Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal


Terdapat beberapa perubahan dalam menjalankan rancangan aktualisasi dan
habituasi. Perubahan tersebut meliputi penambahan core value ASN dan perubahan jadwal
kegiatan. Berikut ini disajikan data terkait perubahan kegiatan dari rancangan awal.

Tabel III.1 Perubahan Kegiatan


No. Keterangan Semula Menjadi Penjelasan
Perubahan
1 Penambahan Loyal Loyal Core Value ASN:
Core Value Harmonis Harmonis Berorientasi Pelayanan
ASN pada Berorientasi ditambahkan karena pada
Kegiatan 1 Pelayanan saat pelaksanaan
Tahap tahapan kegiatan
Kegiatan 1 melakukan
konsultasi dengan
mentor,saya bersikap
ramah.
2 Penambahan Akuntabel Akuntabel Core Value ASN:
Core Value Kompeten Kompeten Kolaboratif
ASN pada Kolaboratif ditambahkan karena pada
Kegiatan 1 saat pelaksanaan
Tahap tahapan kegiatan
Kegiatan 2 melakukan
konsultasi, mentor
menyarankan untuk
berkoordinasi dengan
Kepala Dinas,dan saya
membangun kerjasama
yang sinergis untuk
menghasilkan nilai
tambah.
3 Penambahan Adaptif Adaptif Core Value ASN:
Core Value Akuntabel Akurntabel Berorientasi Pelayanan
ASN pada Berorientasi ditambahkan karena pada
Kegiatan 1 Pelayanan saat pelaksanaan tahapan
Tahap kegiatan pengadaan
Kegiatan 3 perangkat penunjang, saya
berkomitmen memberikan
pelayanan prima.

1
4 Perubahan 27 Juli 2022 29 Juli 2022 Pada Kegiatan 1 Tahap
Jadwal Kegiatan 2, yaitu
Kegiatan 1 menentukan spesifikasi
Tahap sarpras penunjang layanan
Kegiatan 2 pengaduan dilakukan
perubahan jadwal karena
saya mengikuti kegiatan
bidang penegakan
peraturan perundang-
undangan daerah bersama
dinas kelautan di Pelabuhan
dan Tempat Pelelangan
Ikan Klidang, Kab. Batang.

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi


Aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan terdiri atas lima kegiatan, yaitu (1)
Mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan pengaduan (call center) yang terdiri
dari perangkat telepon/ smartphone, nomor telepon/ seluler, dan akun sosial media., (2)
Merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) Alur Layanan Pengaduan dan SOP
Publikasi Kegiatan di sosial media., (3) Melakukan sosialisasi alur layanan pengaduan
dan kontak call center Satpol PP Kab Batang baik melalui digital maupun selebaran. (4)
mplementasi kegiatan pelaporan dan publikasi hasil kegiatan melalui sosial media, dan
(5) Monitoring dan evaluasi layanan pengaduan yang terintegrasi dengan publikasi
kegiatan.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilakukan mulai tanggal 27 Juli hingga 3
September 2022. Adapun uraian capaian masing-masing kegiatan aktualisasi dan
habituasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan 1

a. Nama Kegiatan : Mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan


pengaduan (call center) yang terdiri dari perangkat
telepon/ smartphone, nomor telepon/ seluler, dan
akun sosial media.
b. Sumber Kegiatan : inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 27 Juli- 2 Agustus 2022
d. Lokasi/ Tempat : Bidang Penegakkan Perundang-Undangan Daerah
Satuan Polisi Pamong Praja
e. Hasil/ Output : Tersedianya smartphone, nomor ponsel dan akun
sosial media sebagai sarana layanan pengaduan
masyarakat (call center) dan publikasi kegiatan
Satpol PP Kab Batang

2
f. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN untuk
mendukung Smart Governance

