KETANGGUNGAN
HALAMAN SAMPUL
Oleh :
BENYAMIN SUSANTO
17080152
2020
i
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT KORTIKOSTEROID
KETANGGUNGAN
HALAMAN JUDUL
Oleh :
BENYAMIN SUSANTO
17080152
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
BENYAMIN SUSANTO
17080152
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
ROSARIA IKA PRATIWI, M.Sc., Apt ANGGY RIMA PUTRI, M.Farm., Apt
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 17080152
TIM PENGUJI
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tanggal
v
HALAMAN PERTANYAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : Benyamin Susanto
NIM : 17080152
Jurusan / Program Studi : DIII Farmasi
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Dibuat di : Tegal
Pada Tanggal :
Yang menyatakan
(Benyamin Susanto)
vi
Motto
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.
(Aristoteles)
Kupersembahkan untuk :
Kedua kakak ku
vii
PRAKATA
dengan rahmat, hidayah dan izin- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Obat Kortikosteroid
ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program DIII Farmasi
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
2. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm. M.Sc. Apt, selaku Ka. Prodi D3 Farmasi
3. Rosaria Ika Pratiwi, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing 1 yang telah
4. Anggy Rima Putri, M.farm., Apt selaku dosen pembimbing 2 yang telah
viii
6. Bapak dan Mama yang telah memberikan dukungan moral maupun
material serta doa dan semangat sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
selesai
dorongan untuk terus semangat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama proses penyelesaian
Untuk itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun lebih baiknya karya tullis. Akhirnya penulis berharap
Benyamin Susanto
ix
INTISARI
x
ABSTRAK
The results of this research showed that the obtained data on the
characteristics of patients based on the most age, namely in the adult age (26-45
years) as many as 43 patients (43%), the most sex were women as many as 53
patients (53%). The evaluation of the use of dexamethasone drugs in patients at
the health center based on appropriate indications, exact dosage, and appropriate
100% time interval given according to the Special Information Drug (ISO) vol.
50.
xi
DAFTAR ISI
xii
2.3.2 Penggolongan Kortikosteroid ................................................... 11
2.3.3 Kontra Indikasi Kortikosteroid ................................................. 12
2.3.4 Efek Samping Kortikosteroid ................................................... 12
2.3.5 Mekanisme Kerja Kortikosteroid.............................................. 13
2.3.6 Prinsip Penggunaan Kortikosteroid .......................................... 14
2.4 Deksametason..................................................................................... 15
2.4.1 Pengertian Deksametason ......................................................... 15
2.4.2 Sifat Fisikokimia ....................................................................... 15
2.4.3 Sediaan Deksametason ............................................................. 16
2.4.4 Dosis Deksametason ................................................................. 17
2.4.5 Indikasi Deksametason ............................................................. 17
2.4.6 Kontraindikasi Deksametason .................................................. 17
2.4.7 Efek Samping Deksametason ................................................... 17
2.4.8 Mekanisme Kerja Deksametason.............................................. 18
2.5 Puskesmas .......................................................................................... 18
2.5.1 Definisi Puskesmas ................................................................... 18
2.5.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas ................................................... 19
2.5.3 Tujuan Puskesmas..................................................................... 20
2.5.4 Jenis-Jenis Puskesmas............................................................... 20
2.5.5 Profil Puskesmas Ketanggungan .............................................. 21
2.6 Kerangka Teori ................................................................................... 26
2.7 Kerangka Konsep ............................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 28
3.1 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 28
3.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ................................................ 28
3.1.2 Ruang Lingkup Tempat Penelitian ........................................... 28
3.1.3 Ruang Lingkup Waktu Penelitian ............................................. 28
3.2 Rancangan dan Jenis Penelitian ......................................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 29
3.3.1 Populasi Penelitian.................................................................... 29
3.3.2 Sampel Penelitian ..................................................................... 29
xiii
3.1.3.1 Kriteria Inklusi .............................................................. 31
3.1.3.2 Kriteria Eksklusi ........................................................... 31
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 31
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 32
3.5 Definisi Operasional ........................................................................... 32
3.6 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 33
3.6.1 Jenis Data .................................................................................. 33
3.6.2 Cara Pengambilan Data ............................................................ 34
3.7 Pengolahan dan Analisa Data ............................................................. 35
3.8 Etika Penelitian .................................................................................. 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 38
4.1 Penggunaan Obat Deksametason Berdasarkan Usia .......................... 38
4.2 Penggunaan Obat Deksametason Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 39
4.3 Evaluasi Penggunaan Obat Deksametason ........................................ 40
4.3.1 Tepat Indikasi ........................................................................... 40
4.3.2 Tepat Dosis ............................................................................... 43
4.3.3 Tepat Interval Waktu Pemberian............................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 47
5.2 Saran ................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 48
LAMPIRAN .......................................................................................................... 51
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
sesuai dengan indikasi, dosis dan lama pemberian (Guidry, George, Vesely,
Suryawan, 2016).
pertumbuhan, hipertensi, mood face, dan osteoporosis, oleh karena itu dalam
resiko dan manfaat untuk pasien (Aristia dan Supadmi, 2018). Efek samping
digunakan tidak sesuai dengan aturan pakainya, baik itu dosis maupun lama
1
2
memiliki retensi garam. Pada manusia, glukortikoid alami yang utama adalah
sintetik, yang termasuk golongan obat yang penting karena secara luas
salah satu obat dalam dunia kesehatan. Meskipun efek samping deksametason
sangat besar, masih banyak masyarakat yang memakai deksametason. Hal ini
cukup serius apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama karena
peningkatan kadar gula dalam darah, dan lebih rentan mengalami infeksi
deksametason ini dilakukan baik pada poli umum, poli gigi dan poli ibu dan
keberhasilan terapi yang optimal ditinjau dari aspek tepat indikasi, dosis dan
ditinjau dari aspek tepat indikasi, dosis dan interval waktu pemberian obat?
Maret 2020.
4. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa resep pasien pada
5. Evaluasi penggunaan obat ditinjau dari aspek tepat indikasi, dosis, dan
(2018).
ditinjau dari aspek tepat indikasi, dosis dan interval waktu pemberian obat.
1. Bagi masyarakat
2. Bagi Puskesmas
Menjadi salah satu landasan bagi tenaga medis agar dalam penggunaan
obat lebih rasional sesuai dengan dasar-dasar ilmiah yang telah ada.
TINJAUAN PUSTAKA
dan efektif, obat harus tersedia dengan harga yang wajar dan dengan
penyimpanan yang baik. Obat haruslah sesuai dengan penyakit oleh karena
obat, dosis yang diberikan dan waktu pemberian yang tepat, serta evaluasi
serta biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien yang disesuaikan dengan
dampak negatif yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya.
Dampak negatif dapat berupa dampak klinik (misalnya terjadi efek samping
a. Tepat diagnosis
7
8
d. Tepat dosis
j. Obat diberikan harus efektif dan aman dengan mutu terjamin, serta
k. Tepat informasi
pemilihan obat, hal ini akan menyebabkan terapi obat yang diberikan
Tepat dosis meliputi dosis, cara dan lama pemberian obat sangat
yang terlalu kecil tidak akan menjamin tercapainya kadar terapi yang
memiliki waktu paruh berbeda (Nila dan Halim, 2013). Cara pemberian
ditaati oleh pasien. Makin sering frekuensi pemberian obat per hari
Obat yang harus diminum 3 kali sehari harus diartikan bahwa obat
nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN
10
dianggap lebih manjur daripada obat generik. Obat paten adalah obat yang
baru ditemukan berdasarkan riset, dan memiliki masa paten yang tergantung
dari jenis obatnya. Sedangkan obat generik dapat didefinisikan sebagai obat
Obat generik juga secara sederhana adalah obat yang sudah tidak
dilindungi oleh hak paten. Obat generik yang tidak menggunakan logo pabrik
biasanya dijual dengan harga lebih murah. Istilah OGB dimunculkan oleh
pemilihan obat generik pada penelitian kali ini adalah pada tempat yang akan
2.3 Kortikosteroid
Supadmi, 2018).
kortikosteron, fludrokortison.
menurun.
terlalu tinggi.
lambung.
