Anda di halaman 1dari 9

PROFIL

DAERAH IRIGASI PONGGO WENGGENG


KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Disusunoleh :

MAXIMILIANUS PONDA, S.Sos


TPM DAERAH IRIGASI PONGGO WENGGENG

PROVINCEPROJECTMANAGEMENTUNIT(PPMU) BAPPELITBANGDA NTT

INTEGRATED PARTICIPATORYDEVELOPMENTANDMANAGEMENT OFIRRIGATION PROJECT (IPDMIP)

PROVINSI NUSATENGGARATIMUR
2021
A. KONDISI UMUM

Daerah Irigasi Ponggo Wenggeng terletak di Desa Mosi Ngaran, Kecamatan Elar
Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Lahan Persawahan Daerah Irigasi Ponggo Wenggeng
dimiliki atau melayani 5 (lima) Desa, diantaranya 3 (tiga) Desa yang berasal dari Kecamatan
Elar Selatan dan 2 (dua) Desanya berasal dari dua Kecamatan di Kabupaten Ngada. Adapun
rincian nama Desanya sebagai berikut:

No Desa Asal Kecamatan Kabupaten


1 Desa Nanga Meje Elar Selatan Manggarai Timur
2 Desa Nanga Pu’un Elar Selatan Manggarai Timur
3 Desa Mosi Ngaran Elar Selatan Manggarai Timur
4 Desa Benteng Tawa Riung Barat Ngada
5 Desa Ulu Wae Bajawa Utara Ngada

Batas-batas Daerah Irigasi Ponggo Wenggeng sebagai berikut:

 Bagian Timur berbatasan dengan aliran Sungai Ponggo Wenggeng dan Wae Mapar;
 Bagian Barat berbatasan dengan Jalan Desa Nanga Meje;
 Bagian Utara berbatasan dengan aliran Sungai Ponggo Wenggeng;
 Bagian Selatan berbatasan dengan Wae Lokon.

Secara topografi bentang alam Desa Nanga Mejeseperti Kecamatan Elar Selatan
umumnya, dimana sebagian besar berada di atas 100 meter dari permukaan laut dan
didominasi oleh lereng-lereng dan kemiringan hingga 70 derajat. Kondisi ini dikhawatirkan
menjadi potensi ancaman bencana bagi masyarakat yang mayoritas bermukim di lereng dan
kemiringan.

Perubahan iklim yang ekstrim dimungkinkan akan terjadi dari intensitas curah hujan
menjadi kemerau, tetapi apabila di musim hujan dampak buruk selalu terjadi longsor di
daerah hulu sungai dan berdampak pada banjir bandang.

B. SEJARAH PEMBANGUNAN DI PONGGO WENGGENG

Pada awalnya lahan persawahan Irigasi Ponggo Wenggeng merupakan Padang. Pada
tahun 1994 mulai pembagian oleh Tu’a Teno Suku Kende untuk dibukakan sawah dan
pengerjaan sawah sampai Tahun 1997. Untuk mendapatkan air ke persawahan pada tahun
1994 juga digali saluran Ponggo Wenggeng, dan dilanjutkan lagi di tahun 1997.
Pada masa pemerintahan kepala desa Yohanes Rande yaitu tahun 2009, kepala desa
membuat proposal kepada Dinas PUPR kabupaten Manggarai Timur, dan baru di realisasikan
oleh pemerintah pada tahun 2010.

C. PROFIL SOSIAL DAN EKONOMI

Berdasarkan data penduduk desa pada Januari 2020, jumlah penduduk Desa Nanga
Meje selaku Desa yang dilayani daerah irigasi adalah 1,355 jiwa, dengan rincian jumlah
penduduk laki-laki mencapai 672 jiwa dan jumlah penduduk perempuan mencapai 683 jiwa.

Dari total jumlah penduduk tersebut di atas, hampir semua penduduk mata
pencaharian pokok adalah petani, dengan pola pertanian utama adalah berkebun dan
berladang atau bersawah. Tanaman utama yang di tanam dalah Padi, Jagung dan Ubi-ubian.
Selain tanaman pangan, para petani di Desa Nanga Meje juga menanam tanaman
perdagangan seperti Kemiri, Kopi, Kakao dan Cengkeh.

Selain di sektor pertanian, masyarakat Nanga Meje juga merupakan Peternak. Jenis
ternak yang dipelihara di Desa Nangan Meje antara lain yaitu Sapi, Kuda, Kerbau, Babi,
Kambing dan Ayam. Di Desa Nanga Meje juga memiliki kelompok Menganyam. Jenis
anyaman yang dikerjakan oleh kelompok anyam Desa Nangan Meje adalah Anyaman Topi
Rajong.