Pada kegiatan 1, saya membuat materi dan rancangan spesifikasi


sarana prasarana yang akan kami gunakan sebagai layanan pengaduan
dan publikasi kegiatan dengan bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi (Kode Etik dan Perilaku ASN No. 1). Tanggung jawab ini saya
wujudkan dengan melakukan diskusi dan bimbingan dengan mentor serta
meminta rekomendasi dan masukan dari kepala dinas, tentang seberapa
pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk integritas kepada masyarakat juga
instansi Satpol PP Kab Batang.
Saya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
kegiatan 1, yaitu saya mencari referensi dengan memanfaatka mesin
pencari Google (digital skills). Kemudian saya mendapatkan beberapa
referensi spesisikasi sarpras yang akan dipergunakan. Selain itu pada saat
mencari nomor ponsel, saya juga mencari dan memesan melalui online di
marketplace sehingga lebih mudah dan lebih efisien (digital skills), hal
tersebut merupakan pilar smart ASN, yaitu literasi digital.
Adapun tahapan kegiatan yang saya lakukan pada Kegiatan 1 adalah
sebagai berikut :
1) Konsultasi dengan mentor secara berjenjang dengan menyiapkan
materi dan konsep rancangan.
Saya membuat konsep kegiatan dengan bersungguh-sungguh
dan memberikan kualitas kerja terbaik (Kompeten). Saya mencari
contoh-contoh dari OPD lain serta Satpol PP di Kab/ Kota lain
mengenai layanan aduan dan publikasi kegiatan. Selain itu, saya
membuat konsep kegiatan dengan terus berinovasi serta
mengembangkan kreativitas (Adaptif). Tahapan kegiatan ini
menghasilkan masukan, rekomendasi dan persetujuan terkait
rencana pembuatan program berupa, Materi, Notulen, Lembar
konsultasi dan Domumentasi Konsultasi.

3
Gambar III.1
Membuat materi rancangan kegiatan

Gambar III.2 Kegiatan konsultasi dengan mentor

4
2) Menentukan spesifikasi perangkat yang akan digunakan sebagai
sarana penunjang layanan pengaduan
Saya mendiskusikan konsep kegiatan permohonan pengadaan
sarana prasarana penunjang kegiatan ini secara berjenjang melalui mentor
kepada kepala dinas. Saya memberi kesempatan kepada rekan
sejawat (Kolaboratif) untuk memberikan saran dan pendapat terkait
pengadaan layanan pengaduan dan media publikasi kegiatan. Ketika
proses berdiskusi, saya menghargai (Harmonis) pendapat dan saran
yang disampaikan oleh rekan sejawat dan juga mentor.
Beberapa saran yang disampaikan rekan sejawat dan mentor
untuk kegiatan 1 adalah sebagai berikut:
Pertama, pengadaan layanan pengaduan online dan publikasi
kegiatan ini merupakan ide yang bagus agar kita sebagai pelayan
masyarakat khususnya yang bertanggungjawab dengan ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat agar masyarakat bisa lebih
mudah melaporkan kejadian dan mengakses informasi kegiatan di
akun sosial media resmi milik Satpol PP Kab. Batang.
Kedua, mentor mendukung program ini tetapi juga memberikan
saran apabila terkendala dengan anggaran dan waktu yang terbatas,
maka manfaatkan dan optimalkan sarana prasarana yang sudah ada.

Gambar III.3 Diskusi dan konsultasi dengan rekan sejawat

5
Gambar III.4 diskusi dan konsultasi dengan mentor

Ketiga, saya berkoordinasi dengan kepala dinas sesuai saran


dari mentor untuk mendapat saran dan pesertujuan terkait konsep
kegiatan layanan pengaduan dan publikasi kegiatan dsecara digital.
Saya menjelaskan konsep kegiatan dengan ramah (Berorientasi
Pelayanan) kemudian kepala dinas memberikan sedikit masukan
terkait program ini.

Gambar III.5 Saran dan rekomendasi oleh kepala dinas

3) Pengadaan sarana nomor ponsel, smartphone, dan akun sosial


media serta mengoprasikannya.
Saya memesan nomor ponsel melalui online di marketplace
agar lebih mudah dalam memilih spesifikasi barang dan efisiensi
waktu (digital skills). Saya juga memanfaatkan sarana dan prasarana
yang sudah tersedia untuk dioptimalkan sesuai saran dan masukan
mentor. Saya menghargai (Harmonis) saran yang disampaikan oleh
mentor dan saya patuh dan menaati (Loyal) saran dari kepala dinas
agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dengan cekatan
6
(Berorientasi Pelayanan), saya menindaklanjuti saran dan arahan
yang diberikan oleh mentor untuk kegiatan pengadaan sarana
prasarana layanan pengaduan dan publikasi kegiatan secara digital.

