Anda di halaman 1dari 5

SERANGAN HAMA TIKUS YANG MERESAHKAN PETANI SINGKONG

DI DESA TANJUNG INTEN

Aldy Panji Pradana; 1914041008

1. Pendahuluan

Dalam bidang ekonomi, Kabupaten Lampung Timur merupakan daerah pertanian, sebab lebih
dari sepertiga daerahnya merupakan kawasan pertanian dari total luas kabupaten itu secara
keseluruhan 532.503 hektare. Selain itu, profesi penduduknya juga mayoritas sebagai petani,
yakni mencapai 75,4 persen.

Maka tidak heran jika Pemerintah Lampung Timur, dalam visi kinerja periode 2010-2015
memprioritaskan sektor pertanian sebagai unggulan. Pemerintah bahkan sejak jauh hari telah
menjadikan sektor pertanian sebagai fokus utama yang terjemahkan dalam pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar “basic need” melalui sektor pertanian tersebut.

Dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Timur dalam memajukan sektor pertanian akan
semakin memudahkan terwujudnya paradigma agribisnis yakni pola pikir bagaimana membuat/
memanfaatkan peluang usaha di bidang pertanian. Selain itu, salah satu faktor penting dalam
mewujudkan agribisnis pedesaan yakni tersedianya potensi alam yang memadai. Kabupaten
Lampung Timur yang cukup kaya akan sumber daya alam (SDA) serta mampu menghasilkan
produk komoditas unggulan bisa semakin memudahkan pengembangan agribisnis tersebut.

Pertanian merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Lampung Timur. Saat ini di
Kabupaten Lampung Timur memiliki 7 (tujuh) komoditas unggulan yang cukup dikenal luas ke
berbagai daerah, salah satunya adalah Singkong, Produksi singkong di Kabupaten Lampung
Timur bisa mencapai 277.754 ton per tahun, dengan luas lahan mencapai 34.601 hektare.
Adapun sentranya terdapat di Kecamatan Sukadana, Batangharinuban, Purbolinggo, Waybungur,
Ramanutara, Sekampung, Bumiagung, Pekalongan, Wayjepara dan Labuhanratu.

Singkong adalah jenis umbi-umbian, dengan akar dan daun yang bisa dimanfaatkan sebagai
bahan makanan. Pada umumnya, singkong diolah dengan cara digoreng dan direbus. Singkong
juga dikenal sebagai bahan baku tepung tapioka. Selain sebagai bahan pembuatan Tapioka
singkong mempunyai manfaat lain di kabupaten lampung timur yaitu diolah menjadi “onggok”
atau bahan makanan hewan ternak masyarakat.

2. Pembahasan

Di desa Tanjung inten tanaman singkong merupakan hasil pertanian terbesar setiap tahunya.
Dalam 1 tahun pemanenan singkong bisa dilakukan sebanyak 1 kali, hal ini disebabkan karena
masa penanaman singkong terjadi setelah selesinya panen Padi. Dengan begitu lahan tersebut
tidak akan berhenti berfungsi dan terus menghasilkan. Namun dalam kurun waktu 1 tahun
terakhir penduduk desa ini mengalami permasalahan yaitu penyerangan hama, hama yang
dimaksud adalah tikus, gerombolan tikus dapat menghabiskan 1 hektar tanaman singkong hanya
dalam 1 malam. Oleh karena itu pada priode panen bulan September kemarin para petani gagal
menuai panen, dikarenakan serangan tikus yang mendadak sehingga menghabiskan singkong
yang sudah siap dipanen

Perhatian khusus diberikan oleh kelompok Tani terkait hama tikus ini, pada penanaman singkong
kali ini, dikutip dari Blog pribadi Lampung Timur, Warga Desa Tanjung Inten Kecamatan
Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Bersama Babinsa Koramil 429-02 Purbolinggo, Serda
Pujianto terjun ke sawah untuk melakukan gropyokan di area persawahan desa setempat, Selasa
(30 September 2021).

Gropyokan yang dilakukan dengan metode pengemposan api ke lubang tikus itu dipimpin
Kepala Desa Tanjung Inten Sigit Susilo. Hadir juga pada kegjatan itu Camat Nuryanto, Babinsa
Koramil Purbolinggo Serda Pujiyanto serta tim pengendali organisme pengganggu tanaman
(POPT) Dinas Pertanian Lamtim Supardi.

Sigit Susilo menjelaskan, serangan hama tikus sangat merugikan petani. Karena, tanaman yang
diserang produksinya mengalami penurunan drastis.

“Melalui gropyokan ini diharapkan pada musim tanam mendatang tidak ada lagi serangan hama
tikus di lahan sawah warga,” jelas Sigit Susilo.

