Toaz - Info Laporan Peraktek Kerja Lapangan Di Puskesmas PR
Toaz - Info Laporan Peraktek Kerja Lapangan Di Puskesmas PR
PENDAHULUAN
1.2.1 Manfaat
1. Manfaat dilaksanakannya praktek kerja lapangan adalah untuk
mengaplikasikan praktek siswa diluar sekolah. Dan juga agar siswa
mengetahui bagaimana praktek sesungguhnya di tempat kerja atau intansi
terkait.
1.2.2 Tujuan
1. Sebagi pembanding antara teori yang diberikan selama proses pendidikan
dengan praktek yang diperolah di lapangan.
2. Untuk membekali siswa-siswi tentang dunia kerja serta memantapkan
kemampuan atau keahlian dibidangnya.
3. Dapat meningkatkan pribadi siswa-siswi dalam melaksanakan tugas
Magang yang telah diberikan.
4. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan
tingkat pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunana lapangan
kerja)
5. Memperkokoh “Link and Macth” antara sekolah dan instasi dunia kerja
6. Meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan
8. Peserta PKL akan mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan
pelajaran yang telah di peroleh disekolah secara teori dan di terapkan di
lingkungan kerja
9. Peserta PKL mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang di
temukan di lapangan.
D. Prinsip Dasar Praktek Kerja Lapangan
a. Pendidikan adalah salah satu harapan dari program yang harus di
upayakan untuk tercapainya tujuan seoptimal mungkin, salah satu
tujuan instansi pemdidikan Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan
Putra Borneo Nunukan adalah pembekalan hasil PKL
b. Ilmu Farmasi adalah suatu disiplin ilmu yang tidak hanya
membutuhkan pengetahuan tentang teori yang relefan, tetapi juga
keterampilan praktek, oleh karna itu PKL merupakan bagian penting
dari kurikulum instansi pendidikan untuk memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk menerapkan ilmu dan keterampilannya yang di
peroleh di bangku sekolah secara terintegrasi.
c. Pendidikan Farmasi tingkat menengah di kembangkan agar dapat
mendorong pengembangan potensi, kreatifitas, dan keterampilan dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, sikap, resiko serta
nilai-nilai yang menggambarkan seorang asisten apoteker yang
bermutu.
d. Praktek kerja lapangan (PKL) harus direncanakan, dimotivator,
diawasi, dikendalika dan dinilai seperti halnya pengajaran yang berlaku
di bangku sekolah
e. ilmu yang didapatkan setelah pendidikan diupayakan dengan adanya
praktek kerja lapangan dapat mengembangkan kualitas belajar siswa
f. Praktek kerja lapangan merupakan bagian penting dari kurikulum
institusi pendididkan untuk memberi kesempatan pada siswa
menerapkan ilmu dan keterampilannya yang dipelajari dikelas
terintegrasi .
E. Tujuan Pembuatan Laporan
Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh peserta Praktek Kerja
Lapangan (PKL) setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) adalah membuat laporan yang memuat tentang uraian Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
mempunyai tujuan antara lain :
a. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan mampu memahami,
memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang telah di peroleh
disekolah dan di terapkan dilapangan kerja.
b. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) mampu mencari alternatif
pemecahan masalah yang di temukan dilapangan.
c. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun
peserta didik yang bersangkutan.
(SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan, 2014, Buku Panduan Praktek
Kerja Lapangan, Nunukan, 1-3)
BAB II
TIJAUAN UMUM UNIT PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS
A. PUSKESMAS
a. Pengertian
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarkat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes RI, 2006).
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Penanggung jawab utama
penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah
kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya (Depkes RI, 2006).
Pelayanan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi :
1. Pelayanan pengobatan (kuratif) yaitu merupakan suatu rangkaian
dari pengelolaan obat yang merupakan tahapan akhir dari suatu
pelayanan kesehatan yang akan ikut menentukan efektifitas upaya
pengobatan oleh tenaga medis kepada pasien
2. Upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yaitu merupakan suatu
kegiatan dalam upaya pemulihan kesehatan
3. Upaya pencegahan (preventif) yaitu merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka pencegahan suatu penyakit dengan
memelihara kesehatan lingkungan maupun perorangan
4. Upaya peningkatan kesehatan (promotif) yaitu suatu upaya
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat dan merupakan konsep kesatuan upaya kesehatan.
