Anda di halaman 1dari 4

FASE METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK DAN PERAN

MANAJER PROYEK

Di Susun Oleh

Azmi Al – Fitra (1701023)

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nurdin


Hamzah (STMIK NH) Kota Jambi
2019
Fase Metodologi Manajemen Proyek
dan
Peran Manajer Proyek
A. Metodologi Manajemen Proyek

1. Rational Unifiel Process

Merupakan sutu Software engineering process hasil kerja awal dari “Three Amigos” –Ivar
Jacobson, Grady Booch dan James Rumbaugh- yang bertujuan untuk memastikan
kualitas terbaik pada produksi software dengan memperkirakan jadwal dan biaya yang
harus dikeluarkan. Menurut IBM adalah kerangka proses yang menyediakan simulasi
sistem pada industry untuk sistem, software, implementasi dan manajemen proyek yang
efektif. RUP (Rational Unifiel Process) mempunyai beberapa tahapan, yaitu:

- Inception. Tahap untuk mengidentifikasi sistem yang akan dikembangkan.


- Elaboration. Tahap untuk mendesain secara lengkap berdasarkan hasil analisis.
- Construction. Tahap mengimplementasikan hasil desain dan melakuka pengujian.
- Transition. Tahap menyerahkan aplikasi kepada user yang mencakup latihan.

Aliran kerja utama RUP, yaitu:

- Business Modeling
- Requirements
- Specifiq software requirements
- Analysis and Design
- Implementation
- Testing
- Deployment

Aliran kerja pendukung RUP, yaitu:

- Configuration and Change Management


- Project Management
- Environment

2. Extreme Project Management


Merupakan metodologi dalam manajemen proyek yang ebih ditujukan untuk proyek
yang tidak diketahui sehingga membutuhkan metodologi yang lebih cepat dan efisien.
Merupakan model pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhankan
berbagai tahapan dalam proses pengembangan sehingga menjadi adaptif dan fleksibel.
Seuah proyek bersifat extreme jika:
- Requirements terus berubah-ubah
- Waktu pelaksanaan ketat
- Suasana pendukung tidak tetap dan terus berubah
- Self-correcting
Aspek dasar XPM terdiri dari berbagai teknik, yaitu:

- Whole Team. Seluruh contributor dalam proyek yang menggunakan pendekatan XP


duduk bersama sebagai tim. Tim ini terdiri dari programmer, oenguji, orang yang
mengerti bisnis, analis, manajer, dan lain-lain. Semua orang di tim XPM memberikan
kontribusi dengan cara apapun yang mereka dapat lakukan.

- Planning Game. Perencanaan dalam XP mengemukakan dua pertanuaan kunci dalam


pengembangan peangkat lunak, yaitu memprediksi apa yang akan dicapai pada
waktu tertentu dan menentukan apa yang harus dilakukan setelah itu.

Kontribusi XPM dilakukan dengan 3 cara, yaitu:


a. Manajer proyek menyadari bahwa tidak mungkin melakukan penangan terhadap
ketidaktahuan dan ketidapastian seperti ara menangani sesutai yang teah diketahui dan
pasti.
b. Berfokus pada komitmen untuk meraih dan mempertahankan misi proyek dengan
menginspirasikan hasrat dan keyakinan diantara stakeholder kunci.
c. XPM tidak hanya metodologi, melainkan menggunakan pendekatan holistic berpusat
pada sumberdaya manusia, humanistic, berfokus pada bisnis berdasarkan realita.

XPM berhasil jika mencapai hal – hal berikut:


a. Klien merasa puas dengan hasil sementara yang dicapai daproyek berada pada jalur yang
tepat.
b. Klien merasa puas dengan hasil akhir dan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang
disepakati sepanjang berlangsungnya proyek.
c. Manfaat hasil proyek dapat diraakan.
d. Anggota tim merasa puas selama proyek berlangsung dan berkeinginan untuk terlibat
dalam proyek yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai