Anda di halaman 1dari 28

Simulasi

Bencana
Alam

MODUL GEOGRAFI
GEO . F. MAA. 11.14

Penyusun : Mahfuzh Al Ansori


Institusi : SMAS Jakarta
Tahun : 2021
Jenjang : SMA
Kelas : XI
Alokasi waktu : 810 Menit (18 JP)

Fase CP :F
Domain CP : Mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana berbasis karakteristik
wilayah dan kearifan lokal.

Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan model problem based larning peserta didik mampu
melakukan pengelolaan manajemen resiko bencana di Indonesia secara kreatif dan
bernalar kritis, bergotong royong serta berkebinekaan global.
Kata kunci:
 Mitigasi bencana
 Kearifan lokal
 Karakteristik wilayah
 Resiko bencana
 Manajemen resiko bencana

Pertanyaan inti :
 Mengapa Indonesia memiliki potensi bencana yang sangat tinggi?
 Mengapa Indonesia disebut laboratorium bencana?
 Bagimana manajemen resiko bencana di wilayah Indonesia?
 Apakah semua wilayah memiliki kearifan lokal dalam mitigasi bencana?
 Bagaimana pengelolaan mitigasi bencana yang ada di daerahmu?
Prasyarat Kompetensi :
 Keterampilan pembelajaran daring
 Mengetahui potensi Indonesia rawan bencana
 Memahami jenis dan karakteristik bencana alam di Indonsia
 Mengetahui karifan lokal dalam mitigasi bencana di berbagai daerah
 Mengetahui komponen-komponen mitigasi bencana

Profil Pelajar Pancasila :


 Berkebhinekaan global (berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran).
 Bergotong royong (membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
 Pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya).
 Bernalar kritis (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari solusi).

Sarana dan Prasarana:


 Lcd proyektor
 Kertas Karton
 Gambar peta Indonesia, peta geologi Indonesia, dan peta zonasi bencana alam di
berbagai daerah di Indonesia.
 LMS Google Classroom dan google slides
 Spidol
 Papan Tulis
 Internet

Target Siswa:
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
 Siswa reguler/tipikal
 Siswa Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa (CIBI)
 Siswa dengan hambatan belajar karena daya serap yang relatif lambat.

Jumlah siswa:
Jumlah siswa dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 24 orang (dapat dimodifikasi dalam
pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa lebih sedikit atau lebih banyak
dari 24).
Ketersediaan materi:
 Pengayaan untuk siswa CIBI : YA
 Alternatif penjelasan/metode : YA

Moda Pembelajaran
 Tatap muka
 PJJ Daring
 PJJ Luring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

Materi ajar, alat dan bahan


Materi ajar:
- Menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik bencana alam di Indonesia
- Menjelaskan persebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia.
- Menjelaskan kearifan lokal mitigasi bencana di berbagai daerah di Indonesia.
- Melakukan simulasi bencana berdasarkan karakteristik wilayah.
Sumber Pembelajaran : Alat dan bahan yang diperlukan
 Referensi Buku: - Laptop/ komputer yang akan
- Geografi untuk SMA kelas XI digunakan menyusun makalah dan
peminatan ilmu-ilmu sosial, Quadra. sarana presentasi.
- Budi Raharjo Agung. 2016 Geografi X - Projector yang digunakan untuk
Surakarta: Mediatama. melakukan presentasi/kolaborasi di
 Website ruang kelas dengan media google
- https://www.bnpb.go.id/definisi- slides google docs/ jamboard serta LMS
bencana. yang sesuai contoh Google classroom,
- https://www.bnpb.go.id/potensi- padlet, canva, dll
ancaman-bencana. - Screen projector atau layar projector
- https://www.bnpb.go.id/siaga- yang digunakan sebagai sarana
bencana. presentasi, tetapi jika sekolah tidak
- https://www.bnpb.go.id/informasi- memiliki screen projector dapat
bencana. digantikan dengan tembok berwarna
- https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek putih atau krem.
- https://youtu.be/g5CnBIK93go - Printer jika kelas tidak memiliki
- https://journal.uny.ac.id/index.php/h projector sebagai sarana presentasi
umaniora/article/view/3511 sehingga makalah didistribusikan
- https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan dalam bentuk handout.
-lokal-budaya-indonesia-dalam- - Fasilitas internet jika kegiatan
mitigasi-bencana/ pembelajaran dilakukan dengan
https://kumparan.com/kumparannews/4- Pembelajaran Jarak Jauh secara daring.
mitigasi-gempa-bumi-berbasis-kearifan- - Kertas karton Rp. 5.000,00 masing-
lokal-di-indonesia/full masing kelompok
- Ballpoint dengan harga Rp4.0000,00
- Pinsil warna atau spidol warna
Rp.12.000,00

Kegiatan pembelajaran utama


Pengaturan siswa Metode
- Individu - Presentasi
- berpasangan - Diskusi
- Berkelompok (4 orang) - Projek
- Permainan
Asesmen
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran Jenis asesmen
Asesmen individu Performa (presentasi, publikasi hasil karya)
Asesmen kelompok Tertulis (tes objektif, esai)
Persiapan pmbelajaran
- Guru membuat materi presentasi tentang pengelolaan manajemen resiko bencana
di Indonesia
- Guru menyiapakan bebrbagi bahan bacaan dan media pendukung seperti search
link website dan mencari artikel pengayaan
- Guru menyiapkan berbagai gambar ataupun peta dalam kaitannya dengan
pengelolaan manajemen resiko bencana di Indonesia
- Guru mencetak atau upload worksheet
- Membuat peraturan teknis kegiatan kerja kelompok berupa projek jalur evakuasi
- Membuat kelompok diskusi

Langkah Pembelajaran 1 (Pengelolaan Manajemen Resiko Bencana di Indonesia)


Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Apakah masih ingat jenis-jenis bencana di Indonsa dan karakteristiknya?
Bagaimana mengantisipasi bencana?”
4. Siswa diinstruksikan duduk perkelompok dengan masing-masing kelompok
beranggotakan 3 orang.

Inti Pembelajaran (70 menit)


5. Guru memberikan deskripsi singkat tentang materi pembelajaran, siswa
menyimak, memahami dan menanggapi secara kritis.
6. Guru memberikan stimulus dalam bentuk video lagu simulasi bencana dan
bersama-sama menyanyikan lagu tersebut “Lagu mitigasi gempa bumi terbaru”
(https://youtu.be/qYjQh7gmGbs)
7. Guru menampilkan beberapa video mitigasi bencana antara lain (video mitigasi
bencana, tsunami dan gempa bumi)
8. Siswa membuat langkah-langkah mitigasi bencana secara berkelompok. Jenis
bencana sesuai dengan tema kelompok bencana pada prtemuan sebelumnya.
9. Siswa secara berkelompok diarahkan membuat langkah-langkah mitigasi bencana
mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Dilngkapi dengan jalur
evakusi bencana.
10. Bagi sekolah yang belum memiliki jalur evakuasi bencana maka siswa membuatnya
secara berkelompok, tetapi bagi sekolah yang sudah memiliki jalur evakuali
bencana maka menggunakan yang sudah ada.
11. Pembelajaran yang berlangsung PJJ siswa diminta membuat jalur evakuasi bencana
berbasis rumah.
12. Bagi siswa yang berkebutuhan khusus dapat dimodifikasi, misalkan membuat jalur
evakuasi bencana secara tiga dimensi dari peralatan sederhana.
13. Informasi langkah-langkah tersebut dibuat infografis dengan memadukan mitigasi
bencana berdasarkan kearifan lokal sesuai dengan karakteristik wilayahnya.
14. Pembuatan infografis bisa dengan mnggunakan digital (Canva atau aplikasi
lainnya) dan bisa juga secara manual (menggunakan kertas karton).
15. Guru mengecek progress projek yang dibuat siswa scara berkelompok.
16. Siswa secara bergantian mempresntasikan progress dan kesulitan yang dihadapi
untuk menyelesaikan infografis tersbut.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


17. Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu
materi yang sedang dikaji.
18. Siswa mampu mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana berbasis
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.
19. Guru memberikan dateline pengumpulan dan presentasi dan simulasi mitigasi
bencana berdasarkan infografis yang dibuat.
20. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
21. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana sesuai dengan
kelompoknya
2. Siswa mampu mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana berbasis
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.
3. Siswa dapat membuat infografis langkah-langkah mitigasi bencana dan membuat
jalur evakuasi bencana secara berkelompok.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja kelompok berlangsung. Hasil
pengamatan berupa kekompakan dan juga progress dalam membuat langkah-
langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Gambar Segitiga kehidupan dalam menghadapi bencana
Sumber: https://bpbd.bogorkab.go.id/

Contoh Jalur evakuasi bencana di rumah


Sumber: Dokumen penulis

Contoh infografis langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi


Sumber: BNPB 2019
Langkah Pembelajaran 2 (Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Berdasarkan
Kearifan Lokal)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah apa yang harus disipkan dalam mitigasi bencana?
4. Siswa diinstruksikan duduk perkelompok dengan masing-masing kelompok
beranggotakan 3 orang.