D. PROFIL TEKNIS

Daerah Irigasi (DI) Ponggo Wenggeng terletak di tengah aliran sungai Ponggo
Wenggeng dengan ukuran panjang bendung mencapai 10 meter. Kondisi bendungan DI
Ponggo Wenggeng sa’at ini dalam keadaan rusak, dimana kondisi penyadapnya patah di
bagian tengan bendungan. Hal ini diakibatkan oleh banjir pada musim hujan.

Panjang salurannya 100 meter, lebar 50 cm, tinggi 50 cm dan tebal dinding 30 cm
dengan kondisi fisik dalam keadaan rusak. Jumlah pintuh sadapnya hanya satu dan kondisi
fisiknya rusak dan jumlah pintu pembaginya satu dan kondisi fisik juga rusak.

Dari kondisi fisik hasil pantauan lapangan, kondisi bendungan dan saluran Daerah
Irigasi Ponggo Wenggeng tidak dapat digunakan atau tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk
menghantar air dari sungai ke areal persawahan warga.
E. PROFIL KELEMBAGAAN

Untuk Daerah Irigasi Ponggo Wenggeng lembaga P3A daerah irigasi sudah dibentuk
dengan nama P3A Ponggo Wenggeng tetapi belum berstatus hukum. Lembaga P3A Ponggo
Wenggeng terdiri dari 3 orang pengurus dan 58 orang anggota.

NAMA TAHUN PENGURUS


NAMA LEMBAGA ALAMAT
DESA BERDIRI KETUA SEKRETARIS BENDAHARA
P3A Khaka Mely Wirung Yohanes Mbita Arnoldus Soro Vitalis Sonda
Harapan Bersama Mingga 2010 Rofinus Sibal Karolina Kalo Sebastuanus Biang
Wae Latong Mingga 2006 Mikael Ruan Tobias Ling Regina Mbawu
KWT Sa Nai I Ndangi Ndangi 2007 Valeria Jaun Lusia Mande Maria M Jaun
Tunas Harapan Mala Seke 2008 Florianus Riberu Marselus Riberu Evansius Nendong
Sabar Hati Bundar 2007 Servas Bau Agustinus Ndaung Kalektus Mbua
Suka Maju Mingga 2010 Abiatar Lona Yoseph Sole Maria G,Ndoi
Nanga Papa Do'o Wirung 2008 Eugnesius Riwu Tadeus Eku Petrus Soro
Meje Sa Nai II Ndangi Ndangi 2008 Vinsensius Mbata Mikael Ndiwal Adrianus Jala
Maju Bersama Wirung 2008 Yohanes Mbita Antonius Tiwu KosmasPanda
G3M Mingga 2011 Leonardus Nggeal Lasarus Masang Donatus Sau
KWT Tuku More Ndangi 2010 Maria Y. Lojeng Modesta Wendi Sebina Ghighi
Tunas Baru Mingga 2004 Heribertus Egar Vinsensius Lujan Sipriadi Tunda
Rindu Langka Bundar 2013 Antonius Japi Donatus Watu Fransiskus Tunda
KWT Sa Nai Mala
Malaseke 2010 Theodora Kasi Anjelina Nunang ApoloNia Nduang
Seke

F. KONDISI USAHA TANI

Robohnya bendungan DI Ponggo Wenggeng berdampak padakondisi usaha tani di DI


Ponggo Wenggeng sehingga penghasilannya sangat tergantung pada curah hujan. Luas rata
rata perorang variasi antara 0,10 hektar sampai dengan 0,50 hektar dan penghasilan rata rata
penghasilan sesuai pemanfaatnnya perorang bisa mencapai satu sampai tiga ton.

G. POTENSI SUMBER DAYA LOKAL

Aspek sumber daya lokal yang dapat digunakan untuk meningkatkan


kesejahteraanmasyarakat petani di Daerah Irigasi Ponggo Wenggengdinilai cukup
tersedia,antara lain adanya materialbahan bangunan seperti batu,kerikil dan tenaga kerja
(petani dan tukang) sertatersedianya lahan potensial yang cukup luas namun belum dikelola
secara optimal.

