LAPORAN PENDAHULUAN
PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIS (KEK)
Oleh :
Andoko Suryo Cahyono Po.62.20.1.17.204
Edwin Po.62.20.1.17.210
A. DEFINISI
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau absolut
satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).
Menurutt Depkes
Menuru Depkes RI (2002)
(2002) menyatakan
menyatakan bahwa kurang
kurang energi kronis merupakan
keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia
subu
suburr (WUS
(WUS)) dan
dan pada
pada ib
ibu
u hami
hamil.
l. Kura
Kurang
ng gi
gizi
zi ak
akut
ut di
dise
seba
babk
bkan
an ol
oleh
eh tida
tidak
k
mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi
kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan
protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya.
B. ETIOLOGI
Keadaan
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan
kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi
yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi
antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya.
Zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh
(Helena, 2013).
Faktor-fakto
Faktor-faktorr yang mempengaruhi
mempengaruhi Kekurangan
Kekurangan Energi Kronik
Kronik (KEK).
(KEK). Menurut
Menurut
(Djamaliah, 2008) antara lain :
1. Juml
Jumlah
ah as
asup
upan
an maka
makana
nan
n
2. Usia
Usia ibu
ibu ham
hamil
il
3. Beba
Bebann ker
kerja
ja/A
/Akt
ktif
ifita
itass
4. Pe
Peny
nyak
akit
it /inf
/infek
eksi
si
5. Peng
Penget
etah
ahua
uan
n ibu ten
tenta
tang
ng Gizi
Gizi
6. Pend
Pendap
apata
atan
n ke
kelu
luar
arga
ga
7. Pemerik
Pemeriksaan
saan Keha
Kehamia
mian
n ( Perawat
Perawatan
an Ante
Ante Natal)
Natal)
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda-tanda KEK menurut sediaoetomo (2002), meliputi:
c. Rambut kusam
d. Turgor kulit kering
e. Conjungtiva pucat
f. Tensi kurang dari 100 mmHg
g. Hb kurang dari normal (<11 gr%)
D. FAKT
FAKTOR
OR FAKT
FAKTOR
OR YANG
YANG BERHU
BERHUBU
BUNG
NGAN
AN DENG
DENGAN
AN KEJA
KEJADI
DIAN
AN KURA
KURANG
NG
ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL
Faktor yang berhubungan dengan kejadian kurang energi kronis pada ibu hamil,
sebagai berikut :
1. Usia ib
ibu
Ibu hamil dengan usia antara 20-35 tahun akan lebih siap baik secara jasmani
maupun rohaninya untuk terjadinya khamilan. Karena pada usia tersebut keadaan gizi
seorang ibu lebih baik dibandingkan pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun. (Surasih, H. 2006)
Usia ibu hamil juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
janin maupun ibunya sendiri. Semakin muda dan semakin tua usia ibu hamil juga
berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan gizi yang diperlukan. Wanita muda (kurang
dari 20 tahun) perlu tambahan gizi karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang
dikandungnya. Sementara umr yang lebih tua (lebih dari 35 tahun) perlu energi yang
besar juga karena fungsi organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja
maksimal, maka diperlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan
yang sedang berlangsung (Maryam, S. 2015).
2. Paritas
Pari
Parita
tass ad
adal
alah
ah ju
juml
mlah
ah an
anak
ak ya
yang
ng pern
pernah
ah dila
dilahi
hirk
rkan
an yait
yaitu
u ko
kond
ndis
isii yang
yang
menggambarkan kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa
reproduksi (BKKBN, 2011).
Paritas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil.
Paritas merupakan faktor yang yang sangat mempengaruhi terhadap hasik konsepsi.
Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih,
maka kemungkinan banyak ditemui 2 keadaan ini yaitu kesahatan terganggu seperti
anemia dan kurang gizi serta kekendoran pada dinding perut dan bagian rahim. (Asria,
K. 2012)
Ibu dengan paritas yang terlalu sering (lebih dari 3 kali) akan mempunyai status
gizi kurang karena cadangan gizi dalam tubuh ibu sudah terkuras. Untuk paritas yang
paling baik adalah 2 kali (Surasih, H. 2006).
2006).
3. Pendidikan
Pendidika
Pendidikan
n merupakan
merupakan hal utama dalam peningkat
peningkatan
an sumber
sumber daya manusia.
Tingkat pendidikan maerupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
dan kuanti
kuantitas
tas makana
makanan,
n, karena
karena tingka
tingkatt pendid
pendidika
ikan
n yang
yang lebih
lebih tinggi
tinggi dihara
diharapka
pkan
n
pengetahuan dan informasi yang dimiliki tentang gizi khususnya konsumsi makanan
lebih
lebih baik.
baik. Dalam
Dalam kepent
kepenting
ingan
an gizi
gizi kelua
keluarga
rga,, pendid
pendidika
ikan
n amat
amat diperl
diperluka
ukan
n agar
agar
seseorang lebih tanggap terhadap adanya maslaah gizi di dalam keluarga dan bisa
mengambil tindakan yang tepat (Muliawati, S. dalam Puli, T. dkk. 2014).
Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering sekali mempunyai asosiasi yang
positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa
stud
studii menu
menunj
njuk
ukka
kan
n ba
bahw
hwaa ji
jika
ka ti
ting
ngka
katt pend
pendid
idik
ikan
an dari
dari ibu
ibu meni
mening
ngka
katt maka
makan
n
pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bertambah baik. Usaha-usaha untuk memilih
maka
makana
nan
n ya
yang
ng be
bern
rnil
ilai
ai nu
nutr
tris
isii maki
makin
n meni
mening
ngka
kat,
t, ibu-
ibu-ib
ibu
u ru
ruma
mah
h tang
tangga
ga yang
yang
mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi daripada
yang kurang bergizi (Mulyono, J. dalam Surasih, H. 2006).
4. Sta
Status
tus an
anemia
emia
Status anemia adalah suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11
gr/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr/dl pada trimester 2. Kebutuhan ibu
selama kehamilan ialah 800 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin plasenta dan 500
mg untuk pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan
sekitar 2–3 mg per hari. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan defisiensi kalori-
besi, misalnya infeksi kronik, penyakit hati dan thalamesia (Abdul dalam Amiruddin,
R & Hasmin, 2014).
Ibu hamil yang mengalami anemia mengalami kekurangan hemoglobin yang
sedikit
sedikit hampir
hampir tidak menampakkan
menampakkan gejala
gejala pada penderita.
penderita. Tetapi
Tetapi bila kekurang
kekurangan
an
cukup banyak, secara fisik penderita akan terlihat pucat terutama pada selaput lender,
kelopak mata, bibir, juga kuku (Amiruddin, R & Hasmin, 2014).
E. PATOFISIOLOGI
Kurang energy pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan energy
tida
tidak
k tercu
tercuku
kupi
pi oleh
oleh diet
diet.. Ib
Ibu
u ha
hami
mill memb
membut
utuh
uhka
kan
n en
ener
ergi
gi ya
yang
ng le
lebi
bih
h be
besar
sar da
dari
ri
kebutuhan energy individu normal.Hal ini dikarenakan pada saat hamil ibu, ibu tidak
hanya memenuhi kebutuhan energy untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk janin yang
dikandungnya. Oleh sebab itu jika pemenuhan kebutuhan energy pada ibu hamil kurang
dari normal, maka hal itu tidak hanya akan membahayakan ibu, tetapi juga janin yang
ada di dalam kandungan ibu.
