A. Pelaksanaan Kegiatan
Untuk mewujudkan ASN yang profesional dan berkarakter maka setiap calon ASN
diwajibkan mengikuti kegiatan Latihan Dasar CPNS yang diselenggarakan oleh Lembaga
Administrasi Negara (LAN) sebagai upaya untuk mengubah pola perilaku dan mindset peserta,
dengan harapan mereka akan mampu menjadi pelayan publik yang profesional berbasis
pelayanan prima dengan spirit super moralitas dengan menginternalisasikan dan
mengimplementasikan core values ASN yang berAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, dalam rangka mendukung
employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Kegiatan Latihan dasar CPNS 2022 dilakukan dengan sistem E-Learning dengan
beberapa tahap pembelajaran yaitu pembelajaran MOOC, kolabjar, dan aktualisasi di tempat
kerja. Pada kegiatan aktualisasi ditempat kerja para peserta Latsar melaksanakan rancangan
kegiatan yang telah disusun untuk direalisasikan. Adapun rancangan aktualisasi saya adalah
“Digitalisasi data peta jabatan perangkat daerah melalui aplikasi google drive di Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkep” dengan harapan agar aplikasi ini dapat
membantu dan memudahkan pengguna dalam menyelesaikan pekerjaannya. Aktualisasi ini
dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan mulai tanggla 18 Juli-19 Agustus 2022 di
Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
b. Output/Evidence :
b. Output/Evidence
Gambar 4.10 identifikasi dan penyusunan data peta jabatan berupa dokumen fisik
Gambar 4.11 identifikasi dan penyusunan data peta jabatan berupa soft file
Tahap 1 :
Berorientasi Pelayanan : Nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah responsif.
Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan maka akan adanya feedback dari mentor
Analisis berupa arahan dan masukan dari inisiatif yang saya lakukan untuk berkonsultasi
Dampak dengan mentor. Namun jika nilai tersebut tidak diterapkan maka tidak terjalinnya
komunikasi yang baik dan adanya miscommunication sehingga tujuan aktualisasi
tidak dapat tercapai.
Akuntabel : Nilai yang diterapkan pada kegiatan ini adalah transparan, dampak dari
diterapkannya nilai tersebut yaitu pimpinan atau mentor dapat mengetahui dengan
jelas maksud dan tujuan kegiatan aktualisasi serta sejauh mana maanfaat output yang
dihasilkan karena adanya keterbukaan informasi. Namun jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka akan mempengaruhi proses kegiatan serta pimpinan atau mentor
tidak akan mengetahui maksud dan tujuan dilakukannya kegiatan aktualisasi.
Kolaboratif : Nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah kerjasama. Dampak apabila
nilai ini diterapkan maka kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik karena
adanya arahan yang jelas dari pimpinan mengenai peta jabatan yang akan dijadikan
bahan kegiatan aktualisasi. Namun jika nilai tersebut tidak diterapkan maka akan
menghambat proses kegiatan aktualisasi karena kurangnya pemahaman saya
mengenai data peta jabatan.
Tahap 2 :
Berorientasi Pelayanan : Nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah responsif.
Dampak yang ditumbulkan dari penerapan nilai tersebut adalah inisiatif dan
tanggungjawab dalam membuat jadwal pengumpulan data peta jabatan. Namun jika
nilai tidak diterapkan maka lambatnya respon penulis karena ketidakpahaman untuk
memulai kegiatan.
Akuntabel : Nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah konsisten. Karena adanya
jadwal yang jelas maka dampak yang ditimbulkan adalah proses pengumpulan data
menjadi teratur dan dapat menghemat waktu sehingga timbul rasa puas karena terget
pengumpulan data terpenuhi. Namun apabila nilai tidak diterapkan maka
ketidakteraturan dalam proses pengumpulan data akibatnya waktu menjadi terbuang
sehingga sulit mencapai target.
Adaptif : Dampak diterapkannya nilai efektivitas maka pelaksanaan kegiatan
menyusun rancangan kegiatan aktualisasi akan berjalan secara efektif dan terarah,
sebaliknya jika nilai-nilai tersebut tidak diterapkan maka kita tidak mempunyai
persiapan dalam melaksanakan tugas.