H. BUDAYA LOKAL

Hamparan lahan persawahan Ponggo Wenggeng dibagikan oleh Kepala Suku kepada
masyarakat untuk dimiliki dan dikelolah. Untuk itu, Masyarakat pemilik lahan dalam
menggarap lahan Daerah Irigasi Ponggo Wenggeng harus tunduk mengikuti aturan adat
setempat, misalnya irong (hari larangan adat). Disisi yang lain, nilai kebesamaan masih
terpelihara dengan baik, misalnya adanya kelompok tenun dan kelompok lain yang diciptakan
oleh masyarakat desa disana karena adany rasa persaudaraan. Di Daerah Irigasi Ponggo
Wenggeng kerja sama antara pemilik lahan pada mulanya nampak, hal trsebut ibuktikan
dengan adanya penggalian saluran bersama. Namun setelah rusaknya bendungan dan
kondisinya tidak bisa mereka atasi, maka ketergantungan mereka satu-satunya hanya kepada
Pemerintah.

DATA KELEMBAGAAN.

Lampiran Kelembagaan:01 Profil Daerah Ponggo Wenggeng


Nama P3A : Khaka Mely
Badan Hukum : -
Daerah Irigasi : Ponggo Wenggeng
Luas Areal: 150 Ha
Alamat Sekretariat: Desa Nanga Meje
Kecamatan: Elar Selatan
Kabupaten: Manggarai Timur
DATA NAMA DAN LUAS PER ANGGOTA P3A KHAKA MELY DI PONGGO WENGGENG

NO NAMA LUAS/ARE ALAMAT

1 Jeremias Lete 30 Desa Nanga Pu'un

2 Aldus Dola 30 Desa Nanga Pu'un

3 Blasius Mbbiru 30 Desa Nanga Pu'un

4 Inosensius Mbolang 30 Desa Nanga Pu'un

5 Tobias Mbara 70 Desa Nanga Pu'un

6 Martinus Bhute 30 Desa Benteng Tawa, Kabupaten Ngada

7 Markus Rundu 30 Mosi Ngaran

8 Ferdinando C. Leko Soro 42 Wirung


9 Sensy Nai 30 Nanga Pu'un

10 Maksimus Sole 35 Nanga Pu'un

11 Silfanus Bau 35 Nanga Pu'un

12 Romanus Bau 30 Nanga Pu'un

13 Bonafentura Na'e 40 Wirung

14 Damianus Mite 30 Ulu Wae, Kabupaten Ngada

15 Fransiskus Nentol 30 Mosi Ngaran

16 Tadeus Eku 60 Wirung

17 Herman Ture 70 Wirung

18 Yeremias Ngele 40 Wirung

19 Eugenius Riwu 30 Wirung

20 Yohanes Lendo 35 Mingga

21 Kristianus Maku 35 Wirung

22 Anselmus Sila 50 Wirung

23 Fidelis Bobang 35 Nanga Pu'un

24 Yohanes Mbita 50 Wirung

25 Mateus Eku 30 Wirung

26 Yoseph Wunu 35 Wirung

27 Sisilia Ngulu 35 Wirung

28 Hironimus Day Oma 50 Wirung

29 Lorensius Lando 35 Wirung

30 Mikael Welu 35 Wirung

31 Petrus Lai 30 Wirung

32 Rosilia Nderu 35 Wirung

33 Ambrosius Mekor 35 Wirung


34 Armin Mbua 35 Mingga

35 Benediktus Ras 35 Wirung

36 Marselius Lembe 30 Wirung

37 Bernadeta Mbela 25 Wirung

38 Rikardus Lombe 40 Wirung

39 Thomas Noka 35 Wirung

40 Selviana Meo Lengi 30 Wirung

41 Arnoldus Maja 35 Wirung

42 Herman Nggoli 35 Wirung

43 Arnoldus Soro 40 Wirung

44 Petrus Sewu 40 Wirung

45 Yohanes Le'u 35 Wirung

46 Stanislaus Ndari 35 Wirung

47 Benediktus Noka 35 Wirung

48 Kornelis Meka 30 Wirung

49 Florianus Nggori 30 Wirung

50 Sepi Bhiang 40 Nanga Pu'un

51 David Djai 35 Wirung

52 Thomas Longa 35 Wirung

53 Herman Jawa 40 Nanga Pu'un

54 Bonifasius Ngole 40 Wirung

55 Hendro Bhute 60 Benteng Tawa, Kabupaten Ngada

56 Kanisius Doman 40 Ndangi

57 Silfanus Saruk 40 Mosi Ngaran


58 Gaspar Jawa 35 Wirung

59 Anastasia Opa 35 Mosi Ngaran

60 Vitalis Sonda 35 Wirung

61 Oktofianus Longa 30 Wirung

Lampiran 02: Keadaan Bendung DI Ponggo Wenggeng

Kondisi sekarang Bendungan DI Ponggo Wenggeng


Kondisi sekarang Saluran DI Ponggo Wenggeng

Anda mungkin juga menyukai