FAKULTAS KEDOKTERAN
2016
THE EFFECT OF CITICOLINE TO THE MOTORIC IMPROVEMENT OF NON
HEMORRAGIC STROKE IN PELAMONIA TK II MAKASSAR HOSPITAL 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. TK Bogor (1999-2000)
2. SD Banyumanik 01 – 02 Semarang (2000-2006)
3. SMP Negeri 2 Makassar (2006-2009)
4. SMA Islam Athirah 17 Makassar (2009-2012)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SKRIPSI, MARET 2016
ABSTRAK
HASIL : Dari hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p = 0.000 (p <
0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesa nol ditolak dan hipotesa
alternative diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pemberian citicoline terhadap
perbaikan motorik pada pasien non-hemoragik stroke di RS Pelamonia TK II
Makassar tahun 2014.
i
FACULTY OF MEDICAL
MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY
UNDERGRADUATE THESIS, March 2016
ABSTRACT
RESULT : From the chi-square test, the result obtained by value p = 0,000 (p
< 0,05), so it can be concluded that the null hypothesis is rejected and the
alternative hypothesis is accepted. This means that there is the effect of citicoline
to the motoric improvement of non hemorrhagic stroke patients in Pelamonia TK
II Makassar Hospital 2014.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
Makassar Tahun 2014” ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
pihak. Terkhusus kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda dr. H. Artha Bayu
Duarsa Sp.S dan Ibunda Hj Alfiah Dasuki Afandi, penulis mengucapkan terima
kasih atas kasih saying, cinta, doa, pengorbanan, dukungan dan semangat tiada
3. Dosen pembimbing, dr. Siti Nurul Rezki Wahyuni, M.Kes dan Ibu
iii
4. Dosen penguji, dr. Nelly Mashuri, M.Kes yang telah memberikan
7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dan para
Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak baik pada
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PENGESAHAN
ABSTRAK………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………....3
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….3
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...4
A. Definisi Stroke……………………..……..……………………………….5
B. Epidemiologi Stroke………………………………………………………5
C. Klasifikasi Stroke………………………………………………………….6
v
F. Penatalaksanaan………………………………………………………….10
G. Prognosis…………………………………………………………………11
H. Citicoline………………………………………………………………....13
K. Kerangka Teori…………………………………………………………..20
A. Kerangka Konsep………………………………………………………...21
B. Definisi Operasional……………………………………………………..22
C. Hipotesis…………………………………………………………………23
A. Desain Penelitian…………………………………………………………24
E. Pengumpulan Data……………………………………………………….26
F. Manajemen Data…………………………………………………………27
G. Pengelolaan Data…………………………………………………………28
H. Analisis Data……………………………………………………………..28
I. Etika Penelitian…………………………………………………………..29
vi
C. Analisis Univariat………………………………………………………..32
D. Analisis Bivariat………………………………………………………….35
BAB VI PEMBAHASAN……………………...………………………………..37
Tahun 2014………………………………………………………………37
A. Kesimpulan………………………………………………………………47
B. Saran……………………………………………………………………...48
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...49
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2 Distribusi Pasien NHS berdasarkan Kekuatan Kontraksi Otot Sebelum
Pemberian Citicoline……………………………………………………………..33
Tabel 5.3 Distribusi Pasien NHS berdasarkan Kriteria Kekuatan Kontraksi Otot
Setelah Pemberian Citicoline Selama 5 hari……………………………………..34
Tabel 6.1 Pasien Non Hemoragik Stroke Berdasarkan Kekuatan Kontraksi Otot
yang Setelah Diberikan Citicoline yang Tercantum di Rekam Medik RS
Pelamonia TK II
Makassar…………………………………………………………………………38
Tabel 6.2 Pemberian Citicoline Pada Pasien Non Hemoragik Stroke Terhadap
Kekuatan Kontraksi Otot Berdasarkan Rekam Medik RS Pelamonia TK II
Makassar Tahun 2014……………………………………………………………42
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENGARUH PEMBERIAN CITICOLINE TERHADAP
PERBAIKAN MOTORIK PADA PASIEN NON HEMORAGIK
STROKE
DI RS PELAMONIA TK II MAKASSAR TAHUN 2014
Agitha Billy Laksana Duarsa
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Makassar
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar - 90221
Telp: (0411) 866 972
Fax: (0411) 865 588
E-mail : billyduarsa@yahoo.com
ABSTRACT
Background
Stroke is a cerebrovascular disease are more frequently encountered. Treatment
with medication is mainly intended to improve or maintain the quality of life of
patients, citicolin one of them.