Tahap 3 :
Berorientasi Pelayanan : Nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah kepuasan.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan sikap sopan, santun dan ramah saat
berkomunikasi dengan pegawai perangkat daerah yang dikunjungi sehingga timbul
kepuasan dari pelayanan yang diberikan. Namun apabila nilai tidak diterapkan maka
akan memberi kesan yang kurang baik sehingga tidak terpenuhinya kode etik
perilaku.
Harmonis : nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah Peduli. Dampak dari
diterapkannya nilai tersebut adalah dapat membangun kepercayaan setiap perangkat
daerah dalam memberikan informasi terkait peta jabatan sehingga tercipta rasa
kepedulian satu sama lain. Namun jika tidak adanya kepedulian dari perangkat daerah
maka mereka akan acuh dan tertutup dalam memberikan informasinya.
Kolaboratif : nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah kerjasama. Dampak dari
penerapan nilai tersebut adalah perangkat daerah berkontribusi dalam memberikan
peta jabatannya untuk membantu dalam memudahkan saya sebagai staf analis jabatan
saat menyelesaikan tugas. Apabila nilai tersebut tidak diterapkan maka akan membuat
pekerjaan menjadi terhambat sehingga nilai kerja berkurang karena tidak terjalin
kerjasama dengan perangkat daerah
Tahap 4 :
Loyal : nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah komitmen. Dampak yang
ditumbulkan dengan adanya komitmen yang kuat untuk memberikan informasi yang
berkualitas dan tepat guna bagi sesama ASN dalam menyelesaikan tugasnya. Namun
jika nilai komitmen tidak diterapkan maka sikap saya dalam penyaluran informasi
tidak sungguh-sungguh dan tidak bertanggungjawab sehingga terjadi kesalahan dalam
menyampaikan informasi terkait data peta jabatan.
Adaptif : nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah efektif. Dengan
mengidentifikasi data peta jabatan yang dikumpulkan maka dampak yang ditimbulkan
adalah saya dapat mengetahui kualitas dan nilai yang terkandung dalam peta jabatan
sehingga informasi yang disampaiakan dapat efektif. Namun jika nilai tidak
diterapkan maka saya tidak akan mengetahui kualitas dari data peta jabatan sehingga
informasi yang disampaikan menjadi tidak efektif.
Kompeten : nilai yang diterapkan pada tahap ini adalah smart. Dalam proses
identifikasi data, saya banyak belajar, teliti dan cermat mengenai data peta jabatan
sehingga membentuk karakter saya menjadi ASN yang cerdas dalam melakukan
pekerjaan. Namun jika nilai smart tidak diterapkan maka saya tidak akan berkembang
dan tidak kompeten dalam menyelesaikan pekerjaan.
Persiapan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan merupakan bentuk penerapan dari
Keterkaitan manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
dengan Peran profesional. Melalui kegiatan ini karakter serta pola pikir ASN dibentuk seperti
dan bagaimana cara ASN berkonsultasi dengan mentor dalam menyampaikan sebuah
Kedudukan rancangan kegiatan aktualisasi. Selanjutnya bagaimana cara ASN untuk mewujudkan
PNS rancangan aktualisasi tersebut dengan kegiatan-kegiatan sehingga mencapai sasaran
aktualisasi.
Dengan terlaksananya seluruh persiapan aktualisasi maka kegiatan aktualisasi dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan seorang ASN yang unggul dan profesional dalam
berkinerja sesuai visi Kabupaten yaitu “Mewujudkan masyarakat Madani yang
Kontribusi
Sejahtera, Ungggul, Berdaya saing dan Religius Berbasis Sumberdaya Manusia
Terhadap Visi
yang Sehat Cerdas dan Produktif”. Koordinasi bersama mentor dalam persiapan
dan Misi
kegiatan aktualisasi dan kerjasama dengan perangkat daerah terkait pengumpulan data
Organisasi
peta jabatan sesuai dengan Misi ke-4 yaitu “Meningkatkan Sumberdaya manusia yang
Sehat, Cerdas, dan Produktif”.