Inti Pembelajaran (70 menit)


5. Guru menanyakan kesiapan kelompok gempa bumi dan tsunami untuk
mempresentasikan langkah-langkah mitigasi bencana dan melakukan simulasi
bencana secara bersama-sama sesuai dengan karakteristik sekolah.
6. Sebelum melakukan simulasi gempa bumi dan tsunami, guru memberikan
stimulus untuk bersama-sama menyanyikan “Lagu mitigasi gempa bumi terbaru”
(https://youtu.be/qYjQh7gmGbs).
7. Kelompok gempa bumi dan tsunami melakuakn presentasi infografis terlebih
dahulu terkait langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan.
8. Setelah menjelaskan langkah-langkah mitigasi sesuai dengan infografis yang
dibuat, kedua kelompok tersebut yang beranggotakan 6 orang menjadi leader
dalam melakukan simulasi gempa bumi (5 orang mengarahkan siswa lain dalam
kelas dan 1 orang menjadi komando di titik kumpul)
9. Setelah simulasi bencana gempa bumi dan tsunami selesai, guru dan siswa
melakukan diskusi terkait kekurangan dan kelemahan dalam simulasi tersebut.
10. Kelompok gempa bumi dan tsunami mencatat masukan dan kelemahan dalam
simulasi tersebut agar lebih baik.
11. Guru memempelkan infografis mitigasi gempa bumi dan tsunami di dinding kelas
(disesuaikan dengan jenis pembelajaran daring atau luring).

Penutup Pembelajaran (10 menit)


12. Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan dalam
pelaksanaan simulasi gempa bumi dan tsunami.
13. Siswa mampu menerapkan kearifan lokal dalam pengelolaan mitigasi bencana
berdasarkan karakteristik wilayah.
14. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang
dipelajari
15. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi gempa
bumi dan tsunami.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
dengan baik.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


4. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi dan
tsunami.
5. Siswa mampu mempraktekan mitigasi bencana berbasis karakteristik wilayah dan
kearifan lokal.
6. Siswa dapat membuat infografis langkah-langkah mitigasi bencana dan membuat
jalur evakuasi bencana secara berkelompok.
7. Siswa kelompok gempa bumi dan tsunami mampu menjadi leader dalam simulasi
bencana gempa bumi dan tsunami.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi gempa bumi dan tsunami. Hasil
pengamatan berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader untuk mengarahkan
siswa lain dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Gambar simulasi bencana gempa bumi
Sumber: Dokumen penulis

Langkah Pembelajaran 3 (Simulasi Bencana Banjir dan Longsor Berdasarkan Kearifan


Lokal)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


4. Guru menanyakan kesiapan kelompok bencana banjir dan longsor untuk
mempresentasikan langkah-langkah mitigasi bencana dan melakukan simulasi
bencana secara bersama-sama.
5. Sebelum melakukan simulasi bencana banjir dan longsor, guru memberikan
stimulus untuk bersama-sama menyanyikan “Lagu Mitigasi Bencana Tanah
Longsor” (https://youtu.be/NNpyE3KgQ1Q)
6. Kelompok banjir dan longsor melakuakn presentasi infografis terlebih dahulu
terkait langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan.
7. Setelah menjelaskan langkah-langkah mitigasi sesuai dengan infografis yang
dibuat, kedua kelompok tersebut yang beranggotakan 6 orang menjadi leader
dalam melakukan simulasi banjir dan longsor (5 orang mengarahkan siswa lain
dalam kelas dan 1 orang menjadi komando di titik kumpul)
8. Setelah simulasi bencana banjir dan longsor, guru dan siswa melakukan diskusi
terkait kekurangan dan kelemahan dalam simulasi tersebut.
9. Kelompok banjir dan longsor mencatat masukan dan kelemahan dalam simulasi
tersebut agar lebih baik.
10. Guru menginstruksikan siswa untuk memempelkan infografis mitigasi banjir dan
longsor di dinding kelas yang mudah terbanya siswa lain (disesuaikan dengan jenis
pembelajaran daring atau luring).