Hal tersebut menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas
kesehatan termasuk Puskesmas yang merupakan unit pelaksana
kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok yang
sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya
pelayanan kefarmasian di Puskesmas ditunjukan kepada semua penduduk
dan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur (Depkes RI,
2006).
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu
kecamatan, dengan beberapa faktor yaitu: kepadatan penduduk, luas
daerah, keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya yang
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
Puskesmas. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu desa atau
kelurahan, dusun atau rukun warga (Depkes RI, 2006).
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas
perlu ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana diantaranya,
yaitu:
1. Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan tempat pelayanan
pengobatan dibawah Puskesmas Induk yang pelayanannya dilakukan
oleh seorang perawat yang bertempat di suatu desa jauh dari
Puskesmas Induk.
2. Puskesmas Keliling (Pusling) kegiatannya sama seperti Puskesmas
hanya saja Puskesmas Keliling dilakukan oleh seorang dokter, bidan,
perawat, gizi, dan Asisten Apoteker (AA).
b. Sejarah Puskesmas
Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan
tahun 1968 ketika dilangsungka rapat KERJA NASIONAL ( Rakernas )
di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi sistem pelayanan
kesehatan di tanah ai, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada
waktu itu dirasakan kurang menguntungkan, dan dari kegiatan-kegiatan
seperti BKIA, BP, P4M dansebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan
tidak saling berhubungan. Melalui rakerkesnas tersebut timbul gagasan
untuk menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam
suatu organiisasi yang dipercaya dan diberi nama PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT ( Puskesmas ) dan puskesmas waktu itu
dibedakan menjadi 4 macam yaitu Puskesmas tingkat Desa, Puskesmas
tingkat Kecamatan, Puskesmas tingkat Kawedanan dan Puskesmas
tingkat Kabupaten.
Pada rakernas ke II 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi 3
kategori yaitu Puskesmas tipe A dipimpin oleh dokter secara penuh,
Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter tidak secara penuh, dan
Puskesmas tipe C dipimpin oles paramedik.
Pada tahun 1970 ketika dilangsungkan rakerkesnas dirasakan
pembagian puskesmas didasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai
karena puskasmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin dokter secara penuh
atau sama sekali tidsk ada tenaga dokternya, sehingga dirasakan sulit
untuk mengembangkannya . Sehingga mulai tahun 1970 ditetapkan
hanya satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat kecamatan
dengan jumlah penduduk 30 000 sampai 50 000 jiwa orang penduduk.
Konsep wilayah kerja puskasmas ini dipertahankan sampai akhir Pelita
tahap II tahun 1979. dan ini lebih dikenal dengan nama konsep wilayah.
Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan
dikeluarkannya INPRES kesehatan No 5 Th 1974, Nomor 7 tahun 1975
dan nomor 4 tahun 1976 dan berhasil mendirikan dan menenpatkan
tenaga dokter diseluruh pelososk tanah air maka sejak elita III maka
konsep wilayah diperkecil yang mencakup suatu wuilayah yang
mempunyai jumlah penduduk 30 000 jiwa saja.
Dan sejak tahun 1979 mulai dirintis pembangunan puskesmas di
daerah-daerah tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumalah
penduduk 30 000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi kegiatan –kegiatan
yang berada di suatu kecanatan maka salah satu puskesmas tersebut di
tunjuk sebagai penanggungjawab yang selanjutnya disebut sebagai
puskesmas induk sedang yang lain disebut puskesma pembantu. 2
kategori ini dikenal sampai sekarang.
c. Visi Dan Misi Secara Umum
1. Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia
Sehat.
Indikator Kecamatan Sehat:
1) lingkungan sehat.
2) perilaku sehat.