Objective
To determine the effect of citicoline to the motoric improvement of non
hemorragic stroke patients in Pelamonia TK II Makassar Hospital 2014..
Method
This research using observational analitic method with case control design is to
determine the provision of citicoline to the motoric improvement of non
hemorragic stroke patients in Pelamonia TK II Makassar Hospital 2014.
Result
From the chi-square test, the result obtained by value p = 0,000 (p < 0,05), so it
can be concluded that the null hypothesis is rejected and the alternative hypothesis
is accepted. This means that there is the effect of citicoline to the motoric
improvement of non hemorrhagic stroke patients in Pelamonia TK II Makassar
Hospital 2014.
Conclusion
There were motoric improvement based on the manual muscle test after being
given citicoline for 5 days at a dose of 250 mg/8 hours/IV of non hemorrhagic
stroke patients in Pelamonia TK II Makassar Hospital 2014.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stroke merupakan semakin sering dijumpai. Di
penyakit serebrovaskular yang Amerika Serikat, stroke
merupakan penyebab kematian banyak pula kasus stroke yang
terbesar ketiga, dan akan dijumpai. Perbandingan
menyebabkan kematian 90.000 antara penderita pria dan wanita
wanita dan 60.000 pria setiap hampir sama (Hankey,2002).[2]
tahun. Selain menyebabkan Berdasarkan penelitian,
kematian, stroke juga prevalensi stroke berkisar 5-12
merupakan penyebab utama per 1000 penduduk (Hankey,
kecacatan dan penyebab 2002). MacDonald et al. (2000)
seseorang dirawat di rumah sakit yang meneliti prevalensi dari
dalam waktu lama. Di samping berbagai jenis penyakit susunan
itu stroke merupakan penyebab saraf menemukan prevalensi
tersering kedua kepikunan stroke sebesar 800 per 100.000
setelah penyakit Alzheimer. penduduk.[3]
Pada tahun 2000, penderita Di Indonesia masih
stroke di Amerika Serikat belum ada data epidemiologis
menghabiskan biaya sebesar 30 stroke yang lengkap, tetapi
milyar dolar Amerika untuk jumlah penderita strok dari
perawatan (Adam, et al., 2000). tahun ke tahun cenderung
Mengingat besarnya dampak meningkat. Hal ini terlihat dari
yang ditimbulkan oleh stroke, laporan Survey Kesehatan
upaya preventif akan sangan Rumah Tangga DepKes RI di
besar pengaruhnya terhadap berbagai rumah sakit di 27
[1]
kesehatan masyarakat. propinsi di Indonesia. Dimana
Insiden serangan stroke hasil survey menunjukkan
pertama sekitar 200 per 100.000 peningkatan dari tahun 1984
penduduk pertahun. Insiden sampai tahun 1986 yaitu
stroke meningkat dengan 0,72/100 penderita tahun 1984
bertambahnya usia. akibatnya, menjadi 0,89/100 penderita pada
dengan semakin panjangnya tahun 1986.[4]
angka harapan hidup termasuk Citicoline telah banyak
di Indonesia, akan semakin dipelajari dalam uji klinis
dengan sukarelawan dan lebih pengobatan menggunakan
dari 11.000 pasien dengan citicoline, pada pasien yang
berbagai gangguan neurologis tidak diberikan rt-PA tapi
termasuk stroke iskemik akut diberikan citicoline, terlihat efek
hasilnya ditemukan bahwa positif. Pada penggunaan
citicoline aman digunakan dan citicoline pada pasien umur >70
baik untuk pasien stroke iskemik tahun terlihat hasil yang lebih
akut, pasien stroke ringan, baik daripada tidak diberikan
pasien yang lebih tua dari 70 citicoline, semakin luas area
tahun, pasien yang tidak diobati iskemik, semakin besar
dengan rt-PA. citicoline adalah citicoline area iskemik yang
bentuk eksogen cytidine-5’- dikurangi oleh citicoline.[5]
diphosphocholine, obat dengan Sampai saat ini penelitian
potensi meningkatkan plastisitas mengenai pengaruh pemberian
otak, mungkin mengurangi citicoline terhadap perbaikan
kerusakan otak. Citicoline motorik pada pasien non
disimpan di mitokondria dan hemoragik stroke masih sangat
membran sel. Efek citicoline kurang, hal ini menjadi latar
pada pasien stroke iskemik akut belakang peneliti untuk
yang diberikan recombinan melakukan penelitian lebih lanjut
tissue plasminogen activator (rt- tentang hal tersebut.
