Fase CP :F
Domain CP : Mengembangkan pertanyaan tentang karakteristik sumberdaya alam,
mengolah informasi membuat produk dan memaparkannya serta
mempublikasikan tentang sumberdaya alam dengan memanfaatkan peta.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan model problem based larning peserta didik mampu
merekomendasikan potensi energi dan potensi energi terbarukan sebagai modal
penggerak sektor sosial dan ekonomi, merekomendasikan potensi sektor industri
pertanian sebagai sumberdaya yang mampu meningkatkan ketahan ekonomi dan
ketahanan pangan, merekomendasikan sumber daya budaya sebagai bagian kekayaan
Indonesia untuk pengembangan pembangunan dan membangun potensi sumberdaya
alam Indonesia yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta keterampilan
dalam membuat tulisan ilmiah secara kreatif dan bernalar kritis, bergotong royong serta
berkebinekaan global.
Kata kunci:
Sumber daya alam
Energi terbaharukan
Pemanfaatan
Pengelolaan
Berkelanjutan
Industri pertanian
Ketahanan pangan
Sumber daya budaya
Pertanyaan inti :
1. Apakah sumber daya alam?
2. Mengapa Indonsia memiliki potensi sumber daya alam yang cukup kaya?
3. Bagaimana pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam di Indoneisa
4. Bagaimana pemanfaatan pengelolaan potensi energi terbarukan di Indonesia?
Prasyarat Kompetensi :
Keterampilan pembelajaran daring
Mengetahui potensi sumber daya alam di Indonesia
Mengetahui sumber daya alam renewable dan unrenewable
Mengetahui jenis energi terbaharukan
Mengetahui komponen dan keterampilan pembuatan peta
Profil Pelajar Pancasila :
Berkebhinekaan global (berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran).
Bergotong royong (membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
Pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya).
Bernalar kritis (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari solusi).
Target Siswa:
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
Siswa reguler/tipikal
Siswa Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI)
Siswa dengan hambatan belajar karena daya serap yang relatif lambat.
Jumlah siswa:
Jumlah siswa dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 24 orang (dapat dimodifikasi dalam
pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa lebih sedikit atau lebih banyak
dari 24).
Ketersediaan materi:
Pengayaan untuk siswa CIBI : YA
Alternatif penjelasan/metode : YA
Moda Pembelajaran
Tatap muka
PJJ Daring
PJJ Luring
Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dan progress siswa dalam pembuatan
peta potensi energi di Indonesia.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesmen
Guru melakukan pengamatan kepada siswa pada saat permainan tebak lokasi
potensi energi di Indonesia, kelengkapan projek pembuatan peta persebaran
potensi energi terbaharukan di Indonesia.
Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
17. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
18. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
19. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dalam menyusun makalah dan
langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajarandan dan diskusi
kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.
Proses Asesmen
3. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok berlangsung.
Hasil pengamatan berupa keaktifan dalam menyampaikan gagasan baik lisan
maupun tulisan.
4. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajarandan dan diskusi
kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok berlangsung.
Hasil pengamatan berupa keaktifan dalam menyampaikan gagasan baik lisan
maupun tulisan.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.
Refleksi Guru
4. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
5. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
6. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu nyampaikan gagasan bupa jenis komoditas pertanian yang ada
didaerahnya yang dapat dikembangkan menjadi komoditas ketahanan pangan
2. Siswa menyampaikan ide atau gagsan berupa desain awal pembuatan artikel yang
disampaikan dalam progress.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja kerja mandisi berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan progress desian awal pembuatan artikel dan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Potensi komoditas pertanian dapat dikembangkan dalam upaya mendukung sektor industri pertanain
Sumber:PanganIndonesia.info
Lengkah Pertemuan 6 (Publikasi artikel potensi sektor industri pertanian sebagai
sumberdaya mampu meningkatkan ketahanan pangan bagian I).
Kegiatan Awal (10 Menit)
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dalam membuat artikel dan
langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan siswa selama kerja mandiri berlangsung. Hasil
pengamatan berupa artikel dan partisipasi, argumentasi siswa dalam kegiatan
belajar
2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Contoh Artikel
Sagu pernah sumber pangan utama bagi masyarakat Nusantara sebelum beras
(padi) masuk ke Indonesia. Namun kini, di mata masyarakat, sagu hanya diingat sebagai
bahan makanan khas Papua. Wartawan senior Ahmad Arif mengatakan bahwa
seharusnya masyarakat Indonesia harus mengingat dan mengenal kembali makanan
utama nenek moyang tersebut. "Kami ingin mengenalkan kembali sumber pangan yang
kental dengan historis Indonesia di seluruh nusantara, dan merupakan makanan awal
nenek moyang kita terdahulu.
Sagu yang termasuk dalam genus Metroxylon ini merupakan salah satu keragaman
hayati sebagai salah satu berkah terbesar negeri ini. Namun, menurut Arif, masyarakat
saat ini banyak yang tidak mengetahui tentang alamnya sendiri. Nama lokal sagu
Dituturkan Arif, sagu sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang berarti pati yang terdapat
dalam empulur atau batang tumbuhan. Meski di beberapa daerah, sagu memiliki
penyebutan yang berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia disebut pohon rumbia atau
(pohon) sagu); kirai (bahasa Sunda, Jawa Barat); ambulung atau kersulu (bahasa Jawa);
dan lapia (bahasa Ambon dan Seram, Maluku).
