Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3 : Produksi Media

1. Sebut dan jelaskan tugas utama manajer produksi!


2. Sudut pandang kamera sangat menentukan hasil produksi sehingga dibutuhkan
kameraman yang handal. Apa saja sudut kamera yang seharusnya diketahui oleh seorang
kameraman?

Jawab.
1. Manajer produksi adalah mereka yang bertanggung jawab dalam mengelola jalannya
sebuah produksi media audio visual, mulai dari persiapan hingga film selesai disunting,
tugas manajer produksi meliputi,
a. Merekrut Kru Produksi
Produksi audio visual melibatkan banyak kru yang menguasai bidang bidang kerja
yang berlainan namun saling mendukung satu sama lain, setidaknya bila kita
berencana memproduksi secara personal sekalipun maka pastilah kita harus
menguasai bidang bidang kerja. Memilih kru produksi menjadi persoalan yang
penting dalam mempersiapkan produksi, karena melibatkan orang-orang dengan
bidang keahlian yang saling mendukung atau professional.
b. Mengelola Kru Produksi
Mengelola kru produksi yang perlu diperhatikan adalah mood, adaptasi dan
kemampuan bekerja dalam satu tim, kondisi psikologis atau suasana hati masing-
masing personal akan mempengaruhi suasana produksi.
c. Mengelola Logistik dan Peralatan produksi
Media audio visual dalam aplikasinya di lapangan semua menggunakan atau
memanfaatkan teknologi, baik teknologi digital maupun teknologi analog, seperti
kamera sebagai peralatan utama perekam gambar dengan perangkat lensa dan
kecanggihan masing-masing. Oleh karena itu peran manajer produksi dalam hal ini
mempercayakan peranti produksi tersebut kepada orang yang tepat.
d. Menentukan Lokasi.
Proses mencari lokasi dan menyesuaikan dengan anggaran produksi, menemukan dan
mencocokkan lokasi yang ditemukan sesuai dengan desain produksi hingga
melaporkan dan memberikan pertimbangan mengenai lokasi kepada sutradara juga
merupakan bagian dari tugas manajer produksi di lapangan. Apabila ternyata lokasi
yang diinginkan dalam desain produk tidak ditemukan maka manajer produksi dapat
memberikan beberapa alternatif lokasi yang setidaknya mendekati secara tampakkan
visual atau manajer produksi bisa memberikan saran untuk membangun artistik
sehingga memadai untuk dijadikan location on shoot.
2. Sudut pandang kamera merupakan Teknik pengambilan gambar dari sudut pandang
tertentu untuk mengekspos aksi subjek. Berikut ini macam-macam sudut pandang kamera
yang harus diketahui oleh kameraman.
a. High angle, top angle, bird eye view.
High Angle yaitu merekam gambar dari sudut atas objek sehingga bagian atas objek
lebih terekspos, demikian halnya dengan Bird eye view namun secara sederhana
perbedaan dari kedua teknik pengambilan gambar dari Angel di atas terletak pada
point of view camera Angle lebih sederhana hasilnya dibandingkan bird bird eye
view. Bird eye view dilihat lebih dramatis dan berkesan dinamis seperti penglihatan
seekor burung dari atas, sedangkan top Angle merupakan teknik pengambilan gambar
tepat dari sudut atas objek seperti peta. Hasil gambar lebih dramatis dan
menimbulkan misteri karena hanya gerak-gerik subjek saja yang tampak.
b. Eye Level, Profil Shot.
eye level dipahami sebagai standar pengambilan gambar dalam ketinggian sedang,
kurang lebih sejajar dengan ketinggian kita. maka gambar yang dihasilkan datar dan
cenderung menoton bila dieksekusi tanpa variasi lain. banyak juga sutradara yang
menemukan variasi sendiri dalam mengeksekusi gambar eye level salah satu
contohnya pengambilan gambar dengan eye level namun sedikit miring dengan
derajat tertentu untuk mengesankan dinamisasi atau Ada pula yang dikombinasi
dengan tripod transisi sehingga gambar terkesan lebih imajinatif dan menemukan
unsur ketegangan.
c. Low Angle, Frog eye level.
Dalam level Angle terdapat pula istilah baru seperti Frog eye level di mana letak
kamera setinggi kaki, hal ini juga merupakan salah satu contoh penerjemahan konsep
level Angle tidak mustahil akan muncul lagi beberapa istilah selain Frog eye level
namun yang terpenting instruksi ini di pahami bersama oleh setiap kurva produksi
utamanya sutradara fotografi dan lain.
d. Over Shoulder
Mengambil aksi atau interaksi subjek dari sudut belakang atau punggung bahu salah
satu subjek Sutini menjadi alternatif pengambilan gambar 2 objek yang sedang
berdialog langkah pengambilan gambar dengan over shoulder lebih tidak terkesan
mengambil gambar terlalu frontal sehingga tampak seperti reportase.
e. Walking Shot, Fast Road Effect
Walking shot adalah komposisi gambar dimana meletakkan objek lebih berat di
sebelah kiri atau kanan berlawanan dengan arah geraknya efek dari polusi di mana
kamera mengikuti langkah subjek dengan lebih menitikberatkan perhatian arah mana
subjek bergerak.
f. Artificial shot
Pada prinsipnya artificial shoot dimaksudkan untuk lebih memperindah sehingga
lebih bernuansa estetis. Artifisial shot biasanya digunakan untuk pengambilan gambar
adegan di alam terbuka misalnya di hutan atau gunung.
g. Reflection Shot.
Shoot dengan komposisi gambar subjek duduk atau berdiri di depan cermin sambil
melakukan aksinya, dengan Angle pengambilan gambar mengarah ke cermin. Namun
di sini yang perlu diperhatikan adalah bayangan kamera dan Kru lain yang berada di
belakang subjek yang memungkinkan terekam kamera. Selain itu yang perlu
diperhatikan adalah lintasan gerak kamera.

Anda mungkin juga menyukai