3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
2. Misi
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
d. Wilayah Kerja
1. Identitas Puskesmas
1) Nama : Puskesmas Sedadap
2) Kode Pos : 77482
3) Alamat : Jl. Ujang Dewa RT.01 Nunukan Selatan
4) No. Telp : 0556 2027816
2. Karakteristik Wilayah Kerja
1) Letak Administratif
Secara administratif, Puskesmas Sedadap berada di wilayah
Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan Propinsi
Kalimantan Utara.
2) Letak Geografis
Secara Geografis, Puskesmas Sedadap yang terletak di
kecamatan Nunukan Selatan dengan Luas Wilayah 174.790 km2
memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Nunukan
Timur
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Sembakung.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Binusan.
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Sebatik Timur.
3) Keadaan Wilayah
Daratan rendah yang berupa rawa-rawa dan pinggir laut/ pantai
Dataran tinggi dengan kondisi berbukit.
Sebagian merupakan hutan.
Sebagian wilayah merupakan wilayah pengembangan
perkotaan yang cukup ramai, tetapi sebagian lainnya
merupakan daerah pemukiman yang berkelompok.
Aksessibilitas sebagian wilayah sulit di jangkau,
termasuk adanya wilayah kerja yang berada di luar pulau
Nunukan seperti pada pulau Bukat.
e. Tugas Dan Fungsi Puskesmas
1. Tugas Puskesmas yaitu :
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melakukan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tekhnis dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5) Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas.
2. Fungsi puskesmas yaitu :
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya..
1) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
2) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada wilayah kerjanya.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda,
maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan
berbeda-beda pula. Namun dengan demikian kegiatan pokok puskesmas yang
seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Kesehatan Ibu dan Anak
2) Keluarga Berencana
3) Upaya Peningkatan Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Pengobatan termasuk Pelayanan Daerah Karena Kecelakaan
7) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8) Kesehatan Sekolah
9) Kesehatan Olahraga
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat
11) Kesehatan Kerja
12) Kesehatan Gigi dan Mulut
13) Kesehatan Jiwa
14) Kesehatan Mata
15) Laboratorium Sederhana
16) Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan
17) Kesehatan Lanjut Usia
18) Pembinaan Pengobatan Tradisional
19) Pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok puskesmas di
laksanakan dengan pendekatan . Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa .
(Depkes RI, 2003, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta)
B. Organisasi Puskesmas Secara Umum
KEPALA
URUSAN
TU
PUSKESMAS PEMBANTU
POKJA
VI
POKJA
VII
POKJA
V
POKJA
IV
POKJA
III
POKJA
II
POKJA
I
C. Personalia
Susunan Organisasi Puskesmas terdiri dari 3 unsur :
a. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas
b. Unsur Pembantu pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha
c. Unsur Pelaksana :
Unsur pelaksana
1. Unsur terdiri dari tenaga dalam jabatan fungsional
2. Jumlah unit tergantung pada kegiatan tenaga dan fasilitas daerah
masing-masing, yaitu :
1) Pokja 1
Melaksanakan kegiatan/koordinasikan Kesejahteraan Ibu dan
Anak, KB dan usaha perbaikan gizi.
2) Pokja 2
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular (khususnya imunisasi), Kesehatan Lingkungan
dan Laboratorium Sederhana.
3) Pokja 3
Melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan mulut, Kesehatan
kerja serta kesehatan usia lanjut.
4) Pokja 4
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, kesehatan jiwa,
kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
5) Pokja 5
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
6) Pokja 6
Melakukan kegiatan pengobatan, pelayanan rawat jalan dan
rawat inap dan ruang bersalin.
7) Pokja 7
Melaksanakan kegiatan kefarmasian dan puskesmas keliling.
Adapun struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan
keadaan masing-masing daerah berkaitan dengan UU Otonomi
daerah.
(Hasbi, Muhammad Kairi dkk, 2012, Laporan Pengantar Praktek Kerja
Lapangan di Puskesmas Kuin Raya, Banjarmasin)
D. TUGAS DAN WEWENANG
a. Kepala Puskesmas
Tugas Kepala Puskesmas :
1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan suvervisi
2. Mengadakan koordinasi ditingkat kecamatan
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
di puskesmas
Fungsi Kepala Puskesmas :
Memimpin, menyusun, mengkoordinasikan dan menetapkan rencana
operasional pelaksanaan pembinaan puskesmas yang meliputi program
dan kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas di puskesmas.
b. Dokter Umum
Tugas Dokter Umum :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan
baik.