Dala
Dalam
m kead
keadaa
aan
n kek
ekur
uran
anga
gan
n mak
makan
anan
an,, tu
tubu
buh
h se
sela
lalu
lu be
beru
rusa
saha
ha untu
tuk
k
mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energy. Kemampuan
tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein maupun lemak merupakan hal yang
F. PATHWAY
G. KOMPLIKASI
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Edisi 2, 2012) antara lain :
1. Pada ibu
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan pada masa kehamilan
c. Anemia
d. Kemungkinan terjadi infeksi semakin tinggi
2. Pada waktu persalinan
a. Pe
Peng
ngar
aruh
uh gizi
gizi kura
kurang
ng terh
terhad
adap
ap pr
pros
oses
es pe
pers
rsal
alin
inan
an da
dapa
patt meng
mengak
akib
ibat
atka
kan
n
persalinan sulit dan lama
d. Persalinan
Persalinan dengan
dengan tindakan operasi
operasi cesar cenderung
cenderung meningkat
meningkat
3. Pada janin
a. Kegug
Kegugura
uran
n (abort
(abortus)
us)
b. Bayi lahir mati
c. Caca
Cacatt bawa
bawaan
an
d. Keadaan
Keadaan umum dan kesehata
kesehatan
n bayi baru lahir
lahir kurang
kurang
e. Anemia pada bayi
f. As
Asfik
fiksia
sia int
intra
ra part
partum
um
g. BBLR
4. Pada ibu menyusui
a. Produksi/vo
Produksi/volume
lume ASI berkurang
berkurang
b. Anemia
c. Kemungkina
Kemungkinan
n terjadi
terjadi infeksi
infeksi lebih
lebih tinggi
tinggi
d. Ibu lemah
lemah dan
dan kurang
kurang nafsu makan
H. PEMER
EMERIIKSAA
KSAAN
N PENUN
ENUNJ
JANG
1) Pemeriksaan
Pemeriksaan Antropo
Antropometri
metri antara
antara lain: pengukura
pengukuran
n LILA(Ling
LILA(Lingkar
kar Lengan Atas)
Atas) <
23,5 cm, IMT < 18,5, kenaikan berat badan ibu kurang dari 1 kg pada trimester
pertama, kurang dari 3 kg pada trimester kedua, dan kurang dari 6 kg pada
trimester ketiga
2) Pemeriksaan
Pemeriksaan Klinis
Klinis yaitu tampak
tampak lemah
lemah dan pucat,
pucat, conjungtiv
conjungtivaa pucat, nadi
nadi lemah
atau lambat, keringat dingin
3) Pemerik
Pemeriksaan
saan Laborat
Laboratori
orium
um yaitu
yaitu serum
serum albumi
albumin
n (gr/10
(gr/100ml
0ml)) wanita
wanita hamil <3,0
<3,0
(kurang), 3,0-3,4
(kurang), 3,0-3,4 (criteria margin
margin), 3,5+(cuku
3,5+(cukup)
p) dan serum protein
protein (gr/100ml)
(gr/100ml)
wanita hamil 5,5 (kurang), 5,5-5,9(criteria
5,5-5,9( criteria margin),
margin), 6,0+ (cukup).
4) Pemerik
Pemeriksaan
saan Dietet
Dietetik
ik d
digu
igunak
nakan
an food
food recall 24
24 jam. Metode ini dapat memberikan
gambaran asupan zat gizi yang lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih
besar tentang intake
intake ibu
ibu hamil (individu). Hasil dibandingkan dengan AKG yakni
1900 kkal ditambah 180 kkal pada trimester I, 300 pada trimester II dan III.
5) Sens
Sensit
itiv
ivit
ity
y da
dan
n Spec
Specif
ifit
ity
y da
dalam
lam pe
pene
neli
litia
tian
n in
inii pe
peng
nguk
ukur
uran
an LILA
LILA tida
tidak
k da
dapa
patt
digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek melainkan
jangka panjang (kronis) karena mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak
dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan tubuh. LILA hanya sensitif
untuk
untuk mereka
mereka wanita
wanita usia
usia subur
subur dan ibu hamil.
hamil. Pen
Penguk
gukura
uran
n LILA
LILA dig
digun
unaka
akan
n
karena pengukurannya sangat mudahdan dapat dilakukan oleh siapa saja.