Serda Pujianto di sela-sela kegiatan menjelaskan hama tikus yang merupakan musuh utama para
petani berdampak fatal terhadap hasil panen singkong.
“Karena itu agar serangan hama pengerat itu tidak terus meluas maka harus segera ditanggulangi,
dan salah satu upaya penanggulangan dimaksud yaitu dengan gropyokan,” ujarnya. Dia
mengatakan gropyokan dengan cara pengemposan asap belerang di lubang tikus yang dilakukan
oleh para petani secara sukarela tersebut masih tergolong sederhana dan tardisional. Namun,
hasilnya terbukti cukup efektif. Sebab dengan cara ini banyak tikus yang dapat dibasmi.

Pengemposan atau fumigasi merupakan metode pengendalian tikus sawah yang bersifat:
Fumigasi terbukti efektif membunuh tikus sawah beserta anak-anaknya di dalam lubang sarang.
Disamping itu, metode tersebut juga terjangkau petani, baik fumigator (alat untuk fumigasi)
maupun fumigan (bahan untuk membuat asap racunnya).

Pada prinsipnya, fumigasi adalah mengubah komposisi udara dengan zat atau senyawa racun
pernafasan. Hewan sasaran pengendalian akan mati akibat terkena dampak racun inhalasi
tersebut. Fumigator yang ekonomis dan telah banyak dipakai oleh petani pantura, khususnya di
wilayah Jawa Barat, berupa tabung untuk membakar jerami kering yang diberi serbuk belerang
dan dilengkapi kipas khusus untuk meniupkan asap racun ke dalam lubang sarang tikus.

Tikus sawah tergolong hewan mengerat terestrial. Salah satu cirikhasnya adalah membuat lubang
sarang di dalam tanah sebagai tempat tinggal dan berkembang biak (melahirkan dan
membesarkan anak-anaknya). Oleh karena itu, fumigasi sangat cocok digunakan untuk membuat
kematiannya selama di dalam lubang sarangnya tersebut. Untuk itu diperlukan alat khusus
berupa fumigator atau emposan tikus untuk meniupkan racun pernafasan

Setelah fumigasi dilakukan, sebaiknya lubang tikus ditutup dengan lumpur basah agar :

- memastikan tikus tidak keluar sehingga mati beserta anak-anaknya di dalam lubang sarang nya

- infrastruktur pertanian seperti tanggul irigasi, tanggul jalan, pematang, jalan sawah dll tidak
rusak karena digali. Pada umumnya, petani yang melakukan fumigasi tidak membenahi
(menimbun dan menutup) kembali lubang sarang tikus yang telah digalinya.

- agar tikus lain yang datang belakangan, tidak memanfaatkan lubang sarang yang pernah ada
sebagai tempat tingggalnya. Hal tersebut menguntungkan karena tikus tidak nyaman di lahan
sehingga mencari alternatif tempat lainnya.
- tikus dan anak anaknya yangmati di dalam lubang sarang juga skalian langsung dikubur
sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Usaha yang dilakukan para petani Desa Tanjung Inte mencapai 95% keberhasilan karena banyak
tikus yang ditemukan di dalam lobang sudah mati. Tetapi 5% lagi selalu siaga ketika waktu
panen tiba untuk berjaga jaga setiap malam di sawah apabila serangan tikus kembali datang.

3. Kesimpulan

Singkong adalah jenis umbi-umbian, dengan akar dan daun yang bisa dimanfaatkan sebagai
bahan makanan. Pada umumnya, singkong diolah dengan cara digoreng dan direbus. Singkong
juga dikenal sebagai bahan baku tepung tapioka. Selain sebagai bahan pembuatan Tapioka
singkong mempunyai manfaat lain di kabupaten lampung timur yaitu diolah menjadi “onggok”
atau bahan makanan hewan ternak masyarakat.

penduduk desa ini mengalami permasalahan yaitu penyerangan hama, hama yang dimaksud
adalah tikus, gerombolan tikus dapat menghabiskan 1 hektar tanaman singkong hanya dalam 1
malam. Oleh karena itu pada priode panen bulan 9 kemarin para petani gagal menuai panen,
dikarenakan serangan tikus yang mendadak sehingga menghabiskan singkong yang sudah siap
dipanen

Pengemposan atau fumigasi merupakan metode pengendalian tikus sawah yang bersifat:
Fumigasi terbukti efektif membunuh tikus sawah beserta anak-anaknya di dalam lubang sarang.
Disamping itu, metode tersebut juga terjangkau petani, baik fumigator (alat untuk fumigasi)
maupun fumigan (bahan untuk membuat asap racunnya).
DAFTAR PUSTAKA

info@anri.co.id, 2014, Naskah Sumber Arsip Citra Daerah Kabupaten Lampung Timur diakses

file:///C:/Users/user/Downloads/
naskah_sumber_arsip_citra_daerah_kabupaten_lampung_timur_dalam_arsip_1586393982%20(3
).pdf pada 15 Oktober 2021

Cybex.pertanian.go.id, 2019, Hama Tikus Sawah Dengan Cara Pengemposan diakses


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/72751/Pengendalian-Hama-Tikus-Sawah-Dengan-
Cara-Pengomposan/ pada 16 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai