PAPUA
2.1 KAWASAN YANG BERBATASAN LANGSUNG
2.1.1 Kota Jayapura
Luas Kota Jayapura adalah ± 950,38 km², dan jumlah
penduduknya adalah ± 272.544 jiwa dengan kepadatan rata rata
(kepadatan kotor) ± 286,77 jiwa/km2 (BPS Provinsi Papua, 2014). Ini
merupakan angka kepadatan penduduk tertinggi di seluruh Provinsi
Papua, bahkan sangat jauh jika dibandingkan dengan Kota yang memiliki
kepadatan penduduk rata-rata tertinggi kedua, yaitu Kab. Jayawijaya
(87,12 jiwa/km²).
Kota Jayapura berstatus sebagai ibukota Provinsi Papua, dan
merupakan salah satu sentral pendidikan tinggi, dan sentral kegiatan
ekonomi di Provinsi Papua. Melalui pelabuhan laut Yos Sudarso (Port
Numbay), berbagai jenis barang/komoditas mengalir masuk dari luar
Papua, untuk selanjutnya didistribusikan ke berbagai Kota tujuan di
Provinsi Papua, seperti Kab. Keerom, Kab. Sarmi, Kab. Jayapura, Kab.
Mamberamo Raya, dan beberapa Kota-Kota di wilayah Pegunungan
Tengah Provinsi Papua. Kegiatan distribusi ini menggunakan transportasi
laut (kapal perintis), transportasi darat dan transportasi udara. Untuk
kegiatan pengangkutan yang menggunakan transportasi udara melalui
Bandara Sentani di Kota Jayapura.
Sebagai ibukota Provinsi Papua, maka Kota Jayapura mempunyai
tingkat ketersediaan infrastruktur yang relatif lebih baik jika
dibandingkan dengan kota lainnya di Provinsi Papua. Kondisi ini
memungkinkan perekonomian Kota Jayapura, terutama beberapa tahun
terakhir ini, mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Ini diindikasikan
dengan tumbuhnya berbagai sentral perdagangan jasa di Kota Jayapura.
Berikut ini dipaparkan kondisi infrastruktur transportasi darat dan laut di
Kota Jayapura.
1
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Jayapura per Kecamatan
DISTRIK LUAS ( Ha ) %
Distrik Abepura 26032,72 27,60
Distrik Heram 8375,88 8,88
Distrik Jayapura Selatan 4752,73 5,04
Distrik Jayapura Utara 9780,98 10,37
Distrik Muara Tami 45370,14 48,11
Total 94312,45 100
2
Distrik yang berbatasan dengan Papua New Guinea (PNG)
3
Penduduk Distrik Muara Tami berjumlah 12.555 jiwa, yang berarti
hanya sekitar 5 % dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Jayapura yang
berjumlah 221.192 jiwa. Konsentrasi penduduk Distrik Muara Tami
berada di dua wilayah yaitu kelurahan Koya Barat dengan jumlah
penduduk 3.844 jiwa (36,44 %) dan Kelurahan Koya Timur dengan
jumlah penduduk 3.421 jiwa (32,43 %) sehingga jumlah penduduk kedua
wilayah ini merupakan 68,87 % dari keseluruhan jumlah penduduk
Distrik Muara Tami. Adapun wilayah lainnya yang secara administrasi
pemerintahan berbentuk kampung memiliki jumlah penduduk yang
berkisar antara 386 jiwa – 1066 jiwa. Jumlah penduduk terendah berada
di Kampung Koya Tengah dengan jumlah 386 jiwa.
4. Potensi Ekonomi
Bidang Pertanian dan Perkebunan
4
dari total lahan yang ada. Sistim pemasaran sangat sederhana dan tidak
formal. Rata-rata pinang yang dapat dipanen dalam 1 tahun diperkirakan
12 kali atau setiap bulannya dapat dipanen dimana dalam 1 kali panen
bisa diperoleh hasil kurang dari 4 karung dengan demikian pendapatan
petani pinang dalam setahun sekitar 800.000 per bulan, jumlah ini terlihat
sangat kecil bila dibandingkan usaha tani lainnya. Tetapi melalui pola
tanam tumpang sari dipastikan pendapatn rumah tangga usaha pinang bisa
lebih besar.
Bidang Peternakan
Ayam dan Sapi merupakan komoditas peternakan yang paling
banyak populasinya ± 74.299 ekor dengan tingkat pertumbuhan rata-rata
sebesar 3,25 % per tahun. Kntribusi ayam terhadap suplay daging unggas
mencapai 99 % sedangkan telur 20 % dengan demikian usaha agribisnis
ayam lebih banyak ditujukan kepada pemenuhan daging unggas ketimbang
konsumsi telur.
Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh ketersediaan
sumber daya yang meliputi hewan ternak, sumber daya manusia
(peternak), modal, lahan lingkungan dan tehnologi. Untuk pengembangan
usaha penggemukan sapi yakni Koya Barat dan Koya Timur dengan
populasinya masing-masing sebsar 950 ekor dan 471 ekor tingkat
produktivitas daging yang dihasilkan oleh kedua kelurahan rata-rat 134
per ekor untuk sapi jantan dewasa. Jumlah ini masih dibawah rata-rata
nasional yang mencapai produktifitas anatara 200 Kg sampa 450 Kg.
Kesehatan
6
Kualitas kesehatan masyarakat akan mengalami peningkatan bila
didukung oleh pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan.
Hal ini merupakan salah satu usaha untuk memenuhi pelayanan kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Hingga tahun 2020 jumlah Rumah Sakit
(RS) yang terdapat pada distrik ini yaitu sebanyak 1 Rumah Sakit (RS)
yaitu RSUD Ramela Muara Tami, dan untuk fasilitas kesehatan
Puskesmas terdapat 2 Puskesmas dan 2 Puskesmas Pembantu.
Tempat Ibadah
Berdasarkan data dari BPS Kota Jayapura dalam katalog Distrik
Muara Tami dalam angka edisi Tahun 2020 tercatat 4 agama yang di anut
oleh masyarakat pada distrik Muara Tami dengan jumlah penganut setiap
agama adalah sebagai berikut :
- Islam : 10.238 penganut
- Protestan : 6.657 penganut
- Katolik : 3.763 penganut
- Hindu : 15 Penganut
- Budha : 2 Penganut
Dengan jumlah fasilitas peribadatan yaitu, Masjid 45 bangunan, Gereja
Kriten Protestan sebanyak 28 bangunan, dan Gereja Katolik sebanyak 4
bangunan.
Fasilitas Umum
Jalan yang melintasi Distrik Muara Tami umunya merupakan jalan
kota dan provinsi yang telah di aspal. Sedangkan untuk jalur transportasi
antara kampung dilayani oleh jalan berupa tanah keras dan krikil. Jarak
tempuh dari wilayah kelurahan dan kampung ke ibukota distrik yang
berada di kampung Skow Mabo berkisar antara 3 Km sampai dengan 15
Km, dengan waktu tempuh bervariasi antara 10 – 40 menit. Jarak tempuh
dari tiap kelurahan dan kampung ke ibukota Kota Jayapura berkisar antara
25 Km sampai 50 Km, dimana jarak yang terjauh adalah dari kampung
Skow Sae, dan yang terdekat dari Holtemakmp. Alat transportasi yang
digunakan umumnya adalah Angkutan Pedesaan dan Bus.
7
Perdagangan
Salah satu keberhasilan pembangunan suatu daerah dilihat dari
kemajuan perekonomian. Hal ini yang terjadi di Distrik Muara Tami, saat
ini sudah terdapat banyak kios dan beberapa pasar yang menjual
kebutuhan masyarakat berupa sembako dan aneka barang kebutuhan
sehari- hari yang sangat lengkap dan dibutuhkan oleh masyarakat di
Distrik Muara Tami. Berikut ini adalah beberapa pasar yang ada di Distrik
Muara Tami :
- Pasar Tradisional wisata Koya
- Pasar Skouw
- Pasar sayur dan buah Koya Barat
- Pasar Koya Timur
- Pasar pinang Koya
8
ketujuh Distrik yang ada di Kabupaten Keerom, terdapat 5 Distrik yang
berbatasan langsung dengan Papua New Guinea (PNG), antara lain:
Distrik Waris, Senggi, Arso Timur, Web dan Towe. Panjangnya wilayah
yang berbatasan langsung dengan negara PNG ini belum sebanding
dengan jumlah personil yang bertugas di Pos Lintas Batas (PLB) yang
tersedia. Dari 5 Distrik yang berbatasan langsung dengan Papua New
Guinea (PNG), terdapat 1 Distrik yang belum memiliki Pos Lintas Batas
yaitu Distrik Towe.
9
Gambar 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Keerom
10
dengan berjalan kaki selama 24 jam, untuk mempercepat waktu tempuh,
biasanya masyarakat menggunakan pesawat.
A. Distrik Waris
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Batas Wilayah
Pemerintahan
Jumlah penduduk Distrik Waris pada tahun 2017 adalah sebesar 3.536
jiwa. Sebagian besar penduduk adalah laki-laki yaitu 1.792 jiwa atau sebesar
50,68 persen, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 1.744 jiwa atau
49,32 persen dari seluruh penduduk di Distrik Waris. Dengan luas wilayah
jiwa per km2. Artinya setiap 1 km2 hanya dihuni oleh 4 orang penduduk.
Jumlah rumah tangga di Distrik Waris berjumlah 658 rumah tangga.
Rata-rata tiap rumah tangga terdiri dari 5 anggota rumah tangga. Jumlah
rumah tangga terbanyak terdapat di Kampung Yuwainda sebanyak 109 atau
5,15 persen dari jumlah rumah tangga yang ada pada Distrik Waris.
Sedangkan jumlah rumah tangga terkecil terdapat di Kampung Sack yaitu
sebanyak 59 rumah tangga atau 5,12 persen dari jumlah rumah tangga
yang terdapat di Distrik Waris.
3. Sumber Daya Alam
12
pertambangan bahan galian golongan C tersebut tersebar di Kampung
Kalimo, Banda, Pund dan Ampas.
4. Potensi Ekonomi
Unit usaha yang terdapat di Distrik Waris berupa kios maupun koperasi,
yang sangat berperan dalam berputarnya kegiatan perekonomian di
wilayah Distrik Waris.
Pendidikan
13
dan jumlah sekolah yang memadai. Hal ini penting dalam rangka
peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap pendidikan.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom Pada tahun
2017 jumlah lembaga prasekolah di Distrik Waris terdapat 4 TK
swasta, untuk SD sebanyak 5 sekolah, Untuk SMP ada 2 sekolah, dan
SMA di Distrik Waris terdapat 1 sekolah. Jumlah murid SD sejumlah
750 murid berasal dari 5 sekolah, untuk murid SMP berjumlah 97,
Sedangkan murid SMA berjumlah 76. Jumlah guru yg terdapat di
Distrik Waris berjumlah 65 orang terdiri dari 38 guru SD, 17 Guru
SMP, dan 10 Guru SMA.
Kesehatan
Tempat Ibadah
Fasilitas Umum
a) Transportasi dan Telekomunikasi
14
Untuk sarana komunikasi, Distrik Waris sudah ada
pemancar telepon selular (BTS) yang berada di Kampung Pund
dan Kampung Ampas. Sedangkan untuk membantu kelancaran
komunikasi melalui surat ataupun pengiriman barang maupun
paket, masyarakat di Distrik Waris dapat menggunakan Kantor
Pos yang terletak di Kampung Banda sebagai sarana penunjang.
Masyarakat yang ada di Distrik Waris belum dapat mengakses
internet karena tidak ada fasilitas pendukung.
Perdagangan
B. Distrik Senggi
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Luas wilayah Kecamatan Senggi 2.538,00 km2 dan berada
diketinggian 0 - 2000 m diatas permukaan laut dengan intensitas curah
hujan yang cukup tinggi diseluruh wilayahnya. Kampung terluas di
Kecamatan Senggi yaitu Kampung Molof dengan luas 1.005.74 km2
atau 39,62 persen dari total luas wilayah, sedangkan kampung terkecil
di Kecamatan Senggi yaitu Kampung Woslay dengan luas 9,36 km2
atau 0,37 persen total luas wilayah. Distrik senggi 2 0 37’ 0”- 40 0’ 0”
lintang selatan dan 1400 15’ 0 “- 1410 0’0” bujur timur.
Batas Wilayah
15
Distrik Senggi terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak
dari ibukota Distrik Waris ke ibukota kabupaten 105 km. Secara
admin+istrasi, wilayah Distrik Senggi dibatasi oleh batas-batas berikut.
Sebelah Utara : Distrik Skanto
Sebelah Selatan : Distrik Web dan Kabupaten Pegunungan Bintang
Sebelah Timur : Sebelah Distrik Web dan Papua New Guinea (PNG)
Sebelah Barat : Kabupaten Jayapura.
Pemerintahan
16
Jumlah penduduk Distrik Senggi adalah sebesar 2.926 jiwa. Dengan
luas wilayah sebesar 3.088,55 km², berarti kepadatan penduduk Distrik
Senggi adalah 1 jiwa/km².
4. Potensi Ekonomi
17
disusul ikan nila sebanyak 55.313 kg, sedangkan produksi terkecil adalah
ikan patin yaitu sebanyak 279 kg.
6. Umum
Transportasi dan Telekomunikasi
Sarana utama yang menghubungkan antar kampung maupun distrik
adalah jalan darat yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua
dan empat. terkecuali di beberapa dusun yang harus menggunakan sarana
transportasi air,yaitu beberapa dusun yang terletak di Kampung Usku dan
Molof.
Jalur hubungan komunikasi di Distrik Senggi menggunakan sarana
Telekomunikasi di Tahun 2011 telah berdiri 1 buah Pemancar Hand Phone
(BTS).yang terletak persis di depan kantor Distrik Senggi. Namun dengan
kendala jangkauan Signal yang kurang begitu baik untuk menjangkau
jarak ke seluruh kampung yang berada di wilayah Distrik Senggi, maka
tidak semua masyarakat dapat menikmati fasilitas ini, hanya beberapa
kampung saja yang mendapatkan signal pemancar Hp ini yaitu diantaranya
Kampung Senggi, Warlef dan Woslay.
Untuk penyediaan listrik masyarakat mengusahakan secara swadaya
dengan memanfaatkan program yang di canangkan oleh pemerintah Pusat
maupun Kabupaten yaitu berupa program PNPM & RESPEK dan BK 3
untuk membeli alat Penerangan berupa ganset di masing-masing kampung
oleh masyarakat setempat. Namun dalam pengoperasiannya masih banyak
kendala.
Perdagangan
19
Seiring dengan berjalannya waktu, perputaran roda perekonomian di
Distrik Senggi terus meningkat. Sekarang sudah ada beberapa kios yang
menjual kebutuhan masyarakat berupa sembako dan keperluan aneka
barang yang sangat lengkap yang dibutuhkan oleh masyarakat di Distrik
Senggi. Jumlah kios sembako yang ada di Distrik Senggi sebanyak 102
kios dan 9 warung makan, Distrik Senggi belum memiliki sarana
perbankan maupun lembaga keuangan lainnya, demikian juga dengan
pasar dan sejenisnya. Harga barang yang dijual di kios – kios relatif tidak
begitu jauh harganya dengan wilayah distrik yang dekat dengan kota.
C. Distrik Arso Timur
1. Kewilayahan
Letak astronomis
Secara geografis Kecamatan Arso Timur terletak pada posisi 140 0
55’ 41.89” Bujur Timur dan 020 59’ 10.19” Lintang Selatan. Dengan total
luas wilayah pada Kecamatan Arso Timur sebesar 336 Km2 . Distrik Arso
Timur terletak di wilayah Kabupaten Keerom. Jarak dari ibukota kabupaten
ke kampung kampung yang berada di wilayah Distrik Arso Timur berkisar
946,3 km, dengan waktu tempuh berkisar 20 - 100 menit. Secara
administrasi, wilayah Distrik Arso Timur dibatasi oleh batas-batas berikut.
Batas Wilayah
Batas Wilayah
Distrik Arso Timur memiliki luas wilayah sebesar Arso Timur
461,16 km². Secara administratif, Distrik Waris dibagi menjadi 11 kampung,
yaitu Wambes, Wembi, Wonorejo, Yamara, Yetty, Kriku, Sante, Kibay,
Pyewi, Suakun, dan Skofro.
Sebelah Utara : Distrik Arso dan Distrik Muara Taml Kota Jayapura
Sebelah Selatan : Distrik Waris
Sebelah Timur : Papua New Guinea (PNG)
Sebelah Barat : Distrik Arso Barat
2. Sumber Daya Manusia
20
Berdasarkan hasil angka proyeksi BPS Kabupaten Keerom jumlah
penduduk Kecamatan Arso Timur Tahun 2019 berjumlah 1.135 jiwa.
Penduduk laki-laki merupakan populasi terbesar yaitu 667 jiwa. Hampir
seluruh Desa di Distrik Arso Timur memiliki rasio jenis kelamin yang lebih
besar dari seratus persen, hal ini menunjukkan Distrik Arso Timur memiliki
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk
perempuan. Rasio jenis kelamin terbesar terdapat di Desa Kibay sebesar 224
jiwa. Penduduk laki-laki terbanyak berada di Desa Kibay sebanyak 139 jiwa
dan penduduk perempuan sebanyak 105 jiwa. Sedangkan rasio jenis kelamin
terkecil terdapat di Desa Amyu sebesar 51.
3. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Arso Timur meliputi hutan
lahan kering primer. Hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer,
hutan rawa primer dan pertanian lahan kering yang berlokasi di sekitar
pemukiman masyarakat. Kawasan hutan yang ada di sekitar Distrik Arso
Timur hutan produksi dan area penggunaan lain.
Di sektor kehutanan, wilayah Distrik Arso Timur juga memiliki
potensi untuk pengembangan pertanian, perkebunan, perikanan maupun
pertambangan golongan C. Untuk pengembangan pertanian dan perkebunan,
Distrik Arso Timur merupakan salah satu penghasil kebutuhan untuk Kota
Jayapura maupun daerah lain di Provinsi Papua.
4. Ekonomi
Untuk tanaman jenis holtikultura masyarakat yang berada pada
Distrik Arso timur sebagian besar menanam pisang untuk dijual dan untuk
sayur-sayuran dan komoditi holtikultura dan sejenisnya hanya untuk di
komsumsi sendiri, Sebagian besar masyarakat Distrik Arso Timur
merupakan petani kakao (coklat) , diikuti tanaman kelapa sawit dan tanaman
pinang.
Kecamatan Arso Timur mayoritas masyarakatnya merupakan petani
kakao, yang tersebar di 9 kampung. Sedangkan kelapa sawit merupakan
21
komoditi yang terbanyak kedua setelah kakao Komoditi unggulan lain yang
ada di Kecamatan Arso Timur antara lain pinang.
Dari Koordinator Statistik Kecamatan tercatat jumlah seluruh ternak
sapi di Kecamatan Arso Timur adalah 19 ekor sapi. Kampung Yetty
merupakan kampung dengan jumlah ternak Sapi terbanyak yang berjumlah 4
ekor sapi atau sebesar 40,00 % dari keseluruhan kampung di Kecamatan
Arso Timur.
Masyarakat Kecamatan Arso Timur pun memelihara beberapa jenis
hewan peternakan yang nilai jualnya dapat membantu perekonomian rumah
tangga, seperti ternak babi dengan jumlah 102 ekor, kambing dengan jumlah
10 ekor, ayam buras dengan jumlah 134 ekor, itik dengan jumlah 0 ekor dan
mentok dengan jumlah 30 ekor, keberadaan hewan peternakan tersebut
tersebar di beberapa kampung Kecamatan Arso Timur.
Menurut Dinas Perikanan jumlah produksi ikan terbesar pada
Kabupaten Keerom adalah jenis ikan Lele sebanyak 93.242 kg pada tahun
2019 disusul ikan nila sebanyak 53.313 kg, sedangkan produksi terkecil adalah
ikan Patin yaitu sebanyak 279 kg.
5. Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sangat berperan penting
dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Jumlah Sekolah
Dasar (SD) di Distrik Arso Timur yaitu 9 sekolah. Semua kampung
sudah memiliki SD. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) Distrik Senggi hanya memiliki 2 sekolah saja yang berada di
Kampung Yetty. Dan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terletak di kampung Yetty
berjumlah masing-masing 1 sekolah.
Kesehatan
Prioritas yang tak kalah penting adalah pembangunan pada bidang
kesehatan, yakni dengan meningkatkan kulitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi
22
masyarakat. Pada tahun 2019 Kecamatan Arso Timur memiliki 1
Puskesmas induk yang berada di Kampung Petewi, sedangkan
Puskesmas Pembantu terdapat sebanyak 1 unit. Jumlah tenaga kesehatan
pada tahun 2019 berjumlah 15 orang.yang terdiri dari tenaga kesehatan
Dokter sebanyak 2 orang, Perawat 6 orang, Bidan 6 orang dan bagian
Farmasi 1 orang.
Tempat Ibadah
Pada Kecamatan Arso Timur pemeluk Agama beragam ada Kristen
Protestan, Katolik dan Islam, sebagian besar mayoritas memeluk Agama
Kristen Protestan dan mempuyai masing masing tempat Peribadatan.
Pada Tahun 2019 jumlah tempat Peribadatan. Pemeluk Agama Kristen
Protestan sebanyak 8 Gereja, Islam tempat Peribadatan sebanyak 1
Masjid, 1 Mossolah dan Katolik tempat Peribadatan sebanyak 4 Gereja.
Umum
a. Transportasi dan Telekomunikasi
Sarana utama yang menghubungkan antar kampung maupun
distrik adalah jalan darat yang dapat ditempuh menggunakan
kendaraan roda dua dan empat. Sebagian. kampung-kampung di
wilayah Distrik Arso Timur sudah berjalan aspal dan sebagian
lainnya masih merupakan jalan perkerasan kerikil, karang ataupun
batu. Sarana transportasi di wilayah Distrik Arso Timur yang
paling utama adalah ojek.
Jalur hubungan komunikasi di Distrik Senggi menggunakan
sarana Telekomunikasi di Tahun 2011 telah berdiri 1 buah
Pemancar Hand Phone (BTS).yang terletak di Kampung Sangke.
Namun dengan kendala jangkauan Signal yang kurang begitu baik
untuk menjangkau jarak ke seluruh kampung yang berada di
wilayah Distrik Arso Timur, dan Jumlah Operator Layanan
Komunikasi Telepon Seluler Yang Menjangkau di Desa masing-
masing berjumlah 1 operator.
D. Distrik Web
23
1. Kewilayahan
Batas Wilayah
Populasi ternak terbesar adalah ternak babi yaitu sebesar 167 ekor yang
tersebar di sebagian besar kampung. Sedangkan ternak sapi hanya ada di
Kampung Umuaf yaitu sebesar 5 ekor. Dan populasi ternak unggas
terdapat di Kecamatan Web sebanyak 351 ekor. Terdapat sekitar 13 rumah
tangga perikanan darat yang berada di Kampung Dubu.
25
memiliki 1 fasilitas sekolah dasar kecuali kampung Yamraf-II. Sedangkan
untuk fasilitas Sekolah Menengah Pertama hanya ada di kampung Umuaf.
Kesehatan
Tempat Ibadah
Umum
a. Transportasi dan Telekomunikasi
Transportasi sangat dibutuhkan untuk menjamin terselenggaranya
mobilitas penduduk maupun barang. Diharapkan tersedianya sistem
transportasi dapat menunjang berbagai aktivitas ekonomi di wilayah
Distrik Web. Sedangkan sarana angkutan sungai ada di kampung Dubu
yang menghubungkan kampung Dubu ke Distrik Senggi, ibukota Distrik
maupun ke Ubrup Kabupaten Boven Digoel.
E. Distrik Towe
1. Kewilayahan
Letak astronomis
Batas Wilayah
4. Ekonomi
27
Populasi ternak di Distrik Towe adalah ternak babi yaitu sebanyak
355 ekor, jumlah terbanyak ada di kampung Terpones 95 ekor.sedangkan
jumlah ternak babi terkecil ada di kampung Towe hitam yaitu 10 ekor.
Sementara untuk populasi unggas yaitu ayam kampung, yang berada di
distrik Towe sebanyak 850 ekor,populasi ayam terbanayk terdapat
dikampung Milki yaitu 136 ekor,sementara di kampung Tefalma terdapat
48 ekor. Perikanan untuk di distrik Towe,secara moderen tidak ada, namun
dari hasil pemancingan di kali atau di sungai sanagatlah banyak, terutama
ikan Tawes.ikan sembilan,Mujair,ikan gigi,kura2 dan masih banyak di
peraiaran sungai,semuanya untuk komsumsi sendiri.
Kesehatan
Tempat Ibadah
b. Perdagangan
29
Jarak tempuh dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke ibukota
Distrik Waropko melalui jalur sungai mencapai 200. km, merupakan jarak
tempuh terjauh dari semua distrik yang ada di Kabupaten Boven Digoel.
Jarak tempuh terjauh kedua adalah Distrik Fofi mancapai 178 km,
sementara itu Distrik Bomakia tercatat 173 km dari ibukota Kabupaten
Boven Digoel di Tanah Merah. Kabupaten Boven Digoel memiliki
ketinggian bervariasi antara 0-sampai dengan di atas 1000 m dari
permukaan laut.
Semenjak telah dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 11 Tahun
2008 Tentang Pembentukan 5 (Lima) distrik baru dan Peraturan Daerah
No. 13 Tahun 2008 Tentang Pembentukan 24 (dua puluh empat) kampung
baru, maka Kabupaten Boven Digoel sekarang telah memiliki 20 (dua
puluh) distrik dengan 112 kampung. Distrik Mindipatana merupakan
distrik dengan jumlah kampung terbanyak mencapai 13 kampung.
Berikutnya Distrik Waropko mencapai 9 kampung dan Distrik Fofi tercatat
8 kampung. Sementara itu Distrik Induk lainnya, yaitu Distrik Mandobo,
Distrik Jair dan Distrik Bomakia masing-masing berjumlah 5 kampung.
Distrik Kouh dan Yaniruma merupakan distrik dengan jumlah kampung
terkecil hanya 3 kampung.
30
mencapai 3.061,73 km² (11,29%). Sedangkan, Distrik Ninati merupakan
distrik dengan luas wilayah yang paling kecil, yaitu mencapai 287,07 km²
(1,06%).
31
2. Sumber Daya Manusia
Jumlah Penduduk Boven Digoel sampai saat ini mencapai 57.688
jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 30.724 jiwa dan perempuan
sebanyak 26.964 jiwa. Sehingga jika dilihat menurut jenis kelamin, maka
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan. Dengan luas. wilayah Kabupaten Boven Digoel mencapai
27.836,68 km2 maka tingkat kepadatan penduduk adalah 2 jiwa/km².
3. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Kabupaten Boven Digoel meliputi
hutan lindung, Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Putan Produksi
Konservasi dan areal penggunaan lain. Kabupaten Boven Digoel memiliki
hutan yang sangat luas dengan berbagai macam hasil hutan yang dapat
diolah, sehingga dapat meningkatkan pemasukan bagi daerah. Hasil-hasil
hutan seperti yang sebutkan diatas adalah hasil-hasil hutan dan olahannya
diantaranya adalah kayu bulat, kayu gergaji, plywood dan film faced.
Hasil-hasil hutan tersebut sebagian besar diusahakan oleh perusahaan
besar swasta. Sumberdaya mineral yang terbanyak di Kabupaten Boven
Digoel merupakan sumberdaya mineral yang masuk kedalam Bahan
Galian Golongan C, antara lain tanah timbun dan pasir kerikil.
4. Potensi Ekonomi
Wilayah Kabupaten Boven Dogoel memiliki potensi pengembangan
ekonomi, terutama dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan dan kehutanan.
Pertanian
32
Pertanian tanaman pangan yang terdapat di Kabupaten Boven
Digoel meliputi tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubi kayu, ubi jalar, keladi, sayuran dan buah-buahan.
Perikanan
Armada penangkapan ikan merupakan sarana yang sangat penting
guna menunjang kegiatan penangkapan hasil sungai. Armada yang
terdapat di Kabupaten Boven Digoel adalah perahu tanpa motor, perahu
motor tempel dan kapal motor. Armada yang dimiliki oleh sebagian
besar masyarakat Kabupaten Boven Digoel masih bersifat tradisional
yakni berupa Alat penangkap ikan yang paling banyak digunakan
masyarakat adalah jaring insang tetap, kemudian pancing. Rumah
tangga perikanan terbagi kedalam beberapa jenis menurut kegiatan
usahanya, yaitu Rumah Tangga Pembudidaya, Rumah Tangga
Penangkapan, Rumah Tangga Pengolah dan Rumah Tangga
Pengumpul.
Peternakan
Ternak yang paling banyak dikembangkan di Kabupaten Boven
Digoel adalah Ayam Buras. Babi adalah ternak terbanyak kedua yang
dipelihara setelah Ayam Buras, kemudian ternak Kambing, disusul
Ternak Sapi Potong dan yang terakhir Itik merupakan ternak yang
paling sedikit dipelihara dibandingkan ternak lainnya.
Perkebunan
Potensi tanaman perkebunan di Kabupaten Boven Digoel
didominasi oleh tanaman karet dan kelapa sawit. Tanaman karet ini
merupakan tanaman perkebunan rakyat dimana sebagian besar
masyarakat Kabupaten Boven Digoel ini mengelola tanaman ini,
sedangkan tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan besar
yang pengelolaannya dimiliki oleh perusahaan.
33
Tersedianya sarana-prasarana pendidikan sangat berperan penting
dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Pendidikan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dengan tingkat pendidikan yang baik, seseorang
dapat meningkatkan taraf kesejahteraan hidupnya. Sekolah merupakan
sarana yang sangat penting guna menunjang berlangsungnya kegiatan
pendidikan. Banyaknya sekolah yang terdapat di wilayah Kabupaten
Boven Digoel dapat dilihat pada tabel berikut.
Table 2.2 Jumlah Sekolah di Kabupaten Boven Digoel
Sekolah yang paling banyak adalah Sekolah Dasar (SD), baik swasta
maupun negeri. Jumlah SD Swasta lebih banyak jika dibandingkan dengan
SD Negeri. Jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) sampai saat ini
berjumlah 8 sekolah dengan komposisi 7 TK swasta dan 1 TK negeri.
Begitu juga dengan SLTP swasta dengan jumlah 3 sekolah. Jumlah
sekolah SLTP Negeri terdapat 8 sekolah. Jumlah sekolah SLTA Negeri
berjumlah 1 sekolah. Sedangkan jumlah sekolah SLTA Swasta hanya
berjumlah 1 sekolah saja. Jumlah sekolah SMK Negeri berjumlah 3
sekolah.
34
Kesehatan masyarakat merupakan faktor penting dalam menunjang
kegiatan pembangunan. Baik tidaknya tingkat kesehatan masyarakat salah
satunya dipengaruhi oleh ketersediaan sarana kesehatan yang layak.
Sampai dengan sekarang, Kabupaten Boven Digoel memiliki dua Rumah
Sakit yang telah beroperasi dan terletak di Distrik Mandobo dan Distrik
Mindiptana. Jumlah Puskesmas Induk mencapai 16 unit. Jumlah
Puskesmas Pembantu 32 unit. Balai pengobatan yang terdapat di
Kabupaten Boven Digoel, terdiri dari Balai Pengobatan Swasta dan
Poskeskam. Balai Pengobatan Swasta yang tercatat hingga saat ini adalah
Balai Pengobatan Poskeskam berjumlah 10 unit. Sarana kesehatan berupa
Posyandu 87.. Polindes 15 unit. Sarana lainnya yang menunjang bidang
kesehatan di Kabupaten Boven Digoel, yaitu hanya ada 1 Apotek dan 1
Gudang Farmasi.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke
pelosok-pelosok kampung, pemerintah daerah. melalui Dinas Kesehatan.
Kabupaten Boven Digoel mengadakan sarana kesehatan berupa Puskesmas
Keliling. dengan fasilitas pelayanan berupa kendaraan roda empat (mobil),
roda dua (motor), speed boat dan long boat. Tenaga kesehatan sangat
diperlukan guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Tenaga
kesehatan yang ada di Kabupaten Boven Digoel terdiri dari Dokter Umum,
Dokter Gigi, Bidan, Apoteker, Asisten Apoteker, Perawat, Ahli Gizi,
Sanitarian.
Tempat ibadah merupakan sarana yang sangat penting dalam
menunjang berlangsungnya kegiatan ibadah suatu agama. Dari kelima
agama yang ada, Gereja Katolik merupakan tempat ibadah yang paling
banyak dibandingkan tempat ibadah agama lain yang jumlahnya mencapai
60 unit, sedangkan Vihara tidak terdapat di Kabupaten Boven Digoel.
Angkutan Jalan di Kabupaten Boven Digoel sebagian besar masih
berkonsentrasi di Ibu kota kabupaten Tanah Merah. Angkutan penumpang
umum di Kabupaten Boven Digoel masih didominasi oleh mikrolet atau
angkot, baik yang berijin maupun yang tidak memiliki ijin.
35
Transportasi sungai sampai saat ini masih menjadi pilihan. utama
bagi masyarakat dikarenakan banyak kampung di Kabupaten Boven
Digoel yang belum dapat dijangkau melalui jalan darat. Terdapat 29
kampung dari 8 Distrik yaitu Mandobo, Jair, Subur, Ki, Bomakia, Kouh
dan Mindiptana yang tidak dapat dijangkau melalui angkutan darat dan
hanya dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan sungai. Distrik
Perbatasan Kabupaten Boven Digoel sampai saat ini baru memiliki satu
pelabuhan umum, yaitu di Asiki Distrik Jair. Sementara untuk pelabuhan
tambat perahu menyebar hampir disetiap distrik yang berada di sepanjang
kali Digoel.
Jenis angkutan transportasi sungai yang sering digunakan
masyarakat di Distrik Distrik Jair adalah speed boat, ketinting, kapal kayu,
ketinting dan kapal besi. Di Distrik Mindiptana menggunakan transportasi
sungai berupa Kapal kayu, speed boat, long boat dan ketinting. Sedangkan
masyarakat di Distrik Subur menggunakan transportasi sungai berupa
speed boat dan long boat, dan untuk masyarakat Distrik Ki menggunakan
speed boat, long boat dan ketinting.
Di Kabupaten Boven Digoel terdapat 3 lapangan terbang. Ketiga
lapangan terbang tersebut masih dikategorikan sebagai lapangan terbang
perintis. Lapangan terbang yang paling banyak disinggahi pesawat adalah
Bandara Tanah Merah yang terletak di ibukota kabupaten. Dua lapangan
terbang lainya, yaitu Bandara Mindiptana yang terletak di Distrik
Mindiptana dan Bandara Bomakia yang terletak di Distrik Bomakia.
Sedangkan, Kantor Pos yang terdapat di Kabupaten Boven Digoel sampai
saat ini jumlahnya 3 unit.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang telekomunikasi,
Kantor Cabang Telkom Tanah Merah telah memiliki kapasitas sentral
sebesar 250 SST. Sedangkan kapasitas terpasang hingga tahun tahun ini
mencapai 94 unit. Pelayanan telekomunikasi yang berupa jasa wartel
(Warung Telepon) di Kabupaten Boven Digoel, jumlahnya masih sangat
36
sedikit yaitu hanya 1 unit wartel yang bertahan dari tahun 2006 hingga
tahun sekarang.
Tidak dipungkiri lagi, bahwa energi listrik memainkan peranan yang
sangat vital dalam menggerakan segala. aktivitas manusia yang
menggunakan sumber energi listrik. Di Kabupaten Boven Digoel terdapat
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS). PLTD dikelola oleh PT PLN (Persero), yang meliputi
wilayah Ranting Tanah Merah, Liskamp. Mindiptana, dan Liskamp.
Getentiri.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Boven
Digoel berjumlah 56 unit, PLTS ini berupa sel-sel solar yang biasa
dipasang di atas atap rumah atau dibuatkan tempat tersendiri tersebar di
Distrik Jair, Kouh, Mandobo dan Arimop, dimana kapasitas yang
dihasilkan mencapai 840 Wp.
Sarana perdaganan yang terdapat di kabupaten Boven Digoel berupa
Pasar Trasidional, Pasar Lokal, Pasar Regional, Pasar Swalayan,
Hipermarket dan Pasar Grosir. Terdapat Koperasi Unit Desa (KUD)
dengan jumlah anggota 169 orang dan Kopesasi Primer dengan jumlah
keanggotaan mencapai 2.104 orang. Fasilitas perumahan dan permukiman
merupakan salah satu sarana infrastruktur yang menjadi perhatian
pemerintah daerah Kabupaten Boven Digoel untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
bahwa keadaan perumahan penduduk yang sehat adalah rumah yang
memiliki luas. lantai perkapita diatas 10 m², kiranya ini menjadi pedoman
pemerintah dalam memberikan sarana perumahan dan permukiman bagi
masyarakat.
Kondisi jalan di Kabupaten Boven Digoel dibagi atas tiga kondisi
yakni kondisi jalan yang berupa tanah, kerikil dan aspal. Secara unum dari
total panjang jalan yang ada, kondisi jalan yang paling banyak ditemui
adalah jalan tanah, kemudian diikuti jalan kerikil dan jalan aspal. Seiring
37
dengan pembangunan infrastruktur daerah, maka panjang jalan. setiap
tahunnya semakin bertambah.
A.Distrik Kombut
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Batas Wilayah
Distrik Kombut berbatasan dengan Distrik Waropko di sebelah
utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Kombut, di sebelah
barat berbatasan dengan Distrik Waropko dan Mindiptana, dan di
sebelah timur berbatasan dengan Papua New Guinea
Distrik Kombut terdiri atas 4 kampung yaitu Kombut, Mokbiran,
Kawangtet Amua. Luas wilayah Distrik Kombut tercatat sebesar
5256,33 km2. Dimana kampung terluas di distrik ini adalah Kampung
Mokbiran yakni mencapai 1923,28 km2 atau mencapai 36,58 persen
dari total keseluruhan. Kampung dengan luas terkecil adalah Kampung
Kawangtet dengan luas mencapai 190,54 km2 atau mencapai 3,62
persen dari total keseluruhan.
2. Sarana Prasarana
Pendidikam
Kesehatan
Tempat Ibadah
3. Potensi Ekonomi
Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Tanaman Pangan,
Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Boven Digoel, Para Petani
Distrik Kombut menanam Tanaman Pangan yakni Talas, Ubi Kayu
dan Ubi Jalar dan juga menanam buah-buahan seperti Durian,
Pisang, Pepaya, dan Nanas. Namun data yang diperoleh dari dinas
terkait untuk tahun 2018 ini belum bisa menyebutkan berapa banyak
hasil produksi dari setiap tanaman yang ditanam.
Di distrik Kombut kuas lahan buah-buaha an terbesar yaitu buah
Durian. Selanjutnya, terdapat luas lahan tanaman perkebunan sebesar
328,76 dan produksi tanaman perkebunan di distrik kombut sebesar
434.
39
Pariwisata
Distrik Kombut tidak terdapat objek wisata maupun tempat
penginapan.
Sehingga ketika ada kunjungan dari luar maka akan menggunakan
rumah masyarakat, rumah dinas Distrik atau Kantor Kampung.
40
B .Distrik Waropko
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Batas Wilayah
41
Waropko berada pada ketinggian antara 54 sampai 163 m diatas
permukaan laut (dpl).
