Anda di halaman 1dari 6

Nomor : 440/PK.SOP.IMN.016/418.25.3.

64/2019
Revisi
: 03
Ke
Berlak
: 22 Januari 2019
u Tgl

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENATALAKSANAAN KIPI

Diperiksa Oleh : Disahkan :


Ketua Mutu Kepala UPTD Puskesmas Blabak

dr. DEWANTI KUSUMA SARI drg. SHANTI DEWI WIDYASARI


Nip. 19870918 201903 2 008 Nip. 19770323 200501 2 011

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BLABAK
2021

PENATALAKSANAAN KIPI
No. Dokumen :

S No. Revisi :
O
P Tanggal Terbit :

Halaman : 1-3

UPTD
drg. SHANTI DEWI W.
PUSKESMAS Nip. 19770323 200501 2 011
BLABAK
KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan
imunisasi, baik berupa reaksi vaksin/efek samping, reaksi

1. Pengertian sensivitas, efek farmakologis atau kesalahan program,


koinsiden, reaksi suntikan atau hubungan kausal yang tidak
dapat ditemukan.

Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk menurunkan


2. Tujuan angka kematian dan kesakitan serta mencegah akibat buruk
lebih lanjut dari pelayanan imunisasi
SK Kepala UPTD PUSKESMAS No.
188/AM.SK.TU.325/418.25.3.64 /2021 tentang Penetapan
3. Kebijakan
Team Pelaksana Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID
19)
4.1 Permekes no. 84 tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Vaksinasi dalamRangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID 2019)
4.2 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (COVID 2019)
4. Referensi 4.3 Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi
Covid-19
4.4 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.
4.5 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19
5. Alat dan 5.1 Alat : a. Alat tulis
Bahan b. Blanko laporan kipi
5.2 Bahan : KIT Emergency

6. Prosedur/ 6.1 Sebelum pelaksanaan imunisasi, petugas memberi


Langkah- penjelasan tentang vaksin yang akan diberikan dan efek
langkah
sampingnya kepada sasaran imunisasi

1/3
6.2 Apabila setelah pelayanan immunisasi ada pelaporan
tentang KIPI, petugas segera memeriksa dan
membuktikan ke sasaran.
6.3 Untuk kasus KIPI dengan reaksi ringan, seperti demam,
bengkak pada suntikan, masuk dalam laporan KIPI non
serius
6.4 Kasus kasus yang perlu dilaporkan adalah reaksi
anafilaktik syok, reaksi lokal yang berat, sepsis, abses di
tempat suntikan, kejang, ensephalopati, lumpuh ,
neuritisbrachialis, trombositopenia, limfadenitis,
osteitis/osteomyelitis dan kematian. Ini dilaporkan pada
format KIPI serius
6.5 Kurun waktu pelaporan ke dinas kesehatan kabupaten
adalah 24 jam dari saat penemuan kasus.
6.6 Petugas merujuk pasien bila perlu
6.7 Petugas mencatat dan melaporkan secara online dan
laporan ke dinaskesehatan

Mulai

Memberikan penjelasan
vaksin yang akan diberikan

Memeriksa dan kunjungan ke Reaksi ringan seperti Reaksi anafilaktik


sasaran demam, bengkak syok

7. Diagram Alir
Mencatat jenis vaksin Merujuk pasien bila Pelaporan ke dinas
yang diberikan perlu kesehatan Kabupaten

Evaluasi Selesai

8. Hal-hal yang -
harus
diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang Imuninsasi UPTD Puskesmas Blabak dan Jaringannya

10. Dokumen
-
Terkait

Rekaman Historis Perubahan

2/3
No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diubah diberlakukan

3/3
PENATALAKSANAAN KIPI

No. Dokumen :

No. Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit : 11 Januari 2021
Halaman :1-2
UPTD
drg. SHANTI DEWI W.
PUSKESMAS Nip. 19770323 200501 2 011
BLABAK

Unit :……………………………………………….............
Nama Petugas :……………………………………………….............
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………….........

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah sebelum pelaksanaan imunisasi, petugas
.
memberi penjelasan tentang vaksin yang akan
1
diberikan dan efek sampingnya kepada sasaran
imunisas?

Apakah petugas setelah pelayanan immunisasi ada


pelaporan tentang KIPI, petugas segera memeriksa
dan membuktikan ke sasaran?

3 Apakah untuk kasus KIPI dengan reaksi ringan, seperti


.
demam, bengkak pada suntikan, masuk dalam laporan
2
KIPI non serius?

4 Apakah petugas mengkaji kasus - kasus yang perlu


.
dilaporkan seperti reaksi anafilaktik syok , reaksi lokal
2
yang berat, sepsis, abses di tempat suntikan, kejang,
ensephalopati,lumpuh,neuritisbrachialis,
trombositopenia, limfadenitis, osteitis/osteomyelitis dan
kematian. Ini dilaporkan pada format KIPI serius?

Apakah petugas membuat laporan ke dinas kesehatan


kabupaten dalam kurun waktu 24 jam dari saat
penemuan kasus?

6 Apakah petugas merujuk pasien bila perlu?


.
3
Apakah petugas mencatat jenis vaksin yang diberikan?

JUMLAH

Compliance rate (CR) : ………………………%

Kediri, ……………….
Auditie Pelaksana / Auditor

(...............................................) (...............................................)

Anda mungkin juga menyukai