Fungsi Dokter Umum :
Melaksanakan pelayanan kesehatan Umum.
Wewenang Dokter Umum :
1. Melaksanakan pemerikasaan dan pengobatan.
2. Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatab fungsi manajemen.
3. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani
poliklinik.
4. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan terutama
pada praja yang sakit.
c. Dokter Gigi
Tugas Dokter Gigi :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut terlaksana
dengan baik.
Fungsi Dokter Gigi :
1. Melaksanakan Pelayanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar umum, terdiri :
1) Premadikasi Pencabutan
2) Penambalan Gigi
3) Perawatan Syaraf Gigi
4) Melaksanakan Konsultasi Gigi.
5) Melaksanakan/menerima kasus-kasus emergency gigi/darurat.
3. Membantu Pelaksanaan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen
4. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani di
poliklinik.
5. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan gigi dan
mulut .
d. Tata Usaha
Tugas Tata Usaha :
1. Mengkoordinasikan tugas –tugas yang di berikan oleh pimpinan.
2. Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian.
3. Mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah
tangga.
4. Membuat konsep surat dinas atau mengetik konsep surat
pimpinan.
5. Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar.
6. Memonitor dan merekap penelitian yang dilakukan staf Akademik
(mencakup penelitian pusat, Fakultas, Lintas Unit, Jakarta In focus,
Hibah Kompetitif, LPPM dan hibah DIKTI )
7. Membantu secara administrasi dan keuangan pelaksana penelitian
lintas unit.
8. Membantu Proses penyelenggaraan seminar/pertemuan ilmiah
rutin.
9. Menghadiri rapat-rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah
administrasi.
10. Menerapkan rapat-rapat/pertemuan pimpinan dan rapat dengan
tamu-tamu.
11. Menginvertarisasi semua perlengkapan yang ada.
12. Menyusun anggaran tahunan.
13. Mengatur jadwal rapat pimpinan.
14. Menyusun notula rapat pimpinan dan menyebarluaskan.
Wewenang :
1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan
lisan maupun dengan tulisan.
2. Mengusulkan mutasi/rotasi. Promosi, kenaikan golongan/skala
gaji staf administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan
Ketua LPPM.
3. Menggunakan saran, prasaran kerja untuk kelancaran pelaksana
tugas-tugas.
e. Apoteker
Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya :
1. Membuat visi dan misi
2. Membuat strategi, tujuan,sasaran dan program kerja.
3. Membuat dan menetapkan peraturan atau standar prosedur
Operasional (SPO) pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
4. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta
program kerja pada setiap fungsi kegiatan di apotek.
5. Merencanakan, malaksanakan, mengendalikan dan menganalisis
hasil kinerja operasional dan kinerja keuangan apotek.
Wewenang dan tanggung jawab Apa di antaranya :
1. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan
2. Menentukan sistem atau peraturan yang akan di gunakan.
3. Mengawasi pelaksanan SPO dan program kerja.
4. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang di peroleh.
f. Loket Pendaftaran
Tugas Loket Pendaftaran
1. Mendaftar pasien yang datang berobat.
2. Mencatat di register.
3. Mengisi Identitas pasien di kartu rawar jalan dan kartu resep.
4. Mengisi tanda pengenal pasien.
5. Mengantar kartu rawat jalan ke ruang BP.
6. Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi pada
pengeluaran karcis.
7. Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan
retribusi setiap hari.
8. Mencatat hasil penerimaan retribusi di buku bantu.
9. Menyusun kertu Rawat jalan pasien pada rak status sesuai aturan
nomer kode.
10. Membantu merencakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu
tanda pengenal, famly folder dan amplop tempat kartu rawat jalan.
11. Mencatat Register Baru/Lama, register bayar/Gratis/Askes/BPJS .
12. Menghitung resep yang masuk dan setoran harian.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
PEMERINTAH KABUPATEN
NUNUKAN PUSKESMAS
Dokter : Taurisia .Ir tanggal :
01/10/2014
R/ Amoxicillin tab 500 mg No.
X
S3dd1
R/ Paracetamol tab 500 mg No.
X
S3dd1
R/ CTM tab No. X
S3dd1
R/ Vit C tab No. X
S3dd1
Pro : Nn erika
Umur/sex : 16 tahun / perempuan
Alamat : RT 07 Selisun
Amoxicillin
Khasiat, Antibiotik aturan pakai tiga kali sehari sebelum makan
harus diminum sampai habis, tiap perdelapan jam, efek
samping Skin rash atau reaksi lain dan pada penggunaan dosis
besar dapat menyebabkan kerusakan hati,cara penyimpanan
simpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.
Paracetamol
Khasiat,Mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi, nyeri setelah
operasi,padawaktu haid dan demam,Aturan pakai tiga kali
sehari sebelum makan , efek samping Skin rash atau reaksi lain
dan pada penggunaan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan
hati,cara penyimpanan simpan dalam wadah tertutup rapat,
ditempat sejuk dan kering.
CTM
Khasiat, utuk meringankan gejala alergi seperti pada rhinitis,
urtikaria, dan hay fever, aturan pakai, tiga kali sehari sesudah
makan, efek samping, Mulut kering, pandangan kabur, dan
mengantuk, cara penyimpanan simpan dalam wadah tertutup
rapat, ditempat sejuk dan kering.
Vit C
Khasiat, untuk mencegah dan mengobati kekurangan vitamin C,
sariawan, menyamarkan kerutan, membatasi pembentukan
garis– garis halus wajah, mencegah penuaan dini, mengenyalkan
dan melenturkan kulit, menghaluskan kulit, mencerahkan kulit
(look brightness), mencegah luka jerawat dan menutupnya
secara cepat, mencegah proses pembentukan frekel (freckles),
mencegah pengaruh buruk sinar UV matahari pada kulit.
Pemakaian jangka panjang hingga 6 bulan keatas menunjukkan
kulit wajah terlihat lebih muda, aturan pakai tiga kali sehari
sesudah makan, efek samping 1%- 10%: Renal: hyperoxaluria
(kejadian tergantung dosis) < 1%: pusing, faintness, fatigue,
flank pain, sakit kepala, Cara penyimpanan simpan dalam
wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.(Dr.M.Dani
Pratomo, MM.Apt,2011-2012,ISO INDONESIA VOL.46,
Jakarta,439-441)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Saya berkesimpulan bahwa PKL yang dilakukan di setiap sekolah
kejuruan sangatmemberi wawasan luas untuk siswa siswi SMK Kesehatan
Putra Borneo Nunukan dengan tujuan agar siswa mampu mengetahui
bagaimana praktikun secara langsung terjun ke lapangan instansi sesuai
dengan jurusan saya. Dan agar siswa tahu bahwa setelah mereka lulus
sekolah, mereka akan menghadapi dan menekuni pekerjaan tersebut, dan
berharap bahwa Praktek Kerja Lapangan( PKL) ini merupakan wujud untuk
para siswa berlatih agar kelak nanti setelah bekerja mereka tidak kaget dan
sudah punya bekal untuk bekerja. Praktek Kerja Lapangan sendiri merupakan
kegiatan yang setiap tahunnya pasti akan dilaksakan bagi siswa kejuruanatau
SMK , dan Praktek Kerja Lapangan juga mampu membuat siswa menjadi
lebih dekat dengan dunia kefarmasian dan siswa juga akan lebih memiliki
pengalaman serta pengetahuan yang lebih banyak dan berguna.
B. SARAN- SARAN
a. Saran untuk SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan.
1. Untuk SMK Kesehatan Putra Borneo agar pelaksanaan PKL
dilaksanakan pada waktu yang lebih lama agar siswa-siswi lebih
dapat memahami perannya di bidang kefarmasian sebagai seorang
asisten apoteker.
2. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna
dapat memberikan bekal tambahan bagi siswa-siswi SMK Kesehatan
Putra Borneo agar mampu bersaing dalam dunia kerja dan mampu
mencetak siswa-siswi yang profesional di bidang kefarmasian
sehingga membawa nama baik sekolah.
3. Waktu PKL seharusnya dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah
di tetapkan sebelumnya, sehingga kami mendapat ilmu yang lebih
optimal.
4. Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada laporan ini maka kami
mohon kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca
demi kesempurnaan kedepannya.
b. Saran untuk Instansi Puskesmas Sedadap
1. Pelayanan Semakin di tingkatkan.
2. Kerja Bakti setiap 2 minggu sekali
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Informasi spesialite Obat Indonesia Volumes 47, dirjen POM, Jakarta
2013
SMK Kesehatan Putra Borneo Nunukan, 2014, Buku Panduan Praktek Kerja
Lapangan, Nunukan, 1-3.
Dr.M. Dani Pratomo, MM.Apt, 2011-2012, ISO INDONESIA VOL.46, Jakarta,
439-441.
Departemen Kesehatan RI.2007. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Anief, Mohammad, 2007, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
Depatemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Moh. Anief, Ilmu Meracik Obat, Gadjah University Press
Hasbi, Muhammad Kairi dkk, 2012, Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan
di Puskesmas Kuin Raya, Banjarmasin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan di Apotek Nusantara ini
tanpa halangan suatu apapun. Adapun penyusunan laporan ini
berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan Praktek Kerja
Lapangan, serta data-data dan keterangan dari pembimbing.
Dalam menyusun laporan ini kami sudah berusaha sebaik
mungkin, namun tentu masih terdapat banyak kekurangan. Kami
berharap semoga laporan ini bisa menjadi bahan referensi bagi peserta
didik yang akan datang setelah kami. Dan kami menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Ricka Indriyana W., S. Farm Apt, selaku apoteker dan pemilik Apotek
Nusantara
2. Eko Susilo, S. Pd selaku guru pembimbing Praktek Kerja Lapangan
SMK Muhammadiyah Bandongan
3. Asma Lukita Wardhani, S. Farm Apt, selaku Kepala Kompetensi
jurusan Farmasi SMK Muhammadiyah Bandongan
4. Drs. Sularta, M. Pd selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah
Bandongan,
5. Panitia prakerin SMK Muhammadiyah Bandongan
6. Staf dan karyawan Apotek Nusantara
Magelang, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
HALAMAN PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 7
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 8
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) 8
BAB II TINJAUAN UMUM INSTITUSI PASANGAN
A. Ketentuan Umum Tentang Institusi Pasangan 9
B. Tugas dan Fungsi Institusi Pasangan 10
C. Pendirian Institusi Pasangan 11
D. Pencabutan Izin Institusi Pasangan 12
E. Pengelolaan Sumber Institusi Pasangan
1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia 13
2. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
a. Perencanaan 13
b. Pengadaan 13
c. Penyimpanan 14
d. Administrasi 14
e. Keuangan 15
F. Pelayanan di Institusi Pasangan
a. Pelayanan Resep/ Pesanan 16
b. Promosi dan Edukasi 16
c. Pelayanan Residensial (Home Care) 16
d. Pelayanan Obat Tanpa Resep 17
e. Pelayanan Narkotika 17
f. Perpajakan 18
BAB III PEMBAHASAN
A. Waktu, tempat, dan teknis pelaksanaan 19
B. Sejarah Institusi Pasangan 19
C. Tujuan Pendirian Institusi Pasangan 19
D. Pengelolaan
1. Sumber Daya Manusia (SDM) 20
2. Sarana dan Prasarana 20
3. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
a. Perencanaan 21
b. Pengadaan 22
c. Penyimpanan 22
d. Keuangan 22
1) Pemasukan 23
2) Pengeluaran 23
E. Pelayanan 23
F. Perpajakan 23
G. Evaluasi Mutu Pelayanan 24
H. Strategi Pengembangan 25
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 25
DAFTAR PUSTAKA 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan program khusus yang
harus dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai
dengan kurikulum SMK. Program ini dilaksanakan di luar sekolah
dalam bentuk praktek kerja di dunia usaha/ industri (Instansi) dengan
mempertimbangkan struktur program kurikulum, kalender pendidikan,
dan kesediaan dunia usaha/ industri (Instansi) untuk dapat menerima
PKL ini.