PA) membuat bisa hasil
Control, yakni untuk mengetahui
pemberian citicoline terhadap
METODE PENELITIAN perbaikan motorik pada pasien
non hemoragik stroke di RS
Penelitian ini menggunakan
Pelamonia TK II Makassar pada
metode observasional analitik
saat itu juga yang tertera pada
yang menganalisis perbaikan
rekam medik tahun 2014.
motorik dengan pemberian
Adapun sampel dalam penelitian
citicoline. Desain penelitian yang
ini adalah 52 pasien non
digunakan adalah studi Case
hemoragik stroke yang digunakan untuk
menggunakan citicoline, tehknik mendiskripsikan karakteristik
yang dilakukan adalah judgement dari variable penelitian. Hasildari
sampling, dengan kriteria inklusi masing-masing variabel
terdaftar sebagai pasien di RS kemudian dimasukan ke tabel
Pelamonia TK II Makassar, distribusi frekwensi dan analisis
pasien non hemoragik stroke. Bivariat dengan menggunakan uji
Analisis data yang dilakukan Chi-Squere.
adalah analisis univariat
HASIL
Analisis univariat
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Pasien NHS Berdasarkan Rekam Medik RS
Pelamonia Makassar TK II Makassar Tahun 2014.
Variabel Jumlah(n) Persentase(%)
Jenis kelamin
Pria 26 47.3
Wanita 29 52.7
Usia
≤35 tahun 3 5.5
>35 tahun 52 94.5
Total 55 100.0
Sumber : data sekunder 2016
Dari tabel 5.1 pasien (94.5%). Sedangkan pasien
non-hemoragik stroke (NHS) non hemoragik stroke (NHS)
yang dilibatkan sebanyak 55 yang berjenis kelamin Pria
orang (100%). Usia ≤ 35 sebanyak 26 orang (47.3%)
tahun berjumlah 3 orang dan yang berjenis kelamin
(5.5%) dan yang usia >35 wanita sebanyak 29 orang
tahun berjumlah 52 orang (52.7%
Tabel 5.2 Distribusi Pasien NHS berdasarkan Kekuatan Kontraksi
Otot Sebelum Pemberian Citicoline.
Kekuatan Kontraksi Otot Jumlah(n) Persentase(%)
0/5 8 14.5
1/5 44 80.0
2/5 3 5.5
Total 55 100.0
Sumber : data sekunder 2016
Dari tabel 5.2 otot 1/5 berjumlah 44 orang
sebelum pemberian citicoline, (80%), sedangkan pasien
pasien NHS dengan kekuatan NHS dengan kekuatan
kontraksi otot 0/5 berjumlah kontraksi otot 2/5 berjumlah
8 orang (14.5%), pasien NHS 3 orang (5.5%).
dengan kekuatan kontraksi
Total 55 100.0
Sumber : data sekunder 2016
Pasien NHS setelah diberikan Sedangkan tidak ada perbaikan
citicoline, dikriteriakan menjadi ada apabila dari hari pertama samapi
perbaikam apabila dari hari pertama dengan hari kelima tidak mengalami
sampai hari kelima mengalami peningkatan kekuatan kontraksi otot.
peningkatan kekuatan kontraksi otot. Berdasarkan tabel 5.4 pasien NHS
yang tidak ada perbaikan berjumlah pemberian citicoline berjumlah 53
2 orang (3.6%) dan pasien NHS yang orang (96.4%).
