241/SOP/Bid.Jang/I/0162 0 1/2
STANDAR
Ditetapkan
PROSEDUR
Kepala Puskesmas Masohi OPERASIONAL Tanggal terbit
) 25/1/2015
(SPO dr. GILLIAN E.B. SEIPALLA
Pengertian Pengambilan sampel sputum pada saluran pernapasan pasien yang dicurigai mengandung kuman
Mycobacterium Tuberculosa dengan cara dibatukkan.
Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan
trakea.
Tujuan 1. Untuk mengetahui apakah didalam sputum pasien terdapat kuman
Mycobacterium Tuberculosa
2. Untuk menegakkan diagnosis TB Paru dan pemberian OAT
Kebijakan a. Pengambilan sampel sputum dilakukan pada tempat khusus yang telah
ditentukan(Tempat terbuka, Teras, tempet khusus dengan sirkulasi udara yang
baik)
b. Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana
kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar, atau juga bisa
diambil sputum sewaktu. Pengambilan sputum juga harus dilakukan sebelum
pasien menyikat gigi
c. Agar sputum mudah dikeluarkan, pasien dianjurkan mengkonsumsi air yang
banyak pada malam hari sebelum pengambilan sputum
d. Dalam pengambilan sputum untuk bakteri tahan asam(BTA) diperlukan 3 kali
pengambilan sputum yang disebut sputum SPS (Sewaktu pemeriksaan awal
hari pertama /(malam jam 23.00), Pagi hari sesaat bangun tidur sebelum
makan dan minum, Sewaktu yang kedua saat px mau mengantar sampel
sputum ke laboratorium
a. Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum (dahak) agar yang
dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur , darah atau
campuran antara keduanya
b. Jelaskan cara mengeluarkan sputum
c. Berikan pot sputum sebanyak tiga buah.
Prosedur
241/SOP/Bid.Jang/I/
2016 0 1/2
Ditetapkan
STANDAR
i,
PROSEDUR Tanggal terbit
Kepala Puskesmas Masohi
OPERASIONAL 25/1/2015
(SPO) dr. GILLIAN E.B. SEIPALLA
KEBIJAKAN Modul 3 Pemeriksaan mikroskopik dahak dan cross check sediaan BTA
Pelatihan Penanggulangan Tuberkulosis Nasional
A. PRA ANALITIK
PROSEDUR
B. ANALITIK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
241/SOP/Bid.Jang/I/
0 1/2
2016
Ditetapkan
STANDAR
Tanggal terbit Kepala Puskesmas Masohi
PROSEDUR
OPERASIONAL 25/1/2015
dr. GILLIAN E.B.
(SPO) SEIPALLA
NIP. 19811002
200904 2 001
b. Persiapan pasien
-
c. Pelaksanaan
Uraian
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
-
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Masohi
Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
Pengertian serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi
penyakit dan tipe pasien.
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.066. Pot dahak
b. Persiapan pasien
c. Pelaksanaan
Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan pemeriksaan BTA, bila
hasil negative dilanjutkan tahap lanjutan, dan bila hasil pemeriksaan BTA positif
diberikan sisipan dengan dosis sesuai berat badan pasien.
Dengan dosis sesuai tabel sebagai berikut :
Tabel 02. Pemberian obat sisipan sesuai BB
Berat Badan Tahap intensif (150/75/400/275)
c. Pelaksanaan
RSUD GENTENG
PEMBUATAN SEDIAAN B AKTERI TA HAN ASAM (BTA)
TUBERKULOSA (TB)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
241 /SOP/Bid.Jang/I/20
0 2/2
15
STANDAR
RSUD
GENTENG PEMBUATAN SEDIAAN B AKTERI TA HAN ASAM (BTA)
TUBERKULOSA (TB)
241/SOP/Bid.Jang/I/
2015 0 1/2
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSUD GENTENG
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL dr. Hj. INDAH SRI LESTARI, MMRS
25/1/2015
(SPO) Pembina Tk. I
KEBIJAKAN