Praktek Kerja Lapangan dimaksudkan untuk mendekatkan siswa
kepada tuntutan kerja/ industri, yang sekaligus diharapkan mampu
memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha/ industri, maupun
sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan formal, sehingga
diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusan
SMK yang sesuai kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/ industri serta
masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutu pendidikan
khususnya di SMK Muhammadiyah Bandongan.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan tenaga yang mempunyai keahlian profesional yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperoleh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas.
4. Memberi perngakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
5. Diperoleh tamatan yang memiliki profil kemampuan yang sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing.
6. Lulusan mempunyai keahlian profesional sesuai dengan tuntutan kerja.
7. Lulusan tidak ragu lagi dengan kemampuan yang dimilikinya karena
telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai.
8. Tumbuhnya kemandirian bagi para tamatan sehingga mampu
berwiraswasta yang dapat menyediakan lapangan kerja bagi dirinya dan
masyarakat sekelilingnya.
E. Pelayanan
Di Apotek Nusantara lebih ditekankan ke pelayanan, yaitu melayani
dengan slogan 5S alias senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Karena
hal ini akan mempengaruhi konsumen karena dengan pelayanan yang
baik dan ramah maka pasien akan merasa puas dan senang.
F. Perpajakan
Perpajakan di Apotek Nusantara diambil 1% dari apotek tersebut per
tahunnya.
G. Evaluasi Mutu Pelayanan
Evaluasi mutu pelayanan merupakan proses penilaian kinerja
pelayanan kefarmasian di apotek yang meliputi penilaian terhadap
sumber daya manusia (SDM), pengelolaan perbekalan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian kepada pasien.
Di apotek Nusantara indikator yang digunakan untuk mengevaluasi
mutu pelayanan di apotek antara lain :
a. Tingkat kepuasan pasien: dilakukan dengan survey berupa angket atau
wawancara langsung.
b. Dimensi waktu, lama pelayanan diukur dengan waktu (yang telah
ditetapkan).
c. Prosedur tetap, untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar yang
telah ditetapkan.
Tujuan evaluasi mutu pelayanan adalah untuk mengevaluasi seluruh
rangkaian kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek Nusantara dan
sebagai dasar perbaikan pelayanan kefarmasian selanjutnya.
H. Strategi Pengembangan
Merespon kondisi pasar yang semakin positif dan dampak-
dampaknya, perusahaan atau badan usaha harus selalu mengubah
strategi dalam pemasaran. Tidak terkecuali upaya yang dilakukan
Apotek Nusantara. Sehubungan dengan itu, maka perlu dianalisis faktor
apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
membeli obat di apotek. Strategi pengembangan di Apotek Nusantara :
1. Lokasi
2. SDM (Sumber Daya Manusia)
3. Kerjasama
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan calon Ahli Asisten apoteker
Farmasi di Apotik Nusantara dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Praktek Kerja Lapangan sangat bermanfaat bagi siswa Farmasi, karena
dapat menambah keterampilan, pengetahuan dan wawasan untuk calon
Asisten Apoteker di bidang kesehatan khususnya obat-obatan.
2. Sistem organisasi, administrasi, keuangan dan kepegawaian di Apotek
Nusantara telah berjalan dengan cukup baik.
B. Saran
1. Saran kepada pihak sekolah :
a. Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan PKL lebih diperbanyak dan diperluas sehingga siswa dan siswi
dapat lebih mantap lagi dalam melaksanakan PKL.
b. Dan perlu adanya bimbingan kepada siswa –siswi yang akan PKL
bagaimana cara membuat laporan PKL.
2. Saran Untuk Apotek :
a. Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi obat dan
konseling kepada pasien.
b. Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi.