Anda di halaman 1dari 4

PENEMUAN SUSPEK TB PARU

( TUBERKULOSIS )

No.Dok :

No.Revisi :
SOP
Tanggal :

Halaman :
PUSKESMAS drg. Sakinah
NIP. 19610823 198910 2
TAMBAKAJI 001

1. Pengertian Suatu metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru
dengan serangkaian kegiatan yang terdiri dari penjaringan
suspek,pemeriksaan fisik dan laboratories, menentukan diagnosis,
klasifikasi penyakit, dan tipe pasien tuberkulosis.
TB Paru ( tuberculosis ) adalah suatu penyakit menular yang
menyerang organ paru disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah dan
memperlancar pelayanan pada pasien TB Paru
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tambakaji Nomor.........
Tentang........................................................
4. Referensi Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Kementerian
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan 2014
5. Prosedur 1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran
2. Petugas loket menanyakan dan mencatat identitas pasien di
SIMPUS
3. Petugas loket menganjurkan pasien menunggu di depan ruang
pemeriksaan umum untuk menunggu pemanggilan berdasarkan
nomer urut pendaftaran
4. Penderita dipanggil sesuai urutan nomer pendaftaran masuk ke
ruang pemeriksaan umum
5. Petugas kesehatan melakukan anamnesa penderita mengenai
keluhan ada batuk/tidak, berapa lama batuk, berdahak/tidak,
dahak bercampur darah/tidak,sesak nafas/tidak, kurang nafsu
makan/tidak, BB menurun/tidak, ada riwayat kontak dengan
penderita TBC BTA (+)/tidak, dan bila tersangka TBC, petugas
kesehatan merujuk untuk pemeriksaan laborat dahak TCM ke
pengelola TBC
6. Penderita ke ruang pengelola TBC
7. Petugas pengelola TBC melakukan anamnesa ulang dan
mencatat berapa lama batuk, berdahak / tidak, dahak bercampur
darah / tidak, sesak nafas / tidak, nyeri dada / tidak, kurang
PENEMUAN SUSPEK TB PARU
( TUBERKULOSIS )

No.Dok :

No.Revisi :
SOP
Tanggal :

Halaman :
PUSKESMAS drg. Sakinah
NIP. 19610823 198910 2
TAMBAKAJI 001

nafsu makan / tidak, berat badan menurun / tidak, ada riwayat


kontak dengan penderita TBC / tidak, dan apakah pernah
minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan / lebih 1
bulan
8. Petugas pengelola TBC mengisi buku daftar suspek di form
TB06
9. Petugas pengelola TBC memberi penjelasan mengenai
pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk
mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
10. Petugas pengelola memberikan pot dahak sewaktu kunjungan
pertama dan pengambilan dilakukan di belakang Puskesmas,
dinding pot dahak di beri label nomer identitas sediaan dahak
yang sesuai dengan di form TB06
( dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning
kehijau-hijauan / mukopurulen, kental).
11. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai
dan harus dibuang / dimusnahkan untuk menghindari
kemungkinan terjadi kontaminasi kuman TBC
12. Petugas pengelola memberikan pot dahak pagi yang sudah
diberi label untuk di bawa pulang di sertai dengan di berikan
resep obat GG (glyseri guaiacolat) 4 tablet untuk diminum
sekali langsung 4 tablet malam hari mau tidur,diajurkan banyak
minum air putih / teh manis kental agar besok pagi dahak bisa
keluar banyak, penderita disuruh datang besok pagi membawa
dahak paginya
13. Pengelola TBC mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua di
puskesmas
14. Penderita memberikan pot dahak yang sudah berisi dahak
purulen ke petugas Laboratorium, di sertai pengantar
pemeriksaan dahak BTA form TB05
15. Dokter memberikan obat sementara kepada pasien sesuai
keadaan dan keluhannya,sambil menunggu hasil Laborat dahak
dari petugas laborat 1-2 hari lagi penderita diminta kontrol
PENEMUAN SUSPEK TB PARU
( TUBERKULOSIS )

No.Dok :

No.Revisi :
SOP
Tanggal :

Halaman :
PUSKESMAS drg. Sakinah
NIP. 19610823 198910 2
TAMBAKAJI 001

sekalian mengambil hasil pemeriksaan dahaknya


16. Dokter / pengelola TBC menerima hasil pemeriksaan dahak,
jika hasil pemeriksaan dahak salah satunya positif (+1),maka
dilakukan pengobatan TBC dengan OAT ( Obat Anti
Tuberkulosis) sesuai berat badan penderita, diminum selama 6
bulan ( fase awal / fase intensif selama 2 bulan minum OAT
setiap hari, fase lanjutan selama 4 bulan minum OAT
3xseminggu)
17. Penderita di beri kartu identitas pengobatan TB untuk kontrol
pengambilan OAT

6. Diagram Alur
7. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang DOTS

8. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PENEMUAN SUSPEK TB PARU
( TUBERKULOSIS )

No.Dok :

No.Revisi :
SOP
Tanggal :

Halaman :
PUSKESMAS drg. Sakinah
NIP. 19610823 198910 2
TAMBAKAJI 001

Anda mungkin juga menyukai