7. Gangguan pertumbuhan
10. Kegemukan.
dipertahankan bertahun-tahun.
7. Dosis dapat dinaikkan 2-3 kali lipat dalam keadaan stres dosis.
diabetes.
2.4 Deksametason
dan alergi, sepuluh kali lebih hebat dari yang dimiliki prednisone
(Ridho, 2010).
1,4-diena-3,20-dion
Sediaan oral tersedia dalam bentuk tablet 0,5 mg, 0,7 mg, 1 mg, 2
Dosis anak 0,08-0,3 mg/kg/hr dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam,
dan untuk dewasa 0,75-9 mg/hr dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam
Saraf Pusat : kejang, vertigo, sakit kepala, neuritis, psikosis. Efek pada
2.5 Puskesmas
kesehatan kabupaten/kota.
kesehatan masyarakat.
hidup sehat.
yakni :
persalinan normal.
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi
21
yang tersedia.
rawat inap dan non rawat inap. Rawat inap sendiri untuk
persalinan normal.
1. Keadaan Geografi
berikut :
a. Letak Geografi
meliputi :
Ketanggungan.
Kecamatan Ketanggungan.
22
Karangmalang.
2. Topografi
3. Keadaan Penduduk
5. Tenaga Kesehatan
sehat”.
Berdasarkan aktifitas
a. Glukokortikoid Deksametason
b. mineralokortikoid
Kortikosteroid
Berdasarkan masa
kerja:
Kortikosteroid
METODE PENELITIAN
2009). Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang diambil dari rekam medik pasien pada periode tertentu (Notoatmodjo,
28
29
N
n =1+N(d2 )
Keterangan:
n =Besar sampel
N =Besar populasi
N
n =1+N(d2 )
7163
n = 1+7163(0,12)
7163
n = 1+71,63
7163
n = 72,63
Ketanggungan.
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyi variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
penelitian ini adalah data resep pasien yang menggunakan terapi obat
34
pemberian obat.
berikut :
Menarik kesimpulan
tujuan penelitian. Data yang diambil dari resep pasien yang mendapat terapi
analisa data. Proses analisis adalah merubah data menjadi informasi yang
Jenis
Rentang Usia Rasionalitas
Usia Pasien
Kelamin
Resep
Tgl.
Interval
Indikasi
No Dosis
Anak Remaja Dewasa waktu
L P
5-11 12-25 26-45
T TT T TT
dst
Jumlah
Lembar
Resep
Presentase(%)
manusia sebagai objek yang diteliti di satu sisi, dan sisi yang lain manusia
sebagai peneliti atau yang melakukan penelitian. Hal ini berarti bahwa ada
hubungan timbal balik antara orang sebagai peneliti dan orang sebagai yang
kedua belah pihak secara etika, atau yang disebut etika penelitian.
tersebut ada kasus yang dapat diambil oleh peneliti untuk dijadikan sebagai
37
menanyakan syarat apa saja yang disiapkan oleh peneliti untuk dapat
nama pasien dalam pengolahan data penelitian. Pada penelitian ini hanya
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
2019. Data yang diambil dari resep adalah identitas nama pasien, umur, jenis
kelamin dan aturan pakai deksametason. Populasi dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu
pertimbangan tertentu. Jumlah resep yang didapat yaitu 100 resep. Hasil
sebagai berikut :
bulan Januari- Oktober 2019, jumlah terbanyak adalah pada usia dewasa yaitu
38
39
karena pekerjaan dan kegiatan lainnya. Dengan banyaknya aktifitas pada usia
terdapat faktor risiko penyakit menular seperti virus, maka akan dengan
menyerang pada usia dewasa, dikarenakan aktifitas fisik yang berlebih seperti
tepatnya obat deksametason adalah usia 1 – 4 tahun, hal ini dikarenakan pada
pada perempuan.
memiliki proporsi aktifitas fisik lebih besar dibandingkan laki – laki (73,1%).
Proporsi aktifitas fisik yang besar pada perempuan maka kekebalan tubuh
bisa saja menurun bila tidak diimbangi dengan menjaga kesehatan tubuh,
khususnya dalam menjaga gaya hidup tetap sehat, sehingga tidak akan mudah
terkena penyakit.
(Aristia & Supadmi, 2018), pada penelitiannya diketahui jumlah pasien laki-
tubuh yang rusak, atau iritan. Tanda inflamasi, luka dan infeksi tidak
kortikosteroid.
saluran nafas lainnya atau dengan suatu tangkapan reflek spasmus oleh
faring. Jika reflek tersebut gagal maka virus merusak lapisan mukosa
adalah deksametason.
Tepat dosis disini dilihat dari usia pasien. Penentuan tepat dosis berpacu
pada aturan pakai yang tertera dalam Buku Informasi Spesialite Obat
pakai yang tertera dalam resep sesuai dengan yang tertera pada
44
dalam sehari jika anak 1–5 tahun: 0,25mg - 1,0mg, anak 6-12 tahun:
sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada Informasi Spesialite Obat
(ISO).
satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu terapi. Pemberian obat
(Aristia & Supadmi, 2018). Salah satu obat kortikosteroid yang banyak
agar mudah ditaati oleh pasien. Obat yang diminum 3 kali sehari harus
jam.
bervariasi secara luas antara obat. Untuk beberapa obat waktu paruh
46
beberapa jam atau berhari - hari. Obat dengan half – time panjang, lebih
dari 24 jam, pada umumnya cukup diberikan dosis 1 kali sehari dan
sehari agar kadar plasmanya tetap tinggi. Data tentang waktu paruh
untuk mencapai dan menjaga level obat dalam darah yang dikehendaki.
yang dianjurkan untuk suatu obat, seperti obat diminum tiap 4 jam, 6
5.1 Kesimpulan
berdasarkan usia pasien terbanyak adalah pada usia dewasa (26-45 tahun)
ditinjau dari tepat dosis berdasarkan umur sebesar 100% sesuai dan
3. Serta, hasil diagnosis dalam presentase adalah pada ispa 34 pasien (34%),
rhematik 28 pasien (28%), alergi gatal 17 pasien (17%), pembengkakan
gusi 12 pasien (12%), diare 9 pasien (9%).
5.2 Saran
47
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, A., Madiastuti, M., dan Yuliantini, S. 2018. Faktor-Faktor Yang Ber-
hubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Desa
Cijoro Pasir Wilayah Kerja Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak
Provinsi Banten Tahun 2017. 41, 14.
Dinas Kesehatan. 2017. Profil UPTD Puskesmas Ketanggungan. Kabupaten
Brebes.
Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia (EdisiV).Jakarta:Departemen Kesehatan
R.I.
Erlangga, M. E., Sitanggang, R. H., dan Bisri, T. 2015. Perbandingan Pemberian
Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik
terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal
Mastektomi Termodifikasi. Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(3), 146–154.
https://doi.org/10.15851/jap.v3n3.607
48
49
Ridho dan Ismail. 2010. Deksametason Merupakan Salah Satu Obat Golongan
Kortikosteroid Sintetik.
LAMPIRAN
52
Ruang Obat
Tempat Peracikan
55
Tempat Obat
Obat Deksametason
57
CURICULUM VITAE
NIM : 17080152
Telepon.HP : 081930560026
Riwayat Pendidikan