Gambar III.5
Pengadaan nomor ponsel melalui marketplace

Gambar III.6
Sarana dan prasarana layanan pengaduan (smartphone dan simcard)

Gambar III.7
Akun Official Sosial Media instagram dan facebook Satpol PP Kab. Batang

7
b. Dampak apabila Nilai-nilai Dasar PNS BerAKHLAK Tidak
Diaplikasikandalam Kegiatan
1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan
dalam Kegiatan 1, maka peserta didik kurang nyaman dan tidak
dapat memahami informasi yang saya berikan dalam pembuatan
papan karya kelas karena saya tidak ramah dan tidak memberikan
solusi (solutif) terhadap pertanyaanyang mereka ajukan. Selain itu,
jika saya tidak ramah ketika berkonsultasi dengan mentor, maka
konsultasi tidak dapat berjalan dengan baik.
2) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabel dalam Kegiatan 1,
maka saya akan menyampaikan informasi dengan tidak cermat
sehingga akan membuat spesifikasi sarana prasarana kurang
cermat.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Kompeten dalam Kegiatan
1, maka saya tidak dapat membuat konsep kegiatan dengan
sungguh-sungguh atau dapat dikatakan setengah hati sehingga
hasil yang didapat kurang memuaskan.
4) Apabila saya tidak menerapkan nilai Harmonis dalam Kegiatan 1,
maka saya akan menyakiti perasaan mentor dan rekan sejawat
karena saya tidak menghargai pendapat dan saran ketika
melakukan konsultasi dan diskusi bersama mereka.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Loyal dalam Kegiatan 1, maka
kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik karena saya tidak
menaati saran dari mentor dan Kepala Satpol PP.
6) Apabila saya tidak menerapkan nilai Adaptif dalam Kegiatan 1,
maka konsep kegiatan pengadaan layanan pengaduan secara
digital kurang menarik karena saya tidak dapat mengembangkan
kreativitas.
7) Apabila saya tidak menerapkan nilai Kolaboratif dalam Kegiatan
1, maka saya tidak dapat berdiskusi dengan rekan sejawat, mentor
hingga kepala dinas sehingga tidak didapatkan saran untuk
memperoleh hasil spesifikasi sarana prasarananya.

8
c. Kontribusi/ Manfaat Kegiatan
1. Manfaat bagi masyarakat
Dengan tersedianya layanan aduan masyarakat (call center) yang
terintegrasi dan terpublikasi secara digital memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam melaporkan adanya pengaduan yang terjadi di
lingkungan masyarakat Kab. Batang.
2. Manfaat bagi OPD
Tersedianya layanan aduan dan publikasi kegiatan secara digital
memberikan kemudahan bagi Satpol PP menampung aduan masyarakat
dengan lebih terorganisir dibandingkan dengan sistem sebelumnya yang
masih menggunakan surat menyurat. Selain lebih mudah juga lebih
cepat dalam menanggapi aduan masuk. Begitu pula dengan adanya
akun sosial media milik Satpol PP menjadikan kegiatan Satpol PP lebih
banyak terpublikasi ke masyarakat sehingga mempermudah sosialisasi
kegiatan Satpol PP ke masyarakat.
3. Manfaat bagi pencapaian visi misi kepala daerah
Terciptanya berbagai macam karya peserta didik yang ditempel di
papan karya kelas VII B berkontribusi terhadap visi Kepala Daerah
Kabupaten Batang, yaitu “Terwujudnya Kabupatan Batang yang
Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Agamis, Tenteram Dan Sejahtera
pada Tahun 2022” dan berkontribusi terhadap misi ke-1, yaitu:
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan tata kelola
pemerintahan berbasis Smart City yang didukung pengembangan
kerjasama.
4. Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi
Tersedianya layanan pengaduan masyarakat secara digtal
memberikan penguatan pada nilai-nilai pemerintah Kabupaten
Batang yaitu sebagai berikut. Pertama, profesionalisme karena
menjadikan kinerja Satpol PP mengedepankan kecepatan dan
ketepatan pelayanan serta penguasaan IPTEK. Kedua,
kerjasama karena layanan ini saya melibatkan kerjasama pelayan
publik dan masyarakat. Dan yang ketiga adalah nilai Keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan karena saya melaksanakan
tugas dengan penuh kreativitas, kepekaan, dedikasi dan loyalitas.
9

Anda mungkin juga menyukai