkan untuk menjamin terselenggaranya
mobilitas penduduk maupun barang. Diharapkan tersedianya sistem
transportasi dapat menunjang berbagai aktivitas ekonomi di wilayah
Distrik Web. Sedangkan sarana angkutan sungai ada di kampung Dubu
yang menghubungkan kampung Dubu ke Distrik Senggi, ibukota Distrik
maupun ke Ubrup Kabupaten Boven Digoel.

Untuk sarana komunikasi di wilayah Distrik Web hanya menggunakan


komunikasi radio SSB yang dimiliki Pemerintah dan tersebar di beberapa
kampung. Sedangkan kantor pos dan telepon satelit belum tersedia.

E. Distrik Towe
1. Kewilayahan
 Letak astronomis

Distrik Towe memiliki luas wilayah sebesar 711,75 km². Secara


administratif, Distrik Waris dibagi menjadi 7 kampung, yaitu Kampung
26
Towe Atas, Towe Hitam, Bias, Milky, Lules, Terfones, dan Tefalma.
Distrik Towe terletak diantara 1400 36’ 45” – 1400 71’ 68” Bujur Timur
dan 20 71’ 37” - 20 80’ 48” Lintang Selatan.

 Batas Wilayah

Distrik Towe terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak dari


ibukota kabupaten ke kampung kampung yang berada di wilayah Distrik
Towe berkisar 243-328 km, Secara administrasi, wilayah Distrik Towe
dibatasi oleh batas-batas berikut.

- Sebelah Utara : Distrik Web


- Sebelah Selatan : Kab. Boven Digoel
- Sebelah Timur : Papua New Guinea (PNG)
- Sebelah Barat : Distrik Web
2. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Towe adalah sebesar 2.466 jiwa. Dengan


luas wilayah sebesar 711,75 km² berarti kepadatan penduduk Distrik Towe
adalah 3,5 jiwa/km².

3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Towe meliputi hutan lahan


kering primer dan hutan rawa primer. Kawasan hutan yang ada di Distrik
Towe adalah hutan lindung

4. Ekonomi

Lapangan usaha utama yang dilakukan oleh penduduk di Distrik


Towe adalah lapangan usaha pertanian dan berburu untuk konsumsi
sendiri. Hampir seluruh rumah tanggal di Distrik Web tergolong miskin.
Sesuai dengan iklim di Distrik Towe maka komoditi pertanian yang cocok
adalah buah merah, buah pinang dan sagu dengan luas 1.450 ha

27
Populasi ternak di Distrik Towe adalah ternak babi yaitu sebanyak
355 ekor, jumlah terbanyak ada di kampung Terpones 95 ekor.sedangkan
jumlah ternak babi terkecil ada di kampung Towe hitam yaitu 10 ekor.
Sementara untuk populasi unggas yaitu ayam kampung, yang berada di
distrik Towe sebanyak 850 ekor,populasi ayam terbanayk terdapat
dikampung Milki yaitu 136 ekor,sementara di kampung Tefalma terdapat
48 ekor. Perikanan untuk di distrik Towe,secara moderen tidak ada, namun
dari hasil pemancingan di kali atau di sungai sanagatlah banyak, terutama
ikan Tawes.ikan sembilan,Mujair,ikan gigi,kura2 dan masih banyak di
peraiaran sungai,semuanya untuk komsumsi sendiri.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan

Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sangat berperan penting


dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Jumlah Sekolah
Dasar (SD) di Distrik Arso Timur yaitu 6 sekolah. Sebagian kampung
sudah memiliki SD, kecuali di kampung Tefalma, Jember, Nility, Pris yang
tidak memiliki sekolah. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) Distrik Senggi hanya memiliki 1 sekolah saja yang berada
di Kampung Towe Hitam. Dan tidak memiliki Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

 Kesehatan

Puskesmas merupakan unit pelakasana teknis dari dinas kesehatan yang


berada di wilayah kecamatan dan melakasanakan fungsi opersional
kesehatan. Pada tahun distrik Towe telah memiliki 2 unit puskesmas rawat
nginap dan 10 pos pelayanan

 Tempat Ibadah

Jumlah tempat ibadah di Distrik Towe adalah gereja Protestan berjumlah 6


gereja, gereja Katholik berjumlah 4 gereja dan mushola berjumlah 2
mushola
28
 Umum
a. Transportasi dan Telekomunikasi
Prasarana transportasi dan komunikasi di wilayah Toweh masing
sangat terbatas. Untuk sarana angkutan sungai tercatat 3 unit perahu tidak
bermotor dan 2 unit perahu bermotor. Sedangkan transportasi roda empat
dan roda 2 belum ada. Transportasi antar kampung dilakukan dengan
berjalan kaki. Untuk sarana komunikasi di wilayah Distrik Towe hanya
menggunakan sarana radio SSB yang dimiliki Pemerintah dan tersebar di
seluruh kampung yang masing-masing 1 unit.

b. Perdagangan

Prasarana perdagangan yang ada Distrik Towe sangat terbatas.


Yang ada hanyalah kios musiman.
2.1.3 Kabupaten Boven Digoel
1. Administrasi dan Geografis
Luas wilayah Kabupaten Boven Digoel mencapai. 27.836,68 km².
Dan jumlah penduduk Setelah dimekarkan 43 Dipindai dengan
CamScanner menjadi 20 distrik, Distrik Yaniruma merupakan distrik yang
terluas mencapai 3.255,91 km2 (11,70 %). Distrik Jair berada pada posisi
kedua dengan luas wilayah tercatat 3.005,23 km2 (10,80 %). Distrik
Iniyandit merupakan distrik dengan luas wilayah yang paling kecil, yaitu
mencapai 310,33 km2 (1,11%). Secara astronomi Kabupaten Boven
Digoel terletak diantara 4° 98'- 7° 10' Lintang Selatan dan 139° 90' 141°
Bujur Timur. Kabupaten Boven Digoel berbatasan dengan beberapa
kabupaten dan satu negara tetangga, dengan batas-batas sebagai berikut.
- Sebelah Utara : Distrik Suator Kab. Asmat dan Kecamatan Oksibil
Kab. pegunungan Bintang
- Sebelah Selatan : Kecamatan Muting Kab. Merauke
- Sebelah Timur : Papua New Guinea (PNG)
- Sebelah Barat : Distrik Edera, Distrik Oba'a, dan Bagian timur Sisi
barat Kecamatan Citak Mitak Kab. Mappi

29
Jarak tempuh dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke ibukota
Distrik Waropko melalui jalur sungai mencapai 200. km, merupakan jarak
tempuh terjauh dari semua distrik yang ada di Kabupaten Boven Digoel.
Jarak tempuh terjauh kedua adalah Distrik Fofi mancapai 178 km,
sementara itu Distrik Bomakia tercatat 173 km dari ibukota Kabupaten
Boven Digoel di Tanah Merah. Kabupaten Boven Digoel memiliki
ketinggian bervariasi antara 0-sampai dengan di atas 1000 m dari
permukaan laut.
Semenjak telah dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 11 Tahun
2008 Tentang Pembentukan 5 (Lima) distrik baru dan Peraturan Daerah
No. 13 Tahun 2008 Tentang Pembentukan 24 (dua puluh empat) kampung
baru, maka Kabupaten Boven Digoel sekarang telah memiliki 20 (dua
puluh) distrik dengan 112 kampung. Distrik Mindipatana merupakan
distrik dengan jumlah kampung terbanyak mencapai 13 kampung.
Berikutnya Distrik Waropko mencapai 9 kampung dan Distrik Fofi tercatat
8 kampung. Sementara itu Distrik Induk lainnya, yaitu Distrik Mandobo,
Distrik Jair dan Distrik Bomakia masing-masing berjumlah 5 kampung.
Distrik Kouh dan Yaniruma merupakan distrik dengan jumlah kampung
terkecil hanya 3 kampung.

Informasi dari Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah Kabupaten


Boven Digoel bahwa tercatat panjang perbatasan darat antara kabupaten
Boven Digoel terhadap negara lain, yakni Negara Papua New Guinea
(PNG), adalah sepanjang 190 km. Panjang perbatasan ini tercatat dari
tahun 2004 hingga sekarang tahun 2012 dan tidak pernah berubah.
Terdapat 7 (tujuh) Distrik di Kabupaten Boven Digoel yang berbatasan
dengan negara Papua New Guinea (PNG), yaitu Distrik Jair, Mindiptana,
Kombut, Sesnuk, Waropko, Ambatkwi dan Ninati.
Dari ketujuh Distrik tersebut, Distrik Jair merupakan distrik wilayah
perbatasan negara yang memiliki luas wilayah yang paling luas yakni

30
mencapai 3.061,73 km² (11,29%). Sedangkan, Distrik Ninati merupakan
distrik dengan luas wilayah yang paling kecil, yaitu mencapai 287,07 km²
(1,06%).

Gambar 2.3 Peta Administrasi Kabupaten Boven Digoel

31
2. Sumber Daya Manusia
Jumlah Penduduk Boven Digoel sampai saat ini mencapai 57.688
jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 30.724 jiwa dan perempuan
sebanyak 26.964 jiwa. Sehingga jika dilihat menurut jenis kelamin, maka
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan. Dengan luas. wilayah Kabupaten Boven Digoel mencapai
27.836,68 km2 maka tingkat kepadatan penduduk adalah 2 jiwa/km².
3. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Kabupaten Boven Digoel meliputi
hutan lindung, Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Putan Produksi
Konservasi dan areal penggunaan lain. Kabupaten Boven Digoel memiliki
hutan yang sangat luas dengan berbagai macam hasil hutan yang dapat
diolah, sehingga dapat meningkatkan pemasukan bagi daerah. Hasil-hasil
hutan seperti yang sebutkan diatas adalah hasil-hasil hutan dan olahannya
diantaranya adalah kayu bulat, kayu gergaji, plywood dan film faced.
Hasil-hasil hutan tersebut sebagian besar diusahakan oleh perusahaan
besar swasta. Sumberdaya mineral yang terbanyak di Kabupaten Boven
Digoel merupakan sumberdaya mineral yang masuk kedalam Bahan
Galian Golongan C, antara lain tanah timbun dan pasir kerikil.
4. Potensi Ekonomi
Wilayah Kabupaten Boven Dogoel memiliki potensi pengembangan
ekonomi, terutama dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan dan kehutanan.
 Pertanian

32
Pertanian tanaman pangan yang terdapat di Kabupaten Boven
Digoel meliputi tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubi kayu, ubi jalar, keladi, sayuran dan buah-buahan.
 Perikanan
Armada penangkapan ikan merupakan sarana yang sangat penting
guna menunjang kegiatan penangkapan hasil sungai. Armada yang
terdapat di Kabupaten Boven Digoel adalah perahu tanpa motor, perahu
motor tempel dan kapal motor. Armada yang dimiliki oleh sebagian
besar masyarakat Kabupaten Boven Digoel masih bersifat tradisional
yakni berupa Alat penangkap ikan yang paling banyak digunakan
masyarakat adalah jaring insang tetap, kemudian pancing. Rumah
tangga perikanan terbagi kedalam beberapa jenis menurut kegiatan
usahanya, yaitu Rumah Tangga Pembudidaya, Rumah Tangga
Penangkapan, Rumah Tangga Pengolah dan Rumah Tangga
Pengumpul.
 Peternakan
Ternak yang paling banyak dikembangkan di Kabupaten Boven
Digoel adalah Ayam Buras. Babi adalah ternak terbanyak kedua yang
dipelihara setelah Ayam Buras, kemudian ternak Kambing, disusul
Ternak Sapi Potong dan yang terakhir Itik merupakan ternak yang
paling sedikit dipelihara dibandingkan ternak lainnya.
 Perkebunan
Potensi tanaman perkebunan di Kabupaten Boven Digoel
didominasi oleh tanaman karet dan kelapa sawit. Tanaman karet ini
merupakan tanaman perkebunan rakyat dimana sebagian besar
masyarakat Kabupaten Boven Digoel ini mengelola tanaman ini,
sedangkan tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan besar
yang pengelolaannya dimiliki oleh perusahaan.

5. Sarana dan Prasarana

33
Tersedianya sarana-prasarana pendidikan sangat berperan penting
dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Pendidikan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dengan tingkat pendidikan yang baik, seseorang
dapat meningkatkan taraf kesejahteraan hidupnya. Sekolah merupakan
sarana yang sangat penting guna menunjang berlangsungnya kegiatan
pendidikan. Banyaknya sekolah yang terdapat di wilayah Kabupaten
Boven Digoel dapat dilihat pada tabel berikut.
Table 2.2 Jumlah Sekolah di Kabupaten Boven Digoel

No Tingkat Pendidikan Jumlah


1 TK Swasta 7
2 TK Negeri 1
3 SD Swasta 45
4 SD Negeri 36
5 SLTP Swasta 3
6 SLTP Negeri 8
7 SLTA Swasta 1
8 SLTA Negeri 2
9 SMK Negeri 3

Sekolah yang paling banyak adalah Sekolah Dasar (SD), baik swasta
maupun negeri. Jumlah SD Swasta lebih banyak jika dibandingkan dengan
SD Negeri. Jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) sampai saat ini
berjumlah 8 sekolah dengan komposisi 7 TK swasta dan 1 TK negeri.
Begitu juga dengan SLTP swasta dengan jumlah 3 sekolah. Jumlah
sekolah SLTP Negeri terdapat 8 sekolah. Jumlah sekolah SLTA Negeri
berjumlah 1 sekolah. Sedangkan jumlah sekolah SLTA Swasta hanya
berjumlah 1 sekolah saja. Jumlah sekolah SMK Negeri berjumlah 3
sekolah.

34
Kesehatan masyarakat merupakan faktor penting dalam menunjang
kegiatan pembangunan. Baik tidaknya tingkat kesehatan masyarakat salah
satunya dipengaruhi oleh ketersediaan sarana kesehatan yang layak.
Sampai dengan sekarang, Kabupaten Boven Digoel memiliki dua Rumah
Sakit yang telah beroperasi dan terletak di Distrik Mandobo dan Distrik
Mindiptana. Jumlah Puskesmas Induk mencapai 16 unit. Jumlah
Puskesmas Pembantu 32 unit. Balai pengobatan yang terdapat di
Kabupaten Boven Digoel, terdiri dari Balai Pengobatan Swasta dan
Poskeskam. Balai Pengobatan Swasta yang tercatat hingga saat ini adalah
Balai Pengobatan Poskeskam berjumlah 10 unit. Sarana kesehatan berupa
Posyandu 87.. Polindes 15 unit. Sarana lainnya yang menunjang bidang
kesehatan di Kabupaten Boven Digoel, yaitu hanya ada 1 Apotek dan 1
Gudang Farmasi.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke
pelosok-pelosok kampung, pemerintah daerah. melalui Dinas Kesehatan.
Kabupaten Boven Digoel mengadakan sarana kesehatan berupa Puskesmas
Keliling. dengan fasilitas pelayanan berupa kendaraan roda empat (mobil),
roda dua (motor), speed boat dan long boat. Tenaga kesehatan sangat
diperlukan guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Tenaga
kesehatan yang ada di Kabupaten Boven Digoel terdiri dari Dokter Umum,
Dokter Gigi, Bidan, Apoteker, Asisten Apoteker, Perawat, Ahli Gizi,
Sanitarian.
Tempat ibadah merupakan sarana yang sangat penting dalam
menunjang berlangsungnya kegiatan ibadah suatu agama. Dari kelima
agama yang ada, Gereja Katolik merupakan tempat ibadah yang paling
banyak dibandingkan tempat ibadah agama lain yang jumlahnya mencapai
60 unit, sedangkan Vihara tidak terdapat di Kabupaten Boven Digoel.
Angkutan Jalan di Kabupaten Boven Digoel sebagian besar masih
berkonsentrasi di Ibu kota kabupaten Tanah Merah. Angkutan penumpang
umum di Kabupaten Boven Digoel masih didominasi oleh mikrolet atau
angkot, baik yang berijin maupun yang tidak memiliki ijin.

35
Transportasi sungai sampai saat ini masih menjadi pilihan. utama
bagi masyarakat dikarenakan banyak kampung di Kabupaten Boven
Digoel yang belum dapat dijangkau melalui jalan darat. Terdapat 29
kampung dari 8 Distrik yaitu Mandobo, Jair, Subur, Ki, Bomakia, Kouh
dan Mindiptana yang tidak dapat dijangkau melalui angkutan darat dan
hanya dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan sungai. Distrik
Perbatasan Kabupaten Boven Digoel sampai saat ini baru memiliki satu
pelabuhan umum, yaitu di Asiki Distrik Jair. Sementara untuk pelabuhan
tambat perahu menyebar hampir disetiap distrik yang berada di sepanjang
kali Digoel.
Jenis angkutan transportasi sungai yang sering digunakan
masyarakat di Distrik Distrik Jair adalah speed boat, ketinting, kapal kayu,
ketinting dan kapal besi. Di Distrik Mindiptana menggunakan transportasi
sungai berupa Kapal kayu, speed boat, long boat dan ketinting. Sedangkan
masyarakat di Distrik Subur menggunakan transportasi sungai berupa
speed boat dan long boat, dan untuk masyarakat Distrik Ki menggunakan
speed boat, long boat dan ketinting.
Di Kabupaten Boven Digoel terdapat 3 lapangan terbang. Ketiga
lapangan terbang tersebut masih dikategorikan sebagai lapangan terbang
perintis. Lapangan terbang yang paling banyak disinggahi pesawat adalah
Bandara Tanah Merah yang terletak di ibukota kabupaten. Dua lapangan
terbang lainya, yaitu Bandara Mindiptana yang terletak di Distrik
Mindiptana dan Bandara Bomakia yang terletak di Distrik Bomakia.
Sedangkan, Kantor Pos yang terdapat di Kabupaten Boven Digoel sampai
saat ini jumlahnya 3 unit.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang telekomunikasi,
Kantor Cabang Telkom Tanah Merah telah memiliki kapasitas sentral
sebesar 250 SST. Sedangkan kapasitas terpasang hingga tahun tahun ini
mencapai 94 unit. Pelayanan telekomunikasi yang berupa jasa wartel
(Warung Telepon) di Kabupaten Boven Digoel, jumlahnya masih sangat

36
sedikit yaitu hanya 1 unit wartel yang bertahan dari tahun 2006 hingga
tahun sekarang.
Tidak dipungkiri lagi, bahwa energi listrik memainkan peranan yang
sangat vital dalam menggerakan segala. aktivitas manusia yang
menggunakan sumber energi listrik. Di Kabupaten Boven Digoel terdapat
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS). PLTD dikelola oleh PT PLN (Persero), yang meliputi
wilayah Ranting Tanah Merah, Liskamp. Mindiptana, dan Liskamp.
Getentiri.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Boven
Digoel berjumlah 56 unit, PLTS ini berupa sel-sel solar yang biasa
dipasang di atas atap rumah atau dibuatkan tempat tersendiri tersebar di
Distrik Jair, Kouh, Mandobo dan Arimop, dimana kapasitas yang
dihasilkan mencapai 840 Wp.
Sarana perdaganan yang terdapat di kabupaten Boven Digoel berupa
Pasar Trasidional, Pasar Lokal, Pasar Regional, Pasar Swalayan,
Hipermarket dan Pasar Grosir. Terdapat Koperasi Unit Desa (KUD)
dengan jumlah anggota 169 orang dan Kopesasi Primer dengan jumlah
keanggotaan mencapai 2.104 orang. Fasilitas perumahan dan permukiman
merupakan salah satu sarana infrastruktur yang menjadi perhatian
pemerintah daerah Kabupaten Boven Digoel untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
bahwa keadaan perumahan penduduk yang sehat adalah rumah yang
memiliki luas. lantai perkapita diatas 10 m², kiranya ini menjadi pedoman
pemerintah dalam memberikan sarana perumahan dan permukiman bagi
masyarakat.
Kondisi jalan di Kabupaten Boven Digoel dibagi atas tiga kondisi
yakni kondisi jalan yang berupa tanah, kerikil dan aspal. Secara unum dari
total panjang jalan yang ada, kondisi jalan yang paling banyak ditemui
adalah jalan tanah, kemudian diikuti jalan kerikil dan jalan aspal. Seiring

37
dengan pembangunan infrastruktur daerah, maka panjang jalan. setiap
tahunnya semakin bertambah.
A.Distrik Kombut
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Distrik Kombut merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten


Boven Digoel yang berdiri sejak tahun 2002. Sebelum Kabupaten
Boven Digoel berdiri sendiri, Distrik Kombut merupakan bagian dari
Kabupaten Merauke hingga akhirnya sesuai dengan UU Nomor 26
Tahun 2002. Menjadi salah satu distrik di Kabupaten Boven Digoel
Distrik Kombut secara garis astronomi terletak antara 1400 50’55’’
sampai 1410 0’ 00’’ Bujur Timur dan 50 36’ 3’’ sampai 50 46’ 2’’
Lintang Selatan.

 Batas Wilayah
Distrik Kombut berbatasan dengan Distrik Waropko di sebelah
utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kombut, di sebelah
barat berbatasan dengan Distrik Waropko dan Mindiptana, dan di
sebelah timur berbatasan dengan Papua New Guinea
Distrik Kombut terdiri atas 4 kampung yaitu Kombut, Mokbiran,
Kawangtet Amua. Luas wilayah Distrik Kombut tercatat sebesar
5256,33 km2. Dimana kampung terluas di distrik ini adalah Kampung
Mokbiran yakni mencapai 1923,28 km2 atau mencapai 36,58 persen
dari total keseluruhan. Kampung dengan luas terkecil adalah Kampung
Kawangtet dengan luas mencapai 190,54 km2 atau mencapai 3,62
persen dari total keseluruhan.
2. Sarana Prasarana
 Pendidikam

Sarana Pendidikan yang terdapat di Distrik Kombut hanya Sekolah


Dasar (SD). Jumlah sarana pendidikan yang aktif kegiatan belajar-
mengajarnya adalah 4 sekolah yang terletak di kampung Mokbiran,
38
Kampung Amuan dan Kampung Kombut. Banyaknya murid SD di Distrik
Kombut sebanyak 224 murid dan 15 guru. Rasio murid terhadap guru SD
sebesar 15, yang artinya setiap guru di SD tersebut harus menanggung 15
murid.

 Kesehatan

Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi


kepentingan masyarakat Distrik Kombut adalah sarana kesehatan. Sarana
kesehatan yang ada yaitu puskesmas dan posyandu. Masing-masing
sebanyak 1 puskesmas dan 8 posyandu. Selain itu di Distrik Kombut
terdapat tenaga kesehatan yaitu 7 tenaga medis dan 1 tenaga keperawatan.

 Tempat Ibadah

Menurut data yang diperoleh dari Kementerian Agama Kabupaten


Boven Digoel Masyarakat di Distrik Kombut merupakan pemeluk agama
Kristen Khatolik, dan Islam. Tidak ada penduduk di Distrik Kombut yang
menganut agama Budha, Hindu atau lainnya. Banyaknya gereja di Distrik
Kombut yaitu 5 gereja.

3. Potensi Ekonomi
 Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Tanaman Pangan,
Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Boven Digoel, Para Petani
Distrik Kombut menanam Tanaman Pangan yakni Talas, Ubi Kayu
dan Ubi Jalar dan juga menanam buah-buahan seperti Durian,
Pisang, Pepaya, dan Nanas. Namun data yang diperoleh dari dinas
terkait untuk tahun 2018 ini belum bisa menyebutkan berapa banyak
hasil produksi dari setiap tanaman yang ditanam.
Di distrik Kombut kuas lahan buah-buaha an terbesar yaitu buah
Durian. Selanjutnya, terdapat luas lahan tanaman perkebunan sebesar
328,76 dan produksi tanaman perkebunan di distrik kombut sebesar
434.

39
 Pariwisata
Distrik Kombut tidak terdapat objek wisata maupun tempat
penginapan.
Sehingga ketika ada kunjungan dari luar maka akan menggunakan
rumah masyarakat, rumah dinas Distrik atau Kantor Kampung.

40
B .Distrik Waropko
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Distrik Waropko merupakan salah satu distrik di Kabupaten Boven


Digoel yang berdiri sejak tahun 2004. Sebelum Kabupaten Boven
Digoel berdiri sendiri, Distrik Waropko merupakan bagian dari
Kabupaten Merauke hingga akhirnya sesuai dengan Keputusan
Penjabat Bupati No.192 Tahun 2004 menjadi salah satu distrik di
Kabupaten Boven Digoel. Distrik Waropko secara garis astronomi
terletak antara 5°45' 0" hingga 5° 16' 7" Bujur Timur dan 140° 40' 8"
hingga 141° 0' 0" Lintang Selatan.

 Batas Wilayah

Distrik Waropko berbatasan dengan Distrik Ambatkwi di


sebelah utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kombut
dan Mindiptana, di sebelah barat berbatasan dengan Distrik Ambatkwi
dan Iniyandit, dan di sebelah timur berbatasan dengan Negara Papua
New Guinea.

Distrik Waropko terdiri atas 9 kampung yaitu Winiktit,


Kanggewot, Upyetetko, Waropko, Wombon, Upkim, Ikcan,
Inggembit, dan Wametkapa. Luas wilayah Distrik Waropko tercatat
sebesar 1086,97 km². Dimana kampung terluas di distrik ini adalah
Kampung Ikcan mencapai 413,92 km² atau 38,08 persen dari total luas
wilayah Distrik Waropko. Kampung dengan luas terkecil adalah
Kampung Kanggewot dengan luas sebesar km² atau 2,58 persen.
Apabila dilihat dari lokasi keseluruhan kampung-kampung yang ada di
Distrik Waropko, semua kampung berada pada lokasi hamparan yang
dikelilingi oleh gunung, sehingga memiliki kemiringan 15-25 derajat.
Berdasarkan ketinggiannya, kampung kampung yang ada di Distrik

41
Waropko berada pada ketinggian antara 54 sampai 163 m diatas
permukaan laut (dpl).

 Pemerintahan

Status pemerintahan suatu kampung dapat berupa desa maupun


kelurahan, perbedaan keduanya terdapat pada pemilihan pemimpin atau
kepala desa, dimana untuk status desa, kepala desanya dipilih secara
langsung oleh masyarakat di desa tersebut. Sedangkan untuk kelurahan,
dimana pemimpinnya yakni lurah diangkat oleh bupati/walikota.
Keseluruhan kampung di Distrik Waropko memiliki status pemerintahan
berupa desa. Dasar pembentukan kampung-kampung di Distrik Waropko
menggunakan Keputusan Penjabat Bupati No.192 Tahun 2004.

Satuan Lingkungan Setempat (SLS) merupakan bagian wilayah


dibawah. desa/kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa/kelurahan. SLS terkecil di masing-masing kampung di
Distrik Waropko adalah Rukun Tetangga (RT). Terdapat 23 I dan 9 RW di
Distrik Waropko. Jumlah RT terbanyak terdapat di Waropko yakni
masing-masing 6 RT.

2. Sumber daya manusia

Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang


dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk telah
dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun
1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Selain itu, data kependudukan
bisa diperoleh dari catatan registrasi dari Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
jumlah penduduk tahun 2019 untuk Distrik Waropko sebesar 1915 jiwa
dimana laki laki sebanyak 991 jiwa dan perempuan sebanyak 924 jiwa.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kampung Waropko sebanyak 584
jiwa, dimana laki-laki sebanyak 304 jiwa dan perempuan sebanyak 280
jiwa. Jumlah penduduk terkecil berada di Kampung Wametkapa dimana

42
hanya terdapat 33 dan perempuan sebanyak 13 jiwa.. dengan jumlah laki-
laki sebanyak 20 jiwa

Rasio jenis kelamin penduduk Distrik Waropko yakni sebesar


107,25 persen yang artinya dari 100 perempuan penduduk Distrik
Waropko terdapat 107 atau 108 laki laki penduduk Distrik Waropko. Hal
ini menunjukkan bahwa penduduk di Distrik Waropko lebihih banyak
laki-laki dibandingkan perempuan.

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk


dalam dengan luas wilayah tersebut. Kepadatan penduduk Distrik
Waropko suatu mencapai 1,76 jiwa/km2 yang artinya bahwa dalam satu
kilometer persegi terdapat/ditempati 1 sampai 2 orang. Kepadatan
penduduk terbesar terdapat di Kampung Waropko yakni sebesar 13,14
jiwa/km². Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kampung
Ikcan yakni 0,42 jiwa/km².