Penyebaran tanaman sagu
Tumbuhan sagu tidak hanya tumbuh di Papua dan Maluku, tetapi juga menyebar
dari timur di Pasifik Selatan ke barat hingga India. Sebagai tumbuhan endemik Asia
Tenggara, sagu bisa ditemukan di Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, dan
Thailand. Habitat tumbuhnya yaitu di sepanjang tepi sungai, di sekitar danau atau rawa,
serta di daratan rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.
Sementara di Indonesia, selain Papua dan Maluku, beberapa daerah lainnya juga
ditanami sagu. Antara lain Sulawesi (Selatan, Tengah, Tenggara); Kalimantan (Barat dan
Utara); Sumatera (Raiu, Kepulauan Mentawai); dan Jawa (Banten dan Jepara, Jawa
Tengah). Namun di daerah dengan curah hujan lebih sedikit, seperti Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur, pohon sagu sulit ditemukan…..
Baca selengkapnya di https://sains.kompas.com/read/2019/11/26/193000523/sagu-papua-
untuk-kebutuhan-pangan-indonesia-dan-dunia?page=all
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dalam membuat artikel dan
langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan siswa selama kerja mandiri berlangsung. Hasil
pengamatan berupa artikel dan partisipasi, argumentasi siswa dalam kegiatan
belajar
2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dalam membuat artikel dan
langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan siswa selama kerja mandiri berlangsung. Hasil
pengamatan berupa artikel dan partisipasi, argumentasi siswa dalam kegiatan
belajar
2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian
pemahaman materi pembelajaran
Langkah Pertemuan 9 Sumber daya budaya sebagai bagian kekayaan Indonesia untuk
pengembangan pembangunan
Refleksi Guru
15. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
16. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
17. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
No
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
.
1 Kesesuaian dengan tema dan 35%
kelengkapan komponen peta
Penggunaan bahasa yang efektif.
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi 25%
Kelancaran dalam menyampaikan isi
presentasi.
Kemampuan dalam menjabarkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam
3 Kemampuan menjelaskan hasil 25%
4 Sikap dalam Presentasi 15%
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal : 100
Skor minimal : 25
Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Inisial Anggota : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________
No
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
.
1 Kesesuaian dengan tema 35%
Kemampuan mendeskripsikan gagasan
Keruntutan dalam berpikir dan
penulisan ide/ gagasan
Penggunaan bahasa yang efektif.
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi 25%
Kelancaran dalam menyampaikan isi
presentasi.
Kemampuan dalam menjabarkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam
laporan pengamatan.
3 Kemampuan menjelaskan hasil 25%
4 Sikap dalam Presentasi 15%
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal : 100
Skor minimal : 25
No
Aspek Penilaian Skor Nilai
.
1 Ketentuan umum:
Kerapian tulisan
0-20
Struktur kebahasaan.
Jumlah kata lebih dari standar minimal yaitu 1000 kata.
2 Bagian pendahuluan
Berisikan informasi yang melatarbelakangi permasalahan
0-30
yang dibahas secara teoritik maupun empirik.
Mendeskripsikan masalah atau tujuan penulisan artikel.
3 Bagian inti
Memaparkan materi yang relevan dengan masalah yang
dipaparkan.
Mampu menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam
0-40
lembar pengamatan dengan penjelasan yang tepat dan jelas.
Memiliki beragam konsep yang dijelaskan dan atau
digambarkan dengan disertai foto atau dokumen
pendukung lainnya.
4 Bagian penutup:
Memberikan simpulan atau penegasan atas artikel yang
telah disusun. 0-10
Saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang
dibahas di dalam artikel.
Skor maksimal : 100
Skor minimal :0
Bahan Bacaan
Guru
Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta : Mediatama.
BPPT. 2020. Outlook Energi Indonesia 2020: Jakarta.
ESDM. 2020. Energi Hijau Edisi 1. Jakarta.
https://geograph88.blogspot.com/2019/10/ketahanan-pangan-sejarah-mula-
pertanian.html
https://geoportal.esdm.go.id/geologi/
Siswa
Materi ajar dapat di akses (https://tinyurl.com/fmnx3v8y)
https://geoportal.esdm.go.id/geologi/
https://geoportal.esdm.go.id/
https://geoportal.esdm.go.id/minerba
https://geograph88.blogspot.com/2019/10/ketahanan-pangan-sejarah-mula-
pertanian.html
https://geograph88.blogspot.com/2019/08/permasalahan-ketahanan-pangan-
indoneisa.html
https://geograph88.blogspot.com/2018/04/pengertian-dan-faktor-ketahanan-
pangan.html
Delapan Energi Terbarukan di Indonesia https://s.id/8EnergiTerbaharukanIndonesia
Materi Pengayaan
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di atas rata-rata diberikan
bacaan majalah atau artikel studi kasus untuk review dan dilakukan penyimpulan.
23. ESDM. 2020. Energi Hijau Edisi 1. Jakarta.
24. https://geoportal.esdm.go.id/geologi/
25. BPPT. 2020. Outlook Energi Indonesia 2020: Jakarta dapat diakses di
(https://ppipe.bppt.go.id/index.php)
26. Geothermal Energy Wayang Windu PowerPlant https://youtu.be/7cXZrQpLt6M
27. https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-outlook-energi-indonesia-
2019-bahasa-indonesia.pdf