I. PENATALAKSANAAN
Istirahat lebih banyak Terapi kekurangan energi kronis ditujukanpada pengobatan
2) Perenca
Perencanaa
naann sesuai
sesuai kondi
kondisisi ibu hami
hamill
3) Minum
Minum table
tablett zat besi
besi tatau
tatau tambah
tambah darah
darah
4) Periksa
Periksa kehami
kehamilan
lan seca
secara
ra terat
teratur
ur
3. Penambahan
Penambahan BB normal
normal pada
pada ibu
ibu hamil
hamil sebagai
sebagai beriku
berikutt :
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. IDENTTAS
2. ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF )
a. Keluhan utama
b. Riwayat Menstruasi
c. Riwayat hamil ini
d. Riwayat penyakit
e. Riwayat perkawinan
f. Riwayat Keluarga Berencana
g. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
h. Pola Kebutuhan Sehari-hari.
3. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA SUBJEKTIF )
a. Status Generalis
1) KU
2) Kesadaran
3) TTV
4) TB
5) BB Sebelum hamil
6) BB Sekarang
7) LILA
b. Pemeriksaan Sistematis
1) Kepala
2) Leher
3) Dada dan Axilla
4) Ektremitas
c. Pemeriksaan Khusus Obstetri
1) Abdomen
a) Inspeksi
Pembesaran perut
Bentuk Perut
Kelainan
Pergerakan anak
b) Palpasi
Kontraksi
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
TFU
TBJ
c) Auskultasi
DJJ
Pemeriksaan panggul
Anogenital
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Ketidakse
Ketidakseimban
imbangan
gan nutrisi
nutrisi kurang
kurang dari kebutuha
kebutuhan
n tubuh b.d faktor
faktor biologis
biologis
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Nutrisi terpenuhi 1. Timban
Timbang
g berat
berat badan
badan setiap
setiap pagi
pagi
Kriteria hasil:
- Berat badan pasi
sieen dalam batas 2. Kaji
Kaji pen
penye
yeba
bab
b BB
BB tur
turun
un
normal
- Adan
Adanya
ya pen
penin
ingk
gkat
atan
an ber
berat
at bad
badan
an
- Bb ideal sesuai dengan tinggi 3. Kaji
Kaji maka
makanan
nan kesukaa
kesukaan
n pasien
pasien
badan
- Mampu mengidentifikasi 4. Anju
Anjurk
rkan
an mak
akan
an se
sed
dik
ikit
it se
sedi
dik
kit
kebutuhan nutrisi tapi sering
- Tida
Tidak
k ad
adaa tand
tanda-
a-ta
tand
ndaa maln
malnut
utri
risi
si
Kolaborasi:
7. Dalam
Dalam pem
pembe
beri
rian
an gizi
gizi yang
yang tepa
tepatt
dengan ahli gizi
2. Kurang
Kurang pengetah
pengetahuan
uan b.d tidak
tidak mengeta
mengetahui
hui sumber
sumber sumber
sumber informa
informasi
si
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Pasie
Pasien
n meng
mengeta
etahu
huii KEK
KEK ituitu ap
apaa da
dan
n 1. Kaji pengetahuan ibu tentang
pengetahuan akan meningkat. masalah yang dialaminta
Kriteria hasil:
- Pasien dan suami mengatakan 2. Jel
elaaskan tentan
ang
g masa
sallah yang
paham akan KEK dialaminya (KEK)
- Pasen dan suami mampu
menjela
menjelaska
skan
n kembal
kembalii apa yang
yang
dijelaskan perawat 3. Je
Jela
lask
skan
an peny
penyeb
ebab
ab da
dari
ri KEK
KEK itu
itu
apa
4. Je
Jela
lask
skan
an penga
pengaru
ruh
h KEK
KEK pa
pada
da ibu
dan janin
5. Eval
Evalua
uasi
si da
dari
ri pe
penj
njel
elas
asan
an te
tent
ntan
ang
g
KEK
KEK da
dan
n mint
mintaa ib
ibu
u te
tera
rang
ngka
kan
n
kembali
6. Anju
Anjurk
rkan
an ib
ibu
u un
untu
tuk
k ke
kepu
pusk
skes
esma
mass
setiap bulan