Bencana
Alam
MODUL GEOGRAFI
GEO . F. MAA. 11.14
Fase CP :F
Domain CP : Mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana berbasis karakteristik
wilayah dan kearifan lokal.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan model problem based larning peserta didik mampu
melakukan pengelolaan manajemen resiko bencana di Indonesia secara kreatif dan
bernalar kritis, bergotong royong serta berkebinekaan global.
Kata kunci:
Mitigasi bencana
Kearifan lokal
Karakteristik wilayah
Resiko bencana
Manajemen resiko bencana
Pertanyaan inti :
Mengapa Indonesia memiliki potensi bencana yang sangat tinggi?
Mengapa Indonesia disebut laboratorium bencana?
Bagimana manajemen resiko bencana di wilayah Indonesia?
Apakah semua wilayah memiliki kearifan lokal dalam mitigasi bencana?
Bagaimana pengelolaan mitigasi bencana yang ada di daerahmu?
Prasyarat Kompetensi :
Keterampilan pembelajaran daring
Mengetahui potensi Indonesia rawan bencana
Memahami jenis dan karakteristik bencana alam di Indonsia
Mengetahui karifan lokal dalam mitigasi bencana di berbagai daerah
Mengetahui komponen-komponen mitigasi bencana
Target Siswa:
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
Siswa reguler/tipikal
Siswa Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI)
Siswa dengan hambatan belajar karena daya serap yang relatif lambat.
Jumlah siswa:
Jumlah siswa dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 24 orang (dapat dimodifikasi dalam
pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa lebih sedikit atau lebih banyak
dari 24).
Ketersediaan materi:
Pengayaan untuk siswa CIBI : YA
Alternatif penjelasan/metode : YA
Moda Pembelajaran
Tatap muka
PJJ Daring
PJJ Luring
Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja kelompok berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kekompakan dan juga progress dalam membuat langkah-
langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi gempa
bumi dan tsunami.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
dengan baik.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi gempa bumi dan tsunami. Hasil
pengamatan berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader untuk mengarahkan
siswa lain dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi banjir dan
longsor
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
dengan baik.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi banjir dan longsor. Hasil pengamatan
berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader untuk mengarahkan siswa lain
dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi banjir dan
longsor
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
dengan baik.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi gunung api dan likefaksi. Hasil
pengamatan berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader untuk mengarahkan
siswa lain dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi banjir dan
longsor
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan dengan
baik.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi bencana angin puting beliung dan
kekeringan. Hasil pengamatan berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader
untuk mengarahkan siswa lain dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah
mitigasi bencana.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran membuat jalur dan
tanda menunjuk arah, menentukan lokasi titik kumpul dan juga menentukan kode
atau bunyi darurat.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
berdasarkan karakteristik wilayah berjalan dengan baik.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan terhdap siswa dalam mempersiapkan langkah-
langkah pembuatan simulasi bencana yang terdiri dari membuat jalur dan tanda
menunjuk arah, menentukan lokasi titik kumpul dan juga menentukan kode atau
bunyi darurat sesuai dengan peralatan yang tersedia.
2. Guru melakukan pengamatan untuk memastikan bahwa siswa melakukan langkah
pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana alam sesuai dengan
jenis dan karakteristik wilayahnya.
3. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek partisipasi siswa dalam simulasi mitigasi bencana berdasarkan
karakteristik wilayahnya.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dalam melaksanakan simulasi
bencana dan langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
selanjutnya agar mitigasi bencana berjalan berdasarkan karakteristik wilayah
berjalan dengan baik.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan terhdap siswa dalam mempersiapkan langkah-
langkah pembuatan simulasi bencana yang terdiri dari membuat jalur dan tanda
menunjuk arah, menentukan lokasi titik kumpul dan juga menentukan kode atau
bunyi darurat sesuai dengan peralatan yang tersedia, serta melakukan simulasi
bencana.
2. Guru melakukan pengamatan untuk memastikan bahwa siswa melakukan langkah
pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana alam sesuai dengan
jenis dan karakteristik wilayahnya.
3. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam membuat artikel.
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan kepada semua siswa pada pembelajaran mandiri.
2. Hasil pengamatan berupa semangat dan kegigihan dalam membuat artikel
memiliki ide dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan artikel.
3. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Inisial Anggota : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________
Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Inisial Anggota : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________
Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________
1 Ketentuan umum:
Kerapian tulisan
0-20
Struktur kebahasaan.
Jumlah kata lebih dari standar minimal yaitu 700 kata.
2 Bagian pendahuluan
Berisikan informasi yang melatarbelakangi permasalahan
0-30
yang dibahas secara teoritik maupun empirik.
Mendeskripsikan masalah atau tujuan penulisan artikel.
3 Bagian inti
Memaparkan materi yang relevan dengan masalah yang
dipaparkan.
Mampu menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam
0-40
lembar pengamatan dengan penjelasan yang tepat dan jelas.
Memiliki beragam konsep yang dijelaskan dan atau
digambarkan dengan disertai foto atau dokumen
pendukung lainnya.
4 Bagian penutup:
Memberikan simpulan atau penegasan atas artikel yang
telah disusun. 0-10
Saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang
dibahas di dalam artikel.
Skor maksimal : 100
Skor minimal :0
Bahan Bacaan
Guru
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta: Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. BNPB. 2020. Buku Pembelajaran Satuan Pendidikan Aman Bencana. Jakarta.
6. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir, Rawan
Tsunami, Rawan Kekeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
7. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
8. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.
9. https://magma.vsi.esdm.go.id/#
Siswa
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta: Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
6. Materi untuk siswa (https://tinyurl.com/Pengelolaan-Bencana)
7. https://tinyurl.com/Materi-MitigasiBencana
8. https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
9. https://www.bnpb.go.id/potensi-ancaman-bencana.
10. https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana.
11. https://www.bnpb.go.id/informasi-bencana.
12. https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek
13. https://youtu.be/g5CnBIK93go
14. https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan-lokal-budaya-indonesia-dalam-mitigasi-
bencana/
15. https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-gempa-bumi-berbasis-kearifan-
lokal-di-indonesia/full
Materi Pengayaan
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di atas rata-rata diberikan
bacaan artikel studi kasus untuk review dan dilakukan penyimpulan.
1. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
2. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir, Rawan
Tsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
3. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
4. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.