Penutup Pembelajaran (10 menit)


11. Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan dalam
pelaksanaan simulasi banjir dan longsor.
12. Siswa mampu menerapkan kearifan lokal dalam pengelolaan mitigasi bencana
banjir dan longsor berdasarkan karakteristik wilayah.
13. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang
dipelajari
14. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi banjir dan
longsor
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
dengan baik.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana gempa banjir dan
longsor
2. Siswa mampu mempraktekan mitigasi bencana banjir dan longsor berbasis
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.
3. Siswa dapat membuat infografis langkah-langkah mitigasi bencana dan membuat
jalur evakuasi bencana secara berkelompok.
4. Siswa kelompok banjir dan longsor mampu menjadi leader dalam simulasi bencana
banjir dan longsor.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi banjir dan longsor. Hasil pengamatan
berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader untuk mengarahkan siswa lain
dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Langkah Pembelajaran 4 (Simulasi Bencana Letusan Gunung Api dan Likefaksi


Berdasarkan Kearifan Lokal)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, banjir dan
longsor?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


4. Guru menanyakan kesiapan kelompok bencana gunung api dan likefaksi untuk
mempresentasikan langkah-langkah mitigasi bencana dan melakukan simulasi
bencana secara bersama-sama.
5. Sebelum melakukan simulasi bencana gunung api dan likefaksi, guru memberikan
stimulus untuk bersama-sama menyanyikan “Kenali Bahayanya Kurangi Risikonya”.
(https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
6. Kelompok gunung api dan likefaksi melakuakn presentasi infografis terlebih
dahulu terkait langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan.
7. Setelah menjelaskan langkah-langkah mitigasi sesuai dengan infografis yang
dibuat, kedua kelompok tersebut yang beranggotakan 6 orang menjadi leader
dalam melakukan simulasi banjir dan longsor (5 orang mengarahkan siswa lain
dalam kelas dan 1 orang menjadi komando di titik kumpul)
8. Setelah simulasi gunung api dan likefaksi, guru dan siswa melakukan diskusi
terkait kekurangan dan kelemahan dalam simulasi tersebut.
9. Kelompok gunung api dan likefaksi mencatat masukan dan kelemahan dalam
simulasi tersebut agar lebih baik.
10. Guru menginstruksikan siswa untuk memempelkan infografis mitigasi gunung api
dan likefaksi di dinding kelas yang mudah terbanca siswa (disesuaikan dengan
jenis pembelajaran daring atau luring).

Penutup Pembelajaran (10 menit)


11. Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan dalam
pelaksanaan simulasi gunung api dan likefaksi.
12. Siswa mampu menerapkan kearifan lokal dalam pengelolaan mitigasi bencana
gunung api dan likefaksi berdasarkan karakteristik wilayah.
13. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang
dipelajari
14. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi banjir dan
longsor
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
dengan baik.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana gempa gunung api dan
likefaksi
2. Siswa mampu mempraktekan mitigasi bencana gunung api dan likefaksi
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.
3. Siswa dapat membuat infografis langkah-langkah mitigasi bencana dan membuat
jalur evakuasi bencana secara berkelompok.
4. Siswa kelompok gunung api dan likefaksi mampu menjadi leader dalam simulasi
bencana banjir dan longsor.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi gunung api dan likefaksi. Hasil
pengamatan berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader untuk mengarahkan
siswa lain dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah mitigasi bencana.
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Langkah Pembelajaran 5 (Simulasi Bencana Angin Puting Beliung dan Kekeringan


Berdasarkan Kearifan Lokal)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, letusan
gunung api dan likuefaksi?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


4. Guru menanyakan kesiapan kelompok bencana angin puting beliung dan kekeringan
untuk mempresentasikan langkah-langkah mitigasi bencana dan melakukan simulasi
bencana secara bersama-sama.
5. Sebelum melakukan simulasi bencana angin puting beliung dan kekeringan, guru
memberikan stimulus untuk bersama-sama menyanyikan “Kenali Bahayanya Kurangi
Risikonya”. (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
6. Kelompok angin puting beliung dan kekeringan melakuakn presentasi infografis terlebih
dahulu terkait langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan.
7. Setelah menjelaskan langkah-langkah mitigasi sesuai dengan infografis yang dibuat, kedua
kelompok tersebut yang beranggotakan 6 orang menjadi leader dalam melakukan simulasi
angin puting beliung dan kekeringan (4 orang mengarahkan siswa lain dalam kelas dan 2
orang menjadi komando di titik kumpul)
8. Setelah simulasi angin puting beliung dan kekeringan, guru dan siswa melakukan diskusi
terkait kekurangan dan kelemahan dalam simulasi tersebut.
9. Kelompok angin puting beliung dan kekeringan mencatat masukan dan kelemahan
dalam simulasi tersebut agar lebih baik.
10. Guru menginstruksikan siswa untuk memempelkan infografis mitigasi angin puting
beliung dan kekeringandi dinding kelas yang mudah terbanca siswa (disesuaikan dengan
jenis pembelajaran daring atau luring).

Penutup Pembelajaran (10 menit)


11. Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan dalam pelaksanaan
simulasi angin puting beliung dan kekeringan
12. Siswa mampu menerapkan kearifan lokal dalam pengelolaan mitigasi bencana angin
puting beliung dan kekeringan berdasarkan karakteristik wilayah.
13. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang
dipelajari
14. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran simulasi banjir dan
longsor
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan dengan
baik.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana angin puting beliung
dan kekeringan
2. Siswa mampu mempraktekan simulasi mitigasi bencana angin puting beliung dan
kekeringan
3. Siswa dapat membuat infografis langkah-langkah mitigasi bencana dan membuat
jalur evakuasi bencana secara berkelompok.
4. Siswa kelompok bencana angin puting beliung dan kekeringan mampu menjadi
leader dalam simulasi bencana angin puting beliung dan kekeringan

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama simulasi bencana angin puting beliung dan
kekeringan. Hasil pengamatan berupa kekompakan, kemapuan menjadi leader
untuk mengarahkan siswa lain dalam simulasi dan juga infografis langkah-langkah
mitigasi bencana.
2. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Langkah Pembelajaran 6 (Perencanaan Simulasi Bencana Berdasarkan Karakteristik


wilayah Sekolah atau Daerah Tertentu)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, letusan
gunung api dan likuefaksi?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


4. Guru memberikan stimulus untuk bersama-sama menyanyikan “Kenali Bahayanya
Kurangi Risikonya” (https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
5. Guru menanyakan jenis bencana apa yang memiliki potensi cukup tinggi di
wilayah sekolah ataupun wilayah rumah masing-masing. Tujuannya untuk
mematangkan simulasi mitigasi bencana beradasrkan lingkungan dan karakteristik
wilayah setempat.
6. Setelah didapatkan jenis bencana yang memiliki potensi yang cukup tinggi
berdasarkan katalog desa kelurahan rawan gempa bumi, rawan banjir, rawan
tsunami, rawan kekeringan, dan rawan longsor (https://www.bnpb.go.id/buku)
7. Siswa diminta membuat catatan khusus berdasarkan identifikasi jenis bencana
berdasarkan wilayah tersebut.
8. Siswa mendiskusikan simulasi bencana apa yang akan dilakukan beradasrkan
kesepakatan bersama dan juga katalog desa keurahan rawan bencana tersebut.
9. Setelah diputuskan melakukan mitigasi bencana yang akan disimulasikan, semua
siswa berpartisipasi untuk membuat jalur evakuasi bencana dan juga tanda arah
jalur mitigasi secara bersama-sama. (Jika sudah ada lanjut ke tahap selanjutnya)
10. Siswa memilih leader yang akan menjadi pemimpin dalam melakukan simulasi
bencana tersebut.
11. Siswa dan guru menentukan kode atau tanda bunyi kedaruratan.
12. Sebelum melakukan simulasi bencana secara bersama-sama, leader mengecek jalur
evakuasi bencana, dan menentukan titik kumpul.
13. Setelah dicek, dan semua langkah-langkah mitigasi bencana sudah tertempel
dengan baik, dan sesuai dengan prosedur, maka simulasi bencana berdasarkan
jensi dan karakteristik bencana di lokasi sekolah atau rumah siswa akan dilakukan
pada pertemuan berikutnya.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


14. Siswa diarahkan untuk mampu melakukan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam menghadapi bencana alam sesuai dengan jenis dan karakteristik
wilayahnya.
15. Siswa mampu menerapkan kearifan lokal dalam pengelolaan mitigasi bencana
sesuai dengan karakteristik wilayahnya.
16. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang
dipelajari
17. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran membuat jalur dan
tanda menunjuk arah, menentukan lokasi titik kumpul dan juga menentukan kode
atau bunyi darurat.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya agar simulasi bencana berjalan
berdasarkan karakteristik wilayah berjalan dengan baik.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat melakukan langkah pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi
bencana alam sesuai dengan jenis dan karakteristik wilayahnya.
2. Siswa mampu mempraktekan langkah-langkah mitigasi bencana sesuai dengan
jenis dan karakteristik wilayahnya.
3. Siswa mampu membuat jalur dan tanda menunjuk arah, menentukan lokasi titik
kumpul dan juga menentukan kode atau bunyi darurat sesuai dengan peralatan
yang tersedia.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan terhdap siswa dalam mempersiapkan langkah-
langkah pembuatan simulasi bencana yang terdiri dari membuat jalur dan tanda
menunjuk arah, menentukan lokasi titik kumpul dan juga menentukan kode atau
bunyi darurat sesuai dengan peralatan yang tersedia.
2. Guru melakukan pengamatan untuk memastikan bahwa siswa melakukan langkah
pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana alam sesuai dengan
jenis dan karakteristik wilayahnya.
3. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Tanda arah jalur evakuasi


Tanda titik kumpul

Langkah Pembelajaran 7 (Simulasi Bencana Berdasarkan Karakteristik wilayah Sekolah


atau Daerah Tertentu)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, letusan
gunung api dan likuefaksi?”

Inti Pembelajaran (70 menit)


4. Guru memberikan stimulus untuk bersama-sama menyanyikan “Kenali Bahayanya
Kurangi Risikonya”(https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek).
5. Guru menanyakan kesiapan pada semua siswa untuk melakukan simulasi bencana
berdasarkan lingkungan dan karakteristik wilayah setempat.
6. Guru memberikan arahan kepada semua siswa untuk melakukan simulasi bencana
berdasarkan lingkungan dan karakter setermpat.
7. Guru meminta leader yang ditunjuk sebelumnya untuk memberikan dan
menginformasikan langkah-langkah mitigasi yang akan disimulasikan.
8. Siswa yang menjadi leader mengkoordinir di titik kumpul satu orang, dan 6 orang
siswa mengarahkan pada titik tertentu sesuai dengan jalur evakuasi.
9. Semua siswa mengikuti dan melaksanakan simulasi mitigasi bencana
10. Setelah semua siswa berada pada titik kumpul dan tidak ada yang tertinggal siswa
yang lain, guru membimbing dan memberikan masukan kelebihan dan kelemahan
jalannya simulasi mitigasi bencana secara keseluruhan.
11. Apabila simulasi telah berjalan dengan baik, maka cukup hanya satu kali dalam
melakukan simulasi dengan catatan dan perbaikan sehingga siswa ketika
mengalami bencana telah tahu apa yang harus diakukan.
12. Apabila simulasi masih belum berjalan dengan epektif maka siulasi bencana bisa
dilakukan pengulangn satu kali lagi, tujunnya untuk memberikan pemahaman
yang baik pada semua siswa.
13. Setelah selesai melakukan simulasi bencana, semua siswa kembali ke kelas masing
(disesuaikan dengan jenis pembelajaran)

Penutup Pembelajaran (10 menit)


14. Guru dan siswa melakukan diskusi dan tanya jawab terkait jalannya simulasi
bencana yang telah dilakukan
15. Siswa diarahkan untuk mampu melakukan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam menghadapi bencana alam sesuai dengan jenis dan karakteristik
wilayahnya.
16. Siswa mampu menerapkan kearifan lokal dalam pengelolaan mitigasi bencana sesuai
dengan karakteristik wilayahnya.
17. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari
18. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek partisipasi siswa dalam simulasi mitigasi bencana berdasarkan
karakteristik wilayahnya.
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dalam melaksanakan simulasi
bencana dan langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
selanjutnya agar mitigasi bencana berjalan berdasarkan karakteristik wilayah
berjalan dengan baik.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat melakukan langkah pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi
bencana alam sesuai dengan jenis dan karakteristik wilayahnya.
2. Siswa mampu mempraktekan langkah-langkah mitigasi bencana sesuai dengan
jenis dan karakteristik wilayahnya.
3. Siswa mampu membuat jalur dan tanda menunjuk arah, menentukan lokasi titik
kumpul dan juga menentukan kode atau bunyi darurat sesuai dengan peralatan
yang tersedia, serta melakukan simulasi banana dengan baik.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan terhdap siswa dalam mempersiapkan langkah-
langkah pembuatan simulasi bencana yang terdiri dari membuat jalur dan tanda
menunjuk arah, menentukan lokasi titik kumpul dan juga menentukan kode atau
bunyi darurat sesuai dengan peralatan yang tersedia, serta melakukan simulasi
bencana.
2. Guru melakukan pengamatan untuk memastikan bahwa siswa melakukan langkah
pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana alam sesuai dengan
jenis dan karakteristik wilayahnya.
3. Guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Langkah Pembelajaran 8 (Membuat Artikel Manajemen Resiko Bencana Berdasarkan


Kearifan Lokal di Indonesia)

Kegiatan Awal (10 Menit)

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan.
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
“Langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, letusan
gunung api dan likuefaksi?”
4. Guru bertanya untuk memastikan kepada siswa apakah sudah paham dan
memahami dengan baik langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan apabila
terjadi bencana yang tidak di inginkan.
Inti Pembelajaran (70 menit)
5. Guru memberikan deskripsi singkat tentang pentingnya kerifan lokal dalam
mitigasi dan adaptasi bencana sesuai dengan karakteristik wilayah.
6. Siswa menyimak, memahami dan menanggapi secara kritis.
7. Guru memberikan stimulus dalam bentuk video “Mata Indonesia-Kearifan Lokal
Dalam Mitigasi Bencana” dari Antara TV Indonesia (https://youtu.be/g5CnBIK93go)
dan artikel dengan judul “4 Mitigasi Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di
Indonesia” dari kumparan.com (https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-
gempa-bumi-berbasis-kearifan-lokal-di-indonesia).
8. Guru memberikan tugas secara individu kepada siswa sebagai akhir dari
pembelajaran ini. Siswa diminta membuat artikel dengan tema “pentingnya kerifan
lokal dalam mitigasi dan adaptasi bencana di Indonesia”
9. Guru menjelaskan struktur dan aturan-aturan yang harus ada pada artikel yang
dibuat dan minimal 700 kata.
10. Siswa membuat artikel sesuai dengan tema yang ditentukan dengan minimal 700
kata, terdiri dri pembuka, isi dan penutup.
11. Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam membuat artikel.
12. Setelah selesai siswa secara acak diminta mempresentasikan artikelnya.
13. Bagi siswa yang belum sempat mempresentasikan, siswa langsung mengirimkan
artikelnya pada email yang telah ditentukan
14. Sebelum dipublikasikan di mading sekolah, atau bisa juga dipublikasikan pada
media massa daerah atau blog dan website guru menilai dan memilih beberapa
artikel yang layak untuk dipublikasikan.

Penutup Pembelajaran (10 menit)


15. Siswa diarahkan untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu
materi yang sedang dikaji.
16. Siswa mampu mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana berbasis
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.
17. Guru memberikan dateline pengumpulan artikel
18. Siswa dapat membuat pertanyaan tentang materi pembelajaran yang sedang dikaji
19. Guru dan Siswa menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran.

Refleksi Guru
1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses
pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang
perlu dilakukan dalam membuat artikel.

Kriteria Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menuangkan ide dan gagasan berupa artikel dalam upaya pengelolaan
mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di Indonesia.
2. Siswa mampu mengembangkan pengelolaan mitigasi bencana berbasis
karakteristik wilayah dan kearifan lokal.
3. Siswa dapat membuat artikel pengelolaan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal
di berbagai daerah di Indonesia minimal 700 kata.

Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan kepada semua siswa pada pembelajaran mandiri.
2. Hasil pengamatan berupa semangat dan kegigihan dalam membuat artikel
memiliki ide dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan artikel.
3. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran

Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran
2. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?
Lembar Penilaian Infografis

Lembar Penilaian Poster (Infografis)

Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Inisial Anggota : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________

No. Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai

1 Kesesuaian dengan tema 35%


Kemampuan mendeskripsikan gagasan
Keruntutan dalam berpikir dan
penulisan ide/ gagasan
Penggunaan bahasa yang efektif.
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi 25%
Kelancaran dalam menyampaikan isi
presentasi.
Kemampuan dalam menjabarkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam
laporan pengamatan.
3 Kemampuan menjelaskan hasil 25%
4 Sikap dalam Presentasi 15%
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal : 100
Skor minimal : 25
Lembar Penilaian Simulasi Bencana

Lembar Penilaian Simulasi Bencana

Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Inisial Anggota : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________

No. Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai

1 Kesesuaian dengan tema 25%


Kemampuan mendeskripsikan langkah-
langkah simulasi bencana
Penggunaan bahasa yang efektif.
2 Kemampuan memimpin 35%
Kemampuan mengkoordinasikan
simulasi bencana
Kemampuan mengarahkan peserta
simulasi bencana