mengalami perbaikan setelah
Analisi Bivariat
PEMBAHASAN
Hari Pertama
1/5 41 74.5
2/5 13 23.6
3/5 1 1.8
Hari Kedua
1/5 24 43.6
2/5 22 40.0
3/5 9 16.4
Hari Ketiga
1/5 5 9.1
2/5 20 49.1
3/5 27 36.4
4/5 3 5.5
Hari Keempat
1/5 4 7.3
2/5 14 25.5
3/5 21 38.2
4/5 16 29.1
Hari Kelima
1/5 2 3.6
2/5 2 3.6
3/5 19 34.5
4/5 31 56.4
5/5 1 1.8
Total 55 100.0
Sumber : data sekunderr 2016
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 5/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 2/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
2/5 3/5
Total 53
Sumber : data sekunderr 2016
PENDAHULUAN
ketiga, dan menyebabkan kematian 90.000 wanita dan 60.000 pria setiap
utama kecacatan dan penyebab seseorang dirawat di rumah sakit dalam waktu
akan semakin banyak pula kasus stroke yang akan dijumpai. Perbandingan
1
dari berbagai jenis penyakit susunan saraf menemukan prevalensi stroke
meningkat. Hal ini terlihat dari laporan Survey Kesehatan Rumah Tangga
survey menunjukkan peningkatan dari tahun 1984 sampai tahun 1986 yaitu
1986.[4]
dan lebih dari 11.000 pasien dengan berbagai gangguan neurologis termasuk
stroke iskemik akut hasilnya ditemukan bahwa citicoline aman digunakan dan
baik untuk pasien stroke iskemik akut, pasien stroke ringan, pasien yang lebih
tua dari 70 tahun, pasien yang tidak diobati dengan rt-PA. citicoline adalah
pada pasien yang tidak diberikan rt-PA tapi diberikan citicoline, terlihat efek
positif. Pada penggunaan citicoline pada pasien umur >70 tahun terlihat hasil
yang lebih baik daripada tidak diberikan citicoline, semakin luas area
2
iskemik, semakin besar citicoline area iskemik yang dikurangi oleh
citicoline.[5]
terhadap perbaikan motorik pada pasien non hemoragik stroke masih sangat
kurang, hal ini menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hemoragik stroke.
3
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
mengelola penelitian.
ini.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stroke
dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian,
B. Epidemiologi Stroke
Umur merupakan faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis
Oxfordshire, selama tahun 1981 – 1986, tingkat insiden stroke (kasus baru
per tahun) stroke pada kelompok usia 45-54 tahun ialah 57 kasus per 100.000
penduduk dibanding 1987 kasus per 100.000 penduduk pada kelompok usia
kelompok usia yang sama 32 per 10.000 penduduk. Pada kelompok usia
diatas 85 tahun dijumpai insiden stroke dari 184 per 10.000 di Rochester,
100.000 pada laki-laki dan 201 per 100.000 pada perempuan. Di Denmark,
insiden stroke 270 per 100.000 pada laki-laki dan 189 per 100.000 pada
5
perempuan. Di Inggris insidens stroke 174 per 100.000 pada laki-laki dan 233
per 100.000 pada perempuan. Di Swedia, insiden stroke 221 per 100.000
jumlah stroke akut sebanyak 2065 kasus selama periode awal Oktober 1996
sampai dengan akhir Maret 1997, mengenai usia sebagai berikut : dibawah 45
C. Klasifikasi Stroke
dan penyebabnya: (1) stroke iskemik, terdiri atas transient ischemic attack
(TIA), thrombosis serebri, emboli serebri; (1) stroke hemoragik, terdiri atas
bentuk ini gejala neurologic yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih
lama dari 24 jam. (b) Reversible ischemic neurological deficit (RIND). Gejala
neurologic yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih lama dari 24
jam, tetapi tidak lebih dari seminggu. (c) Progressing stroke atau stroke in
6
evolution. Gejala neurologic yang makin lama makin berat (d) Complete
mekanisme terjadinya dibagi dalam dua bagian besar, yaitu: Stroke Iskemik
disebabkan adanya gangguan pada pembuluh darah serebral. Efek akhir dari
1021 ATP per menit. Oksigen dan glukosa tersebut diantarkan ke otak melalui
aliran darah secara konstan. Metabolism ini merupakan proses yang tetap dan
7
Kegagalan sirkulasi dalam darah merupakan suatu keadaan yang amat
serebral blood flow (CBF) ini disebabkan oleh adanya oklusi pada salah satu
cabang arteri/pembuluh darah serebral atau adanya emboli atau thrombus. [11]
