Anda di halaman 1dari 6

PENEMUAN SUSPEK TB PARU

No.Dokumen : SOP/

No.Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :1/3

UPT dr. Ali Muslihin, MM


PUSKESMAS NIP. 19670804 200212 1 005
JAKENAN
1. Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru
dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek,
diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penemuan
suspek TB Paru
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jakenan Nomor: Tahun
2016 Tentang Tim Pelaksana Kegiatan Penanggulangan
Tuberkulosis dengan Strategi DOTS di UPT Puskesmas Jakenan
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364 /
Menkes / SK / V /2009 tentang Pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis ( TB )
2. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun 2014
5. Alat dan 1. Meja, kursi dan kipas angin.
Bahan 2. ATK
3. Formulir TB.05 dan TB.06
4.Pot dahak
5. Prosedur 1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif
dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk
mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan
pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB
seperti pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah
kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka
yang dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk
menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB /
pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang
memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak
selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala
tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak
nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam meriang lebih dari satu bulan.
4. Petugas Jaga melapor pada Koordinator progam TB
5. Koordinator progam TB Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Koordinator progam TB atau petugas jaga memberi penjelasan
mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang
benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan
pengambilan dilakukan disamping Puskesmas (jika
memungkinkan).
8. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor
identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06
9. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di
rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak
paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu
kunjungan kedua.
10. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
6. Diagram Alir

7. Unit Terkait 1. Ruang farmasi


2. Ruang pemeriksaa umum
3. Ruang KIA-KB
4. Ruag Gawat Darurat
8. Dokumen Formulir TB (TB 05 dan TB 06)
Terkait

2/3
2/3
Rekaman Histori Perubahan
Diberlakukan
No Halaman Yang Dirubah Perubahan
Tanggal

4/3
PENEMUAN SUSPEK TB PARU

No.Dokumen :DT/

No.Revisi :00
Daftar
Tilik Tanggal Terbit :

Halaman :1/2

UPT dr. Ali Muslihin, MM


PUSKESMAS NIP. 19670804 200212 1 005
JAKENAN

UNIT :
NAMA PETUGAS :
TANGGAL PELAKSANAAN :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah petugas menemukan pasien TB secara pasif,
dengan penyuluhan aktif dengan melibatkan semua layanan
dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan
mengurangi keterlambatan pengobatan?
2 Apakah petugas melakukan Penemuan secara aktif
terhadap:
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB
seperti pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah
kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka
yang dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk
menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB /
pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3 Apakah Tahap awal penemuan, petugas melakukan dengan
menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB
paru adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih.
Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang
lebih dari satu bulan?
4 Apakah Petugas Jaga melapor pada Koordinator progam
TB?
5 Apakah Koordinator progam TB Mengisi buku daftar suspek
form. TB.06?
6 Apakah Koordinator progam TB atau petugas jaga memberi
penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan
cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang
kental dan purulent?
7 Apakah petugas memberikan pot dahak sewaktu kunjungan
pertama dan pengambilan dilakukan disamping Puskesmas
(jika memungkinkan)?
8 Apakah petugas memberikan label pada dinding pot yang
memuat nomor identitas sediaan dahak sesuai dengan
TB.06?
9 Apakah petugas memberikan pot dahak pagi yang sudah
diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang
besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas
mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua?
10 Apakah petugas mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke
laboratorium?
Jumlah
Compliance rate (CR)

∑ Ya
Compliancerate ( CR )= x 100 %
∑ Ya+Tidak

Jakenan, ……………………..
Pelaksana/Auditor

(................................................)

2/2

Anda mungkin juga menyukai