3 Kemampuan menjelaskan hasil, 25%


kelemahan dan keungguan dalam
simulasi bencana
4 Sikap dalam simulasi bencana 15%
Keterangan:
Skor 1-4 dimana 1. Sangat kurang, 2. Kurang, 3. Baik, dan 4. Sangat Baik
Nilai : (Bobot x skor) x 25
Skor maksimal : 100
Skor minimal : 25
Lembar Penilaian Artikel

Lembar Penilaian Artikel

Hari/Tanggal : _____________________________________
Nama : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
Judul : _____________________________________

No. Aspek Penilaian Skor Nilai

1 Ketentuan umum:
Kerapian tulisan
0-20
Struktur kebahasaan.
Jumlah kata lebih dari standar minimal yaitu 700 kata.
2 Bagian pendahuluan
Berisikan informasi yang melatarbelakangi permasalahan
0-30
yang dibahas secara teoritik maupun empirik.
Mendeskripsikan masalah atau tujuan penulisan artikel.
3 Bagian inti
Memaparkan materi yang relevan dengan masalah yang
dipaparkan.
Mampu menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam
0-40
lembar pengamatan dengan penjelasan yang tepat dan jelas.
Memiliki beragam konsep yang dijelaskan dan atau
digambarkan dengan disertai foto atau dokumen
pendukung lainnya.
4 Bagian penutup:
Memberikan simpulan atau penegasan atas artikel yang
telah disusun. 0-10
Saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang
dibahas di dalam artikel.
Skor maksimal : 100
Skor minimal :0
Bahan Bacaan
Guru
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta: Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. BNPB. 2020. Buku Pembelajaran Satuan Pendidikan Aman Bencana. Jakarta.
6. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir, Rawan
Tsunami, Rawan Kekeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
7. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
8. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.
9. https://magma.vsi.esdm.go.id/#

Siswa
1. Samadi. 2019. Geografi untuk SMA kelas XI peminatan ilmu-ilmu sosia. Bogor: Quadra.
2. Budi Raharjo Agung. 2016. Geografi XI. Surakarta: Mediatama.
3. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
4. BNPB. 2021. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Cetakan Kelima 2020. Jakarta.
5. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
6. Materi untuk siswa (https://tinyurl.com/Pengelolaan-Bencana)
7. https://tinyurl.com/Materi-MitigasiBencana
8. https://www.bnpb.go.id/definisi-bencana.
9. https://www.bnpb.go.id/potensi-ancaman-bencana.
10. https://www.bnpb.go.id/siaga-bencana.
11. https://www.bnpb.go.id/informasi-bencana.
12. https://youtu.be/8W2sUOkB6Ek
13. https://youtu.be/g5CnBIK93go
14. https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan-lokal-budaya-indonesia-dalam-mitigasi-
bencana/
15. https://kumparan.com/kumparannews/4-mitigasi-gempa-bumi-berbasis-kearifan-
lokal-di-indonesia/full

Materi Pengayaan
Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di atas rata-rata diberikan
bacaan artikel studi kasus untuk review dan dilakukan penyimpulan.
1. BNPB. 2021. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Jakarta.
2. BNPB. 2019. Katalog Desa Kelurahan Rawan Gempa Bumi, Rawan Banjir, Rawan
Tsunami, Rawan Kkeringan, dan Rawan Longsor. Jakarta.
3. Badan Geologi. 2019. Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonsia. Bandung.
4. Suparmini, dkk. 2014. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 19, No.1, April 2014: 47-64. FIS UNJ.

Materi siswa jika kesulitan belajar


Bagi siswa yang memiliki kemampuan dan daya serap di bawah rata-rata diberikan
bacaan materi dilengkapi video untuk memudahkan dalam memahami pembelajaran
serta akan selalau dibimbing oleh guru. Berikut ini link video dan materinya:
1. Animasi Seberapa Siapkah Kekeringan (https://youtu.be/y1e-PlUKMFQ)
2. Siaga Kekeringan (https://youtu.be/fZnIEBCJAZQ)
3. Bahaya Longsor (https://youtu.be/yIMEadOSGN8)
4. Tanggap, Tangkas , Tangguh Menghadapi Bencana "Gempa Bumi"
(https://youtu.be/nk38uvgEWkM)
5. Animasi Kesiapsiagaan Bencana Gunung Berapi (https://youtu.be/GlzpBn0CSOY)

Anda mungkin juga menyukai