3. Sarana prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Distrik Waropko hanya berupa
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, masyarakat di Distrik
Waropko harus menuntut sekolah di distrik lainnya, seperti Mindiptana
dan distrik terdekat lainnya. Di Distrik Waropko terdapat 8 Sekolah
Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama.
 Kesehatan
Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi kepentingan
penduduk di Distrik Waropko adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan
yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hanya terdapat di
Kampung Waropko. Mayoritas masyarakat di Distrik Waropko
merupakan pemeluk agama Kristen Katolik yaitu sebesar 80,76 persen.
Terbanyak selanjutnya adalah Kristen Protestan dan Islam yaitu sebesar
17,21 persen Waropko yang menganut peribadatan di Distrik Katholik.
43
2,02 persen. Tidak ada penduduk di Distrik agama Hindu, Budha atau
laiannya. Jumlah tempat adalah 2 mushola, 3 Gereja Protestan, dan 6
Gereja katolik.
 Energi
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) sudah masuk di Distrik Waropko sehingga sebagian masyarakat
setempat sudah menggunakan listrik yang bersumber dari listrik PLN.
Sebagian masyarakat juga menggunakan listrik Non-PLN yang berupa
Listrik Tenaga Surya (Sollarcell) atau pun penerangan yang bersumber
dari generator pribadi dan penerangan dari lilin dan sebagainya. Distrik
Waropko belum terdapat perusahaan air minum yang menyalurkan ke
rumah-rumah.
 Transportasi
Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Waropko
adalah sekitar 103 Km dengan jenis permukaan jalan adalah tanah, aspal,
dan berbatu. Kondisi jalan dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke
Distrik Waropko tahun 2019 adalah sedang dan rusak berat dimana jalan
tersebut adalah jalan negara. Perjalanan menuju Distrik Waropko hanya
bisa ditempuh dengan jalur darat dan tidak dapat ditempuh dengan jalur
sungai maupun udara.

4. Potensi Ekonomi
 Pertanian
Distrik Waropko merupakan distrik yang memiliki potensi dalam
pembudidayaan tanaman pangan berupa ubi jalar, ubi kayu, dan kacang
tanah. Distrik Waropko memiliki luas panen Padi Ladang seluas 5 hektar
pada tahun 2019. Selain berpotensi dalam pembudidayaan tanaman
pangan, Distrik Waropko juga memiliki potensi dalam pembudidayaan
tanaman holtikultura berupa cabai.
 Perkebunan

44
Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Distrik Waropko
adalah tanaman karet. Tanaman karet sebagai tanaman unggulan di
Distrik Waropko luas sebesar 123 ha dan hasil produksi sebesar 53 ton di
tahun 2019. Semua masayarkat di Distrik Waropko tidak ada yang
berprofesi di bidang perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
 Perdagangan Dan Koperasi
Adapun fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Waropko berupa
pasar dengan bangunan semi permanen. Pasar tersebut terletak di 3
kampung yaitu Kanggewot, Upyetetko, dan Waropko.
 Hotel dan pariwisata
Distrik Waropko bukan merupakan distrik yang berbatasan
dengan Negara Papua New Gueni. Di distrik Waropko juga tidak terdapat
objek wisata Alam, sehingga di Distrik ini tidak terdapat fasilitas
akomodasi lainnya (penginapan).
A. Distrik Ninati
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Distrik Ninati merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten


Boven Digoel yang berdiri sejak tahun 2002. Sebelum Kabupaten Boven
Digoel berdiri sendiri, Distrik Ninati merupakan bagian dari Kabupaten
Merauke hingga akhirnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2002.
menjadi salah satu distrik di Kabupaten Boven Digoel. Distrik Ninati
secara garis astronomi terletak antara 140° 50' 55" sampai 1410 0' 00"
Bujur Timur dan 5° 363" sampai 5° 46' 2" Lintang Selatan.

 Batas Wilayah

Distrik Ninati berbatasan dengan Distrik Waropko di sebelah utara, di


sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kombut, di sebelah barat
berbatasan dengan Distrik Waropko dan Mindiptana, dan di sebelah timur
berbatasan dengan Papua New Guinea.

45
Distrik Ninati terdiri atas 5 kampung yaitu Ninati, Yetekun,
Kawaktetbut, $5 Tembutka dan Timka. Luas wilayah Distrik Ninati
tercatat sebesar 287,07 km². Berdasarkan ketinggiannya, kampung-
kampung yang ada di Distrik Ninati berada pada ketinggian antara 71
sampai 150 m diatas permukaan laut (dpl). Dimana wilayah yang paling
tinggi berada pada Kampung Tembutka 150 diatas permukaan laut
sedangkan wilayah yang terendah di Kampung Ninati 71 diatas permukaan
laut. Apabila dilihat dari lokasi keseluruhan kampung-kampung yang ada
di Distrik Ninati, semua kampung berada pada lokasi hamparan, dimana
keseluruhannya memiliki kemiringan yang landai yakni kurang dari 15
derajat.

 Pemerintahan
Status pemerintahan suatu kampung dapat berupa desa maupun
kelurahan, perbedaan keduanya terdapat pada pemilihan pemimpin atau
kepala desa, dimana untuk status desa, kepala desanya dipilih secara
langsung oleh masyarakat di desa tersebut. Sedangkan untuk kelurahan,
dimana pemimpinnya. yakni lurah diangkat oleh bupati/walikota.
Keseluruhan kampung di Distrik Ninati memiliki status pemerintahan
berupa desa. Dasar pembentukan kampung-kampung di Distrik Ninati
menggunakan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2008.
Satuan Lingkungan Setempat (SLS) merupakan bagian wilayah
dibawah desa/kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa/kelurahan. SLS terkecil di masing-masing kampung di
Distrik Ninati adalah Rukun Tetangga (RT). Terdapat 10 RT dan 5 RW di
Distrik Ninati. Sebagian besar penduduk Distrik Ninati berprofesi sebagai
petani dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah. 12 Jiwa. terbanyak
terdapat di Kampung Ninati yaitu sebesar
2. Kependudukan

Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang


dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk telah

46
dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun
1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Berdasarkan hasil Proyeksi
Jumlah Penduduk Kabupaten Boven Digoel yang dilakukan oleh Badan
Pusat Statistik Kabupaten Boven Digoel, maka jumlah penduduk tahun
2019 untuk Distrik Ninati sebesar 689 jiwa dimana laki-laki sebanyak 366
jiwa dan perempuan sebanyak 323 jiwa. Jumlah penduduk terbesar
terdapat di Kampung Ninati sebanyak 307 jiwa, dimana laki-laki sebanyak
163 jiwa dan perempuan sebanyak 144 jiwa. Jumlah penduduk terkecil
berada di Kampung Kawaktembut dimana hanya terdapat 19 jiwa, dengan
jumlah laki-laki sebanyak 11 jiwa dan perempuan sebanyak 8 jiwa.

Rasio jenis kelamin penduduk Distrik Ninati yakni sebesar 586,64


persen yang artinya dari 500 perempuan penduduk Distrik Ninati terdapat
586 atau 587 laki laki penduduk Distrik Ninati. Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk di Distrik Ninati lebih banyak laki-laki dibandingkan
perempuan.

3. Sarana Prasarana
 Pendidikan

Sarana Pendidikan yang terdapat di Distrik Ninati hanya Sekolah Dasar


(SD). Jumlah sarana pendidikan yang aktif kegiatan belajar-mengajarnya
adalah 2 sekolah, 133 murid dan 5 guru. Rasio murid terhadap guru SD
sebesar 27, yang artinya setiap guru di SD tersebut harus menanggung 27
murid.

 Kesehatan

Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi kepentingan


masyarakat Distrik Ninati adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan yang
ada yaitu puskesmas dan posyandu. Masing-masing sebanyak 1 puskesmas
dan 7 posyandu. Selain itu di Distrik Ninati terdapat tenaga kesehatan
yaitu 4 tenaga medis, 2 tenaga keperawatan, 1 tenaga kebidanan, 1 tenaga
kefarmasian dan 3 tenaga kesehatan lainnya.

47
 Tempat Ibadah

Masyarakat di Distrik Ninati merupakan pemeluk agama Kristen Katolik


yaitu sebanyak 858 jiwa. Tidak ada penduduk di Distrik Ninati yang
menganut agama Kristen Protestan, Islam, Budha, Hindu atau lainnya.

 Energi

Fasilitas penerangan di Distrik berupa non-PLN yang aktif selama


5 jam diwaktu malam hari berupa penerangan yang bersumber dari
generator pribadi dan penerangan dari lilin dan sebagainya. Penerangan
tersebut hanya berada di Distrik Ninati saja. Sedangkan di kampung-
kampung belum memiliki penerangan berupa PLN maupun non-PLN.
Sebagian besar masyarakat setempat menggunakan penerangan dari lilin.
Distrik Ninati belum terdapat perusahaan air minum yang menyalurkan ke
rumah-rumah.

 Transportasi

Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Ninati


adalah 133 Km dengan jenis permukaan jalan adalah tanah dan aspal.
Kondisi jalan dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Ninati
adalah sedang dan rusak berat dimana jalan tersebut adalah jalan negara.
Jenis-jenis sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menuju ke
Distrik Ninati adalah mobil, dan sepeda motor. Jumlah kendaraan
bermotor di Distrik Ninati di hanya kendaraan roda dua yaitu sebanyak 42
kendaraan saja, selebihnya masyarakat lebih meilih untuk jalan kaki.

4. Potensi Ekonomi
 Pertanian

Distrik Ninati merupakan distrik yang memiliki potensi dalam


pembudidayaan hortikultura berupa produksi buah-buahan belimbing,
durian, pisang, papaya, nanas, alpukat, manggis dan rambutan. Selain itu

48
berpotensi membudayakan perkebunan berupa tanam karet. Luas
keseluruhan tanam karet di Distrik Ninati sebesar 118 ha.

 Peternakan

Yang banyak dipelihara Distrik Ninati berupa ayam kampung dan


babi. Ternak babi merupakan ternak dominan di Distrik Ninati yang
berjumlah sebesar 87 ekor. Sedangkan rumah tangga perikanan tangkap di
Distrik Ninati tidak ada. Selanjutnya, terdapat luas lahan hur 10" produksi
yang terdiri dari 3 kategori dimana hutan produksi terbatas terdapat 105
ha, hutan produksi tetap 3.588 ha, dan hutan produksi yang dapat
dikonversi sebesar 25.014 ha. Selain itu, terdapat jumlah luas lahan hutan
perairan sebesar 28.707 ha.

 Perdagangan dan koperasi

Adapun fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Ninati terdapat


tipe badan hukum berupa koperasi sebanyak 3 koperasi di tahun 2020.
Selain itu terdapat jumlah pedagang yaitu pedagang kecil sebanyak 3 dan
untuk pedagang besar di Distrik Ninati belum tersedia.

 Hotel Dan Pariwisata

Distrik Ninati merupakan salah satu distrik di Kabupaten Boven


Digoel yang berbatasan dengan Negara Papua New Gueni. Namun di
Distrik Ninati tidak terdapat objek wisata maupun tempat penginapan.

B. Distrik Sesnuk
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis
Distrik sesnuk berada di kabupaten Boven Digoel yang merupakan
distrik yang berbatasan langsung dengan papua nuiginea (PNG yang
berdiri sejak tahun 2005. Sebelum Kabupaten Boven Digoel berdiri
sendiri, Distrik Sesnuk merupakan bagian dari Kabupaten Merauke hingga
akhirnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2005 menjadi salah satu

49
distrik di Kabupaten Boven Digoel. Secara astronomis terletak antara
140°78'3" BT dan 5°96'7" Lintang Selatan. Kecamatan Sesnuk terdiri dari
5 desa, yaitu Amboran, Anggamburan, Kanggup, Yomkondo, dan Sesnuk.
Luas wilayah Kecamatan Sesnuk adalah 48,20 persen dari luas wilayah
Kabupaten Boven Digoel. Desa terluas di kecamatan ini adalah Kampung
Kanggup yang mencapai 510,46 Km atau 39,07 persen dari total luas
Kecamatan Sesnuk. Desa terkecil adalah Kampung Anggamburan dengan
luas 144,81 Km atau 11,08 persen.
 Batas Wilayah
Secara Administrasi ,wilayah distrik sesnui dibatasi oleh batas-
batas berikut ini :
Sebelah Utara : Distrik Kombut
Sebelah Selatan : Distrik Jair
Sebelah Timur : Papua Nugini
Sebelah barat : Distrik Mandobo

1. Sumberdaya Manusia
Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Sesnuk yakni adalah
110,6 persen yang berarti dari 100 penduduk perempuan Kecamatan
Sesnuk terdapat 110 atau 111 penduduk laki-laki di Kecamatan Sesnuk.
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Sesnuk lebih banyak
berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Kepadatan jumlah
penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan
luas wilayah tersebut. Kepadatan penduduk Kecamatan Sesnuk adalah
0,70 jiwa/km² yang artinya dalam satu kilometer persegi terdapat/dihuni 1
jiwa.
Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berusia antara 15
sampai dengan 64 tahun, sedangkan penduduk usia tidak produktif adalah
penduduk yang berusia antara 0 sampai dengan 14 tahun dan penduduk
yang berusia di atas 65 tahun. Penduduk usia produktif Kecamatan Sesnuk
mencapai 488 jiwa atau sekitar 53,16 persen dari total penduduk

50
Kecamatan Sesnuk yang terdiri dari 269 laki-laki dan 219 perempuan.
Sedangkan penduduk usia non produktif Kecamatan Sesnuk mencapai 430
jiwa atau sekitar 46,84 persen dari total penduduk Kecamatan Sesnuk,
yang terdiri dari 213 laki-laki dan 217 perempuan. Dependency Load
(CAB) Kecamatan Sesnuk sebesar 88,11 persen, artinya setiap 100
penduduk produktif Kecamatan Sesnuk harus menanggung 88 sampai 89
penduduk non produktif Kecamatan Sesnuk.
2. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam meliputi hutan lindung, Hutan Produksi, Hutan
Produksi Terbatas, Putan Produksi Konservasi dan areal penggunaan lain.
Kabupaten Boven Digoel memiliki hutan yang sangat luas dengan
berbagai macam hasil hutan yang dapat diolah, sehingga dapat
meningkatkan pemasukan bagi daerah. Hasil-hasil hutan seperti yang
sebutkan diatas adalah hasil-hasil hutan dan olahannya diantaranya adalah
kayu bulat, kayu gergaji, plywood dan film faced. Hasil-hasil hutan
tersebut sebagian besar diusahakan oleh perusahaan swasta besar.
Sumberdaya mineral yang terbanyak di Kabupaten Boven Digoel
merupakan sumberdaya mineral yang masuk kedalam Bahan Galian
Golongan C, antara lain tanah timbun dan pasir kerikil.

3. Ekonomi
Sektor pertanian mempunyai kontribusi penting terhadap
perekomian. Sektor inipun berperan penting dalam penyediaan kebutuhan
pangan manusia seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
yang berarti bahwa kebutuhan pangan akan semakin meningkat.
Berdasarkan data dari Dinas TPHPP, Distrik Sesnuk merupakan distrik
yang memiliki potensi dalam pembudidayaan tanaman pangan berupa ubi
jalar, ubi kayu, cabai, dan tomat. Selain berpotensi dalam pembudidayaan
tanaman pangan, dan horikultura di Distrik Sesnuk juga memiliki potensi
perkebunan berupa karet. dalam pembudidayaan tanaman
4. Sarana Dan Prasarana

51
Sarana pendidikan yang tersedia di Kecamatan Sesnuk hanya
berupa Sekolah Dasar (SD). Untuk mengenyam pendidikan ke jenjang
selanjutnya, masyarakat di Kecamatan Sesnuk harus menuntut sekolah di
kabupaten lain, seperti Mindiptana, Waropko dan kabupaten lain yang
berdekatan. Di Kecamatan Sesnuk, terdapat dua sekolah berstatus negeri
yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, yang tersebar di
beberapa desa.
Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi
keptingan penduduk di Distrik Sesnuk adalah sarana kesehatan. Sarana
kesehatan yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tanpa
rawat inap terdapat di Kampung Sesnuk, dan Puskesmas Pembantu (Pustu)
terdapat di Kampung Anggamburan, sehingga untuk penduduk di
kampung lain, dapat mendatangi kampung tersebut untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sarana kesehatan yang berupa Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) tidak terdapat di semua kampung di Distrik Sesnuk, namun
sarana kesehatan lainnya yang melayani kesehatan ibu dan anak yang
berupa posyandu terdapat di semua kampung di Distrik Sesnuk dimana
disetiap kampung terdapat kader posyandu
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) belum masuk di di Distrik Sesnuk sehingga masyarakat setempat
masih menggunakan listrik Non-PLN yang berupa Listrik Tenaga Surya
(Sollarcell) ataupun penerangan yang bersumber dari generator pribadi dan
penerangan dari lilin dan sebagainya. Pada Distrik Sesnuk belum terdapat
perusahaan air minum yang menyalurkan ke rumah rumah.
Sarana perdagangan yang ada di Kecamatan Sesnuk adalah pasar
dengan bangunan semi permanen. Ada 1 pasar di Kecamatan Sesnukyang
yang terletak di Kampung Kanggup. Selain itu, terdapat fasilitas ekonomi
berupa warung sembako yang tersedia di setiap desa di Kecamatan
Sesnuk. distrik sesnuk merupakan distrik yang berbatasan langsung
dengan Negara Papua New Guinea. Di Distrik Sesnuk juga tidak terdapat

52
objek wisata Alam, sehingga di Distrik ini tidak terdapat fasilitas
akomodasi lainnya (penginapan).
Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Sesnuk
adalah 125 Km dengan jenis permukaan jalan adalah tanah dan aspal.
Kondisi jalan dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik
Sesnukadalah sedang dan rusak berat dimana jalan tersebut adalah jalan
negara. Perjalanan menuju Distrik Sesnuk hanya bisa ditempuh dengan
jalur darat dan jalur sungai

C. Distrik Jair
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Distrik Jair secara astronomis terletak antara 6°22'0" sampai


6°74'0" Lintang Selatan dan 140°20'0" sampai 140°98'0" Bujur Timur..
Distrik Jair terdiri atas 5 kampung yaitu Getentiri, Asiki, Anggai, Miri,
dan Butiptiri. Luas wilayah Distrik Jair tercatat sebesar 3.061,73 km² atau
11,29 persen dari total luas wilayah Kabupaten Boven Digoel. Dimana
kampung terluas di distrik ini adalah Kampung Butiptiri yakni mencapai
1.717,63 km² atau 56,10 persen dari total luas wilayah Distrik Jair.
Kampung dengan luas terkecil adalah Kampung Asiki dengan luas sebesar
265,45 km² atau 8,67 persen. Jika dilihat dari keseluruhan lokasi desa-desa
yang ada di Kecamatan Jair, semua desa berada pada lokasi gepeng.
Berdasarkan ketinggiannya, desa-desa di Kecamatan Jair berada pada
ketinggian antara 13 sampai 40 m di atas permukaan laut (dpl).

 Bata Wilayah
Secara Administrasi ,wilayah distrik Jair dibatasi oleh batas-batas
berikut ini :
Sebelah Utara : Distrik Sesnuk dan Disttrik Mandobo
Sebelah Selatan : Kabupaten Subur dan Kabupaten Merauke

53
Sebelah Timur : Papua Nugini (PNG)
Sebelah barat : Kabupaten Kimam
2. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk tahun 2020 untuk Distrik Jair sebesar 18.179
jiwa dimana laki-laki sebanyak 10.087 jiwa dan perempuan sebanyak
8.092 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kampung Asiki
sebanyak 13.013 jiwa. Jumlah penduduk terkecil berada di Kampung
Miri dimana hanya terdapat 191 jiwa.
Rasio jenis kelamin penduduk Distri Jair yakni sebesar 124,7
persen yang artinya dari 100 perempuan penduduk Distrik Jair terdapat
124 atau 125 laki-laki penduduk Distrik Jair. Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk di Distrik Jair lebih banyak laki-laki dibandingkan
perempuan.
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk
dalam suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut. Kepadatan
penduduk Distrik Jair mencapai 5,94 jiwa/km2 yang artinya bahwa
dalam satu kilometer persegi terdapat/ditempati 5 sampai 6 orang.
Kepadatan penduduk terbesar terdapat dil Kampung Asiki yakni
sebesar 49,02 jiwa/km². Sedangkan kepadatan penduduk terendah
terdapat di Kampung Butiptiri yakni 0,16 jiwa/km².
3. Sumberdaya Alam
Distrik Jair juga memiliki potensi dalam pembudidayaan tanaman
holtikultura berupa cabai, kubis dan tomat. Tanaman perkebunan yang
banyak diusahakan di Distrik Jair adalah tanaman kelapa sawit dan
karet.
4. Potensi Ekonomi
Tanaman kubis merupakan tanaman dengan jumlah produksi
terbanyak di Distrik Jair yang mencapai 220 kwintal pada tahun 2020.
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman dengan jumlah
5. Sarana dan Prasarana

54
Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Jair berupa Taman
Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar
dimana total ada 20 sekolah yang ada, 15 sekolah negeri dan 5 sekolah
berstatus swasta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beberapa desa
sebagai berikut: SD swasta terletak di Kampung Asiki, Getentiri,
Anggai dan Butuptiri, dan SD negeri terletak di Kampung Asiki,
Getentiri dan Miri; SMP Negeri terletak di Kampung Asiki dan
Getentiri; SMA Negeri hanya tersedia di Kampung Asiki; SMK Negeri
ini terletak di Kampung Getentiri
Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi
kepentingan penduduk di Distrik Jair adalah sarana kesehatan. Sarana
kesehatan yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(Puskesmas) terdapat di Kampung Getentiri, dan Puskesmas pembantu
(pustu) yang terdapat di Kampung Asiki, sehingga untuk penduduk di
kampong lain dapat mendatangi kampung tersebut untuk mendapatkan
pelayanan Sarana kesehatan yang berupa Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) terdapat di Kampung Butiptiri. Sedagkan sarana kesehatan
lainnya yang melayani kesehatan ibu dan anak yang berupa posyandu
terdapat di semua kampung di Distrik Jair dimana disetiap kampung
terdapat kader posyandu
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) sudah ada di Distrik Jair sehingga masyarakat setempat sudah
menggunakan listrik yang bersumber dari listrik PLN walaupun hanya
aktif selama 12 jam. Dari 5 kampung yang ada di Distrik Jair, hanya
masyarakat di Kampung Getentiri saja yang bisa merasakan listrik
PLN, sedangkan masyarakat di kampung lain menggunakan listrik
Non-PLN yang berupa Listrik Tenaga Surya (Sollarcell) atau pun
penerangan yang bersumber dari generator pribadi dan penerangan dari

55
lilin dan sebagainya. Distrik Jair belum terdapat perusahaan air minum
yang menyalurkan ke rumah-rumah.
Adapun fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Jair khususnya di
wilayah Kampung Asiki terdapat sarana perdagangan seperti, pasar,
UD dan mini market yang menjual semua kebutuhan sehari-hari
C. Distrik Subui
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis
Distrik Subur merupakan salah satu distrik di Kabupaten Boven
Digoel. Sebelum Kabupaten Boven Digoel berdiri sendiri, Distrik
Subur merupakan bagian dari Kabupaten Merauke hingga akhirnya
sesuai dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 menjadi bagian
dari Kabupaten Boven Digoel. Distrik Subur secara garis astronomi
terletak antara 6041'20" sampai 7015'50" Lintang Selatan dan
14003'33" sampai 140044'28" Bujur Timur.
Dari Ibukota Kabupaten, Distrik Subur dapat ditempuh melalui
jalur sungai dan juga melalui jalur darat Untuk perhubungan antar
kampung dapat ditempuh melalui jalur sungai dan darat. Distrik Subur
terdiri atas kampung yaitu Kaisa, Subur, Waghai, dan Aiwat. Luas
wilayah Distrik Subur tercatat sebesar 2.660,09 km2 atau 9,81 persen
dari total luas wilayah Kabupaten Boven Digoel. dilihat dari lokasi
keseluruhan kampung-kampung yang ada di Distrik Subur, semua
kampung berada pada lokasi berupa hamparan, dimana keseluruhannya
memiliki kemiringan yang landai yakni kurang dari 15 derajat.
Berdasarkan ketinggiannya, kampung-kampung yang ada di Distrik
Subur berada pada ketinggian antara 10 sampai 37 meter diatas
permukaan laut (DPL).
 Administrasi
Secara Administrasi ,wilayah distrik subui dibatasi oleh batas-batas
berikut ini :
Sebelah Utara : Distrik Jair
56
Sebelah Selatan : Kabupaten Merauke
Sebelah Timur : Papua Nugini (PNG)
Sebelah barat : Distrik Mappi
2. Sumberdaya Manusia
Rasio jenis kelamin penduduk Distrik Subur yakni sebesar 98,84
persen yang artinya dari 100 perempuan penduduk Distrik Subur
terdapat 98 atau 99 laki-laki penduduk Distrik Subur. Hal ini
menunjukkan bahwa penduduk di Distrik Subur lebih banyak
perempuan dibandingkan laki-laki
kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk
dalam suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut. Kepadatan
penduduk Distrik Subur mencapai 0,71 yang artinya bahwa dalam satu
kilometer persegi terdapat/ditempati orang. Kepadatan penduduk
terbesar terdapat di Kampung Subur yakni sebesar 1,13 jiwa/km2.
Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat dil Wagai yakni
0,42 jiwa/km2.
3. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam meliputi hutan lindung, Hutan Produksi, Hutan
Produksi Terbatas, Putan Produksi Konservasi dan areal penggunaan
lain.
4. Potensi Ekonomi
Distrik Subur merupakan distrik yang memiliki potensi dalam
pembudidayaan tanaman pangan berupa ubi jalar, ubi kayu, dan talas.
Selain berpotensi dalam pembudidayaan tanaman pangan, Distrik
Subur juga memiliki banyak potensi dalam pembudidayaan tanaman
holtikultura berupa Tomat, Kacang Panjang, cabai, kangkong dan
Bayam. Tanaman Tomat merupakan tanaman dengan jumlah produksi
terbanyak di di Distrik Subur yang mencapai 100 kwintal pada tahun
2019.
Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Distrik Subur
adalah. tanaman karet. Tanaman karet yang dulu tanaman unggulan di

57
Distrik Subur sebesar 353,70 Ha dan hasil produksi sebagai terdapat di
seluruh kampung dengan luas sebesar 374 ton di tahun 2019.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Subur berupa.
Sekolah Dasar (SD) sebanyak 4 sekolah, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di Kabupaten Subur
terdapat 4 SD berstatus swasta yang masih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, yang tersebar di beberapa desa sebagai berikut; yaitu Di
Desa Kaisa terdapat SD Swata, di Desa Subur terdapat SD Swasta, di
Desa Waghai terdapat SD Swasta, dan di Kampur Aiwat terdapat SD
Swasta. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Kejuruan berstatus Negeri dan terletak di ibu kota
Kabupaten yaitu Kampung Subur.
Selain sarana pendidikan sarana yang sangat penting bagi
kepentingan penduduk di Distrik Subur adalah sarana kesehatan.
Sarana kesehatan yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) terdapat di Kampung Subur, dari data Dinas Kesehatan
terdapat dua Rumah Bersalin dan tiga Puskesmas Pembantu (Pustu)
yang terdapat di Distrik Subur, sehingga untuk penduduk di kampung
lain, dapat mendatangi kampung tersebut untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sarana kesehatan yang berupa Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) terdapat di Kampung Aiwat. Sedagkan sarana
kesehatan lainnya yang melayani kesehatan ibu dan anak yang berupa
posyandu terdapat di semua kampung di Distrik Subur dimana disetiap
kampung terdapat kader posyandu
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) belum masuk di Distrik Subur sehingga sebagian masyarakat
setempat belum menggunakan listrik yang bersumber dari listrik PLN.
Masyarakat menggunakan listrik Non-PLN yang berupa Listrik
Tenaga Surya (Solarcell) atau penerangan yang bersumber dari
generator pribadi dan penerangan dari lilin dan sebagainya. Di Distrik

58
Subur belum terdapat perusahaan air minum yang menyalurkan air ke
rumah-rumah.
Fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Subur masih sangat
kurang. Adapun fasilitas perdagangan yang terdapat di Distrik Subur
adalah berupa pasar dengan bangunan permanen yang terdapat di
Kampung Subur, serta kios kelontongan yang terdapat di Kampung
Subur sebanyak 4 kios dan di Kampung Aiwat sebanyak 1 kios.
Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Subur
adalah 145 Km dengan melewati sungai dan jalan darat. Kondisi jalan
dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Subur adalah sedang
dan rusak.
jalur darat terdapat pula jalur sungai yang menghubungkan Ibukota
Kabupaten Boven Digoel dengan Distrik Subur melalui Sungai Digoel
dengan lebar sungai sekitar 200 meter hingga 360 meter. Jenis-jenis
sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menuju ke Distrik
Subur adalah speed boat dan long boat
Distrik Subur memiliki pelabuhan sederhana untuk speed boat. Jumlah
kendaraan bermotor di Distrik Subur didominasi oleh kendaraan roda
dua yaitu sebanyak 27.

2.1.4 Kabupaten Merauke


Kabupaten Merauke sebagai kabupaten terluas di Provinsi Papua memiliki
luas wilayah mencapai 45.071 km², terletak di antara 137° 141° Bujur Timur dan
5° 9° Lintang Selatan. Distrik Kimaam merupakan daerah terluas yaitu 14.357
km² atau 31,85% dari luas Kabupaten Merauke. Sedangkan distrik Jagebob
merupakan Distrik terkecil yaitu hanya 367 km² atau 0,81% dari luas Kabupaten
Merauke.

