Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KEBERSIHAN TOILET SEKOLAH DI LINGKUNGAN

SMAN 9 BONE

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. FHANY FAHLISA 5. NURHASIMA


RAMADHAN 6. MUH. AKBAR TANJUNG
2. NUR AL FADILLAH 7. MUH. RADITYA IRHAM
3. ARGINA
4. MARCA

SMA NEGERI 9 BONE


KEL. BULU TEMPE KAB. BONE
2021

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas penelitian yang
berjudul “ Pengaruh Kebersihan Toilet Sekolah Di Lingkungan SMAN 9 BONE “
ini. Dengan tugas penelitian ini, kita dapat belajar dan dapat memahami cara hidup
sehat dan aktif dalam kegiatan KMB di sekolah.

Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting dalam menyampaikan
tugas penelitian ini. Diantaranya adalah : untuk menjaga kebersihan toilet sekolah,
agar dapat menjaga kebersihan toilet sekolah. Tujuan ini pastinya agar siswa – siswi
dapat mengikuti dan menerima pelajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru di
SMA NEGERI 9 BONE ini dengan aktif dan semangat. Sehingga apa yang
disampaikan oleh Bapak / Ibu guru dapat diterima dan dicerna otak.

Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan lingkungan kita di SMA
NEGERI 9 BONE, terutama kebersihan toilet. Karena bila Toilet bersih, maka setiap
siswa akan dapat merasa nyaman jika berada di toilet. Sehingga siswa dapat
mempergunakan setiap toilet yang ada disekolah.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................


KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar belakang masalah ...............................................................................
B. Rumusan masalah ........................................................................................
C. Tujuan penelitian .........................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Permasalahan dalam kebersihan toilet sekolah ...........................................
B. Pengaruh kebersihan terhadap proses belajar mengajar .......................................
C. Arti kebersihan ............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................
A. Jenis penelitian ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu faktor pendorong semangat


belajar siswa. Terlebih lagi toilet. Pada dasarnya toilet adalah ruang vital di sudut
sekolah yang  sangat di perhitungkan keberadaannya. Toilet merupakan tempat 
transit pertama para siswa ketike bel istirahat berbunyi. Meskipun tidak begitu jelas
apa yang akan di lakukan mereka di toilet ,akan tetapi hampir semua toilet di sekolah
tidak layak pakai karena kurangnya kebersihan sanitasinya.
Akibat minimnya kebersihan toilet di sekolah, siswa yang berada di kelas yang
bersebelahan dengan toilet sering kali terganggu oleh bau - bau tidak sedap yang
sangat menyengat (baik itu bau kotoran maupun kencing) dan gemercikan air yang
tidak di matikan. Sehubungan dengan hal tersebut ,maka sangat penting sekali
mengetahui kriteria toilet yang layak pakai di lingkungan sekolah ,agar kebersihan
toilet tidak terabaikan lagi ,sehingga siswapun dapat konsentrasi  belajar secara
maksimal.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam
laporan ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh kebersihan toilet bagi kenyamanan siswa ?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk
melakukan suatu kegiatan yang telah dirumuskan.
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan toilet.
2. Untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan toilet itu sangat penting bagi
proses belajar mengajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan toilet.
4. Untuk mengetahui kondisi kebersihan toilet SMA NEGERI 9 BONE.
5. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan toilet sekolah.
6. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan toilet terhadap siswa/i SMAN 9
BONE.
1.4. Manfaat penelitian
1. Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang kondisi kebersihan toilet
sekolah SMA NEGERI 9 BONE dan pengaruhnya bagi siswa serta membuka
wawasan pembaca.
2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat
kebersihan toilet.
3. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian penulis lebih
lanjut.
4. Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya
tulis ilmiah berupa Skripsi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Permasalahan dalam Kebersihan Toilet Sekolah

Beberapa kesulitan yang dialami dalam kebersihan toilet sekolah adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran para siswa dalam menjaga kebersihan toilet.
2. Kurangnya fasilitas untuk membersihkan toilet.

B. Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar


Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktif,
dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu
pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar
mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan
dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif
dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehingga timbul
ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda
halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya
akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa
semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak
konduktif dan efektif.

C. Arti kebersihan
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala
yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang
sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan
sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor
tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit.

3
BAB III

3.1. Kondisi kebersihan toilet di SMA NEGERI 9 BONE

Kebersihan toilet adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih
bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan
toilet harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan toilet SMA NEGERI 9 BONE
yang harus kita jaga. Kondisi kebersihan toilet SMA NEGERI 9 BONE saat ini
belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai
toilet-toilet yang bau dan ada juga yang membuang sampah di toilet-toilet tersebut.
Padahal, toilet-toilet tersebut bukanlah tempat sampah.
Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya toilet-toilet
sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara
lain membersihkan toilet-toilet tersebut seminggu 2 kali dan memberi sanksi apabila
siswa/I tidak menjaga kebersihan toilet.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa
untuk menjaga kebersihan toilet dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah
yang bersih, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar
(KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai toilet-toilet yang bau dan sampah-sampah
yang dibuang di toilet tersebut. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat
kesadaran siswa/i SMA NEGERI 9 BONE dalam menjaga kebersihan toilet.
Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan
kebersihan toilet tetapi jika siswa/i tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-
fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.

3.2. Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Toilet

Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan toilet
dengan cara tidak membuang sampah di toilet-toilet, selain itu siswa juga bisa
memungut sampah yang berserakan di toilet dan membuangnya pada tempat sampah
yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di toilet tersebut.

4
Selain membuang sampah pada tempatnya, siswa/i apabila buang air kecil/besar,
diharapkan agar dapat menyiramnya dengan banyak (minimal 6 gayung), agar toilet
tersebut tidak baud an bersih.
Ini merupakan hal yang paling pokok untuk kesadaran diri masing-masing individu untuk
menjaga kebersihan toilet agar toilet tersebut tetap dalam keadaan bersih dan nyaman
untuk proses kegiatan belajar mengajar.

3.3. Upaya menciptakan toilet yang bersih

1.       Bagi petugas kebersihan:


a. Tidak menggunakan cairan pembersih kamar mandi secara berlebihan.
b. Menggunakan soda api.
c. Menyikat toilet secara rutin setiap hari.
d. Memastikan saluran air tidak tersumbat oleh benda-benda “aneh”.
e. Menggunakan kapur barus atau pewangi kamar mandi yang ramah
lingkungan.
2.       Bagi siswa:
a. Menyiram air seni setelah buang air kecil.
b. Tidak membuang benda-benda “aneh” (pembalut,sikat,plastic dan lain-lain)
pada saluran air.
c. Membuang sampah di tempat sampah.

5
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang penulis pakai dalam membuat penelitian ini adalah penelitian
survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variable.

4.2. Subjek penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu kebersihan toilet sekolah sehingga penulis


mengadakan penelitian di lingkungan sekolah dan subjek penelitiannya adalah para
siswa kelas X IPA 1.

4.3. Lokasi dan waktu penelitian penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 9 BONE, waktu penelitian dilaksanakan


pada tanggal 20 Oktober 2021.

4.4. Teknik pengumpulan data

Simple random sampling yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. juga dengan
memberikan beberapa angket kepada naarsumber untuk diisi sesuai dengan jawaban
dan pikiran masing-masing narasumber.

4.5. Teknik analisis data

Cara penulis dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama
memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh
dengan baik. Lalu penulis mulai menghitung jumlah data, setelah itu penulis
mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan
jumlah responden yang memilih. Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian,

6
penulis menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan
landasan teori yang ada. Langkah terakhir, penulis menuangkannya dalam karya tulis
ini.

7
BAB V
HASIL PENELITIAN

5.1. Validitas Data


Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan.

Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan kepada subjek penelitian :


1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan?
2. Apakah toilet sekolah kita sudah bersih?
3. Apa yang perlu diperbaiki dari kebersihan toilet kita?
4. Apa yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan toilet sekolah kita?

Berikut jawaban dari beberapa subjek penelitian :


A. Muh Raditya Irham (kelas X IPA 1)
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan adalah kesehatan. menurut
saya sekolah kita belum bersih dari sampah dan yang perlu diperbaiki adalah sampah-
sampah yang berserakan dimana-mana sebaiknya dibuang pada tempatnya.”
berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan
sekolah:
a) membuang sampah pada tempatnya.
b) Tidak membuang benda-benda “aneh” (pembalut,sikat,plastic dan lain-lain) pada
saluran air..

B. Nurhasima (kelas X IPA 1)


“Kebersihan merupakan sebagian dari iman juga mencerminkan kepribadian
yang bersih dan jiwa yang bersih. Dan menurut saya, kebersihan itu sangat perlu
dijaga dimanapun kita berada. Toilet sekolah kita memang sudah bersih, namun
belum begitu maksimal kebersihannya. yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah
kita adalah banyaknya sampah yang masih berserakan. Oleh karena adanya peraturan
mungkin dapat membuat siswa/i semakin disiplin dan teratur dalam proses kebersihan
toilet sekolah. Yang saya lakukan secara pribadi yaitu harus memiliki kesadaran
sendiri dalam proses kebersihan toilet sekolah, karena kalau bukan kita yang peduli
terhadap toilet sekolah siapa lagi.”

8
C. Nur Al Fadillah (kelas X IPA 1)
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, sesuatu yang dapat membuat kita
sehat dan terbebas dari penyakit. Toilet sekolah kita ini belum bersih. Peraturan
tentang kebersihan toilet sekolah memang harus ada. Kita harus membersihkan
sampah-sampah yang berserakan, menyediakan tempat sampah yang layak dan
menyiram air seni setelah buang air kecil.”

D. Marca (X IPA 1)
“Kebersihan adalah bebas dari sampah dan penyakit. toilet ini belum bersih
dan belum terlepas dari sampah. peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan toilet
sekolah ini memang perlu dan yang harus dilakukan untuk kebersihan toilet sekolah
ini adalah dengan menjaga kebersihan.”

E. Argina (X IPA 1)
“Kebersihan adalah sebagian dari iman. Toilet sekolah kita belum bersih dan
harus ada kebijakan baru tentang kebersihan sekolah ini, yang harus dilakukan untuk
menunjang kebersihan toilet sekolah kita ini adalah dengan membuang sampah pada
tempatnya dan membuka sepatu atau sandal ketika masuk ke toilet.”

9
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kondisi kebersihan toilet SMA NEGERI 9 BONE masih tergolong belum


sepenuhnya bersih, karena toilet tersebut masih tercium bau tak sedap dan masih
ditemukan sampah-sampah di dalam toilet tersebut.
Masih kurangnya tingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan toilet di
kalangan siswa/i SMA NEGERI 9 BONE.

6.2 Saran

a. Membersihkan toilet-toilet 3 kali seminggu.


b. Menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi siswa/i yang mengotori toilet.
c. Menjaga penyediaan sarana kebersihan (sapu, pel, lap) di toilet.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com

INDEKS

belajar mengajar 5
data 9, 10, 11
kebersihan lingkungan sekolah 4, 5, 6, 7.
subjek 14
sekolah 4, 7, 8

11

Anda mungkin juga menyukai