protein yang terdapat pada leukosit, astrocyte, microglial, sel endotel sebagai
iskemi. Dalam tahun belakangan ini, ada beberapa penemuan yang bersifat
peranan seluler dan molekul berperan dalam proses terjadinya iskemi pada sel
85%). Stroke iskemi disebabkan oleh thrombosis atau emboli pada pembuluh
adalah aterosklerosis pada arteri carotis cranial yang meliputi terminal arteri
8
kerusakan endotel (disfungsi endotel) vascular yang disebabkan gangguan
diantaranya:
Umur
Jenis kelamin
Keturunan/genetic
Behaviour
Merokok
Peminum alkohol
Pemakaian obat-obatan
9
Faktor risiko psikologi
Hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes mellitus
Gangguan ginjal
Obesitas
Polisitemia
Hipertensi
Merokok
Diabetes mellitus
Kelainan jantung
Kolesterol [27]
F. Penatalaksaan
pengobatan stroke sedini mungkin, karena „jendela terapi‟ dari stroke hanya 3-
6 jam. Adapun hal yang harus dilakukan untuk penatalaksanaan pasien stroke:
10
Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas
19
Pasang jalur infus intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan
Berikan oksigen 2
tes berikut: kadar alkohol, fungsi hati, gas darah arteri, dan skrining
toksikologi
G. Prognosis
prognosis tersebut terjadi pada stroke fase awal atau pasca stroke. Untuk
mencegah agar aspek tersebut tidak menjadi lebih buruk maka semua
11
penderita stroke akut harus dimonitor dengan hati-hati terhadap keadaan
umum, fungsi otak, EKG, saturasi oksigen, tekanan darah dan suhu tubuh 20
Lamsudin, 1998).
pada infark lakuner cukup baik karena tingkat ketergantungan dalam activity
daily living (ADL) hanya 19 % pada bulan pertama dan meningkat sedikit (20
fungsi neurologik dan fungsi aktivitas hidup sehari-hari pasca stroke menurut
paling cepat pada minggu pertama dan menurun pada minggu ketiga sampai 6
yang terjadi pada penderita stroke. Hasil akhir yang dipakai sebagai tolok ukur
penyakit arteri karotis yang menyertai. Pasien dengan TIA memiliki prognosis
yang lebih baik dibandingkan pasien dengan TIA memiliki prognosis yang
12
kumulatif pasien dalam penelitian ini sebesar 4,8 % dalam 1 tahun dan
H. Citicoline
fosfatidilkolin.
Kennedy yang juga disintesis pada tahun 1956, citicoline telah dipelajari di
13
meningkatkan kadar plasma kolin dan cytidine, membangun blok yang
usia muda dibandingkan pada orang dewasa yang lebih tua. Fosfatidilkolin
merupakan senyawa penting untuk integritas membran sel dan perbaikan. Hal
ini biasanya berkurang dalam membran sel otak akibat penuaan. Penelitian
konsentrasi senyawa kolin yang mengandung sitosol pada otak sebelum dan
dialami pada usia yang lebih tua. Hal ini diduga bahwa komponen cytidine
membran sel saraf pada usia yang lebih tua sehingga mengakibatkan
adalah substrat yang beredar melalui penggunaan citicoline secara oral yang
selaput pelindung darah otak dan diubah menjadi trifosfat uridin. Penelitian
trifosfat intraselular.[17]
14
citicoline) menunjukkan peningkatan kadar phosphodiesters di jaringan otak,
iskemia dengan mengurangi akumulasi asam lemak bebas di lokasi lesi, yang
terjadi sebagai akibat dari kerusakan sel saraf dan kematian. Segera setelah
proinflamasi, gliserol, dan asam lemak bebas yang disebabkan oleh rusaknya
15
hewan dengan cedera mikrosirkulasi otak, secara signifikan meningkatkan
secara umum. citicoline telah terbukti memiliki efek penekan radikal bebas
langsung, seperti yang terlihat pada model binatang dari iskemia serebral
hidroksil.[22]
renovasi. Efek dari citicoline pada perkembangan saraf yang diteliti dalam
studi di mana tikus diberi makan citicoline dari konsepsi (maternal) untuk
16
keseluruhan ditempati oleh neuron, yang mengarah ke peningkatan proses
secara volunteer.
penegakan diagnosis klinis, penentuan jenis terapi, jenis alat bantu yang
penyakit tertentu yang hanya menyerang otot tertentu pula. Jenis terapi dan
kekuatan otot. Diharapkan program terapi dan alat bantu yang dipilih tidak
lansia.[28]
17
vertical, volume otot normal.
tahanan minimal.
melawan tahanan.
horizontal.
kuat.
resistensi.
18
Mengangkat beratnya
Nilai 3 (Cukup)
sendiri tetapi tidak lebih.
apapun.
19
K. Kerangka Teori
Non Hemoragik
Perbaikan Motorik
stroke
Citicoline
Sintesis
Fosfotidilkolin
Produksi Asetilkolin
Penumpukan asam
lemak bebas
Sphingomyelin
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Citicoline
Non Hemoragik Stroke Perbaikan Motorik
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
21
B. Definisi Operasional
a. Definisi
yang merawat.
e. Kriteria Objektif : 1 = Ya
2 = Tidak
a. Definisi
kontraksi otot.
22
3. Citicoline
a. Definisi
e. Kriteria Objektif : 1 = Ya
2 = Tidak
C. Hipotesis
23
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat
2. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember tahun 2015 sampai
1. Populasi
2. Sampel
24
Dalam penelitian ini, semua pasien non hemoragik stroke yang
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
√ √
Keterangan :
Q2 : 1- P2 = 1-0.5 = 0.5
25
2 2
Maka :
√ √
E. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Sumber Data
tilik.
26
Peneliti mengajukan ijin kepada direktur RS Pelamonia TK II
F. Manajemen Data
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
dianalisis.
4. Transfering
27
Transferring data yaitu memindahkan data dalam media
5. Cleaning
terkumpul di cek terlebih dahulu agar tidak terdapat data yang tidak
diperlukan.
6. Entry
G. Pengelolaan Data
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
28
2. Analisis Bivariat
I. Etika Penelitian
29
sudah terkumpul dari responden benar - benar bersifat rahasia dan
30
BAB V
HASIL PENELITIAN
penggunaan obat yang sesuai terhadap pasien non hemoragik stroke agar
Makassar.
31
kesehatan dasar, spesialistik dan sub spesialistik terbaik bagi seluruh
saraf, penyakit kulit dan kelamin, urologi, bedah saraf, gigi, radiologi dan
laboratorium klinik.
Jenis kelamin
Pria 26 47.3
Wanita 29 52.7
Usia
Total 55 100.0
dan yang usia >35 tahun berjumlah 52 orang (94.5%). Sedangkan pasien
32
non hemoragik stroke (NHS) yang berjenis kelamin Pria sebanyak 26
(52.7%).
0/5 8 14.5
1/5 44 80.0
2/5 3 5.5
Total 55 100.0
pasien NHS dengan kekuatan kontraksi otot 2/5 berjumlah 3 orang (5.5%).
33
Tabel 5.3 Distribusi Pasien NHS berdasarkan Kriteria Kekuatan
Total 55 100.0
apabila dari hari pertama samapi dengan hari kelima tidak mengalami
yang tidak ada perbaikan berjumlah 2 orang (3.6%) dan pasien NHS yang
(96.4%).