Secara administratif, Kabupaten Merauke dibatasi oleh:

- Sebelah Utara : Kab. Boven Digoel dan Kab. Mappi


- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)

59
- Sebelah Selatan: Laut Arafura
- Sebelah Barat : Laut Arafura

2.4 Peta Administrasi Kabupaten Merauke

Kabupaten Merauke mempunyai kelas ketinggian bervariasi antara 0


sampai dengan 100 m di atas permukaan laut. Suhu udara rata-rata berkisar pada
angka 26,7°C. Suhu udara maksimum 31°C dan suhu udara minimum 23,2°C.
Rata rata curah hujan di Stasiun Merauke menunjukkan angka 227,7 mm dengan
jumlah hari hujan 114 hari.

Keadaan Topografi Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa


disepanjang pantai dengan kemiringan 0 - 3% dan ke arah utara yakni mulai dari
Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin keadaan
Topografinya bergelombang dengan kemiringan 0 8%. Kondisi Geografis
Kabupaten Merauke yang relatif masih alami, merupakan tantangan serta peluang
pengembangan bagi Kabupaten Merauke yang masih menyimpan banyak potensi
ekonomi untuk menunjang pembangunan.

60
Jumlah penduduk Kabupaten Merauke per tanggal 31 Desember 2014,
menurut pendataan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah
262.508 jiwa. Dari jumlah tersebut, Penduduk laki-laki mencapai 138.703 jiwa
dan perempuan mencapai 123.805 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga tercatat
sebanyak 65.305 KK. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Distrik Merauke
yang jumlahnya mencapai 125.674 jiwa. Jumlah penduduk terkecil terdapat di
Distrik Kaptel dengan jumlah penduduk sebanyak 1.827 jiwa.

Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Masyarakat di Kabupaten


Merauke telah dilaksanakan dengan maksimal dan dengan kesungguhan hati
secara terintegrasi dan berkesinambungan untuk mewujudkan masyarakat
Merauke yang mandiri dan sejahtera dalam kesatuan kerukunan hidup nasional.
Akan tetapi, masih terdapat berbagai persoalan yang terkait dengan pelaksanaan
pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pelayanan masyarakat, karena
berbagai keterbatasan sumber dana, sumber daya manusia, keterbatasan
ketersediaan infrastruktur dan luasnya wilayah pelayanan dengan penyebaran
penduduk yang tidak merata di berbagai wilayah terpencil, terisolir, dan daerah
perbatasan RI PNG di Kabupaten Merauke.

Pada tahun 2009, di Kabupaten Merauke terdapat 20 distrik yang terdiri


dari 168 kelurahan. Dari jumlah tersebut, terdapat 8 kelurahan yang hanya
terdapat di distrik Merauke dan 160 kelurahan yang tersebar di seluruh distrik di
Merauke. Distrik Jagebob merupakan distrik yang memiliki jumlah kampung
terbanyak yaitu terdiri dari 14 kampung.

61
A. Distrik Naukenjerai
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Kabupaten Merauke, distrik Naukenjerai. Memiliki 5 Kampung. Kampung


Kondo merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai 745,60 km2 atau
43,92 persen, sedangkan Kampung yang merupakan wilayah terkecil dengan
luas wilayah 131,93 km2 atau 7,77 persen dari luas wilayah Distrik
Naukenjerai. Distrik Naukenjerai terletak di 80.674’ – 80 . 941’ lintang selatan
dan 1400.. 531 ’– 1410. 775’ bujur timur.

 Batas Wilayah

Distrik Naukenjerai di sebelah utara berbatasan dengan Distrik Sota,


sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini, sebelah selatan berbatasan
dengan Laut Arafura, dan sebelah barat berbatasan dengan Distrik Merauke.
Distrik Naukenjerai merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian 4
sampai dengan 14 meter di atas permukaan laut.

 Pemerintahan

Distrik Naukenjerai terdiri dari 5 Kampung dengan memiliki jumlah 17


RT dan 11 RW. Kampung yang memiliki jumlah RT terbanyak adalah
Kampung Tomer dengan jumlah 5 RT dan 2 RW, sedangkan Kampung
Kondo, Kampung Tomerau, Kampung Onggaya dan Kampung Kuler
memiliki jumlah RT yang sama yaitu masing 3 RT dan 2 RW.

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Naukenjerai pada tahun 2020 menurut proyeksi


penduduk Bps sebanyak 2.152 orang. Jumlah penduduk terbanyak terdapat
Kampung Kuler yaitu
sebanyak 580 orang yang terdiri dari 296 laki-laki dan 284 perempuan,
Kampung Onggaya laki-laki 172 dan perempuan 175, Kampung Tomer laki-
laki 277 dan perempuan 254, Kampung Tomerau laki-laki 219 dan perempuan

62
178, sedangkan Kampung Kondo memiliki jumlah penduduk yang paling
sedikit yaitu 297 orang yang terdiri dari 144 laki-laki dan 153 perempuan.
Distrik Naukenjerai dengan luas wilayah 1.697,82 km2 berarti kepadatan
penduduk Distrik Naukenjerai hanya 1,24 jiwa/km2. Laju pertumbuhan di
Distrik Naukenjerai dari tahun 2010-2017 sebesar 0,2 % dan dan dari tahun
2015-2017 sebesar 0,2 % dengan sex ratio sebesar 102,20 %.

3. Sumberdaya Alam

Distrik naukenjerai memiliki sumber daya alam yang melimpah terutama


pada bidang tanaman pangan, namun Distrik Naukenjerai juga memiliki
potensi dalam pembudidayaan tanaman holtikultura berupa cabai, kubis dan
tomat. Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Distrik Jair adalah
tanaman kelapa sawit dan karet.
4. Potensi Ekonomi

Wilayah Distrik Naukenjerai memiliki potensi pengembangan ekonomi,


terutama dalam bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan. Pertanian
merupakan lapangan usaha yang paling banyak diusahakan di Distrik
Naukenjerai. Sebagian besar masyarakat di Distrik Naukenjerai merupakan
petani padi.

 Pertanian

Pada tahun 2020, luas panen padi sawah di Distrik Naukenjerai sebesar
370,7 hektar dan luas panen ladang sebesar 87 hektar dengan produksi 1129,85
Ton. Luas lahan ubi jalar sebesar 5 Ha, luas lahan ubi kayu 10 Ha, luas lahan
kacang hijau 5 Ha, luas lahan kacang tanah 1 Ha, dan luas jagung sebesar 9 Ha.

 Perkebunan

Luas Panen tanaman sayuran di Distrik Naukenjerai sebesar 5 ha cabe, 16


ha sawi, 13 ha tomat dan 13 ha kangkong. Selain Tanaman Pangan, tedapat
pula tanaman perkebunan, seperti kelapa dengan luas 425,00 dan produksi 0,50

63
ton. Pinang 13,00 ha dengan produksi 0,32 ton dan Kemiri 60 ha dengan
produksi 31,82 ton.

 Peternakan

Populasi ternak di Distrik Naukenjerai yaitu sapi 3.281 ekor, kuda 73 ekor,
kambing 731, babi 491 ekor. Sedangkan untuk populasi unggas sebesar ayam
kampung 25. 668 ekor, dan itik sebesar 753 ekor.

5. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana penunjang di distrik Naukenjerai diantaranya


yaitu:

 Pendidikan

Jumlah sekolah di Distrik Naukenjerai tercatat sebanyak 5 unit, Sekolah


Dasar, 1 unit Sekolah Menengah Pertama, dan 1 unit Sekolah Menengah
Kejuruan. Dari sekolah-sekolah yang ada terdapat 478 murid Sekolah Dasar di
Distrik Naukenjerai. dengan jumlah guru sebanyak 35 guru dengan rasio 13,65.
Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama terdapat 94 murid dengan
jumlah guru 10 dengan rasio 9,4. Dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan
terdapat 37 jumlah murid dan 15 jumlah guru dengan rasio 2,46

 Kesehatan

Pada bidang kesehatan terdapat sarana dan prasarana sebagai berikut :

 Jumlah Rumah Sakit 0


 Jumlah Poliklinik 0
 Jumlah Puskesmas = 6
 Jumlah Puskesmas Pembantu 0
 Jumlah Apotek 0
3.3 Tempat Ibadah

Menurut sumber dari Kementrian agama Kabupaten Merauke, jumlah


penduduk di Distrik Naukenjerai yang memeluk agama Islam sebanyak 384
64
orang,
agama Kristen Protestan sebanyak 1.646 orang, agama Katholik sebanyak 583
orang, agama Hindu sebanyak 0 orang, dengan jumlah sarana tempat ibadah
yang tersedia yaitu Masjid sebanyak 1 unit, Gereja Protestan sebanyak 5 unit,
Gereja Katolik sebanyak 7 unit.

B. Distrik Sota
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Distrik Sota terletak antara 1400.60’–1410.00’ Bujur Timur dan 80.0’–


80.67’ Lintang Selatan. Distrik Sota memiliki luas 2600,54 km2 atau 6,07
persen dari luas wilayah Kabupaten Merauke. Distrik Sota memiliki 5
Kampung. Kampung Sota merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai
698,13 km2 atau 26,85 persen, sedangkan Kampung yang merupakan wilayah
terkecil dengan luas wilayah 375,88 km2 atau 14,45 persen dari luas wilayah
Distrik Sota.

 Batas Wilayah

Distrik Sota dibatasi oleh beberapa distrik dan negara tetangga. Di sebelah
utara berbatasan dengan Distrik Elikobel, sebelah timur berbatasan dengan
Papua New Guinea, sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Naukenjerai,
dan sebelah barat berbatasan dengan Distrik Merauke. Distrik Sota merupakan
dataran rendah yang memiliki ketinggian 5 sampai dengan 20 meter di atas
permukaan laut.

 Pemerintahan

Distrik Sota terdiri dari 5 Kampung dengan memiliki jumlah 24 RT dan 8


RW. Kampung yang memiliki jumlah RT terbanyak adalah Kampung Sota
dengan jumlah 12 RT dan 4 RW, sedangkan Kampung Rawa Biru, Kampung
Yanggandur, Kampung Erambu dan Kampung Toray memiliki jumlah RT
yang sama yaitu masing 4 RT dan 1 RW. Jumlah aparat Kampung di Distrik

65
Sota ada 30 orang, yang terdiri dari 5 Kepala Kampung, 5 Sekertaris Kampung
dan 20 Kaur.

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Sota pada tahun 2020 menurut hasil Sensus
Penduduk BPS sebanyak 3.461 orang dengan 805 rumah tangga. Jumlah
penduduk terbanyak terdapat Kampung Sota yaitu sebanyak 1.437 orang yang
terdiri dari 779 laki-laki dan 718 perempuan, Kampung Yanggandur laki-laki
238 perempuan 201, Kampung Erambu laki-laki 307 perempuan 259,
Kampung Toray laki-laki 291 perempuan 289. Sedangkan Kampung Rawa
Biru memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu 263 orang yang
terdiri dari 130 laki-laki dan 146 perempuan.

3. Sumberdaya Alam
Sumber daya alam didistrik sota memiliki potensi pada bidang pertanian,
namun Distrik Sota juga memiliki potensi dalam pembudidayaan tanaman
holtikultura berupa cabai, kubis dan tomat.
4. Potensi Ekonomi

Wilayah Distrik Sota memiliki potensi pengembangan ekonomi, terutama


dalam bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan. Pertanian merupakan
lapangan usaha yang paling banyak diusahakan di Distrik Naukenjerai.
Sebagian besar masyarakat di Distrik Naukenjerai merupakan petani padi.

 Perdagangan

Jumlah Koperasi Di distrik sota hanya ada satu yaitu di kampung


sota sendiri. Untuk sarana pedagangan di distrik sota hanya ada kios dan
warung. Jumlah kios ada sebanyak 54 kios, sedangkan jumlah warung
ada 16 warung.

 Pertanian

66
Lahan sawah di Distrik Sota pada tahun 2016 memiliki pengairan dengan cara
non irigasi sebesar 19,00 hektar. Lahan selain sawah yang terluas adalah lahan
ladang/huma sebesar 87 ha dan lahan yang sementara tidak diusahakan sebesar
667hektar.Pada tahun 2016, luas panen padi Ladang di Distrik Sota sebesar 18
hektar dan luas panen padi ladang sebesar 16,25 hektar. Selain padi, terdapat
pula tanaman pangan jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu,
dan ubi jalar. Dari tanaman-tanaman tersebut yang memiliki luas panen
terbesar adalah ubi kayu dan ubi jalar masing-masing seluas 18 hektar. Dari
kelompok tanaman sayuran, Kubis/Kol merupakan produksi tanaman terbesar
dengan jumlah 38 ton dan cabe dengan jumlah 8 ton, tomat, kangkung dan
ketimun masing-masing produksi 5 ton dan bayam 4 ton.

Dari kelompok tanaman sayuran, Cabai Rawit jumlah 5 hektar, Kubis 38


hektar, tomat 5 hektar, terong luas 1 Ha, Kangkung luas 5 Ha, Bayam luas 4
Ha, dan Ketimun luas 5 Ha.

 Perkebunan

Tidak hanya tanaman pangan dan tanaman sayuran yang ada


di Distrik Sota, tetapi juga tanaman perkebunan. Ubi Jalar
merupakan tanaman perkebunan terbanyak di Distrik Sota. Dengan
luas lahan 37 hektar mampu memproduksi 137,84. Untuk tanaman
perkebunan, Karet merupakan produksi terbanyak dengan luas
tanam sebesar 213 Ha dengan produksi 48,31 ton. Kemiri dengan
luas tanam 60 ha dengan produksi 31 ton. Sedangkan Jahe dengan
luas tanam 21,10 Ha dengan produksi 23 ton.

 Perdagangan

Jumlah Koperasi di Distrik sota hanya ada satu yaitu di kampung


sota sendiri. Untuk sarana pedagangan di distrik sota hanya ada kios dan
warung. Jumlah kios ada sebanyak 54 kios, sedangkan jumlah warung ada
16 warung.

5. Sarana dan Prasarana


67
 Pendidikan:

Pada tahun 2016 jumlah sekolah di Distrik Sota tercatat


sebanyak 5 unit Sekolah Dasar, 3 unit Sekolah Menengah Pertama,
dan 1 unit Sekolah Menengah Kejuruan. Dari sekolah-sekolah yang
ada terdapat 567 murid Sekolah Dasar dengan jumlah guru sebanyak
35 guru dengan rasio 16,20. Sedangkan untuk Sekolah Menengah
Pertama terdapat 221 murid dengan jumlah guru 19 dengan rasio
11,63. Dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan terdapat 116 jumlah
murid dan 18 jumlah guru dengan rasio 6,44.

 Kesehatan:

Adapun sarana penunjang kesehatan yaitu:

 Jumlah Rumah Sakit 0


 Jumlah Poliklinik 0
 Jumlah Puskesmas 1
 Jumlah Puskesmas Pembantu
 Jumlah Apotek 1
 Tempat Ibadah

Menurut sumber dari Kementrian agama Kabupaten Merauke,


jumlah
penduduk di Distrik Sota yang memeluk agama Islam sebanyak 924
orang, agama Kristen Protestan sebanyak 1.288 orang, agama Katholik
sebanyak 1.925 orang, agama Hindu sebanyak 8 orang, dengan jumlah
sarana tempat ibadah yang tersedia yaitu Masjid sebanyak 1 unit, Gereja
Protestan sebanyak 3 unit, Gereja Katolik sebanyak 5

C. Distrik Elikobel
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

68
Distrik Elikobel memiliki luas 2.366,9 km2 atau 3,24 persen dari luas
wilayah Kabupaten Merauke, Distrik Elikobel memiliki 12 Kampung dimana
diantara kampung – kampungnya yang paling luas adalah Kampung Bupul
949,56 km2 dan kampung yang luasnya paling kecil yaitu 9 Kampung
Transmigrasi dengan luas masing- masing sebesar 16 km2. Distrik Elikobel
terletak di 70 0’ – 70 60’ lintang selatan dan 140060’ – 1400 bujur timur.

 Batas Wilayah

Distrik Elikobel dibatasi oleh daratan. Di sebelah utara berbatasan


langsung dengan Distrik Ulilin, sebelah timur berbatasan dengan Negara
PNG, di sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Sota dan sebelah barat
berbatasan dengan Distrik Muting. Menurut Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Merauke, Distrik Elikobel terletak pada ketinggian +/- 23-55) m
diatas permukaan laut dan jarak tempuh dari ibu kota kabupaten ke ibu kota
distrik sejauh +/- 240 km.

 Pemerintahan

Wilayah administratif Distrik Elikobel terbagi dalam 12 Kampung dengan


rincian sebanyak 22 Rukun Warga (RW) dan 56 Rukun Tetangga (RT).
Kampung Bouwer memiliki jumlah Rukun Warga (RW) terbanyak yaitu 3
RW dan Kampung Bouwer memilliki jumlah Rukun Tetangga (RT) terbanyak
yaitu 7 RT.

2. Sumber Daya Manusia

Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Distrik Elikobel ada sebanyak 3.993
jiwa dengan rincian sebanyak 2.184 laki – laki dan 1.809 perempuan. Rasio
kepadatan penduduk di Distrik Elikobel sebesar 1,68 yang artinya pada tiap 1
km2 dihuni oleh 1 hingga 2 jiwa penduduk

3. Sumber Daya Alam

69
Sumber daya alam di distrik Elikobel yaitu berupa hutan yang
dimanfaatkan lahannya untuk ditanami pohon kelapa sawit dan tanaman
perkebunan lainnya seperti rambutan, durian, mangga dan pepaya.

4. Ekonomi
 Pertanian

Distrik Elikobel adalah salah satu penghasil padi di Kabupaten Merauke. Luas
lahan padi sebesar 648 Ha. Pada tahun 2020 produksi jagung di Distrik
Elikobel adalah sebesar 2.622,5 ton dengan luas panen 795,00 ha. Selain padi,
tanaman pangan lain yang ada di Distrik Elikobel adalah jagung luas lahan 37
Ha, kacang tanah 43 Ha, kacang hijau 20 Ha, kacang kedele 102 Ha, ubi kayu
23 Ha dan ubi jalar 13 Ha.

Selain tanaman pangan terdapat sayur-sayuran yang diproduksi di Distrik


Elikobel yaitu cabe 5 Ha, tomat 3 Ha, terong 5 Ha, kangkung 6 Ha, kacang
panjang 7 Ha, bayam 4 Ha, dan ketimun 6 Ha. Tidak hanya tanaman pangan,
tanaman sayurann tetapi terdapat juga perkebunan diantaranya mangga 5,25
Ha, durian 6,50 Ha, rambutan 25,75 Ha, pisang 19,50 Ha, pepaya 4 Ha, nanas
3,20 Ha, salak 1,75 Ha, jambu biji 1,75 Ha, jambu air 2 Ha, jambu bol 1,25
Ha, jeruk 18,75 Ha, dan alpukat sebesar 1,50 Ha.

 Perkebunan :

Perkebunan di Distrik Elikobel yaitu karet 756,41 Ha, kelapa 60 Ha, dan
pinang sebesar 10 Ha.

 Peternakan

Populasi ternak di Distrik Elikobel 1.702 ekor, ternak sapi merupakan jumlah
terbesar sebanyak 1.495 ekor atau 88 persen dari jumlah ternak yang ada di
Distrik Elikobel. Ternak kambing terbanyak terdapat di Kampung Sipias yang
berjumlah 16 ekor dan terkecil terdapat di Kampung Metaat Makmur dengan
jumlah 7 ekor. Ternak babi berjumlah 27 ekor atau 2 persen dari keseluruhan
jumlah ternak. Sedangkan ternak kuda sebanyak 142 ekor atau 8 persen dari

70
keseluruhan jumlah ternak dengan jumlah terbanyak di Kampung Bupul Indah
yaitu 28 ekor dan jumlah terkecil terdapat di Kampung Sipias sebanyak 6 ekor

 Perdagangan

Distrik Elikobel mempunyai 82 kios yang berada di kampung-kampung


dan ada yang bertempat di pinggir jalan yang dijadikan tempat singgah para
penduduk yang lewat menuju Distrik Ulilin hingga Kabupaten Boven Digoel

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan:

Pada Distrik Elikobel terdapat enam taman kanak-kanak, sepuluh Sekolah


Dasar (SD) Negeri dan tiga SD Swasta. Sekolah Menengah Pertama ( SMP )
di Distrik Elikobel ada dua yaitu di Kampung Sipias dan Kampung Bouwer,
sedangkan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) hanya ada satu di Kampung
Sipias

 Kesehatan:

Pada bidang kesehatan Distrik Elikobel memiliki 1 puskesmas, 12 puskesmas


pembantu dan 1 apotek.

 Tempat Ibadah:

Sarana penunjang ibadah pada Distrik Elikobel yaitu terdapatt 7 Masjid,


Gereja Protestan 2, Gereja Katolik 8, dan terdapat 1 pura.

D. Distrik Ulilin
1. Kewilayahan
 Letak Astronomis

Distrik ulilin Distrik Ulliin memiliki 11 kampung dengan memiliki luas


sekitar 2.723,91 km2, kampung terluas di Distrik Ulilin adalah Kampung
Kumaaf yang merupakan ibukota distrik yang memiliki luas 1.351,68 km2 atau
49,62 persen atau hampir separuh dari luas distrik, sedangkan kampung
dengan luas terkecil adalah Kampung Kireli yang hanya 14,87 km2 atau hanya

71
0,55 persen dari total keseluruhan. Distrik Ulilin merupakan salah satu distrik
yang berada sebelah utara Kabupaten Merauke yang letaknya berada pada 6 0
30’ – 70 20’ Lintang Selatan dan 1400 0’ – 1410 0’ Bujur Timur.

 Batas Wilayah

Distrik Ulilin berbatasan langsung dengan Kabupaten Boven Digoel di


sebelah Utara, Distrik Elikobel di sebelah selatan, Distrik Muting di sebelah
barat Negara Papua New Guinea di sebelah Timur. Jarak ibukota Distrik
Ulilin menuju ibukota Kabupaten Merauke adalah 244 km dan tinggi wilayah
diatas permukaan laut (DPL) Distrik Ulilin mencapai 42-60 meter.

 Pemerintahan

Tahun 2020, jumlah aparatur di Distrik Ulilin yaitu 11 Kepala Kampung, 11


Sekertaris Kampung dan 44 Kepala urusan, dan terdapat 70 RT (Rukun
Tetangga) dan terdiri dari 24 RW (Rukun Warga). Minimnya sarana
infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
penghambat dalam kelancaran birokrasi pemerintahan.

2. Sumber Daya Manusia

Tahun 2020, jumlah penduduk Distrik Ulilin menurut proyeksi Badan


Pusat Statistik Kabupaten Merauke sebanyak 4.604 jiwa yang terdiri dari
2.380 jiwa penduduk laki-laki dan 2.224 jiwa penduduk perempuan dengan
rata-rata kepadatan penduduk 1,69 per km2 Di Distrik Ulilin, kampung yang
memiliki penduduk terbanyak adalah Kampung Kafyamke dengan 747
penduduk yang terdiri dari 378 jiwa penduduk laki-laki dan 369 jiwa
penduduk perempuan, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kampung
Selil yang hanya memiliki 155 penduduk yang terdiri dari 79 jiwa penduduk
laki-laki dan 76 jiwa penduduk perempuan. Tahun 2020 Distrik Ulilin
memiliki 1.058 rumah tangga yang tersebar di 11 kampung.

3. Sumber Daya Alam

72
Sumber daya alam di distrik Ulilin yaitu berupa hutan yang dimanfaatkan
lahannya untuk ditanami pohon kelapa sawit dan tanaman perkebunan lainnya
seperti rambutan, durian, mangga dan pepaya.

4. Potensi Ekonomi
 Pertanian

Tanaman Pangan, Pada tahun 2020, di Distrik Ulilin, jumlah luas panen padi
770,50 hektar dengan produksi 2.696,75 ton. Luas panen kacang tanah 15,00
hektar dengan produksi 27,00 ton. Luas panen ubi kayu 3,5 hektar dengan
produksi 87,5 ton. Luas panen ubi jalar 0,75 hektar dengan produksi 8,25 ton.

Hortikultara, Pada tahun 2020, di Distrik Ulilin, jumlah luas panen cabai
rawit 1,00 hektar dengan produksi 20 ton. Luas panen kacang panjang 1
hektar dengan produksi 44 ton. Luas panen petsai 1 hektar dengan produksi
158 ton. Luas panen kangkung 1 hektar dengan produksi 200 ton.

 Peternakan

Peternakan, Sapi merupakan ternak yang paling banyak dibudidayakan di


distrik ulilin dibanding dengan ternak lainnya. Jumlah populasi sapi di distrik
ulilin sebanyak 3163 ekor. Sedangkan ternak terbanyak kedua adalah babi
dengan jumlah populasi ternak sebanyak 180 ekor.

 Perkebunan

Tanaman perkebunan yang banyak dihasilkan di Distrik Ulilin adalah karet.


Dimana total produksi tanaman tersebut adalah sebesar 30 ton dengan luas
lahan 895 ha

5. Sarana Dan Prasarana


 Pendidikan:

Terdapat sepuluh Sekolah Dasar (SD) Negeri dan dua SD Swasta .Sekolah
Menengah Pertama ( SMP ) di Distrik Ulilin ada satu yaitu di Kampung
Nggayu.

73
 Kesehatan:

Hanya terdapat 1 puskesmas di Distrik Ulilin yang terletak di Kampung


Kumaaf, namun bukan berarti pelayanan kesehatan hanya ada di Kampung
Kumaaf karena di setiap kampung terdapat 1 puskesmas pembantu

Tempat Ibadah: tidak diketahui dalam bps distrik ulilin 2021.

2.1.5 Kabupaten Pegunungan Bintang


1. Administratif dan Geografis, Kabupaten Pegunungan Bintang

Terletak antara 140°05'00" - 141°00'00" Bujur Timur dan 3°04'00"


5°20'00" Lintang Selatan dengan luas wilayah - 15.683 km². Secara
administrasi, wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dibatasi oleh batas-
batas berikut :
- Sebelah Utara: Kab. Keroom
- Sebelah Selatan: Kab. Boven Digoel
- Sebelah Barat : Kab. Yahukimo
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)

Kabupaten Pegunungan Bintang terbagi menjadi 34 distrik dan 277


desa/kampung. Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan bagian dari zona
tropis lembab. Umumnya iklim cenderung panas, basah (lembab) dengan
curah hujan yang bervariasi antara tempat yang satu dengan tempat yang
lainnya. Curah hujan pada umumnya antara 2.000 3.000 mm/th. Suhu udara
minimum adalah ± 19,2°C dan suhu maksimum adalah ± 31,9°C. Kelembaban
udara cukup tinggi, terutama disebabkan karena angin yang bertiup berasal
dari pegunungan.

74
Gambar 2.5 Peta Administrasi Kabupaten Pegunungan Bintang

75
2. Sumber Daya Alam
 Kehutanan

Luas area hutan di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mencapai


94% dari luas wilayah kabupaten menyimpan begitu banyak potensi hasil
hutan. Hutan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang sama dengan
daerah lainnya di Provinsi Papua yaitu termasuk dalam anggota farmasi
indo-malaya yang merupakan hutan tropis hutan di daerah ini tumbuh
bercampur secara heterogen dengan jenis-jenis antara lain: Araucaria,
Librocedus, Greville, Metrosideres, Tristania, Melaluaca, Dacrydium, dan
lain-lain. Jenis pohon yang beraneka ragam tersebut masih banyak yang
belum dikenal dalam dunia perdagangan. Tumbuhan atau jenis yang
merupakan kekhususan dari Papua yang terdapat di wilayah ini ialah
Papua Cedrum Sp dan Pordocarpus Papuanus. Selain itu terdapat pula
Eucalyptus Deglupta pada umumnya tumbuh di daerah dataran rendah.
 Pertambangan

Berdasarkan kondisi geologi dengan susunan batuan yang terbentuk di


Kabupaten Pegunungan Bintang dimungkinkan terdapat bahan tambang
yang dapat digali. Jenis bahan tambang dan energi tersebut diduga berupa
Emas (Au), Perak (Ag), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Nikel (Ni), Krom (Cr),
Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Batubara dan Minyak Bumi yang berada
di sekitar Distrik Oksibil, Pepera, Kiwirok Timur, Okbibab, Kiwirok,
Bime, Borme (Mineral Logam: Nikel (Ni), Krom (Cr), Magnesium (Mg),
Emas (Au), Tembaga (Cu), Perak (Ag), dan biji besi (Fe)) dan di Distrik
Iwur serta Epumek (Potensi Batubara & Minyak Bumi).

 Pariwisata

Alam yang indah mempesona dan masih alami dengan satwa liarnya
serta budaya dan adat istiadat yang masi terjaga merupakan objek wisata
yang diminati oleh wisatawan manca negara. Potensi ini akan menjadikan
kabupaten Pegunungan Bintang sebagai daerah wisata alam (ecotourism)
76
dan wisata budaya serta potensi anggrek akan menambah pendapatan dan
secara tak langsung akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang pada tahun
2014 sebesar 105.897 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 2,48% dan
tingkat kepadatan sebanyak 7 jiwa/km².
4. Ekonomi

Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki potensi perekonomian yang sangat


besar, kandungan potensi sumber daya alam belum dimanfaatkan secara
optimal. Wilayah Pegunungan Bintang sebagian besar merupakan lahan hutan
yang luas dan menyimpan kekayaan hutan. Dari segi penggunaan tanah yang
terbesar adalah untuk tanah pertanian, sebagian besar tanah di Pegunungan
Bintang merupakan hak ulayat adat.
 Perdagangan, Koperasi dan UMKM
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan
koperasi merupakan langkah strategis dalam rangka membentuk serta
memperkuat dasar dan struktur perekonomian daerah, sekaligus membuka
lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan. Fasilitas perekonomian yang
ada di Kabupaten Pegunungan Bintang dan mendukung perkembangan
perekonomian adalah koperasi sebanyak 45 buah, pasar 12 buah, kios 120
buah, rumah makan 32 unit, usaha mikro 14 unit, industri kecil 21 unit.
 Pertanian
Produk pertanian yang dihasilkan di Kabupaten Pegunungan Bintang
yaitu tanaman pangan dengan luas panen 5.600 hektar menghasilkan
produksi 66.977 ton terdiri dari kentang, jagung, keladi, ubi kayu, ubi jalar
dan padi sawah dan padi ladang. Tanaman kacang kacangan yang terdiri
dari kacang merah, kacang tanah dan kedelai dengan luas panen 172
hektar dan produksi sebesar 288 ton. Jenis tanaman sayuran yang terdiri
dari labu siam, kangkung, bayam, wortel, bawang daun, cabe besar
mempunyai produksi sebesar 615 ton. Tanamanbuah-buahan
menghasilkan produk sebesar 1.145 ton, yang terdiri dari pisang, nenas,
77
alpokat, mangga, jambu biji, sukun, pepaya, jeruk siam, markisa. Dari
gambaran tersebut, dapat memberikan harapan bahwa jika dilakukan
intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor pertanian, maka tidak menutup
kemungkinan jika di kemudian hari Kabupaten Pegunungan Bintang dapat
menjadi sentral produksi pertanian.
 Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan yang ada di kabupaten Pegunungan Bintang
saat ini adalah komoditi kopi. Luas lahan perkebunan kopi yang
dikembangkan sekitar 655 hektar, dan sudah berproduksi seluas 110
hektar. Lahan perkebunan yang dikelola oleh 375 Kepala Keluarga (KK)
ini sudah menghasilkan produk rata-rata sebanyak 55 ton biji kopi/tahun.
 Peternakan

Jenis ternak yang selama ini dikembangkan di Kabupaten Pegunungan


Bintang adalah dari jenis ternak besar yaitu sapi sebanyak 346 ekor, jenis
ternak kecil yaitu babi sebanyak 82.808 ekor, kambing 206 ekor dan kelinci
1.933 ekor, jenis ternak unggas yakni ayam kampung sebanyak 77.558 ekor
dan itik 9.261 ekor. Sektor peternakan sangat menjanjikan untuk dapat
dikembangkan pada kemudian hari sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
akan protein hewani dan peningkatan pendapatan di bidang pertanian.
 Perikanan

Produk di bidang perikanan yang menonjol adalah ikan mas dan ikan
nila merah. Luas area budidayaperikanan air tawar adalah 261 hektar. Pada
tahun 2012 jumlah produksi ikan mas sebanyak 25,4 ton, mujair 27,4 ton,
nila 31,31 ton, dan lele 4,7 ton.

5. Sarana dan Prasarana

Penyelenggaraan sarana dan prasarana di bidang pendidikan di wilayah


Kabupaten Pegunungan Bintang banyak mengalami kendala baik geografis
maupun ketersediaan tenaga guru dan sarana pendukungnya.

78
Kendala utama dalam pembangunan pendidikan adalah letak geografis dan
topografis yang sangat berat dan sulit cukup mempengaruhi pelayanan
pendidikan di daerah ini. Di Kabupaten Pegunungan Bintang tidak semua
murid Sekolah Dasar melalui proses Taman Kanak-kanak (TK), banyak murid
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang setelah tamat tidak dapat melanjutkan ke tingkat
SMP, begitu pula anak yang tamat SMP hanya sedikit yang melanjutkan ke
jenjang SMA/SMK. Hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk
mengembangkan SDM di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Ketersediaan sarana prasarana dan tenaga kesehatan di Kabupaten
Pegunungan Bintang adalah 1 unit Rumah Sakit, 4 Unit Puskesmas Inap, 6
Unit Puskesmas Pembantu, 10 Unit Polindes, 92 Unit Pos Yandu dan 30 Pos
obat desa. Dengam tenaga kesehatan 16 orang Dokter, 1 Orang Dokter gigi, 74
orang perawat, 25 Bidan, 4 orang ahli gizi, 3 orang suster dan 2 orang
Apoteker.
Sejak tahun 2004 telah dibangun beberapa kantor Pemerintahan Kabupaten
Pegunungan Bintang. Sampai saat ini gedung kantor yang telah dibangun yaitu
kantor Bupati, kantor DPRD, kantor Dinas/Badan 15 unit, kantor POLRES,
Kantor Distrik, dan selesai tahun 2008 serta telahdifungsikan. Selain itu juga
telah dibangun rumah jabatan Bupati, perumahan pimpinan dan anggota DPRD
serta rumah aparatur distrik. Sampai saat ini telah selesai dibangun Perumahan
pegawai: Eselon II 16 unit, Eselon III 16 unit 32 pintu, Eselon IV 12 unit 24
pintu, dan barak pegawai 29 unit 145 pintu.
Pada umumnya seluruh aktivitas pemerintahan, ekonomi dan pelayanan
kepada masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang sangat bergantung pada
transportasi udara, kondisi lapangan terbang yang ada pada umumnya hanya
dapat didarati pesawat kecil jenis cessna, pilatus, twin otter dan cassa, kecuali
Lapter Oksibil sudah dapat didarati pesawat jenis ATR-42 dan Dash-7. Sampai
saat ini telah dibangun Bandara perintis 65 buah tersebar di 34 distrik. Selain
itu, pihak Pemerintah Daerah memprioritaskan pembangunan/peningkatan
jalan keliling ibukota kabupaten, jalan poros desa dan jalan antar kabupaten.

79
Ruas Oksibil Boven Digoel sepanjang 210 km mulai dibangun tahun 2006.
Sejak tahun 2004 hingga saat ini ruas jalan khususnya di ibukota kabupaten
terus diperpanjang dan ditingkatkan. Sampai tahun 2012, panjang jalan yang
dibangun mencapai 249,6 km, berupa jalan aspal 10,7 km, jalan kerikil 53,8
km, dan jalan tanah 140 km, jembatan 22 unit, terdiri dari jembatan permanen
3 unit, jembatan kayu 3 unit dan jembatan gantung 16 unit.
Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) hingga saat ini belum
menunjukkan peranan bagi masyarakat dan cukup sulit untuk dikembangkan
sebagai prasarana perhubungan karena kondisi medan yang berat dan sulit.
Ketersediaan air bersih hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah
pokok bagi masyarakat diseluruh Kabupaten Pegunungan Bintang. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 2004 telah dibangun intake air
bersih di Oksibil dan pada tahun 2005 dibangun jaringan primer pipa air bersih
dari sumber mata air di Okopmum. Pada tahun 2006 dan 2007 dibangun
jaringan pipa sekunder. Di enam distrik lainnya telah dibangun sarana air
bersih dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Hingga saat ini sarana air
minum yang dibangun sepanjang 15.550 meter, dibangun 6 unit reservoir yang
melayani sambungan rumah 349 unit dengan cakupan 1.727 jiwa.
Sektor pos dan telekomunikasi juga merupakan salah satu prioritas
program dalam mendukung pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pembangunan pos dan telekomunikasi bertujuan untuk membuka isolasi
informasi dan komunikasi bagi masyarakat terhadap dunia luar. Sementara itu
untuk memberikan pelayanan informasi dan hiburan kepada masyarakat, telah
terpasang telepon PASTI dan televisi umum di 7 distrik serta pembangunan
stasiun pemancar siaran televisi di Oksibil. Kehadiran sarana tersebut
diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada para petugas dan membuka
akses informasi bagi masyarakat. Hingga saat ini belum tersedia sarana telepon
tetap dari PT. Telkom, yang ada adalah SSB sebagai sarana
penghubung/komunikasi antar distrik, kabupaten dan provinsi. Pada tahun
2005, PT. Telkomsel telah memasang jaringan dan pelayanan telekomunikasi
selular di Kabupaten Pegunungan Bintang, namun sebatas hanya dapat

80
melayani pelanggan yang berada di Kota Oksibil. Selain itu pada tahun 2010
juga telah dibangun jaringan di distrik Kiwirok dan Batom, sedangkan di
distrik-distrik lainnya belum dapat terlayani. Selain itu, pada tahun 2007
Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang telah memiliki tambahan media
informasi, yaitu sebuah website resmi milikPemerintah Kabupaten Pegunungan
Bintang dengan nama www.pegbintangkab.go.id, yang diharapkan dapat terus
menyajikan data dan informasi terkini yang ada dan berkembang di Kabupaten
Pegunungan Bintang. Di samping itu pada tahun 2007 juga telah dibangun
menara pemancar siaran Televisi dan RRI di Oksibil. Kondisi perumahan dan
permukiman masyarakat di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang masih
sangat memprihatinkan, pada umumnya belum layak huni, belum tertata secara
baik dan belum memenuhi standar kesehatan. Mulai tahun 2005 pemerintah
kabupaten telah melaksanakan pembangunan perumahan rakyat di Oksibil dan
sampai tahun 2012 telah dibangun sebanyak 1.169 unit di beberapa distrik.
Peningkatan kehidupan demokrasi di Kabupaten Pegunungan Bintang terus
dilakukan secara konsisten sesuai dengan tuntutan dan agenda reformasi yang
telah digariskan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Pegunungan
Bintang yang toleran terhadap pluralisme, kesadaran serta pengamalan nilai-
nilai demokrasi yang sejalan dengan nilai nilai adat setempat yang hidup di
tengah-tengah masyarakat. Untuk dapat memberikan jaminan rasa aman serta
menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat, selama beberapa tahun
terakhir telah ditempatkan satuan POLSEK, KORAMIL dan POLRES
Persiapan. Juga telah ditempatkan Satuan Tugas dari unsur TNI. Gedung
Kantor POLRES yang dibangun sejak tahun 2005 lalu, sekarang telah selesai
dan difungsikan.

81
A. Distrik Pepera
1. Kewilayahan
1.A Letak Astronomis
Batas-batas administratif berdasarkan peta wilayah bahwa, desa
Pepera Distrik Pepera terletak disebelah timur, dari ibu kota kabupaten
pegunungan bintang merupakan distrik perbatasan terdiri dari 7
kampung yang termasuk wilayah Administrasif Distrik pepera
Kabupaten pegunungan bintang. Dengan batasan-batasan wilayah
sebagai berikut :Sebelah Utara berbatasan dengan distrik Oklip dan
Oksamol. Sebelah Selatan berbatasan dengan distrik Tarup, Sebelah
Barat berbatasan dengan distrik Oksibil, dan sebelah timur berbatasan
dengan distrik Tabubil Papua New Guinea (PNG).Distrik Pepera
sebagai distrik yang memiliki potensi sumber daya alam (SDA),
namun diimbagi dengan sumber daya manusia (SDM) yang sangat
minim.

Distrik Pepera Terletak antara 140°44'30.01" Bujur Timur dan


4°53'13.26" Lintang Selatan dengan luas wilayah 833 km².
 Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Iwur dibatasi oleh batas-batas
berikut :
- Sebelah Utara: Distrik Tarup
- Sebelah Selatan: Kabupaten Boven Digoel
- Sebelah Barat : Distrik Kawor
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
 Pemerintahan
Kabupaten Pengunungan bintang, distrik Pepera. Memiliki 7
Kampung. Kampung Yun Muku merupakan wilayah yang terluas, yaitu
mencapai 51 km2 atau 26,22 persen, sedangkan Kampung Wok Bakon
yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 6 km2 atau 2,93
persen dari luas wilayah Distrik P
2. Sumber Daya Manusia

82
Jumlah penduduk distrik Pepera pada tahun 2018 tercatat.
Berdasarkan data Pemerintah distrik Pepera tahun 2018, jumlah rumah
tangga yang ada tercatat sebanyak 966 rumah tangga/KK, terdiri dari 7
kampung, dengan mata pencaharian utama penduduk adalah berkebun
dengan pola berpindah-pindah system Nomadic dan yang bekerja
sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sangat minim jumlahnya

Tabel 2.3 Jumlah penduduk Distrik Pepera

Berdasarkan tabel 2.3 jumlah penduduk keseluruhan dari 7


Desa/Kampung Distrik Pepera, Desa Denom manjadi desa yang
memiliki persentase jumlah penduduk terbanyak yaitu 20,66 % yang
terbagi menjadi 2 bagian yaitu penduduk Perempuan berjumah 42,175
sedangkan penduduk LakiLaki berjumlah 57,82%. Desa Denom
merupakan desa perbatasan antara Kabupaten Pegunungan Bintang
dengan Port Moresby (PNG)1 . Serta beberapah desa perbatasan dari
Distrik Tarup yang juga masih masuk wilayah Kabupaten Pegunungan
Bintang. Dalam penelitian, penulis lebih terfokus pada Desa Pepera
yang menjadi pusat Ibu Kota Distrik Perpera, tetapi dalam persentase
Desa Pepera menjadi urutan kedua dari Desa Yunmuku yang memiliki
persentase penduduk terendah yaitu 12,25% persentase penduduk
83
perempuan 47,50% sedangkan persentase jumlah Penduduk Laki-Laki
52,52%. Desa Pepera menjadi desa terendah penduduk yaitu 12,80%
dari persentase Jumlah Penduduk Perempuan 32,15% dan Jumlah
Penduduk Laki-Laki 67,88 % tetapi menjadi desa terbanyak Jumlah
Penduduk Laki-Laki.
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam di distrik pepera yaitu hutan belantara, dan mata
pencaharian warga masyarakat sekitar yaitu dengan berkebun.
4. Ekonomi

Mata pencarian Penduduk Distrik Pepera bermata pencaharian


dengan berkebun berpindah-pindah dan yang sebagai pegawai negeri
Sipil sekitar 14 orang, mereka juga hidupnya masih bergantungan pada
berkebun,sdangkan TNI/Polri dan Wira usaha belum ada. Hal ini
penduduk distrik Pepera hidupnya dari usaha berkebun secara
tradisional.

Penduduk distrik Pepera bermata pencaharian bergantung pada


bertani/berkebun dan beternak, (ekonomi subsisten). Sebagaimana telah
mereka hidup diatas aktivitas-aktivitas berkebun sebagai aktivitas
ekonomi utama masyarakat setempat. Beraktivitas diperbukitan
gunung, maupun lereng-lereng gunung yang tinggi seperti halnya
aktivitas-aktivitas perekonomian lainya, tumbuh dan berkembang
secara timbal-balik dengan aspek-aspek sosial dan budaya masyarakat
setempat. Aktivitas berkebun dan beternak meliputi aspek hubungan
ekonomi dalam praktik secara ( burthersistem) dengan pola relasi kerja,
baik antara masyarakat yang satu dengan yang lainya, bukan semata-
mata terjadi dalam kerangka hubungan ekonomis tetapi lebih bersifat
“kolegialisme”,dan “kekeluargaan”, sekalipun terdapat klasifikasi
diantara mereka sesuai dengan spesifikasi kerja masing-masing.
Hubungan diantara mereka pun sangat longgar, terbuka, suka hati,
dan didasari atas “kesertaan secara sukarela”,tetapi dalam kasus-kasus

84
tertentu misalnya, suatu keluarga yang mengalami musibah kelaparan,
setidaknya keluarga yang satu membantu makanan tanpa balas jasa. Hal
ini menunjukan perilaku sosial budaya sangat intim, artinya bahwa hal
ini sebagai faktor dalam mengembangkan ekonomi yang secara
nasional kurang mampu dan demikian pula berakar pada sikap sosial-
budaya masyarakat setempat sebagai faktor akhirnya melahirkan sistem
pengaturan uang serta menyisikan modal untuk melakukan usaha
perkecilan/enceran pun sangat lemah.
Masyarakat ekonomi seperti ini memang kurang orientasi ke masa
depan atau hal-hal yang lainya, bila mereka memperoleh uang dari
bantuan-bantuan pemerintah/ dari program RESPEK, dana Desa dan
sebagainya dalam penggunaannya selebihnya untuk membayar
maskawin, pembayaran kepala orang yang mati atau yang masih hidup
dsb. Hal-hal ini merupakan sejumlah kerakteristik dalam kehidupan
masyarakat yang justru telah memungkinkan mengembangkan ekonomi
mereka secara nasional kurang mampu

 Pertanian

Table 2.4 Luas dan produksi Pertanian Distrik Pepera

Padi sawah dan


jagung
ladang
Luas
Distrik Rata-rata Rata-rata
Luas Produksi Area Produk
produksi Produksi
panen (ha) (ton) Panen si (ton)
(ton/ha) (ton/ha)
(ha)
Pepera - - - 4 80 20,00

 Perikanan

Produk di bidang perikanan yang menonjol di distrik Iwur adalah


ikan mas, ikan mujair dan ikan lele.

85
Tabel 2.5 Luas dan produksi perikanan Distrik Pepera

Distrik luas kolam (ha) Prosuksi (ha)

ikan mas ikan mujair ikan lele ikan mas ikan mujair ikan lele
Iwur 8 5 2 0.7 0.8 0.3

 peternakan

Tabel 2.6 Hasil Ternak Distrik Pepera

Distrik Sapi Kambing Babi


iwur 20 10 4943

5. Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana yang di gambarkan disini adalah sarana-


prasarana umum dan sarana-prasarana yang mendukung pembangunan sosial-
budaya dan ekonomi. Sarana dan prasarana umum adalah semua sarana dan
prasarana yang dibangun oleh pihak pemerintah dan dinikmati warga
masyarakat distrik pepera dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.7 Sarana umum Distrik Pepera

No Nama unit keterangan kondisi


1 Kantor Distrik 1 Ada Baik
2 Kantor Imigrasi 2 Ada Rusak
3 Gedung Sekolah 2 Ada Baik
4 Perumahan Sosial - Ada Baik
5 Gereja/Tempat ibadah 1 Ada Baik
6 Fasilitas kesehatan 3 Ada Baik

B. Distrik Iwur
1. kewilayahan

86
 Letak AStronomis

Distrik Iwur Terletak antara 140°53'13.99" Bujur Timur dan 5° 0'47.90"


Lintang Selatan dengan luas wilayah 833 km².
 Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Iwur dibatasi oleh batas-batas berikut :
- Sebelah Utara: Distrik Tarup
- Sebelah Selatan: Kabupaten Boven Digoel
- Sebelah Barat : Distrik Kawor
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
 Pemerintahan

Kabupaten Pengunungan bintang, distrik Oksamoi. Memiliki 10 Kampung.


Kampung Ulkubi merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai 206 km2
atau 24,68 persen, sedangkan Kampung Iwur yang merupakan wilayah
terkecil dengan luas wilayah 24 km2 atau 2,86 persen dari luas wilayah
Distrik Iwur.
2. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Iwur sebesar 5.250 jiwa dengan jenis kelamin Laki-
laki 2.735 jiwa dan Wanita 2.515 jiwa dan total ada 1.468 rumah tangga.
3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Iwur, meliputi hutan tropis daerah ini
tumbuh berbagai macam tumbuhan bercampur secara heterogen dengan
jenis-jenis pohon dan Alam yang indah mempesona dan masih alami dengan
satwa liarnya serta budaya dan adat istiadat yang masi terjaga merupakan
objek wisata.
4. Ekonomi

Distrik iwur memiliki potensi perekonomian yang sangat besar, kandungan


potensi sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal. sebagian
besar merupakan lahan hutan yang luas dan menyimpan kekayaan hutan.
Dari segi penggunaan tanah yang terbesar adalah untuk tanah pertanian.
87
 pertanian

Produk pertanian yang dihasilkan distrik Iwur adalah keladi dan umbian
dengan luas area panen sebesar 12 ha, dengan hasil produksi 91 Ton dan
rata-rata produksi 7.58 Ton/ha. Dan distrik iwur memproduksi bawang
merah,bawang putih,kentang,kubis,kembang kol dan tomat.
Tabel 2.8 Luas Dan Produksi Pertanian Distrik Iwur
Padi sawah
Distrik dan ladang jagung
Luas Rata-rata Rata-rata
panen Produksi produksi Luas Area Produksi Produksi
(ha) (ton) (ton/ha) Panen (ha) (ton) (ton/ha)
Iwur  54  97 1.76 13 210 16.15
 perikanan

Produk di bidang perikanan yang menonjol di distrik Iwur adalah ikan mas,
ikan mujair dan ikan lele.
Tabel 2.9 Luas Kolam Dan Produksi Ikan Air Tawar Distrik Iwur

Distrik luas kolam (ha) Prosuksi (ha)

ikan mas ikan mujair ikan lele ikan mas ikan mujair ikan lele
Iwur 10 8 4 3.1 3.3 0.6

 Peternakan

Tabel 2.10 hasil ternak Distrik Iwur


Distrik Sapi Kelinci Babi
iwur - 20 9345

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan

88
Jumlah SD : 4

 Jumlah SMP : 1
 Jumlah SMA : -

 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :1
 Jumlah Puskesmas pembantu : -
 Rumah Sakit :
 Sarana Ibadah
 Gereja :-
 Masjid :-
 Infrakstruktur
 Jumlah jembatan :2
 Pasar :1

C. Distrik Oksamol
1. kewilayahan

 Letak Astronomis

Terletak antara 140°53'32.20" Bujur Timur dan 4°46'37.09" Lintang Selatan


dengan luas wilayah 267 km².
 Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Oksamoi dibatasi oleh batas-batas
berikut:
- Sebelah Utara: Distrik kiwirok timur
- Sebelah Selatan: Distrik Pepera
- Sebelah Barat : Distrik Oklip
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
 Pemerintahan

89
Kabupaten Pengunungan, distrik Oksamoi. Memiliki 12 Kampung. Kampung
Okyako merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai 151 km2 atau 31,73
persen, sedangkan Kampung Batom 2 yang merupakan wilayah terkecil
dengan luas wilayah 1 km2 atau 0,12 persen dari luas wilayah Distrik
Oksamoi.

2. Sumber Daya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Oksamoi sebesar 2.594 jiwa dengan jenis kelamin
Laki-laki 1.324 jiwa dan Wanita 1.270 jiwa dan total ada 694 rumah tangga.
3. Ekonomi

Distrik Oksamol memiliki potensi perekonomian yang kurang baik,


kandungan potensi sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal.
sebagian besar merupakan lahan hutan yang luas dan menyimpan kekayaan
hutan.
4. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
 Jumlah SD :2
 Jumlah SMP : -
 Jumlah SMA : -
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :-
 Jumlah Puskesmas pembantu : -
 Rumah Sakit :-
 Sarana Ibadah
 Gereja :2
 Masjid :-
 Infrakstruktur
 Jumlah jembatan :-
 Pasar :1

90

91
D. Distrik Kiwirok Timur
1. kewilayahan

 Letak Astronomis

Distrik Kewirok Timur Terletak antara 140°51'59.61" Bujur Timur dan


4°43'50.82" Lintang Selatan dengan luas wilayah 404 km².
 Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Kewirok Timur dibatasi oleh batas-batas
berikut :
- Sebelah Utara: Distrik Batom
- Sebelah Selatan: Distrik Oksamol
- Sebelah Barat : Distrik Kewirok
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
 Pemerintahan

Kabupaten Pengunungan bintang, distrik Oksamoi. Memiliki 9 Kampung.


Kampung Okyako merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai 140 km2
atau 34,65 persen, sedangkan Kampung Okyop yang merupakan wilayah
terkecil dengan luas wilayah 6 km2 atau 1,52 persen dari luas wilayah Distrik
Kewirok Timur.

2. Sumber Daya Manusia


Jumlah penduduk Distrik Kewirok Timur sebesar 2.430 jiwa dengan jenis
kelamin Laki-laki 1.268 jiwa dan Wanita 1.162 jiwa dan total ada 614 rumah
tangga.
3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Kewirok Timur, meliputi hutan tropis
daerah ini tumbuh berbagai macam tumbuhan bercampur secara heterogen
dengan jenis-jenis pohon dan Alam yang indah mempesona dan masih alami
dengan satwa liarnya serta budaya dan adat istiadat yang masi terjaga
merupakan objek wisata.

92
4. Potensi Ekonomi

Distrik kewirok timur memiliki potensi perekonomian yang sangat besar,


kandungan potensi sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal.
sebagian besar merupakan lahan hutan yang luas dan menyimpan kekayaan
hutan. Dari segi penggunaan tanah yang terbesar adalah untuk tanah pertanian.
 Pertanian

Produk pertanian yang dihasilkan distrik Iwur adalah keladi,umbian, dan


sayuran distrik Kewirok timur produksi bawang merah,bawang
putih,kentang,kubis,kembang kol dan tomat dan lainnya
Tabel 2.11 Luas Dan Produksi Pertanian Distrik Kewirok Timur
Padi sawah
Distrik jagung
dan ladang
Luas Rata-rata Rata-rata
Produksi Luas Area Produksi
panen produksi Produksi
(ton) Panen (ha) (ton)
(ha) (ton/ha) (ton/ha)
Kiwirok
- - - 7 110 15.71
Timur

 Perikanan

Produk di bidang perikanan yang menonjol adalah ikan mas, ikan mujair dan
ikan lele.
Tabel 2.12 Luas Kolam Dan Produksi Ikan Air Tawar Distrik Kewirok Timur
Distri
luas kolam (ha) Prosuksi (ha)
k
ikan mas ikan mujair ikan lele ikan mas ikan mujair ikan lele
Iwur 6 4 5 1 1 0.4

 Peternakan

Tabel 2.13 Hasil Ternak Distrik Kewirok Timur

93
Distrik Sapi Kelinci Babi
Kewirok timur - 71  3.229

5. Sarana dan Prasarana

 Pendidikan
 Jumlah SD :1
 Jumlah SMP : -
 Jumlah SMA : -
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :1
 Jumlah Puskesmas pembantu : 1
 Rumah Sakit :-
 Sarana Ibadah
 Gereja :1
 Masjid :-
 Infrakstruktur
 Jumlah jembatan : 23
 Pasar :1

E. Distrik Batom
1. kewilayahan

 Letak Astronomis

Terletak antara 140°53'13" Bujur Timur dan 4°20'21" Lintang Selatan dengan
luas wilayah 267 km².
Secara administrasi, wilayah distrik Batom dibatasi oleh batas-batas berikut :
 Batas Wilayah
- Sebelah Utara: Distrik Mofinop
- Sebelah Selatan: Distrik Kiwirok Timur
- Sebelah Barat : Distrik Aboy dan Distrik Okbemtau

94
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
 Pemerintahan
Kabupaten Pengunungan Bintang, distrik Batom memiliki luas daerah sebesar
476 km². Terdiri dari 11 Kampung. Kampung Okyako merupakan wilayah
yang terluas, yaitu mencapai 151 km2 atau 31,73 persen, sedangkan
Kampung Batom 2 yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 1
km2 atau 0,12 persen dari luas wilayah Distrik Batom.
2. Sumber Daya Manusia

Penduduk Distrik Batom berjumlah 4.776 jiwa, Konsentrasi penduduk


Distrik Batom berada di wilayah yaitu kampung Abukerom dengan jumlah
penduduk 1.085 jiwa.

3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Batom meliputi hutan lahan kering
primer,, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area
penggunaan lainnya.

4. Potensi Ekonomi
 Pertanian

Produk pertanian yang dihasilkan distrik Batom adalah padi luas area panen
sebesar 30 ha dengan hasil produksi 60 Ton dan jagung dengan luas area panen
sebesar 8 ha, dengan hasil produksi 20 Ton. Selain itu terdapat beberapa komoditi
lainnya seperti kacang tanah dan lainnya.
Tabel 2.14 Pertanian Distrik Batom

Padi sawah
Distrik dan ladang jagung
Luas Produksi Rata-rata Luas Area Produk Rata-rata
panen (ton) produksi Panen (ha) si (ton) Produksi

95
(ha) (ton/ha) (ton/ha)
Batom 30 60 2 8 160 20,00

 Peternakan

Produk perternakan yang dihasilkan distrik Batom adalah ternak Sapi,


Kambing, dan Babi.
Tabel 2.15 Data Ternak Pada Distrik Batom
Distrik Sapi (ekor) Babi (ekor) Kambing (ekor)
Batom 24 5.871 130

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
 Jumlah SD :2
 Jumlah SMP : 1
 Jumlah SMA : -
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :1
 Jumlah Puskesmas pembantu : -
 Rumah Sakit :-
 Sarana Ibadah
- Gereja : 2
- Masjid : -
 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan : 14
- Pasar :1

F. Distrik Tarup
1. Administrasi dan Geografis

 Letak AStronomis

96
Terletak antara 140°53'10" Bujur Timur dan 5°12'00" Lintang Selatan dengan
luas wilayah 267 km².
 Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Tarup dibatasi oleh batas-batas berikut :
- Sebelah Utara: Distrik Pepera
- Sebelah Selatan: Distrik Iwur
- Sebelah Barat : Distrik Oksibil
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)

 Pemerintahan
Kabupaten Pengunungan Bintang, distrik Tarup memiliki luas daerah sebesar
470 km². Terdiri dari 7 Kampung. Kampung Beten 2 merupakan wilayah
yang terluas, yaitu mencapai 264 km² atau 56,14 persen, sedangkan Kampung
Marang Tikin yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 2 km²
atau 0,48 persen dari luas wilayah Distrik Tarup.
2. Sumber Daya Manusia

Penduduk Distrik Tarup berjumlah 1.380 jiwa, Konsentrasi penduduk


Distrik Batom pada umumnya tersebar merata dengan jumlah penduduk hamper
sama disetiap kampungnya.

3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Tarup meliputi hutan lahan kering
primer,, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area
penggunaan lainnya.

4. Ekonomi

 Pertanian

97
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Tarup adalah jagung dengan luas area
panen sebesar 2 ha, dengan hasil produksi 40 Ton. Selain itu terdapat beberapa
komoditi lainnya seperti kacang tanah dan lainnya.
Tabel 2.16 Pertanian Distrik Tarup

Ubi jalar jagung


Luas Rata-rata Rata-rata
Distrik Produksi Luas Area Produk
panen produksi Produksi
(ton) Panen (ha) si (ton)
(ha) (ton/ha) (ton/ha)
Tarup 98 950 9,69 2 40 20

 Perikanan

Produk perikanan yang dihasilkan distrik Tarup adalah ikan mujair dengan luas
kolam sekitar 2 ha dan ikan mas dengan luas kolam sekitar 2 ha., dengan
rincian seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.17 Luas Kolam Dan Produksi Ikan Air Tawar Distrik Tarup
Luas Kolam (ha) Produksi (ton)
Distrik
ikan mas ikan mujair ikan Mas Ikan Mujair
Tarup 2 2 0,4
 Peternakan

Produk perternakan yang dihasilkan distrik Tarup adalah ternak kelinci dan
Babi.
Tabel 2.18 Data Ternak Pada Distrik Tarup
Distrik Kelinci (ekor) Babi (ekor)

Tarup 35 656

5. Sarana dan Prasarana

 Pendidikan
 Jumlah SD :1
98
 Jumlah SMP : -
 Jumlah SMA : -
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :-
 Jumlah Puskesmas pembantu : -
 Rumah Sakit :-
 Sarana Ibadah
- Gereja : 1
- Masjid : -
 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :-
- Pasar :1

G. Distrik Murkim
1. Kewilayahan

 Letak Astronomis

Terletak antara 140°44'31,47" Bujur Timur dan 4°0'16,74" Lintang Selatan


dengan luas wilayah 359 km².
 Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Murkim dibatasi oleh batas-batas
berikut :
- Sebelah Utara: Kabupaten Keerom
- Sebelah Selatan: Distrik Mofinop
- Sebelah Barat : Distrik Jefta
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
 Pemerintahan
Kabupaten Pengunungan Bintang, distrik Murkim memiliki luas daerah
sebesar 359 km². Terdiri dari 4 Kampung. Kampung Bumi merupakan
wilayah yang terluas, yaitu mencapai 156 km² atau 43,60 persen, sedangkan

99
Kampung Bias yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 50 km²
atau 13,80 persen dari luas wilayah Distrik Murkim.
2. Sumber Daya Manusia

Penduduk Distrik Murkim berjumlah 1.112 jiwa, dengan jumlah kepala


keluarga sebanyak 219 kepala keluarga

3. Sumber Daya Alam

Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Murkim meliputi hutan lahan kering
primer,dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan
area penggunaan lainnya.
4. Ekonomi

Distrik Murkim memiliki potensi prekonomian yang kurang baik, kandungan


sumberdaya alam belum di manfaatkan secara optimal. Sebagian besar merupakan
lahan hutan yang luas dan menyimpan kekayaan hutan.

5. Sarana dan Prasarana

 Pendidikan
 Jumlah SD :1
 Jumlah SMP : -
 Jumlah SMA : -
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :-
 Jumlah Puskesmas pembantu : -
 Rumah Sakit :-
 Sarana Ibadah
- Gereja : 1
- Masjid : -
 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :1

100
- Pasar :1

2.2 KAWASAN YANG TIDAK BERBATASAN LANGSUNG


2.2.1 Kabupaten Biak Numfor
1. Administratif dan Geografis Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Papua yang menjadi saksi sejarah. Di masa Perang Dunia II, ibukota
kabupaten ini, yakni Biak pernah digunakan sebagai markas pertahanan
pasukan sekutu yang sebelumnya mengalahkan pasukan Jepang di tempat
yang sama. Salah satu peninggalan bersejarah yang masih bisa terlihat adalah
landasan pesawat terbang Mokmer yang sekarang menjadi Bandara Frans
Kaisiepo. Kabupaten Biak Numfor secara geografis berada di sebelah
utara daratan Papua dengan letak astronomis diantara 0°55′LS -
1°27′LS dan 134°47’ - 136° BT. Secara administrasi batas Kabupaten
Biak Numfor adalah :
- Sebelah Utara : Kabupaten Supiori dan Samudera Pasifik
- Sebelah Timur : Samudera Pasifik
- Sebelah Selatan : Selat Yapen
- Sebelah Barat : Kabupaten Manokwari
Kabupaten Biak Numfor terdiri dari 19 Distrik. Lima distrik
diantaranya ada di Pulau Numfor yaitu Numfor Barat, Numfor Timur,
Orkeri, Poiru dan Bruyadori. Sementara itu terdapat 12 distrik di
Pulau Biak yaitu Distrik Oridek, Biak Timur, Biak Kota, Samofa,
Yendidori, Biak Utara, Yawosi, Andey, Bondifuar, Warsa, Biak Barat
dan Swandiwe. Adapun 2 distrik lainnya berada di kepulauan yaitu
Distrik Padaido, dan Aimando.

Tabel 2.19 Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan dan


Desa/Kelurahan Kabupaten Biak Numfor

No. Kecamatan Ibukota Jumlah


1 Numfor Barat Kameri 12

101
2 Orkeri Parkreki 9
3 Numfor Timur Yenburwo 9
4 Poiru Andel 9
5 Bruyadori Duai 10
6 Padaido Pai 11
7 Aimando Pasi 13
8 Oridek Bosnik 26
9 Biak Timur Wadibu 14
10 Biak Kota Biak 16/5
11 Samofa Darfuar 11/3
12 Yendidori Yendidori 19
13 Biak Utara Korem 16
14 Andey Rodifu 12
15 Warsa Ammoy 20
16 Yawosi Wasori 8
17 Bondifuar Sansundi 2
18 Biak Barat Yomdori 21
19 Swandiwe Wombrisauw 16
Jumlah Total 262

102
Gambar 2.6 Peta Administrasi Kabupaten Biak Numfor
2. Potensi wilayah kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Papua, Dengan Letak kabupaten yang strategis, di bagian
utara Pulau Yapen di Teluk Cenderawasih. Tiga pulau besar dan 62
pulau-pulau kecil di kawasan Biak Numfor yang sangat
mengandalkan pelabuhan laut dan bandara bagi lalu lintas
perekonomiannya. Dimana pelabuhan lautnya dapat mengakses
langsung ke kawasan Asia Pasifik, Australia dan Amerika, begitu
juga dengan bandara udara yang ada.

3. Perikanan
Geobiofisik wilayah sebagai indikator bahwa sektor
perikanan merupakan sektor prioritas, adapun luas perairan 1.086
Km², dengan berbagai potensi ikan antara lain ikan demersal
194.400 ton/tahun, pelagis besar 155.700 ton/tahun, pelagis kecil

103
325.100 ton/tahun, dan ikan karang 16.100 ton/tahun. Berada
pada jalur migrasi ikan pelagis besar (Yellowfin Tuna) dengan
jumlah 6.278 ton/tahun, selain itu memiliki taman karang laut
(Coral Reef) yang berfungsi sebagai habitat ikan karang ,nursery
ikan karang dan sebagai daya tarik obyek wisata laut.
4. Pariwisata
Kondisi alam bawah laut yang sangat menawan karena
terdapat berbagai jenis biota karang laut dan berbagai jenis ikan
yang memberikan warna dan ciri tersendiri terhadap panorama
laut sehingga membangkitkan kenikmatan tersendiri bagi para
diver atau snorkler.
Obyek wisata lain yang tidak kalah menariknya adalah
wisata sejarah gua jepang (Japanese Cave) atau yang diidentikkan
dengan gua binsari, obyek ini memiliki nilai historis tersendiri
bagi para imperialis jepang (Nippon) karena mempunyai
kenangan tersendiri bagi mereka. Terdapatpula obyek wisata
kunang-kunang (Lamprydae) memiliki daya pikat bagi para
peneliti dan pencinta makhluk hidup dan adanya koleksi
berbagai jenis burung dan anggrek di lokasi taman
anggrek/burung Ibdi.
5. Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan di
Kabupaten Biak Numfor harus menjadi lokomotif untuk
menghela modal pembangunan lainnya. Dalam konteks daya
saing, perlu ditentukan lokus, segmen dan kapasitas destinasi
yang tepat dan fungsional yang ketika dikembangkan akan
memberikan efek ganda dalam pembangunan di daerah. Pulau
Owi merupakan lokus, segmen yang memilki kapasitas destinasi
prospektif.
6. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor tahun 2019 adalah 145.425 jiwa
104
yang terdiri dari 74.343 jiwa penduduk laki-laki dan 71.082 jiwa penduduk
perempuan. Jumlah ini menunjukkan penduduk laki-laki lebih banyak dari
penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin Kabupaten Biak Numfor pada tahun
2019 menunjukkan angka di atas 100 (104,59) yang berarti setiap 100 perempuan
terdapat sekitar 105 laki-laki. Distrik dengan Sex Ratio tertinggi adalah Distrik
Bondifuar, yakni sebesar 118,58. Sedangkan sex ratio paling rendah terdapat di
Distrik Biak Kota, yakni 101,69.

Dengan luas wilayah 2.602 Km2, kepadatan penduduk di Kabupaten Biak

Numfor sebesar 55,89 jiwa per Km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Distrik

Biak Kota, yakni hampir mencapai 1.030 – 1.031 jiwa per Km2 dan Distrik

Samofa (156 – 157 jiwa per Km2). Sedangkan kepadatan terendah terjadi di Distrik

Bondifuar, yakni mendekati 3 - 4 jiwa per Km2. Data dari Dinas Tenaga Kerja
menyebutkan bahwa pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah pencari kerja. Pada
tahun 2018 jumlah pencari kerja sebanyak 4110 orang, kemudian turun menjadi
1.346 orang pada tahun 2019. Jumlah pencari kerja di Kabupaten Biak Numfor
tahun 2019 paling banyak adalah penduduk dengan tingkat pendidikan SMA
(46,29 persen) dan SMK (22,81 persen). Sedangkan pencari kerja dengan tingkat
pendidikan menengah pertama kebawah seperti ijazah SD dan SMP terlihat cukup
sedikit (yakni 5,94 persen).
7. Ekonomi
Dengan Letak kabupaten yang strategis, di bagian utara Pulau
Yapen di Teluk Cenderawasih. Tiga pulau besar dan 62 pulau-pulau kecil
di kawasan Biak Numfor yang sangat mengandalkan pelabuhan laut dan
bandara bagi lalu lintas perekonomiannya.

 Pertanian
Pembangunan Pertanian diupayakan untuk kebutuhan pangan dan pelestarian
lingkungan. Luas panen jagung tahun 2018 di Kabupaten Biak Numfor adalah
seluas 202 Ha. Kondisi ini menurun jika dibandingkan dengan luas panen jagung
tahun sebelumnya yaitu 116 Ha.

105
 Peternakan
Populasi sapi di kabupaten Biak Numfor Tahun 2018 adalah 2.188 ekor,
meningkat 6,11 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 2.062 ekor. Sementara
itu, populasi kambing mengalami peningkatan 5,03 persen dari 2.842 ekor pada
tahun 2017 menjadi 2.985 ekor pada tahun 2018. Hal yang sama juga terjadi pada
populasi babi, meningkat sebesar 46,08 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah
pemotongan ternak yang terjadi pada tahun 2018 tercatat 13.066 ekor terdiri dari
408 ekor sapi, 1.593 ekor kambing, dan 11.065 ekor babi.

 Perikanan
Jumlah armada yang dimiliki oleh nelayan ikan laut adalah perahu tanpa
motor terdapat 5.134 buah, perahu motor tempel 1.729 buah, dan 32 kapal motor.
Jumlah produksi perikanan tangkap meningkat dari 44,459 ton pada tahun 2017
menjadi 44,501 ton pada tahun 2018.

Tabel 2.20 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kecamatan dan


Subsektor di Kabupaten Biak Numfor (Kg), 2017

N0
Kecamatan Kolam Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Numfor Barat 480,0 - - 480,0


2 Orkeri 210,0 - - 210,0
3 Numfor Timur 360,0 - - 360,0
4 Bruyadori 900,0 - - 900,0
5 Poiru 340,0 - - 340,0
6 Padaido 540,0 - - 540,0
7 Aimando Padaido 3 450,0 - - 3 450,0
8 Biak Timur - - 455,0 455,0
9 Oridek 1 200,0 - 450,0 1 650,0
10 Biak Kota 459,2 - - 459,2
11 Samofa - - - -

106
12 Yendidori 699,6 - - 699,6
13 Biak Utara - - 1 147,0 1 147,0
14 Andey - - 2 300,0 2 300,0
15 Warsa - - 1 173,0 1 173,0
16 Yawosi - - 320,0 320,0
17 Bondifuar - - 100,0 100,0
18 Biak Barat - - 500,0 500,0
19 Swandiwe - - 400,0 400,0
Biak Numfor 8 638,8 - 6 845,0 15 483,8

8. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana suatu wilayah merupakan salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya sarana dan prasarana suatu
wilayah, manusia dapat menjalankan aktifitas sehari-hari nya dengan lancar.
Pembangunan sarana transportasi dan pariwisata di Kabupaten Biak Numfor
diupayakan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan. Makin meningkatnya aktivitas pembangunan dituntut pula
adanya jaringan jalan yang semakin memadai.

 Bandara
Bandar Udara (Bandara) Internasional Frans Kaisiepo, terletak
di Pulau Biak. Keberadaan sebuah landasan pacu sepanjang 3.570
meter dan lebar 40 meter memang begitu menonjol. Sejarah
perkembangan kota Biak menyatu dengan sejarah pendirian Bandara
Frans Kaisiepo. Bandara ini didirikan Jepang pada tahun 1943.

Di tahun 2018, jumlah lalu lintas udara di Kabupaten Biak Numfor


mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2017. Selain
itu, penerbangan udara (berangkat ataupun datang) juga mencapai
sekitar 285 kali penerbangan setiap bulannya selama tahun 2018, selain
itu terdapat juga Pangkalan TNI Angkatan Udara Manuhua atau

107
(Bandar Udara Manuhua) adalah sebuah Pangkalan Udara
Militer tipe A yang di bawah kendali Komando Operasi Angkatan
Udara III bermarkas di Kabupaten Biak
Numfor, Provinsi Papua, Indonesia. Bandar Udara Manuhua terletak di
sebelah barat laut Bandar Udara Frans Kaisiepo dengan jarak kurang
dari 2 km. Sampai tahun 1980-an, TNI AU masih menggunakan
bandara ini sebagai pangkalan udara. Tugas Pokok Lanud Manuhua
Menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengoperasian seluruh
satuan dalam jajarannya, melaksanakan binpotdirga (Pembinaan
Potensi Dirgantara) serta menyelenggarakan dukungan operasi bagi
satuan lainnya..

 Pelabuhan Laut
Sebagai salah satu prasarana transportasi, pelabuhan memiliki
peran strategis untuk mendukung sistem transportasi karena menjadi
titik simpul hubungan antar daerah/negara. Selain itu, pelabuhan
menjadi tempat perpindahan intra- dan antarmoda transportasi Dengan
demikian, pelabuhan memiliki fungsi sosial dan ekonomi. Secara
ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda
perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi
hasil-hasil produksi. Di Kabupaten biak Numfor Sendiri Terdapat
beberapa pelabuhan yang digunakan untuk menunjang
keberlangsungan perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat.
Beberapa pelabuhan tersebut adalah :
- Pelabuhan Laut Biak
- Pelabuhan Bosnik
- Pelabuhan Kapal Cepat
- Pelabuhan Penyebrangan Kapal Ferry
- Pelabuhan Mokmer
 Jalan
Jalan mempunyai peranan penting terutama yang menyangkut
perwujudan perkembangan antar wilayah yang seimbang, pemerataan
108
hasil pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan
nasional. Di kabupaten Biak numfor sendiri dapat dikatakan kondisi
serta tersedianya jalan sudah cukup baik. Kondisi jalan di Kabupaten
Biak Numfor dibagi atas tiga kondisi yakni kondisi jalan yang berupa
tanah, kerikil dan aspal. Secara unum dari total panjang jalan yang ada,
kondisi jalan yang paling banyak ditemui adalah jalan tanah, kemudian
diikuti jalan kerikil dan jalan aspal. Seiring dengan pembangunan
infrastruktur daerah, maka panjang jalan. setiap tahunnya semakin
bertambah.

Tabel 2.21 Panjang Jalan Menurut Keadaan Jalan Dan Pemerintahan Yang
Berwenang Mengelolahnya Di Kabupaten Biak Numfor (Km).
PEMERINTAH YANG BERHAK MENGOLAH

DISTRIK NEGARA PROPINSI KABUPATEN TOTAL

(1) (2 (3) (4) (


) 5
75,58 - 488,57 564,
- - 32,90 32,9
15
- - 190,66 190,
0
- - - - 66
75,58 - 712,13 787,
71
75,58 - 173,28 248,
- - 107,73 107,
86
- - 128,60 128,
73
- - 302,52 302,
60
75,58 - 712,13 787,
52
71
- - - -
- - 24,40 24,4
75,58 - - 75,5
0
8

109
d. Kelas - - - -
III A
- - - -
e.Kelas
III B f. - - 543,33 543,33
KelasJumla
III 75,58 - 712,13 787,
h
 Fasilitas Kesehatan 71

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat


yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat. Untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, diperlukan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang dapat menyediakan pelayanan kesehatan
yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka
peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan pemulihan kesehatan. Peningkatan kualitas layanan dasar
kesehatan masyarakat dengan penambahan sarana prasarana di
berbagai puskesmas dan puskesmas pembantu setempat merupakan
target Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Dengan meningkatkan fasilitas sarana prasana Kesehatan pada


19 distrik diharapkan dapat meningkatkan akses pelayanan kesehatan
yang berkualitas, cepat, dan murah bagi warga. Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan di Kabupaten Biak Numfor terdapat 3 tiga rumah
sakit, yaitu satu RSUD dan dua rumah sakit militer milik TNI AU dan
TNI AL. Fasilitas kesehatan lain seperti puskesmas, puskesmas
pembantu, balai pengobatan, dan BKIA menyebar hampir di semua
distrik. Sementara untuk tenaga medis yang tersedia di Kabupaten
Biak Numfor pada tahun 2018, terbanyak adalah keperawatan (179
orang) dan yang paling sedikit adalah tenaga kefarmasian (12 orang).
Populasi dokter,baik dokter ahli, dokter umum maupun dokter gigi
sebagian besar terdapat di Distrik Biak Kota dan Samofa.

110
 Pendidikan
Menurut data Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Biak
Numfor, pada tahun ajaran 2017/2018 terdapat 166 unit sekolah
dasar/Madrasah Ibtidaiyah, 53 unit sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah, dan 26 sekolah menengah atas/sekolah
menengah kejuruan/madrasah aliyah. Jumlah murid sekolah mengah
pertama/madrasah tsanawiyah sebanyak 9.741 orang, dan jumlah
murid SMA/SMK sebanyak 7.695 orang.

111
A. Distrik Biak Utara
1. Administrasi dan Geografis
Terletak antara 136.02718 Bujur Timur dan 00.90205 Lintang Selatan dengan
luas wilayah 277,7 km². Secara administrasi, wilayah distrik Biak Utara dibatasi
oleh batas-batas berikut :

- Sebelah Utara: Lautan pasifik


- Sebelah Selatan: Distrik Samofa
- Sebelah Barat : Distrik Andei
- Sebelah Timur: Distrik Oridek

Kabupaten Biak Numfor, Distrik Biak Utara memiliki luas daerah sebesar
277,7 km². Terdiri dari 14 Kampung yaitu Kobeoser, Warsansan, Sarwom, Dernafi,
Mambesak, Nermnu, Andei, Rosayendi, Saukobye, korem, yobdi, waromi, mnuswor, dan
warbon.
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Biak Utara meliputi hutan lahan
kering primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang
ada meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan
area penggunaan lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Penduduk Distrik Biak Utara berjumlah 7.495 jiwa, dengan jumlah antar jenis
kelamin masing masing yaitu pria sebanyak 3.925 jiwa dan wanita sebanyak
3.570 jiwa. Konsentrasi penduduk Distrik Biak Utara berada di wilayah yaitu
kampung Kobeoser dengan jumlah penduduk 735 jiwa.

4. Ekonomi

 Pertanian
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Biak Utara adalah
jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan cabai dengan luas daerah yang
digunakan untuk pertanian mencapai 59 ha.
Tabel 2.22 Jenis Komoditi Dan Luas Area Pertanian Distrik Biak Utara
Jenis Komoditi Luas Panen (Ha)

Jagung 19

Ubi Kayu 5

Ubi Jalar 28

Cabai 7

Jumlah 59

 Peternakan
Produk perternakan yang dihasilkan distrik Biak Utara Tarup
adalah ternak Sapi, Kambing dan Babi.
Tabel 2.23 data populasi ternak di distrik Biak Utara

Jenis Ternak Jumlah Ternak


(1) (2)
Sapi 686
Kambing 571
Babi 569
Jumlah 1 826

3. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
 Jumlah SD : 14
 Jumlah SMP : 4
 Jumlah SMA : 1
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :1
 Jumlah Puskesmas pembantu : -
 Rumah Sakit :-
 Sarana Ibadah
- Gereja : 16
- Masjid : 2
 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :9
- Pasar :1

B. Distrik Biak Timur


1. Administrasi dan Geografis
Terletak antara 136,2187˚ Bujur Timur dan 1,1577˚ Lintang Selatan dengan
luas wilayah 277,68 km². Secara administrasi, wilayah distrik Biak Timur dibatasi
oleh batas-batas berikut :

- Sebelah Utara: Lautan pasifik


- Sebelah Selatan: Distrik Padaido
- Sebelah Barat : Distrik Biak Kota, Samofa, dan Biak Timur
- Sebelah Timur: Samudera Pasifik

Kabupaten Biak Numfor, Distrik Biak Timur memiliki luas daerah sebesar
277,68 km². Terdiri dari 26 Kampung . Kampung Rimba Jaya merupakan
wilayah yang terluas, yaitu mencapai 21,84 km2 atau 10,03 persen, sedangkan
Kampung Inofi yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 2,07 km2
atau 0,95 persen dari luas wilayah Distrik Biak timur.
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Biak Timur meliputi hutan lahan
kering primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan
yang ada meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area
penggunaan lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Penduduk Distrik Biak Timur berjumlah 7.869 jiwa, dengan jumlah antar
jenis kelamin masing masing yaitu pria sebanyak 3.987 jiwa dan wanita
sebanyak 3.882 jiwa. Konsentrasi penduduk Distrik Biak Timur berada di
wilayah yaitu kampung Rimba Jaya dengan jumlah penduduk 612 jiwa.

4. Ekonomi
 Pertanian
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Biak Timur adalah
jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan cabai. Lahan pertanian di Distrik Biak
Timur digunakan sebagai tegal/kebun seluas 572 hektar, hutan negara
seluas 1.440 hektar, dan yang sementara belum digunakan seluas 100
hektar.

Tabel 2.24 Jenis komoditi dan luas area pertanian Distrik Biak Timur
Jenis Komoditi Luas Panen (Ha)

Jagung 3

Ubi Kayu 7

Ubi Jalar 5

Jumlah 15

 Peternakan
Sementara itu, populasi ternak sapi pada tahun 2018 yang
diusahakan petani di Distrik Biak Timur sebanyak 132 ekor,
kambing sebanyak 131 ekor, babi sebanyak 846 ekor, ayam
kampung sebanyak 9.904 ekor, dan itik sebanyak 14 ekor.
Tabel 2.25 data populasi ternak di distrik Biak Timur

Jenis Ternak Jumlah Ternak

(1) (2)
Sapi 132
Kambing 131
Babi 846
Jumlah 1.109

 Perikanan
Dari sisi perikanan, jumlah motor tanpa perahu yang ada di Distrik
Biak Timur sebanyak 1 064 unit dan perahu motor temple sebanyak 218
unit.
Tabel 2.26 Jumlah kapal / perahu penangkap ikan di distrik Biak Timur menurut
jenisnya

Jenis Perahu/Kapal Jumlah


(1) (2)

Perahu Tanpa Motor 1 064

Perahu Motor Tempel 218

Kapal Motor -
Biak Timur 1 282

4. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
 Jumlah SD : 13
 Jumlah SMP : 4
 Jumlah SMA : 1
 Kesehatan
 Jumlah Puskesmas :1
 Jumlah Puskesmas pembantu : 8
 Posyandu : 23
 Rumah Sakit :-

 Sarana Ibadah
- Gereja : 17
- Masjid : -
- Pura : -
- Vihara : -

 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :-
- Pasar :4
C. Distrik Oridek
1. Administrasi dan Geografis

Kecamatan Oridek memiliki wilayah seluas 228,57 km². Desa Sauri


mendominasi wilayah Kecamatan Oridek yaitu sebesar 20,77 % (persen), sedangkan

Desa Opiaref hanya memiliki wilayah sebesar 7,12 km² (3,12 persen). Sepanjang
tahun 2019, bencana alam yang terjadi di Kecamatan Oridek berupa gelombang
pasang laut. Namun demikian, bencana tersebut tidak menyebabkan adanya
korban jiwa. Upaya untuk mengantisipasi bencana (mitigasi bencana) di
Kecamatan Oridek masih belum ada meskipun mayoritas desanya berpotensi
diterpa tsunami. Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak

Numfor sebesar 27,2 0C dengan rata- rata kelembaban mencapai 86,8 %


(persen). Rata-rata penyinaran matahari di Kabupaten Biak Numfor hanya 154,3
jam dalam sebulan dengan intensitas curah hujan sebanyak 198 mm dan rata-rata
hari hujan sebanyak 18 hari dalam sebulan.
Terletak antara 136˚ 17’ 28” Bujur Timur dan 1˚ 5’ 24” Lintang Selatan
dengan luas wilayah 228,57 km². Secara administrasi, wilayah distrik Oridek
dibatasi oleh batas-batas berikut :

- Sebelah Utara : Lautan pasifik


- Sebelah Selatan : Distrik Padaido
- Sebelah Barat : Distrik Biak Timur
- Sebelah Timur: Lautan Pasifik

Kabupaten Biak Numfor, Distrik Oridek memiliki luas daerah sebesar 228,57
km². Terdiri dari 14 Kampung . Kampung Sauri merupakan wilayah yang terluas,
yaitu mencapai 47,48 km² atau 20,77 persen, sedangkan Kampung Opiaref yang
merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 7,12 km² atau 3,12 persen dari
luas wilayah Distrik Oridek.
2. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Oridek meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2018, penduduk Distrik Oridek
berjumlah 5.510 Jiwa dengan komposisi 2.754 jiwa laki-laki dan 2.756 jiwa
perempuan. Dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin, kita dapat
mengetahui rasio jenis kelamin yang merupakan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2018, angka rasio jenis
kelamin penduduk Distrik Oridek sebesar 99,93. Angka tersebut
menginterpretasikan bahwa terdapat 99 hingga 100 penduduk laki-laki dalam
setiap 100 penduduk perempuan di Distrik Oridek. Jika dilihat berdasarkan
kelompok umur, 75,25 % penduduk Distrik Oridek berada pada kelompok umur
produktif. Penduduk yang berusia di bawah 10 tahun sekitar 20,56 %, sedangkan
penduduk yang berusia lebih dari 65 tahun sekitar 4,19 %.
4. Ekonomi
 Pertanian
jenis tanaman hortikultura yang diusahakan di Kecamatan Oridek berupa petai
dan tomat. Petai menghasilkan produksi sebanyak 0,80 ton dari luas lahan sebesar
4 hektar pada tahun 2019. Tomat menghasilkan produksi sebanyak 0,60 ton dari luas
lahan sebesar 3 hektar pada tahun 2019.

 Peternakan

Sementara itu, populasi ternak sapi pada tahun 2018 yang diusahakan petani di
Distrik Oridek sapi sebanyak 24 ekor, kambing sebanyak 17 ekor, babi sebanyak
332 ekor, dan ayam kampung sebanyak 1.844 ekor.

Tabel 2.27 data populasi ternak di distrik Oridek

Jenis Ternak Jumlah Ternak


(1) (2)

1. Sapi 24

2. Kambing 17

3. Babi 332

Jumlah 373

 Perikanan
Dari sisi perikanan, jumlah perahu tanpa motor yang ada di Distrik
Oridek sebanyak 87 unit dan perahu motor temple sebanyak 31 unit.
Tabel 2.28 Jumlah kapal / perahu penangkap ikan di distrik Oridek menurut
jenisnya

Jenis Perahu/Kapal Jumlah


(1) (2)
Perahu Tanpa Motor 87

Perahu Motor Tempel 31

Kapal Motor -
Oridek 118

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
Kecamatan Oridek memiliki beberapa fasilitas pendidikan, yaitu 3 SD
negeri, 7 SD swasta, 1 SMP negeri, 1 SMP swasta, 2 SMA negeri dan 1 SMA
swasta. Desa Anggopi dan Opiaref masing-masing memiliki fasilitas pendidikan
berupa 1 SD dan 1 SMP.

 Kesehatan
Berdasarkan data dari pendataan potensi desa 2019, fasilitas kesehatan yang
terdapat di Kecamatan Oridek hanya puskesmas rawat inap yang terletak di
Desa Marao. Fasilitas kesehatan lainnya, seperti rumah sakit/ rumah sakit
bersalin/puskesmas rawat inap, poliklinik/balai pengobatan dan apotek, belum
dapat ditemui di seluruh wilayah Kecamatan Oridek.
 Sarana Ibadah
- Gereja : 17
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -

- Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :-
- Pasar :1

D. Distrik Warsa
1. Administrasi dan Geografis
Terletak antara 136.02718 Bujur Timur dan 00.90205 Lintang Selatan dengan
luas wilayah 277,7 km². Secara administrasi, wilayah distrik Warsa dibatasi oleh
batas-batas berikut :
Sebelah Utara : Lautan pasifik
Sebelah Selatan : Distrik Biak Barat
Sebelah Barat : Distrik Bondifuar
Sebelah Timur : Distrik Yawosi
Kabupaten Biak Numfor, Distrik Warsa memiliki luas daerah sebesar 135 km².
Terdiri dari 20 Kampung. Kampung Sayway merupakan wilayah yang terluas,
yaitu mencapai 16 km² atau 11,85 persen, sedangkan Kampung Ammoy, imbari,
dan Waniri yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 3 km2 atau
2,22 persen dari luas wilayah Distrik Warsa.
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Warsa meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2019, penduduk Distrik Warsa
berjumlah 5.236 Jiwa dengan komposisi 2.741 jiwa laki-laki dan 2.495 jiwa
perempuan. Dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin, kita dapat
mengetahui rasio jenis kelamin yang merupakan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan.
4. Ekonomi
 Pertanian
jenis tanaman hortikultura yang diusahakan di Kecamatan Warsa berupa
Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar.

Tabel 2.29 Data Pertanian Di Distrik Warsa

Jenis Tanaman Luas Panen


(1) (2)
Jagung 28
Ubi Kayu 15
Ubi Jalar 35
Jumlah 373

 Peternakan
Sementara itu, populasi ternak sapi pada tahun 2018 yang diusahakan petani di
Distrik Warsa sapi sebanyak 34 ekor, kambing sebanyak 126 ekor, babi sebanyak
332 ekor.

Tabel 2.30 Data Populasi Ternak Di Distrik Warsa

Jenis Ternak Jumlah Ternak


(1) (2)
Sapi 34

Kambing 126

Babi 332

Jumlah 373

 Perikanan
Dari sisi perikanan, jumlah perahu tanpa motor yang ada di Distrik
Warsa sebanyak 150 unit dan perahu motor temple sebanyak 56 unit.
Tabel 2.31 Jumlah kapal / perahu penangkap ikan di distrik Warsa menurut
jenisnya

Jenis Perahu/Kapal Jumlah


(1) (2)

Perahu Tanpa Motor 150


Perahu Motor Tempel 56

Kapal Motor -
Warsa 206
5. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
Penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru, jumlah sekolah,
dan fasilitas sekolah yang memadai merupakan hal yang penting yang harus
dilakukan dalam rangka peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap
pendidikan.
Pada tahun 2018, jumlah sekolah di Distrik Warsa sebanyak 11 unit yang
terdiri dari 7 unit Sekolah Dasar, 3 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1
unit Sekolah Menengah Atas (SMA).
 Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan merupakan salah
satu usaha untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagimasyarakat.
Pada tahun 2018, jumlah puskesmas pada Distrik Warsa sebanyak 1 unit
yang berada di Kampung Bosnik Sup, jumlah puskesmas pembantu sebanyak 2
unit, dan jumlah posyandu sebanyak 41 unit yang tersebar dikampung.
 Sarana Ibadah
- Gereja : 7
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -

 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :1
- Pasar :1
E. Distrik Bondifuar
1. Administrasi dan Geografis
Kecamatan Bondifuar memiliki wilayah seluas 40 km².dimana Desa Sansundi
memiliki wilayah seluas 60,00 % (persen) dan Wopes seluas 40,00 % (persen).
Sepanjang tahun 2020, Kecamatan Bondifuar tidak mengalami kejadian bencana
alam. Upaya untuk mengantisipasi bencana (mitigasi bencana) di Kecamatan
Bondifuar sudah dilakukan berupa sistem peringatan dini bencana alam,
perlengkapan keselamatan, rambu-rambu dan jalur evakuasi dan pembuatan,
perawatan, atau normalisasi : sungai, kanal, tanggul, parit, drainase, waduk, pantai dll.
Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor sebesar
27,26˚C dengan rata-rata kelembaban mencapai 87,17 % (persen). Rata-rata
penyinaran matahari di Kabupaten Biak Numfor hanya 64,90 % (persen) dalam
sebulan dengan intensitas curah hujan sebanyak 232,43 mm dan rata-rata hari hujan
sebanyak 22 sampai 23 hari dalam sebulan. Secara administrasi, wilayah distrik
Bondifuar dibatasi oleh batas-batas berikut :
- Sebelah Utara : Lautan pasifik
- Sebelah Selatan : Distrik Swandiwe
- Sebelah Barat : Kabupaten Supiori
- Sebelah Timur : Distrik Warsa
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Bondifuar meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Kecamatan Bondifuar memiliki penduduk sebanyak 452 jiwa di tahun 2020 dengan
laju perlambatan pertumbuhan penduduk sebesar 7,60% (persen). Dengan wilayah

seluas 40 km2, kepadatan penduduk di Kecamatan Bondifuar mencapai 11,30 jiwa per

km2. Artinya, setiap 1 km2 wilayah Kecamatan Bondifuar dihuni sekitar 13 - 14 jiwa.
Sementara itu, rasio jenis kelamin Kecamatan Bondifuar di tahun 2020 sebesar
109,26. Hal ini menandakan bahwa masih terdapat lebih banyak penduduk laki-laki
jika dibandingkan dengan penduduk perempuan di Kecamatan Bondifuar. Menurut
kelompok umurnya, sekitar 59 % (persen) penduduk Kecamatan Bondifuar masih
berumur 15 - 64 tahun dimana kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur
produktif. Kelompok umur 0 - 14 tahun memiliki persentase sekitar 37 % (persen)
dan kelompok umur 65 tahun ke atas hanya sekitar 4 % (persen).

4. Ekonomi
 Pertanian
Tanaman sayuran, tanaman biofarmaka, tanaman hias dan buah- buahan belum
dapat diproduksi di Kecamatan Bondifuar di tahun 2020. Jenis tanaman perkebunan
yang diusahakan di Kecamatan Bondifuar adalah kelapa, kopi dan kakao. Namun
demikian, hanya tanaman kelapa yang telah berproduksi di tahun 2020
5. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
Kecamatan Bondifuar memiliki 1 SD negeri dan 1 SMP negeri. SD negeri berada di
Desa Sansundi, sementara SMP negeri berada di Desa Wopes.
 Kesehatan
Berdasarkan data dari pendataan potensi desa 2019, fasilitas kesehatan yang
terdapat di Kecamatan Bondifuar hanya puskesmas tanpa rawat inap yang terletak
di Desa Sansundi. Fasilitas kesehatan lainnya, seperti rumah sakit/ rumah sakit
bersalin/puskesmas rawat inap, poliklinik/balai pengobatan dan apotek, belum
dapat ditemui di seluruh wilayah Kecamatan Bondifuar.
 Sarana Ibadah
- Gereja : 7
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -

 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :3
- Pasar :
E. Distrik Yawosi
1. Administrasi dan Geografis

Kecamatan Yawosi memiliki wilayah seluas 83 km2. Desa Yawosi/Fanindi


mendominasi wilayah Kecamatan Yawosi sebesar 19,28 % (persen), dan terdapat
3 desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Yawosi. Sepanjang tahun 2020,
Kecamatan Yawosi tidak mengalami kejadian bencana alam. Upaya untuk
mengantisipasi bencana (mitigasi bencana) di Kecamatan Yawosi sudah
dilakukan berupa sistem peringatan dini bencana alam, perlengkapan
keselamatan, dan pembuatan, perawatan, atau normalisasi : sungai, kanal, tanggul,
parit, drainase, waduk, pantai dll.
Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor sebesar

27,26 0C dengan rata-rata kelembaban mencapai 87,17 % (persen). Rata-rata


penyinaran matahari di Kabupaten Biak Numfor hanya 64,90% (persen) dalam
sebulan dengan intensitas curah hujan sebanyak 232,43 mm dan rata-rata hari hujan
sebanyak22 sampai 23 hari dalam sebulan. Secara administrasi, wilayah distrik
Yawosi dibatasi oleh batas-batas berikut :
- Sebelah Utara : Lautan pasifik
- Sebelah Selatan : Distrik Biak Barat
- Sebelah Barat : Distrik Warsa
- Sebelah Timur : Distrik Biak Utara
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Yawosi meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia

Kecamatan Yawosi memiliki wilayah seluas 83 km2. Desa Yawosi/Fanindi


mendominasi wilayah Kecamatan Yawosi sebesar 19,28 % (persen), dan terdapat
3 desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Yawosi. Sepanjang tahun 2020,
Kecamatan Yawosi tidak mengalami kejadian bencana alam. Upaya untuk
mengantisipasi bencana (mitigasi bencana) di Kecamatan Yawosi sudah dilakukan
berupa sistem peringatan dini bencana alam, perlengkapan keselamatan, dan
pembuatan, perawatan, atau normalisasi : sungai, kanal, tanggul, parit, drainase,
waduk, pantai dll.

Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor sebesar

27,26 ˚C dengan rata-rata kelembaban mencapai 87,17 % (persen). Rata-rata


penyinaran matahari di Kabupaten Biak Numfor hanya 64,90% (persen) dalam
sebulan dengan intensitas curah hujan sebanyak 232,43 mm dan rata-rata hari hujan
sebanyak22 sampai 23 hari dalam sebulan.
4. Ekonomi
 Pertanian
Kecamatan Yawosi belum dapat memproduksi tanaman sayuran pada tahun
2020. Sedangkan untuk tanaman biofarmaka, tanaman hias dan buah-buahan juga
belum dapat diproduksi di Kecamatan Yawosi dan Belum ada tanaman
perkebunan yang diusahakan di Kecamatan Yawosi di tahun 2020
5. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
Kecamatan Yawosi memiliki beberapa fasilitas pendidikan, yaitu 2 SD
negeri, 2 SD swasta, dan 1 SMP swasta. SD negeri berada di Desa Wasori dan
Asur, sedangkan SD swasta berada di Desa Sor dan Bosnabraidi. Sementara itu,
SMP swasta berada di Desa Yawosi/Fanindi.
 Kesehatan
Berdasarkan data dari pendataan potensi desa 2020, fasilitas kesehatan yang
terdapat di Kecamatan Yawosi hanya puskesmas tanpa rawat inap yang terletak di
Desa Indawi. Fasilitas kesehatan lainnya, seperti rumah sakit/ rumah sakit
bersalin/puskesmas rawat inap, poliklinik/balai pengobatan dan apotek, belum
dapat ditemui di seluruh wilayah Kecamatan Yawosi.
 Sarana Ibadah
- Gereja : 4
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -

 Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :4
- Pasar :1

2.2.2 Kabupaten Sarmi


Kabupaten Sarmi adalah salah satu kabupaten yang berada
di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sarmi.
Kabupaten Sarmi terletak di bagian Utara Pulau Papua.

Kabupaten Sarmi terletak pada 138o 05’ LS dan 140o 30’ BT. Kecamatan
Pantai Timur Barat merupakan Kecamatan terluas yaitu 2.455 km 2 atau 13,61%.
Sedangkan Kecamatan Sobey adalah kecamatan dengan luas terkecil yakni 127
km2 atau 0,70 % d ari keseluruhan wilayah Kabupaten Sarmi. Wilayah yang
memiliki ketinggian di atas permukaan laut tertinggi adalah Kecamatan Apawer
Hulu dengan ketinggian 92,03 meter di atas permukaan laut. Sedangkan
Kecamatan Apawer Hilir merupakan wilayah paling rendah dengan ketinggian
5,60 meter di atas permukaan laut.

Batas wilayah adminstratif Kabupaten Sarmi adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik


- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jayapura
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mambramo Raya
Gambar 2.7 Peta Administrasi Kabupaten Sarmi

A. Kecamatan Sarmi
1. Kewilayahan
Kecamatan Sarmi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sarmi
dengan luas 419 km2. Wilayah Kecamatan Sarmi dibatasi oleh batas-batas
berikut:

- Bagian Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik.


- Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Sobey
- Bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sarmi Selatan
- Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Verkame.

2. Sumber Daya Alam


3. Sumber Daya Manusia
Penduduk Kecamatan Sarmi berdasarkan hasil penduduk tahun 2020
sebanyak 13.813 jiwa yang terdiri atas 7.368 jiwa penduduk laki-laki dan
6.445 jiwa penduduk perempuan. Sementara itu besarnya angka rasio jenis
kelamin di Kabupaten Sarmi tahun 2020 adalah 114,3 yang berarti terdapat
114 penduduk laki-laki dalam setiap 100 penduduk perempuan.

4. Ekonomi
 Pertanian

Pada tahun 2018, produksi tanaman sayuran terbesar Kecamatan


Sarmi adalah produksi untuk tanaman kangkung yaitu sebesar 65 ton
dengan luas panen 5 hektar. Data 2019 dari dinas bersangkutan tidak dapat
diperoleh hingga tanggal rilis. Tanaman buah-buahan yang tercatat di
Kecamatan Sarmi tahun 2018 antara lain jeruk, mangga, nangka, pepaya,
pisang, dan sukun. Tanaman buah paling banyak produksinya adalah
pisang dengan 75 ton. Data 2019 dari dinas bersangkutan tidak dapat
diperoleh hingga tanggal rilis.

 Perkebunan

Komoditi tanaman perkebunan yang dicatat di Kecamatan Sarmi


tahun 2019 yaitu tanaman kelapa dan kakao. Produksi tanaman perkebunan
yang terbesar adalah tanaman kelapa dengan produksi sebesar 150 ton.

 Peternakan

Berdasarkan data Kantor Pertanian Sarmi, jumlah populasi ternak dan


unggas tahun 2019 di Kecamatan Sarmi tercatat sebanyak 413 sapi potong,
48 kambing, 495 babi, 1 kuda , 216 ayam kampung, 500 ayam petelur, dan
16 itik manila.

 Pariwisata

Untuk kepariwisataan, Kecamatan Sarmi memiliki 5 buah hotel dan


semuanya termasuk dalam kategori hotel tidak berbintang. Dengan jumlah
kamar yang dapat dipakai adalah 48 kamar dengan 83 tempat tidur.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
Pada tahun 2020, jumlah unit sekolah di Kecamatan Sarmi terdiri dari
5 TK, 7 SD, 5 SMP, 1 MTs, dan 2 SMA.

 Kesehatan

Fasilitas kesehatan di Kecamatan Sarmi pada tahun 2020 tercatat


seban yak 1 puskesmas, 5 poliklinik, 4 puskes mas pembantu, dan 7 apotek.
Tenaga kesehatan di Kecamatan Sarmi pada tahun 2019 berjumlah 78 orang
yang terdiri dari 4 dokter, 38 perawat, 27 bidan, 4 tenaga farmasi, dan 5 ahli
gizi.

 Agama

Pada tahun 2020 di Kabupaten Sarmi, jumlah pemeluk agama Kristen


protestan sebanyak 29.311 umat. Sementara pemeluk agama islam tercatat
sebanyak 6.706 umat dan pemeluk agama katolik sebanyak 1.850 umat.
Tempat peibadatan paling banyak di Kabupaten Sarmi yaitu sebanyak 18
gereja protestan. Tempat peribadatan agama islam ada sebanyak 4 masjid
dan 1 musholla, gereja katolik sebanyak 1 gereja.

B. Kecamatan Tor Atas


1. Kewilayahan
Kecamatan Tor Atas merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Sarmi. Kecamatan Tor Atas seluas 1.988 km2 atau 11,02 persen dari luas
Kabupaten Sarmi.Wilayah Kecamatan Tor Atas memiliki batas administrasi
sebagai berikut:

 Bagian Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik


 Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Pantai TImur Barat dan Distrik
Pantai Timur
 Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mamberamo Tengah
 Bagian Barat berbatasan dengan Distrik Sarmi Timur.

2. Sumber Daya Alam


Produksi hasil hutan utama yang dihasilkan dari hutan adalah kayu bulat.
Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari hutan alam melalui kegiatan
perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH/IUPHHK), kegiatan ijin
pemanfaatan kayu (IPK) dalam rangka pembukaan wilayah hutan,
pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI), serta kegiatan hutan rakyat.

3. Sumber Daya Manusia


Jumlah Penduduk tahun 2015 di Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat
adalah 1920 jiwa.

4. Ekonomi
 Pertanian

Pada tahun 2018, produksi tanaman sayuran terbesar Kecamatan Tor


Atas adalah produksi untuk tanaman kacang panjang yaitu sebesar 39 ton
dengan luas panen 2 hektar. Data 2019 dari dinas bersangkutan tidak dapat
diperoleh hingga tanggal rilis. Tanaman buah-buahan yang tercatat di
Kecamatan Tor Atas tahun 2018 antara lain jeruk, mangga, nangka,
pepaya, pisang, dan sukun. Tanaman buah paling banyak produksinya
adalah pisang dengan 142 ton. Data 2019 dari dinas bersangkutan tidak
dapat diperoleh hingga tanggal rilis.

 Perkebunan

Komoditi tanaman perkebunan yang dicatat di Kecamatan Tor Atas


tahun 2019 yaitu tanaman kelapa dan kakao. Produksi tanaman
perkebunan yang terbesar adalah tanaman kakao dengan produksi sebesar
42,08 ton. Peternakan Berdasarkan data Kantor Pertanian Sarmi, jumlah
populasi ternak dan unggas tahun 2019 di Kecamatan Tor Atas tercatat
sebanyak 13 sapi potong, 11 kambing, dan 67 babi.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
Pada tahun 2019, jumlah sekolah di Kecamatan Tor Atas yang
terdaftar pada Departemen Pendidikan Nasional sebanyak 4 sekolah.
Jumlah unit sekolah teridiri dari 3 SD dan 1 SMP.

 Kesehatan

Fasilitas kesehatan di Kecamatan Tor Atas pada tahun 2019 tercatat


sebanyak 1 puskesmas tanpa rawat inap.

 Agama

Tidak ada data jumlah penduduk menurut agama di Kecamatan Tor


Atas pada tahun 2019. Tempat peribadatan Gereja Kristen Protestan di
Kecamatan Tor Atas tahun 2019 yaitu sebanyak 4 gereja, dan gereja
katholik sebanyak 1 gereja.

C. Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat


1 Kewilayahan
Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat merupakan salah satu kecamatan
di Kabupaten Sarmi dengan luas 2.455 km2 atau 13,61 persen dari luas
Kabupaten Sarmi. Wilayah Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat memiliki
batas administrasinsebagai berikut:

- Bagian Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik,


- Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Pantai Timur
- Bagian Selatan berbatasan dengan Distrik Mamberamo Ulu, Kab.
Mamberamo Raya.
- Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Veen, Tor Atas, dan Ismari. 2.
Sumber Daya Alam

3 Sumber Daya Manusia


Jumlah Penduduk tahun 2020 di Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat
adalah 3.077 jiwa.

4. Ekonomi
 Pertanian

Pada tahun 2018, produksi tanaman sayuran terbesar Kecamatan


Pantai Timur Bagian Barat adalah produksi untuk tanaman kacang panjang
yaitu sebesar 75 ton dengan luas panen 4 hektar. Data 2019 dari dinas
bersangkutan tidak dapat diperoleh hingga tanggal rilis. Tanaman buah-
buahan yang tercatat di Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat tahun 2018
antara lain jeruk, mangga, nangka, pepaya, pisang, rambutan, dan sukun.
Tanaman buah paling banyak produksinya adalah pisang dengan 128 ton.
Data 2019 dari dinas bersangkutan tidak dapat diperoleh hingga tanggal
rilis.

 Perkebunan

Komoditi tanaman perkebunan yang dicatat di Kecamatan Pantai


Timur Bagian Barat tahun 2019 yaitu tanaman kelapa dan kakao. Produksi
tanaman perkebunan yang terbesar adalah tanaman kelapa dengan
produksi sebesar 133,54 ton.

 Peternakan

Berdasarkan data Kantor Pertanian Sarmi, jumlah populasi ternak


dan unggas tahun 2019 di Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat tercatat
sebanyak 88 sapi potong, 236 babi dan 188 ayam kampung.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan

Pada tahun 2019, jumlah sekolah di Kecamatan Pantai Timur Bagian


Barat yang terdaftar pada Departemen Pendidikan Nasional sebanyak 11
sekolah. Jumlah unit sekolah terdiri dari 4 PAUD, 5 SD, 1 SMP, dan 1
SMA.

 Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat pada tahun
2019 tercatat sebanyak 1 Rumah Sakit dan 1 puskesmas tanpa rawat inap.

 Agama

Pada tahun 2019 terdapat tempat ibadah beberapa agama yang berada di
Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat. Gereja Kristen Protestan
berjumlah 6 yang berada di Kampung Artibe, Dabe I, Dabe II, Nengke,
dan Takar. Gereja Katolik berjumlah 1 bangunan yang terletak di
Kampung Nengke, dan 1 Masjid yang terletak di Kampung Nengke.

D. Kecamatan Bonggo
1. Kewilayahan
Kecamatan Bonggo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sarmi.
Wilayah Kecamatan Bonggo memiliki batas wilayah sebagai berikut:

- Bagian Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik.


- Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Bonggo Timur.
- Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jayapura.
- Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Bonggo Barat.

Kecamatan Bonggo Saat ini memiliki 7 kampung, yaitu Kampung Srum,


Kampung Taronta, Kampung Armopa, Kampung Bebon Jaya, Kampung
Kiren, Kampung Tetom, dan Kampung Narum.

2. Sumber Daya Alam


3 Sumber Daya Manusia
Penduduk Kabupaten Sarmi berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018
sebanyak 39.406 jiwa. Yang terdiri atas 21.406 jiwa penduduk laki-laki dan
18.000 jiwa penduduk perempuan. Penduduk kecamatan Bonggo sendiri tahun
2018 sebanyak 4.603 jiwa yang terdiri atas 2.539 jiwa penduduk laki-laki dan
2.064 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan untuk jumlah rumah tangga di
Kecamatan Bonggo sebanyak 1.029 rumah tangga dengan rata-rata jumlah
anggota rumah tangga sebanyak 4,47 anggota rumah tangga
4. Ekonomi
 Pertanian

Komoditi yang ada pada sub sektor tanaman pangan adalah tanaman
padi sawah dan padi ladang,jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah,
kacang kedelai, dan kacang hijau. Produksi tanaman pangan terbesar
selama tahun 2018 di Kecamatan Bonggo adalah padi ladang sebesar 40
ton.

Pada tahun 2018, produksi tanaman sayuran yang tercatat di Dinas


pertanian Kabupaten Sarmi untuk kecamatan Bonggo adalah produksi
untuk tanaman cabai yaitu sebesar 27 ton dengan luas panen 4 hektar.
Tanaman buah-buahan yang tercatat di Kecamatan Bonggo antara lain
mangga, jeruk, pisang, dan nanas. Produksi tanaman buah-buahan terbesar
pada tahun 2018 adalah tanaman pisang yaitu 256 ton. Produksi nanas
adalah produksi terkecil sebesar 12 ton.

 Perkebunan

Komoditi tanaman perkebunan yang dicatat di Kecamatan Bonggo


tahun 2018 yaitu tanaman kakao, kelapa, dan pinang. Produksi tanaman
perkebunan yang terbesar adalah tanaman kelapa dengan produksi sebesar
216,75 ton . Produksi tanaman kakao sebanyak 35,70 ton dan pinang
sebanyak 25 ton.

 Peternakan

Berdasarkan data Kantor Peternakan dan Kesehatan Hewan Sarmi, jumlah


populasi ternak tahun 2016 di Kecamtan Bonggo tercatat sebanyak 1.205
ekor sapi potong, 43 ekor kambing, dan 18 ekor kelinci. Untuk populasi
unggas, di Kecamatan Bonggo tahun 2016 tercatat sebanyak 1.918 ekor
ayam.

5. Sarana dan Prasarana


 Pendidikan
Pada tahun 2018, jumlah sekolah di Kecamatan Bonggo yang terdaftar
pada Departemen Pendidikan Nasional sebanyak 10 sekolah. Jumlah unit
sekolah terdiri dari 5 PAUD, 5 SD, dan 2 SMP.

 Kesehatan

Fasilitas kesehatan di Kecamatan Bonggo pada tahun 2018 tercatat


sebanyak 1 puskesmas.

 Agama

Di Kecamatan Bonggo, jumlah pemeluk agama Kristen protestan


sebanyak 5.145 umat. Sementara pemeluk agama islam tercatat sebanyak
1.536 umat dan pemeluk agama katolik sebanyak 67 umat.

Tempat peribadatan Gereja Kristen Protestan di Kecamatan Bonggo


yaitu sebanyak 15 gereja Kristen protestan. Tempat peribadatan katolik
ada 1 Gereja Katolik. Sementara tempat peribadatan umat muslim ada
sebanyak 4 Mesjid dan 5 Musholla.

2.2.3 Kabupaten Supiori


Kabupaten Supiori memiliki luas 634,24 km², terletak antara 134°47'
136°48' Bujur Timur dan 0°,55' 1°31' Lintang Selatan. Secara administratif
Kabupaten Supiori dibatasi oleh batas-batas berikut.

- Sebelah Utara : Samudara Pasifik


- Sebelah Timur : Kabupaten Biak Numfor
- Sebelah Selatan : Selat Yapen
- Sebelah Barat : Selat Aruri
Suhu udara minimum di Kabupaten Supiori antara 23,2°C 31,8 °C. Suhu udara
rata-rata berkisar pada angka 27,1°C. Rata-rata curah hujan menunjukkan angka
241,3 mm dengan rata-rata kelembaban udara sepanjang tahun 87%. Kabupaten
Supiori terbagi kedalam 5 (lima) Distrik yaitu Supiori Utara, Supiori Timur,
Supiori Selatan, Kepulauan Aruri, dan Supiori Barat. Kabupaten Supiori memiliki
pulau-pulau kecil terluar dan menjadi kawasan yang rawan. Pulau-pulau kecil
terluar yang mendapatkan prioritas penanganan, yaitu: Gugusan Pulau Mapia,
Pulau Bras, Pulau Fanildo, Pulau Masyai/Meosbepondi.

Gambar 2.8 Peta Administrasi Kabupaten Supiori

A. Distrik Supiori Barat


Luas Wilayah : 150,80 Km²
Nama Kota : KORIAKAM
Jumlah Penduduk : 2.324 orang
Jumlah Desa/Kampung : 7 kampung
Mata Pencaharian : Petani dan Nelayan
Potensi Sumber Daya : Perikanan Kelautan dan Pariwisata
1. geografi
Distrik supriori barat merupakan bagian dari kabupaten supiori
yang memiliki letak geografi dengan perbatasan dan batas wilayah berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Supiori Utara
Sebelah Selatan : Kecamatan Kepulauan Aruri
Sebelah Barat : Laut Pasifik
Sebelah Timur : Kecamatan Supiori Selatan
2. Pemerintahan
Distrik supiori barat memiliki 7 kampung yang terdiri dari
Napisndi, Amyas, Koriyakam, Waryei, Masyai, Wayori,Mapia. masing-
masing memiliki 2 dusun kecuali kampung waryei yang memiliki 6 dusun.
3. Penduduk
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tiap kampung yang
ada di distrik supriori barat sebagai berikut:
Tabel 2.32 Penduduk Menurut Jenis Kelamin.
NO Nama Kampung Laki-Laki Perempuan
1 Mapia 111 87
2 Wayori 143 125
3 Masyai 259 258
4 Waryei 372 338
5 Koiryakam 168 143
6 Amyas 177 164
7 Napisndi 86 83
1316 1198
4. Sosial
Pada distrik supiori barat mwmiliki bebrapa fasilitas yang terhitung
jumlahnya dan memadai yaitu fasilitas kesehatan yang terdiri dari
puskermas pembantu dan posyandu berjumlah 7 pada tiap kampung,
kecuali pada kampung Waryei yang hanya memiliki 1 puskesmas dan 1
posyandu. Banyaknya tenaga medis adalah 1orang dokter yang terletak
dikampung waryei, 25 perawat yang terletak dikampung amyas (1orang),
koiryakam (1orang), waryei (19 orang), masyai (2 orang), wayori (2
orang) dan banyaknya 16 Bidan yang ada pada tiap kampung napisndi (1
orang), amyas (1 orang), koiryakam (10 orang), wayori (1 orang), mapia
(1 orang) serta yang lainnya berjumlah 8 orang yang ada di kampung
waryei. Kemudian jumlah operasional kesehatan yang ada didistrik supiori
barat berjumlah 7 yang terdiri dari Ambulans (1 buah), Motor roda dua (3
buah) dan Speed boat (3 buah).
Pada distrik sopiori barat juga memiliki fasilitas pendidikan beserta
jumlahnya yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) berjumlah 7 yang ada di
setiap kampung yang ada di distrik supiori barat. Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
masing-masing yang hanya ada 1 di kampung Amyas.

B. Distrik Supiori Utara


Luas Wilayah : 79,83 Km2
Nama Kota : FANJUR
Jumlah Penduduk : 1.772 orang
Jumlah Desa/Kampung : 5 kampung
Mata Pencaharian : Petani dan Nelayan
Potensi Sumber Daya : Perikanan Kelautan dan Pariwisata
1. Geografis
Distrik Supiori Utara merupakan bagian dari kabupaten supiori
yang memiliki letak geografi dengan perbatasan dan batas wilayah berikut:
Sebelah Utara : Laut Pasifik
Sebelah Selatan : Kecamatan Supiori Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Supiori Utara
Sebelah Timur : Kecamatan Supiori Timur
2. Pemerintahan
Distrik supiori barat memiliki 5 kampung yang terdiri dari Warsa,
Warbor, Kobari Jaya, Fanjur, Puweri. masing-masing memiliki 2 dengan
jumlah total 10 dusun dan masing-masing RT pada tiap kampung adalah 4
RT kecuali pada kampung Fanjur yang berjumlah 5, jumlah total RT pada
distrik supiori utara adalah 21 RT.
Adapun jumlah personel dari Hansip jumlah Hansip masing-
masing kampung adalah Warsa (10 orang), Warbor (10 orang), Kobari
Jaya (13 orang), Fanjur (13 orang), Puweri (5 orang) dan jumlah PNS
menurut golongan adalah golongan I (7 orang), golongan II (58 orang),
golongan III (67 orang), golongan IV (9 orang) dengan jumlah total dari
golongan I-IV berjumlah 141 orang.
3. Penduduk
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tiap kampung yang
ada di distrik supriori utara sebagai berikut, dikampung Puweri memiliki
jumlah penduduk sebesar 444 orang, 236 laki laki dan 208 perempuan,
Fanjur 652 orang, 335 laki laki dan 317 perempuan, Kobari Jaya 439
orang, 230 laki laki dan 209 perempuan, Warbor 588 orang, 304 laki laki
dan 284 orang, Warsa 310 orang, 161 laki laki dan 149 orang.
4. Sosial
Pada distrik supiori utara memiliki bebrapa fasilitas yang terhitung
jumlahnya dan memadai yaitu fasilitas kesehatan yang terdiri dari
puskermas pembantu dan posyandu berjumlah yaitu puskesmas pembantu
2 tempat yang ada dikampung warbor dan fanjur, posyandu berjumlah 5
tempat yang dimiliki masing-masing kampung dan puskesmas yang hanya
ada 1 dikampung warsa.
Banyaknya jumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter 1 orang yang
berada dikampung warsa, perawat 15 orang yang berada dikampung warsa
11 orang, warbor 2 orang, fanjur 2 orang, bidan 7 orang yang masing
memiliki 1 orang pada tiap kampung kecuali pada kampung warsa yang
memiliki 3 orang bidan dan lainnya 5 orang yang berada dikampung
warsa.
Jumlah fasilitas pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar
berjumlah 5 tempat yang dimana 2 SD swasta ada di kampung warbor dan
fanjur dan yang 3 sekolah lain adalah SD Negeri. Sekolah Menengah
Pertama Negeri(SMP Negeri) hanya ada 1 yang berada dikampung
Puweri. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA Negeri) hanya ada 1
tempat yang berada di kampung Warsa.

C. Distrik Kepulauan Aruri


Luas Wilayah : 119,75 Km²
Nama Kota : MBRUWANDI
Jumlah Penduduk : 4.805 orang
Jumlah Desa/Kampung : 9 kampung
Mata Pencaharian : Petani dan Nelayan
Potensi Sumber Daya : Perikanan Kelautan dan Pariwisata
1. Geografis
Distrik Kepulauan Aruri merupakan bagian dari kabupaten supiori
yang memiliki letak geografi dengan perbatasan dan batas wilayah berikut:
- Sebelah Utara :Kecamatan Supiori Utara
- Sebelah Selatan :Laut Aruri
- Sebelah Barat :Laut Aruri
- Sebelah Timur :Kecamatan Supiori Selatan
2. Pemerintahan
Distrik Kepulauan Aruri memiliki 9 kampung yang terdiri dari
Aruri, Yamnaisu, Ineki, Rayori, Wongkeina, Imbirsbari, Insumbrei,
Mruwandi, Manggonswan. Dengan jumlah total 16 dusun, 11 RW/RK,
dan 45 RT.
Adapun jumlah kelembagaan kampung di Distrik Kepulauan Aruri
yaitu kelembagaan Bamuskam, dimana setiap kampung memiliki 5
kelembagaan, untuk total keseluruhan kelembagaan disetiap kampung
berjumlah 45 Lembaga.
3. Penduduk
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tiap kampung yang
ada di distrik Kepulauan Aruri sebagai berikut dikampung Aruri memiliki
jumlah penduduk sebesar 646 orang, 355 laki laki dan 291 perempuan,
Mbruwandi 400 orang, 212 laki laki dan 188 perempuan, Insumbrei 279
orang, 136 laki laki dan 143 perempuan, Imbirsbari 408 orang, 221 laki
laki dan 187 perempuan, Wongkeina 641 orang, 338 laki laki dan 303
perempuan, Rayori 1732 orang, 955 laki laki dan 777 perempuan, Ineki
362 orang, 190 laki laki dan 172 perempuan, Yamnaisu 578 orang, 292
laki laki dan 286 perempuan, Aruri 452 orang, terdiri dari 238 laki laki dan
214 perempuan.

4. Sosial
Pada distrik Kepulauan Aruri memiliki beberapa fasilitas yang
terhitung jumlahnya dan memadai yaitu fasilitas kesehatan yang terdiri
dari puskesmas, puskermas pembantu dan posyandu berjumlah yaitu
Puskesmas hanya ada 1 tempat yaitu dikampung Rayori. Puskesmas
pembantu 9 tempat yaitu 2 dikampung Aruri dan yang lainnya ada
dikampung Yamnaisu, Ineki, Wongkeina, Imbirsbari, Insumbrei,
Mbruwandi, Manggonswan. Posyandu berjumlah 12 tempat yaitu
dikampung Ararui(2), Yamnaisu, Ineki, Rayori, Wongkeina(2),
Imbirsbari(2), Insumbrei, Mbruwandi, dan Manggonswan.
Banyaknya jumlah tenaga medis yang terdiri dari perawat 24 orang
yang berada dikampung Aruri 2 orang, Yamnaisu 1 orang, Ineki 1 orang,
Rayori 16 orang, Wongkeina 2 orang, Insumbrei 1 orang, Manggonswan 1
orang. Untuk tenaga medis Bidan terdiri dari 17 orang yang berada
dikampung Aruri 3 orang, Yamnaisu 2 orang, Ineki 1 orang, Rayori 9
orang, Insumbrei 1 orang, Manggonswan 1 orang. Untuk tenaga medis
lainnya berjumlah 7 orang dan semuanya berada dikampung Rayori.
Jumlah fasilitas pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar
berjumlah 11 tempat yang dimana 8 SD swasta ada di kampung Aruri,
Yamnaisu, Ineki, Rayori, Mbruwandi, Manggonswan, dan untuk
dikampung Wongkeina ada 2 SD swasta. Dan untuk SD negeri ada 3 yang
bertempat di kampung Aruri, Imbirsbari, dan Insumbrei. Sekolah
Menengah Pertama Negeri(SMP Negeri) hanya ada 3 yang berada
dikampung Wongkeina, Insumbrei, dan Mbruwandi. Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMA Negeri) hanya ada 2 tempat yang berada di kampung
Insumbrei dan Manggonswan.
Untuk jumlah fasilitas tempat Peribadatan di distrik Kepulauan
Aruri, hanya ada tempat peribadatan untuk agama Kristen protestan, yaitu
dikampung Aruri 4 tempat, 4 tempat, Yamnaisu 4 tempat, Ineki 1 tempat,
Rayori 3 tempat, Wongkeina 1 tempat, Imbirsbari 1 tempat, Insumbrei 1
tempat, Dan Manggonswan 1 tempat.
5. Sumber Daya Alam
Dari data Distrik Kepulauan Aruri Dalam Angka 2018 mengatakan
bahwa Distrik Kepulauan Aruri memiliki luas Lahan pertanian diantaranya
luas Kebun 353 hektar, ladang 10,7 hektar, dan lahan yang tidak
diusahakan sebesar 185,3 hektar, total luasan keseluruhan lahan pertanian
sebesar 549 hektar.

D. Distrik Supiori Timur


1. Administratif dan Geografis
Distrik Surpiori Timur merupakan salah satu distrik yang berada di
Kabupaten Supiori.
- Sebelah Utara : Distrik Laut Pasifik
- Sebelah Selatan : Kabupaten Biak Numfor
- Sebelah Timur : Kecamatan Supiori Utara
- Sebelah Barat : Kabupaten Biak Numfor
Supiori Timur terdiri dari 10 (sepuluh) kampung dengan ibukota
Sorendiweri, yaitu: Douwbo/Wandos, Syurdori, Mansoben/Waryesi,
Duber, Sorendiweri, Marsram, Paryem, Aminwweri, Sarwarkar,
Wombonda/Yendoker.
2. Sumber Daya Alam
Wilayah Distrik Supiori Timur juga memiliki potensi didalam
pengembangan pertambangan bahan galian industry seperti batugamping
dan lempung. Potensi pertambangan bahan galian industri tersebut tersebar
di Kampung Syurdori.
3. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Supiori jumlah
penduduk terbanyak berada di Distrik Supiori Timur sebanyak 8.770 jiwa 
4. Ekonomi
Pertanian merupakan lapangan usaha yang paling banyak
diusahakan di Distrik Supiori Timur, terutama tanaman pangan,
Hortikultura (Sayur-sayuran). Luas lahan tanaman pangan sebesar 31 Ha.
Masyarakat di Distrik Supiori Timur juga mengusahakan peternakan babi,
Salah satu prasarana untuk memutar roda perekonomian adalah
dibangunnya pasar atau tempat transaksi jual beli. Distrik Supiori Timur
memiliki 1 pasar tradisional yang masing-masing berlokasi di Kampung
Marsram.
5. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia adalah penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru
dan jumlah sekolah yang memadai. Hal ini penting dalam rangka
peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap pendidikan.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, pada tahun 2020
jumlah lembaga prasekolah di Distrik Supiori Timur terdapat SD sebanyak
11 sekolah yang terdiri dari 5 Negeri dan 6 Swasta, Untuk SMP ada 5
sekolah yang terdiri dari 4 Negeri dan 1 Swasta, untuk SMA ada 3 sekolah
yang terdiri dari 2 Negeri dan 1 Swasta, untuk SMK ada 1 sekolah.

 Kesehatan
Kualitas kesehatan masyarakat akan mengalami peningkatan bila
didukung oleh pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan.
Hal ini merupakan salah satu usaha untuk memenuhi pelayanan kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Hingga tahun 2020 jumlah Rumah Sakit
pada Distrik Supiori Timur hanya ada 1 unit yang berada di Kelurahan
Duber, jumlah puskesmas sebanyak 1 unit yang berada di Kelurahan
Sauyas, sedangkan jumlah puskesmas pembantu sebanyak 19 unit.
Kampung yang tidak terdapat puskesmas pembantu adalah Kelurahan
Sauyas. Jumlah posyandu pada Distrik Supiori Timur terdapat 17 unit,
dimana semua kampung terdapat posyandu.
 Tempat Ibadah
Agama di Distrik Supiori Timur terdiri dari 3 agama yakni Kristen
Protestan, Kristen Katholik dan Islam. Mayoritas penduduk Distrik Supiori
Timur beragama Kristen Protestan dengan jumlah gereja sebanyak 24 unit,
untuk agama Kristen Katolik jumlah gereja sebanyak 1 unit dan untuk
agama Islam jumlah masjid sebanyak 1 unit.

2.2.4 Kabupaten Jayapura


Kabupaten Jayapura merupakan salah satu kabupaten di provinsi Papua
Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Sentani, 33 km dari Kota Jayapura. Jumlah
penduduk kabupaten ini berjumlah 125.975 jiwa (2017), dimana jumlah penduduk
laki-laki 66.307 jiwa dan perempuan 59.668 jiwa, dan pada tahun 2020,
kabupaten ini jumlah penduduk sebanyak 170.167 jiwa. Batas wilayah kabupaten
Jayapura antara lain yaitu batas utara samudera pasifik, batas timur Kabupaten
Keerom dan Kota Jayapura, batas selatan Kabupaten Pegunungan Bintang,
Kabupaten Yalimo, dan Kabupaten Yahukimo, dan batas barat Kabupaten Sarmi.
Secara fisik selain daratan juga terdiri dari rawa (146.575 ha) yang tersebar di
beberapa wilayah. Sungai yang melintasi kabupaten Jayapura terdiri dari 21 buah,
sebagian besar menuju ke pantai utara (samudera pasifik) yang pada umumnya
sangat tergantung dengan fluktuasi air hujan. Iklim di wilayah kabupaten Jayapura
adalah tropis dengan temperatur rata-rata 25-35 °C, di daerah pantai
temperaturnya 26 °C, sedangkan di daerah pedalaman temperaturnya bervariasi
sesuai ketinggian dari permukaan laut. Perbedaan musim hujan dan musim kering
hampir tidak ada karena pengaruh angin. Pada bulan Mei-November angin bertiup
dari tenggara yang kurang mengandung uap air, sedangkan bulan Desember-April
bertiup angin musim barat laut yang banyak mendatangkan hujan. Curah hujan
berkisar antara 1.500-6.000 mm/tahun. Dengan jumlah hari hujan dalam setahun
rata-rata 159-229 hari, curah hujan tertinggi terjadi dipesisir pantai utara
sedangkan terendah di daerah pedalaman (sekitar wilayah Kemtuk Gresi-
Nimboran).
Gambar 2.9 Peta Administrasi Kabupaten Jayapura

Kabupaten Jayapura terdiri atas 19 distrik, 5 kelurahan, dan


139 kampung dengan total luas 17.516,60 km² dan jumlah penduduk sebanyak
125.975 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Jayapura adalah 91.03. Pada
tahun 2017, data berbeda ditampilkan Kemendagri, Kabupaten Jayapura memiliki
luas wilayah 11.157,15 km² dan jumlah penduduk sebesar 165.404 jiwa dengan
sebaran penduduk 15 jiwa/km²

A. Distrik Sentani
1. Administrasi
Distrik Sentani memiliki luas 79,8 Km² dan Distrik sentani terletak
pada 140°30'11.83" Bujur Timur dan 2°34'11.85" Lintang Selatan.
Sentani Berbatasan dengan sebelah Utara Gunung Cyclop, sebelah selatan
Distrik Ebungfau, sebelah barat Distrik Waibu dan sebelah Timur Distrik
Sentani Timur. Kelurahan Sentani Kota merupakan daerah terluas yaitu
20.56 Km² atau sebesar 25.76 persen dari total luas Distrik Sentani.
Sedangkan
Kampung Dobonsolo dan Yahim merupakan daerah terkecil dengan
masing-masing kampung memiliki luas yang sama yaitu 3.27 Km² atau
sebesar 4.10 persen dari total luas Distrik Sentani.
2. Pemerintahan
Tahun 2019 Distrik Sentani memiliki 10 kampung, 60 RW, 217 RT.
Dari seluruh Kampung tersebut Kelurahan Sentani Kota memiliki RT dan
RW terbanyak yaitu 12 RW dan 53 RT. Distrik Sentani memiliki Personil
Keamanan yang berjumlah 10 orang Babinsa. Jumlah perangkat kampung
pada tahun 2019 di Distrik Sentani adalah 10 orang Kepala Kampung, 10
orang Sekretaris Kampung (Sekam) dan 4 orang Kaur di tiap Kampung
dengan total keseluruhan sebanyak 40 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur
Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Sentani pada tahun 2019 berdasarkan angka
proyeksi berjumlah 52.378 jiwa.Penduduk laki-laki merupakan Populasi
terbesar yaitu 27.768 Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah
24.610. Dari jumlah di atas penduduk laki – laki tertinggi berada di
Kampung Hinekombe yaitu 9.322 jiwa, sedangkan penduduk laki-laki
paling rendah terdapat di Kampung Hobong yaitu sebanyak 232 jiwa,
sedangkan untuk penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung
Sentani kota yaitu 8.364 jiwa dan yang paling rendah terdapat di Kampung
Hobong yaitu 214 jiwa. Jumlah kepala keluarga di Distrik Sentani
berjumlah15.147 kepala rumah tangga.Jumlah Rumah Tangga tertinggi
terdapat di Kampung Hinekombe sebanyak 6.010 RT, sedangkan
Kampung Hobong memiliki jumlah rumah tangga yang paling kecil yaitu
sebanyak 150 kepala.
4. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Sentani antara lain
terdapat 38 play Group dan 6 TK yang semuanya terdapat pada
masing-masing kampung, 13 Sekolah Dasar Negeri dan 17 Sekolah
Dasar Swasta, 4 SMP Negeri dan 10 SMP Swasta, 1 SMU Negeri
dan 7 SMU Swasta yang terletak di masing-masing kampung dan
terdapat 4 perguruan tinggi.
 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Sentani yaitu 2 unit
Puskesmas yang ada di kampong Yoboy, dan Sentani Kota.
Sedangkan Posyandu terdapat di semua kampung, sentani kota
merupakan jumlah posyandu terbanyak yaitu 9 unit, di ikuti
kampung Hinemkombe 8 unit.
 Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Sentani beragama Kristen
Protestan yang memiliki 66 gereja yang tersebar di tiap-tiap
kampung. Gereja Katholik hanya terdapat di Kampung Sentani
Kota. Sedangkan Mesjid hanya terdapat di Kampung Dobonsolo,
Yobeh, Sentani Kota dan Hinekombe. Setiap Kampung di Distrik
Sentani memiliki Pendeta dengan total 83 orang, Pastor berjumah 6
orang. Ulama berjumlah 22 orang.
 Sarana Umum
Sarana angkutan umum perkampung di Distrik Sentani
adalah mobil dan motor ojek. Sarana angkutan jenis Jonson hanya
terdapat di Kampung Hobong, Ifale, Dobonsolo dan Ifar besar.
Sedangkan sinyal telekomunikasi di masing-masing kampung di di
Distrik Sentani sangat kuat. Sarana lapangan olahraga di Distrik
Sentani adalah sepakbola, Bola Voli, Bulu tangkis dan Basket.
5. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2019
diantaranya Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang
produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 39.6 ton,sedangkan yang paling
sedikit adalah ubi jalar yaitu 24.8 ton Produksi komoditas sayur-sayuran
yang dihasilkan selama tahun 2019 diantaranya cabe merah, sawi, tomat,
kangung dan bayam.Dari komoditas sayur tersebut sawi merupakan
komoditas yang produksinya terbanyak yaitu 102 ton, sedangkan
komoditas yang produksinya paling sedikit yaitu cabe merah sebesar 9 ton.
Produksi Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2019
diantaranya, jeruk, mangga, rambutan, duku, durian, dan pisang. Dari
komuditas tersebut pisang merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar
290 ton, sedangkan duku dan durian merupakan produksi yang paling
sedikit yaitu 0,8 ton Produksi komoditas spesifik lokal yang dihasilkan
selama tahun 2019 diantaranya adalahkeladi, dan matoa. Dari Komoditas
tersebut, matoa merupakan komoditas yang produksinya paling besar yaitu
15 ton dan yang paling sedikit adalah keladi sebanyak 9 ton.
B. Distrik Sentani Timur
1. Administrasi
Distrik Sentani Timur memiliki luas 484.3 Km² dan berbatasan
dengan sebelah Utara Gunung Cyclop, sebelah selatan Distrik Kemtuk
dan Distrik Arso, sebelah barat Distrik Sentani dan sebelah Timur
Distrik Heram (Kota Jayapura). Kampung Asei Kecil merupakan
daerah terluas yaitu 140,78 Km² atau sebesar 29,07 persen dari total
luas Distrik . Sedangkan Kampung Itakiwa merupakan daerah terkecil
dengan luas 7,29 Km² atau sebesar 1,51 persen dari total luas Distrik
Sentani Timur. Distrik Sentani Timur 127 -349º Lintang Selatan 137
27º Bujur Timur.
2. Pemerintahan
Tahun 2017 Distrik Sentani Timur memiliki 7 kampung, 21
RW, 42 RT. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung
Noloklamemiliki RT dan RW terbanyak yaitu masing-masing 5 RW
dan 10 RT. Distrik Sentani Timur memiliki Personil Keamanan
disetiap kampung berjumlah 45 orang linmas/ hansip dan jumlah
terbanyak berada di Kampung Nolokla. Jumlah perangkat kampung
pada tahun 2018 di Distrik Sentani Timur adalah 7 orang Kepala
Kampung, 7 orang Sekretaris Kampung(Sekam) dan 4 orang Kaur di
tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 23 kaur yaitu Kaur
Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Sentani Timur pada tahun 2018
berdasarkan angka proyeksi berjumlah 8.493 jiwa. Penduduk
perempuan merupakan Populasi terbesar yaitu 4.256 Jiwa, sedangkan
penduduk laki-laki berjumlah 4.237 jiwa dari seluruh penduduk di
Distrik Sentani Timur. Jumlah kepala keluarga di Distrik Sentani
Timur berjumlah 1.580 kepala keluarga. Jumlah Kepala keluarga
tertinggi terdapat di Kampung Nendali sebanyak 371 kepala keluarga.
Kampung Asei Besar memiliki jumlah rumah tangga yang paling
sedikit yaitu 124 kepala keluarga.
4. Sarana Dan Prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di distrik Sentani timur
diantaranya play group sebanyak 6 unit, TK sebanyak 4 unit, SD
negeri maupun swasta sebanyak 9 unit, SMP sebnyak 3 unit, MA
sebanyak 3 uit dan SMK sebanyak 2 unit.
 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Sentani Timur
diantaranya adalah Puskesmas yang ada di kampung Nolokla,
Polindes yang terdapat di Kampung Itakiwa, Asei Kecil dan
Nendali Sedangkan Posyandu terdapat di seluruh kampung di
Distrik Sentani Timur.
 Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Sentani Timur beragama
Kristen Protestan yang memiliki 30 gereja yang tersebar di tiap-
tiap kampung. Sarana lapangan olahraga di Distrik Sentani Timur
adalah sepakbola, bola voli, bulu tangkis dan basket.
 Sarana Umum
Sarana transportasi darat berupa jalan merupakan
infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk mendukung mobilitas
penduduk dan memudahkan lalu lintas barang dan jasa dari suatu
daerah ke daerah lain. Selanjutnya dapat memperlancar kegiatan
perekonomian di wilayah tersebut. Sarana angkutan umum
sebagian besar kampung di Distrik Sentani Timur adalah
mobil,motor dan bus. Pada kampung Itakiwa dan Asei Kecil sarana
transportasi yang dapat digunakan hanya motor jonson. Sinyal
telekomunikasi di sebagian kampung di Distrik Sentani Timur
cukup kuat. Hanya pada kampung Puai dan Yokiwa sinyal
telekomunikasi masih lemah
 Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018
diantaranya Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas
tersebut yang produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 105.6 ton,
sedangkan yang paling sedikitl adalah jagung yaitu 26.0 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun
2018 diantaranya Cabe Merah, Kacang Panjang. Dari komoditas
sayur tersebut cabe merah merupakan komoditas yang produksinya
terbanyak yaitu 76.5 ton, sedangkan komoditas yang produksinya
paling sedikit yaitu kacang panjang sebesar 54 ton. Produksi
Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2018
diantaranya jeruk, manga, rambutan, dan pisang. Dari komoditas
tersebut pisang merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 260,0
ton, sedangkan duku merupakan produksi yang paling sedikit yaitu
1,6 ton. Produksi Tanaman spesifikasi local yang di hasilkan
selama tahun 2018 diantaranya keladi, syafu, kiha, sayur lilin dam
matoa Dari komoditas tersebut keladi merupakan produksi
terbanyak yaitu sebesar 77 ton, sedangkan sayur lilin merupakan
produksi yang paling sedikit yaitu 5 ton.
C. Distrik Sentani Barat
1. Administrasi
Distrik Sentani Barat memiliki luas 128,6 Km² dan berbatasan
dengan sebelah Utara Distrik Nimbokrang, sebelah selatan Gresi Selatan,
sebelah barat Distrik Depapre dan sebelah Timur Distrik Waibu. Kampung
Maribu merupakan daerah terluas yaitu 44,85 Km² atau sebesar 34% dari
total luas Distrik Sentani Barat. Sedangkan Kampung Sabron Sari
merupakan daerah terkecil dengan luas 11,34 Km² atau sebesar 9% dari
total luas Distrik Sentani Barat. Distrik sentani barat terletak di
2°31'26.67"S Lintang Selatan 140°19'39.28"E Bujur Timur.

2. Pemerintahan

Tahun 2019 Distrik Sentani Barat memiliki 5 kampung, 17 RW,


40 RT. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung Maribu memiliki RT
dan RW terbanyak yaitu masing-masing 5 RW dan 10 RT. Distrik Sentani
Barat memiliki Personil Keamanan yang berjumlah 13 orang yaitu dari
linmas/ hansip sebanyak yang terdapat di Kampung Sabron Sari 4 orang,
Sabron Yaru 4 orang dan Kampung Maribu 5 orang.Jumlah perangkat
kampung pada tahun 2019 di Distrik Sentani Barat adalah 5 orang Kepala
Kampung,4 orang Sekretaris Kampung (Sekam ) dan 4 orang Kaur di tiap
Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 20 kaur yaitu Kaur
Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.

3. Sumberdaya Manusia

Jumlah penduduk Distrik Sentani Barat pada tahun 2019 berdasarkan


angka proyeksi berjumlah 4.844 jiwa.Penduduk laki-laki merupakan
Populasi terbesar yaitu 2.502 Jiwa, sedangkan penduduk perempuan
berjumlah 2.342 jiwa. Dari jumlah tersebut penduduk laki – laki tertinggi
berada di Kampung Sabron Sari yaitu 631 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk laki-laki paling rendah terdapat di Kampung Sabron Yaru yaitu
sebanyak 368 jiwa. Untuk jumlah penduduk perempuan tertinggi berada di
Kampung Sabron Sari yaitu 530 jiwa dan yang paling rendah terdapat di
Kampung Sabron Yaru yaitu 352 jiwa. Rumah tangga di Distrik Sentani
Barat berjumlah 1118. Jumlah rumah tangga tertinggi terdapat di
Kampung Sabron Sari sebanyak 297 dan Kampung Sabron Yaru memiliki
jumlah rumah tangga yang paling sedikit yaitu sebanyak 141.

4. Sarana Dan Prasarana

 Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada di Distrik Sentani Barat diantaranya


adalah Taman Kanak-kanak sebanyak 6 unit. 6 unit Sekolah Dasar
(SD) terdiri dari 3 unit SD Negeri dan 3 Unit SD swasta. 2 Sekolah
Menengah Pertama yang terletak di Kampung Sabron dan Kampung
Dosay. Sekolah Menengah Atas hanya terletak di kampung Maribu
sebanyak 1 unit.

 Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang terdapat di Distrik Sentani Barat yaitu


sebanyak 8 unit kesehatan yang terdiri dari 1 Puskesmas yang berada
di Kampung Dosay, 2 Polindes dan 5 Posyandu yang terdapat di setiap
Kampung.
 Tempat Ibadah

Fasilitas Keagamaan yang terdapat di Distrik Sentani Barat


diantaranya Terdapat 24 unit Gereja Protestan yang tersebar di seluruh
kampung, 1 Gereja Katolik yang terletak di Kampung Sabron Sari dan
4 Mesjid yang terletak di Kampung Sabron Sari, Dosay dan Maribu.

5. Sarana Umum

Sarana lapangan olahraga di Distrik Sentani Barat adalah


sepakbola dan Bola Voli. Lapangan sepakbola dan bola voli hanya
terdapat di kampung Sabron Yaru dan Dosay. Sarana angkutan
umumtiap kampung di Distrik Sentani Barat adalah mobil danmotor
ojek. Mobil dan motor sudah dapat menjangkau seluruh kampung yang
berada di Distrik Sentani Barat. Lain halnya dengan bus yang belum
bisa digunakan sebagai angkutan umum di Distrik Sentani Barat.
Sinyal telekomunikasi di tiap kampung di Distrik Sentani Barat cukup
kuat sehingga memudahkan masyarakat yang akan melakukan
komunikasi seluler.

6. Ekonomi

Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2019


diantaranya jagung,Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut
yang produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 66 ton, sedangkan
yang paling sedikit adalah jagung yaitu 10.4 ton Produksi komoditas
sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2019 diantaranya cabe
merah, sawi, tomat, kacang panjang, kangung dan bayam. Dari
komoditas sayur tersebut cabe merah merupakan komoditas yang
produksinya terbanyak yaitu 27 ton, sedangkan komoditas yang
produksinya paling sedikit yaitu sawi sebesar 6 ton. Produksi Tanaman
Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2019 diantaranya, jeruk,
mangga, rambutan, duku, durian, dan pisang. Dari komuditas tersebut
pisang merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 270 ton,
sedangkan jeruk merupakan produksi yang paling sedikit yaitu 3.5 ton
Produksi komoditas spesifik lokal yang dihasilkan selama tahun 2019
diantaranya adalah talas, keladi, syafu, sayur lilin, sayur gedi, dan
matoa . Dari Komoditas tersebut, matoa merupakan komoditas yang
produksinya paling besar yaitu 60 ton dan yang paling sedikit adalah
sayur lilin dan sayur gedi yaitu sebesar 5 ton.
D. Distrik Waibu
1. Administrasi

Distrik Waibu memiliki luas 277.95 Km² dan berbatasan dengan


sebelah Utara Gunung Cyclop, sebelah selatan Distrik Kemtuk, sebelah
barat Distrik Sentani Barat dan sebelah Timur Distrik Sentani. Kampung
Doyo Baru merupakan daerah terluas yaitu 60.16 Km² atau sebesar 21.64
persen dari total luas Distrik Waibu. Sedangkan Kampung Dondai
merupakan daerah terkecil dengan luas 4.92 Km² atau sebesar 1.78 persen
dari total luas Distrik Waibu. Waktu tempuh dari tiap kampung menuju
kantor distrik Waibu berkisar antara 5 sampai 90 menit. Waktu tempuh
terlama adalah dari Kampung Dondai sekitar 90 menit dan waktu tempuh
tercepat adalah dari Kampung Doyo Lama dan Doyo Baru sekitar 5 menit.
Waktu tempuh dari tiap kampung menuju kantor kabupaten berkisar antara
5 sampai 90 menit. Distrik Waibu terletak di 2°35'24.20" Lintang Selatan
dan 140°24'36.82" E Bujur Timur.

2. Pemerintahan
Tahun 2018 Distrik Waibu memiliki 7 kampung, 37 RW, 87 RT. Dari
seluruh Kampung tersebut Kampung Doyo Baru memiliki RT dan RW
terbanyak yaitu 7 RW dan 28 RT. Distrik Waibu memiliki Personil
Keamanan yang berjumlah 21 orang yaitu dari babinsa sebanyak 3 orang
yang terbagi di 3 kampung masing masing 1 (satu) orang yaitu di,
Kwadeware, Yakonde dan Doyo Baru.. Sedangkan Linmas/hansip
berjumlah 18 orang Jumlah perangkat kampung pada tahun 2018 di Distrik
Waibu adalah 7 orang Kepala Kampung, 7 orang Sekretaris Kampung
(Sekam) dan 7 orang Kaur di tiap Kampung dengan total keseluruhan
sebanyak 28 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur
Keuangan dan Kaur Umum.
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Waibu pada tahun 2018 berdasarkan data
proyeksi penduduk 2018 berjumlah 8.359 jiwa. Penduduk laki-laki
merupakan Populasi terbesar yaitu 4.311 Jiwa, sedangkan penduduk
perempuan berjumlah 4.048 jiwa. Jumlah rumah tangga di Distrik Waibu
berjumlah 7118 RT. Jumlah rumah tangga tertinggi terdapat di Kampung
Doyo Baru sebanyak 5.120 atau 97 persen dari jumlah rumah tangga yang
ada di Distrik Waibu, sedangkan Kampung Dondai memiliki jumlah
rumah tangga yang paling kecil yaitu sebanyak 146 rumah tangga atau 3
persen dari rumah tangga yang terdapat di Distrik Waibu
4. Sarana Dan Prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Waibu adalah Playgroup, SD,
SMP dan SMK. Playgroup sebanyak 21 unit yang terdapat pada masing-
masing kampung. TK hanya terdapat di 5 kampung. Sarana pendidikan
yang berada di distrik waibu dari tingkat SD terdapat 7 unit, untuk SMP
terdapat 2 unit, SMA terdapat 1 unit dan 1 unit SMK.
 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Waibu yaitu Rumah sakit 1 unit
di kampung Doyo Baru, Puskesmas 1 unit di kampung Sosiri , Polindes 13
unit terbagi di semua kampung, dan Posyandu 7 unit juga terbagi di semua
kampung.
 Sarana Ibadah
Tempat peribadatan di distrik Waibu terdapat 40 unit gereja dan 9 unit
masjid, Sarana lapangan olahraga di Distrik Waibu adalah sepakbola, bola
voli dan bulu tangkis.
5. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018
diantaranya Jagung, kacang tanah, kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi jalar.
Dari komuditas tersebut yang produksi tebanyak adalah ubi kayu sebesar
74 ton, sedangkan yang paling sedikitl adalah kacang hijau yaitu 1 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2018
diantaranya Cabe Merah, Sawi, Tomat, Kacang Panjang, Terung,
Kangkung dan Bayam. Dari komoditas sayur tersebut sawi merupakan
komoditas yang produksinya terbanyak yaitu 45 ton, sedangkan komoditas
yang produksinya paling sedikit yaitu buncis sebesar 4 ton. Produksi
Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2018 diantaranya
jeruk, manga, rambutan, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang
merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 1.488,0 ton, sedangkan
mangga merupakan produksi yang paling sedikit yaitu 23,5 ton. Produksi
komoditas spesifik lokal yang dihasilkan selama tahun 2018 diantaranya
adalah Talas, Keladi, Syafu sayur lilin, sayur gedi dan matoa . Dari
Komoditas tersebut, matoa merupakan komoditas yang produksinya paling
besar yaitu 55,5 ton dan yang paling sedikit adalah kina sebanyak 5 ton.
E. Distrik Ravinerara
Distrik Ravenirara memiliki luas 467.41 Km² dan berbatasan
dengan sebelah Utara Lautan Pasifik, sebelah selatan Distrik Sentani
Barat, sebelah barat Distrik Depapre dan sebelah Timur Distrik Jayapura
Utara. Kampung Ormuwari merupakan daerah terluas yaitu 356,5 Km²
atau sebesar 76.27 persen dari total luas Distrik Ravenirara. Sedangkan
Kampung Necheibe merupakan daerah terkecil dengan luas 33 Km² atau
sebesar 7.06 persen dari total luas Distrik Ravenirara. Ketinggian Distrik
Ravenirara berkisar antara 0 – 10 M diatas permukaan laut. Distrik
Ravinerara terletak pada 2.46746 Lintang Selatan dan 140.608 Bujur
Timur.

1. Pemerintahan
Tahun 2018Distrik Ravenirara memiliki 4 kampung, 10 RW, 16
RT. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung Yongsu Sapari memiliki
RT dan RW terbanyak yaitu masing-masing 3 RW dan 6 RT. Distrik
Ravenirara memiliki Personil Keamanan yang berjumlah 8 orang yaitu
dari linmas/ hansip sebanyak 8 orang.Jumlah perangkat kampung pada
tahun 2018di Distrik Ravenirara adalah 4 orang Kepala Kampung,4 orang
Sekretaris Kampung (Sekam ) dan 4 orang Kaur di tiap Kampung dengan
total keseluruhan sebanyak 16 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur
Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
2. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Ravenirara pada tahun 2018 berjumlah
1.340 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan Populasi terbesar yaitu 671
Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 669 jiwa. Dari jumlah di
atas penduduk laki – laki tertinggi berada di Kampung Ormuwari yaitu
229 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki paling rendah terdapat di
Kampung Yongsu Desoyo yaitu sebanyak 125 jiwa, sedangkan untuk
jumlah penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung Ormuwari yaitu
239 jiwa dan yang paling rendah terdapat di Kampung Yongsu Desoyo
yaitu 115 jiwa. Jumlah rumah tangga di Distrik Ravenirara berjumlah 397
orang.Rumah tanggaterbanyak terdapat di Kampung Ormuwari sebanyak
125 atau 28 persen dari jumlah rumah tangga yang ada di Distrik
Ravenirara, sedangkan Kampung Neichbei memiliki jumlah rumah tangga
yang paling kecil yaitu sebanyak 85rumah tangga atau 20 persen dari
rumah tangga yang terdapat di Distrik Ravenirara.
3. Sarana Dan Prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Ravenirara hanya 4
Sekolah Dasar (SD) yang terletak di masing-masing kampung
diantaranya1 SD Swasta di Kampung Yongsu Sapari, 1 SD Negeri di
kampung Yongsu Desoyo, 1 SD Swasta di kampung Ormuwaridan 1
SD Negeri di kampong Necheibe.
 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Ravenirara yaitu
Puskesmas yang ada di kampung Yongsu Sapari dan Yongsu Besar
sedangkan Posyandu ada di tiap-tiap kampung.
 Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Ravenirara beragama Kristen
Protestan, memiliki 6 unit gereja di 4 kampung dan 5 Pendeta. Sarana
lapangan olahraga di distrik Ravenirara ini adalah lapangan Bola Voli,
dan terdapat 4 unit yg terbagi di masing - masing kampung sebanyak 1
unit.
 Sarana Umum

Akses perhubungan darat yang masih terbatas dikarenakan


kondisi geografis Provinsi Papua karena tiap kampung dibatasi oleh
lautan yang relatif sulit, sehingga angkutan laut menjadi solusi bagi
masyarakat di Distrik Ravenirara.
Angkutan laut umumnya adalah perahu motor dan Jonson, agar
mempermudah masyarakat untuk bepergian, antar kecamatan (distrik).
Sedangkan keberadaan sinyal telekomunikasi tidak ada.

4. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018 hanya Ubi
Kayudengan jumlah produksi sebesar 12.4 ton. Produksi komoditas sayur-
sayuran yang dihasilkan selama tahun 2018 hanya Cabe Merah
produksinya sebesar 13.5 ton Produksi Tanaman Buah Buahan yang di
hasilkan selama tahun 2018 diantaranya jeruk, manga, rambutan, duku,
durian, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang merupakan produksi
terbanyak yaitu sebesar 257.6 ton, sedangkan rambutan merupakan
produksi yang paling sedikit yaitu 2.6 ton. Produksi komoditas spesifik
lokal yang dihasilkan selama tahun 2018 diantaranya adalah Talas, Keladi,
Syafu sayur lilin dan sayur gedi. Dari Komoditas tersebut, talas dan keladi
merupakan
komoditas yang produksinya paling besar yaitu masing masing 9 ton dan
yang paling sedikit adalah sayur lilin sebanyak 3 ton.
F. Distrik Depapre
1. Administrasi

Distrik Depapre memiliki luas 404,30 Km² dan berbatasan dengan


sebelah Utara Samudra Pasifik, sebelah selatan Distrik Sentani Barat,
sebelah barat Distrik Yokari dan sebelah Timur Distrik Ravenirara.
Kampung Etiyebo merupakan kampung terluas yaitu 135,79 Km².
Sedangkan Kampung Yepase merupakan daerah terkecil dengan luas
21,30 Km², umumnya kampung kampung yang berada di distrik Depapre
berada di pesisir pantai. Distrik Depapre terletak di 2°27'53.75" Lintang
Selatan dan 140°21'54.44" Bujur Timur.

2. Pemerintahan
Tahun 2017 Distrik Depapre memiliki 7 kampung, 13 RW, 30 RT.
Dari seluruh Kampung tersebut Kampung Tablasupa memiliki RT yaitu 6
RT. Distrik Depapre memiliki Personil Keamanan disetiap kampung
berjumlah 2 orang Babinsa yang berada di kampung Entiyebo dan Waiya.
Jumlah perangkat kampung pada tahun 2017 di Distrik Depapre adalah 8
orang Kepala Kampung, 8 orang Sekretaris Kampung (Sekam) dan 4
orang Kaur di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 32 kaur
yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur
Umum.
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Depapre pada tahun 2017 berjumlah
3.368 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan Populasi terbesar yaitu 1.728
Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 1.640 jiwa. Dari jumlah
di atas penduduk laki – laki tertinggi berada di Kampung Waiya yaitu 442
jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki paling rendah terdapat di
Kampung Entiyebo yaitu sebanyak 114 jiwa, sedangkan untuk jumlah
penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung Waiya yaitu 430 jiwa
dan yang paling rendah terdapat di Kampung Yepase yaitu 114 jiwa.
Jumlah kepala keluarga di Distrik Depapre berjumlah 948 kepala keluarga.
Jumlah Kepala keluarga tertinggi terdapat di Kampung waiya sebanyak
190 kepala keluarga. Kampung Entiyebo memiliki jumlah rumah tangga
yang paling sedikit yaitu 60 kepala keluarga.
4. Sarana Dan Prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Depapre adalah Playgroup, SD,
SMP dan SMK. Playgroup sebanyak 8 unit yang terdapat masing masing 1
unit di tiap kampung. TK hanya terdapat 1 unit yaitu berada di kampung
Waiya. Sekolah Dasar Negeri terdapat 3 unit yang berada di kampung
Kendate, kampung Waiya dan kampung Yewena, sedangkan SD swasta
sebanyak 5 unit yang berada di kampung Entiyebo 1 unit, kampung
Tablasupa 2 unit, Yepase 1 unit dan kampung Wambena 1 unit, sedangkan
SMP negeri hanya terdapat di Kampung Tablasupa. SMU Negeri di
Distrik Depapre berjumlah 1 Unit yang terletak di Kampung Tablasupa.
 Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Depapre diantaranya adalah


Puskesmas yang ada di kampung Waiya, Polindes terdapat di
semua kampung kecuali kampung waiya disebabkan karena sudah
ada puskesmas, Sedangkan Posyandu terdapat di seluruh kampung
di Distrik Depapre.

 Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Depapre beragama Kristen
Protestan yang memiliki 11 gereja yang tersebar di tiap-tiap
kampung, 1 unit gereja Khatolik dan 1 unit Mesjid.
 Sarana Umum
Sarana transportasi darat berupa jalan merupakan infrastruktur
dasar yang dibutuhkan untuk mendukung mobilitas penduduk dan
memudahkan lalu lintas barang dan jasa dari suatu daerah ke
daerah lain. Selanjutnya dapat memperlancar kegiatan
perekonomian di wilayah tersebut. Sarana angkutan umum
sebagian besar kampung di Distrik Depapre adalah mobil, motor
dan motor laut atau jhonson. Sinyal telekomunikasi di sebagian
kampung di Distrik Depapre cukup kuat. Hanya pada kampung
Kendate dan Entiyebo sinyal telekomunikasi tidak ada.
5. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2017
diantaranya Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang
produksi tebanyak adalah ubi kayu sebesar 62 ton,sedangkan yang paling
sedikitl adalah jagung yaitu 18 ton Produksi komoditas sayur-sayuran
yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya Cabe Merah, tomat dan
kacang panjang. Dari komoditas sayur tersebut tomat merupakan
komoditas yang produksinya terbanyak yaitu 18 ton, sedangkan komoditas
yang produksinya paling sedikit yaitu cabe merah sebesar 14 ton. Produksi
Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2017 diantaranya
jeruk, mangga, rambutan, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang
merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 481,2 ton, sedangkan
rambutan merupakan produksi yang paling sedikit yaitu 1,5 ton. Produksi
komoditas spesifik lokal yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya
adalah talas, keladi, syafu, sayur lilin, sayur gedi dan matoa . Dari
Komoditas tersebut, matoa merupakan komoditas yang produksinya paling
besar yaitu 20,3 ton dan yang paling sedikit adalah syafu sebanyak 5 ton.
G. Distrik Yokari
1. Administrasi
Distrik Yokari memiliki luas 591.5 Km² dan berbatasan dengan
sebelah Utara Samudra Pasifik, sebelah selatan Distrik Kemtuk, sebelah
barat Distrik Demta dan sebelah Timur Distrik Depapre. Kampung
Maruway merupakan daerah terluas yaitu 183,06 Km² atau sebesar 32,24
persen dari total luas Distrik . Sedangkan Kampung Buseryo merupakan
daerah terkecil dengan luas 94 Km² atau sebesar 9.52 persen dari total luas
Distrik Yokari. Waktu tempuh waktu dari tiap kampung menuju kantor
distrik Yokari berkisar antara 5 sampai 30 menit, sedangkan waktu tempuh
dari tiap kampung menuju kantor kabupaten berkisar antara 60 sampai 90
menit. Distrik Yokari teletak pada2°27'34.83"S Lintang Selatan dan
140°14'42.23"E Bujur Timur.

2. Pemerintahan
Tahun 2019 Distrik Yokari memiliki 5 kampung, 9 RW, 20 RT. Dari
seluruh Kampung tersebut Kampung Maruway dan Kampung Meukisi
memiliki RT dan RW terbanyak yaitu masing-masing 2 RW dan 5 RT.
Distrik Yokari memiliki Personil Keamanan terdiri dari kamra 5 orang dan
Hansip/linmas 24 orang yang terbagi di semua kampung. Jumlah
perangkat kampung pada tahun 2019 di Distrik Yokari adalah 5 orang
Kepala Kampung, 5 orang Sekretaris Kampung(Sekam) dan 4 orang Kaur
di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 20 kaur yaitu Kaur
Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
1. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Yokari pada tahun 2019 berdasarkan proyeksi
penduduk berjumlah 2.252 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan Populasi
terbesar yaitu 1.206 Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah
1.046 jiwa dari seluruh penduduk di Distrik Yokari. Dari jumlah di atas
penduduk laki – laki tertinggi berada di Kampung Meukisi yaitu 353 jiwa,
sedangkan penduduk laki-laki paling rendah terdapat di Kampung Buseryo
yaitu sebanyak 69 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan tertinggi
berada di Kampung Maruway yaitu 301 jiwa dan yang paling rendah
terdapat di Kampung Buseryo yaitu 57 jiwa. Jumlah rumah tangga di
Distrik Yokari berjumlah 394.Jumlah Rumah tangga tertinggi terdapat di
Kampung Meukisi sebanyak115, sedangkan Kampung Buseryo memiliki
jumlah rumah tangga yang paling kecil yaitu sebanyak 20 rumah tangga.
2. Sarana Dan Prasarana
 Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Yokari diantraranya adalah 5
Play Grup yang tersedia di setiap kampung 1 unit. Distrik Yokari
memiliki 4 (empat) Sekolah Dasar (SD) yang terletak di
masingmasing kampung diantaranya:1 (satu) SD Swasta di
Kampung Maruway, 1 (satu) SD Negeri dan Swasta di kampung
Meukisi, 1 (satu) SD Swasta di kampung Endokisi dan 1 (satu) SD
Negeri di kampung Snamay, sedangkan untuk Sekolah SMP hanya
terdapat 1 unit yaitu di kampung Meukisi.
 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Yokari yaitu 3 unit Puskesmas
yang berada kampung Maruway, Meukisi dan Endokisi, polindes Hanya
berada di kampung Snamay, sedangkan Posyandu ada di tiap-tiap
kampung 1 unit.
 Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Yokari beragama Kristen Protestan,
memiliki 1(satu) gereja di tiap-tiap kampung, dan pendetanya.
 Sarana Umum
Sarana lapangan olahraga dikampung Maruway, Meukisi, Endokisi,
Snamay dan Buseryo adalah lapangan bola voli dan lapangan sepak bola
Hanya ada di Kampung Maruway. Sarana transportasi darat berupa jalan
merupakan infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk mendukung
mobilitas penduduk dan memudahkan lalu lintas barang dan jasa dari suatu
daerah ke daerah lain. Selanjutnya dapat memperlancar kegiatan
perekonomian di wilayah tersebut. Sarana angkutan umum perkampung di
Distrik Yokari adalah perahu motor dan Jonson karena tiap kampung
dibatasi oleh lautan. Sedangkan keberadaan sinyal telekomunikasi sudah
semua kampung bisa menerima sinyal Hanya saja sangat kuat.
3. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2019
diantaranya Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang
produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 79.2 Ton, sedangkan yang
paling sedikitl adalah kcang hijau yaitu 2.0 Ton. Produksi komoditas
sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2019 diantaranya Cabe
Merah, sawi, buncis, Tomat, Kacang Panjang, terung dan bayam. Dari
komoditas sayur tersebut sawi merupakan komoditas yang produksinya
terbanyak yaitu 24 Ton, sedangkan komoditas yang produksinya paling
sedikit yaitu terung merah sebesar 15 Ton. Produksi Tanaman Buah
Buahan yang di hasilkan selama tahun 2019 diantaranya jeruk, manga,
rambutan, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang merupakan produksi
terbanyak yaitu sebesar 50 Ton, sedangkan rambutan merupakan produksi
yang paling sedikit yaitu 1.5 Ton. Produksi komoditas spesifik lokal yang
dihasilkan selama tahun
2019 diantaranya adalah Talas, Keladi, Syafu sayur lilin. Dari Komoditas
tersebut, talas merupakan komoditas yang produksinya paling besar
yaitu 43 Ton dan yang paling sedikit adalah sayur lilin sebanyak 2 Ton.
H. Distrik Demta
Distrik Demta memiliki luas 497,5 Km² dan berbatasan dengan
Lautan Pasifik sebelah Utara, Distrik Nimboran sebelah selatan, sebelah
barat Distrik Bonggo Dan sebelah Timur Distrik Depapre,Kampung
Kamdera Kota merupakan daerah terluas yaitu 134,325 Km² atau sebesar
27 persen dari total luas Distrik Demta. Sedangkan Kampung Yaugapsa
merupakan daerah terkecil dengan luas 24,875 Km² atau sebesar 5 persen
dari total luas Distrik Demta.
Berdasarkan data Badan Petugas Penyuluh Lapangan Kabupaten
Jayapura, Demta memiliki luas lahan Tanah kering sebesar 497,5 Km² di
kampung Kamdera dan.merupakan Lahan Tanah kering terluas, sedangkan
luas tanah kering yang terkecil berda di kampung Yaugapsa yaitu seluas
24,875 Km². Ketinggian Distrik Demta berkisar antara 0 – 3 M diatas
permukaan laut
Batas wilayah distrik demta :
Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur
Lautan Pasifik Distrik Nimboran Distrik Bonggo Distrik Depapre
1. Pemerintahan
Tahun 2017 Distrik Demta memiliki 7 daerah kampung, 13
RW dan 26 RT. Seluruh Kampung yang terdapat di Distrik Demta
merupakan Swadaya. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung
Ambora memiliki RT dan RW terbanyak yaitu 3 RT dan 6 RW. Pada
Distrik Demta memiliki Personil Keamanan yang berjumlah 74 orang
dengan perincian dari linmas/ hansip sebanyak 35 orang , Babinsa
sebanyak 7 Orang, Kepolisian 16 orang, dan Koramil 17 Orang Jumlah
perangkat kampung pada tahun 2017 di Distrik Demta adalah 7 orang
Kepala Kampung, 7 orang Sekretaris Kampung (Sekam) dan 4 orang
Kaur di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 28 kaur
yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Pembangunan dan
Kaur Umum.
2. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Demta pada tahun 2017 berdasarkan
Angka Proyeksi berjumlah 3.308 jiwa. Penduduk lakilaki merupakan
Populasi terbesar yaitu 1,751 Jiwa, sedangkan penduduk Perempuan
berjumlah 1,557 jiwa. Dari jumlah di atas penduduk laki – laki
tertinggi berada di Kampung Ambora yaitu 421 jiwa, sedangkan
penduduk laki-laki paling rendah terdapat di Kampung Muaif yaitu
sebanyak 82 jiwa, sedangkan untuk penduduk Perempuan tertinggi
berada di Kampung Ambora 356 jiwa yang paling rendah terdapat di
Kampung Muaif yaitu 75 jiwa. Jumlah Rumah Tangga di Distrik
Demta berjumlah 708 Rumah Tangga tertinggi terdapat di Kampung
Ambora sebanyak 182 rumah tangga, sedangkan Kampung Muaif
jumlah rumah tangga paling kecil yaitu sebanyak 33 Rumah Tangga.
Pada tahun 2017 menurut data Kantor Urusan Agama Distrik Demta
mempunyai Rohaniawan sebanyak 12 orang dari 3 agama yang ada,
Rohaniawan terbanyak dari agama Kristen Protestan sebanyak 12
orang, dari Katolik 1 0rang Rohaniawan dan Agama Islam di Distrik
Demta tercatat 1 rohaniawan.
3. Sarana Prasarana
 Pendidikan
Penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru dan
jumlah sekolah yang memadai merupakan hal yang penting yang
harus tersedia dalam rangka peningkatan partisipasi penduduk usia
sekolah terhadap pendidikan. Pada tahun 2017, Jumlah Paud
sebanyak 6 Unit masing-masing berada Kampung Yaugapsa,
kampung Muris Kecil kampung Yakore, Kampung Ambora,
kampung Kamdera dan Kampung Muaif , untuk TK sebanyak 1
unit yang terdapat di Kampung Demta Kota, untuk SD Negeri
sebanyak 5 unit yang masing-masing terdapat di Kampung Demta
kota, Kampung Yokare, Kampung Ambora, Kampung Kamdera,
Dan Kampung Muaif, Untuk SLTP di Distrik Demta terdapat 2
unit berada di kampung Ambora dan Kampung Yakore, Sedangkan
untuk SMU terdapat 1 unit terdapat di Kampung Demta Kota.
 Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan
merupakan salah satu usaha untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Untuk itu Puskesmas Distrik demta
Selalu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibidang
pelayanan secara baik, serta menjunjung tinggi pengabdian kepada
masyarakat khusunya masyarakat yang berada di Distrik Demta.
Hingga jumlah kematian di sebabkan oleh penyakit dapat
dikurangi.
 Sarana Umum
Seperti diketahui bahwa Distrik Demta merupakan daerah
pesisir pantai oleh sebab itu transportasi yang digunakan selain
kendaraan darat digunakan juga kendaraan laut ( Jhonson ).
4. Pertanian
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2017
diantaranya Jagung, kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari
komuditas tersebut yang produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar
106 ton,sedangkan yang paling sedikitl adalah kacang hijau yaitu 1 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2017
diantaranya Cabe Merah, Sawi, Tomat, Kacang Panjang, Kangkung
dan Bayam. Dari komoditas sayur diatas sawi merupakan komoditas
yang produksinya terbanyak yaitu 45 ton, sedangkan komoditas yang
produksinya paling sedikit yaitu kakung sebesar 20 ton. Produksi
Tanaman Obat yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya jahe,
lengkuas,kunyit. Dari komuditas tersebut yang produksi terbanyak
adalah lengkuas sebanyak 45 Kg, sedangkan yang hasil produksi
paling sedikit adalah jahe sebanyak 22 Kg Produksi komoditas spesifik
lokal yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya adalah Talas,
Keladi dan Syafu. Dari Komoditas tersebut, Talas merupakan
komoditas yang produksinya paling besar yaitu 77 ton dan yang paling
sedikit adalah syafu sebanyak 10 ton.

Anda mungkin juga menyukai