Pemerintahan
42
hanya terdapat 33 dan perempuan sebanyak 13 jiwa.. dengan jumlah laki-
laki sebanyak 20 jiwa
3. Sarana prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Distrik Waropko hanya berupa
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, masyarakat di Distrik
Waropko harus menuntut sekolah di distrik lainnya, seperti Mindiptana
dan distrik terdekat lainnya. Di Distrik Waropko terdapat 8 Sekolah
Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama.
Kesehatan
Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi kepentingan
penduduk di Distrik Waropko adalah sarana kesehatan. Sarana kesehatan
yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hanya terdapat di
Kampung Waropko. Mayoritas masyarakat di Distrik Waropko
merupakan pemeluk agama Kristen Katolik yaitu sebesar 80,76 persen.
Terbanyak selanjutnya adalah Kristen Protestan dan Islam yaitu sebesar
17,21 persen Waropko yang menganut peribadatan di Distrik Katholik.
43
2,02 persen. Tidak ada penduduk di Distrik agama Hindu, Budha atau
laiannya. Jumlah tempat adalah 2 mushola, 3 Gereja Protestan, dan 6
Gereja katolik.
Energi
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) sudah masuk di Distrik Waropko sehingga sebagian masyarakat
setempat sudah menggunakan listrik yang bersumber dari listrik PLN.
Sebagian masyarakat juga menggunakan listrik Non-PLN yang berupa
Listrik Tenaga Surya (Sollarcell) atau pun penerangan yang bersumber
dari generator pribadi dan penerangan dari lilin dan sebagainya. Distrik
Waropko belum terdapat perusahaan air minum yang menyalurkan ke
rumah-rumah.
Transportasi
Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Waropko
adalah sekitar 103 Km dengan jenis permukaan jalan adalah tanah, aspal,
dan berbatu. Kondisi jalan dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke
Distrik Waropko tahun 2019 adalah sedang dan rusak berat dimana jalan
tersebut adalah jalan negara. Perjalanan menuju Distrik Waropko hanya
bisa ditempuh dengan jalur darat dan tidak dapat ditempuh dengan jalur
sungai maupun udara.
4. Potensi Ekonomi
Pertanian
Distrik Waropko merupakan distrik yang memiliki potensi dalam
pembudidayaan tanaman pangan berupa ubi jalar, ubi kayu, dan kacang
tanah. Distrik Waropko memiliki luas panen Padi Ladang seluas 5 hektar
pada tahun 2019. Selain berpotensi dalam pembudidayaan tanaman
pangan, Distrik Waropko juga memiliki potensi dalam pembudidayaan
tanaman holtikultura berupa cabai.
Perkebunan
44
Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Distrik Waropko
adalah tanaman karet. Tanaman karet sebagai tanaman unggulan di
Distrik Waropko luas sebesar 123 ha dan hasil produksi sebesar 53 ton di
tahun 2019. Semua masayarkat di Distrik Waropko tidak ada yang
berprofesi di bidang perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
Perdagangan Dan Koperasi
Adapun fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Waropko berupa
pasar dengan bangunan semi permanen. Pasar tersebut terletak di 3
kampung yaitu Kanggewot, Upyetetko, dan Waropko.
Hotel dan pariwisata
Distrik Waropko bukan merupakan distrik yang berbatasan
dengan Negara Papua New Gueni. Di distrik Waropko juga tidak terdapat
objek wisata Alam, sehingga di Distrik ini tidak terdapat fasilitas
akomodasi lainnya (penginapan).
A. Distrik Ninati
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Batas Wilayah
45
Distrik Ninati terdiri atas 5 kampung yaitu Ninati, Yetekun,
Kawaktetbut, $5 Tembutka dan Timka. Luas wilayah Distrik Ninati
tercatat sebesar 287,07 km². Berdasarkan ketinggiannya, kampung-
kampung yang ada di Distrik Ninati berada pada ketinggian antara 71
sampai 150 m diatas permukaan laut (dpl). Dimana wilayah yang paling
tinggi berada pada Kampung Tembutka 150 diatas permukaan laut
sedangkan wilayah yang terendah di Kampung Ninati 71 diatas permukaan
laut. Apabila dilihat dari lokasi keseluruhan kampung-kampung yang ada
di Distrik Ninati, semua kampung berada pada lokasi hamparan, dimana
keseluruhannya memiliki kemiringan yang landai yakni kurang dari 15
derajat.
Pemerintahan
Status pemerintahan suatu kampung dapat berupa desa maupun
kelurahan, perbedaan keduanya terdapat pada pemilihan pemimpin atau
kepala desa, dimana untuk status desa, kepala desanya dipilih secara
langsung oleh masyarakat di desa tersebut. Sedangkan untuk kelurahan,
dimana pemimpinnya. yakni lurah diangkat oleh bupati/walikota.
Keseluruhan kampung di Distrik Ninati memiliki status pemerintahan
berupa desa. Dasar pembentukan kampung-kampung di Distrik Ninati
menggunakan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2008.
Satuan Lingkungan Setempat (SLS) merupakan bagian wilayah
dibawah desa/kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa/kelurahan. SLS terkecil di masing-masing kampung di
Distrik Ninati adalah Rukun Tetangga (RT). Terdapat 10 RT dan 5 RW di
Distrik Ninati. Sebagian besar penduduk Distrik Ninati berprofesi sebagai
petani dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah. 12 Jiwa. terbanyak
terdapat di Kampung Ninati yaitu sebesar
2. Kependudukan
46
dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun
1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Berdasarkan hasil Proyeksi
Jumlah Penduduk Kabupaten Boven Digoel yang dilakukan oleh Badan
Pusat Statistik Kabupaten Boven Digoel, maka jumlah penduduk tahun
2019 untuk Distrik Ninati sebesar 689 jiwa dimana laki-laki sebanyak 366
jiwa dan perempuan sebanyak 323 jiwa. Jumlah penduduk terbesar
terdapat di Kampung Ninati sebanyak 307 jiwa, dimana laki-laki sebanyak
163 jiwa dan perempuan sebanyak 144 jiwa. Jumlah penduduk terkecil
berada di Kampung Kawaktembut dimana hanya terdapat 19 jiwa, dengan
jumlah laki-laki sebanyak 11 jiwa dan perempuan sebanyak 8 jiwa.
3. Sarana Prasarana
Pendidikan
Kesehatan
47
Tempat Ibadah
Energi
Transportasi
4. Potensi Ekonomi
Pertanian
48
berpotensi membudayakan perkebunan berupa tanam karet. Luas
keseluruhan tanam karet di Distrik Ninati sebesar 118 ha.
Peternakan
B. Distrik Sesnuk
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Distrik sesnuk berada di kabupaten Boven Digoel yang merupakan
distrik yang berbatasan langsung dengan papua nuiginea (PNG yang
berdiri sejak tahun 2005. Sebelum Kabupaten Boven Digoel berdiri
sendiri, Distrik Sesnuk merupakan bagian dari Kabupaten Merauke hingga
akhirnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2005 menjadi salah satu
49
distrik di Kabupaten Boven Digoel. Secara astronomis terletak antara
140°78'3" BT dan 5°96'7" Lintang Selatan. Kecamatan Sesnuk terdiri dari
5 desa, yaitu Amboran, Anggamburan, Kanggup, Yomkondo, dan Sesnuk.
Luas wilayah Kecamatan Sesnuk adalah 48,20 persen dari luas wilayah
Kabupaten Boven Digoel. Desa terluas di kecamatan ini adalah Kampung
Kanggup yang mencapai 510,46 Km atau 39,07 persen dari total luas
Kecamatan Sesnuk. Desa terkecil adalah Kampung Anggamburan dengan
luas 144,81 Km atau 11,08 persen.
Batas Wilayah
Secara Administrasi ,wilayah distrik sesnui dibatasi oleh batas-
batas berikut ini :
Sebelah Utara : Distrik Kombut
Sebelah Selatan : Distrik Jair
Sebelah Timur : Papua Nugini
Sebelah barat : Distrik Mandobo
1. Sumberdaya Manusia
Rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Sesnuk yakni adalah
110,6 persen yang berarti dari 100 penduduk perempuan Kecamatan
Sesnuk terdapat 110 atau 111 penduduk laki-laki di Kecamatan Sesnuk.
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Sesnuk lebih banyak
berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Kepadatan jumlah
penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan
luas wilayah tersebut. Kepadatan penduduk Kecamatan Sesnuk adalah
0,70 jiwa/km² yang artinya dalam satu kilometer persegi terdapat/dihuni 1
jiwa.
Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berusia antara 15
sampai dengan 64 tahun, sedangkan penduduk usia tidak produktif adalah
penduduk yang berusia antara 0 sampai dengan 14 tahun dan penduduk
yang berusia di atas 65 tahun. Penduduk usia produktif Kecamatan Sesnuk
mencapai 488 jiwa atau sekitar 53,16 persen dari total penduduk
50
Kecamatan Sesnuk yang terdiri dari 269 laki-laki dan 219 perempuan.
Sedangkan penduduk usia non produktif Kecamatan Sesnuk mencapai 430
jiwa atau sekitar 46,84 persen dari total penduduk Kecamatan Sesnuk,
yang terdiri dari 213 laki-laki dan 217 perempuan. Dependency Load
(CAB) Kecamatan Sesnuk sebesar 88,11 persen, artinya setiap 100
penduduk produktif Kecamatan Sesnuk harus menanggung 88 sampai 89
penduduk non produktif Kecamatan Sesnuk.
2. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam meliputi hutan lindung, Hutan Produksi, Hutan
Produksi Terbatas, Putan Produksi Konservasi dan areal penggunaan lain.
Kabupaten Boven Digoel memiliki hutan yang sangat luas dengan
berbagai macam hasil hutan yang dapat diolah, sehingga dapat
meningkatkan pemasukan bagi daerah. Hasil-hasil hutan seperti yang
sebutkan diatas adalah hasil-hasil hutan dan olahannya diantaranya adalah
kayu bulat, kayu gergaji, plywood dan film faced. Hasil-hasil hutan
tersebut sebagian besar diusahakan oleh perusahaan swasta besar.
Sumberdaya mineral yang terbanyak di Kabupaten Boven Digoel
merupakan sumberdaya mineral yang masuk kedalam Bahan Galian
Golongan C, antara lain tanah timbun dan pasir kerikil.
3. Ekonomi
Sektor pertanian mempunyai kontribusi penting terhadap
perekomian. Sektor inipun berperan penting dalam penyediaan kebutuhan
pangan manusia seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
yang berarti bahwa kebutuhan pangan akan semakin meningkat.
Berdasarkan data dari Dinas TPHPP, Distrik Sesnuk merupakan distrik
yang memiliki potensi dalam pembudidayaan tanaman pangan berupa ubi
jalar, ubi kayu, cabai, dan tomat. Selain berpotensi dalam pembudidayaan
tanaman pangan, dan horikultura di Distrik Sesnuk juga memiliki potensi
perkebunan berupa karet. dalam pembudidayaan tanaman
4. Sarana Dan Prasarana
51
Sarana pendidikan yang tersedia di Kecamatan Sesnuk hanya
berupa Sekolah Dasar (SD). Untuk mengenyam pendidikan ke jenjang
selanjutnya, masyarakat di Kecamatan Sesnuk harus menuntut sekolah di
kabupaten lain, seperti Mindiptana, Waropko dan kabupaten lain yang
berdekatan. Di Kecamatan Sesnuk, terdapat dua sekolah berstatus negeri
yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, yang tersebar di
beberapa desa.
Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi
keptingan penduduk di Distrik Sesnuk adalah sarana kesehatan. Sarana
kesehatan yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tanpa
rawat inap terdapat di Kampung Sesnuk, dan Puskesmas Pembantu (Pustu)
terdapat di Kampung Anggamburan, sehingga untuk penduduk di
kampung lain, dapat mendatangi kampung tersebut untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sarana kesehatan yang berupa Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) tidak terdapat di semua kampung di Distrik Sesnuk, namun
sarana kesehatan lainnya yang melayani kesehatan ibu dan anak yang
berupa posyandu terdapat di semua kampung di Distrik Sesnuk dimana
disetiap kampung terdapat kader posyandu
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) belum masuk di di Distrik Sesnuk sehingga masyarakat setempat
masih menggunakan listrik Non-PLN yang berupa Listrik Tenaga Surya
(Sollarcell) ataupun penerangan yang bersumber dari generator pribadi dan
penerangan dari lilin dan sebagainya. Pada Distrik Sesnuk belum terdapat
perusahaan air minum yang menyalurkan ke rumah rumah.
Sarana perdagangan yang ada di Kecamatan Sesnuk adalah pasar
dengan bangunan semi permanen. Ada 1 pasar di Kecamatan Sesnukyang
yang terletak di Kampung Kanggup. Selain itu, terdapat fasilitas ekonomi
berupa warung sembako yang tersedia di setiap desa di Kecamatan
Sesnuk. distrik sesnuk merupakan distrik yang berbatasan langsung
dengan Negara Papua New Guinea. Di Distrik Sesnuk juga tidak terdapat
52
objek wisata Alam, sehingga di Distrik ini tidak terdapat fasilitas
akomodasi lainnya (penginapan).
Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Sesnuk
adalah 125 Km dengan jenis permukaan jalan adalah tanah dan aspal.
Kondisi jalan dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik
Sesnukadalah sedang dan rusak berat dimana jalan tersebut adalah jalan
negara. Perjalanan menuju Distrik Sesnuk hanya bisa ditempuh dengan
jalur darat dan jalur sungai
C. Distrik Jair
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Bata Wilayah
Secara Administrasi ,wilayah distrik Jair dibatasi oleh batas-batas
berikut ini :
Sebelah Utara : Distrik Sesnuk dan Disttrik Mandobo
Sebelah Selatan : Kabupaten Subur dan Kabupaten Merauke
53
Sebelah Timur : Papua Nugini (PNG)
Sebelah barat : Kabupaten Kimam
2. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk tahun 2020 untuk Distrik Jair sebesar 18.179
jiwa dimana laki-laki sebanyak 10.087 jiwa dan perempuan sebanyak
8.092 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kampung Asiki
sebanyak 13.013 jiwa. Jumlah penduduk terkecil berada di Kampung
Miri dimana hanya terdapat 191 jiwa.
Rasio jenis kelamin penduduk Distri Jair yakni sebesar 124,7
persen yang artinya dari 100 perempuan penduduk Distrik Jair terdapat
124 atau 125 laki-laki penduduk Distrik Jair. Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk di Distrik Jair lebih banyak laki-laki dibandingkan
perempuan.
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk
dalam suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut. Kepadatan
penduduk Distrik Jair mencapai 5,94 jiwa/km2 yang artinya bahwa
dalam satu kilometer persegi terdapat/ditempati 5 sampai 6 orang.
Kepadatan penduduk terbesar terdapat dil Kampung Asiki yakni
sebesar 49,02 jiwa/km². Sedangkan kepadatan penduduk terendah
terdapat di Kampung Butiptiri yakni 0,16 jiwa/km².
3. Sumberdaya Alam
Distrik Jair juga memiliki potensi dalam pembudidayaan tanaman
holtikultura berupa cabai, kubis dan tomat. Tanaman perkebunan yang
banyak diusahakan di Distrik Jair adalah tanaman kelapa sawit dan
karet.
4. Potensi Ekonomi
Tanaman kubis merupakan tanaman dengan jumlah produksi
terbanyak di Distrik Jair yang mencapai 220 kwintal pada tahun 2020.
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman dengan jumlah
5. Sarana dan Prasarana
54
Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Jair berupa Taman
Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar
dimana total ada 20 sekolah yang ada, 15 sekolah negeri dan 5 sekolah
berstatus swasta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beberapa desa
sebagai berikut: SD swasta terletak di Kampung Asiki, Getentiri,
Anggai dan Butuptiri, dan SD negeri terletak di Kampung Asiki,
Getentiri dan Miri; SMP Negeri terletak di Kampung Asiki dan
Getentiri; SMA Negeri hanya tersedia di Kampung Asiki; SMK Negeri
ini terletak di Kampung Getentiri
Selain sarana pendidikan, sarana yang sangat penting bagi
kepentingan penduduk di Distrik Jair adalah sarana kesehatan. Sarana
kesehatan yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(Puskesmas) terdapat di Kampung Getentiri, dan Puskesmas pembantu
(pustu) yang terdapat di Kampung Asiki, sehingga untuk penduduk di
kampong lain dapat mendatangi kampung tersebut untuk mendapatkan
pelayanan Sarana kesehatan yang berupa Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) terdapat di Kampung Butiptiri. Sedagkan sarana kesehatan
lainnya yang melayani kesehatan ibu dan anak yang berupa posyandu
terdapat di semua kampung di Distrik Jair dimana disetiap kampung
terdapat kader posyandu
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) sudah ada di Distrik Jair sehingga masyarakat setempat sudah
menggunakan listrik yang bersumber dari listrik PLN walaupun hanya
aktif selama 12 jam. Dari 5 kampung yang ada di Distrik Jair, hanya
masyarakat di Kampung Getentiri saja yang bisa merasakan listrik
PLN, sedangkan masyarakat di kampung lain menggunakan listrik
Non-PLN yang berupa Listrik Tenaga Surya (Sollarcell) atau pun
penerangan yang bersumber dari generator pribadi dan penerangan dari
55
lilin dan sebagainya. Distrik Jair belum terdapat perusahaan air minum
yang menyalurkan ke rumah-rumah.
Adapun fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Jair khususnya di
wilayah Kampung Asiki terdapat sarana perdagangan seperti, pasar,
UD dan mini market yang menjual semua kebutuhan sehari-hari
C. Distrik Subui
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Distrik Subur merupakan salah satu distrik di Kabupaten Boven
Digoel. Sebelum Kabupaten Boven Digoel berdiri sendiri, Distrik
Subur merupakan bagian dari Kabupaten Merauke hingga akhirnya
sesuai dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 menjadi bagian
dari Kabupaten Boven Digoel. Distrik Subur secara garis astronomi
terletak antara 6041'20" sampai 7015'50" Lintang Selatan dan
14003'33" sampai 140044'28" Bujur Timur.
Dari Ibukota Kabupaten, Distrik Subur dapat ditempuh melalui
jalur sungai dan juga melalui jalur darat Untuk perhubungan antar
kampung dapat ditempuh melalui jalur sungai dan darat. Distrik Subur
terdiri atas kampung yaitu Kaisa, Subur, Waghai, dan Aiwat. Luas
wilayah Distrik Subur tercatat sebesar 2.660,09 km2 atau 9,81 persen
dari total luas wilayah Kabupaten Boven Digoel. dilihat dari lokasi
keseluruhan kampung-kampung yang ada di Distrik Subur, semua
kampung berada pada lokasi berupa hamparan, dimana keseluruhannya
memiliki kemiringan yang landai yakni kurang dari 15 derajat.
Berdasarkan ketinggiannya, kampung-kampung yang ada di Distrik
Subur berada pada ketinggian antara 10 sampai 37 meter diatas
permukaan laut (DPL).
Administrasi
Secara Administrasi ,wilayah distrik subui dibatasi oleh batas-batas
berikut ini :
Sebelah Utara : Distrik Jair
56
Sebelah Selatan : Kabupaten Merauke
Sebelah Timur : Papua Nugini (PNG)
Sebelah barat : Distrik Mappi
2. Sumberdaya Manusia
Rasio jenis kelamin penduduk Distrik Subur yakni sebesar 98,84
persen yang artinya dari 100 perempuan penduduk Distrik Subur
terdapat 98 atau 99 laki-laki penduduk Distrik Subur. Hal ini
menunjukkan bahwa penduduk di Distrik Subur lebih banyak
perempuan dibandingkan laki-laki
kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk
dalam suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut. Kepadatan
penduduk Distrik Subur mencapai 0,71 yang artinya bahwa dalam satu
kilometer persegi terdapat/ditempati orang. Kepadatan penduduk
terbesar terdapat di Kampung Subur yakni sebesar 1,13 jiwa/km2.
Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat dil Wagai yakni
0,42 jiwa/km2.
3. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam meliputi hutan lindung, Hutan Produksi, Hutan
Produksi Terbatas, Putan Produksi Konservasi dan areal penggunaan
lain.
4. Potensi Ekonomi
Distrik Subur merupakan distrik yang memiliki potensi dalam
pembudidayaan tanaman pangan berupa ubi jalar, ubi kayu, dan talas.
Selain berpotensi dalam pembudidayaan tanaman pangan, Distrik
Subur juga memiliki banyak potensi dalam pembudidayaan tanaman
holtikultura berupa Tomat, Kacang Panjang, cabai, kangkong dan
Bayam. Tanaman Tomat merupakan tanaman dengan jumlah produksi
terbanyak di di Distrik Subur yang mencapai 100 kwintal pada tahun
2019.
Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di Distrik Subur
adalah. tanaman karet. Tanaman karet yang dulu tanaman unggulan di
57
Distrik Subur sebesar 353,70 Ha dan hasil produksi sebagai terdapat di
seluruh kampung dengan luas sebesar 374 ton di tahun 2019.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Subur berupa.
Sekolah Dasar (SD) sebanyak 4 sekolah, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di Kabupaten Subur
terdapat 4 SD berstatus swasta yang masih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, yang tersebar di beberapa desa sebagai berikut; yaitu Di
Desa Kaisa terdapat SD Swata, di Desa Subur terdapat SD Swasta, di
Desa Waghai terdapat SD Swasta, dan di Kampur Aiwat terdapat SD
Swasta. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Kejuruan berstatus Negeri dan terletak di ibu kota
Kabupaten yaitu Kampung Subur.
Selain sarana pendidikan sarana yang sangat penting bagi
kepentingan penduduk di Distrik Subur adalah sarana kesehatan.
Sarana kesehatan yang berupa Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) terdapat di Kampung Subur, dari data Dinas Kesehatan
terdapat dua Rumah Bersalin dan tiga Puskesmas Pembantu (Pustu)
yang terdapat di Distrik Subur, sehingga untuk penduduk di kampung
lain, dapat mendatangi kampung tersebut untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sarana kesehatan yang berupa Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) terdapat di Kampung Aiwat. Sedagkan sarana
kesehatan lainnya yang melayani kesehatan ibu dan anak yang berupa
posyandu terdapat di semua kampung di Distrik Subur dimana disetiap
kampung terdapat kader posyandu
Fasilitas atau pelayanan dari pihak Perusahaan Listrik Negara
(PLN) belum masuk di Distrik Subur sehingga sebagian masyarakat
setempat belum menggunakan listrik yang bersumber dari listrik PLN.
Masyarakat menggunakan listrik Non-PLN yang berupa Listrik
Tenaga Surya (Solarcell) atau penerangan yang bersumber dari
generator pribadi dan penerangan dari lilin dan sebagainya. Di Distrik
58
Subur belum terdapat perusahaan air minum yang menyalurkan air ke
rumah-rumah.
Fasilitas perdagangan yang ada di Distrik Subur masih sangat
kurang. Adapun fasilitas perdagangan yang terdapat di Distrik Subur
adalah berupa pasar dengan bangunan permanen yang terdapat di
Kampung Subur, serta kios kelontongan yang terdapat di Kampung
Subur sebanyak 4 kios dan di Kampung Aiwat sebanyak 1 kios.
Jarak antara Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Subur
adalah 145 Km dengan melewati sungai dan jalan darat. Kondisi jalan
dari Ibukota Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Subur adalah sedang
dan rusak.
jalur darat terdapat pula jalur sungai yang menghubungkan Ibukota
Kabupaten Boven Digoel dengan Distrik Subur melalui Sungai Digoel
dengan lebar sungai sekitar 200 meter hingga 360 meter. Jenis-jenis
sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menuju ke Distrik
Subur adalah speed boat dan long boat
Distrik Subur memiliki pelabuhan sederhana untuk speed boat. Jumlah
kendaraan bermotor di Distrik Subur didominasi oleh kendaraan roda
dua yaitu sebanyak 27.
59
- Sebelah Selatan: Laut Arafura
- Sebelah Barat : Laut Arafura
60
Jumlah penduduk Kabupaten Merauke per tanggal 31 Desember 2014,
menurut pendataan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah
262.508 jiwa. Dari jumlah tersebut, Penduduk laki-laki mencapai 138.703 jiwa
dan perempuan mencapai 123.805 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga tercatat
sebanyak 65.305 KK. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Distrik Merauke
yang jumlahnya mencapai 125.674 jiwa. Jumlah penduduk terkecil terdapat di
Distrik Kaptel dengan jumlah penduduk sebanyak 1.827 jiwa.
61
A. Distrik Naukenjerai
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Batas Wilayah
Pemerintahan
62
178, sedangkan Kampung Kondo memiliki jumlah penduduk yang paling
sedikit yaitu 297 orang yang terdiri dari 144 laki-laki dan 153 perempuan.
Distrik Naukenjerai dengan luas wilayah 1.697,82 km2 berarti kepadatan
penduduk Distrik Naukenjerai hanya 1,24 jiwa/km2. Laju pertumbuhan di
Distrik Naukenjerai dari tahun 2010-2017 sebesar 0,2 % dan dan dari tahun
2015-2017 sebesar 0,2 % dengan sex ratio sebesar 102,20 %.
3. Sumberdaya Alam
Pertanian
Pada tahun 2020, luas panen padi sawah di Distrik Naukenjerai sebesar
370,7 hektar dan luas panen ladang sebesar 87 hektar dengan produksi 1129,85
Ton. Luas lahan ubi jalar sebesar 5 Ha, luas lahan ubi kayu 10 Ha, luas lahan
kacang hijau 5 Ha, luas lahan kacang tanah 1 Ha, dan luas jagung sebesar 9 Ha.
Perkebunan
63
ton. Pinang 13,00 ha dengan produksi 0,32 ton dan Kemiri 60 ha dengan
produksi 31,82 ton.
Peternakan
Populasi ternak di Distrik Naukenjerai yaitu sapi 3.281 ekor, kuda 73 ekor,
kambing 731, babi 491 ekor. Sedangkan untuk populasi unggas sebesar ayam
kampung 25. 668 ekor, dan itik sebesar 753 ekor.
Pendidikan
Kesehatan
B. Distrik Sota
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
Batas Wilayah
Distrik Sota dibatasi oleh beberapa distrik dan negara tetangga. Di sebelah
utara berbatasan dengan Distrik Elikobel, sebelah timur berbatasan dengan
Papua New Guinea, sebelah selatan berbatasan dengan Distrik Naukenjerai,
dan sebelah barat berbatasan dengan Distrik Merauke. Distrik Sota merupakan
dataran rendah yang memiliki ketinggian 5 sampai dengan 20 meter di atas
permukaan laut.
Pemerintahan
65
Sota ada 30 orang, yang terdiri dari 5 Kepala Kampung, 5 Sekertaris Kampung
dan 20 Kaur.
Jumlah penduduk Distrik Sota pada tahun 2020 menurut hasil Sensus
Penduduk BPS sebanyak 3.461 orang dengan 805 rumah tangga. Jumlah
penduduk terbanyak terdapat Kampung Sota yaitu sebanyak 1.437 orang yang
terdiri dari 779 laki-laki dan 718 perempuan, Kampung Yanggandur laki-laki
238 perempuan 201, Kampung Erambu laki-laki 307 perempuan 259,
Kampung Toray laki-laki 291 perempuan 289. Sedangkan Kampung Rawa
Biru memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu 263 orang yang
terdiri dari 130 laki-laki dan 146 perempuan.
3. Sumberdaya Alam
Sumber daya alam didistrik sota memiliki potensi pada bidang pertanian,
namun Distrik Sota juga memiliki potensi dalam pembudidayaan tanaman
holtikultura berupa cabai, kubis dan tomat.
4. Potensi Ekonomi
Perdagangan
Pertanian
66
Lahan sawah di Distrik Sota pada tahun 2016 memiliki pengairan dengan cara
non irigasi sebesar 19,00 hektar. Lahan selain sawah yang terluas adalah lahan
ladang/huma sebesar 87 ha dan lahan yang sementara tidak diusahakan sebesar
667hektar.Pada tahun 2016, luas panen padi Ladang di Distrik Sota sebesar 18
hektar dan luas panen padi ladang sebesar 16,25 hektar. Selain padi, terdapat
pula tanaman pangan jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu,
dan ubi jalar. Dari tanaman-tanaman tersebut yang memiliki luas panen
terbesar adalah ubi kayu dan ubi jalar masing-masing seluas 18 hektar. Dari
kelompok tanaman sayuran, Kubis/Kol merupakan produksi tanaman terbesar
dengan jumlah 38 ton dan cabe dengan jumlah 8 ton, tomat, kangkung dan
ketimun masing-masing produksi 5 ton dan bayam 4 ton.
Perkebunan
Perdagangan
Kesehatan:
C. Distrik Elikobel
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
68
Distrik Elikobel memiliki luas 2.366,9 km2 atau 3,24 persen dari luas
wilayah Kabupaten Merauke, Distrik Elikobel memiliki 12 Kampung dimana
diantara kampung – kampungnya yang paling luas adalah Kampung Bupul
949,56 km2 dan kampung yang luasnya paling kecil yaitu 9 Kampung
Transmigrasi dengan luas masing- masing sebesar 16 km2. Distrik Elikobel
terletak di 70 0’ – 70 60’ lintang selatan dan 140060’ – 1400 bujur timur.
Batas Wilayah
Pemerintahan
Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Distrik Elikobel ada sebanyak 3.993
jiwa dengan rincian sebanyak 2.184 laki – laki dan 1.809 perempuan. Rasio
kepadatan penduduk di Distrik Elikobel sebesar 1,68 yang artinya pada tiap 1
km2 dihuni oleh 1 hingga 2 jiwa penduduk
69
Sumber daya alam di distrik Elikobel yaitu berupa hutan yang
dimanfaatkan lahannya untuk ditanami pohon kelapa sawit dan tanaman
perkebunan lainnya seperti rambutan, durian, mangga dan pepaya.
4. Ekonomi
Pertanian
Distrik Elikobel adalah salah satu penghasil padi di Kabupaten Merauke. Luas
lahan padi sebesar 648 Ha. Pada tahun 2020 produksi jagung di Distrik
Elikobel adalah sebesar 2.622,5 ton dengan luas panen 795,00 ha. Selain padi,
tanaman pangan lain yang ada di Distrik Elikobel adalah jagung luas lahan 37
Ha, kacang tanah 43 Ha, kacang hijau 20 Ha, kacang kedele 102 Ha, ubi kayu
23 Ha dan ubi jalar 13 Ha.
Perkebunan :
Perkebunan di Distrik Elikobel yaitu karet 756,41 Ha, kelapa 60 Ha, dan
pinang sebesar 10 Ha.
Peternakan
Populasi ternak di Distrik Elikobel 1.702 ekor, ternak sapi merupakan jumlah
terbesar sebanyak 1.495 ekor atau 88 persen dari jumlah ternak yang ada di
Distrik Elikobel. Ternak kambing terbanyak terdapat di Kampung Sipias yang
berjumlah 16 ekor dan terkecil terdapat di Kampung Metaat Makmur dengan
jumlah 7 ekor. Ternak babi berjumlah 27 ekor atau 2 persen dari keseluruhan
jumlah ternak. Sedangkan ternak kuda sebanyak 142 ekor atau 8 persen dari
70
keseluruhan jumlah ternak dengan jumlah terbanyak di Kampung Bupul Indah
yaitu 28 ekor dan jumlah terkecil terdapat di Kampung Sipias sebanyak 6 ekor
Perdagangan
Kesehatan:
Tempat Ibadah:
D. Distrik Ulilin
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
71
0,55 persen dari total keseluruhan. Distrik Ulilin merupakan salah satu distrik
yang berada sebelah utara Kabupaten Merauke yang letaknya berada pada 6 0
30’ – 70 20’ Lintang Selatan dan 1400 0’ – 1410 0’ Bujur Timur.
Batas Wilayah
Pemerintahan
72
Sumber daya alam di distrik Ulilin yaitu berupa hutan yang dimanfaatkan
lahannya untuk ditanami pohon kelapa sawit dan tanaman perkebunan lainnya
seperti rambutan, durian, mangga dan pepaya.
4. Potensi Ekonomi
Pertanian
Tanaman Pangan, Pada tahun 2020, di Distrik Ulilin, jumlah luas panen padi
770,50 hektar dengan produksi 2.696,75 ton. Luas panen kacang tanah 15,00
hektar dengan produksi 27,00 ton. Luas panen ubi kayu 3,5 hektar dengan
produksi 87,5 ton. Luas panen ubi jalar 0,75 hektar dengan produksi 8,25 ton.
Hortikultara, Pada tahun 2020, di Distrik Ulilin, jumlah luas panen cabai
rawit 1,00 hektar dengan produksi 20 ton. Luas panen kacang panjang 1
hektar dengan produksi 44 ton. Luas panen petsai 1 hektar dengan produksi
158 ton. Luas panen kangkung 1 hektar dengan produksi 200 ton.
Peternakan
Perkebunan
Terdapat sepuluh Sekolah Dasar (SD) Negeri dan dua SD Swasta .Sekolah
Menengah Pertama ( SMP ) di Distrik Ulilin ada satu yaitu di Kampung
Nggayu.
73
Kesehatan:
74
Gambar 2.5 Peta Administrasi Kabupaten Pegunungan Bintang
75
2. Sumber Daya Alam
Kehutanan
Pariwisata
Alam yang indah mempesona dan masih alami dengan satwa liarnya
serta budaya dan adat istiadat yang masi terjaga merupakan objek wisata
yang diminati oleh wisatawan manca negara. Potensi ini akan menjadikan
kabupaten Pegunungan Bintang sebagai daerah wisata alam (ecotourism)
76
dan wisata budaya serta potensi anggrek akan menambah pendapatan dan
secara tak langsung akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang pada tahun
2014 sebesar 105.897 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 2,48% dan
tingkat kepadatan sebanyak 7 jiwa/km².
4. Ekonomi
Produk di bidang perikanan yang menonjol adalah ikan mas dan ikan
nila merah. Luas area budidayaperikanan air tawar adalah 261 hektar. Pada
tahun 2012 jumlah produksi ikan mas sebanyak 25,4 ton, mujair 27,4 ton,
nila 31,31 ton, dan lele 4,7 ton.
78
Kendala utama dalam pembangunan pendidikan adalah letak geografis dan
topografis yang sangat berat dan sulit cukup mempengaruhi pelayanan
pendidikan di daerah ini. Di Kabupaten Pegunungan Bintang tidak semua
murid Sekolah Dasar melalui proses Taman Kanak-kanak (TK), banyak murid
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang setelah tamat tidak dapat melanjutkan ke tingkat
SMP, begitu pula anak yang tamat SMP hanya sedikit yang melanjutkan ke
jenjang SMA/SMK. Hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk
mengembangkan SDM di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Ketersediaan sarana prasarana dan tenaga kesehatan di Kabupaten
Pegunungan Bintang adalah 1 unit Rumah Sakit, 4 Unit Puskesmas Inap, 6
Unit Puskesmas Pembantu, 10 Unit Polindes, 92 Unit Pos Yandu dan 30 Pos
obat desa. Dengam tenaga kesehatan 16 orang Dokter, 1 Orang Dokter gigi, 74
orang perawat, 25 Bidan, 4 orang ahli gizi, 3 orang suster dan 2 orang
Apoteker.
Sejak tahun 2004 telah dibangun beberapa kantor Pemerintahan Kabupaten
Pegunungan Bintang. Sampai saat ini gedung kantor yang telah dibangun yaitu
kantor Bupati, kantor DPRD, kantor Dinas/Badan 15 unit, kantor POLRES,
Kantor Distrik, dan selesai tahun 2008 serta telahdifungsikan. Selain itu juga
telah dibangun rumah jabatan Bupati, perumahan pimpinan dan anggota DPRD
serta rumah aparatur distrik. Sampai saat ini telah selesai dibangun Perumahan
pegawai: Eselon II 16 unit, Eselon III 16 unit 32 pintu, Eselon IV 12 unit 24
pintu, dan barak pegawai 29 unit 145 pintu.
Pada umumnya seluruh aktivitas pemerintahan, ekonomi dan pelayanan
kepada masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang sangat bergantung pada
transportasi udara, kondisi lapangan terbang yang ada pada umumnya hanya
dapat didarati pesawat kecil jenis cessna, pilatus, twin otter dan cassa, kecuali
Lapter Oksibil sudah dapat didarati pesawat jenis ATR-42 dan Dash-7. Sampai
saat ini telah dibangun Bandara perintis 65 buah tersebar di 34 distrik. Selain
itu, pihak Pemerintah Daerah memprioritaskan pembangunan/peningkatan
jalan keliling ibukota kabupaten, jalan poros desa dan jalan antar kabupaten.
79
Ruas Oksibil Boven Digoel sepanjang 210 km mulai dibangun tahun 2006.
Sejak tahun 2004 hingga saat ini ruas jalan khususnya di ibukota kabupaten
terus diperpanjang dan ditingkatkan. Sampai tahun 2012, panjang jalan yang
dibangun mencapai 249,6 km, berupa jalan aspal 10,7 km, jalan kerikil 53,8
km, dan jalan tanah 140 km, jembatan 22 unit, terdiri dari jembatan permanen
3 unit, jembatan kayu 3 unit dan jembatan gantung 16 unit.
Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) hingga saat ini belum
menunjukkan peranan bagi masyarakat dan cukup sulit untuk dikembangkan
sebagai prasarana perhubungan karena kondisi medan yang berat dan sulit.
Ketersediaan air bersih hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah
pokok bagi masyarakat diseluruh Kabupaten Pegunungan Bintang. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 2004 telah dibangun intake air
bersih di Oksibil dan pada tahun 2005 dibangun jaringan primer pipa air bersih
dari sumber mata air di Okopmum. Pada tahun 2006 dan 2007 dibangun
jaringan pipa sekunder. Di enam distrik lainnya telah dibangun sarana air
bersih dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Hingga saat ini sarana air
minum yang dibangun sepanjang 15.550 meter, dibangun 6 unit reservoir yang
melayani sambungan rumah 349 unit dengan cakupan 1.727 jiwa.
Sektor pos dan telekomunikasi juga merupakan salah satu prioritas
program dalam mendukung pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pembangunan pos dan telekomunikasi bertujuan untuk membuka isolasi
informasi dan komunikasi bagi masyarakat terhadap dunia luar. Sementara itu
untuk memberikan pelayanan informasi dan hiburan kepada masyarakat, telah
terpasang telepon PASTI dan televisi umum di 7 distrik serta pembangunan
stasiun pemancar siaran televisi di Oksibil. Kehadiran sarana tersebut
diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada para petugas dan membuka
akses informasi bagi masyarakat. Hingga saat ini belum tersedia sarana telepon
tetap dari PT. Telkom, yang ada adalah SSB sebagai sarana
penghubung/komunikasi antar distrik, kabupaten dan provinsi. Pada tahun
2005, PT. Telkomsel telah memasang jaringan dan pelayanan telekomunikasi
selular di Kabupaten Pegunungan Bintang, namun sebatas hanya dapat
80
melayani pelanggan yang berada di Kota Oksibil. Selain itu pada tahun 2010
juga telah dibangun jaringan di distrik Kiwirok dan Batom, sedangkan di
distrik-distrik lainnya belum dapat terlayani. Selain itu, pada tahun 2007
Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang telah memiliki tambahan media
informasi, yaitu sebuah website resmi milikPemerintah Kabupaten Pegunungan
Bintang dengan nama www.pegbintangkab.go.id, yang diharapkan dapat terus
menyajikan data dan informasi terkini yang ada dan berkembang di Kabupaten
Pegunungan Bintang. Di samping itu pada tahun 2007 juga telah dibangun
menara pemancar siaran Televisi dan RRI di Oksibil. Kondisi perumahan dan
permukiman masyarakat di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang masih
sangat memprihatinkan, pada umumnya belum layak huni, belum tertata secara
baik dan belum memenuhi standar kesehatan. Mulai tahun 2005 pemerintah
kabupaten telah melaksanakan pembangunan perumahan rakyat di Oksibil dan
sampai tahun 2012 telah dibangun sebanyak 1.169 unit di beberapa distrik.
Peningkatan kehidupan demokrasi di Kabupaten Pegunungan Bintang terus
dilakukan secara konsisten sesuai dengan tuntutan dan agenda reformasi yang
telah digariskan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Pegunungan
Bintang yang toleran terhadap pluralisme, kesadaran serta pengamalan nilai-
nilai demokrasi yang sejalan dengan nilai nilai adat setempat yang hidup di
tengah-tengah masyarakat. Untuk dapat memberikan jaminan rasa aman serta
menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat, selama beberapa tahun
terakhir telah ditempatkan satuan POLSEK, KORAMIL dan POLRES
Persiapan. Juga telah ditempatkan Satuan Tugas dari unsur TNI. Gedung
Kantor POLRES yang dibangun sejak tahun 2005 lalu, sekarang telah selesai
dan difungsikan.
81
A. Distrik Pepera
1. Kewilayahan
1.A Letak Astronomis
Batas-batas administratif berdasarkan peta wilayah bahwa, desa
Pepera Distrik Pepera terletak disebelah timur, dari ibu kota kabupaten
pegunungan bintang merupakan distrik perbatasan terdiri dari 7
kampung yang termasuk wilayah Administrasif Distrik pepera
Kabupaten pegunungan bintang. Dengan batasan-batasan wilayah
sebagai berikut :Sebelah Utara berbatasan dengan distrik Oklip dan
Oksamol. Sebelah Selatan berbatasan dengan distrik Tarup, Sebelah
Barat berbatasan dengan distrik Oksibil, dan sebelah timur berbatasan
dengan distrik Tabubil Papua New Guinea (PNG).Distrik Pepera
sebagai distrik yang memiliki potensi sumber daya alam (SDA),
namun diimbagi dengan sumber daya manusia (SDM) yang sangat
minim.
82
Jumlah penduduk distrik Pepera pada tahun 2018 tercatat.
Berdasarkan data Pemerintah distrik Pepera tahun 2018, jumlah rumah
tangga yang ada tercatat sebanyak 966 rumah tangga/KK, terdiri dari 7
kampung, dengan mata pencaharian utama penduduk adalah berkebun
dengan pola berpindah-pindah system Nomadic dan yang bekerja
sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sangat minim jumlahnya
84
tertentu misalnya, suatu keluarga yang mengalami musibah kelaparan,
setidaknya keluarga yang satu membantu makanan tanpa balas jasa. Hal
ini menunjukan perilaku sosial budaya sangat intim, artinya bahwa hal
ini sebagai faktor dalam mengembangkan ekonomi yang secara
nasional kurang mampu dan demikian pula berakar pada sikap sosial-
budaya masyarakat setempat sebagai faktor akhirnya melahirkan sistem
pengaturan uang serta menyisikan modal untuk melakukan usaha
perkecilan/enceran pun sangat lemah.
Masyarakat ekonomi seperti ini memang kurang orientasi ke masa
depan atau hal-hal yang lainya, bila mereka memperoleh uang dari
bantuan-bantuan pemerintah/ dari program RESPEK, dana Desa dan
sebagainya dalam penggunaannya selebihnya untuk membayar
maskawin, pembayaran kepala orang yang mati atau yang masih hidup
dsb. Hal-hal ini merupakan sejumlah kerakteristik dalam kehidupan
masyarakat yang justru telah memungkinkan mengembangkan ekonomi
mereka secara nasional kurang mampu
Pertanian
Perikanan
85
Tabel 2.5 Luas dan produksi perikanan Distrik Pepera
ikan mas ikan mujair ikan lele ikan mas ikan mujair ikan lele
Iwur 8 5 2 0.7 0.8 0.3
peternakan
B. Distrik Iwur
1. kewilayahan
86
Letak AStronomis
Jumlah penduduk Distrik Iwur sebesar 5.250 jiwa dengan jenis kelamin Laki-
laki 2.735 jiwa dan Wanita 2.515 jiwa dan total ada 1.468 rumah tangga.
3. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Iwur, meliputi hutan tropis daerah ini
tumbuh berbagai macam tumbuhan bercampur secara heterogen dengan
jenis-jenis pohon dan Alam yang indah mempesona dan masih alami dengan
satwa liarnya serta budaya dan adat istiadat yang masi terjaga merupakan
objek wisata.
4. Ekonomi
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Iwur adalah keladi dan umbian
dengan luas area panen sebesar 12 ha, dengan hasil produksi 91 Ton dan
rata-rata produksi 7.58 Ton/ha. Dan distrik iwur memproduksi bawang
merah,bawang putih,kentang,kubis,kembang kol dan tomat.
Tabel 2.8 Luas Dan Produksi Pertanian Distrik Iwur
Padi sawah
Distrik dan ladang jagung
Luas Rata-rata Rata-rata
panen Produksi produksi Luas Area Produksi Produksi
(ha) (ton) (ton/ha) Panen (ha) (ton) (ton/ha)
Iwur 54 97 1.76 13 210 16.15
perikanan
Produk di bidang perikanan yang menonjol di distrik Iwur adalah ikan mas,
ikan mujair dan ikan lele.
Tabel 2.9 Luas Kolam Dan Produksi Ikan Air Tawar Distrik Iwur
ikan mas ikan mujair ikan lele ikan mas ikan mujair ikan lele
Iwur 10 8 4 3.1 3.3 0.6
Peternakan
88
Jumlah SD : 4
Jumlah SMP : 1
Jumlah SMA : -
Kesehatan
Jumlah Puskesmas :1
Jumlah Puskesmas pembantu : -
Rumah Sakit :
Sarana Ibadah
Gereja :-
Masjid :-
Infrakstruktur
Jumlah jembatan :2
Pasar :1
C. Distrik Oksamol
1. kewilayahan
Letak Astronomis
89
Kabupaten Pengunungan, distrik Oksamoi. Memiliki 12 Kampung. Kampung
Okyako merupakan wilayah yang terluas, yaitu mencapai 151 km2 atau 31,73
persen, sedangkan Kampung Batom 2 yang merupakan wilayah terkecil
dengan luas wilayah 1 km2 atau 0,12 persen dari luas wilayah Distrik
Oksamoi.
Jumlah penduduk Distrik Oksamoi sebesar 2.594 jiwa dengan jenis kelamin
Laki-laki 1.324 jiwa dan Wanita 1.270 jiwa dan total ada 694 rumah tangga.
3. Ekonomi
90
91
D. Distrik Kiwirok Timur
1. kewilayahan
Letak Astronomis
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Kewirok Timur, meliputi hutan tropis
daerah ini tumbuh berbagai macam tumbuhan bercampur secara heterogen
dengan jenis-jenis pohon dan Alam yang indah mempesona dan masih alami
dengan satwa liarnya serta budaya dan adat istiadat yang masi terjaga
merupakan objek wisata.
92
4. Potensi Ekonomi
Perikanan
Produk di bidang perikanan yang menonjol adalah ikan mas, ikan mujair dan
ikan lele.
Tabel 2.12 Luas Kolam Dan Produksi Ikan Air Tawar Distrik Kewirok Timur
Distri
luas kolam (ha) Prosuksi (ha)
k
ikan mas ikan mujair ikan lele ikan mas ikan mujair ikan lele
Iwur 6 4 5 1 1 0.4
Peternakan
93
Distrik Sapi Kelinci Babi
Kewirok timur - 71 3.229
Pendidikan
Jumlah SD :1
Jumlah SMP : -
Jumlah SMA : -
Kesehatan
Jumlah Puskesmas :1
Jumlah Puskesmas pembantu : 1
Rumah Sakit :-
Sarana Ibadah
Gereja :1
Masjid :-
Infrakstruktur
Jumlah jembatan : 23
Pasar :1
E. Distrik Batom
1. kewilayahan
Letak Astronomis
Terletak antara 140°53'13" Bujur Timur dan 4°20'21" Lintang Selatan dengan
luas wilayah 267 km².
Secara administrasi, wilayah distrik Batom dibatasi oleh batas-batas berikut :
Batas Wilayah
- Sebelah Utara: Distrik Mofinop
- Sebelah Selatan: Distrik Kiwirok Timur
- Sebelah Barat : Distrik Aboy dan Distrik Okbemtau
94
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
Pemerintahan
Kabupaten Pengunungan Bintang, distrik Batom memiliki luas daerah sebesar
476 km². Terdiri dari 11 Kampung. Kampung Okyako merupakan wilayah
yang terluas, yaitu mencapai 151 km2 atau 31,73 persen, sedangkan
Kampung Batom 2 yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 1
km2 atau 0,12 persen dari luas wilayah Distrik Batom.
2. Sumber Daya Manusia
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Batom meliputi hutan lahan kering
primer,, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area
penggunaan lainnya.
4. Potensi Ekonomi
Pertanian
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Batom adalah padi luas area panen
sebesar 30 ha dengan hasil produksi 60 Ton dan jagung dengan luas area panen
sebesar 8 ha, dengan hasil produksi 20 Ton. Selain itu terdapat beberapa komoditi
lainnya seperti kacang tanah dan lainnya.
Tabel 2.14 Pertanian Distrik Batom
Padi sawah
Distrik dan ladang jagung
Luas Produksi Rata-rata Luas Area Produk Rata-rata
panen (ton) produksi Panen (ha) si (ton) Produksi
95
(ha) (ton/ha) (ton/ha)
Batom 30 60 2 8 160 20,00
Peternakan
F. Distrik Tarup
1. Administrasi dan Geografis
Letak AStronomis
96
Terletak antara 140°53'10" Bujur Timur dan 5°12'00" Lintang Selatan dengan
luas wilayah 267 km².
Batas Wilayah
Secara administrasi, wilayah distrik Tarup dibatasi oleh batas-batas berikut :
- Sebelah Utara: Distrik Pepera
- Sebelah Selatan: Distrik Iwur
- Sebelah Barat : Distrik Oksibil
- Sebelah Timur: Papua New Guinea (PNG)
Pemerintahan
Kabupaten Pengunungan Bintang, distrik Tarup memiliki luas daerah sebesar
470 km². Terdiri dari 7 Kampung. Kampung Beten 2 merupakan wilayah
yang terluas, yaitu mencapai 264 km² atau 56,14 persen, sedangkan Kampung
Marang Tikin yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 2 km²
atau 0,48 persen dari luas wilayah Distrik Tarup.
2. Sumber Daya Manusia
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Tarup meliputi hutan lahan kering
primer,, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area
penggunaan lainnya.
4. Ekonomi
Pertanian
97
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Tarup adalah jagung dengan luas area
panen sebesar 2 ha, dengan hasil produksi 40 Ton. Selain itu terdapat beberapa
komoditi lainnya seperti kacang tanah dan lainnya.
Tabel 2.16 Pertanian Distrik Tarup
Perikanan
Produk perikanan yang dihasilkan distrik Tarup adalah ikan mujair dengan luas
kolam sekitar 2 ha dan ikan mas dengan luas kolam sekitar 2 ha., dengan
rincian seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.17 Luas Kolam Dan Produksi Ikan Air Tawar Distrik Tarup
Luas Kolam (ha) Produksi (ton)
Distrik
ikan mas ikan mujair ikan Mas Ikan Mujair
Tarup 2 2 0,4
Peternakan
Produk perternakan yang dihasilkan distrik Tarup adalah ternak kelinci dan
Babi.
Tabel 2.18 Data Ternak Pada Distrik Tarup
Distrik Kelinci (ekor) Babi (ekor)
Tarup 35 656
Pendidikan
Jumlah SD :1
98
Jumlah SMP : -
Jumlah SMA : -
Kesehatan
Jumlah Puskesmas :-
Jumlah Puskesmas pembantu : -
Rumah Sakit :-
Sarana Ibadah
- Gereja : 1
- Masjid : -
Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :-
- Pasar :1
G. Distrik Murkim
1. Kewilayahan
Letak Astronomis
99
Kampung Bias yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 50 km²
atau 13,80 persen dari luas wilayah Distrik Murkim.
2. Sumber Daya Manusia
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Murkim meliputi hutan lahan kering
primer,dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan
area penggunaan lainnya.
4. Ekonomi
Pendidikan
Jumlah SD :1
Jumlah SMP : -
Jumlah SMA : -
Kesehatan
Jumlah Puskesmas :-
Jumlah Puskesmas pembantu : -
Rumah Sakit :-
Sarana Ibadah
- Gereja : 1
- Masjid : -
Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :1
100
- Pasar :1
101
2 Orkeri Parkreki 9
3 Numfor Timur Yenburwo 9
4 Poiru Andel 9
5 Bruyadori Duai 10
6 Padaido Pai 11
7 Aimando Pasi 13
8 Oridek Bosnik 26
9 Biak Timur Wadibu 14
10 Biak Kota Biak 16/5
11 Samofa Darfuar 11/3
12 Yendidori Yendidori 19
13 Biak Utara Korem 16
14 Andey Rodifu 12
15 Warsa Ammoy 20
16 Yawosi Wasori 8
17 Bondifuar Sansundi 2
18 Biak Barat Yomdori 21
19 Swandiwe Wombrisauw 16
Jumlah Total 262
102
Gambar 2.6 Peta Administrasi Kabupaten Biak Numfor
2. Potensi wilayah kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Papua, Dengan Letak kabupaten yang strategis, di bagian
utara Pulau Yapen di Teluk Cenderawasih. Tiga pulau besar dan 62
pulau-pulau kecil di kawasan Biak Numfor yang sangat
mengandalkan pelabuhan laut dan bandara bagi lalu lintas
perekonomiannya. Dimana pelabuhan lautnya dapat mengakses
langsung ke kawasan Asia Pasifik, Australia dan Amerika, begitu
juga dengan bandara udara yang ada.
3. Perikanan
Geobiofisik wilayah sebagai indikator bahwa sektor
perikanan merupakan sektor prioritas, adapun luas perairan 1.086
Km², dengan berbagai potensi ikan antara lain ikan demersal
194.400 ton/tahun, pelagis besar 155.700 ton/tahun, pelagis kecil
103
325.100 ton/tahun, dan ikan karang 16.100 ton/tahun. Berada
pada jalur migrasi ikan pelagis besar (Yellowfin Tuna) dengan
jumlah 6.278 ton/tahun, selain itu memiliki taman karang laut
(Coral Reef) yang berfungsi sebagai habitat ikan karang ,nursery
ikan karang dan sebagai daya tarik obyek wisata laut.
4. Pariwisata
Kondisi alam bawah laut yang sangat menawan karena
terdapat berbagai jenis biota karang laut dan berbagai jenis ikan
yang memberikan warna dan ciri tersendiri terhadap panorama
laut sehingga membangkitkan kenikmatan tersendiri bagi para
diver atau snorkler.
Obyek wisata lain yang tidak kalah menariknya adalah
wisata sejarah gua jepang (Japanese Cave) atau yang diidentikkan
dengan gua binsari, obyek ini memiliki nilai historis tersendiri
bagi para imperialis jepang (Nippon) karena mempunyai
kenangan tersendiri bagi mereka. Terdapatpula obyek wisata
kunang-kunang (Lamprydae) memiliki daya pikat bagi para
peneliti dan pencinta makhluk hidup dan adanya koleksi
berbagai jenis burung dan anggrek di lokasi taman
anggrek/burung Ibdi.
5. Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan di
Kabupaten Biak Numfor harus menjadi lokomotif untuk
menghela modal pembangunan lainnya. Dalam konteks daya
saing, perlu ditentukan lokus, segmen dan kapasitas destinasi
yang tepat dan fungsional yang ketika dikembangkan akan
memberikan efek ganda dalam pembangunan di daerah. Pulau
Owi merupakan lokus, segmen yang memilki kapasitas destinasi
prospektif.
6. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor tahun 2019 adalah 145.425 jiwa
104
yang terdiri dari 74.343 jiwa penduduk laki-laki dan 71.082 jiwa penduduk
perempuan. Jumlah ini menunjukkan penduduk laki-laki lebih banyak dari
penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin Kabupaten Biak Numfor pada tahun
2019 menunjukkan angka di atas 100 (104,59) yang berarti setiap 100 perempuan
terdapat sekitar 105 laki-laki. Distrik dengan Sex Ratio tertinggi adalah Distrik
Bondifuar, yakni sebesar 118,58. Sedangkan sex ratio paling rendah terdapat di
Distrik Biak Kota, yakni 101,69.
Numfor sebesar 55,89 jiwa per Km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Distrik
Biak Kota, yakni hampir mencapai 1.030 – 1.031 jiwa per Km2 dan Distrik
Samofa (156 – 157 jiwa per Km2). Sedangkan kepadatan terendah terjadi di Distrik
Bondifuar, yakni mendekati 3 - 4 jiwa per Km2. Data dari Dinas Tenaga Kerja
menyebutkan bahwa pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah pencari kerja. Pada
tahun 2018 jumlah pencari kerja sebanyak 4110 orang, kemudian turun menjadi
1.346 orang pada tahun 2019. Jumlah pencari kerja di Kabupaten Biak Numfor
tahun 2019 paling banyak adalah penduduk dengan tingkat pendidikan SMA
(46,29 persen) dan SMK (22,81 persen). Sedangkan pencari kerja dengan tingkat
pendidikan menengah pertama kebawah seperti ijazah SD dan SMP terlihat cukup
sedikit (yakni 5,94 persen).
7. Ekonomi
Dengan Letak kabupaten yang strategis, di bagian utara Pulau
Yapen di Teluk Cenderawasih. Tiga pulau besar dan 62 pulau-pulau kecil
di kawasan Biak Numfor yang sangat mengandalkan pelabuhan laut dan
bandara bagi lalu lintas perekonomiannya.
Pertanian
Pembangunan Pertanian diupayakan untuk kebutuhan pangan dan pelestarian
lingkungan. Luas panen jagung tahun 2018 di Kabupaten Biak Numfor adalah
seluas 202 Ha. Kondisi ini menurun jika dibandingkan dengan luas panen jagung
tahun sebelumnya yaitu 116 Ha.
105
Peternakan
Populasi sapi di kabupaten Biak Numfor Tahun 2018 adalah 2.188 ekor,
meningkat 6,11 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 2.062 ekor. Sementara
itu, populasi kambing mengalami peningkatan 5,03 persen dari 2.842 ekor pada
tahun 2017 menjadi 2.985 ekor pada tahun 2018. Hal yang sama juga terjadi pada
populasi babi, meningkat sebesar 46,08 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah
pemotongan ternak yang terjadi pada tahun 2018 tercatat 13.066 ekor terdiri dari
408 ekor sapi, 1.593 ekor kambing, dan 11.065 ekor babi.
Perikanan
Jumlah armada yang dimiliki oleh nelayan ikan laut adalah perahu tanpa
motor terdapat 5.134 buah, perahu motor tempel 1.729 buah, dan 32 kapal motor.
Jumlah produksi perikanan tangkap meningkat dari 44,459 ton pada tahun 2017
menjadi 44,501 ton pada tahun 2018.
N0
Kecamatan Kolam Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
106
12 Yendidori 699,6 - - 699,6
13 Biak Utara - - 1 147,0 1 147,0
14 Andey - - 2 300,0 2 300,0
15 Warsa - - 1 173,0 1 173,0
16 Yawosi - - 320,0 320,0
17 Bondifuar - - 100,0 100,0
18 Biak Barat - - 500,0 500,0
19 Swandiwe - - 400,0 400,0
Biak Numfor 8 638,8 - 6 845,0 15 483,8
8. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana suatu wilayah merupakan salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya sarana dan prasarana suatu
wilayah, manusia dapat menjalankan aktifitas sehari-hari nya dengan lancar.
Pembangunan sarana transportasi dan pariwisata di Kabupaten Biak Numfor
diupayakan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan. Makin meningkatnya aktivitas pembangunan dituntut pula
adanya jaringan jalan yang semakin memadai.
Bandara
Bandar Udara (Bandara) Internasional Frans Kaisiepo, terletak
di Pulau Biak. Keberadaan sebuah landasan pacu sepanjang 3.570
meter dan lebar 40 meter memang begitu menonjol. Sejarah
perkembangan kota Biak menyatu dengan sejarah pendirian Bandara
Frans Kaisiepo. Bandara ini didirikan Jepang pada tahun 1943.
107
(Bandar Udara Manuhua) adalah sebuah Pangkalan Udara
Militer tipe A yang di bawah kendali Komando Operasi Angkatan
Udara III bermarkas di Kabupaten Biak
Numfor, Provinsi Papua, Indonesia. Bandar Udara Manuhua terletak di
sebelah barat laut Bandar Udara Frans Kaisiepo dengan jarak kurang
dari 2 km. Sampai tahun 1980-an, TNI AU masih menggunakan
bandara ini sebagai pangkalan udara. Tugas Pokok Lanud Manuhua
Menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengoperasian seluruh
satuan dalam jajarannya, melaksanakan binpotdirga (Pembinaan
Potensi Dirgantara) serta menyelenggarakan dukungan operasi bagi
satuan lainnya..
Pelabuhan Laut
Sebagai salah satu prasarana transportasi, pelabuhan memiliki
peran strategis untuk mendukung sistem transportasi karena menjadi
titik simpul hubungan antar daerah/negara. Selain itu, pelabuhan
menjadi tempat perpindahan intra- dan antarmoda transportasi Dengan
demikian, pelabuhan memiliki fungsi sosial dan ekonomi. Secara
ekonomi, pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda
perekonomian karena menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi
hasil-hasil produksi. Di Kabupaten biak Numfor Sendiri Terdapat
beberapa pelabuhan yang digunakan untuk menunjang
keberlangsungan perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat.
Beberapa pelabuhan tersebut adalah :
- Pelabuhan Laut Biak
- Pelabuhan Bosnik
- Pelabuhan Kapal Cepat
- Pelabuhan Penyebrangan Kapal Ferry
- Pelabuhan Mokmer
Jalan
Jalan mempunyai peranan penting terutama yang menyangkut
perwujudan perkembangan antar wilayah yang seimbang, pemerataan
108
hasil pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan
nasional. Di kabupaten Biak numfor sendiri dapat dikatakan kondisi
serta tersedianya jalan sudah cukup baik. Kondisi jalan di Kabupaten
Biak Numfor dibagi atas tiga kondisi yakni kondisi jalan yang berupa
tanah, kerikil dan aspal. Secara unum dari total panjang jalan yang ada,
kondisi jalan yang paling banyak ditemui adalah jalan tanah, kemudian
diikuti jalan kerikil dan jalan aspal. Seiring dengan pembangunan
infrastruktur daerah, maka panjang jalan. setiap tahunnya semakin
bertambah.
Tabel 2.21 Panjang Jalan Menurut Keadaan Jalan Dan Pemerintahan Yang
Berwenang Mengelolahnya Di Kabupaten Biak Numfor (Km).
PEMERINTAH YANG BERHAK MENGOLAH
109
d. Kelas - - - -
III A
- - - -
e.Kelas
III B f. - - 543,33 543,33
KelasJumla
III 75,58 - 712,13 787,
h
Fasilitas Kesehatan 71
110
Pendidikan
Menurut data Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Biak
Numfor, pada tahun ajaran 2017/2018 terdapat 166 unit sekolah
dasar/Madrasah Ibtidaiyah, 53 unit sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah, dan 26 sekolah menengah atas/sekolah
menengah kejuruan/madrasah aliyah. Jumlah murid sekolah mengah
pertama/madrasah tsanawiyah sebanyak 9.741 orang, dan jumlah
murid SMA/SMK sebanyak 7.695 orang.
111
A. Distrik Biak Utara
1. Administrasi dan Geografis
Terletak antara 136.02718 Bujur Timur dan 00.90205 Lintang Selatan dengan
luas wilayah 277,7 km². Secara administrasi, wilayah distrik Biak Utara dibatasi
oleh batas-batas berikut :
Kabupaten Biak Numfor, Distrik Biak Utara memiliki luas daerah sebesar
277,7 km². Terdiri dari 14 Kampung yaitu Kobeoser, Warsansan, Sarwom, Dernafi,
Mambesak, Nermnu, Andei, Rosayendi, Saukobye, korem, yobdi, waromi, mnuswor, dan
warbon.
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Biak Utara meliputi hutan lahan
kering primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang
ada meliputi hutan lindung, hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan
area penggunaan lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Penduduk Distrik Biak Utara berjumlah 7.495 jiwa, dengan jumlah antar jenis
kelamin masing masing yaitu pria sebanyak 3.925 jiwa dan wanita sebanyak
3.570 jiwa. Konsentrasi penduduk Distrik Biak Utara berada di wilayah yaitu
kampung Kobeoser dengan jumlah penduduk 735 jiwa.
4. Ekonomi
Pertanian
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Biak Utara adalah
jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan cabai dengan luas daerah yang
digunakan untuk pertanian mencapai 59 ha.
Tabel 2.22 Jenis Komoditi Dan Luas Area Pertanian Distrik Biak Utara
Jenis Komoditi Luas Panen (Ha)
Jagung 19
Ubi Kayu 5
Ubi Jalar 28
Cabai 7
Jumlah 59
Peternakan
Produk perternakan yang dihasilkan distrik Biak Utara Tarup
adalah ternak Sapi, Kambing dan Babi.
Tabel 2.23 data populasi ternak di distrik Biak Utara
Kabupaten Biak Numfor, Distrik Biak Timur memiliki luas daerah sebesar
277,68 km². Terdiri dari 26 Kampung . Kampung Rimba Jaya merupakan
wilayah yang terluas, yaitu mencapai 21,84 km2 atau 10,03 persen, sedangkan
Kampung Inofi yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 2,07 km2
atau 0,95 persen dari luas wilayah Distrik Biak timur.
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Biak Timur meliputi hutan lahan
kering primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan
yang ada meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area
penggunaan lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Penduduk Distrik Biak Timur berjumlah 7.869 jiwa, dengan jumlah antar
jenis kelamin masing masing yaitu pria sebanyak 3.987 jiwa dan wanita
sebanyak 3.882 jiwa. Konsentrasi penduduk Distrik Biak Timur berada di
wilayah yaitu kampung Rimba Jaya dengan jumlah penduduk 612 jiwa.
4. Ekonomi
Pertanian
Produk pertanian yang dihasilkan distrik Biak Timur adalah
jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan cabai. Lahan pertanian di Distrik Biak
Timur digunakan sebagai tegal/kebun seluas 572 hektar, hutan negara
seluas 1.440 hektar, dan yang sementara belum digunakan seluas 100
hektar.
Tabel 2.24 Jenis komoditi dan luas area pertanian Distrik Biak Timur
Jenis Komoditi Luas Panen (Ha)
Jagung 3
Ubi Kayu 7
Ubi Jalar 5
Jumlah 15
Peternakan
Sementara itu, populasi ternak sapi pada tahun 2018 yang
diusahakan petani di Distrik Biak Timur sebanyak 132 ekor,
kambing sebanyak 131 ekor, babi sebanyak 846 ekor, ayam
kampung sebanyak 9.904 ekor, dan itik sebanyak 14 ekor.
Tabel 2.25 data populasi ternak di distrik Biak Timur
(1) (2)
Sapi 132
Kambing 131
Babi 846
Jumlah 1.109
Perikanan
Dari sisi perikanan, jumlah motor tanpa perahu yang ada di Distrik
Biak Timur sebanyak 1 064 unit dan perahu motor temple sebanyak 218
unit.
Tabel 2.26 Jumlah kapal / perahu penangkap ikan di distrik Biak Timur menurut
jenisnya
Kapal Motor -
Biak Timur 1 282
Sarana Ibadah
- Gereja : 17
- Masjid : -
- Pura : -
- Vihara : -
Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :-
- Pasar :4
C. Distrik Oridek
1. Administrasi dan Geografis
Desa Opiaref hanya memiliki wilayah sebesar 7,12 km² (3,12 persen). Sepanjang
tahun 2019, bencana alam yang terjadi di Kecamatan Oridek berupa gelombang
pasang laut. Namun demikian, bencana tersebut tidak menyebabkan adanya
korban jiwa. Upaya untuk mengantisipasi bencana (mitigasi bencana) di
Kecamatan Oridek masih belum ada meskipun mayoritas desanya berpotensi
diterpa tsunami. Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak
Kabupaten Biak Numfor, Distrik Oridek memiliki luas daerah sebesar 228,57
km². Terdiri dari 14 Kampung . Kampung Sauri merupakan wilayah yang terluas,
yaitu mencapai 47,48 km² atau 20,77 persen, sedangkan Kampung Opiaref yang
merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 7,12 km² atau 3,12 persen dari
luas wilayah Distrik Oridek.
2. Sumber Daya Alam
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Oridek meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2018, penduduk Distrik Oridek
berjumlah 5.510 Jiwa dengan komposisi 2.754 jiwa laki-laki dan 2.756 jiwa
perempuan. Dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin, kita dapat
mengetahui rasio jenis kelamin yang merupakan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Pada tahun 2018, angka rasio jenis
kelamin penduduk Distrik Oridek sebesar 99,93. Angka tersebut
menginterpretasikan bahwa terdapat 99 hingga 100 penduduk laki-laki dalam
setiap 100 penduduk perempuan di Distrik Oridek. Jika dilihat berdasarkan
kelompok umur, 75,25 % penduduk Distrik Oridek berada pada kelompok umur
produktif. Penduduk yang berusia di bawah 10 tahun sekitar 20,56 %, sedangkan
penduduk yang berusia lebih dari 65 tahun sekitar 4,19 %.
4. Ekonomi
Pertanian
jenis tanaman hortikultura yang diusahakan di Kecamatan Oridek berupa petai
dan tomat. Petai menghasilkan produksi sebanyak 0,80 ton dari luas lahan sebesar
4 hektar pada tahun 2019. Tomat menghasilkan produksi sebanyak 0,60 ton dari luas
lahan sebesar 3 hektar pada tahun 2019.
Peternakan
Sementara itu, populasi ternak sapi pada tahun 2018 yang diusahakan petani di
Distrik Oridek sapi sebanyak 24 ekor, kambing sebanyak 17 ekor, babi sebanyak
332 ekor, dan ayam kampung sebanyak 1.844 ekor.
1. Sapi 24
2. Kambing 17
3. Babi 332
Jumlah 373
Perikanan
Dari sisi perikanan, jumlah perahu tanpa motor yang ada di Distrik
Oridek sebanyak 87 unit dan perahu motor temple sebanyak 31 unit.
Tabel 2.28 Jumlah kapal / perahu penangkap ikan di distrik Oridek menurut
jenisnya
Kapal Motor -
Oridek 118
Kesehatan
Berdasarkan data dari pendataan potensi desa 2019, fasilitas kesehatan yang
terdapat di Kecamatan Oridek hanya puskesmas rawat inap yang terletak di
Desa Marao. Fasilitas kesehatan lainnya, seperti rumah sakit/ rumah sakit
bersalin/puskesmas rawat inap, poliklinik/balai pengobatan dan apotek, belum
dapat ditemui di seluruh wilayah Kecamatan Oridek.
Sarana Ibadah
- Gereja : 17
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -
- Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :-
- Pasar :1
D. Distrik Warsa
1. Administrasi dan Geografis
Terletak antara 136.02718 Bujur Timur dan 00.90205 Lintang Selatan dengan
luas wilayah 277,7 km². Secara administrasi, wilayah distrik Warsa dibatasi oleh
batas-batas berikut :
Sebelah Utara : Lautan pasifik
Sebelah Selatan : Distrik Biak Barat
Sebelah Barat : Distrik Bondifuar
Sebelah Timur : Distrik Yawosi
Kabupaten Biak Numfor, Distrik Warsa memiliki luas daerah sebesar 135 km².
Terdiri dari 20 Kampung. Kampung Sayway merupakan wilayah yang terluas,
yaitu mencapai 16 km² atau 11,85 persen, sedangkan Kampung Ammoy, imbari,
dan Waniri yang merupakan wilayah terkecil dengan luas wilayah 3 km2 atau
2,22 persen dari luas wilayah Distrik Warsa.
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Warsa meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2019, penduduk Distrik Warsa
berjumlah 5.236 Jiwa dengan komposisi 2.741 jiwa laki-laki dan 2.495 jiwa
perempuan. Dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin, kita dapat
mengetahui rasio jenis kelamin yang merupakan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan.
4. Ekonomi
Pertanian
jenis tanaman hortikultura yang diusahakan di Kecamatan Warsa berupa
Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar.
Peternakan
Sementara itu, populasi ternak sapi pada tahun 2018 yang diusahakan petani di
Distrik Warsa sapi sebanyak 34 ekor, kambing sebanyak 126 ekor, babi sebanyak
332 ekor.
Kambing 126
Babi 332
Jumlah 373
Perikanan
Dari sisi perikanan, jumlah perahu tanpa motor yang ada di Distrik
Warsa sebanyak 150 unit dan perahu motor temple sebanyak 56 unit.
Tabel 2.31 Jumlah kapal / perahu penangkap ikan di distrik Warsa menurut
jenisnya
Kapal Motor -
Warsa 206
5. Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru, jumlah sekolah,
dan fasilitas sekolah yang memadai merupakan hal yang penting yang harus
dilakukan dalam rangka peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah terhadap
pendidikan.
Pada tahun 2018, jumlah sekolah di Distrik Warsa sebanyak 11 unit yang
terdiri dari 7 unit Sekolah Dasar, 3 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1
unit Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan merupakan salah
satu usaha untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagimasyarakat.
Pada tahun 2018, jumlah puskesmas pada Distrik Warsa sebanyak 1 unit
yang berada di Kampung Bosnik Sup, jumlah puskesmas pembantu sebanyak 2
unit, dan jumlah posyandu sebanyak 41 unit yang tersebar dikampung.
Sarana Ibadah
- Gereja : 7
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -
Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :1
- Pasar :1
E. Distrik Bondifuar
1. Administrasi dan Geografis
Kecamatan Bondifuar memiliki wilayah seluas 40 km².dimana Desa Sansundi
memiliki wilayah seluas 60,00 % (persen) dan Wopes seluas 40,00 % (persen).
Sepanjang tahun 2020, Kecamatan Bondifuar tidak mengalami kejadian bencana
alam. Upaya untuk mengantisipasi bencana (mitigasi bencana) di Kecamatan
Bondifuar sudah dilakukan berupa sistem peringatan dini bencana alam,
perlengkapan keselamatan, rambu-rambu dan jalur evakuasi dan pembuatan,
perawatan, atau normalisasi : sungai, kanal, tanggul, parit, drainase, waduk, pantai dll.
Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor sebesar
27,26˚C dengan rata-rata kelembaban mencapai 87,17 % (persen). Rata-rata
penyinaran matahari di Kabupaten Biak Numfor hanya 64,90 % (persen) dalam
sebulan dengan intensitas curah hujan sebanyak 232,43 mm dan rata-rata hari hujan
sebanyak 22 sampai 23 hari dalam sebulan. Secara administrasi, wilayah distrik
Bondifuar dibatasi oleh batas-batas berikut :
- Sebelah Utara : Lautan pasifik
- Sebelah Selatan : Distrik Swandiwe
- Sebelah Barat : Kabupaten Supiori
- Sebelah Timur : Distrik Warsa
2. Sumber Daya
Tutupan lahan hutan di wilayah Distrik Bondifuar meliputi hutan lahan kering
primer, dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan kawasan hutan yang ada
meliputi hutan produksi dan hutan yang dapat dikonversi dan area penggunaan
lainnya.
3. Sumber daya Manusia
Kecamatan Bondifuar memiliki penduduk sebanyak 452 jiwa di tahun 2020 dengan
laju perlambatan pertumbuhan penduduk sebesar 7,60% (persen). Dengan wilayah
seluas 40 km2, kepadatan penduduk di Kecamatan Bondifuar mencapai 11,30 jiwa per
km2. Artinya, setiap 1 km2 wilayah Kecamatan Bondifuar dihuni sekitar 13 - 14 jiwa.
Sementara itu, rasio jenis kelamin Kecamatan Bondifuar di tahun 2020 sebesar
109,26. Hal ini menandakan bahwa masih terdapat lebih banyak penduduk laki-laki
jika dibandingkan dengan penduduk perempuan di Kecamatan Bondifuar. Menurut
kelompok umurnya, sekitar 59 % (persen) penduduk Kecamatan Bondifuar masih
berumur 15 - 64 tahun dimana kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur
produktif. Kelompok umur 0 - 14 tahun memiliki persentase sekitar 37 % (persen)
dan kelompok umur 65 tahun ke atas hanya sekitar 4 % (persen).
4. Ekonomi
Pertanian
Tanaman sayuran, tanaman biofarmaka, tanaman hias dan buah- buahan belum
dapat diproduksi di Kecamatan Bondifuar di tahun 2020. Jenis tanaman perkebunan
yang diusahakan di Kecamatan Bondifuar adalah kelapa, kopi dan kakao. Namun
demikian, hanya tanaman kelapa yang telah berproduksi di tahun 2020
5. Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Kecamatan Bondifuar memiliki 1 SD negeri dan 1 SMP negeri. SD negeri berada di
Desa Sansundi, sementara SMP negeri berada di Desa Wopes.
Kesehatan
Berdasarkan data dari pendataan potensi desa 2019, fasilitas kesehatan yang
terdapat di Kecamatan Bondifuar hanya puskesmas tanpa rawat inap yang terletak
di Desa Sansundi. Fasilitas kesehatan lainnya, seperti rumah sakit/ rumah sakit
bersalin/puskesmas rawat inap, poliklinik/balai pengobatan dan apotek, belum
dapat ditemui di seluruh wilayah Kecamatan Bondifuar.
Sarana Ibadah
- Gereja : 7
- Masjid : -
- Pura :-
- Vihara : -
Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :3
- Pasar :
E. Distrik Yawosi
1. Administrasi dan Geografis
Sementara itu, suhu rata-rata yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor sebesar
Infrastruktur
- Jumlah Jembatan :4
- Pasar :1
Kabupaten Sarmi terletak pada 138o 05’ LS dan 140o 30’ BT. Kecamatan
Pantai Timur Barat merupakan Kecamatan terluas yaitu 2.455 km 2 atau 13,61%.
Sedangkan Kecamatan Sobey adalah kecamatan dengan luas terkecil yakni 127
km2 atau 0,70 % d ari keseluruhan wilayah Kabupaten Sarmi. Wilayah yang
memiliki ketinggian di atas permukaan laut tertinggi adalah Kecamatan Apawer
Hulu dengan ketinggian 92,03 meter di atas permukaan laut. Sedangkan
Kecamatan Apawer Hilir merupakan wilayah paling rendah dengan ketinggian
5,60 meter di atas permukaan laut.
A. Kecamatan Sarmi
1. Kewilayahan
Kecamatan Sarmi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sarmi
dengan luas 419 km2. Wilayah Kecamatan Sarmi dibatasi oleh batas-batas
berikut:
4. Ekonomi
Pertanian
Perkebunan
Peternakan
Pariwisata
Kesehatan
Agama
4. Ekonomi
Pertanian
Perkebunan
Kesehatan
Agama
4. Ekonomi
Pertanian
Perkebunan
Peternakan
Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat pada tahun
2019 tercatat sebanyak 1 Rumah Sakit dan 1 puskesmas tanpa rawat inap.
Agama
Pada tahun 2019 terdapat tempat ibadah beberapa agama yang berada di
Kecamatan Pantai Timur Bagian Barat. Gereja Kristen Protestan
berjumlah 6 yang berada di Kampung Artibe, Dabe I, Dabe II, Nengke,
dan Takar. Gereja Katolik berjumlah 1 bangunan yang terletak di
Kampung Nengke, dan 1 Masjid yang terletak di Kampung Nengke.
D. Kecamatan Bonggo
1. Kewilayahan
Kecamatan Bonggo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sarmi.
Wilayah Kecamatan Bonggo memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Komoditi yang ada pada sub sektor tanaman pangan adalah tanaman
padi sawah dan padi ladang,jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah,
kacang kedelai, dan kacang hijau. Produksi tanaman pangan terbesar
selama tahun 2018 di Kecamatan Bonggo adalah padi ladang sebesar 40
ton.
Perkebunan
Peternakan
Kesehatan
Agama
4. Sosial
Pada distrik Kepulauan Aruri memiliki beberapa fasilitas yang
terhitung jumlahnya dan memadai yaitu fasilitas kesehatan yang terdiri
dari puskesmas, puskermas pembantu dan posyandu berjumlah yaitu
Puskesmas hanya ada 1 tempat yaitu dikampung Rayori. Puskesmas
pembantu 9 tempat yaitu 2 dikampung Aruri dan yang lainnya ada
dikampung Yamnaisu, Ineki, Wongkeina, Imbirsbari, Insumbrei,
Mbruwandi, Manggonswan. Posyandu berjumlah 12 tempat yaitu
dikampung Ararui(2), Yamnaisu, Ineki, Rayori, Wongkeina(2),
Imbirsbari(2), Insumbrei, Mbruwandi, dan Manggonswan.
Banyaknya jumlah tenaga medis yang terdiri dari perawat 24 orang
yang berada dikampung Aruri 2 orang, Yamnaisu 1 orang, Ineki 1 orang,
Rayori 16 orang, Wongkeina 2 orang, Insumbrei 1 orang, Manggonswan 1
orang. Untuk tenaga medis Bidan terdiri dari 17 orang yang berada
dikampung Aruri 3 orang, Yamnaisu 2 orang, Ineki 1 orang, Rayori 9
orang, Insumbrei 1 orang, Manggonswan 1 orang. Untuk tenaga medis
lainnya berjumlah 7 orang dan semuanya berada dikampung Rayori.
Jumlah fasilitas pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar
berjumlah 11 tempat yang dimana 8 SD swasta ada di kampung Aruri,
Yamnaisu, Ineki, Rayori, Mbruwandi, Manggonswan, dan untuk
dikampung Wongkeina ada 2 SD swasta. Dan untuk SD negeri ada 3 yang
bertempat di kampung Aruri, Imbirsbari, dan Insumbrei. Sekolah
Menengah Pertama Negeri(SMP Negeri) hanya ada 3 yang berada
dikampung Wongkeina, Insumbrei, dan Mbruwandi. Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMA Negeri) hanya ada 2 tempat yang berada di kampung
Insumbrei dan Manggonswan.
Untuk jumlah fasilitas tempat Peribadatan di distrik Kepulauan
Aruri, hanya ada tempat peribadatan untuk agama Kristen protestan, yaitu
dikampung Aruri 4 tempat, 4 tempat, Yamnaisu 4 tempat, Ineki 1 tempat,
Rayori 3 tempat, Wongkeina 1 tempat, Imbirsbari 1 tempat, Insumbrei 1
tempat, Dan Manggonswan 1 tempat.
5. Sumber Daya Alam
Dari data Distrik Kepulauan Aruri Dalam Angka 2018 mengatakan
bahwa Distrik Kepulauan Aruri memiliki luas Lahan pertanian diantaranya
luas Kebun 353 hektar, ladang 10,7 hektar, dan lahan yang tidak
diusahakan sebesar 185,3 hektar, total luasan keseluruhan lahan pertanian
sebesar 549 hektar.
Kesehatan
Kualitas kesehatan masyarakat akan mengalami peningkatan bila
didukung oleh pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan.
Hal ini merupakan salah satu usaha untuk memenuhi pelayanan kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Hingga tahun 2020 jumlah Rumah Sakit
pada Distrik Supiori Timur hanya ada 1 unit yang berada di Kelurahan
Duber, jumlah puskesmas sebanyak 1 unit yang berada di Kelurahan
Sauyas, sedangkan jumlah puskesmas pembantu sebanyak 19 unit.
Kampung yang tidak terdapat puskesmas pembantu adalah Kelurahan
Sauyas. Jumlah posyandu pada Distrik Supiori Timur terdapat 17 unit,
dimana semua kampung terdapat posyandu.
Tempat Ibadah
Agama di Distrik Supiori Timur terdiri dari 3 agama yakni Kristen
Protestan, Kristen Katholik dan Islam. Mayoritas penduduk Distrik Supiori
Timur beragama Kristen Protestan dengan jumlah gereja sebanyak 24 unit,
untuk agama Kristen Katolik jumlah gereja sebanyak 1 unit dan untuk
agama Islam jumlah masjid sebanyak 1 unit.
A. Distrik Sentani
1. Administrasi
Distrik Sentani memiliki luas 79,8 Km² dan Distrik sentani terletak
pada 140°30'11.83" Bujur Timur dan 2°34'11.85" Lintang Selatan.
Sentani Berbatasan dengan sebelah Utara Gunung Cyclop, sebelah selatan
Distrik Ebungfau, sebelah barat Distrik Waibu dan sebelah Timur Distrik
Sentani Timur. Kelurahan Sentani Kota merupakan daerah terluas yaitu
20.56 Km² atau sebesar 25.76 persen dari total luas Distrik Sentani.
Sedangkan
Kampung Dobonsolo dan Yahim merupakan daerah terkecil dengan
masing-masing kampung memiliki luas yang sama yaitu 3.27 Km² atau
sebesar 4.10 persen dari total luas Distrik Sentani.
2. Pemerintahan
Tahun 2019 Distrik Sentani memiliki 10 kampung, 60 RW, 217 RT.
Dari seluruh Kampung tersebut Kelurahan Sentani Kota memiliki RT dan
RW terbanyak yaitu 12 RW dan 53 RT. Distrik Sentani memiliki Personil
Keamanan yang berjumlah 10 orang Babinsa. Jumlah perangkat kampung
pada tahun 2019 di Distrik Sentani adalah 10 orang Kepala Kampung, 10
orang Sekretaris Kampung (Sekam) dan 4 orang Kaur di tiap Kampung
dengan total keseluruhan sebanyak 40 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur
Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
3. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Sentani pada tahun 2019 berdasarkan angka
proyeksi berjumlah 52.378 jiwa.Penduduk laki-laki merupakan Populasi
terbesar yaitu 27.768 Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah
24.610. Dari jumlah di atas penduduk laki – laki tertinggi berada di
Kampung Hinekombe yaitu 9.322 jiwa, sedangkan penduduk laki-laki
paling rendah terdapat di Kampung Hobong yaitu sebanyak 232 jiwa,
sedangkan untuk penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung
Sentani kota yaitu 8.364 jiwa dan yang paling rendah terdapat di Kampung
Hobong yaitu 214 jiwa. Jumlah kepala keluarga di Distrik Sentani
berjumlah15.147 kepala rumah tangga.Jumlah Rumah Tangga tertinggi
terdapat di Kampung Hinekombe sebanyak 6.010 RT, sedangkan
Kampung Hobong memiliki jumlah rumah tangga yang paling kecil yaitu
sebanyak 150 kepala.
4. Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Sentani antara lain
terdapat 38 play Group dan 6 TK yang semuanya terdapat pada
masing-masing kampung, 13 Sekolah Dasar Negeri dan 17 Sekolah
Dasar Swasta, 4 SMP Negeri dan 10 SMP Swasta, 1 SMU Negeri
dan 7 SMU Swasta yang terletak di masing-masing kampung dan
terdapat 4 perguruan tinggi.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Sentani yaitu 2 unit
Puskesmas yang ada di kampong Yoboy, dan Sentani Kota.
Sedangkan Posyandu terdapat di semua kampung, sentani kota
merupakan jumlah posyandu terbanyak yaitu 9 unit, di ikuti
kampung Hinemkombe 8 unit.
Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Sentani beragama Kristen
Protestan yang memiliki 66 gereja yang tersebar di tiap-tiap
kampung. Gereja Katholik hanya terdapat di Kampung Sentani
Kota. Sedangkan Mesjid hanya terdapat di Kampung Dobonsolo,
Yobeh, Sentani Kota dan Hinekombe. Setiap Kampung di Distrik
Sentani memiliki Pendeta dengan total 83 orang, Pastor berjumah 6
orang. Ulama berjumlah 22 orang.
Sarana Umum
Sarana angkutan umum perkampung di Distrik Sentani
adalah mobil dan motor ojek. Sarana angkutan jenis Jonson hanya
terdapat di Kampung Hobong, Ifale, Dobonsolo dan Ifar besar.
Sedangkan sinyal telekomunikasi di masing-masing kampung di di
Distrik Sentani sangat kuat. Sarana lapangan olahraga di Distrik
Sentani adalah sepakbola, Bola Voli, Bulu tangkis dan Basket.
5. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2019
diantaranya Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang
produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 39.6 ton,sedangkan yang paling
sedikit adalah ubi jalar yaitu 24.8 ton Produksi komoditas sayur-sayuran
yang dihasilkan selama tahun 2019 diantaranya cabe merah, sawi, tomat,
kangung dan bayam.Dari komoditas sayur tersebut sawi merupakan
komoditas yang produksinya terbanyak yaitu 102 ton, sedangkan
komoditas yang produksinya paling sedikit yaitu cabe merah sebesar 9 ton.
Produksi Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2019
diantaranya, jeruk, mangga, rambutan, duku, durian, dan pisang. Dari
komuditas tersebut pisang merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar
290 ton, sedangkan duku dan durian merupakan produksi yang paling
sedikit yaitu 0,8 ton Produksi komoditas spesifik lokal yang dihasilkan
selama tahun 2019 diantaranya adalahkeladi, dan matoa. Dari Komoditas
tersebut, matoa merupakan komoditas yang produksinya paling besar yaitu
15 ton dan yang paling sedikit adalah keladi sebanyak 9 ton.
B. Distrik Sentani Timur
1. Administrasi
Distrik Sentani Timur memiliki luas 484.3 Km² dan berbatasan
dengan sebelah Utara Gunung Cyclop, sebelah selatan Distrik Kemtuk
dan Distrik Arso, sebelah barat Distrik Sentani dan sebelah Timur
Distrik Heram (Kota Jayapura). Kampung Asei Kecil merupakan
daerah terluas yaitu 140,78 Km² atau sebesar 29,07 persen dari total
luas Distrik . Sedangkan Kampung Itakiwa merupakan daerah terkecil
dengan luas 7,29 Km² atau sebesar 1,51 persen dari total luas Distrik
Sentani Timur. Distrik Sentani Timur 127 -349º Lintang Selatan 137
27º Bujur Timur.
2. Pemerintahan
Tahun 2017 Distrik Sentani Timur memiliki 7 kampung, 21
RW, 42 RT. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung
Noloklamemiliki RT dan RW terbanyak yaitu masing-masing 5 RW
dan 10 RT. Distrik Sentani Timur memiliki Personil Keamanan
disetiap kampung berjumlah 45 orang linmas/ hansip dan jumlah
terbanyak berada di Kampung Nolokla. Jumlah perangkat kampung
pada tahun 2018 di Distrik Sentani Timur adalah 7 orang Kepala
Kampung, 7 orang Sekretaris Kampung(Sekam) dan 4 orang Kaur di
tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 23 kaur yaitu Kaur
Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Sentani Timur pada tahun 2018
berdasarkan angka proyeksi berjumlah 8.493 jiwa. Penduduk
perempuan merupakan Populasi terbesar yaitu 4.256 Jiwa, sedangkan
penduduk laki-laki berjumlah 4.237 jiwa dari seluruh penduduk di
Distrik Sentani Timur. Jumlah kepala keluarga di Distrik Sentani
Timur berjumlah 1.580 kepala keluarga. Jumlah Kepala keluarga
tertinggi terdapat di Kampung Nendali sebanyak 371 kepala keluarga.
Kampung Asei Besar memiliki jumlah rumah tangga yang paling
sedikit yaitu 124 kepala keluarga.
4. Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di distrik Sentani timur
diantaranya play group sebanyak 6 unit, TK sebanyak 4 unit, SD
negeri maupun swasta sebanyak 9 unit, SMP sebnyak 3 unit, MA
sebanyak 3 uit dan SMK sebanyak 2 unit.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Sentani Timur
diantaranya adalah Puskesmas yang ada di kampung Nolokla,
Polindes yang terdapat di Kampung Itakiwa, Asei Kecil dan
Nendali Sedangkan Posyandu terdapat di seluruh kampung di
Distrik Sentani Timur.
Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Sentani Timur beragama
Kristen Protestan yang memiliki 30 gereja yang tersebar di tiap-
tiap kampung. Sarana lapangan olahraga di Distrik Sentani Timur
adalah sepakbola, bola voli, bulu tangkis dan basket.
Sarana Umum
Sarana transportasi darat berupa jalan merupakan
infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk mendukung mobilitas
penduduk dan memudahkan lalu lintas barang dan jasa dari suatu
daerah ke daerah lain. Selanjutnya dapat memperlancar kegiatan
perekonomian di wilayah tersebut. Sarana angkutan umum
sebagian besar kampung di Distrik Sentani Timur adalah
mobil,motor dan bus. Pada kampung Itakiwa dan Asei Kecil sarana
transportasi yang dapat digunakan hanya motor jonson. Sinyal
telekomunikasi di sebagian kampung di Distrik Sentani Timur
cukup kuat. Hanya pada kampung Puai dan Yokiwa sinyal
telekomunikasi masih lemah
Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018
diantaranya Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas
tersebut yang produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 105.6 ton,
sedangkan yang paling sedikitl adalah jagung yaitu 26.0 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun
2018 diantaranya Cabe Merah, Kacang Panjang. Dari komoditas
sayur tersebut cabe merah merupakan komoditas yang produksinya
terbanyak yaitu 76.5 ton, sedangkan komoditas yang produksinya
paling sedikit yaitu kacang panjang sebesar 54 ton. Produksi
Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2018
diantaranya jeruk, manga, rambutan, dan pisang. Dari komoditas
tersebut pisang merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 260,0
ton, sedangkan duku merupakan produksi yang paling sedikit yaitu
1,6 ton. Produksi Tanaman spesifikasi local yang di hasilkan
selama tahun 2018 diantaranya keladi, syafu, kiha, sayur lilin dam
matoa Dari komoditas tersebut keladi merupakan produksi
terbanyak yaitu sebesar 77 ton, sedangkan sayur lilin merupakan
produksi yang paling sedikit yaitu 5 ton.
C. Distrik Sentani Barat
1. Administrasi
Distrik Sentani Barat memiliki luas 128,6 Km² dan berbatasan
dengan sebelah Utara Distrik Nimbokrang, sebelah selatan Gresi Selatan,
sebelah barat Distrik Depapre dan sebelah Timur Distrik Waibu. Kampung
Maribu merupakan daerah terluas yaitu 44,85 Km² atau sebesar 34% dari
total luas Distrik Sentani Barat. Sedangkan Kampung Sabron Sari
merupakan daerah terkecil dengan luas 11,34 Km² atau sebesar 9% dari
total luas Distrik Sentani Barat. Distrik sentani barat terletak di
2°31'26.67"S Lintang Selatan 140°19'39.28"E Bujur Timur.
2. Pemerintahan
3. Sumberdaya Manusia
Pendidikan
Kesehatan
5. Sarana Umum
6. Ekonomi
2. Pemerintahan
Tahun 2018 Distrik Waibu memiliki 7 kampung, 37 RW, 87 RT. Dari
seluruh Kampung tersebut Kampung Doyo Baru memiliki RT dan RW
terbanyak yaitu 7 RW dan 28 RT. Distrik Waibu memiliki Personil
Keamanan yang berjumlah 21 orang yaitu dari babinsa sebanyak 3 orang
yang terbagi di 3 kampung masing masing 1 (satu) orang yaitu di,
Kwadeware, Yakonde dan Doyo Baru.. Sedangkan Linmas/hansip
berjumlah 18 orang Jumlah perangkat kampung pada tahun 2018 di Distrik
Waibu adalah 7 orang Kepala Kampung, 7 orang Sekretaris Kampung
(Sekam) dan 7 orang Kaur di tiap Kampung dengan total keseluruhan
sebanyak 28 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur
Keuangan dan Kaur Umum.
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Waibu pada tahun 2018 berdasarkan data
proyeksi penduduk 2018 berjumlah 8.359 jiwa. Penduduk laki-laki
merupakan Populasi terbesar yaitu 4.311 Jiwa, sedangkan penduduk
perempuan berjumlah 4.048 jiwa. Jumlah rumah tangga di Distrik Waibu
berjumlah 7118 RT. Jumlah rumah tangga tertinggi terdapat di Kampung
Doyo Baru sebanyak 5.120 atau 97 persen dari jumlah rumah tangga yang
ada di Distrik Waibu, sedangkan Kampung Dondai memiliki jumlah
rumah tangga yang paling kecil yaitu sebanyak 146 rumah tangga atau 3
persen dari rumah tangga yang terdapat di Distrik Waibu
4. Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Waibu adalah Playgroup, SD,
SMP dan SMK. Playgroup sebanyak 21 unit yang terdapat pada masing-
masing kampung. TK hanya terdapat di 5 kampung. Sarana pendidikan
yang berada di distrik waibu dari tingkat SD terdapat 7 unit, untuk SMP
terdapat 2 unit, SMA terdapat 1 unit dan 1 unit SMK.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Waibu yaitu Rumah sakit 1 unit
di kampung Doyo Baru, Puskesmas 1 unit di kampung Sosiri , Polindes 13
unit terbagi di semua kampung, dan Posyandu 7 unit juga terbagi di semua
kampung.
Sarana Ibadah
Tempat peribadatan di distrik Waibu terdapat 40 unit gereja dan 9 unit
masjid, Sarana lapangan olahraga di Distrik Waibu adalah sepakbola, bola
voli dan bulu tangkis.
5. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018
diantaranya Jagung, kacang tanah, kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi jalar.
Dari komuditas tersebut yang produksi tebanyak adalah ubi kayu sebesar
74 ton, sedangkan yang paling sedikitl adalah kacang hijau yaitu 1 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2018
diantaranya Cabe Merah, Sawi, Tomat, Kacang Panjang, Terung,
Kangkung dan Bayam. Dari komoditas sayur tersebut sawi merupakan
komoditas yang produksinya terbanyak yaitu 45 ton, sedangkan komoditas
yang produksinya paling sedikit yaitu buncis sebesar 4 ton. Produksi
Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2018 diantaranya
jeruk, manga, rambutan, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang
merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 1.488,0 ton, sedangkan
mangga merupakan produksi yang paling sedikit yaitu 23,5 ton. Produksi
komoditas spesifik lokal yang dihasilkan selama tahun 2018 diantaranya
adalah Talas, Keladi, Syafu sayur lilin, sayur gedi dan matoa . Dari
Komoditas tersebut, matoa merupakan komoditas yang produksinya paling
besar yaitu 55,5 ton dan yang paling sedikit adalah kina sebanyak 5 ton.
E. Distrik Ravinerara
Distrik Ravenirara memiliki luas 467.41 Km² dan berbatasan
dengan sebelah Utara Lautan Pasifik, sebelah selatan Distrik Sentani
Barat, sebelah barat Distrik Depapre dan sebelah Timur Distrik Jayapura
Utara. Kampung Ormuwari merupakan daerah terluas yaitu 356,5 Km²
atau sebesar 76.27 persen dari total luas Distrik Ravenirara. Sedangkan
Kampung Necheibe merupakan daerah terkecil dengan luas 33 Km² atau
sebesar 7.06 persen dari total luas Distrik Ravenirara. Ketinggian Distrik
Ravenirara berkisar antara 0 – 10 M diatas permukaan laut. Distrik
Ravinerara terletak pada 2.46746 Lintang Selatan dan 140.608 Bujur
Timur.