34
5.4 Analisis Bivariat
Kontraksi Otot
pada NHS
Kekuatan Kontraksi
pada NHS
n % n % n %
selama 5 hari, pasien NHS dengan kekuatan kontraksi otot masuk dengan
35
nilai 0/5 yang mengalami perbaikan berjumlah 8 orang, pasien NHS
dengan kekuatan kontraksi otot masuk dengan nilai 1/5 yang mengalami
otot masuk dengan nilai 2/5 yang mengalami perbaikan hanya 1 orang,
dari uji statistik chi square diperoleh nilai p = 0.000 (p < 0.05), sehingga
36
BAB VI
PEMBAHASAN
yang berumur < 35 tahun sebanyak 3 orang dan yang berumur > 35 tahun
kekuatan kontraksi otot berkisar 0/5 - 2/5 dimana pada pasien NHS dengan
kekuatan kontraksi otot 1/5 sebanyak 44 orang dan pasien NHS dengan
non hemoragik stroke lebih banyak mengenai pada usia > 35 tahun dan
37
jarang ditemui pada usia < 35 tahun hal tersebut di karenakan adanya
Hari Pertama
1/5 41 74.5
2/5 13 23.6
3/5 1 1.8
Hari Kedua
1/5 24 43.6
2/5 22 40.0
3/5 9 16.4
Hari Ketiga
1/5 5 9.1
2/5 20 49.1
38
3/5 27 36.4
4/5 3 5.5
Hari Keempat
1/5 4 7.3
2/5 14 25.5
3/5 21 38.2
4/5 16 29.1
Hari Kelima
1/5 2 3.6
2/5 2 3.6
3/5 19 34.5
4/5 31 56.4
5/5 1 1.8
Total 55 100.0
Sumber : data sekunderr 2016
Pada hari kedua, pasien NHS dengan kekuatan kontraksi otot 1/5
9 orang (16.4%). Pada hari ketiga, pasien NHS dengan kekuatan kontraksi
otot 1/5 berjumlah 5 orang (9.1%), 2/5 berjumlah 20 orang (49.1%), 3/5
39
orang (7.3%), 2/5 berjumlah 14 orang (25.5%), 3/5 berjumlah 21 orang
(38.2%), 4/5 berjumlah 16 orang (29.1%). Pada hari kelima, pasien NHS
orang yang setelah diberikan citicoline selama 5 hari dengan dosis 250
kontraksi otot sebanyak 2 orang. Seperti yang dikatakan oleh Jan.S Surya
40
menekan aktivitas fosfolipase yang mana berupa peningkatan pemulihan
kesadaran dan terjadi peningkatan kekuatan kontraksi otot. [30] pada pasien
bahwa 2 pasien tersebut memiliki penyakit lebih dari 1 dan konsumsi obat
yang mana lebih dari 5 jenis obat, sehingga kemungkinan besar dosis dari
citicoline yang diberikan pada pasien tersebut berkurang. Dan pada jurnal
integritas membran sel dan perbaikan. Hal ini biasanya berkurang dalam
kolin yang mengandung sitosol pada otak sebelum dan setelah dosis
tunggal citicoline menemukan bahwa resonansi kolin dalam otak pada usia
muda meningkat, sedangkan penurunan dialami pada usia yang lebih tua.
41
Diketahui pada pemberian citicoline pada pasien non hemoragik
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 5/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
42
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 3/5
1/5 2/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 3/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
1/5 4/5
2/5 3/5
Total 53
Sumber : data sekunderr 2016
kepala.[29]
43
BAB VII
TINJAUAN KEISLAMAN
Salah satu cara yang diajarkan oleh islam untuk meraih kesehatan
adalah dengan mengatur pola makan yang baik. Ajaran islam dalam
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
Rasulullah bersabda :
هللا
44
( ه )
makanlah kamu semua dari sesuatu yang baik dan berbuatlah kamu yang
baik. Dan firman Allah yang lain: Hai orang – orang yang beriman,
makanlah kamu semua dari sebaik – baik apa yang telah Ku-rezekikan
45
normal yang ada pada tubuh pasien tersebut sehingga dapat menjadi
yang tak bermakna. Pergantian ini dimaksud kan adalah untu memberikan
beristirahat pada malam hari setelah lelah berusaha. Hal ini kembali
dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu
mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
cukup agar obat dan makanan yang dikonsumsinya dapat bekerja dengan
baik.
46
BAB VIII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
non hemoragik stroke di RS. Pelamonia TK. II Makassar tahun 2014” dapat
citicoline.
52 orang.
47
B. SARAN
48
DAFTAR PUSTAKA
49
13. Secades JJ, Lorenzo JL. Citicoline: pharmacological and clinical review,
2006 update. Methods Find Exp Clin Pharmacol. 2006;28 Suppl B: 1-56.
14. Jambou R, EL-Assaad F, Combes V, Grau GE. Citicoline (CDP-choline):
What role in the treatment of complications of infectious disease. Int J
Biochem Cell Biol. 2009;41 (7): 1467-1470.
15. D‟Orlando KJ, Sandage BW. Citicoline (CDP-choline): mechanisms of
action and effects in ischemic brain injury. Neurol Res 2004;17(4):281-
284.
16. Babb SM, Appelmans KE, Renshaw PF, Wurtman RJ, Cohen BM.
Differential effect of CDP-choline on brain cytosolic choline levels in
younger and older subjects as measured by proton magnetic resonance
spectroscopy. Psychopharma- cology (Berl). 2003;127(2):88-94.
17. Wurtman RJ, Regan M, Ulus I, Yu L. Effect of oral CDP-choline on
plasma choline and uridine levels in humans. Biochem Pharmacol.
2000;60(7):989-992.
18. Mingeot-Leclercq M-P, Lins L, Bensliman M, et al. Piracetam
menghambat efek-mendestabilisasi lipid dari amiloid peptida A Sebuah C-
terminal fragmen. Biochim Biophys Acta 2003; 1609: 28-38.
19. Drago F, Mauceri F, Nardo L, et al. Effects of cytidine-diphosphocholine
on acetyl- choline-mediated behaviors in the rat. Brain Res Bull.
2011;31(5):485-489.
20. D‟Orlando KJ, Sandage BW. Citicoline (CDP-choline): mechanisms of
action and effects in ischemic brain injury. Neurol Res 2006;17(4):281-
284.
21. Weiss GB. Metabolism and actions of CDP-choline as an endogenous
compound and administered exogenously as citicoline. Life Sci.
2010;56(9):637-660.
22. Adibhatla RM, Hatcher JF. Citicoline decreases phospholipase A2
stimulation and hydroxyl radical generation in transient cerebral ischemia.
J Neurosci Res. 2003;73(3):308-315.
50
23. Rema V, Bali KK, Ramachandra R, et al. Cytidine-5-diphosphocholine
supple- ment in early life induces stable increase in dendritic complexity
of neurons in the somatosensory cortex of adult rats. Neuroscience.
2008;155(2):556-564.
24. Price, 2005 http://eprints.ums.ac.id/18613/9/BAB_II.pdf (diakses
tanggal 27 November 2015 pukul 22.14 WITA)
25. Mansjoer, 2000 http://eprints.ums.ac.id/18613/9/BAB_II.pdf
(diakses tanggal 27 November 2015 pukul 22.14 WITA)
26. Asmedi & Lamsudin, 1998
http://eprints.ums.ac.id/18613/9/BAB_II.pdf (diakses tanggal 27
November 2015 pukul 22.14 WITA)
27. Feigin, dkk., 1998; Goldstein dkk., 2006; Sjahrir, 2003
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21463/4/Chapter%20II.pd
f (diakses tanggal 30 November 2015 pukul 19.45 WITA)
28. Warfield, Carol. 1996. Segala Sesuatu Yang Perlu Anda Ketahui Terapi
Medis. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
29. Anonim. Citicoline monograph. Alternative Medicine Review 2008;
13:50-7
30. de la Morena E. Efficacy of CDP-choline in the treatment of senile
alterations in memory. Ann N Y Acad Sci 2007; 640: 233-236
31. Davalos A, Castillo J, Alvarez-Sabin J, et al. Oral 22. Citicoline in acute
ischemic stroke: an individualpatient data pooling analysis of clinical
trials. Stroke 2002; 33:2850-7
32. Acmad Gholib. Study Ialam: Belajar memahami Agama, Al-Qur‟an, AL-
51
GET DATA /TYPE=XLSX
/FILE='C:\Users\Lenovo\Documents\job\Book2.xlsx'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
FREQUENCIES VARIABLES=xxumur DIAGNOSIS MMTMASUK HARI1 HARI2 HARI3 HARI4 HARI5
XXXMMT
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
[DataSet1]
Statistics
Valid 55 55 55 55 55 55 55
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
HARI5 XXXMMT
Valid 55 55
N
Missing 0 0
Frequency Table
xxumur
DIAGNOSIS
MMTMASUK
HARI1
HARI2
HARI3
HARI4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
HARI5
XXXMMT
Crosstabs
Notes
[DataSet1]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
XXXMMT Total
0 1
Count 0 8 8
Count 0 44 44
Count 2 1 3
a. 0 cells (0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 6.00.
Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for MMTMASUK (0 / 1)
NPAR TESTS
/K-S= MMTMASUK BY XXXMMT(1 0)
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Frequencies
XXXMMT N
0 2
MMTMASUK 1 53
Total 55
a
Test Statistics
MMTMASUK
Absolute .981
Negative .000
Kolmogorov-Smirnov Z 1.362
Asymp. Sig. (2-tailed) .049
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
[DataSet1]
Statistics
N Valid 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
xxumur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
DIAGNOSIS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
MMTMASUK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HARI1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HARI2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HARI3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HARI4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HARI5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
XXXMMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent