gizi, sumber – sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga
tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari- hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. (Kemenkes RI,
2014).
2. Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
3. Keanekaragaman pangan
Keanekaragaman pangan adalah anekaragam kelompok pangan yang terdiri dari
makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan air serta beranekaragam dalam
4. Makanan beragam
Berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik antar kelompok pangan (makanan
pokok, lauk pauk, sayur dan buah) maupun dalam setiap kelompok pangan.
Masing-masing contoh jenis pangan dari berbagai kelompok pangan adalah sebagai berikut :
a. Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas,
sagu, sukun. Berikut ini tabel Kelompok Makanan Pokok sebagai Sumber
Karbohidrat beserta padanan porsinya :
Tabel Kelompok Makanan Pokok sebagai Sumber Karbohidrat Kandungan zat gizi per
porsi nasi kurang lebih seberat 100 gram, yang setara dengan ¾ gelas adalah: 175 Kalori, 4 gram
Protein dan 40 gram Karbohidrat.
b. Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging, susu
dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe). Berikut ini tabel
Kelompok Lauk Pauk Sebagai Sumber Protein Nabati dan Tabel Kelompok
Lauk Pauk Sumber Protein Hewani beserta padanan porsinya :
Tabel Kelompok Lauk Pauk sebagai Sumber Protein Nabati
Kandungan zat gizi satu (1) porsi Tempe sebanyak 2 potong sedang atau 50
gram adalah 80 Kalori, 6 gram Protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat.
Daftar pangan sumber protein nabati sebagai penukar 1 porsi tempe adalah:
1) Kandungan zat gizi satu (1) porsi terdiri dari satu (1) potong sedang Ikan
segar seberat 40 gram adalah 50 Kalori, 7 gram Protein dan 2 gram lemak.
a) Daftar lauk pauk sumber Protein hewani sebagai
penukar 1 porsi Ikan segar adalah:
Ukuran
Bahan Berat dalam
RumahTangga
makanan gram
(URT)
Daging sapi 1 potong sedang 35
Daging ayam 1 potong sedang 40
Hati Sapi Ikan 1 potong sedang 50
Asin 1 potong kecil 15
Ikan Teri Kering 1 sendok makan 20
Telur Ayam Udang 1 butir 55
Basah 5 ekor sedang 35
Ukuran Rumah
Bahan Berat dalam
Tangga
makanan gram
(URT)
Susu sapi 1 gelas 200
Susu kerbau Susu ½ gelas 100
kambing Tepung ¾ gelas 185
sari kedele 3 sendok makan 20
Tepung susu
whole 4 sendok makan 20
Tepung susu
krim 4 sendok makan 20
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang
masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar
sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karenanya,
aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang
masuk ke dalam tubuh.
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan
normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi
keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal,
yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya. Indikator tersebut dikenal
dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal
merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan
‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan
apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan
dan penanganannya.
Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan adalah perkembangan berat badan
sesuai dengan pertambahan umur. Pemantauannya dilakukan dengan menggunakan
KMS
Faktor – faktor yang me mpengaruhi pengetahuan gizi seimbang pada remaja
a. Pendidikan
seseorang akan cendrung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun
dari media masa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negative. Kedua aspek inilah yang
banyak aspek positifdari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin
2010).
b. Media Masa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
inovasi baru. Sebagian sarana komunikasi, berbagai be ntuk media masa seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain – lain mempunyai pengaruh besar
sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan – pesan yang berisisugesti
yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adamya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal
tersebut.
c. Sosial budaya
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang – orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada sekitar remaja, baik lingkungan
pengetahua ke dalam remaja yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbale balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
e. Pengalaman
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
bidang kerjanya.
f. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker seseorang. Semakin
pikirannya,
sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Pada usia madya, individu
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak
melakukakan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua,
selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk
seimbang, maka upaya yang dilakukan remaja untuk menjaga keseimbangan makanan
masalah gizi kurang atau gizi lebih. Pengetahuan tentang konsumsi makanan remaja
yang rendah akan berpengaruh pada pola konsumsi makanan cepat saji pada remaja
tersebut. Masalah yang sering timbul ialah perubahan gaya hidup pada remaja
pembentukan perilaku, yang menjadikan mereka lebih aktif, lebih banyak makan di
luar rumah, dan mendapat banyak pengaruh dalam pemilihan makanan yang akan
dimakannya mereka juga lebih sering mencoba-coba makanan baru, salah satunya
adalah Fast Food. Kurangnya pengetahuan gizi seimbang dan salah konsepsi tentang
kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum dijumpai setiap negara di dunia.
penting dalam masalah kurang gizi, penyebab lain yang penting dari gangguan gizi
Remaja adalah kelompok usia peralihan dari anak - anak menjadi remaja muda
sampai dewasa. Kondisi penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi
kelompok ini adalah pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan,
menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik “Body image” pada remaja putri.
Dengan demikian perhitungan terhadap kebutuhan zat gizi pada kelompok ini harus
memperhatikan kondisi
- kondisi tersebut. Khusus pada remaja putri, perhatian harus lebih ditekankan
5. Pengukuran Pengetahuan
menyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari suatu subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
kita sesuaikan dengan tingkat - tingkat tersebut. Pengetahuan gizi yang baik
akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi .
(Sediaotama,2000).
Kategori pengetahuan gizi dibagi dalam tiga kelompok yaitu: baik, cukup dan
kurang. Cara pengkategorian dilakukan dengan menetapkan cut off point dari skor
Dampak kesehatan akan muncul akibat masalah gizi yang terjadi pada
kelompok usia remaja. Masalah tersebut antara lain seperti obesitas, kurang
yang dinyatakan dalam indeks masa tubuh ( IMT) lebih dari 25. Rumus IMT
adalah berat badan dalam kg dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter (BB
2
(kg) / TB (m). Obesitas bisa berdampak kurang baik terhadap perkembangan
sosial dan psikososial. Yang bersangkutan lebih banyak menyendiri, depresi dan
Penyebab intake kalori rendah dibanding kebutuhan atau diet yang tidak
terkontrol. Masalah gizi lainnya yang umum dijumpai adalah anemia karena
kekurangan zat besi.Gangguan ini disebabkan oleh intake zat besi dan kualitas
menu makan rendah, serta banyaknya zat besi yang dikeluarkan bersama
pada waktu hamil dan melahirkan, seperti waktu persalinan yang lama,
dilakukan dengan interpretasi informasi dari hasil beberapa metode penilaian status
dilakukan dengan :
1) Antropometri
gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dan tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum
atas perubahan - perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidak cukupan zat
gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat
3) Biokimia
diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan. Jaringan
tubuh yang digunakan antara lain, darah, urine, tinja dan juga beberapa
4) Biofisik
gizi dengan melibat kemampuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari
jaringan.
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat dan gizi yang dikonsumsi.
2) Statistik Vital
kematian karena penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan
gizi.
3) Faktor Ekologi
beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang
tersedia sangat tergantung dan keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan
lain- lain.
dapat dilakukan dengan pengukuran antropometri yaitu dengan Indeks Masa Tubuh
berat badan dan tinggi bada. IMT merupakan rumus matematika dimana berat
badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) dipangkatkan
IMT
Rumus: IMT
status gizi anak (WHO 2005) terdapat pada lampiran 1, dengan kategori dan
ambang batas status gizi pada anak umur 5 sampai 18 tahun adalah