1. Pemerintahan
Tahun 2018Distrik Ravenirara memiliki 4 kampung, 10 RW, 16
RT. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung Yongsu Sapari memiliki
RT dan RW terbanyak yaitu masing-masing 3 RW dan 6 RT. Distrik
Ravenirara memiliki Personil Keamanan yang berjumlah 8 orang yaitu
dari linmas/ hansip sebanyak 8 orang.Jumlah perangkat kampung pada
tahun 2018di Distrik Ravenirara adalah 4 orang Kepala Kampung,4 orang
Sekretaris Kampung (Sekam ) dan 4 orang Kaur di tiap Kampung dengan
total keseluruhan sebanyak 16 kaur yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur
Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
2. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Ravenirara pada tahun 2018 berjumlah
1.340 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan Populasi terbesar yaitu 671
Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 669 jiwa. Dari jumlah di
atas penduduk laki – laki tertinggi berada di Kampung Ormuwari yaitu
229 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki paling rendah terdapat di
Kampung Yongsu Desoyo yaitu sebanyak 125 jiwa, sedangkan untuk
jumlah penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung Ormuwari yaitu
239 jiwa dan yang paling rendah terdapat di Kampung Yongsu Desoyo
yaitu 115 jiwa. Jumlah rumah tangga di Distrik Ravenirara berjumlah 397
orang.Rumah tanggaterbanyak terdapat di Kampung Ormuwari sebanyak
125 atau 28 persen dari jumlah rumah tangga yang ada di Distrik
Ravenirara, sedangkan Kampung Neichbei memiliki jumlah rumah tangga
yang paling kecil yaitu sebanyak 85rumah tangga atau 20 persen dari
rumah tangga yang terdapat di Distrik Ravenirara.
3. Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Ravenirara hanya 4
Sekolah Dasar (SD) yang terletak di masing-masing kampung
diantaranya1 SD Swasta di Kampung Yongsu Sapari, 1 SD Negeri di
kampung Yongsu Desoyo, 1 SD Swasta di kampung Ormuwaridan 1
SD Negeri di kampong Necheibe.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Ravenirara yaitu
Puskesmas yang ada di kampung Yongsu Sapari dan Yongsu Besar
sedangkan Posyandu ada di tiap-tiap kampung.
Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Ravenirara beragama Kristen
Protestan, memiliki 6 unit gereja di 4 kampung dan 5 Pendeta. Sarana
lapangan olahraga di distrik Ravenirara ini adalah lapangan Bola Voli,
dan terdapat 4 unit yg terbagi di masing - masing kampung sebanyak 1
unit.
Sarana Umum
4. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2018 hanya Ubi
Kayudengan jumlah produksi sebesar 12.4 ton. Produksi komoditas sayur-
sayuran yang dihasilkan selama tahun 2018 hanya Cabe Merah
produksinya sebesar 13.5 ton Produksi Tanaman Buah Buahan yang di
hasilkan selama tahun 2018 diantaranya jeruk, manga, rambutan, duku,
durian, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang merupakan produksi
terbanyak yaitu sebesar 257.6 ton, sedangkan rambutan merupakan
produksi yang paling sedikit yaitu 2.6 ton. Produksi komoditas spesifik
lokal yang dihasilkan selama tahun 2018 diantaranya adalah Talas, Keladi,
Syafu sayur lilin dan sayur gedi. Dari Komoditas tersebut, talas dan keladi
merupakan
komoditas yang produksinya paling besar yaitu masing masing 9 ton dan
yang paling sedikit adalah sayur lilin sebanyak 3 ton.
F. Distrik Depapre
1. Administrasi
2. Pemerintahan
Tahun 2017 Distrik Depapre memiliki 7 kampung, 13 RW, 30 RT.
Dari seluruh Kampung tersebut Kampung Tablasupa memiliki RT yaitu 6
RT. Distrik Depapre memiliki Personil Keamanan disetiap kampung
berjumlah 2 orang Babinsa yang berada di kampung Entiyebo dan Waiya.
Jumlah perangkat kampung pada tahun 2017 di Distrik Depapre adalah 8
orang Kepala Kampung, 8 orang Sekretaris Kampung (Sekam) dan 4
orang Kaur di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 32 kaur
yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur
Umum.
3. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Depapre pada tahun 2017 berjumlah
3.368 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan Populasi terbesar yaitu 1.728
Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 1.640 jiwa. Dari jumlah
di atas penduduk laki – laki tertinggi berada di Kampung Waiya yaitu 442
jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki paling rendah terdapat di
Kampung Entiyebo yaitu sebanyak 114 jiwa, sedangkan untuk jumlah
penduduk perempuan tertinggi berada di Kampung Waiya yaitu 430 jiwa
dan yang paling rendah terdapat di Kampung Yepase yaitu 114 jiwa.
Jumlah kepala keluarga di Distrik Depapre berjumlah 948 kepala keluarga.
Jumlah Kepala keluarga tertinggi terdapat di Kampung waiya sebanyak
190 kepala keluarga. Kampung Entiyebo memiliki jumlah rumah tangga
yang paling sedikit yaitu 60 kepala keluarga.
4. Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Depapre adalah Playgroup, SD,
SMP dan SMK. Playgroup sebanyak 8 unit yang terdapat masing masing 1
unit di tiap kampung. TK hanya terdapat 1 unit yaitu berada di kampung
Waiya. Sekolah Dasar Negeri terdapat 3 unit yang berada di kampung
Kendate, kampung Waiya dan kampung Yewena, sedangkan SD swasta
sebanyak 5 unit yang berada di kampung Entiyebo 1 unit, kampung
Tablasupa 2 unit, Yepase 1 unit dan kampung Wambena 1 unit, sedangkan
SMP negeri hanya terdapat di Kampung Tablasupa. SMU Negeri di
Distrik Depapre berjumlah 1 Unit yang terletak di Kampung Tablasupa.
Kesehatan
Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Depapre beragama Kristen
Protestan yang memiliki 11 gereja yang tersebar di tiap-tiap
kampung, 1 unit gereja Khatolik dan 1 unit Mesjid.
Sarana Umum
Sarana transportasi darat berupa jalan merupakan infrastruktur
dasar yang dibutuhkan untuk mendukung mobilitas penduduk dan
memudahkan lalu lintas barang dan jasa dari suatu daerah ke
daerah lain. Selanjutnya dapat memperlancar kegiatan
perekonomian di wilayah tersebut. Sarana angkutan umum
sebagian besar kampung di Distrik Depapre adalah mobil, motor
dan motor laut atau jhonson. Sinyal telekomunikasi di sebagian
kampung di Distrik Depapre cukup kuat. Hanya pada kampung
Kendate dan Entiyebo sinyal telekomunikasi tidak ada.
5. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2017
diantaranya Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang
produksi tebanyak adalah ubi kayu sebesar 62 ton,sedangkan yang paling
sedikitl adalah jagung yaitu 18 ton Produksi komoditas sayur-sayuran
yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya Cabe Merah, tomat dan
kacang panjang. Dari komoditas sayur tersebut tomat merupakan
komoditas yang produksinya terbanyak yaitu 18 ton, sedangkan komoditas
yang produksinya paling sedikit yaitu cabe merah sebesar 14 ton. Produksi
Tanaman Buah Buahan yang di hasilkan selama tahun 2017 diantaranya
jeruk, mangga, rambutan, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang
merupakan produksi terbanyak yaitu sebesar 481,2 ton, sedangkan
rambutan merupakan produksi yang paling sedikit yaitu 1,5 ton. Produksi
komoditas spesifik lokal yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya
adalah talas, keladi, syafu, sayur lilin, sayur gedi dan matoa . Dari
Komoditas tersebut, matoa merupakan komoditas yang produksinya paling
besar yaitu 20,3 ton dan yang paling sedikit adalah syafu sebanyak 5 ton.
G. Distrik Yokari
1. Administrasi
Distrik Yokari memiliki luas 591.5 Km² dan berbatasan dengan
sebelah Utara Samudra Pasifik, sebelah selatan Distrik Kemtuk, sebelah
barat Distrik Demta dan sebelah Timur Distrik Depapre. Kampung
Maruway merupakan daerah terluas yaitu 183,06 Km² atau sebesar 32,24
persen dari total luas Distrik . Sedangkan Kampung Buseryo merupakan
daerah terkecil dengan luas 94 Km² atau sebesar 9.52 persen dari total luas
Distrik Yokari. Waktu tempuh waktu dari tiap kampung menuju kantor
distrik Yokari berkisar antara 5 sampai 30 menit, sedangkan waktu tempuh
dari tiap kampung menuju kantor kabupaten berkisar antara 60 sampai 90
menit. Distrik Yokari teletak pada2°27'34.83"S Lintang Selatan dan
140°14'42.23"E Bujur Timur.
2. Pemerintahan
Tahun 2019 Distrik Yokari memiliki 5 kampung, 9 RW, 20 RT. Dari
seluruh Kampung tersebut Kampung Maruway dan Kampung Meukisi
memiliki RT dan RW terbanyak yaitu masing-masing 2 RW dan 5 RT.
Distrik Yokari memiliki Personil Keamanan terdiri dari kamra 5 orang dan
Hansip/linmas 24 orang yang terbagi di semua kampung. Jumlah
perangkat kampung pada tahun 2019 di Distrik Yokari adalah 5 orang
Kepala Kampung, 5 orang Sekretaris Kampung(Sekam) dan 4 orang Kaur
di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 20 kaur yaitu Kaur
Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan Kaur Umum.
1. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Yokari pada tahun 2019 berdasarkan proyeksi
penduduk berjumlah 2.252 jiwa. Penduduk laki-laki merupakan Populasi
terbesar yaitu 1.206 Jiwa, sedangkan penduduk perempuan berjumlah
1.046 jiwa dari seluruh penduduk di Distrik Yokari. Dari jumlah di atas
penduduk laki – laki tertinggi berada di Kampung Meukisi yaitu 353 jiwa,
sedangkan penduduk laki-laki paling rendah terdapat di Kampung Buseryo
yaitu sebanyak 69 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan tertinggi
berada di Kampung Maruway yaitu 301 jiwa dan yang paling rendah
terdapat di Kampung Buseryo yaitu 57 jiwa. Jumlah rumah tangga di
Distrik Yokari berjumlah 394.Jumlah Rumah tangga tertinggi terdapat di
Kampung Meukisi sebanyak115, sedangkan Kampung Buseryo memiliki
jumlah rumah tangga yang paling kecil yaitu sebanyak 20 rumah tangga.
2. Sarana Dan Prasarana
Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Distrik Yokari diantraranya adalah 5
Play Grup yang tersedia di setiap kampung 1 unit. Distrik Yokari
memiliki 4 (empat) Sekolah Dasar (SD) yang terletak di
masingmasing kampung diantaranya:1 (satu) SD Swasta di
Kampung Maruway, 1 (satu) SD Negeri dan Swasta di kampung
Meukisi, 1 (satu) SD Swasta di kampung Endokisi dan 1 (satu) SD
Negeri di kampung Snamay, sedangkan untuk Sekolah SMP hanya
terdapat 1 unit yaitu di kampung Meukisi.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Yokari yaitu 3 unit Puskesmas
yang berada kampung Maruway, Meukisi dan Endokisi, polindes Hanya
berada di kampung Snamay, sedangkan Posyandu ada di tiap-tiap
kampung 1 unit.
Tempat Ibadah
Mayoritas penduduk di Distrik Yokari beragama Kristen Protestan,
memiliki 1(satu) gereja di tiap-tiap kampung, dan pendetanya.
Sarana Umum
Sarana lapangan olahraga dikampung Maruway, Meukisi, Endokisi,
Snamay dan Buseryo adalah lapangan bola voli dan lapangan sepak bola
Hanya ada di Kampung Maruway. Sarana transportasi darat berupa jalan
merupakan infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk mendukung
mobilitas penduduk dan memudahkan lalu lintas barang dan jasa dari suatu
daerah ke daerah lain. Selanjutnya dapat memperlancar kegiatan
perekonomian di wilayah tersebut. Sarana angkutan umum perkampung di
Distrik Yokari adalah perahu motor dan Jonson karena tiap kampung
dibatasi oleh lautan. Sedangkan keberadaan sinyal telekomunikasi sudah
semua kampung bisa menerima sinyal Hanya saja sangat kuat.
3. Ekonomi
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2019
diantaranya Jagung, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari komuditas tersebut yang
produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar 79.2 Ton, sedangkan yang
paling sedikitl adalah kcang hijau yaitu 2.0 Ton. Produksi komoditas
sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2019 diantaranya Cabe
Merah, sawi, buncis, Tomat, Kacang Panjang, terung dan bayam. Dari
komoditas sayur tersebut sawi merupakan komoditas yang produksinya
terbanyak yaitu 24 Ton, sedangkan komoditas yang produksinya paling
sedikit yaitu terung merah sebesar 15 Ton. Produksi Tanaman Buah
Buahan yang di hasilkan selama tahun 2019 diantaranya jeruk, manga,
rambutan, dan pisang. Dari komuditas tersebut pisang merupakan produksi
terbanyak yaitu sebesar 50 Ton, sedangkan rambutan merupakan produksi
yang paling sedikit yaitu 1.5 Ton. Produksi komoditas spesifik lokal yang
dihasilkan selama tahun
2019 diantaranya adalah Talas, Keladi, Syafu sayur lilin. Dari Komoditas
tersebut, talas merupakan komoditas yang produksinya paling besar
yaitu 43 Ton dan yang paling sedikit adalah sayur lilin sebanyak 2 Ton.
H. Distrik Demta
Distrik Demta memiliki luas 497,5 Km² dan berbatasan dengan
Lautan Pasifik sebelah Utara, Distrik Nimboran sebelah selatan, sebelah
barat Distrik Bonggo Dan sebelah Timur Distrik Depapre,Kampung
Kamdera Kota merupakan daerah terluas yaitu 134,325 Km² atau sebesar
27 persen dari total luas Distrik Demta. Sedangkan Kampung Yaugapsa
merupakan daerah terkecil dengan luas 24,875 Km² atau sebesar 5 persen
dari total luas Distrik Demta.
Berdasarkan data Badan Petugas Penyuluh Lapangan Kabupaten
Jayapura, Demta memiliki luas lahan Tanah kering sebesar 497,5 Km² di
kampung Kamdera dan.merupakan Lahan Tanah kering terluas, sedangkan
luas tanah kering yang terkecil berda di kampung Yaugapsa yaitu seluas
24,875 Km². Ketinggian Distrik Demta berkisar antara 0 – 3 M diatas
permukaan laut
Batas wilayah distrik demta :
Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur
Lautan Pasifik Distrik Nimboran Distrik Bonggo Distrik Depapre
1. Pemerintahan
Tahun 2017 Distrik Demta memiliki 7 daerah kampung, 13
RW dan 26 RT. Seluruh Kampung yang terdapat di Distrik Demta
merupakan Swadaya. Dari seluruh Kampung tersebut Kampung
Ambora memiliki RT dan RW terbanyak yaitu 3 RT dan 6 RW. Pada
Distrik Demta memiliki Personil Keamanan yang berjumlah 74 orang
dengan perincian dari linmas/ hansip sebanyak 35 orang , Babinsa
sebanyak 7 Orang, Kepolisian 16 orang, dan Koramil 17 Orang Jumlah
perangkat kampung pada tahun 2017 di Distrik Demta adalah 7 orang
Kepala Kampung, 7 orang Sekretaris Kampung (Sekam) dan 4 orang
Kaur di tiap Kampung dengan total keseluruhan sebanyak 28 kaur
yaitu Kaur Pemerintahan, Kaur Keuangan, Kaur Pembangunan dan
Kaur Umum.
2. Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk Distrik Demta pada tahun 2017 berdasarkan
Angka Proyeksi berjumlah 3.308 jiwa. Penduduk lakilaki merupakan
Populasi terbesar yaitu 1,751 Jiwa, sedangkan penduduk Perempuan
berjumlah 1,557 jiwa. Dari jumlah di atas penduduk laki – laki
tertinggi berada di Kampung Ambora yaitu 421 jiwa, sedangkan
penduduk laki-laki paling rendah terdapat di Kampung Muaif yaitu
sebanyak 82 jiwa, sedangkan untuk penduduk Perempuan tertinggi
berada di Kampung Ambora 356 jiwa yang paling rendah terdapat di
Kampung Muaif yaitu 75 jiwa. Jumlah Rumah Tangga di Distrik
Demta berjumlah 708 Rumah Tangga tertinggi terdapat di Kampung
Ambora sebanyak 182 rumah tangga, sedangkan Kampung Muaif
jumlah rumah tangga paling kecil yaitu sebanyak 33 Rumah Tangga.
Pada tahun 2017 menurut data Kantor Urusan Agama Distrik Demta
mempunyai Rohaniawan sebanyak 12 orang dari 3 agama yang ada,
Rohaniawan terbanyak dari agama Kristen Protestan sebanyak 12
orang, dari Katolik 1 0rang Rohaniawan dan Agama Islam di Distrik
Demta tercatat 1 rohaniawan.
3. Sarana Prasarana
Pendidikan
Penyediaan sarana fisik pendidikan berupa tenaga guru dan
jumlah sekolah yang memadai merupakan hal yang penting yang
harus tersedia dalam rangka peningkatan partisipasi penduduk usia
sekolah terhadap pendidikan. Pada tahun 2017, Jumlah Paud
sebanyak 6 Unit masing-masing berada Kampung Yaugapsa,
kampung Muris Kecil kampung Yakore, Kampung Ambora,
kampung Kamdera dan Kampung Muaif , untuk TK sebanyak 1
unit yang terdapat di Kampung Demta Kota, untuk SD Negeri
sebanyak 5 unit yang masing-masing terdapat di Kampung Demta
kota, Kampung Yokare, Kampung Ambora, Kampung Kamdera,
Dan Kampung Muaif, Untuk SLTP di Distrik Demta terdapat 2
unit berada di kampung Ambora dan Kampung Yakore, Sedangkan
untuk SMU terdapat 1 unit terdapat di Kampung Demta Kota.
Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan yang terus ditingkatkan
merupakan salah satu usaha untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Untuk itu Puskesmas Distrik demta
Selalu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibidang
pelayanan secara baik, serta menjunjung tinggi pengabdian kepada
masyarakat khusunya masyarakat yang berada di Distrik Demta.
Hingga jumlah kematian di sebabkan oleh penyakit dapat
dikurangi.
Sarana Umum
Seperti diketahui bahwa Distrik Demta merupakan daerah
pesisir pantai oleh sebab itu transportasi yang digunakan selain
kendaraan darat digunakan juga kendaraan laut ( Jhonson ).
4. Pertanian
Produksi komoditas tanaman pangan selama tahun 2017
diantaranya Jagung, kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi jalar. Dari
komuditas tersebut yang produksi tebanyak adalah ubi jalar sebesar
106 ton,sedangkan yang paling sedikitl adalah kacang hijau yaitu 1 ton
Produksi komoditas sayur-sayuran yang dihasilkan selama tahun 2017
diantaranya Cabe Merah, Sawi, Tomat, Kacang Panjang, Kangkung
dan Bayam. Dari komoditas sayur diatas sawi merupakan komoditas
yang produksinya terbanyak yaitu 45 ton, sedangkan komoditas yang
produksinya paling sedikit yaitu kakung sebesar 20 ton. Produksi
Tanaman Obat yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya jahe,
lengkuas,kunyit. Dari komuditas tersebut yang produksi terbanyak
adalah lengkuas sebanyak 45 Kg, sedangkan yang hasil produksi
paling sedikit adalah jahe sebanyak 22 Kg Produksi komoditas spesifik
lokal yang dihasilkan selama tahun 2017 diantaranya adalah Talas,
Keladi dan Syafu. Dari Komoditas tersebut, Talas merupakan
komoditas yang produksinya paling besar yaitu 77 ton dan yang paling
sedikit adalah syafu sebanyak 10 ton.