Anda di halaman 1dari 27

Siaga

Bencan
a

MODUL GEOGRAFI
GEO . F. MAA.
11.13

Penyusun : Mahfuzh Al Ansori


Institusi : SMAS Jakarta
Tahun 2021
Jenjang : SMA
Kelas XI
Alokasi waktu : 810 Menit (18 JP)

Fase CP :F
Domain CP : Mengembangkan pemahaman mitigasi dan pengelolaan bencana berbasis
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.

Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan model problem based larning peserta didik mampu
menyimpulkan mitigasi kebencanaan berbasis karakteristik wilayah dan kearifan lokal
secara kreatif dan bernalar kritis, bergotong royong serta berkebinekaan global.

Kata kunci:
 Mitigasi bencana
 Kearifan lokal
 Karakteristik wilayah
 Manajemen resiko bencana

Pertanyaan inti :
 Mengapa Indonesia memiliki potensi bencana yang sangat tinggi?
 Mengapa Indonesia disebut laboratorium bencana?
 Bagimana manajemen resiko bencana di wilayah Indonesia?
 Apakah semua wilayah memiliki kearifan local dalam mitigasi bencana?
Prasyarat Kompetensi :
 Keterampilan pembelajaran daring
 Mengetahui Indonesia negera rawan bencana
 Mengetahui jenis-jenis bencana di Indonesia
 Mengetahui kearifan lokal dalam penanggulangan bencana

Profil Pelajar Pancasila :


 Berkebhinekaan global (berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran).
 Bergotong royong (membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
 Pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya).
 Bernalar kritis (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari solusi).

Sarana dan Prasarana:


 Lcd proyektor
 Kertas Karton
 Gambar peta Indonesia, peta geologi Indonesia, dan peta zonasi bencana alam di
berbagai daerah di Indonesia.
 LMS Google Classroom dan google slides
 Spidol
 Papan Tulis
 Internet

Target Siswa:
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
 Siswa reguler/tipikal
 Siswa Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI)
 Siswa dengan hambatan belajar karena daya serap yang relatif lambat.

Jumlah siswa:
Jumlah siswa dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 24 orang (dapat dimodifikasi
dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa lebih sedikit atau lebih
banyak dari 24).

Ketersediaan materi:
 Pengayaan untuk siswa CIBI : YA
 Alternatif penjelasan/metode : YA

Moda Pembelajaran
 Tatap muka
 PJJ Daring
 PJJ Luring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

Materi ajar, alat dan bahan


Materi ajar :
- Menjelaskan jenis-jenis bencana alam
- Menjelaskan karakteristik bencana alam di Indonesia
- Menjelaskan persebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia.
- Menjelaskan kearifan lokal mitigasi bencana di berbagai daerah di Indonesia.

Sumber Pembelajaran : Alat dan bahan yang diperlukan


 Referensi Buku: - Laptop/ komputer yang akan
- Geografi untuk SMA kelas XI digunakan menyusun makalah dan
peminatan ilmu-ilmu sosial, Quadra. sarana presentasi.
- Budi Raharjo Agung. 2016 Geografi X - Projector yang digunakan untuk
Surakarta: Mediatama. melakukan presentasi/kolaborasi di
 Website ruang kelas dengan media google
- https://www.bnpb.go.id/definisi- slides google docs/ jamboard serta LMS
bencana. yang sesuai contoh Google classroom,
- https://www.bnpb.go.id/potensi- padlet, canva, dll
ancaman-bencana. - Screen projector atau layar projector
- https://www.bnpb.go.id/siaga- yang digunakan sebagai sarana
bencana. presentasi, tetapi jika sekolah tidak
- https://www.bnpb.go.id/informasi- memiliki screen projector dapat
bencana. digantikan dengan tembok berwarna
- https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek putih atau krem.
- https://youtu.be/g5CnBIK93go - Printer jika kelas tidak memiliki
- https://journal.uny.ac.id/index.php/h projector sebagai sarana presentasi
umaniora/article/view/3511 sehingga makalah didistribusikan
- https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan dalam bentuk handout.
-lokal-budaya-indonesia-dalam- - Kertas karton Rp. 5.000,00 masing-
mitigasi-bencana/ masing kelompok
- https://kumparan.com/kumparanne - Ballpoint dengan harga Rp4.0000,00
ws/4-mitigasi-gempa-bumi-berbasis- - Pinsil warna atau spidol warna
kearifan-lokal-di-indonesia/full Rp.12.000,00
- Fasilitas internet jika kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan
Pembelajaran Jarak Jauh secara
daring.
- Post it Rp. 15.000,00
Kegiatan pembelajaran utama
Pengaturan siswa Metode
- Individu - Presentasi
- berpasangan - Diskusi
- Berkelompok (4 orang) - Projek
- Eksplorasi
- Permainan
Asesmen
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran Jenis asesmen
Asesmen individu Performa (presentasi, publikasi hasil karya)
Asesmen kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

Persiapan pmbelajaran
- Guru membuat materi presentasi tentang jenis, karakteristik, persebaran bencana di
Indonesia dan kearifan lokal mitigasi bencana di berbagai daerah di Indonesia.
- Guru menyiapakan berbagi bahan bacaan dan media pendukung seperti search link
website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyiapkan berbagai gambar atau peta tentang jenis, karakteristik,
persebaran bencana dan kearifan lokal mitigasi bencana di berbagai daerah di
Indonesia.
- Guru mencetak atau upload worksheet
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja kelompok
- Membuat kelompok diskusi
Langkah Pembelajaran 1 (Jenis-jenis bencana alam di Indonesia)
Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Apakah kamu pernah mendengar, melihat dan mengalami bencana alam?”
4. Guru menjelaskan bahwa siswa akan diberikan asesmen diagnostik dengan tujuan
mengetahui kemampuan dasar materi mitigasi dan adaptasi bencana alam di
Indonesia.

Inti Pembelajaran (70 menit)


5. Guru memberikan deskripsi singkat tentang materi pembelajaran, siswa
menyimak, memahami dan menanggapi secara kritis.
6. Guru memberikan stimulus dalam bentuk video “Jingle Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. Dipublikasikan oleh BNPB Indonesia (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
7. Siswa bersama-sama menyanyikan lagu “Kenali Bahayanya Kurangi Risikonya”.
8. Siswa melakukan identifikasi jenis-jenis bencana yang ada di daerahnya.
9. Siswa menuliskan kembali hasil identifikasi dan pemahamannya terkait dengan
jenis-jenis bencana yang ada di derahnya.
10. Siswa diminta mengkomunikasikan jenis-jenis bencana yang ada di daerahnya dan
membuat pengelompokan baik bencana alam maupun bencana sosial.
11. Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran

Penutup Pembelajaran (10 menit)


12. Siswa diarahkan untuk menyimpulkan jenis-jenis bencana berdasarkan
karakteristik wilayah.
13. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
14. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bencana alam yang rawan terjadi di derahnya.
2. Siswa dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi
di wilayahnya.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan
belajar
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Peta Pergerakan lempng tektonik dunia


Dampak bencana alam yang terjadi di Indonesia

Langkah Pembelajaran 2 (Karaktristik Bencana Alam dan Persebarannya di Indonesia)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Bencana apakah yang berpotensi terjadi di daerah anda?”
3. Guru mengkondisikan siswa untuk membagi kelompok menjadi beberapa kelompok
untuk mengkaji bencana banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor,
likefaksi, badai atau angin topan dan kekeringan.
4. Pembagian kelompok didasarkan pada hasil asssmen diagnistik pada pertemuan
pertama dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang (disesuaikan dengan
jumlah siswa pembelajaran)

Inti Pembelajaran (70 menit)


1. Guru memberikan tema jenis-jenis bencana yang telah ditentukan.
2. Siswa memilih tema tersebut secara acak berdasarkan undian yang dilakukan oleh
guru saat melakukan permainan sambil bernyanyi bersama dengan lagi “Kenali
Bahayanya Kurangi Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
3. Guru menjelaskan struktuk penulisan makalah yang harus di buat oleh siswa.
4. Setelah dibentuk kelompok siswa duduk secara berkelompok (pembelajaran luring)
5. Setelah dibentuk kelompok siswa dikelompokan (dalam pembelajaran daring atau
PJJ siswa dikelompokan sesuai dengan tema kelompoknya masing-masing scara
breakout room).
6. Guru mengarahkan, mengecek kesulitan dan perkembangan siswa dalam membuat
makalah sesuai dengan jenis tema bencana yang telah ditentukan sebelumnya.
7. Siswa secara bekelompok memnyampaikan perkembangan kelompoknya dalam
menyusun makalah baik berupa kesulitan maupun progresnya serta rencana yang
akan dilaksanakan sebelum di presntasikan pada pertemuan berikutnya.
8. Guru membuat catatan kritis terhadap kendala yang dihadapi siswa maupun
argumentasi siswa dan memberikan umpan balik dalam pelaksanaan pembelajaran
9. Guru menbrikan date lin pengumpulan tugas makalah dan presentasi yang akan
dilaksanakan pada pertemuan ke tiga.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


10. Siswa diarahkan untuk menyimpulkan dan memahami tanda-tanda bencana
berdasarkan karakteristik wilayah.
11. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
12. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bencana dan tanda-tanda bencana alam
yang akan terjadi dalam dunia nyata.
2. Siswa dapat menyebutkan salah satu jenis bencana dan lengkap dengan tanda-
tanda prabencana.

Proses Asesmen
 Guru melakukan pengamatan selama kerja klompok berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kelengkapan dan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi
klompok kecil.
 Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Langkah Pembelajaran 3 (Karakteristik Bencana Gmpa Bumi dan Tsunami)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang
akan diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang tanda-tanda tsunami?”
4. Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan power poit.
5. Siswa dibentuk duduk scara melingkar brdasarkan kelompok masing-masing
(dalam pembelajaran luring)
6. Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok
(pembelajaran jarak jauh atau PJJ)

Inti Pembelajaran (70 menit)


7. Guru menanyakan siapa yang sudah hafal lagu “Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek). Dan meminta salah satu siswa untuk
menyanyikannya.
8. Guru mengapresiasi pada siswa yang menyanyikan lagu tersbut.
9. Guru memberikan urutan kepada kelompok yang akan maju untuk
mempresntasikan hasil kerja kelompoknya masing-masing.
10. Pada pertemuan ke tiga, guru memberikan kesempatan pada dua kelompok yaitu
kelompok yang membahas bencana alam (gempa bumi dan tsunami)
11. Stiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
12. Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk mengendalikan jalannya
diskusi.
13. Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak, memberikan
prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan terhadap jalannya
diskusi.
14. Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok
yang sudah presntasi.
15. Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan
umpan balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


16. Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana tsunami dan gempa
bumi yang terjadi di Indonsia.
17. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
18. Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di
publikasikan pada siswa scara luas.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana alam gempa bumi dan tsunami.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah sperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana gempa bumi
dan tsunami.
3. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Peta tektonik Indonesia (sumber: Hall 2009)


Lempeng Indo-Eurasia: Kecepatan: ~7 cm/th dan Lempeng Aus-Pacific: Kecepatan: ~11 cm/th

Peta Historis Kejadian & Statistik Gempa bumi (sumber: WinITDB, 2017)

Peta zona Zona Megathrust (sumber: Badan Geologi Indonesia)


Infografis tanda-tanda dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami (sumber: BNPB)

Langkah Pembelajaran 4 (Karakteristik Bencana Alam Banjir dan Longsor )

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang
akan diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang bencana banjir dan longsor?”
4. Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan power poit khususnya kelompok banjir
dan longsor.
5. Siswa dibentuk duduk scara melingkar berdasarkan kelompok masing-masing
(dalam pembelajaran luring)
6. Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok
(pembelajaran jarak jauh atau PJJ)

Inti Pembelajaran (70 menit)


7. Guru menanyakan siapa yang sudah hafal lagu “Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek). Dan meminta salah satu siswa untuk
menyanyikannya.
8. Guru mengapresiasi pada siswa yang menyanyikan lagu tersbut.
9. Guru menunjuk dua kelompok yang akan mempresentasikan makalahnya yaitu,
kelompok banjir dan longsor.
10. Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
11. Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk mengendalikan jalannya
diskusi.
12. Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak, memberikan
prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan terhadap jalannya
diskusi.
13. Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok
yang sudah presntasi.
14. Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


15. Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana banjir dan longsor
yang terjadi di Indonsia.
16. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
17. Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di
publikasikan pada siswa scara luas.

Refleksi Guru
4. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
5. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
6. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana banjir dan longsor.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah seperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana banjir dan
longsor.
3. Siswa dapat menyimpulkan mitigasi bencana banjir dan longsor.
4. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Infografis Tanda-tanda dan Mitigasi Bencana Banjir (sumber: BNPB)

Langkah Pembelajaran 5 (Karakteristik Bencana Alam Letusan Gunung Api dan


Likefaksi)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang bencana letusan gunung api dan likuefaksi?”
4. Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan power poit khususnya kelompok gunung
api dan likuefaksi.
5. Siswa dibentuk duduk scara melingkar berdasarkan kelompok masing-masing
(dalam pembelajaran luring)
6. Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok
(pembelajaran jarak jauh atau PJJ)
Inti Pembelajaran (70 menit)
7. Kelompok yang maju pertama terlebih dahulu menyanyikan lagu “Kenali Bahayanya
Kurangi Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
8. Guru menunjuk dua kelompok yang akan mempresentasikan makalahnya yaitu,
kelompok letusan gunung api dan likufaksi.
9. Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
10. Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk memandu jalannya diskusi.
11. Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak, memberikan
prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan terhadap jalannya
diskusi.
12. Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok
yang sudah presntasi.
13. Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


14. Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana letusan gunung api dan
likuefaksi yang terjadi di Indonsia.
15. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
16. Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di
publikasikan pada siswa scara luas.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan
terhadap bencana letusan gunung api dan likuefaksi.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah seperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana letusan gunung
api dan likuefaksi
3. Siswa dapat menyimpulkan mitigasi bencana letusan gunung api dan likuefaksi.
4. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Infografis Mitigasi Letusan Gunung Api (sumber: BNPB)
Langkah Pembelajaran 6 (Karakteristik Bencana Alam Angin Topan dan Kekeringan
Di Indonesia)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang
akan diajarkan yaitu karaktristik bencana alam di Indonsia.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang bencana angin topan dan kekeringan?”
4. Guru menanyakan kesiapan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hasil
kelompoknya dalam bentuk makalah dan powerpoit khususnya kelompok bencana
angin topan dan kekeringan i.
5. Siswa dibentuk duduk scara melingkar berdasarkan kelompok masing-masing
(dalam pembelajaran luring)
6. Siswa dikondisikan untuk selalu membuka kamera dalam diskusi kelompok
(pembelajaran jarak jauh atau PJJ)

Inti Pembelajaran (70 menit)


7. Kelompok yang maju pertama terlebih dahulu menyanyikan lagu “Kenali Bahayanya
Kurangi Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
8. Guru menunjuk dua kelompok yang akan mempresentasikan makalahnya yaitu,
kelompok bencana angin topan dan kekeringan.
9. Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan dan juga
berdiskusi.
10. Guru menunjuk moderator dari kelompok lain untuk memandu jalannya diskusi.
11. Siswa mempresentasikan makalahnya dan siswa yang lain menyimak, memberikan
prtanyaan pada sesi tanyajawab dan memberikan masukan terhadap jalannya
diskusi.
12. Guru memberikan saran perbaikan pada makalah masing-masing kelompok yang
sudah presntasi.
13. Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


14. Siswa menyimpulkan hasil dikusi tentang mitigasi bencana bencana angin topan
dan kekeringan yang terjadi di Indonsia.
15. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan diskusi.
16. Guru memberikan dateline makalah yang harus diperbaiki sbelum di
publikasikan pada siswa scara luas.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran kelompok
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dan langkah-langkah
yang akan dilakukan siswa dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan karakteristik wilayah yang rawan terhadap
bencana angin topan dan kekeringan.
2. Siswa dapat menyimpulkan bahwa wilayah-wilayah seperti apa dan karakter
wilayah yang bagaimana yang berpotensi tinggi terhadap bencana angin topan dan
kekeringan.
3. Siswa dapat menyimpulkan mitigasi bencana bencana angin topan dan kekeringan.
4. Siswa mampu membuat tulisan berupa makalah secara berkelompok dengan baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.

Pertanyaan Refleksi Siswa


5. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
6. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
7. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
8. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Infografis Mitigasi Bencana Puting Beliung dan Kekeringan (sumber:BNPB)

Langkah Pembelajaran 7 (Mitigasi Bencanaan Berbasis Kearifan Lokal)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang
akan diajarkan yaitu mitigasi bencanaan berbasis kearifan lokal.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang mirigasi bencana?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


4. Guru memberikan deskripsi singkat tentang materi pembelajaran, siswa
menyimak, memahami dan menanggapi secara kritis.
5. Guru memberikan stimulus dalam bentuk video “Mata Indonesia-Kearifan Lokal
Dalam Mitigasi Bencana” dari Antara TV Indonesia (https://youtu.be/g5CnBIK93go)
dan artikel dengan judul “4 Mitigasi Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di
Indonesia” dari kumparan.com (https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-
gempa-bumi-berbasis-kearifan-lokal-di-indonesia).
6. Siswa mengidentifikasi jenis-jenis kearifan lokal berdasarkan video yang telah
ditayangkan dan artikel yang telah diberikan guru.
7. Siswa membuat catatan kritis tentang temuan-temuan terkait mitigasi bencana
berbasis kearifan lokal dan argumentasi rasional.
8. Siswa menyalin jawaban pada post it dan menempelkan pada media papan tulis
yang tersedia. Pada pembelajaran PJJ siswa menyalin jawaban pada link yang telah
diberikan oleh guru (seperti link canva, google slide, yang telah diseting khusus)
9. Siswa menyampaikan secara lisan argumentasi dalam sesi curhat pendapat secara
bergantian
10. Guru membuat catatan kritis terhadap argumentasi siswa dan memberikan umpan
balik dalam pelaksanaan pembelajaran

Penutup Pembelajaran (10 menit)


11. Siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi daerahnya secara berkelompok sesuai
dengan karakteristik wilayah dan kearifan lokal yang dimiliki di masing-masing
darah tempat tinggalnya.
12. Siswa diarahkan untuk memberikan kesimpulan mitigasi bencana berbasis
kearifan lokal.
13. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
14. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran mandiri dan
kelompok.
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dalam memahami dan
mengidentifikasi mitigasi bencana berdasarkan kearifan lokal.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat mengidentifikasi kearifan lokal dalam mitigasi bencana
berdasarkan artikel dan video yang diberikan oleh guru.
2. Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana alam berdasarkan karakteristik
wilayah dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
3. Siswa dapat menyimpulkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi salah satu
modal yang sangat berharga bagi ketahanan atau kapasitas bencana alam di
Indoneisa.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.
Pertanyaan Refleksi Siswa
1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

4 Mitigasi Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia


Konten ini diproduksi oleh kumparan

Seba Baduy. (Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki)


Berada di wilayah yang diapit oleh 3 lempeng tektonik, membuat Indonesia kerap dilanda
gempa bumi. Seperti baru-baru ini, gempa bumi mengguncang Tasikmalaya dan beberapa
wilayah di sekitarnya.Keresahan dan kepanikan kemudian menjadi hal yang menyelimuti
masyarakat setelah gempa melanda. Tak selang lama, terminologi 'mitigasi' kerap dilontarkan
untuk membekali masyarakat menghadapi gempa bumi ke depannya.
Biasanya, Jepang adalah negara yang sering dirujuk mengenai urusan gempa bumi.
Namun, siapa sangka bahwa masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya telah memiliki cara
mitigasi gempa bumi berdasarkan kearifan lokal mereka. Kearifan lokal sendiri adalah
kepribadian, identitas kultural mayarakat yang berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, dan adat
istiadat yang diajarkan dan dipraktikkan secara turun menurun. Seperti apa mitigasi gempa bumi
berbasis kearifan lokal masyarakat Indonesia? Berikut ini kumparan (kumparan.com) merangkum
4 mitigasi gempa bumi yang berbasis kearifan lokal di Indonesia.

1. Mitigasi Gempa Bumi Suku Baduy


Masyarakat Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih mempertahankan
nilai-nilai budaya dasar yang dimiliki dan diyakininya. Masyarakat Baduy saat ini banyak yang
mendiami Pegunungan Keundeng di Kabupaten Lebak, Banten.
Dalam merespons adanya gempa bumi, seperti digambarkan Suparmini dalam jurnalnya tahun
2014 masyarakat Baduy menyiasatinya dengan membuat aturan adat atau pikukuh dan larangan
dalam membangun rumah. Dalam hal ini, bahan bangunan yang digunakan adalah bahan-bahan
yang lentur, seperti bambu, ijuk, dan kiray supaya rumah tidak mudah rusak. Rumah juga tidak
boleh didirikan langsung menyentuh tanah. Hal ini dilakukan supaya rumah tidak mudah roboh.
2. Mitigasi Gempa Bumi Masyarakat Mentawai
Masyarakat Mentawai adalah kelompok individu yang tinggal di pulau-pulau kecil di bagian
barat Provinsi Sumatera Barat. Wilayah Mentawai tercatat kerap dilanda gempa bumi dengan
skala tinggi. Baca selengkapnya di (https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-gempa-
bumi-berbasis-kearifan-lokal-di-indonesia).

Langkah Pembelajaran 8 (Mitigasi Bencanaan Berbasis Kearifan Lokal di Daerah


Sekitar)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang
akan diajarkan yaitu mitigasi bencanaan berbasis kearifan lokal.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya “apa
yang kamu ketahui tentang mitigasi bncana berbasis kearifan lokal)
4. Guru mengingatkan bahwa diakhir pertemuan akan melakukan asessmen
(penilaian) materi mitigasi dan adaptasi bencana.

Inti Pembelajaran (70 menit)


5. Guru memberikan deskripsi singkat atau review tentang materi yang telah
disampaikan baik oleh guru maupun oleh teman sebaya dalam diskusi kelompok.
6. Guru mempersiapkan siswa untuk melakukan penilaian
7. Guru memberikan link penilaian siswa bagi pembelajaran jarak jauh (link soal
terlampir)
8. Guru membagikan lembar soal penilaian pada siswa. (soal terlampir)
9. Siswa mengerjakan soal secara one line maupun secara luring. (disesuaikan dengan
pembelajaran berlangsung)
10. Siswa diberikan waktu 60 menit untuk menyelesiakan soal
11. Bagi yang memiliki nilai di bawah KKM akan diadakan remedial pada waktu yang
akan ditentukan setelah pengayaan materi yang belum paham.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


12. Siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi daerahnya secara berkelompok sesuai
dengan karakteristik wilayah dan kearifan lokal yang dimiliki di masing-masing
darah tempat tinggalnya.
13. Siswa mampu menyimpulkan mitigasi kebencanaan berbasis karakteristik
wilayah dan kearifan lokal.
14. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
15. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran mandiri dan
kelompok.
3. Guru menanyakan kendala pada siswa tentang kesulitan dalam memahami dan
mengidentifikasi mitigasi bencana berdasarkan kearifan lokal.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru dengan minimal nilai
KKM. Bagi yang masih di bawah KKM, maka perlu perbaikan setelah
melakukan pendalam ulang materi yang telah diajarkan.
2. Siswa dapat menjelaskan mitigasi bencana alam berdasarkan karakteristik
wilayah dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
3. Siswa dapat menyimpulkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi salah satu modal
yang sangat berharga bagi ketahanan atau kapasitas bencana alam di Indonesia.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan pada siswa selama diskusi kelompok. Hasil
pengamatan berupa partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran.
3. Guru melakukan penilaian terkait dengan soal yang diberikan pada siswa.

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam penyususnan makalah.
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah tepat
waktu?
4. Apa upaya kelompok untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Lembar Asesmen Diagnostik (Mitigasi dan Adaptasi Bencana)

Nama : ...............................................................................
Kelas : ................................................................................
Tanggal : ................................................................................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik!

1. Apa yang disebut bencana?

2. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia Negara yang rawan bencana?

3. Sebutkan jenis-jenis bencana alam!

4. Sebutkan yang termasuk dalam kelompok bencana hidrologi dan bencana geologi!

5. Apa yang akan dilakukan apabila kamu sedang belajar, tiba-tiba terjadi gempa yang
cukup besar?
Lembar Penilaian Makalah

Lembar Penilaian Presentasi Makalah

Hari/Tanggal :
Nama :
Inisial Anggota : Kelas
:
Judul :

No. Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai

1 Kesesuaian dengan tema 35%


Kemampuan mendeskripsikan gagasan
Keruntutan dalam berpikir dan
penulisan ide/ gagasan
Penggunaan bahasa yang efektif.
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi 25%
Kelancaran dalam menyampaikan isi
presentasi.
Kemampuan dalam menjabarkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam
laporan pengamatan.
3 Kemampuan menjelaskan hasil 25%
4 Sikap dalam Presentasi 15%
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal 100
Skor minimal 25

Lampiran Lembar Asesmen (Mitigasi dan Adaptasi Bencana)

Lembar Asesmen Mitigasi dan Adaptasi bencana berbasis oneline (https://tinyurl.com/Mitigasi-dan-


adaptasi-bencana)
Bahan Bacaan
Guru
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta : Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. BNPB. 2020. Buku Pembelajaran Satuan Pendidikan Aman Bencana. Jakarta.
6. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir, Rawan
Tsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
7. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
8. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.
9. https://magma.vsi.esdm.go.id/#

Siswa
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta : Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
6. https://tinyurl.com/Materi-MitigasiBencana
7. https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
8. https://www.bnpb.go.id/potensi-ancaman-bencana.
9. https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana.
10. https://www.bnpb.go.id/informasi-bencana.
11. https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek
12. https://youtu.be/g5CnBIK93go
13. https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan-lokal-budaya-indonesia-dalam-mitigasi-
bencana/
14. https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-gempa-bumi-berbasis-kearifan-
lokal-di-indonesia/full

Materi Pengayaan
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di atas rata-rata diberikan
bacaan artikel studi kasus untuk review dan dilakukan penyimpulan.
1. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
2. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir, Rawan
Tsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
3. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
4. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.

Materi siswa jika kesulitan belajar


Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di bawah rata-rata diberikan
bacaan materi dilengkapi video untuk memudahkan dalam memahami pembelajaran
serta akan selalau dibimbing oleh guru. Berikut ini link video dan materinya:
1. Animasi Seberapa Siapkah Kekeringan (https://youtu.be/y1e-PlUKMFQ)
2. Siaga Kekeringan (https://youtu.be/fZnIEBCJAZQ)
3. Bahaya Longsor (https://youtu.be/yIMEadOSGN8)
4. Tanggap , Tangkas , Tangguh Menghadapi Bencana "Gempa
Bumi" (https://youtu.be/nk38uvgEWkM)

Anda mungkin juga menyukai